• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN DAN PENERAPAN MEDIA ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA BIOLOGI PADA MATERI KULTUR JARINGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBUATAN DAN PENERAPAN MEDIA ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA BIOLOGI PADA MATERI KULTUR JARINGAN."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

\'ol. 1 No.3 Edisi Dcsember 2010 ISSN :2086-2245

Jurnal DIKBIO

JURNAL

PENDIDII<AN BIOLOGI

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

\•ol. I No.3 Halaman Me dan ISSN

(2)

DAFTARISI

Upaya Peningkatan Berpikir Kritis dan Hasil Bela jar Siswa dengan Penggunaan Strategi Pembelajaran Kooperatifpada Materi Virus di Kelas X1 SMA Negeri 2 Medan

Oleh: Mia Sartika dan Hasruddin... ... ... ... ... ... ... 146-160 Pembuatan dan Penerapan Media Animasi sebagai Upaya

untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Biologi pada Materi Kultur Jaringan

Oleh: Fauziyah Harahap... . . . 161-171 Pengaruh Alat Visualisasi (Gambar Diam dan Animasi) Terhadap

Miskonsepsi Siswa pada Pembelajaran Biologi

Oleh: Kartika Manalu dan Herbert Sipahutar... 172-185 Pengaruh Model dan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar

dan Retensi Siswa pada Pelajaran Biologi di SMP Swasta Muhammadiyah Serbelawah

Oleh: Ahyani Ridhayani Lubis dan Binari Manurung... 186-206 Pengaruh Pembelajaran Discovery dalam Tatanan Pembelajaran

Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Sosial Siswa SMA UISU Medan

Oleh: Nurhafni Lubis dan Hasruddin... 207-233 Isolasi dan Karakterisasi Mikroba Pengurai Asam Lemak dari

Limbah lndustri Oleokimia dan Aplikasinya p~da Pembelajaran Bioteknologi

(3)

PEMBUAT AN DAN PENERAPAN MEDIA ANIMAS I SEBAGAI UP A YA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA BIOLOGI PADA

MATERl KULTURJARINGAN

Oleh:

Fauziyah Harahap

Dosen Biologi FMIP A/PPs UNIMED

Email: ivulharahap(d:.gmail.com

Abstract. Tissue Culture is a subject with a 3 (three) credits are included in the field of Biotechnology study. The purpose of this research is to improve students' competence in tissue culture materials and application of pioneering animation-based instructional media in order to obtain improved quality of learning in tissue culture material. The strategies undertaken to achieve the target by performing the class action consisting of three cycles. The first cycle consists of planning (preparing teaching materials: with transparency media), the implementation with conventional teaching with overhead projector and transparencies), the method used is a questions and answers, regular group discussions, lectures. The second cycle begins with a plan: to train students to make an animation-based instructional media, prepare the course material with animation media. The third cycle, the presentation of course material by students using the medium of animation and model of cooperative learning jigsaw tvpe. The team acted as observers to the lecturer is teach, seeing the level of student involvement in lectures, students' competence in presenting learning materials. The results showed, the value of tissue culture subjects after this study was 21.4% got an A and 50% got a B and the remaining C, an increase compared to the previous semester. Penyajian to clarifY the matter with the delivery of multimedia messages either in writing or orally; overcome the limitations of space, time and the senses; to overcome the passive attitude of students; improve to learn I more motivated, there is direct interaction between the learner with the environment and enable learners to learn independent.

Kata Kunci: media animasi, biologi, kultur jaringan.

PENDAHULUAN

Mata Kuliah Kultur Jaringan tergolong kedalam kelompok bidang kajian Bioteknologi, berbobot tiga SKS. Materi yang diberikan pada mata kuliah

1m adalah dasar-dasar teori kultur Janngan, media kultur Janngan, pembuatan media, beberapa komposisi media, macam-macam teknik kultur jaringan: kultur organ (akar, meristem, pucuk), produksi tanarnan haploid (kultur anther, polen, ovul), isolasi dan kultur protoplas, perbanyakan tanaman

melalui kultur Janngan, pemuliaan tanaman secara in vitro : induksi variasi somaklonal, produksi metabolit sekunder, pelestarian plasma nutfah secara in vitro, kultur jaringan sebagai "alat'' transfer gen.

