MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BIDANG
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok A Taman Kanak-kanak Islam Yahya Kota Bandung Tahun Pelajaran 2014-2015)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh:
Elin Herlina
1003414
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEPARTEMEN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BIDANG
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok A Taman Kanak-kanak Islam Yahya
Kota Bandung Tahun Pelajaran 2014-2015)
Oleh Elin Herlina
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidian
©Elin Herlina 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Elin Herlina, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PAD A ANAK USIA D INI MENGGUNAKAN MED IA PAPAN BID ANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BIDANG
(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok A Taman Kanak-Kanak Islam Yahya Kota Bandung Tahun Ajaran 2014-2015)
Elin Herlina 1003414 ABSTRAK
Penelitian mengenai meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak usia dini menggunakan media papan bidang ini di latar belakangi oleh permasalahan yang muncul pada anak kelompok A di TK Islam Yahya yaitu masih rendahnya kemampuan anak dalam mengenal bentuk-bentuk geometri. Hal tersebut terjadi karena adanya keterbatasan alat atau media pembelajaran yang digunakan. Berdasarkan hal tersebut maka penggunaan media papan bidang ini merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan guru dalam mengenalkan bentuk-bentuk geometri pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kondisi objektif kemampuan mengenal bentuk geometri anak usia dini sebelum diterapkan media papan bidang, (2) penerapan pembelajaran kemampuan mengenal bentuk geometri anak usia dini dengan menggunakan media papan bidang, (3) peningkatan kemampuan mengenal bentuk geometri anak usia dini setelah diterapkan media papan bidang. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan dua siklus dan dua tindakan disetiap siklusnya. Setelah dilakukan tindakan penelitian maka hasilnya dapat disimpulkan bahwa penggunaan media papan bidang dapat meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak usia dini. Peningkatan tersebut terlihat dari hasil perolehan persentase pada saat sebelum dilakukan tindakan. Pada aspek menyebutkan bentuk-bentuk geometri yang termasuk dalam kategori baik sebesar 20%, cukup 20%, dan kurang 60%. Aspek menyebutkan benda-benda dan mengelompokkan benda-benda yang termasuk kategori cukup sebesar 20%, kurang 80%, dan belum ada yang berada pada kategori baik. Aspek mengelompokkan bentuk-bentuk geometri, pada kategori cukup 40% dan kurang 60%. Aspek mengurutkan pola AB-AB atau ABC-ABC dengan menggunakan bentuk, 100% masih berada pada kategori kurang. Sementara itu setelah dilakukan tindakan pada setiap siklusnya diperoleh hasil yang sangat signifikan yaitu dari kelima aspek yang diteliti, empat aspek mendapatkan persentase pada kategori baik sebesar 90%, sedangkan satu aspek lainnya yaitu mengurutkan pola AB-AB atau ABC-ABC dengan menggunakan bentuk mendapatkan persentase pada kategori baik sebesar 80%, kategori cukup 10%, dan kategori kurang 10%.
IMPROVE THE ABILITY KNOW GEOMETRIC SHAPES IN EARLY CHILDHOOD USES THE MEDIA BOARD SECTOR
(Classroom Action Research on Group A Islam Yahya Kindergarten City of Bandung Lessons 2014-2015)
Elin Herlina 1003414 ABSTRACT
Research on upgrading know the geometry in early childhood using media board this area on a such by the problems that emerged on child group A in Islam Yahya Kindergarten that is the generation of kids able to know forms geometry. This is also reflected because of limited equipment or media learning used. Media board the use of this area is one of alternatives that can be used teacher in the form of introduce geometry form in early childhood. This research aims to understand (1) The objective condition known the ability geometry early childhood before applied board the media, (2) The application of learning ability to know the geometry early childhood by using media board sector, (3) Increased capacity know geometric shapes early childhood afterwards applied media board sector. This research uses Classroom Action Research method with a qualitative approach. This research using two cycle and two the act of every cycle. Through the act of research so the results can be concluded that the media uses board can upgrading know the geometry in early childhood. Increased is evident from revenue percentage on while before done action, on the said forms geometry included in good category of 20%, sufficient 20%, less 60%. Objects aspects mentioned and categorize noun objects categorized as quite as much as 20%, less 80%, and nobody good category. Categorize form aspects of geometry in the form of the category sufficient 40% and less 60%. Aspects the sort pattern AB-AB or ABC-ABC with geometry shapes 100% is still in the less. Meanwhile through an action on every siklusnya obtained very significant results from the fifth aspects researched four aspects get percentage on good category of 90%, While one other aspect which is rank pattern AB-AB or ABC-ABC with geometry shapes Get the percentage of good category of 80%, sufficient 10%, and less 10%.
Elin Herlina, 2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BIDANG Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan anak usia dini selalu tumbuh dan berkembang bahkan lebih pesat pada masa awal-awal kehidupan. Perkembangan anak usia dini sangat ditentukan dengan stimulasi yang diberikan, stimulasi ini merupakan penentu kualitas perkembangan masa depan anak, akan tetapi stimulasi yang diberikan haruslah sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia dini.
Aspek-aspek perkembangan yang perlu di stimulus pada anak usia dini diantaranya perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan moral agama. Perkembangan kognitif adalah perkembangan berpikir dari otak yang digunakan untuk proses pemahaman, penalaran, pengertian, dan pengetahuan. Menurut Susanto (2011, hlm. 47) mengemukakan bahwa kognitif berhubungan dengan kecerdasan yang menandai seseorang dengan berbagai minat terutama ditujukan kepada ide-ide dan belajar. Stimulasi perkembangan kognitif anak usia dini sangat penting dilakukan karena akan berdampak pada tingkat intelegensi anak di masa depan. Stimulasi haruslah memperhatikan tahap-tahap perkembangan anak berdasarkan umurnya. Tahap perkembangan kognitif anak usia dini menurut Piaget (Santrock, 2002, hlm. 44) meliputi tahap sensorimotor, praoperasional, operasional kongkrit, dan formal.
Perkembangan kognitif merupakan sesuatu yang sangat penting disaat anak akan dihadapkan kepada persoalan-persoalan yang menuntut kemampuan berpikir. Masalah ini sering menjadi pertimbangan mendasar di dalam proses belajar mereka terutama di bidang matematika.
positif terhadap matematika (positive attitudes toward mathematics). Selain itu tujuan belajar matematika menurut Depdiknas yang dituangkan dalam kurikulum 2004 yaitu: (1) melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, (2) mengembangkan aktivitas kreatif, (3) mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, dan (4) mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan. Menurut Sriningsih (2008, hlm. 56) pada hakikatnya tujuan pembelajaran matematika bagi anak usia dini adalah untuk menstimulasi kemampuan berfikir anak agar memiliki kesiapan untuk belajar matematika pada tahap selanjutnya. Pembelajaran matematika pada anak usia dini akan membicarakan tentang persamaan, perbedaan, memahami angka dan jumlah, serta pengenalan bentuk.
Pada pembelajaran matematika terdapat materi tentang pengenalan bentuk-bentuk geometri. Geometri merupakan salah satu materi dalam pembelajaran matematika yang diajarkan pada lembaga pendidikan, hal ini sejalan dengan standar isi pembelajaran matematika yang dikemukakan oleh NCTM (2000, hlm. 41) yaitu; (1) bilangan dan operasi bilangan, (2) aljabar, (3) geometri, (4) pengukuran, (5) analisis data dan probabilitas. Lebih lanjut diungkapkan Sriningsih (2008, hlm 56) bahwa:
Pengenalan bentuk geometri pada anak usia dini dimaksudkan agar anak dapat memahami bentuk-bentuk geometri beserta karakteristik masing-masing bentuk. Melalui belajar geometri siswa akan belajar tentang bangun dan struktur geometri dan cara menganalisis karakteristik, kemampuan visual spasial, membangun obyek dua atau tiga dimensi merupakan salah satu aspek pemikiran geometri.
Menurut NCTM (2000, hlm. 42) membangun konsep geometri pada anak dimulai dengan mengidentifikasi bentuk, menyelidki bangunan dan memisahkan gambar-gambar biasa seperti lingkaran, persegi empat, dan segitiga, persegi panjang, belah ketupat, trapesium dan jajargenjang.
3
Elin Herlina, 2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BIDANG Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
cara untuk melakukannya. Mengenalkan konsep bentuk kepada anak usia dini memang berbeda dengan memperkenalkan matematika kepada anak sekolah dasar atau anak menengah pertama.
Permasalahan yang terkait dengan kemampuan mengenal bentuk geometri ini terjadi pula di TK Islam Yahya, pengamatan dilakukan pada bulan Agustus 2014. Menurut hasil pengamatan awal dari 10 orang anak yang terdapat di TK Islam Yahya, hanya 2 anak yang mengenal bentuk namun masih terbatas pada aspek menyebutkan bentuk-bentuk geometri dan sisanya belum dapat mengenal bentuk. Saat pembelajaran mengenal bentuk ada beberapa orang anak yang belum dapat menyebutkan bentuk-bentuk geometri. Hal ini terlihat pada saat anak diberikan tugas mewarnai bentuk, masih terdapat beberapa anak yang belum mewarnai dengan tepat bentuk-benuk geometri sesuai dengan instruksi guru. Lalu ketika anak diminta mengelompokkan benda-benda berdasarkan bentuk terlihat bahwa anak masih bingung dalam mengelompokkannya. Ketika anak diminta untuk membuat bentuk juga terlihat bahwa anak belum bisa melakukannya. Apabila melihat proses pembelajaran di TK Islam Yahya, pembelajaran mengenal bentuk geometri masih berpusat pada guru, dimana kegitan pembelajaran sangat didominasi oleh guru. Metode mengajar yang digunakan juga masih bersifat ceramah sehingga anak akan mudah bosan, selain itu penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran mengenal bentuk geometri masih sangat minim, karena guru mengenalkan bentuk dengan menggunakan gambar dan kertas origami saja sehingga proses pembelajaran kurang bervariatif dan kurang menantang bagi anak.
kegiatan-kegiatan yang menyenangkan bagi anak agar proses pembelajaran didalam kelas tidak monoton dan anakpun tidak merasa bosan.
Anak lebih dapat mengerti apabila guru dapat mengenalkan bentuk dengan disertai benda kongkrit, namun masalahnya tidak semua dapat dihadirkan secara kongkrit, untuk itu pemilihan media sangatlah penting. Guru harus pandai memilih media yang tepat agar anak dapat dengan mudah memahami dan mengenal bentuk geometri.
Pada pembelajaran mengenal bentuk geometri kepada anak usia dini, guru sebaiknya menggunakan media untuk mendukung kegiatannya tersebut. Media itu haruslah dapat memudahkan guru dalam mengenalkan bentuk kepada anak. Ada banyak media yang dapat digunakan untuk mengenalkan bentuk geometri pada anak usia dini, salah satunya adalah dengan menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE).
5
Elin Herlina, 2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BIDANG Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alat permainan edukatif yang dapat digunakan untuk mengenalkan bentuk geometri pada anak usia dini salah satunya adalah media papan bidang geometri. Media ini merupakan alat permainan edukatif yang diadaptasi dari APE ciptaan Dr. Maria Montessori. Berdasarkan yang diungkapkan oleh Eliyawati (2005, hlm. 67) bahwa:
Dr. Maria Montessori menciptakan alat permainan edukatif yang memudahkan anak untuk mengingat konsep-konsep yang akan dipelajari anak tanpa perlu bimbingan sehingga memungkinkan anak bekerja secara mandiri. APE ciptaannya telah dirancang sedemikian rupa sehingga anak mudah memeriksa sendiri bila salah dan segera menyadarinya.
Alat permainan ini terbuat dari sebuah papan yang didalamnya terdiri dari bentuk-bentuk geometri seperti persegi, lingkaran, dan segitiga yang tersusun dengan ukuran yang berbeda-beda dari yang besar ke yang kecil. Alat permainan ini diharapkan dapat membantu pendidik dalam mengenalkan bentuk geometri kepada anak karena alat permainan ini sesuai dengan materi yang akan disampaikan, selain karena bentuk geometri yang bermacam-macam di dalamnya, alat ini juga tidak berbahaya bagi anak, dan tidak mudah rusak atau robek, karena itu alat permainan ini sangat cocok diberikan pada anak usia dini terutama untuk mengenal bentuk.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini dituangkan ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi awal kemampuan mengenal bentuk geometri sebelum menggunakan media papan bidang pada anak kelompok A TK Islam Yahya?
2. Bagaimana pelaksanaan penggunaan media papan bidang dalam meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak kelompok A TK Islam Yahya?
3. Bagaimana peningkatan kemampuan mengenal bentuk geometri setelah menggunakan media papan bidang pada anak kelompok A TK Islam Yahya?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kondisi awal kemampuan mengenal bentuk geometri sebelum menggunakan media papan bidang pada anak kelompok A TK Islam Yahya
2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan penggunaan media papan bidang dalam meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak kelompok A TK Islam Yahya
7
Elin Herlina, 2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BIDANG Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi anak
a. Membantu anak untuk dapat mengenal bentuk geometri
b. Anak dapat mengetahui ciri-ciri dari berbagai macam bentuk geometri c. Anak dapat mengklasifikasikan benda-benda berdasarkan bentuk yang
sama
2. Bagi guru
a. Membantu guru dalam proses pembelajaran meningkatkan kemampuan mengenal bentuk pada anak usia dini
b. Membantu guru dalam memilih media pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan mengenal bentuk geometri anak usia dini
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti selanjutnya mengenai pembelajaran mengenal bentuk geometri anak usia dini.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi merupakan pedoman dalam penyusunan laporan penelitian yang dimaksudkan untuk memahami penulisan skripsi. Struktur organisasi skripsi tersebut antara lain berisi:
pertanyaan. Tujuan penelitian menjelaskan tentang hasil yang ingin dicapai setelah peneliti melakukan penelitian tersebut. Manfaat penelitian menjelaskan tentang manfaat-manfaat yang diharapkan dapat memberikan kebaikan untuk kedepannya baik untuk anak, guru, maupun lembaga setelah dilakukannya penelitian tersebut.
Bab 2 berisi kajian pustaka yang menjelaskan tentang kajian-kajian teoritik dalam menyusun perumusan masalah dalam penelitian.
Bab 3 berisi metode penelitian yang menjelaskan tentang metode apa yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya tersebut. Metode penelitian terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
Bab 4 berisi tentang temuan hasil penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya untuk menghasilkan sebuah temuan yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian, pembahasan dan kajian pustaka.
Elin Herlina, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BIDANG
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Islam Yahya Kota Bandung Tahun Pelajaran 2014-2015. Adapun subyek yang akan diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah anak-anak kelompok A TK Islam Yahya yang berjumlah 10 orang anak dan terdiri dari 6 anak perempuan dan 4 anak laki-laki.
B. Desain Penelitian
Terdapat banyak model dan desain dalam penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh para ahli. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain skematik siklus penelitian tindakan kelas modifikasi dari Kemmis & Taggart:
Gambar 3.1
Skematik Siklus Penelitian Tindakan Kelas Kemmis & Taggart
Siklus selanjutnya
Perencanaan Pelaksanaan dan Tindakan
Refleksi
Refleksi Pelaksanaan dan Tindakan
Desain pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan sesuai skema diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Perencanaan (Plan) disusun berdasarkan masalah yang akan dipecahkan dan hipotesis tindakan yang diajukan. Perencanaan tindakan pembelajaran mengenal bentuk geometri dengan menggunakan media papan bidang diawali dengan menentukan kelas yang akan diteliti. Adapun kelompok yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu kelompok A usia 4-5 tahun. Rancangan pembelajaran juga dibuat dalam bentuk Rancangan Kegiatan Harian (RKH) yang disusun dari kegiatan awal sampai akhir sesuai dengan tema.
2. Pelaksanaan Tindakan (Act) dilakukan setelah persiapan perencanaan selesai, pada tahap ini tiba saatnya guru melakukan tindakan dalam situasi yang aktual. Pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga peneliti melakukan pengamatan secara sistematis, kritis, dan objektif dalam memantau pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Pelaksanaan tindakan dilakukan secara terus menerus dari siklus I dan siklus II. Hal ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana keberhasilan dari tindakan yang direncanakan dan dapat mengetahui apa saja hambatan yang ada juga untuk menentukan tindakan selanjutnya.
3. Refleksi (Reflective) pada tahap ini dilakukan refleksi dengan analisis data mengenai proses, masalah dan hambatan yang dijumpai, sehingga dapat diketahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan atau belum. Jika belum maka peneliti harus menyusun rencana selanjutnya. 4. Perbaikan Perencanaan disisi lain penelitian tindakan yang dilakukan
28
Elin Herlina, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BIDANG
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan berdasarkan permasalahan yang terjadi di lapangan yaitu mengenai rendahnya kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri khususnya di TK Islam Yahya. Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri anak usia dini dengan menggunakan media papan bidang dan memperbaiki kinerja guru dalam meningkatkan proses pembelajaran juga mengatasi masalah yang terjadi di lapangan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Hopkins (Wiraatmadja, 2008, hlm. 11), Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) merupakan penelitian tindakan yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlihat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.
IGAK Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008, hlm. 14) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Kemmis dan Mc. Taggart (Muslich, 2009, hlm. 6) PTK adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.
D. Definisi Operasional
Untuk membatasi istilah atau Definisi Operasional dalam melakukan penelitian, maka peneliti memandang perlu untuk memberikan penjelasan yang terdiri dari Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri pada Anak Usia Dini dan Media Papan Bidang. Definisi Operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) KemampuanMengenal Bentuk Geometri pada Anak Usia Dini, dan (2) Media Papan Bidang. Berikut ini adalah uraian dari Definisi Operasional tersebut:
1. Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri pada Anak usia Dini
Pengenalan bentuk geometri pada anak usia dini merupakan salah satu konsep awal dalam perkembangan kognitif. Pemahaman konsep geometri diawali dengan memperkenalkan berbagai bentuk geometri kemudian mengenal nama dan ciri-ciri bentuk geometri. Anak juga dapat mengenali bentuk geometri dengan benda-benda kongkrit yang terdapat disekitar anak. Kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak usia dini memiliki beberapa indikator. Terkait dengan penelitian yang akan dilakukan pada anak kelompok A usia 4-5 tahun indikatornya berdasarkan Permen No. 58 Tahun 2009 antara lain:
a. Anak dapat menyebutkan bentuk-bentuk geometri
b. Anak dapat menyebutkan benda-benda yang menunjukkan bentuk geometri
c. Anak dapat mengelompokkan bentuk-bentuk geometri
30
Elin Herlina, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BIDANG
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Anak dapat mengurutkan pola AB-AB atau ABC-ABC dengan bentuk-bentuk geometri
2. Media Papan Bidang
Media papan bidang adalah salah satu media pembelajaran yang secara khusus dibuat untuk memudahkan guru dalam mengenalkan bentuk geometri kepada anak usia dini. Media papan bidang ini terdiri dari sebuah bidang datar yang terbuat dari kayu atau kertas karton yang tebal dan didalamnya terdapat berbagai macam bentuk geometri dengan berbagai macam ukuran mulai dari ukuran terbesar sampai terkecil. Dengan adanya media papan bidang ini diharapkan anak akan lebih mudah mengenali dan memahami bentuk-bentuk geometri beserta karakteristiknya.
Langkah-langkah pelaksanaan pengenalan bentuk geometri menggunakan media papan bidang, antara lain:
1. Guru menyiapkan media papan bidang terlebih dahulu sebelum pembelajaran dilakukan
2. Guru menjelaskan konsep bentuk geometri kepada anak
3. Guru meminta anak menyebutkan macam-macam bentuk geometri yang ditampilkan dalam papan bidang tersebut
4. Guru membagikan kepingan-kepingan bentuk geometri kepada anak 5. Guru meminta anak untuk memasangkan kepingan geometri sesuai
dengan bentuk geometri yang di instruksikan guru ke papan bidang tersebut
Instrumen penelitian merupakan salah satu alat ukur dalam penelitian yang akan dilaksanakan. Instrumen penelitian ini dapat memfasilitasi peneliti dalam proses mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan cepat untuk diolah. Pengembangan instrumen penelitian mengacu pada kisi-kisi yang berdasarkan pada permasalahan yang akan diteliti. Adapun kisi-kisi dalam penelitian ini yaitu kisi-kisi kemampuan mengenal bentuk geometri dan aktivitas guru dalam mengajar adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri pada Anak Kelompok A TK Islam Yahya
Variabel Indikator Item Pernyataan
32
Elin Herlina, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BIDANG
mengelompokkan benda-benda yang berbentuk segiempat
5. Anak dapat mengurutkan pola AB-AB atau ABC-ABC
k) Anak dapat mengurutkan pola bentuk AB-AB (lingkaran-segitiga, lingkaran-.……)
l) Anak dapat mengurutkan pola bentuk ABC-ABC (segitiga-segiempat, lingkaran-segitiga-……..)
Observasi
Observasi
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Aktivitas Guru dalam Mengajar
Variabel Sub Variabel Item Pernyataan
Teknik Pengumpulan
Data Aktivitas guru Perencanaan Guru
menentukan tujuan
pembelajaran Guru
menentukan
Observasi
34
Elin Herlina, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BIDANG
akan dilakukan
Kegiatan Inti Guru mengenalkan bentuk geometri dengan
menggunakan media papan bidang
Guru meminta anak menyebutkan bentuk-bentuk geometri
Guru meminta anak menyebutkan benda-benda yang berbentuk geometri Guru meminta anak
mengelompokkan bentuk-bentuk geometri yang sama atau sejenis Guru meminta anak
mengurutkan pola ABC-ABC dengan bentuk geometri
Observasi
Observasi
Observasi
Observasi
36
Elin Herlina, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BIDANG
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Guru meminta anak untuk mencoba sendiri media papan bidang
Observasi
Kegiatan Akhir Guru mengulas kembali kegiatan yang telah dilakukan
Guru melakukan Tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan
Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk
menyampaikan pendapat/kesan
Guru memberikan reward terhadap hasil belajar anak
Guru
mengkondisikan anak sebelum
Observasi
Observasi
Observasi
Observasi
pulang
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
a. Observasi
Proses mengamati dan mengumpulkan data segala sesuatu yang terjadi didalam kelas selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini dilakukan terhadap 2 pihak yaitu guru dan anak. Observasi terhadap anak dilakukan untuk mengamati aktivitas belajar anak dalam mengenal bentuk geometri dan observasi terhadap guru dilakukan untuk mengetahui kinerja guru dalam mengajar.
Tabel 3.4
Pedoman Observasi Anak dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri
No Aspek yang Diamati Hasil Pengamatan Keterangan
B C K
1) Menyebutkan bentuk-bentuk geometri
2)
Menyebutkan benda-benda yang berbentuk geometri
38
Elin Herlina, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BIDANG
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4)
Mengelompokkan benda-benda ke dalam bentuk yang sama atau sejenis
5) Mengurutkan pola AB-AB dan AB-ABC-AB-ABC
Keterangan:
Baik : Indikator tercapai dengan baik tanpa bantuan guru Cukup : Indikator tercapai dan dengan bantuan guru
Kurang : Indikator tidak tercapai dan perlu stimulasi lebih lanjut Tabel 3.5
Pedoman Observasi Aktivitas Guru
No Pernyataan
Penilaian
Keterangan Dilaksanakan Tidak
Dilaksanakan
1. Guru menentukan tujuan pembelajaran
2. Guru menentukan materi pembelajaran
3. Guru menentukan metode pembelajaran
4. Guru menyiapkan media pembelajaran
6.
Guru mengkondisikan anak sebelum memulai kegiatan pembelajaran
7. Guru melakukan
apersepsi/pengantar tema
8.
Guru menjelaskan tema dan kegiatan yang akan
dilakukan
9.
Guru menjelaskan tentang bentuk-bentuk geometri dengan menggunakan media papan bidang
10.
Guru meminta anak
menyebutkan bentuk-bentuk geometri
11.
Guru meminta anak mengelompokkan bentuk geometri
12.
Guru meminta anak mengurutkan pola ABC-ABC dengan bentuk geometri
13.
Guru meminta anak untuk mencoba media papan bidang
40
Elin Herlina, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BIDANG
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dilakukan
15.
Guru melakukan Tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilakukan
16.
Guru memberikan
kesempatan kepada anak untuk menyampaikan pendapat/kesan
17. Guru memberikan reward terhadap hasil belajar anak
18. Guru mengkondisikan anak sebelum pulang
b. Wawancara
Wawancara yaitu merupakan sekumpulan pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi dan penjelasan yang relevan mengenai penelitian. Wawancara dilakukan dengan tujuan mengetahui kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri beserta kesulitan yang dihadapi, serta upaya yang telah dilakukan oleh guru dalam mengenalkan bentuk geometri kepada anak.
Tabel 3.6
Pedoman Wawancara bagi Guru Sebelum Tindakan Nama Guru :
Hari/Tanggal :
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana strategi ibu dalam
mengenalkan bentuk geometri kepada anak?
2. mengapa ibu memilih strategi tersebut untuk mengenalkan bentuk geometri kepada anak?
3. Apakah dengan strategi tersebut tujuan pembelajaran terhadap
mengenalkan bentuk geometri kepada anak dapat tercapai?
4. Apakah anak antusias dalam mengikuti pembelajaran mengenal bentuk geometri?
5. Apa saja kendala yang dihadapi dalam mengenalkan bentuk geometri kepada anak?
Tabel 3.7
Pedoman Wawancara bagi Guru Setelah Tindakan
No Pertanyaan Jawaban
42
Elin Herlina, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BIDANG
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Bagaimana tanggapan ibu terhadap
media papan bidang?
3. Apakah dengan menggunakan media papan bidang ini tujuan pembelajaran tentang mengenalkan bentuk geometri telah tercapai dengan baik?
4. Adakah kendala yang dihadapi dalam menggunakan media papan bidang? 5. Menurut ibu adakah keunggulan dan
kelemahan dalam menggunakan media papan bidang?
6. Apa saran ibu terhadap media papan bidang?
c. Dokumentasi
Dokumentasi ini dimaksudkan agar peneliti mempunyai alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang terjadi di kelas pada saat pembelajaran. Karena hal tersebut maka untuk merekam suasana kelas, detail tentang peristiwa-peristiwa penting atau khusus yang terjadi, alat-alat seperti kamera atau handycamp dapat membantu mendeskripsikan apa yang terjadi di lapangan.
Analisis dan interpretasi data diperlukan untuk merangkumkan apa yang telah diperoleh, menilai apakah data tersebut berbasis kenyataan, teliti, ajeg, dan benar. Analisis data juga diberikan untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Data yang diperoleh dari lapangan harus dituangkan dalam bentuk lisan dan analisis. Analisis data bisa dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
1. Reduksi Data
Kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus masalah. Dalam tahap ini peneliti membuang data yang tidak relevan.
2. Mendeskripsikan Data
Untuk mempermudah dalam membaca data yang diperoleh dan melihat gambaran secara keseluruhan, maka data yang telah direduksi tersebut kemudian disajikan dalam grafik, matrik, tabel, atau deskripsi menyeluruh pada setiap aspek penelitian.
3. Kesimpulan
Elin Herlina, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BIDANG
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Dalam penelitian tentang kemampuan mengenal bentuk geometri menggunakan media papan bidang ini terdapat 5 aspek yang diteliti kepada 10 anak kelompok A TK Islam Yahya. Penilaiannya dibagi ke dalam tiga kategori yaitu baik, cukup, dan kurang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa:
1. Kondisi awal kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak kelompok A TK Islam Yahya sebelum menggunakan media papan bidang masih rendah karena hasil perolehan data menunjukkan bahwa anak yang berada pada kategori Kurang yaitu anak belum mampu melakukan kegiatan sendiri dan perlu stimulus atau bimbingan dari guru berada padari kelima aspek yang diteliti hanya terdapat 2 orang anak yang berada pada kategori B (baik) itupun hanya pada aspek menyebutkan bentuk-bentuk geometri. Hasil lainnya pada aspek menyebutkan benda-benda yang menunjukkan bentuk geometri terdapat 2 anak pada kategori C (cukup) dan 8 anak pada kategori K (kurang). Aspek mengelompokkan bentuk-bentuk geometri terdapat 4 anak apada kategori C dan 6 anak pada kategori K. Aspek mengelompokkan benda-benda ke dalam bentuk yang sama atau yang sejenis ada 2 anak di kategori C dan 8 anak di kategori K. Sedangkan pada aspek yang terakhir yaitu mengurutkan pola AB-AB atau ABC-ABC hasilnya semua anak berada pada kategori K.
kepentingan pendidikan khususnya dalam mengenalkan bentuk geometri pada anak usia dini. Media papan bidang ini diadaptasi dari APE ciptaan Dr. Maria Montessori. Media papan bidang ini ditampilkan dengan berbagai variasi dari mulai papan bidang yang kesatu hanya terdapat 4 bentuk, papan bidang kedua terdapat 3 bentuk dasar namun dengan ukuran yang berbeda-beda dari yang terbesar samapi yang terkecil, dan papan bidang yang ketiga yaitu bentuk beserta ukuran berbeda dan ditempatkan secara acak tidak berurutan. Hal ini dimaksudkan agar anak tidak merasa bosan dengan media papan bidang dan semakin tertantang dalam menggunakan media tersebut.
3. Kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak kelompok A TK Islam Yahya setelah menggunakan media papan bidang mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan data hasil penelitian dari mulai sebelum dilakukan tindakan sampai setelah dilakukannya tindakan. Hasil menunjukkan bahwa terjadi peningkatan di kelima aspek yang diteliti. Empat aspek yaitu menyebutkan bentuk-bentuk geometri, menyebutkan benda-benda yang menunjukkan bentuk geometri, mengelompokkan bentuk geometri, dan mengelompokkan benda-benda ke dalam bentuk yang sama atau yang sejenis, terdapat 9 anak yang berada pada kategori B (baik) dan 1 anak berada pada kategori K (kurang). Sedangkan satu aspek lainnya yaitu mengurutkan pola AB-AB atau ABC-ABC terdapat 8 anak di kategori B, 1 anak di kategori C dan 1 anak di kategori K.
B. Rekomendasi
89
Elin Herlina, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BIDANG
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagi Guru TK
a. Guru sebagai fasilitator diharapkan dapat membantu memfasilitasi dan memberi motivasi kepada anak agar anak dapat percaya diri dalam menerima pembelajaran apapun khususnya dalam mengenalkan bentuk.
b. Guru dapat menggunakan media papan bidang sebagai salah satu media alternatif dalam pembelajaran mengenal bentuk yang dapat dipadukan juga dengan bahasan tema lainnya.
c. Guru sebaiknya lebih kreatif dalam menggunakan media untuk mengenalkan bentuk geometri pada anak usia dini
2. Bagi Pihak Sekolah
a. Menyediakan sarana dan prasarana yang lebih menunjang dalam meningkatkan kemapuan mengenal bentuk geometri
b. Memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengikuti seminar dan workshop untuk meningkatkan kualitas dalam mengajar
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Abdussakir. (2011). “Pembelajaran Geometri sesuai Teori Van Hiele.” [Online]. Artikel. Tersedia: https://abdussakir.wordpress.com/category/artikel/. (25 Januari 2015).
