• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KONTRASTIF KIBOU HYOUGEN ~TAI DAN ~HOSHII DALAM BAHASA JEPANG DENGAN UNGKAPAN KEINGINAN ADVERBIA INGIN DALAM BAHASA INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KONTRASTIF KIBOU HYOUGEN ~TAI DAN ~HOSHII DALAM BAHASA JEPANG DENGAN UNGKAPAN KEINGINAN ADVERBIA INGIN DALAM BAHASA INDONESIA."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KONTRASTIF KIBOU HYOUGEN ~TAI DAN ~HOSHII DALAM BAHASA JEPANG DENGAN UNGKAPAN KEINGINAN ADVERBIA INGIN DALAM BAHASA

INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian

Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh :

Oleh :

Nolis Fauziah

0907197

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

Analisis Kontrastif Kibou Hyougen ~Tai dan ~Hoshii dalam Bahasa

Jepang dengan Ungkapan Keinginan Adverbia Ingin dalam Bahasa

Indonesia

Oleh

Nolis Fauziah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Nolis Fauziah 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Nolis Fauziah

NIM : 0907197

Judul Skripsi : Analisis Kontrastif Kibou Hyougen ~Tai dan ~Hoshii dalam Bahasa

Jepang dengan Ungkapan Keinginan Adverbia Ingin dalam Bahasa

Indonesia

SK Dekan No : 025/UN40.3.5.3/DT/2014

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Drs. H.Sudjianto, M.Hum

NIP : 195906051985031004

Pembimbing II

Juju Juangsih, S.Pd.,M.Pd

NIP : 197308020081220022

Diketahui oleh :

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Dra. Neneng Sutjiati,M.Hum

(4)
(5)

A. Hyougen dalam Bahasa Jepang ... 13

1. Definisi Hyougen dalam Bahasa Jepang ... 13

2. Jenis-jenis Hyougen dalam Bahasa Jepang ... 14

B. Kibou Hyougen dalam Bahasa Jepang ... 24

1. Definisi Kibou Hyougen dalam Bahasa Jepang ... 24

2. Kibou Hyougen dalam Bahasa Jepang ... 25

3. ~Tai dan ~Hoshii dalam Bahasa Jepang ... 29

4. Pembentukan ... 37

C. Adverbia dalam Bahasa Indonesia ... 39

1. Definisi Adverbia dalam Bahasa Indonesia ... 39

2. Jenis-jenis Adverbia dalam Bahasa Indonesia ... 40

3. Adverbia ingin dalam Bahasa Indonesia ... 47

4. Pembentukan ... 48

A. Kibou Hyougen ~Tai dan ~Hoshii dalam Bahasa Jepang ... 57

(6)

3. Makna dan Fungsi Kibou Hyougen ~Tai dan ~Hoshii

dalam Bahasa Jepang ... 65

a. Makna dan Fungsi Kibou Hyougen ~Tai dalam Bahasa Jepang ... 65

b. Makna dan Fungsi Kibou Hyougen ~Hoshii dalam Bahasa Jepang ... 69

B. Adverbia Ingin dalam Bahasa Indonesia ... 74

1. Makna Adverbia Ingin dalam Bahasa Indonesia ... 77

2. Fungsi Adverbia Ingin dalam Bahasa Indonesia ... 78

C. Persamaan dan Perbedaan Kibou Hyougen ~Tai dan ~Hoshii dalam Bahasa Jepang dengan Ungkapan Keinginan Adverbia Ingin dalam Bahasa Indonesia ... 82

1. Persamaan Kibou Hyougen ~Tai dan ~Hoshii dalam Bahasa Jepang dengan Ungkapan Keinginan Adverbia Ingin dalam Bahasa Indonesia ... 82

2. Perbedaan Kibou Hyougen ~Tai dan ~Hoshii dalam Bahasa Jepang dengan Ungkapan Keinginan Adverbia Ingin dalam Bahasa Indonesia ... 87

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 95

A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 99

(7)
(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perubahan golongan kata kerja bentuk kamus

ke bentuk ~tai/~tagaru ... 38

Tabel 2.2 Perubahan kata ingin jika diberi imbuhan ... 49

Tabel 4.1 Perubahan kata kerja bentuk kamus ke bentuk ~tai/~tagaru ... 60

Tabel 4.2 Perubahan kata kerja bentuk ~tai ... 61

Tabel 4.3 Perubahan ~tagaru ... 62

Tabel 4.4 Perubahan ~hoshigaru ... 64

Tabel 4.5 Perbandingan ingin dalam bahasa Indonesia dengan ~tai dan ~hoshii dalam bahasa Jepang ... 89

(9)

ANALISIS KONTRASTIF KIBOU HYOUGEN ~TAI DAN ~HOSHII DALAM BAHASA JEPANG DENGAN UNGKAPAN KEINGINAN

ADVERBIA INGIN DALAM BAHASA INDONESIA

Nolis Fauziah 0907197

ABSTRAK

Bahasa merupakan sarana yang paling penting untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Pada kenyataannya, saat mempelajari suatu bahasa pembelajar kerap kali memadankan penggunaan sebuah pola B1 dengan B2, oleh sebab itu banyak sekali ditemukan kekeliruan karena penggunan B1 tidak sepenuhnya dapat dipadankan dengan B2.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna, pemakaian serta fungsi kibou hyougen ~tai dan hoshii dalam bahasa Jepang dan ungkapan keinginan adverbia ingin dalam bahasa Indonesia, serta untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara keduanya.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif-kontrastif yakni suatu metode yang mendeskripsikan struktur bahasa secara terpisah kemudian dibandingkan (komparasi) untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara keduanya sebagai suatu cara untuk memecahkan masalah.

Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa, ~tai dan ~hoshii dalam bahasa Jepang dapat dipadankan dengan ingin karena memiliki makna yang sama yakni menyatakan sebuah keinginan atau harapan. Perbedaannya terletak pada penggunaan, dimana ~tai hanya dapat digunakan untuk mengungkapkan keinginan untuk melakukan suatu aktifitas sedangkan ~hoshii hanya dapat digunakan untuk mengungkapkan keinginan terhadap suatu benda, sedangkan ingin dapat digunakan pada kedua kondisi tersebut. Ingin juga dapat digunakan bagi subjek pertama, kedua dan ketiga, sedangkan ~tai dan ~hoshii hanya dapat digunakan bagi subjek pertama dan kedua saja.

(10)

CONTRASTIVE ANALYSIS OF KIBOU HYOUGEN ~TAI AND ~HOSHII IN JAPANESE WITH EXPRESSING WILLINGNESS ADVERB INGIN IN

INDONESIA

Nolis Fauziah 0907197

ABSTRACT

Language is the most important thing for interaction and communication. In the fact, when learn a language student sometimes using B1 system to B2 system, because of this theres so many errors found caused by using B1 system is not fully matched with B2 System.

The purpose of this research is for know the meaning, using and the function of kibou hyougen ~tai and ~hoshii in Japanese and adverb ingin in Indonesia and to discover the similarities or the difference between that two.

This research used descriptive comparative-contrastive method, the method is for descripting a language structure separately and then comparation to discover the similarities and the differences between that two as the way to solving the problems.

From the analysis can be seen that ~tai and ~hoshii in Japanese can be paired with adverb ingin in Indonesia cause has same meaning of desires expression or expectation. The difference points are by using system, ~tai can be used for expressing desire for an object only. Ingin is used for that two conditions. Ingin is using for first person, second person, and third person. Wherever ~tai and ~hoshii can be used for first perso and two person only.

(11)
(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi

dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan sebagai

sarana interaksi dalam terjadinya sebuah komunikasi. Bahasa merupakan alat

komunikasi paling efektif untuk menyampaikan berbagai informasi, pikiran,

pendapat ataupun keinginan kepada lawan bicara. Selain itu bahasa juga memiliki

peranan penting dalam berinteraksi dengan bangsa lain secara global. Bahasa

adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan beratikulasi (dihasilkan oleh alat

ucap) yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat

berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran

(Wibowo, 2001:3).

Mengingat betapa pentingnya peranan bahasa yaitu sebagai sarana

komunikasi, integrasi maupun adaptasi, dan yang paling penting adalah sarana

untuk bisa memahami orang lain, maka semakin banyak orang yang mempelajari

bahasa asing, terutama bahasa dari bangsa-bangsa yang telah maju dan

mempunyai pengaruh besar dalam dunia internasional seperti Amerika, Inggris,

Jerman, Perancis, Arab, dan lain-lain. Tujuannya tiada lain adalah untuk

memahami orang lain agar bisa beradapatasi dan berinteraksi. Agar terjadinya

(13)

globalisasi ini, maka kita harus mengetahui bahasa yang dipergunakan oleh

bangsa lain karena bahasa yang dipergunakan oleh setiap bangsa tidaklah sama.

Akhir-akhir ini semakin banyak orang yang mempelajari bahasa asing,

salah satunya adalah bahasa Jepang. Bahasa Jepang saat ini menjadi salah satu

bahyasa asing yang banyak diminati oleh orang Indonesia, baik pelajar,

mahasiswa atau siapa saja yang tertarik terhadap bahasa Jepang. Dalam

berkomunikasi dengan bahasa asing khususnya bahasa Jepang, kita harus

memperhatikan beberapa aspek penting salah satunya adalah memilih jenis

ungkapan yang tepat untuk memudahkan seseorang dalam menyampaikan pikiran,

perasaan, serta keinginan terhadap sehingga terhindar dari kesalah pahaman.

Peneliti sebagai pembelajar bahasa Jepang merasa tertarik untuk

membahas salah satu dari ungkapan-ungkapan yang terdapat dalam bahasa Jepang

dengan melakukan analisis kontrastif antara bahasa Indonesia dengan bahasa

Jepang. Ungkapan yang ingin penulis bandingkan adalah ungkapan yang

menyatakan keinginan ~tai dan hoshii dalam bahasa Jepang dengan ungkapan

keinginan yang menggunakan adverbia ingin dalam bahasa Indonesia.

Dalam bahasa Jepang, ungkapan untuk menyatakan keinginan disebut

kibou hyougen. Keinginan tersebut dibagi 2 macam, yaitu ingin mendapat atau

memperoleh suatu benda, dan ingin melakukan sesuatu perbuatan (Sutedi,

2007:139). Dalam bahasa Indonesia, ingin merupakan adverbia atau kata

(14)

menerangkan predikat tiap keadaan, peristiwa, atau perbuatan, dapat diterangkan

tentang cara, tempat, dan waktu berlakunya (Samsuri, 1985:254).