Mata kuliah m1 memberi peluang yang luas bagi mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi dirinya, khususnya dalam kemampuan sebagai guru biologi, biologiwan, peneliti, wtra usaha, yang harus menguasm materi perkuliahan

161

162. Jurnal Pendidika

khususnya Kultl kompetensl yan dikembangkan un (Harahap, 2008).

banyak materi mal baru untuk maha sulit, monoton, da mahasiswa. Hal

ujian mahasiswa kultur jaringan, media, kultur o

pucuk), produk (kultur anther,

mendapatkan ra1 rentang skor 1-1 (

Untuk kompetensi mal

dala..'11 bidanl kbususnya pada upaya-upaya n) diterapkan dal kuliah ini. Me1 Grant

PHKI

memenuhi tun1 Bio1ogi yang perbaikan pene dan menerapk berbasis

anirr

kompetensi

mahasiswa da dicapai. Dala diungk.ap k<

performance menterjemahk penguasaan r

(4)

162.Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 1 No.3 Edisi Desember 2010. him, 161-171

khususnya Kultur Jaringan, dan kompetensi yang dimiliki dapat dikembangkan untuk pcluang lainnya. (Harahap, 2008). Pada pelaksanaannya banyak materi mata kuliah ini tergolong barn untuk mahasiswa, yang terkesan sulit, monoton, dan bersifat abstrak bagi mahasiswa. Hal ini terbukti dari hasil ujian mahasiswa, untuk topik "media kultur jaringan, beberapa komposisi media, kultur organ (akar, meristem, pucuk), produksi tanaman haploid (kultur anther, polen, ovul)", hanya mendapatkan rata-rata skor 6, 4 ( dari rentang skor 1-1 0) .

Untuk meningkatkan

kompetensi mahasiwa Jurusan Biologi dalam bidang kultur Janngan, khususnya pada topik diatas, diperlukan upaya-upaya nyata dan dapat langsung diterapkan dalarn perkuliahan mata kuliah ini. Melalui Program Teaching Grant PHKI, penulis berupaya memenuhi tuntutan kurikulum Jurusan Biologi yang terbaru, mengusulkan perbaikan pengajaran dengan perintisan dan menerapkan media pembelajaran berbasis animasi, sehingga tuntutan kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa dari mata kuliah ini dapat dicapai. Dalam penelitian ini ingin diungkap kompctensi, keterlibatan

'

performance mahasiswa

menterjemahkan basil belajar untuk penguasaan materi perkuliahan kultur jaringan sebelum dan setelah penerapan media pembelajaran berbasis animasi.

Gagne dan Briggs dalam Arsyad (2000) mengatakan bahwa media

pt:mbelajaran mel1puti alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape-recorder, kaset, video kamera, video recorder, film slide, foto, gambar, graftk, televisi dan komputer.

Media pengajaran berfungsi sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Guru yang efektif dalam menggunakan media dapat meningkatkan minat anak didik dalam proses belajar mengajar dan anak didik akan lebih cepat dan mudah memahami dan mengerti terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru. Sabri (2005) mengemukakan fungsi media dalam proses belajar mengajar yaitu berfungsi sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif, dapat lebih menarik perhatian mahasiswa, membantu untuk mempercepat proses belajar mengajar,

membantu mahasiswa dalam

menangkap pengertian dan pemahaman

(5)

Fauziyah Harahap, Pemhuatan dan Pcnerapan Media Animasi sehagai Upaya, 163

kontribusi dalam pencapaian basil belajar yang maksimal. Media dapat berfungsi mengurangi pemahaman verbal anak didik dan mengarah pada kemampuan berbuat lebib aktif.

Sujana dan Rivai dalam Arsyad (2002) mengemukakan manfaat media pengajaran dalam proses belajar anak didik yaitu pengajaran akan Iebib menarik perbatian sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Bahan pengajaran akan jelas maknanya sehingga dapat lebih dipaharni oleh mahasiswa dan memungkinkannya untuk menguasai tujuan peng~iaran.

Metode mengajar akan lebib bervariasi

'

tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleb guru, sebingga anak didik tidak bosan. Anak didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak banya mendengarkan uraian guru, tetapi juga melakukan aktivitas seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan memerank:an.

media yang dapat Jenis

dimanfaatk:an dalam proses

pembelajaran cukup banyak ragamnya. Dari yang sederhana sampai media yang cukup rumit dan canggib. Heinicb

dalam · Nuraini (2003),

mengklasifikasikan media berdasarkan bentuk fisiknya, sebagai berikut : Media yang tidak diproyeksikan (non proyected media), Media yang diproyeksikan (proyected media),

Media AudioNisual, Media Video, Media berbasis komputer (Computer based media) dan Multimedia. Arsyad

(2002), mengelompokkan media pengajaran berdasarkan perkembangan teknologi menjadi empat kelompok yaitu : Media basil teknologi cetak, media basil teknologi audio visual, media basil teknologi berbasis komputer, dan media basil teknologi gabungan.

Dalam penelitian 1m akan diproduksi media animasi untuk materi kultur jaringan kemudian media animasi tersebut digunakan dalam penelitian yang akan dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa Biologi dalam materi kultur

jaringa~.

