• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR BENTUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DI KELAS VII-D SMP NEGERI 1 LIMA PULUH TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR BENTUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DI KELAS VII-D SMP NEGERI 1 LIMA PULUH TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR

BENTUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN

TUTOR SEBAYA DI KELAS VII-D SMP NEGERI 1 LIMA PULUH

TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ERWIN ANTO SITUMORANG

NIM 209151007

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

i

ABSTRAK

Erwin Anto Situmorang, NIM: 209151007. Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menggambar Bentuk Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Di Kelas Vii-D Smp Negeri 1 Lima Puluh Tahun Ajaran 2013/2014, Skripsi, Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Negeri Medan, 2014.

Menggambar bentuk merupakan salah satu sub pokok bahasan pada mata pelajaran Seni Budaya di kelas VII SMP Negeri 1 Lima Puluh Kabupaten Batubara. Berdasarkan hasil observasi, penelitian ini berangkat dari latar belakang perlunya dilakukan pembaharuan dalam meningkatkan kemampuan siswa yang semakin melemah. Tujuan peneliatian ini adalah ingin membuktikan kemampuan seni budaya siswa dalam menggambar bentuk dengan menerapkan metode pembelajaran Tutor Sebaya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat perbaikan yang dilakukan dengan 2 siklus dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi/Pengamatan, dan Refleksi. Adapaun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-D SMP Negeri 1 Lima Puluh berjumlah 30 siswa dengan komposisi 16 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki.

Hasil penelitian yang diperoleh dari observasi pada setiap siklus terdapat peningkatan, yaitu nilai rata-rata kelas Siklus Pertama mencapai 73,3 dengan siswa yang tuntas berjumlah 16 siswa (53%). Pada Siklus kedua nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 81,3 dengan peningkatan 8% dan siswa yang tuntas mencapai 27 siswa (90%).

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Tutor Sebaya dapat meningkatkan kemampuan menggambar bentuk siswa kelas VII-D SMP Negeri 1 Lima Puluh Kabupaten Batubara Tahun Ajaran 2013/2014.

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia yang telah saya terima dalam melaksanakan skripsi ini hingga selesai dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menggambar Bentuk dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya di Kelas VII-D

SMP Negeri 1 Lima Puluh Tahun Ajaran 2013/2014”. Penulisan skripsi ini

disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Segala sesuatu yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dorongan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof.Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

5. Bapak Dr. Wahyu Tri Atmojo, M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs. Heru Maryono, M.Sn, selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen Penguji telah banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Nelson Tarigan, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.

8. Bapak Drs. Sugito, M.Pd, Bapak Drs. Mesra, M.Sn, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran demi perbaikan dalam skripsi ini. 9. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf Jurusan Seni Rupa serta Administrasi dan

perlengkapan di lingkungan FBS Universitas Negeri Medan.

(4)

iii

11.Bapak Drs. Harris Fadillah, M.Si, selaku Kepala Sekolah. Bapak Jimmy Braim Karo Sekali, S.Pd selaku guru bidang studi Seni Budaya SMP Negeri 1 Lima Puluh Kabupaten Batubara.

12.Rekan-rekan seperjuangan seni rupa, Adril Husni, Budi, Anwar, Roles, Zunaidi, Dedy Roy, M.Dai, Satria, DTM. Iskandar, Feri Gunawan, Ivan, Afifah, Dwi Esty, Vivi, Atika, Sulastri, Sartika, Esty Karisma, Clara, dan seluruh teman stambuk 2009 yang telah memberi motivasi dan tenaganya dalam penyelesaian skripsi ini.

13.Seluruh teman kontrakan dan Sibolga Center, Aldi, S.E, Dedy Irawan, Andiko, Mennek, Aan, Saddam, Iski, Agung yang turut menyemangati dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, seperti kata pepatah “Tiada gading yang tak retak”, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya menbangun skripsi ini lebih baik lagi, sehingga dapat bermanfaat bagi peneliti dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam kesenirupaan.