Andriantini, Desie. (2015). “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk -Bentuk Geometri Pada Anak Usia Dini Melalui Media Gambar Geometri.” Skripsi Sarjana PGPAUD UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Agustin, Mubiar dan Syaodih, Ernawulan. (2008). “Bimbingan Konseling untuk Anak Usia Dini.” Jakarta. Universitas Terbuka.
Arsyad, A. (2000). “Media Pembelajaran”. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Copley, J.V. (2001). “The Young Child and Mathematics. Virginia: National
Council of Teachers of Mathematics”
Desmita (2009). “Psikologi Perkembangan Peserta Didik.” Bandung: Remaja Rosdakarya
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini. (2003). “Alat Permainan Edukatif Untuk Kelompok Bermain.” Jakarta: Depdiknas
Eliyawati, Cucu. (2005). “Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia Dini.” Jakarta: Dit. PPTK & KPT
Hamalik, Omar. (2009). “Proses Belajar Mengajar.” Jakarta: PT. Bumi Aksara Handoko, Yeni. (2010). “Pembelajaran Matematika untuk Anak Usia Dini
melalui Pengenalan Konsep Bentuk Geometri.” Skripsi Sarjana PGPAUD UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Khoiriyah. (2012). “Penerapan permainan geometri untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak di RA. Nahdlatus Shibyan Puspo Pasuruan.”
Skripsi pada FIP Universitas Negeri Malang: tidak diterbitkan
Muslich, Masnur. (2009). “Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action
Research) Pedoman Praktis bagi Guru Profesional.” Jakarta: PT. Bumi Aksara
Lestari, KW. (2011). “Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini, Direktorat
Jendral Pendidikan AUD Nonformal dan Informal.” Jakarta: Tidak Diterbitkan
91
Elin Herlina, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BIDANG
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rachmawati, Y. (2008). “Pengembangan Matematika untuk Anak Usia Dini. Bahan Ajar Diklat Tenaga Pendidik PAUD Nonformal Tingkat Dasar.”
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Sadiman, Arief S. (2008). “Media Pendidikan.” Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Santrock, John W. (2007). “Perkembangan Anak.” Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama
Shofyan, M. (2010). “Pengertian Media Pembelajaran.” [Online]. Tersedia:
http://forum.upi.edu/index.php?topic=15693.0. [17 Maret 2013].
Sriningsih, Nining (2008). “Pembelajaran Matematika Terpadu untuk Anak Usia Dini.” Bandung: Pustaka Sebelas
Sudrajat (2013). “Landasan Teori Pendidikan Matematika.” [Online]. Artikel. Tersedia: http://eedsoe.blogspot.com/2013/08/landasan-teori-pendidikan-matematika.html?m=1 (11 Januari 2015).
Sudono, Anggani. (2000). “Sumber Belajar dan Alat Permainan untuk
Pendidikan Anak Usia Dini.” Jakarta: PT. Grasindo
Sujiono. & Nurani, Yuliani. (2009). “Konsep Dasar PAUD.” Jakarta : PT Indeks Suriasumantri, Jujun S. (1999). “Ilmu dalam Perspektif.” Jakarta: Yayasan Obor Susanto, Ahmad. (2011). “Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar dalam
Berbagai Aspeknya.” Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Susilana, Rudi. Riyana, Cepi. (2009). “Media Pembelajaran: Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian.” Bandung: CV Wacana Prima
Syaodih, Ernawulan. (2010). “Perkembangan Kognitif Anak. PPG UPI Diakses dari direktori UPI, Universitas Pendidikan Indonesia.” [Online]
http.//file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR_PGTK/196510011998022
ERNAWULAN_SYAODIH/perk_kognitif_anak.pdf. [11 Januari 2015] Wardhani, IGAK dan Wihardit, Kuswaya. (2007). “Penelitian Tindakan Kelas.”
Jakarta: UT
Wiraatmaja, Rochiati. (2005). “Metode Penelitian Tindakan Kelas.” Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Yusuf, Syamsu. (2006). “Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.” Bandung: Remaja Rosdakarya
Zaman, Badru. (2010). “Pengembangan Alat Permainan Edukatif Di Lembaga
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).” [Online]. Artikel. Tersedia: