BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting Dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas IV SD Kristen Kartasura Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa tengah.
3.1.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa Kelas IV SD Kristen Kartasura , sejumlah 32 siswa dengan distribusi siswa laki-laki 13 siswa dan siswa perempuan ada 19 siswa.
3.1.3 Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama empat bulan, yaitu dimulai pada bulan januari, Februari, Maret, dan april 2012. Untuk lebih jelasnya alokasi waktu penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Kegiatan Penelitian Yang Dilakukan Selama 4 Bulan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – April pada semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.
No Kegiatan
Waktu
Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan proposal
2 Penyusunan rancangan
penelitian
3 Pelaksanaan siklus 1
4 Analisis hasil siklus 1
5 Pelaksanaan siklus 2
6 Analisis hasil siklus 2
7 Pembahasan dan penulisan
3.1.4. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau dalam istilah bahasa inggris Cassroom Action Research (CAR). Zainal Aqib dkk ( 2008:3) menjelaskan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri melalui refleksi sendiri dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Sedangkan menurut Herawati dkk (2008:2) menjelaskan bahwa PTK adalah penelitian reflektif yang dilaksanakan secara siklis oleh guru/ calo guru di dalam kelas.
Dengan menggabungkan batasan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas dengan tujuan memperbaiki pembelajaran yang dilakukan secara berdaur.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 3).
Ada dua hal yang menjadi objek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu variable bebas dan terikat.
1. Variabel terikat (dependent), adalah variabel yang tergantung. Dalam makalah ini variabel terikatnya adalah peningkatan hasil belajar IPA. Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya, Nana Sudjana (2005). Terdapat 3 klasifikasi hasil belajar dari Benyamin bloom dalam Nana Sudjana (2005) yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Ranah kognitif mencakup pengetahuan, pemahaman, analisis, sintesis. Dalam penelitian ini, ranah kognitif diukur melalui pemberian soal tes formatif berbentuk pilihan ganda.
2. Variabel bebas (Independent), adalah variabel yang mempengaruhi. Dalam makalah ini variabel bebasnya adalah penggunaan metode pembelajaran snowball
Metode pembelajaran snowball throwing adalah suatu metode pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapatkan tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh (Komalasari:2010).
3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas menurut Suhardjono ( 2009 : 84 ) adalah penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. Tindakan tersebut merupakan suatu kegiatan yang sengaja dirancang untuk dilakukan oleh siswa dengan tujuan tertentu. Oleh karena tujuan PTK adalah memperbaiki mutu pelajaran, maka tindakan yang diberikan kepada siswa harus terlihat kreatif dan inovatif. Untuk mengetahui keberhasilan tindakan tersebut maka haruslah dilakukan secara berulang-ulang. Penelitian tindakan kelas ini minimal dilaksanakan selama dua siklus. Diagram alir desain penelitian ditunjukkan pada gambar 3.1 :
Gambar 3.1
Desain PTK dalam Arikunto (2012:16) Perencanaan
SIKLUS I Pengamatan Perencanaan SIKLUS II
Pelaksanaan & Pengamatan Refleksi
Refleksi
Pengamatan ?
Langkah-langkah/ tahapan PTK menurut model Kemmis MC Taggart dalam Herawati dkk (2008:13) adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan ( planning )
Rencana tindakan disusun untuk mengaji secara empiris hipotesis yang telah ditentukan. Rencana tindakan tersebut mencakup semua langkah tindakan secara rinci. Segala keperluan pelaksanaan tindakan mulai dari materi/ bahan ajar, rencana pelajaran yang mencakup metode/ teknik mengajar, serta teknik dari instrumen observasi/ evaluai dipersiapkan dengan matang pada tahap perencanaan. Dalam tahapan tersebut perlu juga diperhitungkan segala kendala yang mungkin terjadi pada saat tahap emplementasi berlangsung. Dengan melakukan antisipasi lebih dini, diharapkan pelaksanaan PTK dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan hipotesis yang telah ditentukan.
