• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI. Film pendek Double Slices of Red Velvet merupakan karya tugas akhir yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI. Film pendek Double Slices of Red Velvet merupakan karya tugas akhir yang"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

26

BAB III

METODOLOGI

3.1 Gambaran Umum

Film pendek Double Slices of Red Velvet merupakan karya tugas akhir yang diproduksi oleh sekelompok mahasiswa jurusan Film. Film ini merupakan film bergenre romantic comedy yang bercerita tentang Beni yang jatuh cinta secara diam-diam pada Bona, sahabatnya sendiri. Namun persabatan mereka mulai renggang karena Bona jatuh cinta terhadap pria lain. Jenis penelitian yang penulis gunakan untuk mengkaji penyuntingan pada film pendek ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif ialah penelitian yang menghasilkan penemuan- penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan prosedur statistk atau cara kuantifikasi lainnya (Cresswell, 1998). Pada penulisan ini, penulis melakukan penelitian kualitatif untuk mencari tahu bagaimana perancangan set dan properti dapat diterapkan dalam membentuk sebuah bentuk representasi karakter terhadap self love yang dapat membantu aspek penceritaan menjadi lebih maksimal dan menarik, melalui teori dan acuan referensi.

3.1.1. Sinopsis Film

BENI (20), seorang mahasiswa jurusan tata boga secara diam-diam menyukai sahabat dekatnya yang bernama BONA (20). Mereka sudah dekat sejak lama dan mempunyai hobi yang sama, yaitu makan. Oleh karena itu, Beni dan Bona selalu merayakan Friendniversary tiap tahunnya, di mana mereka memasak sesuatu bersama dengan tema tertentu. Kini mereka tinggal dalam kos yang sama di ibukota. Selain punya hobi yang sama, keduanya mempunyai isu pribadi yang

(2)

27 sama pula. Beni yang punya bakat memasak selalu kurang percaya diri dengan masakannya sendiri, ia sangat bergantung dengan bantuan lidah Bona untuk mengomentari hasil masakannya. Di sisi lain, Bona memiliki masalah dengan penampilan fisiknya yang gemuk dan tidak sesuai dengan social beauty standard.

Di suatu hari, Bona memutuskan untuk bermain aplikasi kencan, di sana ia bertemu dengan sosok pria idamannya bernama DHIKA (21). Karena mendapatkan match dengan Dhika dan diajak kencan, Bona memutuskan untuk diet. Di waktu yang bersamaan, Beni sedang berlatih memasak kue red velvet untuk ujiannya. Seperti biasa, Beni meminta Bona untuk memakan dan menjadi juri masakannya, namun Bona menolak. Merasa cemburu dan terganggu, Beni memutuskan untuk terus berusaha mencuri perhatian Bona. Satu hari sebelum Bona berkencan dengan Dhika, Beni meneror Bona dengan red velvetnya yang ada di setiap sudut kosan. Mereka pun akhirnya bertengkar akibat sikap ego masing-masing.

Di malam kencan, Bona akhirnya bertemu dengan Dhika yang ternyata memberinya sebuah hadiah. Bona segera menyadari bahwa ternyata pertemuan tersebut hanyalah prank baginya. Bona menangis dan ingin pulang, sementara Beni masih menunggu Bona sambil memasak. Dalam kesendiriannya, Beni mulai membayangkan Bona ada di dekatnya sambil menari-nari dan bersenandung.

Setelah mencoba red velvet buatannya sendiri dan tersadar bahwa masakannya enak, Beni menjemput Bona di kafe sambil membawakan red velvetnya. Malam itu, Bona tersadar dan meminta dua potong kue red velvet yang dari kemarin belum sempat ia cicipi. Keduanya akhirnya berbaikan dan pulang bersama.

(3)

28 3.1.2. Posisi Penulis

Dalam produksi film pendek Double Slices of Red Velvet penulis berperan sebagai production designer yang bertanggung jawab untuk membuat konsep artistik dan visual dan segala elemen artistik yang akan dibutuhkan dalam set. Sebagian besar proses kerja penulis ada pada tahap pra produksi sampai produksi, yaitu merancang dan menyusun konsep artistik dan mengeksekusi apa yang dibutuhkan untuk mewujudkan impresi tertentu untuk kebutuhan film, seperti karakteristik dan kondisi psikologis karakter.