Untuk menyatakan keinginan mendapat atau memperoleh suatu barang

dalam bahasa Jepang digunakan ~hoshii, dan untuk menyatakan keinginan

melakukan suatu perbuatan digunakan ~tai. Berbeda dengan bahasa Indonesia,

dimana ingin digunakan untuk menyatakan kedua kondisi tersebut. Selain itu,

untuk menyatakan keinginan dari orang ketiga (pronominal persona orang ketiga),

verba bantu ~tai dan ~hoshii berubah bentuk menjadi ~tagaru dan ~hoshigaru.

Sedangkan dalam bahasa Indonesia, adverbia ingin pada ungkapan yang

menyatakan keinginan tidak mengalami perubahan saat digunakan untuk

menyatakan keinginan orang pertama, kedua, maupun ketiga, akan tetapi kata

ingin akan mengalami perubahan fungsi menjadi verba jika diberi imbuhan me-

kan dan akan beruban menjadi nomina jika diberi imbuhan ke- an.

Berikut ada beberapa contoh kalimat yang memakai kata ingin.

1. Dalam konteks inilah, Soekarno ingin mengumandangkan kembali nilai

persamaan dan kesetaraan… (Kurniawan, 2009:28).

2. “Tidak, Aku ingin Ibu disini..” teriak Jahanara. (Shors, 2009:103).

3. Aku ingin menggantikan kepedihannya… (Shors, 2009:87).

4. Dia menginginkan keadaan yang lebih baik.

(15)

Pada kalimat (1) menyatakan keinginan melakukan sesuatu oleh orang ketiga,

dimana verba (mengumandangkan) diletakkan setelah adverbia ingin. Pada

kalimat (2) merupakan ungkapan keinginan orang pertama yang menyatakan

keinginan suatu benda atau nomina. Pada kalimat (3) menyatakan keinginan

melakukan sesuatu oleh orang pertama. Dalam kalimat (1) (2) (3), adverbia ingin

tidak mengalami perubahan karena tidak disertakan imbuhan. Berbeda dengan

kalimat (4) dan (5), dimana pada kalimat (4) menginginkan merupakan Verba

yang berasal dari kata ingin yang diberi imbuhan. Kata ingin sendiri berubah dari

adverbia menjadi verba setelah di beri imbuhan me- kan. Pada kalimat (5)

Keinginan merupakan Nomina yang berasal dari kata ingin yang diberi imbuhan

ke- an.

Untuk mengungkapkan keinginan dalam bahasa Jepang dapat digunakan pola

kalimat yang menggunakan ~tai dan ~hoshii, seperti dalam contoh kalimat

berikut:

(1) 私 自動車 欲しい す。 (Sutedi, 2007 : 139).

Watashi wa jidousha ga hoshii desu.

(Saya ingin/menginginkan sebuah mobil.)

(2) ダさ 日本 人形 欲し っ います。(Sutedi, 2007 : 140)

Nida san wa nihon no ningyou o hoshigatteimasu.

(Nida ingin boneka Jepang.)

(3) 私 バ 食 たい す。(Sutedi, 2007 : 141).

Watashi wa banana ga tabetaidesu.

(Saya ingin makan pisang.)

(4) ダさ 日本 行 た っ います。(Sutedi, 2007 : 142)

(16)

(Nida ingin pergi ke Jepang.)

Pada kalimat (1) merupakan ungkapan keingininan yang diungkapkan oleh

orang pertama, menggunakan ~hoshii karena merupakan ungkapan menginginkan

sebuah benda. Menurut Sutedi (2007:139) kata hoshii merupakan kata sifat I yang

tentunya akan terjadi perubahan bentuk, seperti kedalam bentuk menyangkal,

lampau, dan yang lainnya. Contoh kalimat (2) merupakan contoh kalimat yang

menyatakan keinginan akan suatu benda yang diungkapkan untuk orang ketiga.

Dimana hoshii berubah menjadi sebuah kata kerja transitif yang perubahannya

termasuk kedalam kata kerja kelompok 1. Contoh kalimat (3) merupakan

ungkapan untuk menyatakan keinginan melakukan sesuatu untuk orang pertama,

maka digunakan pola ~tai. Contoh kalimat (4) merupakan ungkapan untuk

keinginan melakukan sesuatu untuk orang keriga. Maka dari itu ~tai menjadi

~tagaru.

Atas dasar inilah penulis akan membahas perbedaan-perbedaan tersebut

dengan mengambil judul penelitian “Analisis Kontrastif Kibou hyougen ~tai dan

~hoshii dalam Bahasa Jepang dengan Ungkapan Keinginan Adverbia Ingin dalam

Bahasa Indonesia.

B. Rumusan dan Batasan Masalah

(17)

Bertitik tolak dari latar belakang yang penulis kemukakan di atas, di dalam

penelitian ini ada beberapa masalah yang dicarikan jalan pemecahannya, masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pemakaian (pemakaian, makna, fungsi) ungkapan keinginan ~tai

dan ~ hoshii dalam bahasa Jepang?

2. Bagaimana pemakaian (pemakaian, makna, fungsi) ungkapan keinginan

adverbia ingin dalam bahasa Indonesia?

3. Apa persamaan dan perbedaan ungkapan keinginan ~tai dan ~hoshii dalam

bahasa Jepang dengan adverbia ingin dalam bahasa Indonesia?