Medan, Maret 2014 Penulis,

(5)

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR BAGAN ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, PENGAJUAN HIPOTESIS ... 8

A. Tinjauan Pustaka ... 8

1. Metode Pembelajaran Tutor Sebaya ... 8

2. Kemampuan Menggambar Bentuk ... 15

B. Penelitian yang Relevan ... 33

C. Kerangka Berpikir ... 34

D. Hipotesis Tindakan ... 36

(6)

v

A. Jenis Penelitian ... 37

B. Seting Penelitian ... 37

C. Persiapan PTK ... 39

D. Subjek penelitian ... 39

E. Objek Penelitian ... 39

F. Mekanisme Penelitian ... 40

G. Sumber Data ... 45

H. Teknik dan Alat Pengumpulan Data... 45

I. Indikator Keberhasilan ... 45

J. Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 51

A. Hasil Penelitian ... 51

1. Kondisi Awal ... 51

2. Siklus Pertama ... 55

3. Siklus Kedua ... 67

B. Pembahasan Penelitian ... 79

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 84

A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

(7)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Rencana Penelitian Siklus I... 42

Tabel 3.2. Rencana Penelitian Siklus II ... 42

Tabel 3.3. Lembar Pengamatan Kegiatan Menggambar Bentuk Siswa ... 48

Tabel 3.4. Lembar Aspek Penilaian ... 49

Tabel 4.1. Hasil tes awal (Pretes) ... 52

Tabel 4.2. Perolehan Ketuntasan Pre Tes... 53

Tabel 4.3. Perolehan Jumlah Aspek yang di Nilai dari Seluruh Siswa Pada Pre Tes ... 54

Tabel 4.4. Daftar Kegiatan Pembelajaran Siklus Pertama ... 57

Tabel 4.5. Perolehan Skor Aktifitas dalam PBM Siklus Pertama ... 61

Tabel 4.6. Hasil Praktek Siswa Siklus Pertama ... 62

Tabel 4.7. Perolehan Ketuntasan Siklus Pertama... 63

Tabel 4.8. Perolehan Jumlah Aspek yang di Nilai dari Seluruh Siswa Pada Siklus Pertama ... 64

Tabel 4.9. Daftar Kegiatan Pembelajaran Siklus Kedua ... 69

Tabel 4.10. Perolehan Skor Aktifitas dalam PBM Siklus Kedua ... 72

Tabel 4.11. Hasil Praktek Siswa Siklus Kedua ... 74

Tabel 4.12. Perolehan Ketuntasan Siklus Kedua ... 75

Tabel 4.13. Perolehan Jumlah Aspek yang di Nilai dari Seluruh Siswa Pada Siklus Kedua ... 76

Tabel 4.14. Perbandingan Skor Observasi Aktifitas Belajar Siswa ... 81

Tabel 4.15. Hasil Ketuntasan Praktek Siswa ... 81

(8)

viii

DAFTAR BAGAN

(9)

ix

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Perolehan Hasil Test Awal siswa ... 52

Grafik 4.2. Perolehan Ketuntasan Siswa Pre Tes ... 53

Grafik 4.3. Perolehan Skor Aktivitas Siswa Pada Siklus Pertama ... 61

Grafik 4.4. Perolehan Hasil Praktek Siswa Siklus Pertama ... 62

Grafik 4.5. Perolehan Ketuntasan Siswa Siklus Pertama ... 63

Grafik 4.6. Perolehan Aktivitas Siswa Pada Siklus Kedua ... 73

Grafik 4.7. Perolehan Hasil Praktek Siswa Siklus Kedua ... 74

Grafik 4.8 . Perolehan Ketuntasan Siswa Siklus Kedua ... 75

Grafik 4.9. Peningkatan Hasil Menggambar Bentuk ... 82

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nilai ... 88 Lampiran 2 Silabus ... 89 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 90 Lampiran 4 Lembar Pengamatan Kegiatan Menggambar Bentuk dengan

Menggunakan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Siklus

Pertama ... 122 Lampiran 5 Lembar Kegiatan Pengamatan Menggambar Bentuk dengan

Mengunakan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Siklus Kedua ... 124 Lampran 6 Perolehan Hasil Praktek Siswa Pada Penelitian Pre Test

Tanpa Menggunakan Pembelajaran Tutor Sebaya ... 126 Lampiran 7 Data Hasil Penelitian Pada Pre Test ... 128 Lampiran 8 Perolehan Hasil Praktek Siswa Pada Penelitian Siklus

Pertama dengan Menggunakan Pembelajaran Tutor Sebaya... 129 Lampiran 9 Data Hasil Penelitian Siklus Pertama. ... 131 Lampiran 10 Perolehan Hasil Praktek Siswa Pada Penelitian Siklus Kedua

dengan Menggunakan Pembelajaran Tutor Sebaya ... 132 Lampiran 11 Data Hasil Penelitian Pada Siklus Kedua ... 134 Lampiran 12 Perolehan Hasil Praktek Siswa Tanpa Menggunakan

Pembelajaran Tutor Sebaya dengan Menggunakan Pembelajaran Tutor Sebaya ... 135 Lampiran 13 Hasil Karya Siswa Pada Pre Tes Dalam Menggambar Bentuk 136 Lampiran 14 Hasil Karya Siswa Pada Siklus Pertama Dalam Menggambar

Bentuk... 147 Lampiran 15 Hasil Karya Siswa Pada Siklus Kedua Dalam Menggambar

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Upaya peningkatan mutu pendidikan haruslah dilakukan dengan menggerakkan seluruh komponen yang menjadi subsistem dalam suatu sistem mutu pendidikan (Kunandar; 2012: 48). Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia disebabkan adanya salah satu indikator utama yang belum terpenuhi yaitu faktor guru. Guru merupakan bagian yang berada dalam komponen yang memegang peranan penting dalam proses pembelajaran, walaupun kurikulum yang berlaku telah disajikan dengan sempurna dan memiliki kelengkapan sarana. Namun, apabila guru mengalami kegagalan dalam menyampaikan pokok bahasan dan guru belum berkualitas maka proses belajar-mengajar belum dapat dikatakan baik.

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional, menggunakan teori hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris (Sudjana; 2009: 22). Kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka ketiga ranah ini akan didapat siswa setelah siswa menerima hasil belajar dari pengalaman belajarnya dari proses kegiatan pembelajaran.

(12)

2

juga terjadi di salah satu sekolah tempat tujuan peneliti mengadakan penelitian yaitu SMP Negeri 1 Lima Puluh. Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan saat mata pelajaran seni budaya berlangsung, dimana aktivitas siswa tampak masih jauh dari yang diharapkan. Kondisi ini dapat dilihat dari kurangnya antusias dan minat siswa dalam belajar seni budaya yang merupakan salah satu faktor penyebab hasil belajar siswa kurang memuaskan dan masih tergolong rendah.

(13)

3

Berdasarkan hasil belajar siswa kelas VII-D pada materi gambar bentuk masih terlihat rendah dimana nilai rata-rata siswa masih banyak yang belum mencapai kriteria yang diinginkan. Dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran seni budaya adalah 75. Guru yang mengajar dengan pembelajaran konvensional dengan penugasan pemberian soal-soal agar siswa melakukan kegiatan belajar. Pada metode konvensional siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan guru di depan kelas dan melaksanakan tugas jika guru memberikan latihan soal-soal kepada siswa. Pada metode konvensional suasana menjadi monoton dan kurang menarik perhatian siswa sehingga menimbulkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dan menimbulkan kejenuhan serta minat agar proses belajar mengajar sewaktu praktek berakhir cepat.

(14)

4

kegiatan belajar mengajar yang membangkitkan minat dan memotivasi siswa agar dapat memahami materi yang diajarkan.

Mengatasi permasalahan ini perlu ada pembaharuan dan inovasi pembelajaran yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar seni rupa khususnya menggambar bentuk agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa tidak merasa bosan dan siswa dapat memahami menggambar bentuk dengan cara yang lebih mudah, efektif dan tentunya menimbulkan semangat bagi siswa. Salah satunya adalah dengan cara menerapkan metode pembelajaran Tutor Sebaya (Group To Tutor).