Melalui Teaching Grant PHKJ, dengan memasukkan prinsip revolusi belajar dalam silabus mata kuliah ini , maka diharapkan seorang mahasiswa memiliki peran penting dan berpeluang besar untuk mengembangkan keilmuannya melalui aktivitas belajar, sumber belajar, out put dan out come

maupun mengembangkan budaya

enterpreneur mahasiswa tersebut. Standar Kompetensi yang barus dimiliki mahasiswa setelah megikuti perkuliahan Kultur Jaringan adalah: Mahasiswa mampu menerapkan pnnstp-pnnstp kultur jaringan, melakukan analisis

'

mengkritisi pnnstp-pnnstp kultur jaringan dan dapat mengembangkannya untuk keilmuan, kewirausabaan dan budaya enterpreneur dalam kebidupan bermasyarakat (Anonim, 2008).

Belajar adalah suatu perubahan dalam tingkah laku yang mengarah

164 Jurnal Pe,

kepada ting1 Perubahan i dan pengah menetap. I bentuk pen dalam diri berprilaku y. dan peng; perubahan 1

individu ya diperoleb 1: (Dimyanti, :

Dari maka belaj suatu prose benak se~ kegiatan b pengalamru didapatkan melalui lingkungan terjadi per orang/indi' yang dim<: dan lebih 1

keseluruha belajar me pokok. !1 tidaknya I banyak 1: proses b mahasisw;

(6)

Upaya, 163.

media nbangan elompok ;i cetak:,

visual, berbasis :knologi

akan materi mimasi !lelitian rangka petensi

kultur

PHKI, volusi lh ini, ISiswa

luang

1gkan

~Iajar,

come

tdaya ebut. liliki ahan rswa nsip isis, ritur nya dan pan

164 Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. I No. 3 Edisi Des ember 20 I 0, him, 161-171

kepada tingkah laku yang lebih baik. Perubahan itu tetjadi melalui latihan dan pengalaman dan sifatnya relatif menetap. Belajar merupakan suatu bentuk perubahan yang diperlihatkan dalam diri seseorang dengan cara berprilaku yang diperoleh berkat latihan dan pengalaman. Belajar adalah perubahan dan pembentukan perilaku individu yang bersifat permanen dan diperoleh berkat latihan yang terarah (Dimyanti, 2002).

Dari batasan-batasan diatas, maka belajar dapat diartikan sebagai suatu proses mental yang terjarli dalam benak seseorang yang melibatkan kegiatan berfikir, dan terjadi melalui pengalaman-pengalaman belajar yang didapatkan oleh orang yang belajar dan melalui reaksi-reaksi terhadap lingkungan dimana ia berada, sehingga terjadi perubahan perilaku dalam diri oranglindividu yang belajar. Perubahan yang dimaksud adalah bersifat positif dan lebih baik dari sebelumnya. Dalam keseluruhan proses pendidikan kegiatan bclajar mcrupakan kcgiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana rroses belajar yang dialami oleh mahasiswa sebagai anak didik.

Hasil belajar adalah pengetahuan yang diperoleh, yang dikembangkan dalam berbagai bidang studi di Sekolah yang pada dasarnya merupakan hasil interaksi berbagai fak.tor yang mempengaruhi hasil belajar

secara keseluruhan. Hasil tersebut menimbulkan

interaksi adanya perbedaan dalam prestasi belajar dan menghasilkan adanya pengelompokan individu tertentu. Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan (Djamarah, 2002), artinya perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Dalam aktivitas belajar mengajar diperoleh hasil belajar. Hasil belajar bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan, tetapi juga kecakapan dan keterampilan dalam melihat, menganalisis dan memecahkan masalah, membuat rencana dan mengadakan pembagian kerja, dengan demikian aktivitas dan produk yang dihasilkan dari aktivitas belajar dalam

mendewasakan watak dan

kepribadiannya.

Belajar tidaklah merupakan suatu peristiwa yang terjadi secara alamiah, tetapi merupakan suatu kejadian yang harus diamati dengan cara tertentu dan hati-hati sebelum prestasi didik memasuki situasi belajar sendiri. Hasil pengajaran biasanya dibagi atas tiga bagian yaitu, keefektifan pembelajaran, efisiensi dan daya tarik

pembelajaran. Keefektifan

(7)

Fauziyah Harahap, Pembuatan dan PenerapanMedia Animasi sebagai Upaya, 165

Setiap proses mengaJar,

keberhasilannya diukur dari beberapa hasil yang dicapai mahasiswa.

METODE PENELITIAN

Penelitian Jurusan Biologi

1ll1 dilakukan di

FMIPA UNIMED Medan, pada semester ganjil Tahun Ajaran 2009/2010. Subjek penelitian adalah mahasiswa Jurusan Biologi stambuk 2006, dengan mata kuliah Kultur Jaringan. Rancangan penelitian ini adalah classroom action research.