2. Batasan Masalah

Agar tidak terjadi penyimpangan yang terlalu jauh, dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yang akan diteliti sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya meneliti secara kontrastif ungkapan keinginan ~tai dan

~hoshii dalam bahasa Jepang dengan adverbia ingin dalam bahasa Indonesia

ditinjau dari segi struktur, fungsi dan makna.

2. Penelitian ini hanya meneliti persamaan dan perbedaan ungkapan keinginan

~tai dan ~hoshii dalam bahasa Jepang dengan adverbia ingin dalam bahasa

Indonesia.

(18)

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini, penulis rumuskan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui cara pemakaian (pemakaian, makna, fungsi) ungkapan

yang menyatakan keinginan dengan ~tai dan ~ hoshi dalam bahasa jepang.

2. Untuk mengetahui cara pemakaian (pemakaian, makna, fungsi) ungkapan

yang menyatakan keinginan dengan adverbia ingin dalam bahasa Indonesia.

3. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan ungkapan yang menyatakan

keinginan dengan ~tai dan ~hoshii dalam bahasa Jepang dan dengan adverbia

ingin dalam bahasa Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

Setelah penulis dapat menyelesaikan penelitian ini, penulis berharap

penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.

1. Manfaat secara teoritis

a. Dapat dijadikan referensi untuk memperkaya pengetahuan mengenai kibou

hyougen ~tai dan ~hoshii.

b. Diharapkan dapat lebih memperjelas mengenai perbedaan pemakaian

ungkapan keinginan dalam bahasa Jepang dan dalam bahasa Indonesia.

(19)

a. Bagi Penulis

Melalui penelitian ini penuls dapat mengetahui gambaran mengenai

persamaan dan perbedaan ungkapan menyatakan keinginan dalam bahasa

Jepang dan bahasa Indonesia.

b. Bagi jurusan pendidikan bahasa Jepang

Untuk memberikan informasi secara deskriptif bagi pengembangan

ilmu pengetahuan dari jurusan pendidikan bahasa Jepang mengenai

perbedaan ungkapan yang menyatakan keinginan dalam bahasa Jepang dan

Bahasa Indonesia. Dapat menjadi referensi bagi pengajar/dosen untuk dapat

mempermudah pengajaran mengenai ungkapan keinginan. Serta diharapkan

dapat menjadi referensi atau bahan bagi peneliti selanjutnya.

D. Definisi Operational

1. Analisis

Analisis adalah suatu kegiatan menguraikan suatu pokok atas berbagai

bagiannya dan hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang

tepat dan pemahaman arti secara menyeluruh (Moeliono, 1988:32).

2. Analisis Kontrastif

(20)

bahasa ibu (B1) dengan bahasa yang diperoleh atau dipelajari sesudah bahasa

ibu yang lebih dikenal dengan (B2) (Tarigan, 1990:21).

3. Kibou hyougen

Kibou hyougen adalah ungkapan untuk menyatakan keinginan dalam

bahasa Jepang. Keinginan tersebut dibagi dua macam, yaitu ingin

mendapat/memperoleh suatu benda, dan ingin melakukan suatu perbuatan

Kedua jenis keinginan diekspresikan dengan ungkapan yang berbeda (Sutedi,

2007:139).

4. Adverbia

Adverbia adalah kategori kata yang dapat mendampingi adjektiva,

numarelia, atau proposisi dalam kontruksi sintaksis (Kridalaksana, 1985:51).

5. Hyougen

Dalam Gakken Kokugo Jiten, Hyougen adalah “Ungkapan yang

menyatakan hal-hal yang dipikirkan dan dirasakan dalam kata-kata, warna,

bentuk dan lain-lain” (Ishimori, 1994:710).

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana persamaan dan

(21)

jepang dengan ungkapan keinginan menggunakan adverbia ingin dalam bahasa

Indonesia. Oleh karena itu metode penelitian yang akan digunakan adalah dalam

penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif-kontrastif, karena metode ini

merupakan metode yang digunakan untuk mendeskripsikan struktur kalimat dua

bahasa secara terpisah yang kemudian dibandingkan sehingga bisa terlihat

persamaan dan perbedaan diantara keduanya.

Untuk mengadakan perbandingan yang sistematis, diperlukan

metode-metode tertentu. Disini juga digunakan metode-metode perbandingan, metode-metode

perbandingan adalah suatu alat untuk menyusun perangkat ciri-ciri yang

berkorespondensi dari unsur-unsur yang diperbandingkan dalam macam-macam

bahasa (Keraf, 1996 : 34).

2. Instrumen Penelitian dan Sumber Data

a. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kajian terhadap

penelitian terdahulu, mengenai kibou hyougen ~tai ~hoshii dan adverbia ingin,

antara lain:

1. Buku referensi baik dari bahasa Jepang maupun dari bahasa Indonesia

2. Kamus Besar Bahasa Indonesia

3. Nihongo Kyouiku Jiten

(22)

b. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif

yang diperoleh dari contoh-contoh kalimat yang dipublikasikan (jitsurei). Adapun

contoh-contoh kalimat yang menggunakan kibou hyougen ~tai ~hoshii dan

adverbia ingin, diambil dari :

1. Shokyuu Bunpou I

2. Midori (Japanese Dictionary) Application for Ios

3. Novel-novel berbahasa Indonesia

c. Tekhnik Analisis Data

Tekhnik Analisis data atau langkah-langkah yang akan digunakan dalam

mengumpulkan dan menganalisis data tersebut, adalah sebagai berikut :

1) Pengumpulan data

Data dikumpulkan dari sumber-sumber atau buku-buku yang diharapkan

dapat mendukung penelitian ini, kemudian memilih data yang dianggap paling

penting dan menyusunnya secara sistematis.