Dengan penerapan metode pembelajaran Tutor Sebaya ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan situasi belajar yang lebih menyenangkan dan tidak membosankan serta dapat meningkatkan kemampuan belajarnya yang akhirnya akan diperoleh hasil belajar yang memuaskan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Rendahnya kemampuan siswa terhadap gambar bentuk di kelas VII-D SMP Negeri 1 Lima Puluh.

(15)

5

3. Kurangnya keberanian siswa dalam bertanya pada guru terhadap kesulitan yang dialami siswa

4. Siswa lebih dominan bertanya pada temannya sendiri

5. Rendahnya kemampuan siswa dalam menggambar bentuk dan dasar-dasar menggambar bentuk siswa

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi yang telah dikemukakan di atas dan dari begitu banyaknya permasalahan yang menjadi kendala dalam menggambar bentuk siswa dan faktor-faktor yang menjadi kendala dimulai dari keterbatasan segi waktu, kesempatan dan kemampuan peneliti maka peneliti akan membatasi permasalahan penggunaan metode Tutor Sebaya untuk meningkatkan Kemampuan belajar menggambar bentuk pada siswa kelas VII-D SMP Negeri 1 Lima Puluh.

1. Apakah penggunaan metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan Kemampuan belajar menggambar bentuk pada siswa kelas VII-D SMP Negeri 1 Lima Puluh ?

2. Apakah penggunaan metode Tutor Sebaya dapat memotivasi belajar menggambar bentuk pada siswa kelas VII-D SMP Negeri 1 Lima Puluh ?

D. Rumusan Masalah

(16)

6

Sebaya dapat meningkatkan Kemampuan belajar menggambar bentuk pada siswa kelas VII-D SMP Negeri 1 Lima Puluh.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah Ingin mengetahui kemampuan belajar seni budaya siswa dalam menggambar bentuk dengan menerapkan metode pembelajaran Tutor Sebaya.

F. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dilaksanakan maka diharapkan akan dapat memberi manfaat yaitu :

1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dan terlebih pada pengalaman dalam berkarya melalui gambar bentuk dengan menggunakan metode pembelajaran Tutor Sebaya

2. Bagi guru, sebagai sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dan sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah dengan ditemukan metode pembelajaran yang tepat (tidak konvensional) 3. Bagi sekolah, hasil penelitian nantinya diharapkan dapat dijadikan

(17)

7

G. Defenisi Operasional Variabel Penelitian 1. Kemampuan Siswa dalam Menggambar

Kemampuan siswa dalam menggambar adalah kemampuan siswa yang ditunjukkan dalam bentuk hasil gambar dengan ketepatan dalam menentukan komposisi, perspektif, ketepatan dalam bentuk dan mampu mendeskripsikan pengertian gambar bentuk. Dengan kemampuan ini, siswa juga diharapkan mampu mengenal gambar bentuk dengan baik, prinsip-prinsip dan langkah-langkah dalam proses menggambar bentuk. Kemampuan ini sangat diperlukan untuk mencapai ketuntasan dalam melakukan praktek dan menambah pengetahuan siswa dalam menggambar bentuk.

2. Metode Tutor sebaya

(18)

84

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dideskripsikan pada bab sebelumnya dengan melihat temuan-temuan selama kegiatan penelitian berlangsung metode pembelajaran Tutor Sebaya yang disenangi siswa dan menunjukkan bahwa:

1. Penerapan metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar bentuk.

2. Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa yang pada siklus I mencapai rata-rata 68 dengan persentase 71 % menjadi rata-rata 77 dengan persentase 80 % pada siklus II.

3. Kemampuan siswa dalam berkelompok mengalami kemajuan yang sangat berarti. Hal ini dapat dilihat siswa telah mulai membiasakan diri berkelompok.

4. Kemampuan menggambar bentuk siswa dengan penerapan tutor sebaya mengalami peningkatan dan dapat dilhat dari rata-rata mencapai 81,3 % pada siklus kedua.

5. Dengan pembelajaran bertutor sebaya proses pembelajaran lebih menyenangkan.

(19)

85

peningkatan, terlihat dari rata-rata nilai sebelum dilakukan penerapan hanya 65,6. Setelah penerapan dilakukan, maka hasil belajar pada siklus I meningkat dengan rata-rata nilai 73,3 kemudian pada siklus kedua terjadi peningkatan sekitar 81,3. Maka, metode pembelajaran Tutor Sebaya dapat meningkatkan kemampuan siswa khususnya pada praktek menggambar bentuk di SMP N 1 Lima Puluh.

B. Saran

Telah terbuktinya pembelajaran Tutor Sebaya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar bentuk, maka penulis sarankan hal-hal berikut :

1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan pembelajran Tutor Sebaya sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran menggambar bentuk untuk meningkatkan kemampuan siswa. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam mata pelajaran seni rupa. 2. Agar guru lebih memotivasi siswa yang keaktifannya masih kurang dalam

belajar agar kemampuan menggambar bentuk siswa bisa dicapai sampai ketuntasan hasil belajar 100%.

(20)

86

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Apriyatno, Veri. 2013. Cepat dan Mudah Belajar Menggambar dengan Pensil. Jakarta: Kawan Kita.

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ching, Francis D.K. 2013. Grafik Arsitektur Edisi 5. Jakarta: Penerbit Erlangga. Capitolo, Robert. 2004. Drawing Course 101.Canada: Sterling Publishing. . Gray, Peter. 2009. Panduan Lengkap Menggambar dan Ilustrasi Tubuh Manusia.

Tangerang: Karisma Publishing Group.

Iqbal Hasan, M. 2008. Pokok-Pokok Materi Statistik 1(Statistik Deskriptif). Jakarta: Bumi Aksara

Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru Edisi 1 Cetakan 8. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

S. Nasution. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Edisi Pertama Cetakan 4. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

(21)

87

Jurnal:

Mesra. “Analisis Karya gambar Model Tinjauan Estetika Formal Karya mahasiswa Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,” Jurnal Seni Rupa FBS-Unimed, 4 (Juni, 2007), hal. 91-103.

J. Sispana “Penerapan Ornamen Tradisi Melayu Deli Sumatera Utara Sebagai

Unsur Hias Pada Desain Kartu Undangan Pernikahan,” Jurnal Seni Rupa

FBS-Unimed, 5 (Desember, 2008), hal. 55-70.

Modul:

Triyanto,R dan Dermawan. 2009. Wawasan Seni. Medan: Jurusan Seni Rupa-FBS Unimed.

Skripsi:

Ardin. 2012. Peningkatan Kemampuan Menganyam Dasar Menggunakan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya di Kelas VII SMP Negeri 11 Binjai Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan

Web:

Gambar

Grafik  4.1. Perolehan Hasil Test Awal siswa  .................................................

Referensi

Dokumen terkait

In the recent years, there has been a concern on how to make an innovative learning in the classroom in order to provide supportive learning environment. Such learning

• Manfaat Pembayaran Terjadwal saat anak berusia 6, 12 dan 15 tahun akan tetap dibayarkan yang besarnya tidak dijamin dan akan diambil dari Nilai Polis. • Nilai

Penelitian ini mengembangkan dari aplikasi sistem pakar yang telah ada sebelumnya pada penerapan ilmu psikolog klinis dengan diimplementasikan sebagai aplikasi

Hasil penelitian menunjukan bahwa: Siswa dengan gaya belajar visual mampu menguasai keenam indikator kemampuan pemahaman konsep, yaitu menyatakan ulang suatu konsep,

[r]

sejarawan harus memahami makna kata yang dipakai pada masa penulis. Ada perbedaan makna kata antara satu tempat dengan yang lain, maka. sejarawan harus paham tentang

diketahui secara nyata baik dalam hal besaran maupun distribusinya, yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram tegangan-regangan beton dengan mengacu hasil-hasil

[15] Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2006 Tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama. Universitas