2. Pelaksanaan ( acting )
Tahap tindakan merupakan implementasi dari semua rencana yang telah dibuat. Tahapan yang berlangsung di kelas ini merupakan realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Langkah-langkah yang dilakukan oleh guru tentu saja mengacu pada kurikulum yang berlaku dan hasilonya diharapkan berupa peningkatan keefektifan proses pembelajaran yang bermuara pada peningkatan mutu hasil belajar peserta didik. Dalam pelaksanaan tahapan ini guru berperan ganda, yaitu sebagai praktisi ( pelaksana pembelajaran ) sekaligus sebagai peneliti.
3. Observasi ( observing )
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada tahapan ini, data-data tentang pelaksanaan tindakan dari rencana yang sudah dibuat serta dampaknya terhadap proses dan hasil pembelajaran dikumpulkan dengan alat bantu instrumen pengamatan yang telah dikembangkan. Dalam menggunakan kegiatan observasi, guru tidak
harus bekerja sendiri. Guru dapat dibantu oleh teman sejawat atau pengamat dari luar. Observasi dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi guru dan siswa.
4. Refleksi ( reflecting )
Refleksi merupakan tahapan untuk memproses data/ masukan yang diperoleh pada saat melakukan pengamatan ( observasi ). Data yang diperoleh kemudian diinterpretasi, dicari eksplanasinya, dan dianalisis. Proses pengkajian data ini mungkin juga melibatkan prang luar, misalnya pada saat observasi. Keterlibatan kolabolator tersebut sekadar membantu peneliti agar dapat lebih tajam dalam merefleksi apa yang terjadi di dalam kelas yang digunakan untuk melaksanakan PTK. Proses refleksi memegang peran yang sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan PTK. Dengan suatu refleksi yang tajam dan terpercaya, akan diperoleh masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentuan langkah selanjutnya.
Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut :
1. Perencanaan
Dalam penelitian ini, perencanaan yang dilakukan adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) beserta perangkatnya antara lain soal-soal tes, dan membuat lembar evalusi untuk guru dan siswa. 2. Pelaksanaan
Adapun pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian sebagai berikut: Siklus I
A. Kegiatan awal
a) Guru mengucapkan salam. b) Guru mengadakan persensi
c) Guru menyiapkan siswa secara fisik dan psikis. d) Guru menyampaikan motivasi dan apersepsi.
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. B. Kegiatan inti
a) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi yang akan diajarkan.
b) Guru membentuk siswa menjadi 5 kelompok
c) Guru memanggil ketua kelompok untuk penjelasan materi
d) Guru meminta ketua kelompok untuk menjelaskan materi yang telah disampaikan guru ke anggota kelompoknya masing-masing
e) Guru meminta siswa membuat pertanyaan pada kertas HVS dan kemudian meremasnya hingga menyerupai bola
f) Guru meminta siswa melempar bola dari satu siswa ke siswa lain untuk dijawab.
C. Kegiatan akhir
a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
b) Guru memberikan penguatan dan meluruskan kesalahan dari pemahaman siswa yang mungkin terjadi.
c) Guru memberikan evaluasi dan tindak lanjut. Siklus II
A. Kegiatan awal
a) Guru mengucapkan salam. b) Guru mengadakan persensi
c) Guru menyiapkan siswa secara fisik dan psikis. d) Guru menyampaikan motivasi dan apersepsi. e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. B. Kegiatan inti
a) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi yang akan diajarkan.
b) Guru membentuk siswa menjadi 5 kelompok dengan berhitung 1 sampai 5
c) Guru memanggil ketua kelompok untuk penjelasan materi.
d) Guru meminta ketua kelompok untuk menjelaskan materi yang telah disampaikan guru ke anggota kelompoknya masing-masing.
e) Guru meminta siswa membuat pertanyaan pada kertas HVS dan kemudian meremasnya hingga menyerupai bola.
f) Guru meminta siswa melempar bola dari satu siswa ke siswa lain untuk dijawab.