3.1.3. Peralatan

Penulis menggunakan berbagai macam alat dan perangkat selama pra produksi hingga saat produksi di lokasi. Peralatan yang digunakan antara lain:

1. Adobe Photoshop CS6 2. Adobe Color CC 3. AutoCAD

4. Room Arranger 5. Sketch book 6. Peralatan prakarya 7. Meteran

3.2. Tahapan Kerja

Selama proses pembuatan film pendek Double Slices of Red Velvet, penulis sebagai production designer terlibat dalam tiga tahap. Tahapan kerja tersebut penulis bagi menjadi dua tahap yaitu tahap pra produksi dan produksi.

(4)

29 3.2.1. Tahap Pra Produksi

Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah membaca naskah untuk memahami struktur cerita dan karakter. Karakter merupakan bagian penting dalam cerita Double Slices of Red Velvet bagi penulis sebagai production designer, karena kedua tokoh utama merepresentasikan karakternya melalui penataan artistik. Penulis dan sutradara mengutamakan untuk menganalisa karakter Beni, selain ia tokoh protagonist, film ini juga merupakan POV dari Beni. Namun, karakter Bona juga perlu dianalisa karena ia berperan penting dan memiliki ceritanya sendiri dalam film.

3.2.1.1. 3D Character Beni

Tabel 3.1. Keterangan 3D Character Beni

FISIOLOGI Nama Beni Adrian Pratama (Beni) Usia 19 tahun menuju 20 tahun

(Waktu film berlangsung di dekat tanggal ulang tahunnya, 29 April 2019)

Gender Laki Laki

Tinggi 170 cm

Warna

Rambut, Mata, Kulit

Rambutnya berwarna hitam dengan gaya cepak karena ia tidak tahan dengan panas. Matanya hitam, kulit kuning langsat

Postur Badannya besar, overweight. Bukan hanya perutnya yang besar, namun pipi di wajahnya juga sangat tembam, double chin.

Terlihat bulat, menggemaskan.

Penampilan Beni tidak begitu memperdulikan penampilannya.

Biasanya ia hanya mengenakan kaos dan celana pendek untuk di rumah, lalu ditutupi hanya dengan sweater untuk ke luar rumah. Dengan badannya yang besar, Beni merasa cukup kesulitan setiap membeli baju baru. Hal tersebut membuat Beni tidak memiliki banyak baju. Beni memiliki beberapa baju yang oversized, atau bahkan ada yang terlalu ketat pada badannya. Di kampus ia

(5)

30 mengenakan seragam dapurnya.

Kekurangan Fisik

Kulitnya cenderung kering, memiliki beberapa stretchmark kecil di tubuhnya karena badannya yang gendut. Di tangannya ada luka

kecil yang terkena minyak panas ketika memasak.

Keturunan / Ras / Suku

Ia keturunan Jawa Tengah, Solo. Kedua orang tuanya juga asli Solo. Ia berasal dari keluarga yang berada. Ia baru keluar Solo ketika merantau ke Jakarta untuk kuliah bersama Bona. Ia

merupakan anak satu – satunya.

Kesehatan Memiliki stamina yang tidak terlalu kuat untuk aktifitas berat, seperti olahraga. Pola makannya teratur, tidak pernah telat makan. Namun ia tidak diet, sehingga tidak begitu memperdulikan

kandungan gizi yang ia konsumsi.

SOSIOLOGI Kelas Upper Middle Class

Pekerjaan Mahasiswa tata boga semester awal, semester dua.

Pendidikan Ia kuliah tata boga di salah satu kampus kuliner terbaik di Jakarta. Ia dibiayai oleh keluarganya dan cita citanya terfasilitasi oleh orang tuanya yang memberikannya dapur sendiri di rumahnya,

membuatnya dapat terus praktik masak.

Keluarga &

Pertemanan

Ia merupakan anak satu satunya dari sepasang suami istri yang merupakan pebisnis interior design di Solo. Ia memiliki hubungan yang baik dengan orang tuanya apalagi dengan sang Ibu. Keluarganya kemudian memberikan Beni rumah di Jakarta untuk ia tinggali selama kuliah. Rumah tersebut adalah salah satu aset keluarga Beni. Orang tua Beni menjadikan rumah Beni sebagai kostan dan menjadikannya „bapak kost‟, dimana pendapatannya nanti akan digunakan untuk tambahan biaya Beni. Rumah kost tersebut kemudian ditinggali oleh Bona semenjak pindah ke Jakarta, juga Alman dan Sari, teman mereka yang baru kenal

semenjak di Jakarta.

