PENGGUNAAN METODE VAKT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBEDAKAN BENTUK HURUF PADA ANAK
TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SDLB-C DI SLB NEGERI TRITUNA SUBANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Pendidikan Khusus
Oleh:
Eti Karwati NIM : 1106680
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGGUNAAN METODE VAKT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBEDAKAN BENTUK HURUF PADA ANAK
TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SDLB-C DI SLB NEGERI TRITUNA SUBANG
OLEH :
Eti Karwati 1106680
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Eti Karwati 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
i
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
ETI KARWATI NIM: 1106680
PENGGUNAAN METODE VAKT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBEDAKAN BENTUK HURUF PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SDLB-C DI SLB NEGERI TRITUNA
Latar belakang penelitian ini adalah kemampuan membedakan huruf pada anak tunagrahita ringan kelas I SDLB-C yang masih rendah. Hasil evaluasi, menunjukkan bahwa siswa belum mampu membedakan huruf dengan baik. Peneliti menggunakan metode VAKT dalam melakukan perbaikan pembelajaran dan bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam membedakan huruf siswa kelas I SDLB-C di SLB Negeri Trituna. Metode penelitian yang digunakan Tindakan kelas, penelitian ini dilaksanakan dalam empat tahap yaitu: tahap perencanaan, tahap tindakan/ pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non tes, instrumen tes yang digunakan adalah tes formatif, sedangkan instrumen non tes yang digunakan adalah lembar observasi. Hasil penelitian pada pelajaran Bahasa Indonesia tentang membedakan huruf ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membedakan huruf (p, b, d, u, n dan h). Hal ini terbukti dengan hasil evaluasi akhir siswa kelas I SDLB-C di SLB Negeri Trituna pada setiap siklus mengalami peningkatan, pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 57,5, siklus II diperoleh nilai rata-rata 72,5 dan pada siklus III diperoleh nilai rata-rata 82,5. Dari siklus I ke siklus II ada peningkatan nilai rata-rata 10,0 dari siklus II ke siklus III ada peningkatan 15,0 dan antara siklus I dan siklus III ada peningkatan 25,0. KKM ditentukan sebesar 75. Dengan demikian hasil evaluasi tersebut menunjukkan bahwa penggunaan Metode VAKT dapat meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam membedakan huruf.
i
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT ETI KARWATI
NIM: 1100680
USING VAKT METHOD TO INCREASING DIFFERENT LETTER ABILITY FOR MENTALY RETARDATION STUDENT AT FIRST GRAD ELEMENTARY
SCHOOL IN SLB NEGERI TRITUNA SUBANG
The bacround of this research is different letter ability of mentaly retardation student at first grad of elemantary school that still low. The evaluation result show that student can` different letter better. The researcher using VAKT method to get lesson better for increasing different letter of first grad student in SLB Negeri Trituna. This method research is using class action research,it will get at four steps that is planning, action, observation and reflection.The instrumen using test and non test, non tes is using list observation and test using formatif test.The result of this research at Indonesia language lesson with different letter can increasing student ability for different (p,b,d,u,n and h). It is show that evaluation result at first grad student in elementary school at SLB Negeri Trituna. For every circle get 57,5 avarage score,at 2nd circle get 72,5 avarage score and at 3th get 82,5 avarage score. For 1st circle to 2nd circle get increasing 10,00, avarage score and for 2nd to3th get 15,0 and range 1st circlea nd 3th circle get. Increasing 25,0 score.The standar of KKM is 75 it can get conclusion the evaluation result show that using VAKT method can increasing different ability of mentaly retardation student.
v
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR DIAGRAM ... x
DAFTAR BAGAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 3
B. Sasaran Tindakan ... 3
C. Rumusan Masalah ... 3
D. Hipotesis Tindakan... 3
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN TEORI ... 5
A. Pengertian Anak Tunagrahita ... 5
1. Pengertian Anak Tunagrahita ... 5
2. Klasifikasi Anak Tunagrahita... 6
3. Karakteristik Anak Tunagrahita ... 7
4. Kemampuan Intelegensi Anak Tunagrahita ... 9
5. Kemampuan Membedakan Huruf Pada Anak Tunagrahita... 9
B. Membedakan Bentuk Huruf ... 11
1. Definisi Huruf ... 11
2. Jenis-jenis Huruf ... 12
a.Jenis-jenis Huruf berdasarkan Bentuknya ... 12
vi
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
C. Metode VAKT... 14
1. Prinsip Umum ... 14
2. Prinsip Khusus... 15
D. Metode VAKT sebagai Salah satu Cara peningkatan kemampuan Membedakan Huruf pada Anak Tunagrahita ringan ... 16
E. Kerangka Berpikir ... 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 18
A. Metode Penelitian... 18
B. Seting Penelitian... 19
1. Seting Penelitian... 19
2. Subjek Penelitian ... 19
C. Siklus Penelitian ... 20
1. Identifikasi Masalah ... 22
2. Rumusan Masalah ... 20
3. Rencana Tindakkan ... 21
4. Pelaksanaan Tindakkkan ... 22
5. Gambaran Setiap Siklus ... 23
6. Refleksi... 26
D. Variabel Penelitian ... 30
E. Teknik Pengumpulan Data ... 35
F. Teknik Pengolahan data ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
A. Hasil Penelitian ... 38
1. Perolehan Hasil Observasi ... 39
a. Perolehan Hasil Observasi Siklus I ... 41
vii
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
c. Perolehan Hasil Observasi Siklus III... 46
2. Perolehan Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa ... 49
a. Perolehan Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I... 49
b. Perolehan Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II ... 50
c. Perolehan Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus III ... 51
B. Pembahasan ... 53
1. Proses Pembelajaran... 53
2. Kemampuan Siswa ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57
A. Kesimpulan ... 57
B. Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 59
LAMPIRAN-LAMPIRAN... 60
viii
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL Tabel
3.1 Jadwal Penelitian ... 17
3.2 Subjek Penelitian ... 21
4.1 Hasil Tes Awal Kemampuan Memebedakan Huruf ... 38
4.2 Rekapitulasi Penampilan Siswa Siklus I ... 41
4.3 Rekapitulasi Penampilan Guru Siklus I ... 42
4.4 Rekapitulasi Penampilan Siswa Siklus II... 44
4.5 Rekapitulasi Penampilan Guru Siklus II ... 45
4.6 Rekapitulasi Penampilan Siswa Siklus III ... 47
4.7 Rekapitulasi Penampilan Guru Siklus III... 48
4.8 Rekafitulasi Hasil Perolehan Evaluasi Belajar Siswa Siklus I ... 49
4.9 Rekafitulasi Hasil Perolehan Evaluasi Belajar Siswa Siklus II.... 50
ix
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
x
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
DAFTAR BAGAN
xi
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
a. RPP Siklus I ...