Materi yang akan dibahas adalah: Materi Media Kultur Jaringan, Pembuatan Media Kultur Taringan, Beberapa Kultur Organ. Penelitian tindakan kelas ini dirancang terdiri dari

tiga siklus, masing-masing siklus meliputi persiapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Siklus pertama dimulai dengan perencanaan yaitu: mempersiapkan bahan ajar dengan menggunakan plastik transparansi, pelaksanaan tindakan dengan melakukan pengaJaran konvensional dengan menggunakan OHP, metode yang digunakan adalah tanya jawab, diskusi kelompok biasa, ceramah. Tim dosen melakukan pengamatan antara lain untuk melihat tingkat keterlibatan mahasiwa dalam perkuliahan, kompetensi diukur dari hasil belajar, keterlibatan dan

performance mahasiswa. Hasil siklus pertama dievaluasi dan dibuat refleksi untuk mengukur tingkat ketercapaian tujuan, hasil refleksi digunakan untuk

merencanakan tahapan lanjutan pada siklus kedua.

Siklus kedua dimulai dengan perencanaan yaitu : melatih mahasiswa membuat media pembelajaran berbasis animasi, mempersiapkan materi kuliah yang akan ditayangkan dengan media animasi. Pelaksanaan tindakan siklus ke dua dimulai dengan mengajarkan materi dengan menggunakan media berbasis animasi, metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, model pembelajaran yang digunakan adalah kooperatif tipe jigsaw. Tim dosen melakukan perannya masing-masing, sebagai dosen pengajar, pengamat untuk melihat tingkat keterlibatan mahasiwa dalam perkuliahan, kompetensi diukur dari kualitas animasi, hasil belajar, keterlibatan dan performance

mahasiswa. Hasil siklus kedua dievaluasi dan dibuat refleksinya untuk mengukur tingkat ketercapaian tujuan, hasil refleksi digunakan untuk merencanakan tahapan lanjutan pada siklus ketiga.

Siklus ketiga dimulai dengan perencanaan yaitu: melatih mahasiswa mempresentasikan materi kuliah dengan menggunakan media pembelajaran berbasis animasi. Pada siklus ketiga ini, yang menyaj ikan materi kuliah adalah

mahasiswa. Mahasiswa

mempresentasikan materi kuliah dengan menggunakan media animasi. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, model pembelajaran yang digunakan adalah kooperatif tipe Jigsaw. Tim dosen melakukan pengamatan sebagai dosen pengajar,

166 Jurnal Pena

pengamat u:

keterlibatan perkuliahan, dalam mempn

HASILDAN Deskripsi Da Pen

eli

Rintisan d

Pembelajarar Upaya M€ Mahasiswa 1

Kultur Jari Tabel4.l.

\ No

I

1

I

2

Mt

\

:

~

1 5 M

\

I

6

K

\ 7 R

Siklus Ke1

Nilai · kedua

Tabel4.2

\ No

11

\ 2
(8)

aya, 165.

n pad a dengan 1asiswa

~rbasis

kuliah media dus ke materi

~rbasis

adalah model :tdalah do sen asing, untuk asiwa

iukur

·lajar, ranee

edua tntuk tuan, ntuk :>ada tgan swa gan

IIai1

ini, Jah :wa

~an

1de ya ng

pe I

I

m

lf,

J66 Jurna/ Pendidikan Biologi, Vol. 1 No. 3 Edisi Desember 2010, hlm, 161-171

pengamat untuk melihat keterlibatan mahasiwa

tingkat dalam perkuliahan, kompetensi mahasiswa dalam mempresentasikan materi ajar. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas Rintisan dan Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Animasi sebagai Upaya Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Biologi pada Materi Kuliah Kultur Jaringan ini dirancang tiga

siklus. Masing-masing siklus dilakukan pengukuran terhadap hasil belajar dan indikator keterlibatan mahasiswa dalam perkuliahan. Adapun hasil dari penelitian sebagai berikut:

Siklus Pertama

Nilai rata-rata tes hasil belajar siklus pertama adalah 65. Keterlibatan mahasiswa dalam pcrkuliahan dengan atributnya pada siklus pertama dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Keterlibatan Mahasiswa dalam Perkuliahan

No

7

Atribut yang Diamati

Menyelesaikan tugas manriiri Aktif menjawab pertanyaan

Meminta dosen mengulang pertanyaan Aktif mengajukan pertanyaan

Mencatat materi yang disampaikan Kehadiran

Rata-rata

Persentase

70 65 65 65 80

90

72,5

Siklus Kedua mahasiswa dalam perkuliahan dengan

Nilai rata-rata tes hasil belajar siklus atributnya pada siklus kedua dapat kedua adalah 75. Keterlibatan dilihat pada Tabel4.2.