Agama /

Kepercayaan

Ia terlahir sebagai seorang Muslim. Taat beragama namun tidak fanatik, dan jarang sholat tepat waktu. Ia beribadah dengan

khusyuk hanya ketika memiliki permintaan tertentu.

Hobi Masak dan otomotif. Terkadang ia suka mempelajari otomotif khususnya vespa jadul. Otomotif merupakan

(6)

31 pelampiasannya ketika jenuh dan memiliki masalah dengan memasak. Meskipun terbilang introvert, Beni juga sering membawa vespanya jalan jalan. Tidak begitu jauh dan sering, baginya hanya untuk sekadar

bernafas dari dapur.

Tempat di Masyarakat &

Komunitas

Di kampus Beni, ia tidak terlalu aktif bertanya. Didikan di kampusnya cukup keras untuk menjadikan muridnya koki – koki hebat. Mahasiswa di kampusnya juga tidak begitu banyak, dan cenderung kompetitif sehingga tidak akrab satu sama lain. Beni memiliki teman di kampus, namun bukan teman dekat yang benar benar mengerti Beni. Selain Bona, Beni hanya mempunyai Alman dan Tukang Bakso. Di rumah, Beni adalah seorang bapak kost bagi Alman yang tinggal di kosannya. Hubungan mereka pun baik

– baik saja.

PSIKOLOGI Kehidupan

Seks &

Percintaan

Beni belum pernah menjalin cinta sebelumnya, hingga belum pernah ada sentuhan seksual yang terjadi. Pernah menyukai beberapa wanita, namun perasaan tersebut hanyalah sekedar

mengagumi. Dalam dirinya sendiri masih belum ada gairah untuk

memiliki kekasih sampai akhirnya sadar bahwa dirinya

menyayangi Bona lebih dari sahabat ketika Bona menjauhinya.

Pegangan Hidup / Motto Hidup

Saya akan sukses sesuai dengan ekspektasi orang orang di dekat saya.

Ambisi Ia berambisi untuk menyenangkan orang orang di sekitarnya dengan cara yang menurutnya benar, tanpa merugikan dirinya sendiri. Ia berambisi menjadi seorang chef handal yang dapat memuaskan lidah para pelanggannya. Ia selalu menginginkan sebuah pengakuan. Baginya, ketika orang lain sudah puas, berarti

ia sudah berhasil melakukan sesuatu.

(7)

32 Frustrasi /

Kekecewaan / Trauma

Sebagai remaja yang belum memiliki banyak pengalaman, Beni

belum mengalami trauma yang berarti. Hanya kekecewaan kecil seperti kecewa saat Ibunya telat datang di Wisuda SMA.

3.2.1.2. 3D Character Bona

Tabel 3.2. Keterangan 3D Character Bona

FISIOLOGI Nama Kalila Bonadifa. (Bona)

Usia 20 tahun

Gender Perempuan

Tinggi 158m

Warna Rambut, Mata,

Kulit

Rambut warna hitam dengan potongan rambut modern, mata hitam dan kulit putih

Postur Badannya tambun, overweight namun tidak obesitas.

Tidak terlalu

tinggi dengan bentuk badannya yang cukup besar.

Penampilan Bona cukup memiliki perhatian kepada badannya. Ia sering kali menggunakan pakaian yang cukup tertutup karena merasa kurang percaya diri dengan bentuk badannya.

Kekurangan Fisik

Bona memiliki tanda lahir berupa bercak hitam yang ada di

pundaknya. Baginya, badannya yang tambunmerupakan kekurangannya.

Keturunan / Ras / Suku

Ia keturunan Jawa Tengah, Solo. Ia berasal dari keluarga yang

berada. Ia baru keluar Solo ketika merantau ke Jakarta.

Kesehatan Karena Bona tidak terbiasa berolahraga, ia tidak memiliki banyak stamina untuk bergerak banyak. Ia tidak kuat berolahraga berat. Ia juga tidak menyukai makanan sehat seperti buah dan sayur. Jarangnya Bona mengosumsi sayur dan buah membuatnya sering

merasa mual ketika mengosumsi buah.

SOSIOLOGI Kelas Upper Middle Class

Pekerjaan Mahasiswa ilmu komunikasi di salah satu kampus swasta di

Jakarta. Semester dua.

(8)

33 Pendidikan Bona menimba ilmu komunikasi di salah satu kampus. Ia

memilih jurusan tersebut karena ia merasa memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Ia merasa ada yang bisa diandalkan dari dirinya yang cukup aktif berbicara.