b. RPP Siklus II ...
c. RPP Siklus III ...
d. Lembar Observasi Guru ...
e. Lembar Observasi Siswa ...
f. Instrumen Tugas Akhir Siklus I ...
g. Instrumen Tugas Akhir Siklus II ...
i. Instrumen Tes Individual Siklus III ...
h. Instrumen tes awal ...
xii
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu a. Contoh Pekerjaan Tes Awal Siswa ...
b. Contoh Pekerjaan Siswa pada Tes Akhir Siklus I ...
c. Contoh Pekerjaan Siswa pada Tugas Kelompok Siklus II ...
d. Contoh Pekerjaan Siswa pada Tes Akhir Siklus II ...
e.Contoh Pekerjaan Siswa pada Tes Akhir Siklus III. ...
f. Hasil Lembar Observasi Guru dan Siswa Pada Siklus I ...
g. Hasil Lembar Observasi Guru dan Siswa Pada Siklus II ...
h. Hasil Lembar Observasi Guru dan Siswa Pada Siklus III ...
LAMPIRAN C
a. Surat Izin Penelitian ...
b. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ...
c. Surat Permohonan Ijin Penelitian ...
d. Surat Pengangkatan SK Pembimbing I dan II ...
e. Berita Acara Bimbingan Kepada Pembimbing I ...
f. Berita Acara Bimbingan Kepada Pembimbing II ...
LAMPIRAN D
a. Expert Judgement
LAMPIRAN E
xiii
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
1
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan luar biasa sebagai salah satu bentuk pendidikan yang khusus
menangani anak–anak berkebutuhan khusus sebagai objek formal dan
materialnya secara sadar terus diupayakan peningkatannya dengan cara
memberikan pelayanan secara maksimal. Anak dengan kebutuhan khusus ini
merupakan individu utuh yang unik tetapi pada umumnya memiliki potensi
dan kemampuan yang harus digali dan dikembangkan dengan berbagai upaya
dan usaha. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengetahuan dan keterampilan
yang memadai guna memberikan pelayanan yang efektif dan efisien.
Sementara itu, pada sisi lain dapat diidentifikasi bahwa anak
berkebutuhan khusus (terutama anak tunagrahita) memiliki berbagai
hambatan yang akan mengganggu proses layanan pendidikannya.
Hambatan-hambatan tersebut menurut Amin (1995, hlm. 11) meliputi: kecerdasan di
bawah rata-rata, mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungan, kurang cakap dalam memikirkan hal-hal yang abstrak,
menyimpulkan isi bacaan, menggunakan simbol-simbol, berhitung, dan
hal-hal yang bersifat teoritis. Bahkan lebih khusus bagi anak tunagrahita
mengalami hambatan dalam berbahasa yang berlaku secara permanen. Hal ini
tentu menyulitkan anak tunagrahita, terutama dalam hal berkomunikasi
dengan lingkungannya yang banyak menggunakan bahasa.
Sebagaimana diketahui bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang
sangat penting dipahami oleh setiap individu tak terkecuali anak tunagrahita.
Bagi anak tunagrahita kemampuan berbahasa merupakan hal yang sulit dan
merupakan kendala pokok dalam memberikan layanan pendidikannya.
Dengan demikian, maka dalam memberikan layanan pendidikan bagi anak
tunagrahita perlu disederhanakan dengan menggunakan pola kalimat yang
2
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Padahal fakta menunjukkan bahwa layanan pendidikan bagi anak tunagrahita
berlangsung secara klasikal dan bersifat pencapaian target kurikulum.
Akibatnya, persoalan-persoalan yang menyangkut kebutuhan dasar anak
tunagrahita menjadi tidak tersentuh sehingga proses layanan pendidikan tidak
bermakna, fungsional dan menyentuh apa yang sesungguhnya dibutuhkan
anak tunagrahita.
Penyelenggaraan layanan pendidikan bagi anak tunagrahita memerlukan
berbagai daya dukung, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun
pihak-pihak terkait. Terlebih-lebih lagi dari aspek kompetensi guru, baik yang
menyangkut pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesionalnya. Secara
operasional, ujung tombak pengelolaan pendidikan itu berada ditangan guru.
Karena pada dasarnya, guru memiliki potensi yang menentukan dalam
mencapai keberhasilan pembelajaran. Guru dapat memilih dan memilah
bahan yang sesuai dengan hambatan dan permasalahan yang dibutuhkan anak
tunagrahita.