2) Analisis data

Setelah data dikumpulkan, akan dilanjutkan dengan membandingkan struktur

kalimat kibou hyougen ~tai dan ~hoshii dengan ungkapan keinginan yang

menggunakan adverbia ingin. Misalnya dengan menyajikan contoh kalimat,

(23)

diketahui persamaan dan perbedaan pemakaian ungkapan keinginan ~tai dan

~hoshii dalam bahasa Jepang dan ungkapan keinginan dengan adverbia ingin

dalam bahasa Indonesia.

3) Generalisasi

Dari sini akan ditemukan kesimpulan yang jelas berdasarkan pada analisis

yang dilakukan. Nantinya akan dihasilkan bahwa ternyata system yang terdapat

pada B1 tidak dapat diterapkan seluruhnya pada B2 dan sebaliknya.

Hasilnya diharapkan bisa digunakan bagi pengajar untuk mempermudah

pengajaran dikelas dan bagi pembelajar bahasa Jepang diharapkan dapat

mengurangi kesalahpahaman. Generalisasi dalam hasil penelitian dilakukan secara

induktif.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut bab I

pada penelitian ini berisi latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah,

tujuan dan manfaat peneltitian, definisi oprasional, metodelogi penelitian, dan

sistematika pembahasan. Kemudian pada bab II diuraikan landasan teori

mengenai kibou hyougen ~tai dan ~hoshii dalam bahasa Jepang dan ungkapan

keinginan adverbia ingin dalam bahasa Indonesia, serta penelitian terdahulu yang

relevan dengan peneltian. Bab III berisikan metode penelitian yang dipakai untuk

(24)

análisis data. Selanjutnya pada bab IV berisi proses pelaksanaan penelitian yang

dilakukan serta hasil penelitian yang dipaparkan melalui pengolahan atau analisis

data. Sedangkan pada bab terakhir yaitu bab V, peneliti menyampaikan

kesimpulan dari penelitian dan analisis data, serta berisi saran untuk penelitian

(25)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Istilah Metode Penelitian terdiri dari dua kata, yaitu kata metode dan kata

penelitian. Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara

atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan

dengan suatu cara kerja untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian,

sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan

secara ilmiah dan termasuk keabsahannya (Ruslan, 2003:24). Sedangkan

penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dialakukan

secara sistematis, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu (Sukmadinata, 2005:3).

Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan bahwa metode penelitian adalah

suatu cara yang dilakukan dengan teratur dan sistematis untuk memecahkan

masalah dalam sebuah penyelidikan. Agar sebuah penelitian dapat berjalan

dengan baik secara teratur tentunya diperlukan sebuah metode yang tepat, yang

sesuai dengan penelitian tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan persamaan atau perbedaan

antara kibou hyougen ~tai dan ~hoshii dalam bahasa Jepang dengan ungkapan

keinginan adverbia ingin dalam bahasa Indonesia baik dari segi pemakaian,

maupun makna dan fungsinya. Penelitian yang akan penulis lakukan adalah

(26)

(B1) dengan bahasa yang diperoleh atau dipelajari sesudah bahasa ibu yang lebih

dikenal dengan (B2)” (Tarigan, 1990:21). Dalam pendidikan dan pengajaran,

kontrastif memiliki peranan yang penting karena memiliki manfaat untuk

mengetahui berbagai persamaan dan perbedaan antara dua bahasa. Maka dari itu,

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisis Deskriptif

Komparatif-Kontrastif, yaitu suatu metode yang digunakan untuk

mendeskripsikan struktur kalimat kedua bahasa secara terpisah yang kemudian

dibandingkan (komparasi) untuk mengetahui persamaan dan perbedaan di antara

keduanya, atau metode yang digunakan untuk membandingkan dua atau lebih

fenomena bahasa dan mengkontraskan antara keduanya sebagai jalan untuk

memecahkan masalah. Jenis metode penelitian ini termasuk ke dalam metode

penelitian kuantitatif dan generalisasinya dilakukan secara induktif, yaitu

berdasarkan hasil analisis perbandingan tersebut yang berpedoman kepada

(jitsurei dan sakurei). Jitsurei merupakan contoh-contoh kalimat yang diambil

dari teks-teks baik berupa novel, cerpen, buku pelajaran, dan lainnya baik yang

berbahasa Jepang maupun yang berbahasa Indonesia. Sedangkan sakurei adalah

contoh kalimat yang dibuat oleh penulis sendiri dengan mempertimbangkan

tingkat kebenarannya sehingga dapat diterima oleh umum. Menurut Sutedi

(2003:178), kedua jenis data tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan

kekurangannya. Tetapi, jika peneliti menggunakan kedua jenis data tersebut

(27)

Objek dalam penelitian ini adalah kibou hyougen ~tai dan ~hoshii dalam

bahasa Jepang dengan ungkapan keinginan menggunakan adverbia ingin dalam

bahasa Indonesia. Alasan penulis memilih objek tersebut adalah sering terjadi

kesalahan dalam penggunaan ungkapan tersebut karena pembelajar menerapkan

sistem B1 pada B2.

B. Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Data Penelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif

yang diperoleh dari contoh-contoh kalimat yang dipublikasikan (jitsurei). Adapun

data kalimat-kalimat yang menggunakan kibou hyougen ~tai dan ~hoshii diambil

dari :

1. Shokyuu Bunpou II

2. Aplikasi Midori (sebuah aplikasi bahasa Jepang yang terdapat pada

perangkat berbasis iOs (iPhone OS : sistem operasi perangkat yang

dikembangkan dan didistribusikan oleh Apple Inc.), aplikasi ini diproduksi

oleh Sukolsak Sakshuwong)

Sedangkan data-data kalimat bahasa Indonesia diambil dari :

1. Novel Taj Mahal Kisah Cinta Abadi

2. Novel 24 Wajah Billy

3. Novel Anne of Green Gables

(28)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri

dengan alat bantu data. Referensi yang akan penulis gunakan sebagai bahan acuan

untuk menganalisis kibou hyougen ~tai dan ~hoshii dalam bahasa Jepang adalah

kajian penelitian terdahulu, yaitu :

1. Nihongo No Bunpou Tata Bahasa Jepang Tingkat Dasar (Sutedi, 2007)

2. Gramatika Bahasa Jepang Modern (Sudjianto, 1999)

3. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang (Situmorang, 2007)

4. Nihongo Kyouiku Jiten (Ogawa, 1995)

5. Nihongo Bunkei Jiten (Sagawa, 1998)

Sedangkan untuk kajian tentang ungkapan keinginan adverbia ingin dalam

bahasa Indonesia, yaitu :

1. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2002)

2. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat (2008)

3. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia (Harimurti, 1985)

4. Tata Bahasa Baku Indonesia edisi ketiga (Alwi, 2000).

C. Teknik Analisis Data

Menurut Tarigan (1992 :138), idealnya suatu analisis kontrastif gramatikal

mempunyai empat langkah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data yang memperlihatkan sistem-sistem yang relevan

(29)

2. Untuk setiap bahasa nyatakan realisasi-realisasi setiap kategori

gramatikal yang berkaitan dengan analisis kontrastif yang dilakukan itu.

3. Memberi suplemen terhadap data yang ada dengan data yang lain yang

serasi dan menunjang.

4. Merumuskan kontas-kontras yang telah ditemui dengan baik pada

langkah 2 dan langkah 3.

Dengan mengacu pada langkah-langkah analisis kontrastif seperti yang

dijabarkan oleh Tarigan, maka langkah kongkrit yang akan ditempuh dalam

penelitian ini dapat dijabarkan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini penulis mengawalinya dengan mengkaji buku, jurnal, maupun

kamus yang memuat informasi mengenai kibou hyougen ~tai dan ~hoshii dalam

bahasa Jepang dengan Ungkapan keinginan menggunakan adverbia ingin dalam

bahasa Indonesia.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Mengumpulkan contoh-contoh kalimat yang memakai kibou hyougen ~tai

dan ~hoshii dalam bahasa Jepang serta Ungkapan keinginan menggunakan

adverbia ingin dalam bahasa Indonesia. kalimat-kalimat tersebut didapat dari

buku-buku pelajaran, novel, internet dan sebagainya yang merupakan sumber

(30)

b. Mendeskripsikan pemakaian kibou hyougen ~tai dan ~hoshii dalam bahasa

jepang dengan ungkapan keinginan menggunakan adverbia ingin dalam

bahasa Indonesia secara terpisah. Bagaimana pemakaian, makna dan

fungsinya kibou hyougen ~tai dan ~hoshii dalam bahasa Jepang dan begitu

pula dengan ungkapan keinginan adverbia ingin dalam bahasa Indonesia.

c. Mengklasifikasikan pemakaian kibou hyougen ~tai ~hoshii dalam bahasa

jepang dan ungkapan keinginan menggunakan adverbia ingin dalam bahasa

Indonesia.

d. Mencari persamaan dan perbedaan kibou hyougen ~tai dan ~hoshii dalam

bahasa jepang dengan ungkapan keinginan menggunakan adverbia ingin

dalam bahasa Indonesia.

e. Melakukan analisis data dengan langkah sebagai berikut :

1.) Membandingkan pemakaian, makna dan fungsi kibou hyougen ~tai dan

~hoshii dalam bahasa Jepang dengan Ungkapan keinginan adverbia

ingin dalam bahasa Indonesia.

2.) Menyimpulkan persamaan dan perbedaan kibou hyougen ~tai dan

~hoshii dalam bahasa Jepang dengan Ungkapan keinginan adverbia

ingin dalam bahasa Indonesia.

3. Pelaporan

Tahap ini merupakan tahap pelaporan hasil penelitian yang berupa

kesimpulan tentang persamaan dan perbedaan kibou hyougen ~tai dan ~hoshii

(31)

Indonesia. Nantinya akan ditemukan bahwa ternyata sistem yang terdapat pada B1

tidak dapat diterapkan seluruhnya pada B2 dan sebaliknya. Dari hasil penelitian

ini diharapkan akan memberi kontribusi bagi pembelajar bahasa Jepang dalam

(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dalam analisis pada bab sebelumnya, telah diuraikan secara khusus

mengenai makna, fungsi, dan pemakaian masing-masing dari kibou hyougen ~tai

dan ~hoshii dalam bahasa Jepang dan ungkapan keinginan adverbia ingin dalam

bahasa Indonesia, juga persamaan dan perbedaan antara keduanya. Berikut

kesimpulan hasil analisis tersebut serta bahasan-bahasan sebelumnya.