Namun kelebihannya tersebut tidak membuatnya lebih percaya diri ketika mendapatkan masalah

eksternal terkait penampilannya.

Keluarga &

Pertemanan

Ia merupakan anak bungsu dari dua bersaudara yang dimana keluarganya menetap di Solo. Ia memiliki kakak laki – laki, lebih tua tiga tahun darinya. Bona tidak terlalu dekat dengan kakaknya. Ia cukup dekat dengan kedua orang tuanya, khususnya sang Ibu. Ibu Bona mendidik Bona dengan tegas, Ibu Bona menanamkan bahwa Bona harus menjadi wanita yang berani.

Pertemanannya dengan Beni merupakan persahabatan yang terjalin sejak kecil. Mereka merupakan tetangga dalam satu komplek perumahan. Meskipun Bona aktif berbicara, namun ia tidak mudah terbuka

dengan orang baru, apalagi tentang dirinya. Hal itu membuat ia

PSIKOLOGI Kehidupan

Seks &

Percintaan

Dalam hidupnya, Bona baru satu kali berpacaran. Itu pula hanyalah cinta monyet masa SMP yang terjadi hanya karena ledekan teman – teman di sekitarnya. Kisah percintaan tersebut tidak menjadi bekas yang berarti di hati Bona. Bona pernah diberikan harapan palsu dengan salah satu gebetannya semasa SMA. Sudah pernah cukup dekat, namun lelaki tersebut pergi meninggalkan Bona tanpa pernah menjadi pacar Bona. Hal tersebut lama kelamaan membuat Bona tumbuh menjadi orang yang skeptis terhadap percintaan. Ia kurang suka melihat orang – orang memamerkan kemesraan, padahal hal tersebut yang kemudian menyadarkan dia akan apa yang ia inginkan, yaitu

merasakan cinta.

Pegangan Hidup / Motto Hidup

I’m just doing what I want.

Ambisi Memiliki badan yang kurus dan mendapatkan cinta sejati.

(9)

34 Frustrasi /

Kekecewaan / Trauma

Pernah kecewa karena pernah ditinggalkan sang gebetan.

Bukan trauma yang berarti, namun menjadi kenangan kegagalan cinta

yang belum bisa ia lupakan.

Setelah membaca naskah dan menganalisa karakter, penulis lalu berdiskusi dan melakukan pembahasan per scene dengan sutradara untuk memahami konsep visual utama sutradara. Dalam tahap ini penulis juga melakukan reading dengan kru inti untuk berdiskusi dan melihat presepsi dari setiap divisi terhadap struktur dan alur cerita.

Setelah membaca naskah dan berdiskusi dengan teman-teman kelompok, penulis lalu mulai membedah naskah untuk mengetahui apa saja props, kostum, dan makeup yang akan digunakan per scene. Setelah membedah naskah, penulis membuat list untuk memudahkan proses pendataan yang nantinya akan digunakan untuk prop hunting. Dari proses membaca dan analisa naskah, penulis dapat membuat konsep visual film dan moodboard beserta color palette. Konsep visual merujuk pada teori green world dimana rancangan ruangan terlihat berbeda dengan dunia aslinya, dilengkapi juga dengan warna cerah yang lembut.

Gambar 3.1 Moodboard Visual (Sumber: Dokumentasi Doa Ibu Frameworks)

(10)

35 Selanjutnya, penulis dan tim melakukan location scouting untuk mencari lokasi yang cocok untuk film. Setelah menemukan lokasi yang berpotensi untuk dijadikan lokasi syuting, penulis melihat bahwa salah satu lokasi yaitu kos karakter Beni memerlukan perubahan ulang untuk merealisasikan konsep visual penulis.

Melihat set asli yang kosong dengan warna monotone, penulis sadar bahwa lokasi tersebut tidak sesuai dengan konsep film dan perlu melakukan set ulang secara total. Setelah berdiskusi dan berunding dengan tim, akhirnya tim menyutuji dengan lokasi yang dipilih dan penulis segera mengukur tempat dan membuat floorplan agar penulis tahu ukuran yang pas untuk setiap peletakan properti.

Gambar 3.2 Lokasi Set Asli (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

(11)

36 Gambar 3.3. Floorplan Dapur

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3.4 Floorplan Ruang Tamu (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

(12)

37 Saat mendesain floorplan untuk departemen art, penulis juga melakukan perencanaan peletakan properti tambahan seperti mini bar, meja makan, dekorasi dinding, dan tirai di jendela dapur. Setelah itu, penulis bersama sutradara, DoP, dan produser melakukan testcam untuk adegan dapur yang menjadi lokasi utama pada film untuk melihat bagian apa saja yang akan masuk frame di lokasi tersebut.