Salah satu bentuk layanan yang dapat diberikan pada anak tunagrahita
adalah program pendidikan yang diindividualkan. Artinya, program yang
disusun untuk individu anak tunagrahita, meliputi aspek kurikulum,
penempatan dan berbagai aspek lain yang terkait. Berdasarkan hasil
pengamatan peneliti sebagai guru anak tunagrahita menunjukkan bahwa
dalam membaca permulaan, anak kelas 1 SDLB–C di SLBN Trituna
Kabupaten Subang mengalami hambatan dalam membedakan huruf, kurang
kemampuan anak dalam mengenal huruf, rendahnya kemampuan dalam
membaca huruf dan kurangnya kemampuan dalam pemahaman bahasa lisan.
Salah satu faktor penyebabnya adalah kondisi anak tunagrahita kurang
mampu dalam memikirkan hal-hal yang abstrak dan kompleks. Kenyataan ini
apabila dibiarkan begitu saja, maka tentu akan berdampak negatif pada
perkembangan kemampuan belajarnya. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan guru untuk mengatasi permasalahan tersebut menurut pendapat
3
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
seluruh indera yang dimiliki anak tunagrahita dapat digunakan untuk
menerima berbagai stimulus dari luar sehingga dengan mudah menangkap
pesan yang disampaikan. Melalui Metode VAKT peneliti berkeyakinan
bahwa kemampuan membedakan huruf anak tunagrahita akan semakin
meningkat sehingga membantunya dalam upaya meningkatkan kemampuan
membaca permulaan.
B. Sasaran Tindakan
Sasaran tindakan pada penelitian yang berjudul Penggunaan Metode
VAKT dalam Meningkatkan Kemampuan Membedakan Bentuk Huruf yaitu
pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas 1 SDLB-C di SLB Negeri Trituna
Subang.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas
permasalah secara umum yang akan peneliti teliti adalah pembelajaran
tentang membaca permulaan dalam membedakan bentuk huruf. Permasalahan
ini selanjutnya dirinci menjadi beberapa pertanyaan sebagai berikut:
Apakah Penggunaan Metode VAKT dapat Meningkatkan Kemampuan
Membedakan Bentuk Huruf pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas 1 SDLB-C
di SLB Negeri Trituna Subang.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah yang
diajukan. Sugiyono (2011, hlm.h96) mengemukakan bahwa, “Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan penelitian, di mana rumusan
masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyan ”.
Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
4
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Bentuk Huruf pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas 1 SDLB-C di SLB
Negeri Trituna Subang.
E. Tujuan dan manfaat Penelitian Tujuan Umum
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa tunagrahita ringan
Kelas 1 SDLB-C di SLB Negeri Trituna Subang dalam membedakan bentuk
huruf dengan menggunakan Metode VAKT
Tujuan Khusus
1. Membuktikan bahwa Metode VAKT dapat meningkatkan kemampuan
membedakan huruf siswa tunagrahita ringan kelas I SDLB C di
SLBTrituna Kabupaten Subang sehingga diharapkan dapat menunjang
kemampuan membaca permulaannya;
2. Mencari alternatif pemecahan masalah yang dihadapi siswa tunagrahita
dalam membedakan huruf sehingga diharapkan dapat memecahkan
permasalahan yang dihadapinya.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang terkait dalam dunia pendidikan terutama guru kelas I SDLB C yang
terlibat langsung dalam pembelajaran di kelas, yaitu:
1. Bagi siswa, dapat memberi pengalaman belajar yang menarik dan
bermakna sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
membaca permulaan pada materi membedakan huruf;
2. Bagi guru, mengembangkan keterampilan dalam menerapkan modep
pembelajaran sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang aktif,
menyenangkan dan bermakna bagi siswa.
3. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengalaman dalam
mengembangkan kreativitas dalam penerapan metode VAKT, khususnya
5
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
4. Bagi SLB Negeri Trituna, dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam
meningkatkan materi pembelajan membedakan huruf yang berkualitas
19
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian tindakan
kelas. PTK merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki
kondisi praktek-praktek pembelajaran. Penelitian tindakan kelas merupakan
bentuk penilaian replektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat
dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan dan perbaikan pembelajaran. ( E.
Mulyasa 2011, hal. 34) mendefiniskan “sebagai upaya yang ditujukan untuk
memperbaiki proses pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi
dalam pembelajaran”.
Menurut Rustaman dan Mundilarto (dalam Asrori M : 2007, hlm 5)
mendefinisikan bahwa:
Penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan pembelajaran di
kelas, kemudian ditindaklanjuti dengan penerapan suatu tindakan pembelajaran
kemudian direfleksi, dianalisis dan dilakukan penerapan kembali pada
siklus-siklus berikutnya, setelah dilaksanakan revisi berdasarkan temuan saat refleksi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan, yaitu peneliti
berusaha untuk menerapkan suatu tindakan sebagai upaya perbaikan untuk
mengatasi suatu masalah yang ditemukan. Karena penelitian dilaksanakan
dengan seting kelas, maka disebut Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
20
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
B. Seting Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Seting Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SLB Negeri Trituna,
direncanakan dalam kurun waktu minggu ke-satu bulan November sampai
dengan minggu ke-empat bulan Desember 2014, pelaksanaannya dapat
[image:21.612.182.488.299.556.2]dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian
No.
Kegiatan
Bulan
Ket.
