RADARBANDUNG
o
Sen;n123
17
18
19
OJan
OPeb
o
Selasa
.
Rabu
0
Kamis
0
Jumat
4
5
6
7
8
9
@
11
20
21
22
23
24
25
26
8
Mar OApr
o
Me; OJun OJul
0
Ags
/
o
Sabtu
0
M;nggu
12
13
14
15
16
27
28
29
30
31
OSep
OOkt
ONov
ODes
Ganguan Jiwa Bisa Dicegah
BANDUNG- Skizofreniagang-guan jiwa paling berat, me-nyerang bagian inti manusia yakni persepsi, pikiran, emosi, prilaku. Sehingga gejala ski-zofrenia sangat kompleks, me-nimbulkan pengalaman asing dan mengerikan bagi pen de-ritanya. ~enderitanya kerap terserang halusinasi sehingga tertawa, marah, sedih sendiri.
"Sebagian masyarakat masih memberi cap negatif dan meren-dahkan pada penderita Skizoftenia. Sehingga s~ak jaman dulu p'en-derita penyakit ini diperlakukan tidak manusiawi," kata Tuti Wah-moo Arie Sapiie,dalam orasiiImiah penerimaan jabatan Guru Besar IImuKedokteranJiwa FakultasKe-dokteran Universitas Padjajaran (Unpad), di Aula Unpad beberpa waktu Ialu.
Dalam orasinya yang berjudul
.Upaya Pencegahan SkizotTenia
Melalui Pendekatan Biologik dan Psikososial Secara Holistik itu, ia menyebutkan jika sejak
abad
ke-20, psikiatri mengalami
kemajuan pesat dengan me-nemukan obat antipsikotik per-
---
- ....---....
belum diketahui. Faktor resiko Skizofrenia di antaranya ke-turunan, kekurangan gizi saat hamil,. perokok, pengguna al-kohol dan narkotik, dan lain-lain. "Tapi skizofrenia bisa dicegah, yakni dengan pe-ningkatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan agar terwujud derajat kesehatan yang op-timal," tandasnya.
Menurutnya, ada tiga bentuk pencegahan skizofrenia. Pertama pencegahan universal untuk meminimalisir faktor resiko. Misalnya, mencegah komplikasi kehamilan dan persalinan, dan kekurangan gizi. Kedua, kata dia, pencegahan selektif ditujukan pada kelompok yang mempunyai resiko tinggi.
"Misalnya orang tua men-ciptakan keluarga yang har-monis, hangat dan stabil. K~tiga adalah pencegahan terinikasi, yakni mencegah mereka yang memperlihatkan tanda-tanda. awal skizofrenia dengan cara memberi obat antipsikotik dan suasana dan kondusif," te-rangnya. (men)
Sebagian
masyarakat
masih
memberi cap
negatif dan
merendahkan
pada
.penderita
Skizofrenia.
tama. Perkembangan terus ter-jadi, membawa harapan bagi penderita skizofrenia.
"Skizofrenia adalah penyakit yang menyerang otak, tapi berbeda dengan alzheimer karena tidak merusak sel-sel khu,sus. Penderita skizofrenia tidak bisa menyampaikan pes an secara lancar, cermat dan teratur seperti pada orang normal," terangnya. Hingga saat ini, kata dia, penyebab utama skizofrenia