Usai test cam, penulis dengan graphic designer merancang visual dapur agar memudahkan penulis untuk membuat list properti apa saja yang cocok untuk diletakkan di dapur.

Gambar 3.5 Test cam Bersama Tim Inti (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

(13)

38 Tahap terakhir dalam proses ini, penulis melakukan prop hunting dan set up lokasi bersama kru art seminggu sebelum hari h syuting untuk menghemat waktu.

3.2.2. Tahap Produksi

Setelah mempersiapkan segala keperluan yang dilakukan penulis saat pra produksi, pada tahap produksi penulis dan kru art melakukan finishing touch pada peletakkan props dan area yang akan masuk dalam frame dan juga pengaplikasian kostum dan makeup. Penulis lalu standby monitor untuk mengawasi dan mengarahkan kru art pada saat pengambilan gambar selama 4 hari. Setelah tahap produksi selesai, penulis bersama tim art dan dibantu dengan sluruh kru produksi lalu melakukan pembongkaran set dan merapikan, membersihkan, dan mengembalikan segala properti sesuai dengan lokasi asli.

3.3. Acuan

Dalam proses perancangan konsep film pendek Double Slices of Red Velvet, selain menggunakan sumber literatur yang sudah ada sebagai sumber utama penulisan dan perancangan, penulis mempunyai beberapa referensi visual dalam

Gambar 3.6 Desain Counter Dapur (Sumber: Dokumentasi Doa Ibu Frameworks)

(14)

39 scene di film lain yang mendukung pemahaman penulis dalam pengaplikasian genre romantic comedy melalui penataan artistik. Perancangan set dan properti mengacu pada web series Welcome to Waikiki (2018) dan film Isn't It Romantic (2019).

Gambar 3.7. Welcome to Waikiki (2018)

(Sumber: http://www.dramabeans.com/2018/04/woohoo-waikiki-episode-18/)

Gambar 3.8 Isn’t it Romantic (2019)

( Sumber: https://www.rogerebert.com/reviews/isnt-it-romantic-2019)

Kedua film tersebut memiliki mood, tone warna, peletakan properti, dan kostum yang menjadi acuan penulis selama produksi film. Warna dalam webseries Welcome to Waikiki cenderung ke sisi lembut dan pastel, sedangkan Isn't It Romantic memiliki warna yang vibrant. Kedua film memiliki kesamaan dalam pemilihan warna yang terang (tidak monotone). Pemilihan dan perancangan

(15)

40 setting pun dibuat se-iconic mungkin sehingga film memiliki karakteristik romantic comedy tersebut. Setting dibuat sangat berbeda dari dunia asli, tidak biasa, seakan-akan dibangun dari mimpi atau fantasi.

Referensi

Dokumen terkait

Memiliki fitur wajah anak asia tenggara, terdapat beberapa ciri khas pada fitur wajah Boun yang dapat penulis jadikan sebagai referensi, yaitu mulai dari warna rambut serta

Penulis mengamati setiap koreografi subjek, merancang konsep dan merancang setiap shot dengan pergerakan kamera yang seolah ikut menari, saling berinteraksi antara kamera

Dalam tahapan ini penulis menyusun dan menganalisa dibantu oleh sutradara, karena wawancara yang dilakukan menggunakan bahasa Hokkian, sehingga membuat penulis mencari-cari

Irving menyatakan bahwa selain sutradara harus bertanggung jawab akan budget yang akan dipakai untuk pembuatan film, sutradara juga bertanggung jawab atas lokasi apa yang

Penulis bersamaan dengan sutradara dan produser memikirkan banyaknya ide cerita untuk dipilih hingga akhirnya memilih cerita mengenai salah satu kisah yang dekat

Dalam skripsi penciptaan ini, penulis berfokus pada tugas produser dalam merancang proposal dan negosiasi dengan pihak luar dalam pendanaan produksi film pendek independen

Dalam tugas akhir berjudul “Peran Produser dalam Pendistribusian Film Pendek Rumah Setelah Badai” ini, penulis terfokus pada strategi produser dalam

Pada gambar pertama yaitu A1, penulis melihat bahwa ekspresi dari teror sudah cukup terlihat, namun ketika tokoh Zaki teriak pada A2 ekspresi menangis yang