Ke-11 Ke-12
Minggu ke... 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Perencanaan √
2 Persiapan √
3 Pelaksanaan Tindakan I √
4 Pelaksanaan Tindakan II √
5 Pelaksanaan Tindakan III √
6 Pengolahan Data √ √
7 Penyusunan Laporan √
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa tunagrahita kelas I SDLB.
objek penelitiannya adalah materi pelajaran membedakan huruf. Adapun
21
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Tabel 3. 2
Subjek Penelitian
No. Nama
Siswa Karakteristik
1. L
a. Jenis kelamin perempuan,
b. Anak tunagrahita ringan,
c. Komunikasinya cukup dimengerti,
d. Tenang dan pendiam,
e. Pintar,
f. Cepat memahami materi yang diberikan guru,
g. Mampu membedakan huruf a dan o,
h. Mengalami kesulitan dalam membaca huruf
vokal.
2. A
a. Jenis kelamin laki-laki,
b. Anak tunagrahita ringan,
c. Komunikasinya cukup dimengerti,
d. Senang bergaul dan selalu ceria,
e. Tidak mau dikalahkan orang lain,
f. Lambat memahami materi yang diberikan
guru,
g. Mengalami kesulitan dalam membaca huruf
vokal.
C. Siklus Tindakan
22
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
pertama dilakukan identifikasi masalah, rumusan masalah, rencana tindakan,
tindakan, pengamatan atau observasi kemudian refleksi. Hasil refleksi pada
siklus pertama diperbaiki pada siklus berikutnya. Setiap siklusnya terdiri dari
empat tahapan yaitu persiapan atau perencanaan, tindakan, observasi atau
pengamatan yang kemudian refleksi sebagaimana yang diungkapkan menurut
Kemmis dan Mc Taggart (1997).
Bagan 3.1 Alur Penelitian Penjelasan Alur.
1. Identifikasi Masalah.
Tahap identifikasi masalah, meliputi:
a. Observasi terhadap hasil pembelajaran membaca sebelumnya.
b. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperbaiki pada proses pembelajran
membaca.
2. Rumusan Masalah
Apakah Penggunaan Metode VAKT dapat Meningkatkan Kemampuan Identifikasi
Masalah
Rumusan Masalah
Rencana Tindakan Tindakan
Refleksi Observasi/
23
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Membedakan Bentuk Huruf pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas 1
SDLB-C di SLB Negeri Trituna Subang?
3. Rencana Tindakan
Pada tahap ini mendiskusikan permasalahan dengan teman sejawat
untuk membicarakan rencana-rencana tindakkan yang akan
dikembangkan dalam pembelajaran, dalam upaya peningkatan
kemampuan membedakan huruf, yaitu:
1) Merancang model penelitian tindakkan kelas sesuai dengan
permasalahan dan berdasarkan kebutuhan (kondisi sisiwa) yang
merupakan hasil observasi;
2) Membuat RPP;
3) Menentukan jadwal pertemuan;
4) Menentukan materi tindakkan yang akan diberikan;
5) Menentukan alat bantu yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran.
4. Pelaksanaan Tindakan Prosedur penelitian
1. Rencana tindakkan
Pada tahap ini mendiskusikan permasalahan yang ada dengan teman
sejawat untuk memberikan rencana-rencana tindakkan yang akan
dikembangkan dalam pembelajaran dalam upaya menigkatkan
kemampuan membedakan huruf, yaitu :
1) Merancang model penelitian tindakan kelas sesuai dengan
permasalahan dan berdasarkan kebutuhan (kondisi siswa) yang
24
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 2) Membuat RPP
3) Menentukan jadwal pertemuan dan kegiatan
4) Menentukan materi tindakan yang akan diberikan.
5) Menentukan alat bantu observasi, kamera, pedoman observasi.
2. Pelaksanaan tindakkan
Pada tahap ini dilaksanakan kegiatan tindakan yaitu melakukan
pembelajaran dengan berpedoman kepada rencana tindakan yang telah
disusun dan ditetapkan secara kolaboratif antara peneliti dan guru
kelas. Berdasarkan pada bahan/ materi/ metode serta alat metode yang
dipersiapkan.
Alat yang disiapkan dalam penelitian ini adalah kartu huruf yang
terbuat dari ampelas yang ditempel pada kertas duplek, manik-manik
yang di bentuk huruf p,b, d, u, n, dan h dalam kertas duplek, dan
krayon yang ditulis di atas kertas bahan/ materi adalah membaca huruf
yang terdiri dari beberapa huruf yang sulit dimengerti oleh anak yaitu
dengan menggunakan metode VAKT.
Pembelajaran dimulai dengan memperkenalkan huruf u, n, h, p, b, dan
d. Langkah-langkah pembelajarannya siswa mendengarkan ucapan
huruf, melihat tulisan, menelusuri bentuk huruf dengan jari tangan,
menulis huruf, dan membaca huruf.
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran setiap pertemuan
menggunakan strategi kegiatan yang dibagi tiga tahapan kegiatan yaitu
(a) pembukaan, (b) inti, dan (c) penutup.
3. Observasi dan evaluasi
Pada tahap ini pengamatan tindakan dilakukan ketika
25
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
pedoman pengamatan atau alat pengumpul data (instrument penelitian)
untuk menghasilkan temuan selama kegiatan proses pembelajaran
sebagai dasar untuk modifikasi dan melaksanakan refleksi.
4. Refleksi
Pada tahap ini seluruh tindakan yang telah dilakukan dikaji
berdasarkan hasil pengamatan, dan data yang terkumpul kemudian
dievaluasi untuk memperbaiki tindakan. Refleksi dilakukan oleh
peneliti dan guru pelaksana ketika selesai melakukan tindakan dan
mendiskusikan rancangan yang baik dan yang kurang baik.
Refleksi adalah kegiatan untuk menemukan kelebihan atau kekurangan
dari rencana yang telah dilakukan untuk membuat tindakan yang baru.