Tabel4.2. Hasil Pengamatan Keterlibatan Mahasiswa dalam Perkuliahan

I No- Atrihut yang Diamati Persentase

I

1

2

3

4

Menyelesaikan tugas mandiri Aktif menj awab pertanyaan

Meminta dosen mengulang pertanyaan Aktif mengajukan pertanyaan

81 70

90

85

5 Mencatat materi yang disampaikan 85

I

6 Kehadiran 95

I

L_2_

Rata-rata 84,3 1
(9)

Fauziyah Harahap, Pembuatan dan Penerapan Media Animasi sebagai Upaya, 167.

Siklus Ketiga

Nilai rata-rata tes hasil belajar siklus kedua adalah 85. Keterlibatan mahasiswa dalam perkuliahan dengan

atributnya pada siklus ketiga dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel4.3. Hasil Pengamatan Keterlibatan Mahasiswa dalam Perkuliahan

No Atribut yang Diamati Persentase

1 Menyelesaikan tugas mandiri

95

2 Aktif menjawab pertanyaan

75

3 Meminta dosen mengulang pertanyaan

80

4 Aktif mengajukan pertanyaan

90

5

Mencatat materi yang disampaikan

90

6 Kehadiran

99

I

7

Rata-rata 88,2

I

Secara umum dari ketiga siklus yang dilakukan diperoleh hasil nilai rata-rata tes

hasil belajar seperti terlihat pada Gambar 4.1.

Nilai Rata-rata Tes Hasil Belajar

90

so

70

60

"'

~

50

:;;; 40

·z

30 20

10

0

Sildu~ I

Siklus

Gambar 4.1. Nilai Rata-rata Tes Hasil Belajar

Keterlibatan Mahasiswa dalam perkuliahan secara umum dapat dilihat pada Gambar 4.2a

dan Gambar 4.2b.

168 Jurna/J

!<X'

!0

70

JO

10 10

Gamb

Mahasi~

Hasil lmph

Pene Mata Kulial terdiri

dari

pertama d yaitu: mem menggunak pelaksanaar pengajaran menggunak metode ya jawab, dis

ceramah.

Pt:n~

(10)

bagai Upaya, 167.

:a

dapat dilihat

tasc

I

I

_ _ _ _ _ j

tada Gambar

ambar 4.2a

168 Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 1 No. 3 Edisi Desember201 0, him, 161-171

I IX' Per><ntas. M;ha>i>wa yang Menyele>aikan Tug as Mandiri

70

10

30

10

10

Gambar 4.2a Perscntase Keterlibatan Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Tugas

Mandiri

Huil Implementa~i

Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Kuliah Kultur Jaringan ini dirancang terdiri dari tiga siklus. Pada langkah pertama dimulai dengan perencanaan yaitu: mempersiupkan bahun ajar dengan menggunakan plastik transparansi, pelaksanaan tindakan dengan melakukan pengaJaran konvensional dcngan menggunakan OHP dan transparansi, metode yang digunakan adalah tanya jawab, diskusi kelompok biasa, dan ceramah.

Pendataan dilakukan dengan cara memberikan tugas tcrtulis sebagai tes hasil belajar. Pada pelaksanaan pembelajaran dalam siklus pertama ini nilai tugas yang diperoleh mahasiswa belum menggembirakan. Adapun nilai rata-rata yang diperoleh olch 14 mahasiswa pada siklus pcrtama ini adalah 65, atau bcrkisar di nilai E (Gam bar 4.1 ). Pengamatan juga dilakukan tcrhadap tingkat ketcrlibatan mahasiwa dalam perkuliahan. Hasilnya juga kurang menggcmbirakan dan dapat dilihat pada Gambar 4.2.

'J

Gambar 4.2b Persentasc Keterlibatan Mahasiswa dalam Keaktifan Menjawab

Pertanyaan

Siklus kedua dilaksanakan berdasarkan hasil yang belum maksimal dari siklus I maka diadakan pendekatan bagi mahasiswa yang masih jauh dari harapan tentang Kultur Jaringan. Kami dorong mahasiswa untuk lebih mengenal kultur jaringan, dan termotivasi untuk bclajar kultur jaringan melalui pelatihan terhadap mahasiswa membuat media pembelajaran berbasis animasi dan mempersiapkan materi kuliah yang akan ditayangkan dengan media antmast. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, model pembelajaran yang digunakan adalah koopcratif tipe jigsaw. Tim dosen melak:ukan perannya masing-masing, sebagai dosen pengajar, pcngamat untuk melihat tingkat keterlibatan mahasiwa dalan1 perkuliahan, kompetensi diukur d~.ri kualitas animasi, hasil bclajar, kctcrlibatan dan performance mahasiswa.

(11)

.Fauziyah Harahap, Pembuatan dan Penerapan Media Animasi sebagai Upaya, 169

pcningkatan daripada nilai rata-rata pada

siklus yang pcrtama (Gam bar 4.1 ). Meskipun harus diakui nilai tersebut masih berada pada kisaran nilai C.

Pada siklus kedua ini antusiasme mahasiswa untuk belajar hal baru sangat jelas terlihat. Kehadiran mahasiswa mengikuti perkuliahan mengalami

kenaikan dibandingkan siklus pertama

Pada siklus kedua mt mahasiswa dikenalkan dengan hal baru yaitu

pengembangan . pembelajaran berbasis animasi. Mahasiswa diaj arkan bagaimana membuat bahan ajar dengan menggunakan

Macromedia Flash.

Siklus ketiga ini dilakukan cara melatih mahasiswa mempresertasikan materi kuliah dengan menggunakan media pembelajaran berbasis animasi. Pada siklus ketiga ini, yang menyajikan materi kuliah adalah mahasiswa. Mahasiswa mempresentasikan materi kuliah dengan menggunakan media animasi. metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, model pembelajaran yang

digunakan adalah kooperatif tipe jigsaw. Tim dosen melakukan pengamatan sebagai dosen pengajar, pengamat melihat tingkat keterlibatan mahasiwa dalam perkuliahan dan kompetensi mahasiswa dalam mempresentasikan materi ajar.

Hasil yang diperoleh pada siklus ketiga ini, se'cara umum nilai tugas cukup menggembirakan. Adapun Nilai Akhir

yang telah dicapai oleh 14 mahasiswa adalal1: (1) 3 orang mahasiswa mendapat nilai A (21,4 %); (2) 7 orang mahasiswa

(50%) mendapat nilai B; dan (3) 4 orang

mahasiswa meraih nilai C (28,6 %). Selain

itu tingkat keterlibatan mahasiswa dalam

proses pembelajaran juga terlihat sangat

jelas, seluruh malmsiswa aktif terlibat

dalam diskusi dan presentasi yang dilakukan.

PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan terlihat manfaat pendekatan pembelajaran dan media pembelajaran. Media pembelajaran

merupakan suatu sarana yang bermanfaat untuk membantu proses komunikasi, sehingga pesan atau informasi dapat diserap dan dihayati oleh peserta didik.

Dewasa ini bidang pengajaran secara umum sedikit banyaknya terpengaruh oleh adanya perkembangan dan pt;nemuan-penemuan dalam bidang keterampilan, ilmu dan teknologi. Pengaruh perkembangan tcrsebut tampak: jclas dalam upaya-upaya pembaharuan sistem pendidikan dan pcmbelajaran. Upaya pembaharuan itu menyentuh tidak: hanya sarana fisiklfasilitas pendidikan, tapi juga sarana non fisik seperti pengembangan kualitas tenaga-tenaga kependidikan yang memiliki pengetahuan,

kemampuan dan keterampilan

memanfaatkan fasilitas yang tersedia, cara karya yang inovatif, serta .sikap yang positip terhadap tugas yang diembannya. Salah satu bagian integral dari upaya

pembaruan itu adalah media pembelajaran. Oleh karena itu, media pembelajaran me njadi suatu bidang yang seyogyanya dikuasai oleh atau staf pengajar yang profesional.

Tumbuhnya kesadaran terhadap pentingnya pengembangan media

170 .Jurnal Pe,

pembelajaran

harus dapat 1

Di samping

para pendiC

mengemban~

sendiri medi

efisien, c kemungkinru yang se:

perkembang:

SIMPUI

Pembuat animasi unt mahasiswa jaringan: (1

proses be

mengetahui beberapa i

belajar, kt kesiapan penyajian p kata tertuli keterbatasar indera; dan efektif dan (

Den pembelajan: dapat men~ Dengan p

Mahasiswa bergairah mengajar;

(12)

1

Upaya, 169

swa dalam hat sangat if terlibat asi yang

terlihat tran dan belajaran nnanfaat 1unikasi

'

i dapat 1dik. 1gajaran 1yaknya 1bangan

bidang :nologi. tanlpak

tharuan

ajaran.

1 tidak

idikan

'

seperti tenaga thuan, 1pilan

, cara

yang nnya. 1paya

zedia

1edia

Yang

staf

tdap !dia

170 .Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. I No.3 Edisi Desember 2010, him, 161-171

pembelajaran masa yang akan datang

harus dapat direalisasikan dalam praktik. Di samping memahami penggunaaannya, para pendidik patut berupaya untuk mengembangkan keterampilan membuat sendiri media yang menarik, murah dan efisien, dengan tidak menolak kemungkinan pemanfaatan alat modem yang sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu dan teknologi.

SIMPULAN

Pembuatan dan penerapan media animasi untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa biologi pada materi kultur jaringan: ( 1) Dapat Meningkatkan mutu

proses belajar mengajar. Untuk mengetahui hal itu dapat dilihat melalui beberapa indikator seperti; tes hasil belajar, keterlibatan mahasiswa, dan kesiapan dosen; (2) Mempetjelas penyajian pesan, baik dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan; (3) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera; dan ( 4) Pemberian materi lebih efektif dan effesien.

Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif mahasiswa. Dengan penggunaan multimedia: (I) Mahasiswa sangat antusias dan lebih bergairah mengikuti proses belajar-mengajar; (2) Dapat terjadi interaksi langsung antara mahasiswa dengan lingkungan dan kenyataan, sehingga mahasiswa Iebih termotivasi dalam mengikuti perkuliahan; (3) Mahasiswa Iebih mandiri dalam mengikuti mata

kuliah kultur jaringan; dan (4) Mahasiswa Iebih termotivasi untuk menggunakan teknologi, misalnya mencari bahan di internet.

DAFT AR RUJUKAN

Arsyad, A., 2000. Media Pengajaran.

Jakarta: Raja Grafindo.

Carin, A. A. 1997. Teaching Modern Science. Ohio: Merril.

Dahar, R. W. 1989. Teori-Teori Be/ajar,

Jakarta: Erlangga.

Djamarah, B.S. 2002. Psikologi Be/ajar,

Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyanti, 2002. Be/ajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rincka Cipta.

Harahap, F. 2007. Kultur Jaringan, suatu Pengantar. Mcdan: Jurusan Biologi FMIPA UNIMED.

Harahap, F. 2008. Penguasaan Kornpetensi Teknologi Kultur Jaringan Untuk Pengembangan Kewirausahaan Lulusan Biologi Unimed, Jurnal LPM UNIMED,

Vol 14 September 2008, Hal:44-51.

Harahap, F. 2009. Penguasaan Kornpetensi Kultur Jaringan Bagi Mahasiswa Biologi dan Peluang Berkarir untuk Keilmuan dan

Pengembangan Budaya

(13)

Fauziyah Harahap, Pembuatan dan Penerapan Media Animasi sebagai Upaya, 171

Nuraini, Y. 2003. Strategi Pembelajaran.

Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Naylor, S. and Keogh, B. 1999. Constructivism in Classroom: Theory into Practice. Journal of Science Teacher Education. Volume

I 0(2): 93-106.

Sabri, A.H., 2005. Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Quantum Teaching.

Winkell, W.S. 2004. Psikologi Pelajaran,

Jakarta: Gramedia.

PENGAE

TERHADA

Abstract.· tools (stati< The type o posttest co1 with non 1 study had misconcep1

KataKunt

PENDAHU

Pend untuk mem mengemban: konsep yane pembelajar konsep ter: dalam kehi1 dan Yesil: literatur dru menunjukka memiliki p< yang berbe< diterima sec 2007; Tekka

Pem~

(14)

LEMBAR

HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER KEVIEW

KARYA

ILMIAH

: JURNAL ILMIAH

Lamprcan 7

"Pembuatan dan Penerapan Media Animasi Sebagai Upaya Untuk

Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Biologi Pada Materi Kultur

Jaringan"

Fauziyah Harahap Judul Karya Ilmiah (Artikel)

Penulis Jurnal Ilmiah

Identitas Jurnal Ilmiah

Kategori Publikasi Jumal Ilmiah (beri /pada kategori yang tepat)

Hasil Penilaian Peer Review :

a. Nama Jurnal

b. VolumeA.lomor

c. ISSN

d. Edisi (bula/tahwr)

e. Penerbit

f. Jumlah halaman

Pendidikan Biologi

Vol. I /No.3

2086 -2245

Desember 2010

Prodi Magister Pend. Biologi PPs - UNIMED

16l-l7l

(11)halaman

n

l

d

Jurnal Ilmiah Internasional

Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi Jumal Ilmiah Nasional Tidak Terakreditasi

Komponen Yang Dinilai

Nilai Maksimal Jurnal Ilmiah

Nilai Akhir

Yang Diperoleh Internasional

tl

Nasional Terakreditasi

tl

Nasional

Tidak

Terakreditasi

d

a. Kelengkapan unsur isi artikel (l0o/o)

1to

lro

b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan (30%)

9to

7,?-c. Kecukupan dan kemutahiran datalinformasi dan

metodologi (30%)

?,0

2,7

d. Kelengkapan unsur dan kualitas penerbit (30%)

7,o

2.r Gl

Total

:

(100%)

Lo.

o

8.8

Universitas Andalas

Padang,

Z0

$CT

2015 Reviewer - 1

Prof. Dr. Syamiuardi, M.Sc

NrP. 19610910198901 1001 Unit kerja : Jurusan Biologi

(15)

LEMBAR

HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER KEVIEW

KARYA

ILMIAH

: JURNAL ILMIAH

Lampiran 7

:

"Pemtruatan dan Penerapan Media Animasi Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Biologi Pada Materi Kultur

Jaringan"

Fauziyah Harahap

a. Nama Jurnal b. Volume/Nomor

c. ISSN

d. Edisi (bulan/tahun) e. Penerbit

f. Jumlah halaman

n

Jumal Ilmiah lnternasional Judul Karya Ilmiah (Artikel)

Penulis Jumal Ilmiah

Identitas Jurnal lfuniah

Kategori Publikasi Junal Ilmiah

(beri "'pada kategori yang tepat)

Hasil Penilaian Peer Ret,iev' ',

Pendidikan Biologi

Vol. 1i No.3

2086 -224s

Desernber 2010

Prodi Magister Pend. Biologi PPs - UNIMED

16I-17I

(11)halaman

n

Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi

gz

Jurnal Ihniah Nasional Tidak Terakreditasi

Komponen Yang Dinilai

Nilai Maksimal Jurnal Ilmiah

Nilai Akhir

Yang Diperoleh

Internasional

n

Nasional Terakreditasi

tl

Nasional Tidak

Terakreditasi

W

a. Kelengkapan unsur isi artikel (10%)

b. Ruang lingkup dan kedalaman pernbahasan (30%)

3

2.8

c. Kecukupan dan kemutahiran datalinformasi dan

metodologi QAoA)

)

2,0

d. Kelengkapan unsul dan kualitas penerbit {30o/o)

3

3

Torat

=

(100%)

Jo

9,(

Medan,

Revi

Prof.

NiP.

Unit

?

a

OcT

2015

r-2

n llyas,M.Biomed

t992A3 rc03 : Ka. Prodi 52 Biologi

(16)

LEMBAR

HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW

KARYA

ILMIAH

: JURNAL ILMIAH

Lampiran 7

Pendidikan Biologi

Vol. 1/No.3

2086 - 224s Desember 2010

Prodi Magister Pend. BiologiPPs - UNIMED

16l-l7l

(ll)halaman

Judul Karya Ilmiah (Artikel)

Penulis Jurral Ilmiah

Identitas Jurnal Ilmiah

Kategori Publikasi Jurnal Ilmiah (beri /pada kategori yang tepat)

Hasil Peuilaian Peer Review :

Fauziyah Harahap

a. Nama Jurnal

b. VolumeA{omor

c. ISSN

d. Edisi (bulan/tahun) e. Penerbit

f. Jumlah halaman

"Pembuatan dan Penerapan Media Animasi sebagai upaya Untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Biorogi pada Materi Kuttur Jaringan"

t]

T

E

Jurnal Ilmiah Internasional

Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi Jumal Ilmiah Nasional Tidak Terakreditasi

Nilai Maksimal Jurnal Ilmiah

Nilai Akhir

Yang Diperoleh Nasional

Terakeditasi

Nasional

Tidak

Terakreditasi

a. Kelengkapan unsur isi artikel (10%)

b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan (30%)

c. Kecukupan cian kemutahiran datalinformasi Oan

metodologi (30%)

d. Kelengkapan unsur dan kualitas penerbit (30%) Komponen

Yang Dinilai

Medan,

September 2015

Reviewer - 3

Prof. Dr. Herbert Sipahutar, MS, M.Sc

NrP. 19610626 198710 1001

Gambar

Tabel 4.1.  Hasil Pengamatan Keterlibatan Mahasiswa dalam Perkuliahan
Gambar 4.1. Nilai Rata-rata Tes Hasil Belajar
Gambar 4.2b Persentasc Keterlibatan  Mahasiswa dalam Keaktifan Menjawab

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Hasil Evaluasi Penawaran Pekerjaan Belanja Bahan Makanan dan Minuman Untuk Anak Asuh, maka kami Pokja 06 Unit Layanan Pengadaan Pemerintah Kabupaten Kutai

Arah koefisien regresi yang memiliki tanda positif menunjukkan bahwa perusahaan dengan anggota asing dewan komisaris yang lebih besar akan cenderung memberikan kepatuhan pengungkapan

Modus penawaran pelunasan kredit dilakukan dengan menawarkan janji pelunasan kredit/pembebasan hutang rakyat dengan sasaran para debitur macet pada bank-bank,

Soal No 3 Jawaban yang diberikan adalah YA bahwa dengan praktikum bidang miring dapat membantu mereka dalam memahami konsep fisika pada pesawat sederhan.. Soal No 4 Jawaban

Lain halnya dalam suatu paksaan yang bersifat relatif, dimana orang yang dipaksa itu masih ada kesempatan apakah ia akan mengikuti kemauan orang yang memaksa

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

ini akan dibahas mengenai perangkat lunak yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran flora dan fauna kepada anak berbasis komputer terutama untuk anak pada masa The

Pada tabel Hasil Perhitungan Model Summary Regresi Linier Variabel Kualitas Sistem Informasi terhadap Kepuasan Pelanggan terdapat R Square sebesar 0,382 dari koefisien korelasi