1. Makna, fungsi dan pemakaian kibou hyougen ~tai dan ~hoshii dalam bahasa

Jepang

1) Berikut ini adalah makna, fungsi dan pemakaian kibou hyougen ~tai

dalam bahasa Jepang :

 Mengungkapkan keinginan dalam mewujudkan suatu aktivitas.

 Berfungsi untuk mengungkapkan pendahuluan, sambutan atau

permintaan secara sopan.

 Mengungkapkan sebuah ungkapan secara tidak langsung.

 Mengungkapkan keinginan yang melibatkan orang lain.

Pemakaian ~tai digunakan untuk mengungkapkan keinginan

terhadap suatu aktivitas, dan hanya dapat digunakan bagi subjek

(33)

untuk subjek ketiga pola ~tai tidak dapat digunakan, pola yang

digunakan adalah ~tagaru, ~tagaru harus diubah ke bentuk ~te

iru menjadi ~tagatteiru.

 Saat mengungkapkan suatu hal yang umum menggunakan

~tagaru.

2) Berikut ini adalah makna, fungsi dan pemakaian kibou hyougen ~hoshii

dalam bahasa Jepang :

 Mengungkapkan keinginan pembicara terhadap suatu benda.

 Mengungkapkan keinginan dan permohonan pembicara kepada

orang diluar dirinya sendiri.

 Mengungkapkan harapan timbulnya situasi.

 Mengungkapkan permohonan atau permintaan secara tidak

langsung.

 Mengungkapkan permintaan izin untuk melakukan suatua

aktivitas.

Pola ~ga hoshii digunakan untuk mengungkapkan keinginan

(34)

 Saat mengungkapkan suatu hal yang sifatnya umum digunakan

pola ~hoshigaru.

2. Berikut ini adalah makna, fungsi, dan pemakaian adverbia ~ingin dalam

bahasa Indonesia :

 Bermakna hendak; mau; berhasrat.

 Menerangkan atau menunjukkan sikap pembicara yang berasal dari

perasaan atau emosi pembicara.

 Mengungkapkan sebuah harapan, hasrat, kehendak dan angan-angan

yang dimiliki pembicara.

 Mengungkapkan sebuah harapan yang dirasakan oleh pembicara.

Pemakaian ingin digunakan untuk mengungkapkan keinginan

terhadap suatu aktivitas ataupun benda.

 Ingin digunakan saat mengungkapkan keinginan subjek pertama,

kedua, ketiga ataupun hal yang sifatnya umum.

3. Persamaan kibou hyougen ~tai dan ~hoshii dalam bahasa Jepang dengan ungkapan keinginan adverbia ingin dalam bahasa Indonesia

Sama-sama mengungkapkan keinginan.

Subjek harus berupa makhluk hidup dan bukan benda mati.

Pola menggunakan ~hoshii dalam bahasa Jepang dan ingin dalam

bahasa Indonesia sama-sama dapat digunakan untuk mengungkapkan

(35)

 kibou hyougen ~tai dalam bahasa Jepang dan adverbia ingin dalam

bahasa Indonesia sama-sama dapat digunakan untuk mengungkapkan

keinginan yang melibatkan orang lain serta ungkapan saat

menginginkan orang melakukan suatu hal untuk subjek.

Pola ~te hoshii dalam bahasa Jepang, dan adverbia ingin dalam bahasa

Indonesia sama-sama memiliki makna harapan.

4. Perbedaan kibou hyougen ~tai dan ~hoshii dalam bahasa Jepang dengan ungkapan keinginan adverbia ingin dalam bahasa Indonesia

 Adverbia ingin dalam bahasa Indonesia digunakan untuk

mengungkapkan keinginan terhadap suatu benda ataupun keinginan

melakukan suatu aktifitas, sedangkan dalam bahasa Jepang ~tai hanya

dapat digunakan untuk mengungkapan keinginan melakukan suatu

aktifitas, dan ~ga hoshii hanya dapat digunakan saat mengungkapkan

keinginan terhadap suatu benda.

~Tai dan ~hoshii dalam bahasa Jepang masuk ke dalam golongan

jodoushi atau verba bantu, sedangkan ingin dalam bahasa Indonesia

masuk ke dalam golongan adverbia atau kata keterangan.

 saat mengungkapkan keinginan dalam bahasa Jepang subjek pertama

kerap kali dilesapkan, sedangkan dalam bahasa Indonesia subjek

pertama tidak dilesapkan.

~Tai dan ~hoshii dalam bahasa Jepang hanya dapat digunakan untuk

(36)

subjek ketiga serta sesuatu yang bersifat umum menggunakan pola

~tagaru dan ~hoshigaru, sedangkan dalam bahasa Indonesia adverbia

ingin dapat digunakan untuk mengungkapkan keinginan subjek

pertama, kedua, ketiga ataupun hal yang sifatnya umum.

B. Saran

Dalam penelitian ini mengenai persamaan dan perbedaan antara kibou

hyougen ~tai dan ~hoshii dalam bahasa Jepang dengan ungkapan keinginan

adverbia ingin dalam bahasa Indonesia penulis beranggapan bahwa masih banyak

hal yang harus ditindak lanjuti. Selanjutnya harus dipahami pentingnya perbedaan

B2 dengan B1, bahwa penggunaan ungkapan keinginan dalam bahasa Jepang

berbeda dengan bahasa Indonesia. Selain itu, dalam penelitian ini masi ada yang

penulis rasa perlu untuk diteliti di kemudian hari. Penulis menyarankan hal-hal

dibawah ini :

1. Penelitian mengenai kibou hyougen ~tai dan ~hoshii dan ungkapan

keinginan adverbia ingin yang lebih mendalam. Jitsurei yang digunakan

dalam penelitian ini masih sangat terbatas. Dalam penelitian selanjutnya,

penulis mengharapkan penggunaan jitsurei yang lebih banyak. Dengan

jitsurei yang lebih banyak, akan ditemukan contoh-contoh penggunaan

yang lebih beragam. Dengan demikian, akan ditemukan persamaan dan

(37)

2. Dalam penelitian ini, penulis meneliti mengenai analisis kontrastif kibou

hyougen ~tai dan ~hoshii dengan ungkapan keinginan adverbia ingin.

Dalam penelitian selanjutnya, dapat mengambil tema yang sama namun

dengan kibou hyougen yang berbeda, misalnya analisis kontrastif kibou

hyougen yang menggunakan pola “~to ii (naa), ~ba ii (naa), ~naika (naa),

~you(ni) dan lain-lain”.

3. Dapat juga mengambil tema mengenai “Analisis kesulitan mahasiswa

dalam penerjemahan kibou hyougen ~tai dan ~hoshii dalam bahasa Jepang

ke dalam ungkapan keinginan dalam bahasa Indonesia”, dengan

melakukan penelitian terhadap tema ini, akan ditemukan hal-hal yang

menjadi penyebab pembelajar sulit untuk menterjemahkan kibou hyougen

~tai dan ~hoshii dalam bahasa Jepang ke dalam ungkapan keinginan

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Aji, Achmad Wisnu. 2010. Kudeta Supersemar Penyerahan atau Perampasan

Kekuasaaan. Jakarta : Ar-Ruzz Media.

Alwi, Hasan, dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.

Jakarta : Balai Pustaka.

Alwi, Hasan, dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta :

Balai Pustaka.

Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Anton, M. Moeliono, dkk. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta :

Balai Pustaka.

Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka

Cipta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayan. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Edisi Kedua. Jakarta : Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Edisi Keempat. Jakarta : Gramedia Pustaka.

Gorys, Keraf. 1996. Linguistik Bandingan Historis. Jakarta : Gramedia.

Haruhiko, Kindaichi. 1995. Nihongo Daijiten. Tokyo : Kodansha.

Hinata, Andrea. 2009. Sang Pemimpi. Jakarta : Bentang Pustaka.

Ishimori. 1994. Gakken Kokugo Jiten. Japan : Sanseido.

(39)

Kridalaksana, Harimukti. 1986. Kelas Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta :

Gramedia.

Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta : Gramedia.

Kurniawan, Syamsul. 2009. Pendidikan di Mata Soekarno. Yogyakarta : Ar-Ruzz

Media.

Montgomery, Lucy M. 2008. Anne of Green Gables. Bandung : Qanita.

Ogawa, Yoshio. 1995. Nihongo Kyouiku Jiten. Tokyo : Taishuukan Shoten.

Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi.

Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sagawa, Yuriko. 1998. Nihongo Bunkei Jiten. Tokyo : Kurosio Shuppan.

Sakhuwong, Sukolsak. 2013. Midori Japanese Dictionary Application. California:

Apple corp.

Samsuri. 1985. Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Sastra Hudaya.

Shors, John. 2007. Taj Mahal Kisah Cinta Abadi. Bandung : Mizan.

Situmorang, Hamzon. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Medan : USU

Press.

Sudjianto. 1999. Gramatika Bahasa Jepang Modern Seri B. Jakarta : Kesainblanc.

Sukmadinata, Nana Sayodih. 2005. Landasan Psikologis Proses Pendidikan.

Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sutedi, Dedi. 2003. Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung :

Humaniora.

Staf Pengajar Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI. Tanpa Tahun. Shokyuu

(40)

Sutedi, Dedi. 2007. Nihongo No Bunpou Tata Bahasa Jepang Tingkat Dasar.

Bandung : Humaniora.

Tarigan, Djago. 1990. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung :

Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1990. Pengajaran Pragmatik. Bandung : Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1992. Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Bandung :

Angkasa.

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui apakah program Tax Amnesty Indonesia Tahun 2016 berhasil atau tidak, khususnya dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak,

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Cipocok Jaya 1 menggunakan dua kelas, yaitu kelas VA digunakan untuk kelas kontrol dan VC digunakan untuk kelas eksperimen dimana

2) Coret yang tidak perlu dan/atau diisi nama seksi yang menerbitkan STP serta nama dan NIP Kepala Kantor/Kepala Seksi atau pejabat yang berwenang sesuai dengan Keputusan

[r]

[r]

Kenyataannya dengan susunan vertikal secara hierarki tersebut membuat para ulama kesulitan dalam berijtihad karena banyak permasalahan umat Islam setelah berabad-abad pasca

Unsur penunjang berfungsi untuk memperindah motif utama dan menjelaskan makna yang ada dalam motif utama selain model lafal-makna yang terdiri dari aksara Arab yang dibuat

Karena kedua solusi ini tidak proporsional mereka membentuk