Setelah refleksi maka akan dirumuskan lagi rancangan tindakan yang
akan berubah dan diperbaiki supaya menjadi lebih baik.
5. Gambaran setiap Siklus Siklus I
1) Pembelajaran dimulai dengan memperkenalkan kartu huruf yang
terbuat dari ampelas pada kertas duplek, kemudian siswa
mendengarkan ucapan (Auditori) huruf (p, b, d, u, n, dan h),
melihat tulisan (Visual) huruf (p, b, d, u, n, dan h), menelusuri
(Taktil) huruf (p, b, d, u, n, dan h), menulis (Kinestetik) huruf (p, b,
d, u, n, dan h) dan membaca huruf;
2) Melakukan pengamatan dilakukan oleh peneliti ketika proses
pembelajaran berlangsung untuk melihat perkembangan
kemampuan membaca siswa;
26
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
berdasarkan format observasi yaitu untuk mengetahui efektivitas
proses pembelajaran dengan menggunakan metode VAKT;
4) Melakukan refleksi yaitu melakukan perbaikan dari segala
kekurangan penelitian untuk meningkatkan penelitian pada siklus
selanjutnya;
Siklus II
1) Pembelajaran di awali dengan apersepsi guru menyampaikan
bahwa sekarang akan belajar membaca huruf (p, b, d, u, n, dan h)
dengan penekanan pada tujuan yang belum tercapai pada siklus I
yaitu dengan mengajak anak untuk mendengarkan ucapan
(Auditori) huruf (p, b, d, u, n, dan h), melihat (Visual) huruf (p, b,
d, u, n, dan h), menelusuri (Taktil) huruf (p, b, d, u, n, dan h),
menuliskan (Kinestetik) huruf (p, b, d, u, n, dan h), pengulangan
pengucapan huruf (p, b, d, u, n, dan h) yang kurang jelas dan
membaca huruf tanpa bimbingan guru;
2) Pengamatan terhadap proses pembelajaran dengan tekanan pada
pengulangan huruf dengan tidak ragu-ragu dan ditebak-tebak
dalam mengucapkannya;
3) Evaluasi terhadap proses pembelajarannya dengan penekanan
kepada aktivitas guru dalam menerapkan metode VAKT dan
keterlibatan siswa selama kegiatan berlangsung;
4) Refleksi terhadap semua hal yang terjadi, sehingga dapat
menemukan kelebihan dan kelemahan yang telah dilakukan untuk
dilanjutkan kesiklus selanjutnya.
27
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
1) Pembelajaran di awali dengan apersepsi guru menyampaikan
materi pelajaran yang lebih ditekankan pada tujuan yang belum
tercapai pada siklus II, yaitu perbaikan pengucapan dengan
mengajak anak untuk mendengarkan (Auditori) huruf yang
diucapkan oleh guru, melihat (Visual) huruf yang diperlihatkan
oleh guru, menelusuri (Taktil) huruf , menuliskan (Kinestetik) huruf
dan membaca huruf (p, b, d, u, n, dan h) dengan baik dan benar;
2) Melakukan pengamatan terhadap kegatan siswa ketika mengikuti
pembelajaran dalam memperbaiki pengucapan dan membaca huruf
yang baik dan benar;
3) Melaksakan evaluasi terhadap seluruh kegiatan terutama diakhir
proses pembelajaran dengan memberikan post-test dan pemberian
penguatan;
4) Refleksi dilakukan guru pelaksana dan peneliti untuk mengkaji
seluruh tindakkan berdasarkan hasil pengamatan dan data yang
terkumpul, kemudian mendiskusikan hal-hal yang baik dan kurang
baik.
5. Pengamatan/ Observasi
Pengamatan/ observasi yaitu suatu kegiatan memperhatikan secara
seksama, mengamati jalannya pelaksanaan kegiatan, melihat berbagai
fenomena terjadi selama pelaksanaan tindakan guna dianalisis lebih lanjut.
Pengamat mencatat, menganalisis, mengkaji dan menafsirkan perilaku guru
dan siswa saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan suatu
format atau mencatatnya langsung pada kertas yang telah disediakan.
Catatan lapangan digunakan untuk mengobservasi siswa baik dari lembar
kerja maupun hasil tes. Berdasarkan pengamatan diharapkan dapat
28
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
pembelajaran. Meskipun pada dasarnya bukan berarti guru adalah sumber
data akan tetapi pelaksana penelitian atau guru merupakan faktor utama
dalam proses pengumpulan data yang berpengaruh signifikan terhadap
keberhasilan pembelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka kegiatan pengamatan
tindakan kelas ini dilakukan dengan cara mengamati kegiatan pembelajaran
yaitu pemberian materi tentang membedakan huruf, penggunaan metode
VAKT dalam pembelajaran, kemampuan siswa dalam memahami materi
pembelajaran tentang membedakan huruf, dan hasil kerja siswa. Pengamat
berada di samping kiri siswa mengamati secara langsung proses
pembelajaran. Untuk mendapatkan gambaran mengenai letak pengamat
dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
Bagan 3.2
Kedudukan Pengamat di Kelas
Adapun instrumen yang digunakan untuk mengamati jalannya
pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan pemahaman
penggunaan metode VAKT dalam meningkatkan kemampuan membedakan
huruf pada anak tunagrahita, pengamat menggunakan format pengamatan
pelaksanaan tindakan yaitu perilaku guru dan perilaku siswa. Guru
Siswa 1 Siswa 2
29
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
6. Refleksi
Kegiatan refleksi bertujuan untuk mencermati, mengkaji dan
menganalisis secara mendalam dan menyeluruh tindakkan yang telah
dilaksanakan yang didasarkan data yang telah terkumpul pada langkah
observasi. Pada tahap refleksi diperoleh data berupa kelebihan-kelebihan
yang ditampilkan selama proses perbaikan dan dapat dijadikan sebagai
modal dasar dan perlu dipertahankan pada siklus berikutnya.