C. Kegiatan akhir
1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
2. Guru memberikan penguatan dan meluruskan kesalahan dari pemahaman siswa yang mungkin terjadi.
3. Guru memberikan evaluasi dan tindak lanjut. 3. Observasi
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap: a) Kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung.
b) Proses pembelajaran dengan menggunakan metode snowball throwing. c) Hasil belajar siswa setelah menggunakan metode snowball throwing. 4. Refleksi
Refleksi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan setelah menerapkan metode pembelajaran snowball throwing kemudian mempertimbangkan langkah selanjutnya.
b) Melakukan pengkajian pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan siklus 1 berhasil atau tidak.
c) Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus 1. d) Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus 2.
Pada dasarnya segala hal yang didapat dalam tahap refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dan pertimbangan tentang langkah yang akan diambil pada siklus berikutnya.
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Teknik Tes
Teknik tes dalam penelitian ini meliputi pemberian tes formatif. Data hasil belajar ini diperoleh dari tes tertulis yang diberikan kepada siswa. Menurut Webster’s Collegiate (dalam Purwanto,2008:64), tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan pada akhir kegiatan dengan memberikan sejumlah soal tes formatif.
Langkah-langkahnya adalah: 1) Membagikan Soal Pre Tes
Peneliti menyebarkan soal pretest (soal pra siklus) berupa soal isian jawaban singkat mengenai soal-soal kompetensi dasar sebelumnya untuk diisi oleh siswa. Setelah siswa mengerjakan soal pretest, langkah selanjutnya adalah menilai hasil pekerjaan siswa hingga diketahui seberapa jauh kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tersebut. Pretest yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar yang diperoleh siswa pada meteri sebelumnya.
2) Membagikan soal Uji Instrument Validitas
Peneliti menyebarkan soal uji validitas kepada siswa satu tingkat dari subyek penelitian yaitu siswa kelas 5. Uji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat kevalidan soal dan keajegan soal sebelum di berikan pada subyek penelitian. Uji instrument validitas berupa teknik tes tertulis berupa soal yang dibagi menjadi dua yaitu butir soal tes untuk siklus I dan butir soal tes untuk
siklus II. Tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 50 pada siklus I dan 50 pada silus II.
3) Membagikan soal Posttest
Langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian dengan menerapkan metode pembelajaran snowball throwing dengan melakukan aktivitas fisik melempar-lempar bola. Untuk evaluasi soal yang diberikan pada kelas penelitian yaitu soal pilihan ganda yang telah diuji mengenai tingkat kevalidan dan tingkat reabilitasnya. Soal posttest berupa 40 butir soal pada siklus I dan 40 butir soal pada siklus II.
2. Teknik Non tes (Observasi)
Teknik non tes yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi. Metode Observasi adalah metode penelitian dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2002:133). Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan format atau blanko pengamat sebagai instrument. Format yang sesuai item-item tentang kejadian atau tingkah laku dapat digambarkan akan terjadi (Arikunto, 2002:4). Tahap observasi sebenarnya berjalan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Observasi digunakan untuk mendapat nilai tentang kerjasama siswa, keaktifan siswa, pengajaran guru dan aktifitas siswa di dalam kelas, sehingga bisa di lihat di dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. Pada tahap ini, observer melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan melihatnya dalam dokumentasi yang telah ada. Dokumentasi merupakan suatu metode untuk memperoleh atau mengetahui data-data tertulis seperti daftar nama peserta didik, arsip, catatan, foto yang akan digunakan untuk kepentingan proses penelitian.
3.4.2 Alat Pengumpulan Data
1. Lembar Pengamatan atau observasi
Lembar pengamatan digunakan sebagai pedoman mengamati perilaku siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal yang diamati adalah sikap kerjasama dalam kelompok, keaktifan siswa, kemampuan mempresentasikan hasil diskusi, dan semangat mengikuti PBM, cara guru mengajar.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Lembar Observasi Siklus I dan Siklus II
Kondisi Aspek Indikator No Item
Siklus I Pertemuan I Siklus I Pertemuan II Siklus II Pertemuan I Siklus II Pertemuan II
Pra Pembelajaran
1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran
1 2. Memeriksa kesiapan
siswa saat membuka pelajaran
2
3. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar
3
4. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
4 Kegiatan Inti 5. Menunjukkan penguasaan materi 5 6. Mengaitkan materi
dengan pengetahuan lain yang relevan 6 7. Mengaitkan materi dengan realita kehidupan 7,8
8. Ikut serta dalam pembuatan kelompok
9,22 9. Membuat ketua
kelompok paham terhadap materi yang disampaikan 10 10. Membimbing siswa dalam kelompok 11 11. Membimbing siswa dalam membuat pertanyaan 12
12. Membuat siswa aktif dalam bertanya dan menjawab
17
13. Memancing
pendapat/jawaban siswa
dengan berbagai pertanyaan
14. Mengoptimalisasi waktu saat penyampaian materi
13 15. Meminimalisasi
kegaduhan di dalam kelas saat pelemparan bola dari kertas
18 16. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 24 17. Menguasai kelas 26 18. Sesuai alokasi waktu
yang ditentukan 15 19. Merespon positif terhadap partisipasi siswa 19 20. Penjelasan dapat dengan
mudah diterima siswa 20 21. Siswa aktif membuat
pertanyaan 21
22. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
23 23. Menunjukkan hubungan
antar pribadi yang positif
14 24. Menunjukkan keceriaan
dan antusiasme siswa dalam belajar
25 25. Melakukan penilaian
akhir sesuai dengan
kompetensi 27
Pengunaan Bahasa
26. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan benar
28 27. Menggunakan bahasa
tulis dengan baik dan benar
29 28. Mengajar dengan gaya
yang sesuai 30 Penutup 29. Melakukan refleksi pembelajaran 31 30. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 32 31. Melaksanakan tindak lanjut 33
2. Butir Soal Tes
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah kemampuan mengerjakan soal-soal yang ada kaitannya dengan pokok bahasan.
Instrumen yang digunakan adalah hasil belajar siswa dalam bentuk tes tertulis berupa pilihan ganda. Tes ini dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran metode snowball throwing dengan melakukan aktivitas fisik melempar-lempar bola dari kertas. Hasil belajar menggunakan tes tertulis dengan tes evaluasi pada akhir pertemuan setiap siklus. Adapun kisi-kisi instrumen hasil belajar dapat dilihat pada tabel 3.2 dan 3.3.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Siklus I
SK KD Indikator Pertemuan 1 dan 2 No item soal 8.Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
8.1 Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di
lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya 1. Menjelaskan energi panas 1,3 2. Menyebutkan sumber energi panas 2,4,7,9,11, 13,20 3. Menyebutkan sifat-sifat energi panas 16,19 4. Menjelaskan perpindahan energi panas 5,6,10,15,1 7 5. Menyebutkan manfaat energi panas dalam kehidupan sehari-hari 7,8,12,14,1 8 1. Menjelaskan energi bunyi 1,3,8,15 2. Menyebutkan sumber bunyi 2,7,9 3. Menyebutkan sifat-sifat energi bunyi 17,18 4. Menjelaskan 4,5,6,10,11
perambatan bunyi ,12,13,14,1 9 5. Menyebutkan manfaat energi bunyi dalam kehidupan sehari-hari 16,20 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Tes Siklus II
SK KD Indikator
Pertemuan 1 dan 2
No item soal 8.Memahami
berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
8.2Menjelaskan
berbagai alternative dan cara penggunaannya
8.3 membuat suatu karya atau model untuk menunjukkan
perubahan energi gerak
1. menjelaskan berbagai energi alternative 1,2,3,4,5,6 2. menjelaskan cara penggunaan berbagai energi alternative 7,8,9,10,11, 12,13,14,15, 16,17,18,19, 20 1. menyebutkan contoh perubahan energi gerak akibat pengaruh udara 1,2,3,4,5,6,7 ,8,9,10,11,1 2 2. menyebutkan perubahan energi gerak menjadi energi bunyi
13,14,15,16, 17,18,19,20
3.4.2.1 Analisis Butir Soal 1. Uji Validitas soal
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas tes dihitung dengan cara mengkorelasikan antara nilai yang diperoleh dari setiap butir soal dengan keseluruhan yang diperoleh. Penentuan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan biasanya dilakukan uji signifikansi koefisiensi korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan
terhadap skor total ( Dwi Priyatno, 2010:90). Cara pengolahan data uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan SPSS 16.00 for windows yaitu:
Analyze Scale Reliability Analyze
Menurut Sugiyono ( 2011 ) untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman r Tabel Product Moment. Suatu item instrumen dikatakan valid jika memiliki nilai korelasi lebih atau sama dengan koefisien corrected item to total correlation atau r hitung > r tabel. Koefisien korelasi ditentukan berdasarkan jumlah responden (N) dalam penelitian. Sesuai dengan r tabel, jika jumlah responden (N) dalam penelitian adalah 34 maka nilai koefisien adalah ≥ 0,339.
Hasil perhitungan uji validitas soal pada siklus I dan II di SD Kristen Kartasura dengan jumlah responden (N) 34 siswa dan 50 soal per siklus dengan menggunakan SPSS for windows 16 dapat dilihat pada lampiran. Hasil perhitungan uji validitas item soal pilihan ganda dengan membandingkan r hitung ≥ r tabel diperoleh yaitu soal siklus I yang berjumlah 50 butir soal ditemukan 40 butir soal yang valid dan 10 butir soal tidak valid, sedangkan di siklus II yang berjumlah 50 soal ditemukan 40 butir soal yang valid dan 10 butir soal tidak valid. Secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel 3.5 dan 3.6.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I
Nomor Soal Valid Nomor Soal Tidak Valid
3,4,5,6,7,8,9,10,13,15,16,17,18,19,20,21, 22,23,24,25,27,28,30,31,32,34,35,36,37,
38,39,40,42,44,45,46,48,49,50
1,2,11,12,14,26,29,41,43,47
Dari tabel 3.4, item soal tidak valid dikarenakan nilai koefisiensi nya < 0,339 ( r hitung < r tabel ).
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II
Nomor Soal Valid Nomor Soal Tidak Valid
3,5,6,7,8,10,11,12,13,14,15, 16,17,18,20,21,22,23,24,26, 30,31,32,33,34,35,36,37,38, 39,40,41,42,43,44,45,46,47, 48,50 1,2,4,9,19,25,27,28,29,49
Dari tabel 3.5, item soal tidak valid dikarenakan nilai koefisiensi nya < 0,339 ( r hitung < r tabel ).
2. Uji Reliabilitas Soal
Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan dalam menilai apa yang dinilainya. Suatu instrumen yang reliabel apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang, Priyatno (2010 :97 ). Adapun pedoman koefisiens uji reliabilitas menurut Sekaran dalam Priyatno ( 2010:98) adalah sebagai berikut :
α ≤ 0,6 : tidak dapat diterima 0,7 < α < 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
Berikut hasil uji reliabilitas instrumen siklus I dan II dari SPSS for windows 16.00.
Hasil Uji Reliabilitas Siklus I Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
Hasil Uji Reliabilitas Siklus II
Hasil uji reliabilitas siklus I dan II di kategorikan memuaskan karena dapat dilihat pada output reliability statistics nilai Cronbach’s Alpha > 0,9. 3.5 Analisis Data
Analisis data merupakan bagian terpenting dalam suatu penelitian karena dengan analisis data yang diperoleh pada penelitian yang dilaksanakan dapat memberikan arti yang berguna dalam memecahkan masalah dalam penelitian. Analisis data dilakukan sejak awal sampai akhir penelitian yang ,merupakan kesatuan tak terpisahkan antara tahap pengumpulan data dan analisis data Sayekti Pujosuwarno dalam Yayah Fatmiyati (2007). Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.
Deskriptif kualitatif untuk mengukur aktivitas guru dalam mengajar dan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran yang diperoleh dari lembar observasi atau pengamatan. Deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengukur dan menganalisis pencapaian hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam yang diperoleh dari tes yaitu tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda sejumlah 40 soal setiap siklus.
3.6 Indikator Kinerja
Pencapaian indikator kinerja dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila 80% dari jumlah siswa kelas 4 telah mencapai nilai KKM ≥ 70.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items