Kekurangan-kekurangan yang diperoleh pada siklus pertama merupakan salah satu yang
harus diperbaiki dan dicari pemecahannya, sehingga tidak terjadi lagi pada
siklus berikutnya.
Bagan 3.3
Alur Kegiatan Refleksi
Mengacu pada bagan di atas, maka kegiatan refleksi pada setiap siklus
dalam penelitian ini mengikuti lima tahapan yaitu: review, identifikasi
masalah, alternatif pemecahan masalah, alternatif tindakan dan pelaksaan
tindakan. Pada tahap review peneliti dan rekan sejawat merekam kembali
peristiwa yang muncul, sebagai acuan dapat melalui sumber observasi atau
catatan lapangan. Setelah proses perekaman kembali maka tahapan Review
Identifikasi Masalah
Fokus Masalah Alternatif
30
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
selanjutnya adalah proses identifikasi masalah, di mana setiap masalah yang
telah terditeksi dimunculkan kembali. Apakah kekurangan atau
ketidakberhasilan pembelajaran disebabkan oleh faktor guru, siswa dan
lainnya, semua dapat dilihat dari faktor mana yang lebih berpengaruh setelah
itu maka tahapan selanjutnya dicarikan alternatif pemecahannya. Alternatif
pemecahan masalah yang diteliti dapat bersumber dari pengalaman, teori,
bahkan sesuatu yang direkayasa berdasarkan pemahaman seseorang.
D. Variabel Penelitian
Variabel merupakan istilah dasar dalam penelitian termasuk penelitian
tindakan kelas. Penelitian ini terdapa dua variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat.
Apabila kita melihat judul penelitian “Penggunaan Metode VAKT Dalam
Meningkatkan Kemampuan Membedakan Bentuk Huruf Pada Anak
Tunagrahita Ringan Kelas 1 SDLB-C di SLB Negeri Trituna Subang”, maka
terdapat dua variabel yaitu:
1. Variable Bebas.
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya, juga sebagai timbulnya variabel terikat, dan yang
menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode VAKT, sebagai
metode pembelajaran anak tunagrahita untuk meningkatkan kemampuan
membedakan huruf.
31
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Metode ini dikenal sebagai pendekatan pengajaran membaca yang
disebut pendekatan sistem Visual-Auditory-Kinestetic-Taktil. Metode ini
dikembangkan oleh Giligham dan Stilman, sedangkan metode kinestetik
dikembangkan oleh Grace Fernald dan Hellen B. Keler. Metode ini lebih
dikenal dengan metode telusur dan kinestetik. Tujuan metode ini adalah
untuk melatih pengamatan anak agar terarah, akurat, dan sistematis selama
melaksanakan kegiatan membaca.
Metode ini menggunakan materi yang dipilih dari kata-kata yang
diucapkan oleh anak dan setiap kata yang diucapkan diajarkan secara utuh.
Metode VAKT memiliki dua prinsip yang dijadikan pegangan, dimana
prinsip tersebut merupakan ciri khas yang dilakukan dalam penerapan
metode VAKT, prinsip tersebut yaitu:
a. Prinsip umum
(John Eisension dalam Wijaya.A 1995: hal. 47) mengatakan (i) prinsip
kesenangan. “ Speech is Fun” maksudnya dalam setiap penerapan
metode VAKT anak dibawa kedalam situasi yang menyenangkan
karena dengan senang anak akan mudah menerima latihan. (ii) prinsip
individualitas. Harus diakui bahwa anak memiliki sifat-sifat atau
karakteristik yang unik. Keunikan dan kekhasan disini artinya bahwa
antara individu yang satu dengan individu yang lainya memiliki
perbedaan. Yang dimaksud dengan perbedaan disini adalah perbedaan
kemampuan, kecerdasan, minat dan perbedaan lain yang dimiliki oleh
setiap individu. Dengan meliha perbedaan tersebut maka dalam
pemberian layanan faktor kondisi anak harus menjadi prioritas yang
diutamakan. (iii) prinsip kontinuitas. Dalam pelaksanaannya, metode
VAKT memiliki sifat kontinue. Artinya, dalam pelaksanaannya
dilakukan secara terus menerus dan terjadwal dengan melihat
32
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
diprogramkan atau yang direncanakan belum bisa diharapkan hasilnya.
Dengan prinsip kontinuitas anak akan terbiasa untuk mengingat
kembali apa yang baru diajarkan. (iv) prinsip berkelanjutan. Maksud
berkelanjutan adalah apabila anak sudah bisa mengucapkan satu fonem
dalam kata-kata tertentu, maka tidak perlu dilatih untuk mengulang
kata yang yang telah dipelajari sebelumnya. Namun anak harus
melanjutkan pada fonem berikutnya.
b. Prinsip Khusus
Prinsip khusus yang dimaksud adalah prinsip di depan, di tengah dan
di belakang dalam setiap melafalkan kata atau fonem “a” pada kata
“abu” sebagai posisi depan, kemudian sebagai posisi tengah anak dilatih untuk mengucapkan kata “baju” dan untuk fonem belakang
anak dilatih dengan kata “mata”. b. Definisi Operasional Variabel
Kemampuan membedakan huruf dapat dilihat dari peningkatan
kemampuan siswa dalam membedakan huruf, adapun langkah-langkah
pembelajaran Metode VAKT yaitu sebagai berikut:
Pertama, guru menulis huruf yang hendak dipelajari di atas kertas dengan
krayon, kemudian anak menelusuri tulisan tersebut dengan jarinya (taktil,
kinestetik) dan pada saat anak menelusuri tulisan tersebut anak melihat
tulisan (visual) dan mengucapkan dengan keras (auditori). Kedua, pada
tahap kedua ini anak tidak terlalu lama diminta menelusuri tulisan-tulisan
dengan jari, tetapi mempelajari tulisan guru dengan melihat guru menulis,
sambil mengucapkannya. Ketiga, dalam tahapan ini anak mempelajari
huruf baru dengan melihat di papan tulis atau tulisan cetak, dengan
mengucapkan kata tersebut sebelum menulis dan pada tahapan ini anak
33
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
terakhir ini anak diminta untuk dapat mengingat huruf yang dicetak atau
bagian-bagian dari kata yang telah dipelajari.
2. Variable terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2005 hal. 3).
“kemampuan siswa dalam membedakan huruf” merupakan variable terikat atau variable akibat dalam penelitian.
a.Definisi Konsep Variabel membedakan huruf
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, huruf didifinisikan sebagai
tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang
melambangkan bunyi bahasa. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat di
katakan bahwa huruf adalah lambang dari bunyi. Misalnya bunyi be
lambangnya atau hurufnya adalah b, bunyi pe lambangnya adalah p, bunyi de
lambangnya adalah d, bunyi u lambangnya adalah u, bunyi en lambangnya adalah n danbunyi ha lambangnya adalah h.
b.Definisi Operasional Variabel kemampuan membedakan huruf
Kemampuan yang dimaksud dalam penelitian ini ialah kemampuan
dalam membedakan antara bunyi huruf (pe, be, de, u, en, dan ha), lambang
huruf (p, b, d, u, n, dan h), membedakan huruf merupakan suatu prasarat awal
yang harus di pahami oleh siswa sebelum mereka dapat membaca suku kata
menjadi kata, membaca kata menjadi kalimat, dan menbaca kalimat menjadi
paragraf.
Kemamuan membedakan huruf (p, b, d, u, n dan h) anak dapat terlihat
dari hasil pretes (sebelum diberikan perlakuan) dan peningkatannya dapat
34
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
bahwa anak sudah tidak ragu-ragu dalam menyebutkan atau menuliskan huruf
(p, b, d, u, n dan h).
Pada penelitian ini, soal membedakan huruf yang diberikan adalah
membedakan atara bunyi huruf (pe, be, de, u, en, dan ha) dengan lambang
huruf (p, b, d, u, n, dan h) adapun cara-cara pembelajaran yang diberikan
dengan menggunakan metode VAKT adalah sebagai berikut:
Cara I
Pembelajaran dimulai dengan memperkenalkan kartu huruf (p, b, d, u, n dan
h) yang terbuat dari ampelas dan di tempel pada kertas duplek, kemudian
siswa mendengarkan ucapan (Auditori) huruf (p, b, d, u, n, dan h) yang di
ucapkan oleh guru, siswa diminta untuk melihat tulisan (Visual) huruf (p, b,
d, u, n, dan h) yang diperlihatkan oleh guru,siswa diminta untuk menelusuri
(Taktil) huruf (p, b, d, u, n, dan h), kemudian siswa diminta untuk menuliskan
(Kinestetik) huruf (p, b, d, u, n, dan h) di udara dan membaca huruf tersebut
Contoh Kartu Huruf dari amplas:
Cara II
Pembelajaran dimulai dengan memperkenalkan kartu huruf (p, b, d, u,
35
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
kemudian siswa diminta untuk melihat tulisan (Visual) huruf (p, b, d, u, n,
dan h) yang diperlihatkan oleh guru, siswa diminta untuk menelusuri (Taktil)
huruf (p, b, d, u, n, dan h), siswa diminta untuk mendengarkan ucapan
(Auditori) huruf (p, b, d, u, n, dan h) yang di ucapkan oleh temannya,
kemudian siswa diminta untuk menuliskan (Kinestetik) huruf (p, b, d, u, n,
dan h) di udara dan membaca huruf tersebut.
Contoh Kartu Huruf dari Manik-manik
Cara III
Pembelajaran dimulai dengan memperkenalkan kartu huruf (p, b, d, u,
n dan h) yang terbuat dari krayon yang di tulis pada kertas duplek, kemudian
siswa diminta untuk melihat tulisan (Visual) huruf (p, b, d, u, n, dan h) yang
diperlihatkan oleh guru, siswa diminta untuk menelusuri (Taktil) huruf (p, b,
d, u, n, dan h), siswa diminta untuk mendengarkan ucapan (Auditori) huruf (p,
b, d, u, n, dan h) yang di ucapkan oleh temannya, kemudian siswa diminta
untuk menuliskan (Kinestetik) huruf (p, b, d, u, n, dan h) di dalam buku dan
membaca huruf tersebut.
36
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penlitian ini adalah tes dan
observasi.
a. Tes
Tes adalah serangkaian atau sekumpulan pertanyaan yang diberikan
kepada anak, atau orang yang di tes dan jawabannya mutlak benar atau
salah. Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui
atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan atauran-aturan yang
sudah ditentukan. Tes yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes
lisan, perbuatan dan tulisan pada akhir siklus, yaitu siswa mengerjakan
soal-soal dan perintah guru yang berkaitan dengan pembelajaran dengan materi
membedakan huruf pada lembar tugas yang telah disediakan. Adapun tujuan
dari tes ini adalah untuk mengukur atau mengetahui kemampuan dasar
maupun pencampaian prestasi anak setelah menerima perbaikan
pembelajaran.
b. Observasi
Observasi/ pengamatan adalah proses pengambilan data dalam
penelitian, dimana pengamat melihat situasi penelitian. Pengamatan dan
pencatatan dilakukan terhadap guru dan siswa saat berlangsungnya
pembelajaran. Pada waktu observasi, observer mengamati proses
37
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
pada proses pembelajaran tersebut, baik yang terjadi pada guru, maupun
situasi kelas dapat menggunakan lembar observasi berbentuk daftar cek dan
diisi oleh observer.
F. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan proses mengolah dan menginterpretasikan data
dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya
hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang
telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data pada tiap siklus, cara yang
dilakukan adalah berdiskusi dengan guru observer mengenai proses pembelajaran
yang diamati dari kegiatan mengajar dan membahas masalah-masalah yang
menjadi perhatian penelitian bersama guru observer.
Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan cara mengumpulkan
data berasal dari tes yang dilakukan pada akhir siklus. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran, data yang telah
diperoleh kemudian dianalisis dengan langkah- langkah sebagai berikut:
1. Menganalisis data hasil tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang diperoleh pada
akhir siklus, selanjutnya dilakukan analisis terhadap data hasil tes siswa
tersebut dengan cara melihat persentase setiap skor total yang diperoleh siswa
dan dihitung dengan menggunakan rumus:
a. NA= skor x 100 =
Skor ideal ...
Keterangan:
38
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Skor ideal = Jumlah soal keseluruhan
NA = Nilai akhir
b. Menghitung rata-rata siswa dengan rumus:
Nilai rata-rata siswa =
Keterangan:
57
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis terhadap pembelajaran
Bahasa Indonesia tentang membedakan huruf dengan menggunakan metode
VAKT yang telah dilaksanakanpada siswa kelas I SDLB C di SLB Negeri
Trituna dapat disimpulkan sebagai berikut:
Proses pembelajaran Bahasa Indonesia tentang membedakan huruf dengan
menggunakan metode VAKT yang dibantu dengan menggunakan media kartu
huruf yang terbuat dari amplas yang di tempel pada kertas duplek, kartu huruf
yang terbuat dari manik-manik yang di tempel pada kertas duplek dan kartu
huruf yang ditulis dengan menggunakan krayon di atas kertas duplek, metode
penggunaan metode VAKT ini dapat mempermudah siswa dalam memahami
materi membedakan huruf p, b, d, u, n dan h. Penggunaan metode VAKT dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam membedakan huruf, hal ini terbukti
dengan hasil evaluasi akhir siswa kelas I SDLB C di SLB Negeri Trituna pada
setiap siklus mengalami peningkatan, karena pada siklus I diperoleh nilai
rata-rata 57,5 siklus II diperoleh nilai rata-rata-rata-rata 72,5 dan pada siklus III diperoleh
nilai rata-rata 82,5. Dari siklus I ke siklus II ada peningkatan nilai rata-rata 15,0
dari siklus II ke siklus III ada peningkatan 10,0 dan antara siklus I dan siklus
III ada peningkatan 25,0.
B. Saran
Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran Bahasa
Indonesia dan tercapainya keberhasilan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia,
khususnya di sekolah dasar, saran yang dapat peneliti kemukakan adalah
sebahai berikut:
1. Bagi Siswa
Diharapkan siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik,
58
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
sudah dapat membedakan huruf (p, b, d, u, n dan h) dengan baik, maka
dapat dilanjutkan pada materi selanjutnya yaitu membaca suku kata.
2. Bagi Guru
a. Guru sebaiknya berupaya untuk menciptakan dan mengembangkan
proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang dapat mengarahkan siswa
pada proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan,
diantaranya adalah dengan menggunakan metode VAKT, karena proses
pembelajaran diawali dengan melibatkan siswa dalam memahami
materi pembelajaran yang akan diberikan.
b. Soal-soal yang disusun oleh guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
hendaknya menggunakan bahasa yang harus sesuai dengan
pengetahuan siswa agar dapat mempemudah siswa dalam memahami
soal.
c. Adanya tindak lanjut pada penelitian tindakan kelas ini agar siswa
mampu memahami dan menerapkan metode VAKT ini dalam
peningkatan penalaran dan kemampuan komunikasi siswa.
3. Bagi Sekolah
Pemberian motivasi terhadap guru, serta fasilitas yang relevan
dengan pembelajaran sangat dibutuhkan agar guru tidak ragu-ragu untuk
membuat seting dan memfasilitasi siswa dalam belajar baik itu media
pembelajaran maupun pendekatan pembelajaran, sehingga mutu
59
Eti Karwati, 2015
PENGGUNAAN METOD E VAKT D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBED AKAN BENTUK HURUF PAD A ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SD LB-C D I SLB NEGERI TRITUNA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Daftar Pustaka
Abdurahman, M., Sudjadi. (1994). Pendidikan Luar Biasa Umum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Asrori, M. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Wacana Prima.
Asmin. (2008). Peningkatan Pemahaman dan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa SMU Melalui Metode VAKT. Tesis PPS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Burhan. (2008). Ayo Belajar Bahasa Indonesia I. BSE. Departemen Pendidikan Nasional.
Kemmis and Taggart,MC.(1997).The Actions Reasert Planner.Dekan University
Majid.A. (2008). Perencanaan Pembelajaran Untuk Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Jakarta: Rosda.
Mulyasa, E. (2011). Praktek Penelitian Tindakan Kelas . Bandung: Remaja
Rosdakarya
Somantri,S.(2006).Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Alfabeth.
Suryanto. (2007). Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Jakarta: Uhamka.
Sugiono. (2006). Landasan Pendidikan. UPI Kampus Cibiru.
Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka