PABRIK ALKYL BENZENE SULFONATE
DARI ALKYL BENZENE
DENGAN PROSES SULFONASI CONTINUOUS
PRA RENCANA PABRIK
Oleh :
PURWANTO ARIEF SETIAWAN
033101 0042
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
PABRIK ALKYL BENZENE SULFONATE
DARI ALKYL BENZENE
DENGAN PROSES SULFONASI CONTINUOUS
Oleh :
EKO PUGUH PRASTYO
033101 0012
Disetujui untuk diajukan dalam ujian lisan
Dosen Pembimbing
LEMBAR PENGESAHAN
PABRIK ALKYL BENZENE SULFONATE
DARI ALKYL BENZENE
DENGAN PROSES SULFONASI CONTINUOUS
Oleh :
PURWANTO ARIEF
033101 0042
Disetujui untuk diajukan dalam ujian lisan
Dosen Pembimbing
dengan segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat
menyelesaikan Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate Dari
Alkyl Benzene Dengan Proses Sulfonasi Continuous”, dimana Tugas Akhir ini
merupakan tugas yang diberikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
program pendidikan kesarjanaan di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi
Industri, Universitas Pembangunan Nasional Surabaya.
Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate Dari Alkyl
Benzene Dengan Proses Sulfonasi Continuous” ini disusun berdasarkan pada
beberapa sumber yang berasal dari beberapa literatur , data-data , majalah kimia,
dan internet.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas segala
bantuan baik berupa saran, sarana maupun prasarana sampai tersusunnya Tugas
Akhir ini kepada :
1. Bapak Ir. Bambang Wahyudi, MT
Selaku Dekan FTI UPN “Veteran” Jawa Timur
2. Ibu Ir. Retno Dewati, MT
Selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, FTI,UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Ir. Isni Utami, MT
selaku dosen pembimbing.
4. Dosen Jurusan Teknik Kimia , FTI , UPN “Veteran” Jawa Timur.
5. Seluruh Civitas Akademik Jurusan Teknik Kimia , FTI , UPN
“Veteran” Jawa Timur.
6. Kedua orangtua kami yang selalu mendoakan kami.
7. Semua pihak yang telah membantu , memberikan bantuan, saran serta
dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Kami menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna,
karena itu segala kritik dan saran yang membangun kami harapkan dalam
sempurnanya tugas akhir ini.
Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga Tugas Akhir yang
telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa
Fakultas Teknologi Industri jurusan Teknik Kimia.
Surabaya , Agustus 2009
Penyusun,
berproduksi dengan kapasitas 30.000 ton alkyl benzene sulfonate/tahun dalam
bentuk liquid. Pabrik beroperasi secara continuous selama 330 hari dalam setahun.
Alkyl benzene sulfonate dibutuhkan dalam jumlah besar bagi keperluan
industri surfactan atau detergen, mengingat kemampuan Alkyl Benzene Sulfonate
untuk melunakkan larutan. Secara singkat, uraian proses dari pabrik alkyl benzene
sulfonate sebagai berikut :
Pertama-tama SO3 liquid diuapkan dan dicampur dengan udara, kemudian
direaksikan dengan alkyl benzene membentuk alkyl benzene anhydride. Alkyl
benzene anhydride kemudian dipanaskan pada digester untuk kemudian
dihidrolisa membentuk alkyl benzene sulfonate sebagai produk akhir.
Pendirian pabrik berlokasi di Manyar, Gresik dengan ketentuan :
Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas
Sistem Organisasi : Garis dan Staff
Jumlah Karyawan : 182 orang
Sistem Operasi : Continuous
Waktu Operasi : 330 hari/tahun ; 24 jam/hari
Analisa Ekonomi :
* Massa Konstruksi : 2 Tahun
* Umur Pabrik : 10 Tahun
* Fixed Capital Investment (FCI) : Rp. 29.796.682.000
* Working Capital Investment (WCI) : Rp. 20.068.582.000
* Total Capital Investment (TCI) : Rp. 49.865.264.000
* Biaya Bahan Baku (1 tahun) : Rp. 180.050.497.000
* Biaya Utilitas (1 tahun) : Rp. 6.260.233.000
- Steam = 178.512 lb/hari
- Air pendingin = 93 M3/hari
- Listrik = 4.440 kWh/hari
- Bahan Bakar = 2.040 liter/hari
* Biaya Produksi Total (Total Production Cost) : Rp. 240.822.984.000
* Hasil Penjualan Produk (Sale Income) : Rp. 282.302.189.000
* Bunga Bank (Kredit Investasi Bank Mandiri) : 19%
* Internal Rate of Return : 73,33%
* Rate On Investment : 44,10%
* Pay Out Periode : 1,7 Tahun
* Break Even Point (BEP) : 46,0%
Tabel VII.2. Jenis Dan Jumlah Fire – Extinguisher ………. VII - 7
Tabel VIII.2.1. Baku mutu air baku harian ……….………… VIII-7
Tabel VIII.2.3. Karakteristik Air boiler dan Air pendingin ………… VIII-9
Tabel VIII.4.1. Kebutuhan Listrik Untuk Peralatan Proses Dan Utilitas
……….……….……….…… VIII-60
Tabel VIII.4.2. Kebutuhan Listrik Untuk Penerangan Ruang Pabrik
Dan Daerah Proses ……….………. VIII-62
Tabel IX.1. Pembagian Luas Pabrik ……….……… IX - 8
Tabel X.1. Jadwal Kerja Karyawan Proses ……….…… X - 11
Tabel X.2. Perincian Jumlah Tenaga Kerja ……….…… X - 13
Tabel XI.4.A. Hubungan kapasitas produksi dan biaya produksi … XI - 8
Tabel XI.4.B. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal sendiri
……….……….……….…… XI - 9
Tabel XI.4.C. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal pinjaman
……….……….……….……… XI - 9
Tabel XI.4.D. Tabel Cash Flow ……….……….…… XI - 10
Tabel XI.4.E. Pay Out Periode ……….……….…… XI - 14
Tabel XI.4.F. Perhitungan discounted cash flow rate of return …… XI - 15
DAFTAR GAMBAR
Gambar IX.1 Lay Out Pabrik ……….……….………… IX - 9
Gambar IX.2 Peta Lokasi Pabrik ……….……….……… IX - 10
Gambar IX.3 Lay Out Peralatan Pabrik ……….………. IX - 11
Gambar X.1 Struktur Organisasi Perusahaan ……….………… X - 14
Gambar XI.1 Grafik BEP ……….……….……… XI - 17
viii
KATA PENGANTAR ……….……….………. ii
INTISARI ……….……….……….……… iv
DAFTAR TABEL ……….……….……….…… vi
DAFTAR GAMBAR ……….……….……… vii
DAFTAR ISI ……….……….……….………… viii
BAB I PENDAHULUAN ……….……….……… I – 1
BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES ……….…… II – 1
BAB III NERACA MASSA ……….……….…… III – 1
BAB IV NERACA PANAS ……….……….……… IV – 1
BAB V SPESIFIKASI ALAT ……….……….. V – 1
BAB VI PERENCANAAN ALAT UTAMA ………. VI – 1
BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA …. VII – 1
BAB VIII UTILITAS ……….……….……… VIII – 1
BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ……….. IX – 1
BAB X ORGANISASI PERUSAHAAN ……….………… X – 1
BAB XI ANALISA EKONOMI ……….……….… XI – 1
BAB XII PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN ……….. XII – 1
I - 1
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Alkyl Benzene diproduksi pada awal 1965 dengan pembuatan secara
sintetis dari tetrapropylene dan benzene dengan katalis aluminum chloride atau
hydrogen fluoride. Produk alkyl benzene tersebut kemudian dikembangkan
sebagai bahan baku pembuatan detergen. Alkyl benzene untuk pembuatan
detergen, terlebih dahulu dilakukan sulfonasi dengan penambahan gugus sulfonic
acid (SO3H) sehingga terbentuk alkyl benzene sulfonate.
Alkyl Benzene Sulfonate (ABS) dikenal dengan nama lain Linier Alkyl
Benzene Sulfonic Acid (LAS, LABSA). Beberapa nama lain dipatenkan seperti :
Dodecyl Benzene Sulfonic Acid, Lauryl Benzene Sulfonic Acid atau Alkyl
Benzene Sulphonate. Alkyl Benzene Sulfonate (ABS) merupakan salah satu jenis
surfactan (pelunak liquid) yang sering digunakan, mengingat kemampuannya
sebagai media pelunak yang efektif dengan biaya produksi yang relatif murah.
Perencanaan pabrik Alkyl Benzene Sulfonate ini memiliki tujuan utama
yaitu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dimana kebutuhan akan Alkyl
Benzene Sulfonate ini cenderung meningkat setiap tahunnya. Disamping itu
mengingat produk Alkyl Benzene Sulfonate ini juga merupakan produk yang
berorientasi pasar, maka perencanaan pabrik Alkyl Benzene Sulfonate ini juga
dipakai sebagai produk komoditi ekspor sehingga mampu meningkatkan devisa
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
I.2. Manfaat
Kegunaan terbesar dari Alkyl Benzene Sulfonate adalah pada bidang
industri kimia surfactan mengingat kemampuan Alkyl Benzene Sulfonate untuk
melunakkan larutan. Kegunaan lain dari Alkyl Benzene Sulfonate dapat kita lihat
pada industri kimia detergen, laundry, cleaner, emulsif, polimer dan pada industri
kimia lainnya.
I.3. Aspek Ekonomi
Kebutuhan Alkyl Benzene Sulfonate di Indonesia, mengalami fluktuasi
berdasarkan permintaan pasar. Hal ini bisa dilihat pada tabel berikut :
Tahun Kapasitas Produksi (ton/th)
2000 30.628 2001 35.303 2002 40.480 2003 40.640 2004 45.000 2005 45.000 Sumber : Deperindag
Berdasarkan tabel diatas, dapat dibuat grafik hubungan antara kebutuhan produk
dengan tahun produksi.
Kapasitas Produksi di Indonesia
y = 2.889x - 5.745.485
30.000 32.000 34.000 36.000 38.000 40.000 42.000 44.000 46.000 48.000
2000 2001 2002 2003 2004 2005
Tahun
Pendahuluan --- I - 3
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
Dari grafik diatas, dengan metode regresi linier, maka didapat persamaan untuk
mencari kebutuhan pada tahun tertentu dengan persamaan :
Y = 2.889 X - 5.745.485
Keterangan : Y = kapasitas (ton/th)
X = Tahun ke-n
Pabrik ini direncanakan beroperasi pada tahun 2009, sehingga untuk mencari
kapasitas pada tahun 2009, maka X = 2009.
Kapasitas pada tahun 2009 :
Y = [2.889 x 2009] - 5.745.485
= 58.516 kg/th 60.000 ton/th
Untuk rencana kapasitas produksi pabrik ini, maka digunakan 50% dari kapasitas
produksi total, maka kapasitas produksi pabrik
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
I.4. Sifat Bahan Baku dan Produk
Bahan Baku :
I.4.A. Alkyl Benzene (Wikipedia , Chemicalland21, Perry 7ed : 1999)
Nama Lain : Linier Alkyl benzene
Rumus Molekul : CH3(CH2)11C6H5
Rumus Bangun :
Berat Molekul : 246
Warna : coklat
Bau : tajam, khas
Bentuk : liquid
Specific Gravity : 1,200
Melting Point : 10C
Boiling Point : 315C
Solubility, Water : -
Komposisi ABS : (Chemicalland21)
Komponen % Berat
C18H30 99%
H2O 1%
100%
Pendahuluan --- I - 5
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
I.4.D. Sulfur Trioxide (Wikipedia , Perry 7ed : 1999)
Nama Lain : Sulfuric Anhydride, Sulfan
Rumus Molekul : SO3
Rumus Bangun :
Berat Molekul : 80
Warna : tidak berwarna
Bau : berbau khas
Bentuk : gas
Specific Gravity : 1,923
Melting Point : 16,83C
Boiling Point : 44,6C
Solubility, Water : membentuk H2SO4
Komposisi Sulfur Trioxide : (www.jcichem)
Komponen % Berat
SO3 99,95%
H2SO4 0,05%
100,00%
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
Produk :
I.4.E. Alkyl Benzene Sulfonate (chemicalland)
I.4.A. Alkyl Benzene (Wikipedia , Chemicalland21, Perry 7ed : 1999)
Nama Lain : Dodecyl Benzene Sulfonic Acid
Rumus Molekul : CH3(CH2)11C6H4SO3H
Rumus Bangun :
Berat Molekul : 326
Warna : coklat
Bau : tajam, khas
Bentuk : liquid
Specific Gravity : 1,200
Melting Point : 10C
Boiling Point : 315C
Solubility, Water : -
Komposisi produk : kadar minimum 96%
Kegunaan produk utama Alkyl Benzene Sulfonate : (Chemicalland21)
1. Industri Kimia Surfactan
2. Industri Kimia Detergen
3. Industri Kimia Household Cleaner
4. Industri Kimia polimer
II - 1
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
BAB II
SELEKSI DAN URAIAN PROSES
II.1. Macam Proses
Beberapa tahun perkembangan dalam teknologi, pembuatan Alkyl
Benzene Sulfonate dilakukan dengan proses sulfonasi dan bahan baku yang
berbeda, adapun macam pembuatan Alkyl Benzene Sulfonate adalah :
1. Pembuatan Alkyl Benzene Sulfonate Dari Alkyl Benzene
2. Pembuatan Alkyl Benzene Sulfonate Dari -Olefin 3. Pembuatan Alkyl Benzene Sulfonate Dari Fatty Alcohol
Adapun uraian prosesnya adalah sebagai berikut :
II.1.A. Pembuatan Alkyl Benzene Sulfonate Dari Alkyl Benzene
Pada proses ini, bahan baku yang digunakan adalah alkyl benzene
(misalnya dodecyl benzene) dengan campuran gas sulfur trioxide (SO3) dan
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
dicampur dengan udara pada reaktor. Reaktor dijaga pada tekanan 1 atm dengan
suhu 110F - 176F (43 – 80C). (Riegel’s : 468) Reaksi yang terjadi : (Riegel’s : 467)
3 C18H30 (L) + 3 SO3 (G) C18H29SO3H (L) + C36H56S2O5 (L)
alkyl benzene alkyl benzene alkyl benzene sulfonate anhydride
Produk reaktor berupa alkyl benzene sulfonate, kemudian diumpankan pada
digester untuk proses pelunakan bahan, dan kemudian diumpankan ke hydrollizer
untuk proses hydrolysis. Pada hydrollizer, terjadi proses hydrolysis alkyl benzene
anhydride dengan penambahan air proses dari utilitas. Hydrollizer dijaga pada
tekanan 1 atm dengan suhu 110F - 125F (43 – 52C). (Riegel’s : 468) Reaksi yang terjadi : (Riegel’s : 467)
C36H56S2O5 (L) + 2 H2O (L) 2 C18H29SO3H (L)
alkyl benzene alkyl benzene
anhydride sulfonate
Produk reaksi kemudian didinginkan sampai suhu kamar dan siap untuk
dipasarkan dalam bentuk liquid.
Seleksi & Uraian Proses --- II - 3
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
Pada proses ini, bahan baku yang digunakan adalah -olefin dengan campuran gas sulfur trioxide (SO3) dan udara. Pertama-tama -olefin disulfonasi
dengan gas sulfur trioxide yang dicampur dengan udara pada reaktor. Reaktor
dijaga pada tekanan 1 atm dengan suhu 110F - 176F (43 – 80C). (Riegel’s : 468)
Reaksi yang terjadi : (Riegel’s : 467)
3 C18H30 (L) + 3 SO3 (G) C18H29SO3H (L) + C36H56S2O5 (L)
a-olefin alkyl benzene alkyl benzene sulfonate anhydride
Produk reaktor berupa alkyl benzene sulfonate, kemudian diumpankan pada
digester untuk proses pelunakan bahan, dan kemudian diumpankan ke hydrollizer
untuk proses hydrolysis yang sebelumnya didinginkan pada cooler dan surge tank.
Pada hydrollizer, terjadi proses hydrolysis alkyl benzene anhydride dengan
penambahan air proses dari utilitas. Hydrollizer dijaga pada tekanan 1 atm dengan
suhu 110F - 125F (43 – 52C). (Riegel’s : 468) Reaksi yang terjadi : (Riegel’s : 467)
C36H56S2O5 (L) + 2 H2O (L) 2 C18H29SO3H (L)
alkyl benzene alkyl benzene
anhydride sulfonate
Produk reaksi kemudian diumpankan ke bleaching tank untuk proses pemucatan
dengan penambahan sulfuric acid dan hypochlorite acid. Produk yang sudah
jernih kemudian dipanaskan pada digester dan didinginkan sampai suhu kamar
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
II.1.C. Pembuatan Alkyl Benzene Sulfonate Dari Fatty Alcohol
Pada proses ini, bahan baku yang digunakan adalah fatty alcohol dengan
campuran gas sulfur trioxide (SO3) dan udara. Pertama-tama fatty alcohol
disulfonasi dengan gas sulfur trioxide yang dicampur dengan udara pada reaktor.
Reaktor dijaga pada tekanan 1 atm dengan suhu 110F - 176F (43 – 80C). (Riegel’s : 468)
Reaksi yang terjadi : (Riegel’s : 467)
C18H30 (L) + SO3 (G) C18H29SO3H (L)
Fatty alcohol alkyl benzene sulfonate
Produk reaktor berupa alkyl benzene sulfonate, didinginkan sampai suhu kamar
Seleksi & Uraian Proses --- II - 5
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
II.2. Seleksi proses
Berdasarkan uraian macam proses diatas, maka dapat ditabelkan
perbandingan masing-masing proses sebagai berikut :
Tabel II.1. Seleksi Proses
Macam Proses Parameter
Alkyl benzene -Olefin Fatty Alcohol
Bahan Baku Alkyl benzene -olefin Fatty alcohol
Suhu Reaksi 45oC 52oC 80oC
Pengendalian
Produk Mudah Sukar Mudah
Produk samping - Sulfamic Acid Ethoxy-Alcohol
Instalasi Sederhana Komplek Sederhana
Kualitas Alkyl
Benzene Sulfonate 95-98% 95-98% 95%
Dari uraian diatas, maka dipilih pembuatan Alkyl Benzene Sulfonate dari
alkyl benzene, dengan beberapa pertimbangan :
a. Bahan baku mudah didapat di dalam negeri
b. Biaya investasi lebih ekonomis dibanding proses lainnya
c. Biaya peralatan dan instrumentasi lebih ekonomis.
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
II.3. Uraian Proses
Flowsheet Pengembangan :
Pada pra rencana Alkyl Benzene Sulfonate ini dapat dibagi menjadi 3 Unit
proses, dengan pembagian :
1. Unit Pengendalian Bahan Baku Kode Unit : 100
2. Unit Proses Utama Kode Unit : 200
3. Unit Pengendalian Produk Kode Unit : 300
Adapun uraian dan penjelasan proses adalah sebagai berikut :
Pertama-tama pengendalian bahan baku sulfur trioxide (SO3) yang dibeli
dari supplier dalam bentuk liquid (mengingat titik didih SO3 = 44,6C, maka SO3
dalam suhu kamar berbentuk liquid) diuapkan dalam vaporizer V-130 dengan
suhu operasi 45C berdasarkan titik didih SO3.
S C C W R W T P C W
S P W
L - 212
L - 221 L - 231
LI F - 310 Alkyl Benzene Sulfonate
Q-220
R - 230
E - 232 D - 211
D-150
LI
L - 111 F - 110
Alkyl Benzene
FC R - 210
8 45 1 9 45 2 14 45 1 10 45 1 11 30 1 13 45 1 12 32 1 14 52 1 16 52 1 15 30 1 32 1 LC PC TC PC FC LC LC LC LC TC FC TC TC 1 30 1 V-130 TC
LIF - 120 L - 121
SO3 (Liquid)
2
30
1 F - 131
4 45 1 3 30 1 5 451 LI K1 FRC 7 452 FRC K2 Udara
H - 141 G - 140
6
30
2
PC
E - 142
TC
45
Seleksi & Uraian Proses --- II - 7
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
Efisiensi vaporizer diambil 80% (Kern : 455), sehingga produk uap keluar
vaporizer masih mengandung liquid. Campuran uap-liquid dari vaporizer
kemudian dipisahkan pada drum separator F-131, dimana bahan bersifat liquid
direcycle kembali menuju ke vaporizer, sedangkan bahan bersifat uap dicampur
dengan udara panas yang telah ditekan sampai 2 atm pada compressor G-140 dan
dipanaskan pada heater E-142 dengan suhu 45C.
Campuran uap SO3 dan udara dengan suhu 45C diumpankan ke demister
D-150 yang berfungsi untuk menyerap kandungan air (H2O) dalam campuran.
Proses penyerapan air dilakukan dengan bantuan packing berupa silica gel dengan
efisiensi penyerapan 60% (DC Chemical). Air yang terserap kemudian dibuang ke
pengolahan limbah cair, sedangkan campuran uap SO3 dan udara yang tidak
mengandung air kemudian diumpankan pada reaktor R-210 melewati sparger.
Pada reaktor R-210, pertama-tama feed alkyl benzene dari tangki F-110
diumpankan pada bagian atas reaktor, dan secara bersamaan campuran uap SO3
dan udara dihembuskan pada bagian bawah reaktor melewati sparger. Kondisi
operasi dalam reaktor dijaga pada tekanan 1 atm dengan suhu 45C dan bekerja selama 1 jam proses (Riegels : 468).
Reaksi yang terjadi : (Riegle's : 467)
3 C18H30(L) + 3 SO3(G) C18H29SO3H(L) + C36H58S2O5(L) +
H2O(L)
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
Produk atas reaktor berupa campuran uap sisa reaksi kemudian diserap
dengan air proses pada scrubber D-211 untuk kemudian dibuang ke pengolahan
limbah, sedangkan produk bawah reaktor berupa campuran alkyl benzene
sulfonate dan impuritis, kemudian diumpankan menuju digester Q-220 untuk
proses pemanasan dengan suhu operasi 52C selama 1 jam (Riegels : 468). Produk keluar digester kemudian diumpankan pada hydrolizer R-230 yang
berfungsi untuk hidrolisis alkyl benzene anhydride dengan penambahan air proses
dari utilitas. Kondisi operasi dalam reaktor dijaga pada tekanan 1 atm dengan
suhu 52C dan bekerja selama 1 jam proses (Riegels : 468).
Reaksi yang terjadi : (Riegle's : 467)
C36H58S2O5(L) + H2O(L) 2C18H29SO3H(L)
Alkyl Benzene Anhydride Alkyl Benzene Sulfonate
Produk reaksi keluar hydrolizer kemudian didinginkan pada cooler E-232
III - 1
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
BAB III
NERACA MASSA
Kapasitas produksi = 30.000 ton/tahun
Waktu operasi = 24 jam / hari ; 330 hari / tahun
Satuan massa = kilogram
1. VAPORIZER ( V - 130 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Fresh SO3 dr F-120 * Campuran ke F-131
SO3 933,4880 SO3 1166,8600
H2SO4 0,0374 H2SO4 0,0467
H2O 0,0746 H2O 0,0933
933,6000 1167,0000
* Recycle dr F-131
SO3 233,3720
H2SO4 0,0093
H2O 0,0187
233,4000
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
2. DRUM SEPARATOR ( F - 131 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr V-130 * Produk Uap ke D-150
SO3 1166,8600 SO3 933,4880
H2SO4 0,0467 H2SO4 0,0374
H2O 0,0933 H2O 0,0746
1167,0000 933,6000
* Recycle ke V-130
SO3 233,3720
H2SO4 0,0093
H2O 0,0187
233,4000
Neraca Massa --- III - 3
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
3. DEMISTER ( D - 150 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Uap SO3 dr V-130 * Campuran ke R-210
SO3 933,4880 SO3 933,4880
H2SO4 0,0374 H2SO4 0,0374
H2O 0,0746 O2 6338,3835
933,6000 N2 23844,3952
* Udara dr G-140 31116,3041
O2 6338,3835 * Limbah cair
N2 23844,3952 H2O 540,3463
H2O 540,2717
30723,0504
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
4. REAKTOR ( R - 210 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr D-150 * Campuran ke Q-220
SO3 933,4880 C18H29SO3H 1231,0562
H2SO4 0,0374 C36H58S2O5 2394,1400
O2 6338,3835 H2SO4 14,1125
N2 23844,3952 Free Oil 7,0375
31116,3041 H2O 75,0099
* Alkyl benzene dr F-110 3721,3561
C18H30 2786,8695 * Campuran ke D-211
H2SO4 14,0751 SO3 27,1890
Free Oil 7,0375 O2 6338,3835
H2O 7,0376 N2 23844,3952
2815,0197 30209,9677
Neraca Massa --- III - 5
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
5. KOLOM SCRUBBER ( D - 211 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr R-210 * Limbah gas
SO3 27,1890 SO3 0,2719
O2 6338,3835 O2 6338,3835
N2 23844,3952 N2 23844,3952
30209,9677 30183,0506
* Air proses dr utilitas * Limbah Cair
H2O 6,6627 SO3 26,9171
H2O 6,6627
33,5798
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
6. HYDROLIZER ( R - 230 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr Q-220 * ABS ke F-310
C18H29SO3H 1231,0562 C18H29SO3H 3693,1686
C36H58S2O5 2394,1400 H2SO4 14,1125
H2SO4 14,1125 Free Oil 7,0375
Free Oil 7,0375 H2O 73,8634
H2O 75,0099 3788,1820
3721,3561
* Air proses dr utilitas
H2O 66,8259
3788,1820 3788,1820
Produk ABS yang dihasilkan dan ditampung pada tangki ABS F-310 :
= 3.788,1820 kg/jam
= 90.916,3673 kg/hari (24 jam proses)
= 30.002.401,2182 kg/th (330 hari kerja)
= 30.002,4012 ton/th
Rencana kapasitas produksi = 30.000 ton/th
IV - 1
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
BAB IV
NERACA PANAS
Satuan : kilo kalori
Waktu Operasi : 1 jam proses
Suhu Refference : 25 C = 298,15 K
1. VAPORIZER ( V - 130 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Entalpi Fresh SO3 dr F-120 * Entalpi Uap ke F-131
SO3 555,6588 SO3 121084,4788
H2SO4 0,0277 H2SO4 1,8969
H2O 0,1690 H2O 41,5669
555,8555 121127,9426
* Entalpi Recycle dr F-131 * Entalpi Liquid ke F-131
SO3 559,8107 SO3 559,8107
H2SO4 0,0280 H2SO4 0,0280
H2O 0,1773 H2O 0,1773
560,0160 560,0160
* Q supply 126917,9864 * Q loss 6345,8993
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
2. HEATER ( E - 142 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Entalpi Udara dr G-140 * Entalpi Udara ke D-150
O2 9432,3077 O2 38010,4966
N2 58946,7553 N2 237796,7630
H2O 1258,8333 H2O 5038,9350
69637,8963 280846,1946
* Q supply 222324,5245 * Q loss 11116,2262
291962,4208 291962,4208
3. REAKTOR ( R - 210 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Entalpi Campuran dr D-150 * Entalpi Campuran ke Q-220
SO3 121084,4788 C18H29SO3H 7572,7277
H2SO4 1,8969 C36H58S2O5 8422,3575
O2 38010,4966 H2SO4 40,2385
N2 237796,7630 Free Oil 45,6344
396893,6353 H2O 671,5188
* Entalpi Alkyl benzene dr F-110 16752,4769
C18H30 5691,7025 * Entalpi Campuran ke D-211
H2SO4 9,9470 SO3 3527,1254
Free Oil 11,1761 O2 38010,4966
H2O 15,7261 N2 237796,7630
5728,5517 279334,3850
H reaksi 1220784,8069
* Q supply 1172894,1914 * Q loss 58644,7096
Neraca Panas --- IV - 3
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
4. KOLOM SCRUBBER ( D - 211 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Entalpi Campuran dr R-210 * Entalpi Limbah gas
SO3 3527,1254 SO3 34,8677
O2 38010,4966 O2 13217,5114
N2 237796,7630 N2 82620,8350
279334,3850 95873,2141
* Entalpi Air proses dr utilitas * Entalpi Limbah Cair
H2O 14,8895 SO3 40,2084
H2O 37,2533
77,4617
* Q terserap 183398,5987
279349,2745 279349,2745
5. DIGESTER ( Q - 220 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Entalpi Campuran dr R-210 * Entalpi Campuran ke R-230
C18H29SO3H 7572,7277 C18H29SO3H 10331,8436
C36H58S2O5 8422,3575 C36H58S2O5 11489,8082
H2SO4 40,2385 H2SO4 54,5333
Free Oil 45,6344 Free Oil 62,1871
H2O 671,5188 H2O 907,2629
16752,4769 22845,6351
* Q supply 6413,8507 * Q loss 320,6925
23166,3276 23166,3276
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Entalpi Campuran dr Q-220 * Entalpi ABS ke F-310
C18H29SO3H 10331,8436 C18H29SO3H 30995,2570
C36H58S2O5 11489,8082 H2SO4 54,5333
H2SO4 54,5333 Free Oil 62,1871
Free Oil 62,1871 H2O 893,3948
H2O 907,2629 32005,3722
22845,6351
* Entalpi Air proses dr utilitas
H2O 149,3208
H reaksi 42709,3422 * Q terserap 33698,9259
65704,2981 65704,2981
7. COOLER ( E - 232 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Entalpi ABS dr R-230 * Entalpi ABS ke F-310
C18H29SO3H 30995,2570 C18H29SO3H 7792,9683
H2SO4 54,5333 H2SO4 13,9806
Free Oil 62,1871 Free Oil 15,6901
H2O 893,3948 H2O 231,1148
32005,3722 8053,7538
* Q terserap 23951,6184
V - 1
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
BAB V
SPESIFIKASI ALAT
1. TANGKI ALKYL BENZENE ( F - 110 )
Fungsi : menampung alkyl benzene dari supplier
Type : silinder tegak , tutup bawah datar dan tutup atas dish
Dasar Pemilihan : Umum digunakan untuk liquid pada tekanan atmospheric
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30C (suhu kamar) - Waktu Penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 13440 cuft = 381 M3
Diameter : 20 ft
Tinggi : 40 ft
Tebal shell : 3/8 in
Tebal tutup atas : 3/8 in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C (Brownell : 253)
2. POMPA - 1 ( L - 111 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari F-110 ke R-210.
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk tekanan rendah dan viskositas rendah
Kondisi operasi : - Tekanan operasi : 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu operasi : 30C (suhu kamar) - Sistem kerja = kontinyu
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 15,90 gpm
Total DynamicHead : 47,65 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Jumlah : 1 buah
3. TANGKI SULFUR TRIOXIDE ( F - 120 )
Fungsi : menampung sulfur trioxide dari supplier
Type : silinder tegak , tutup bawah datar dan tutup atas dish
Dasar Pemilihan : Umum digunakan untuk liquid pada tekanan atmospheric
Spesifikasi Alat --- V - 3
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30C (suhu kamar) - Waktu Penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
3
Volume : 1890 cuft = 54 M
Diameter : 11 ft
Tinggi : 22 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah : 2 buah
4. POMPA - 2 ( L - 121 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari F-120 ke V-130.
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk tekanan rendah dan viskositas rendah
Kondisi operasi : - Tekanan operasi : 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu operasi : 30C (suhu kamar) - Sistem kerja = kontinyu
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 2,20 gpm
Total DynamicHead : 4,77 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Jumlah : 1 buah
5. TEE VALVE FULLY OPEN ( K1 , K2 )
Fungsi : Sebagai kran pencampur 2 aliran menjadi 1 aliran.
Type : Straight Tee Valve Fully Open
Dasar Pemilihan : sesuai untuk tekanan rendah
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = suhu campuran
- Sistem kerja = continuous
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Tee Valve – 1 (K1) : Ukuran Pipa : ¾ in schedule 40
Outside Diameter : 1,050 in
Inside Diameter : 0,824 in
Spesifikasi Alat --- V - 5
Tee Valve – 2 (K2) : Ukuran Pipa : 12 in schedule 40
Outside Diameter : 12,750 in
Inside Diameter : 11,938 in
Jumlah : 1 buah
6. VAPORIZER ( V - 130 )
Fungsi : Menguapkan bahan dengan suhu 45C
Type : 1 – 2 Shell and Tube (Fixed Tube) Kettle Reboiler
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
panas yang besar.
Kondisi operasi : - Tekanan operasi : 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu operasi : 30C (suhu kamar) - Sistem kerja : continuous
Spesifikasi :
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube , Nt = 52
Passes = 2
Shell : ID = 10 in
Passes = 1
Heat Exchanger Area : 163,3 ft2 = 16 m2
Bahan konstruksi : Birmingham Wire Gage Tube – Carbon steel Shell
Jumlah exchanger : 1 buah
7. DRUM SEPARATOR ( F - 131 )
Fungsi : Memisahkan liquid yang terkandung dalam uap SO3.
Type : silinder horizontal dengan tutup dished
Dasar Pemilihan : efisien untuk kapasitas kecil
Kondisi operasi : - Tekanan operasi : 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu operasi : 30C (suhu kamar) - Sistem kerja : continuous
Spesifikasi :
Volume : 5 cuft = 1 M3
Tekanan : 1 atm absolut
Diameter : 2 ft
Panjang : 6 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup : 3/16 in
Bahan konstruksi : Stainless steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi Alat --- V - 7
8. COMPRESSOR ( G - 140 )
Fungsi : menaikkan tekanan dari 1 atm menjadi 2 atm
Type : Centrifugal Compressor
Dasar Pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan , efisiensi tinggi.
Kondisi operasi : - Tekanan operasi = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu operasi = 30oC (suhu kamar) - Sistem kerja = continuous
Masuk
Keluar
Masuk
Keluar
Spesifikasi :
Bahan : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 1568 cuft/menit
Adiabatic Head : 15000 ft.lbf/lbm gas
Effisiensi motor : 80%
Power : 97 hp
Jumlah : 1 buah
9. AIR FILTER ( H - 141 )
Fungsi : Untuk menyaring udara bebas
Type : Dry-type Airmat dust arrester
Dasar Pemilihan : Penanganan otomatis dan sesuai dengan bahan
Kondisi operasi : - Tekanan operasi = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu operasi = 30oC (suhu kamar) - Sistem kerja = continuous
Spesifikasi :
Dasar Pemilihan : Penanganan otomatis dan sesuai dengan bahan
Kapasitas debu : 5 grains/cuft
Ukuran Filter : otomatis
Kecepatan : 50 ft/menit
Resistansi : 0,4 in water
Bahan filter : glass fiber
Jumlah : 1 buah
10. HEATER ( E - 142 )
Fungsi : Memanaskan bahan dari 30C sampai dengan 45C Type : 1 – 2 Shell and Tube Heat Exchanger (Fixed Tube)
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
panas yang besar.
Kondisi operasi : - Tekanan operasi : 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu operasi : 30C (suhu kamar) - Sistem kerja : continuous
Spesifikasi Alat --- V - 9
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
Spesifikasi :
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube , Nt = 90
Passes = 2
Shell : ID = 13,25 in
Passes = 1
Heat Exchanger Area : 282,7 ft2 = 27 m2
Bahan konstruksi : Birmingham Wire Gage Tube – Carbon steel Shell
Jumlah exchanger : 1 buah
11. DEMISTER ( D - 150 )
Fungsi : Absorbsi H2O pada udara dengan silica gel.
Type : silinder tegak , tutup bawah dan tutup atas dish
dilengkapi dengan : packing (raschig ring + silica gel)
dan sparger
Dasar Pemilihan : Umum digunakan untuk proses penyerapan pada 1 atm.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 45C (suhu gas) - Sistem kerja = continuous
Outlet Gas
Inlet Liquid
Outlet Liquid Inlet GasA
Packing Raschig ring
Spray
Spesifikasi :
Dimensi tangki :
3
Volume : 4109 cuft = 117 M
Diameter : 10 ft
Tinggi : 50 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : ¼ in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi packing :
Digunakan packing jenis raschig ring dengan spesifikasi : (Van Winkle : 607)
Packing disusun secara acak (randomize)
Ukuran packing : 1 in
Tebal packing : 1/8 in
Free gas space : 73 %
Jumlah packing : 1350 buah
Bahan konstruksi : Ceramic Stoneware
Sparger Bagian Atas :
Type : Standard Perforated Pipe
Bahan konstruksi : commercial steel
Diameter : 3,45 mm
Jumlah cabang : 20 buah
Lubang tiap cabang : 266 buah
Spesifikasi Alat --- V - 11
12. REAKTOR ( R - 210 )
Fungsi : Sulfonasi alkyl benzene menjadi alkyl benzene sulfonate.
Type : silinder tegak , tutup dish dilengkapi dengan : jaket,
pengaduk dan sparger
Dasar Pemilihan : Umum digunakan pade reaksi fase liquid–gas.
Kondisi operasi : - Tekanan operasi = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu operasi = 45oC (Riegels’ 468) - Waktu operasi = 600 detik (Ulrich : T.4-25)
Spesifikasi :
Dimensi tangki :
Volume : 9883 cuft
Diameter : 18 ft
Tinggi : 36 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : 3/16 in
Bahan konstruksi : Stainless steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah : 1 buah
Sistem Pengaduk :
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade dengan 1 buah impeller.
Diameter impeler : 6,000 ft
Panjang blade : 1,500 ft
Lebar blade : 1,200 ft
Power motor : 39 hp
Sistem Jaket :
Diameter jaket : 18,07 ft
Tinggi jaket : 26 ft
Jaket spacing : 3/16 in
Tebal Jaket : 3/16 in
Sistem Sparger :
Type : Standard Perforated Pipe
Bahan konstruksi : commercial steel
Diameter : 3,45 mm
Jumlah cabang : 20 buah
Lubang tiap cabang : 398 buah
13. KOLOM SCRUBBER ( D - 211 )
Fungsi : Absorbsi gas buang dengan air proses.
Type : silinder tegak , tutup bawah dan tutup atas dish
dilengkapi dengan : packing raschig ring dan sparger
Dasar Pemilihan : Umum digunakan untuk proses penyerapan pada 1 atm
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 32C (suhu kamar) - Sistem kerja = continuous
Spesifikasi Alat --- V - 13
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
Spesifikasi :
Dimensi tangki :
Volume : 4785 cuft = 136 M3
Diameter : 11 ft
Tinggi : 55 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : ¼ in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi packing :
Digunakan packing jenis raschig ring dengan spesifikasi : (Van Winkle : 607)
Packing disusun secara acak (randomize)
Ukuran packing : 1 in
Tebal packing : 1/8 in
Free gas space : 73 %
Jumlah packing : 1350 buah
Bahan konstruksi : Ceramic Stoneware
Outlet Gas
Inlet Liquid
Outlet Liquid Inlet GasA
Packing Raschig ring
Spray
Spray Bagian Atas :
Type : Standard Perforated Pipe
Bahan konstruksi : commercial steel
Diameter : 4,60 mm
Jumlah cabang : 20 buah
Lubang tiap cabang : 184 buah
Sparger Bagian Atas :
Type : Standard Perforated Pipe
Bahan konstruksi : commercial steel
Diameter : 3,46 mm
Jumlah cabang : 20 buah
Lubang tiap cabang : 244 buah
14. POMPA - 3 ( L - 212 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari R-210 ke Q-220.
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk tekanan rendah dan viskositas rendah
Kondisi operasi : - Tekanan operasi : 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu operasi : 45C (suhu reaktor) - Sistem kerja : continuous
Spesifikasi Alat --- V - 15
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 20,90 gpm
Total DynamicHead : 26,64 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Jumlah : 1 buah
15. DIGESTER ( Q - 220 )
Fungsi : Pemanasan larutan pada suhu 52C
Type : silinder tegak , tutup dish dilengkapi jaket dan pengaduk
Dasar Pemilihan : Umum digunakan pade reaksi fase liquid–liquid.
Kondisi operasi : - Tekanan operasi = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu operasi = 52oC (Riegels’ 468) - Waktu operasi = 1 jam (Riegels’ 468)
Spesifikasi :
Dimensi tangki :
Volume : 210 cuft
Diameter : 5 ft
Tinggi : 10 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : 3/16 in
Bahan konstruksi : Stainless steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah : 1 buah
Sistem Pengaduk :
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade dengan 1 buah impeller.
Diameter impeler : 1,667 ft
Panjang blade : 0,417 ft
Lebar blade : 0,334 ft
Power motor : 4 hp
Sistem Jaket :
Diameter jaket : 5,05 ft
Tinggi jaket : 7 ft
Jaket spacing : 3/16 in
Tebal Jaket : 3/16 in
16. POMPA - 4 ( L - 221 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari Q-220 ke R-230.
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk tekanan rendah dan viskositas rendah
Kondisi operasi : - Tekanan operasi : 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu operasi : 52C (suhu digester) - Sistem kerja : continuous
Spesifikasi Alat --- V - 17
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 20,90 gpm
Total DynamicHead : 47,48 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Jumlah : 1 buah
17. HYDROLIZER ( R - 230 )
Fungsi : Hidrolisis alkyl benzene anhydride menjadi alkyl benzene sulfonate.
Type : Silinder tegak , tutup dished dilengkapi pengaduk dan jaket pendingin.
Kondisi Operasi : - Tekanan operasi = 1 atm (atmospheric pressure) - Suhu operasi = 52oC (Riegels’ 468)
- Waktu operasi = 1 jam (Riegels’ 468)
Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 5 ft
Tinggi Shell : 10 ft
Tebal Shell : 3/16 in
Tebal tutup (dished) : 3/16 in
Tinggi Tutup : 0,22 ft
Bahan konstruksi : Stainless steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Sistem Pengaduk :
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade dengan 1 buah impeller.
Diameter impeler : 1,667 ft
Panjang blade : 0,417 ft
Lebar blade : 0,334 ft
Power motor : 4 hp
Sistem Pendingin :
Diameter jaket : 5,16 ft
Tinggi jaket : 7 ft
Jaket spacing : ¾ in
Tebal Jaket : 3/16 in
Jumlah hydrolizer : 1 buah (continuous)
18. POMPA - 5 ( L - 231 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari R-230 ke F-310.
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk tekanan rendah dan viskositas rendah
Kondisi operasi : - Tekanan operasi : 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu operasi : 52C (suhu hydrolizer) - Sistem kerja : continuous
Spesifikasi Alat --- V - 19
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 21,00 gpm
Total DynamicHead : 77,75 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Jumlah : 1 buah
19. COOLER ( E - 232 )
Fungsi : Mendinginkan bahan dari 52C sampai dengan 32C Type : 1 – 2 Shell and Tube Heat Exchanger (Fixed Tube)
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
panas yang besar.
Kondisi operasi : - Tekanan operasi : 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu operasi : 30C (suhu kamar) - Sistem kerja : continuous
Spesifikasi :
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube , Nt = 220
Passes = 2
Shell : ID = 19,25 in
Passes = 1
Heat Exchanger Area : 691 ft2 = 65 m2
Bahan konstruksi : Birmingham Wire Gage Tube – Carbon steel Shell
Jumlah exchanger : 1 buah
20. TANGKI ALKYL BENZENE SULFONATE ( F - 310 )
Fungsi : menampung produk alkyl benzene sulfonate
Type : silinder tegak , tutup bawah datar dan tutup atas dish
Dasar Pemilihan : Umum digunakan untuk liquid pada tekanan atmospheric
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 32C (suhu kamar) - Waktu Penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
3
Volume : 17745 cuft = 503 M
Diameter : 22 ft
Tinggi : 44 ft
Tebal shell : ¼ in
Tebal tutup atas : ¼ in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
BAB VI
PERENCANAAN ALAT UTAMA
HYDROLIZER ( R - 230 )
Fungsi : Hidrolisis alkyl benzene anhydride menjadi alkyl benzene sulfonate.
Type : Silinder tegak , tutup dished dilengkapi pengaduk dan jaket pendingin.
Kondisi Operasi :
- Tekanan operasi = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu operasi = 52oC (Riegels’ 468)
- Waktu operasi = 1 jam (Riegels’ 468)
Berdasarkan pertimbangan atas fase zat yang bereaksi, dan kapasitas
produksi, maka reaktor dapat dibedakan jenisnya yaitu : reaktor berpengaduk
(mixed flow) dan reaktor pipa alir (plug flow). Pada reaktor ini, feed masuk larutan
alkyl benzene anhydride dan air proses merupakan fase cair, maka dipilih jenis
reaktor tangki berpengaduk (mixed flow) untuk memudahkan dan mempercepat
kontak reaksi.
VI - 1
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
Pertama-tama larutan alkyl benzene anhydride pada 52C diumpankan secara bersamaan dengan air proses pada 30C dari utilitas, kemudian terjadi reaksi hydrolisis alkyl benzene anhydride menjadi alkyl benzene sulfonate. Pada
saat terjadi reaksi hydrolysis, reaksi bersifat eksotermis (melepas panas ke
lingkungan), sehingga suhu sistem mengalami kenaikan sekitar 90C. Untuk menjaga suhu operasi menjadi 52C, maka dijaga dengan memasukkan air pendingin pada jaket pendingin. Setelah 1 jam, maka produk reaksi dikeluarkan
pada tutup bawah yang dikendalikan oleh alat kontrol secara otomatis.
Kondisi feed :
1. Feed larutan alkyl benzene anhydride dari digester Q-220 :
Komponen Berat (kg) Fraksi berat (gr/cc) [Perry 7ed;T.2-1]
C18H29SO3H 1231,0562 0,331 0,789
C36H58S2O5 2394,1400 0,643 0,775
H2SO4 14,1125 0,004 1,834
Free Oil 7,0375 0,002 0,812
H2O 75,0098 0,020 1,000
3721,3560 1,000
campuran = 62,43
komponen berat fraksi
1
= .... lb/cuft (1 gr/cc = 62,43 lb/cuft)=
1 0,020 0,812
0,002 1,834
0,004 0,775
0,643 0,789
0,331
1
x 62,43 = 49 lb/cuft
Rate massa = 3721,3560 kg/jam = 8204,1014 lb/jam (1 kg = 2,2046 lb)
rate volumetrik=
densitas massa rate
=
cuft / lb
jam / lb 49 8204,1014
Perencanaan Alat Utama --- VI - 3
2. Air proses dari utilitas :
Rate massa = 66,8260 kg/jam = 147,3245 lb/jam (1 kg = 2,2046 lb)
campuran = 62,43 lb/cuft
rate volumetrik=
densitas massa rate
=
cuft / lb
jam / lb 62,43 147,3245
= 3 cuft/jam
Total rate volumetrik = 168 + 3 = 171 cuft/jam
Tahap-tahap Perencanaan :
1. Perencanaan Dimensi Reaktor
2. Perencanaan Sistem Pengaduk
3. Perencanaan Sistem Pendingin
1. PERENCANAAN DIMENSI REAKTOR
Total rate volumetrik = 171 cuft/jam
campuran = 49,6 lb/cuft (produk liquid) Waktu operasi = 1 jam (Riegels’ 468)
Volume bahan = rate volumetrik x waktu tinggal = 171 cuft/j x 1 j = 171 cuft
Asumsi volume bahan (liquid) mengisi 80 % volume tangki sehingga volume
ruang kosong sebesar 20% dan digunakan 1 buah tangki.
Volume tangki = 171 / 80% = 214 cuft
Menentukan ukuran tangki dan ketebalannya :
Asumsi dimension ratio : H/D = 2 (Ulrich : Tabel 4-27)
Volume = ¼ D2 H 214 = ¼ (D)2 . 2 D
D 5 ft = 60 in = 1,53 meter H = 10 ft = 120 in = 3,05 meter
Menentukan tebal minimum shell :
Tebal shell berdasarkan ASME Code untuk cylindrical tank :
t min = C
P 6 , 0 fE
ri P
[Brownell,pers.13-1,hal.254]
dengan : t min = tebal shell minimum; in
P = tekanan tangki ; psi
ri = jari-jari tangki ; in ( ½ D )
C = faktor korosi ; in (digunakan 1/8 in)
E = faktor pengelasan, digunakan double welded, E = 0,8
f = stress allowable, bahan konstruksi stainless steel 316
maka f = 36000 psi [Perry 7ed,T.28-11]
P operasi = P hidrostatis
campuran = 49,6 lb/cuft
P hidrostatis = 144
H
=
144 10 % 80 6 ,
49
= 2,8 psi
P design diambil 10% lebih besar dari P operasi untuk faktor keamanan.
P design = 1,1 x 2,8 = 4 psi
R = ½ D = ½ x 60 = 30 in
t min =
0,1254 6 , 0 80 , 0 36000
30 4
= 0,130 in, digunakan t = 3/16 in
Perencanaan Alat Utama --- VI - 5
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
Tutup atas dan tutup bawah (standard torispherical dished) :
Tebal tutup atas disamakan dengan tebal tutup bawah, karena tutup bawah
menerima beban lebih besar.
th =
P 1 , 0 fE
rc P 885 , 0
+ C [Brownell & Young; pers.13.12]
dengan : th = tebal dished minimum ; in
P = tekanan tangki ; psi
rc = crown radius ; in [B&Y,T-5.7]
C = faktor korosi ; in (diambil 1/8 in)
E = faktor pengelasan, digunakan double welded butt joint.
faktor pengelasan, E = 0,8
f = stress allowable, bahan konstruksi stainless steel 316
maka f = 36000 psi [Perry 7ed,T.28-11]
Untuk D = 60 in dengan , dari Brownell Tabel 5.7 didapat : rc = 60 in
th =
P 1 , 0 fE
rc P 885 , 0
+ C [Brownell, pers.13-12]
th =
36000 0,85
0,1 4
60 4 885 , 0
= 0,148 in , digunakan t = 3/16 in
h = rc -
4 D rc
2 2
2. PERENCANAAN SISTEM PENGADUK
Da E
J H
Dt L W
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade. Dari ( Perry 6ed ; p.19-9 ) :
Diameter impeler (Da) = 1/3 diameter shell = 1/3 x 5 = 1,667 ft
Lebar blade (w) = 0,2 diameter impeller = 0,2 x 1,667 = 0,334 ft
Panjang blade = 0,25 x diameter impeller = 0,25 x 1,667 = 0,417 ft
Penentuan putaran pengaduk :
V = x Da x N (Joshi; hal.389)
Dengan : V = peripheral speed ; m/menit
Untuk pengaduk jenis turbin :
peripheral speed = 200 – 250 m/menit (Joshi; hal.389)
Da = diameter pengaduk ; m
N = putaran pengaduk ; rpm
Diambil putaran pengaduk , N = 130 rpm = 2,2 rps
Da = 1,667 ft = 0,509 m
V = x 0,509 x 130 = 207,7738 m/mnt (memenuhi range 200 – 250 m/mnt)
Penentuan Jumlah Pengaduk :
Jumlah Impeller =
gki tan Diameter
sg liquid
tinggi
(Joshi; hal.389)
=
5
0,794 10
%
80
1 buah
Perencanaan Alat Utama --- VI - 7
Penentuan Baffle Pengaduk :
Putaran pengaduk , N = 130 rpm = 2,2 rps
campuran = 49,6 lb/cuft
campuran = 0,00068 lb/ft.dt (berdasarkan sg bahan)
NRe =
Da2 N
445930
Karena NRe > 10000 , maka digunakan baffle. [Perry 6ed ; hal 19-8]
Untuk NRe > 10000 diperlukan 4 buah baffle , sudut 900 (Perry, 6ed , hal. 19-8 )
Lebar baffle, J = J/Dt = 1/12
Lebar baffle, J = 1/12 x Dt = 1/12 x 5 = 0,417 ft
Perhitungan Power Pengaduk :
Untuk NRe > 10000 perhitungan power digunakan persamaan 5.5 Ludwig,
halaman190 dengan persamaan :
P = 3
N 3 D 5g K
[Ludwig,Vol-1,pers.5.5,hal.190]
dengan : P = power ; hp
K3 = faktor mixer (turbin) = 6,3 [Ludwig,Vol-1,T.5.1,hal.192]
g = konstanta gravitasi ; 32,2 ft/dt2 x lbm/lbf
= densitas ; lb/cuft
N = kecepatan putaran impeller ; rps
D = diameter impeller ; ft
P = 49,6
2,2 3 1,667
5 2, 32
3 , 6
= 1338,5 lb.ft/dt = 2,5 hp(1 lb.ft/dt=1/550 hp)
Perhitungan losses pengaduk :
Gland losses (kebocoran tenaga akibat poros dan bearing) = 10 %(Joshi:399)
Gland losses 10 % = 10 % x 2,5 0,5 hp (minimum=0,5)
Power input dengan gland losses = 2,5 + 0,5 = 3,0 hp
Transmission system losses = 20 %(Joshi:399)
Transmission system losses 20 % = 20 % x 3,0 0,6 hp
Power input dengan transmission system losses = 3,0 + 0,6 = 3,6 hp
Digunakan power motor = 4 hp
3. PERENCANAAN SISTEM PENDINGIN
Perhitungan Jaket :
Perhitungan sistem penjaga suhu : ( Kern , hal 719 )
Dari neraca panas : suhu yang dijaga = 52C
Q = 33698,9259 kkal/jam = 133726 Btu/jam
Suhu masuk rata-rata = 52 C = 126F Suhu kenaikan reaksi = 90 C = 194F
T = 194 – 126 = 68F
Kebutuhan pendingin = 2247 kg/jam = 4954 lb/jam
Densitas pendingin = 62,43 lb/cuft
Rate volumetrik =
cuft / lb
jam / lb bahan
bahan rate
= 31962 cuft/jam = 8,88 cuft/dt
Asumsi kecepatan aliran = 10 ft/dt [Kern, T.12, hal. 845]
Perencanaan Alat Utama --- VI - 9
Luas penampang =
dt / ft
dt / cuft aliran tan kecepa
volumetrik rate
= 8,88 / 10 = 0,89 ft2
Luas penampang = /4 (D22 - D12)
dengan : D2 = diameter dalam jaket
D1 = diameter luar bejana = Di bejana + (2 x tebal)
= 5 + 2 ( 3/16 in 0,02 ft ) = 5,04 ft Luas penampang = /4 (D22 - D12)
0,89 = /4 (D22 – 5,04 2)
D2 = 5,16 ft
Spasi = 2
D D2 1
= 2
,04 5 5,16
= 0,06 ft = 0,72 in ¾ in
Perhitungan Tinggi Jaket :
UD = 15 (Kern, Tabel 8)
A = t U
Q
D
=
68 15 133726
= 132 ft2
A dished = 6,28 . Rc . h
Rc = 60 in = 5 ft
H dish = 0,22 ft
= 6,28 x 5 x 0,22 = 20,724 ft2
Ajaket = A shell + A conis
132 = ( . (5,16) . h ) + 20,724 hjaket = 6,9 ft
Tinggi bahan = 8 ft
--- Pra Rencana Pabrik Alkyl Benzene Sulfonate
Spesifikasi :
Fungsi : Hidrolisis alkyl benzene anhydride menjadi alkyl benzene sulfonate.
Type : Silinder tegak , tutup dished dilengkapi pengaduk dan jaket pendingin.
Kondisi Operasi : - Tekanan operasi = 1 atm (atmospheric pressure) - Suhu operasi = 52oC (Riegels’ 468)
- Waktu operasi = 1 jam (Riegels’ 468)
Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 5 ft
Tinggi Shell : 10 ft
Tebal Shell : 3/16 in
Tebal tutup (dished) : 3/16 in
Tinggi Tutup : 0,22 ft
Bahan konstruksi : Stainless steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Sistem Pengaduk :
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade dengan 1 buah impeller.
Diameter impeler : 1,667 ft
Panjang blade : 0,417 ft
Lebar blade : 0,334 ft
Power motor : 4 hp
Sistem Pendingin :
Diameter jaket : 5,16 ft
Tinggi jaket : 7 ft
Jaket spacing : ¾ in
Tebal Jaket : 3/16 in
BAB VII
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
VII.1. Instrumentasi
Dalam rangka pengoperasian pabrik, pemasangan alat-alat instrumentasi
sangat dibutuhkan dalam memperoleh hasil produksi yang optimal. Pemasangan
alat-alat instrumentasi disini bertujuan sebagai pengontrol jalannya proses
produksi dari peralatan-peralatan pada awal sampai akhir produksi. dimana
dengan alat instrumentasi tersebut, kegiatan maupun aktifitas tiap-tiap unit dapat
tercatat kondisi operasinya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang
dikehendaki, serta mampu memberikan tanda-tanda apabila terjadi penyimpangan
selama proses produksi berlangsung.
Pada uraian diatas dapat disederhanakan bahwa dengan adanya alat
instrumentasi maka :
1. Proses produksi dapat berjalan sesuai dengan kondisi-kondisi yang
telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang optimum.
2. Proses produksi berjalan sesuai dengan efisiensi yang telah
ditentukan dan kondisi proses tetap terjaga pada kondisi yang sama.
3. Membantu mempermudah pengoperasian alat.
4. Bila terjadi penyimpangan selama proses produksi, maka dapat
segera diketahui sehingga dapat ditangani dengan segera.
VII - 1
Adapun variabel proses yang diukur dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Variabel yang berhubungan dengan energi, seperti temperatur,
tekanan, dan radiasi.
2. Variabel yang berhubungan dengan kuantitas dan laju, seperti pada
kecepatan aliran fluida, ketinggian liquid dan ketebalan.
3. Variabel yang berhubungan dengan karakteristik fisika dan kimia,
seperti densitas, kandungan air.
Yang harus diperhatikan didalam pemilihan alat instrumentasi adalah :
- Level, Range dan Fungsi dari alat instrumentasi.
- Akurasi hasil pengukuran.
- Bahan konstruksi material.
- Pengaruh yang ditimbulkan terhadap kondisi operasi proses yang
berlangsung.
- Mudah diperoleh di pasaran.
- Mudah dipergunakan dan mudah diperbaiki jika rusak.
Instrumentasi yang ada dipasaran dapat dibedakan dari jenis
pengoperasian alat instrumentasi tersebut, yaitu alat instrumentasi manual atau
otomatis. Pada dasarnya alat-alat kontrol yang otomatis lebih disukai dikarenakan
pengontrolannya tidak terlalu sulit, kontinyu, dan efektif, sehingga menghemat
tenaga kerja dan waktu. Akan tetapi mengingat faktor-faktor ekonomis dan
investasi modal yang ditanamkan pada alat instrumentasi berjenis otomatis ini,
maka pada perencanaan pabrik ini sedianya akan menggunakan kedua jenis alat
instrumentasi tersebut.
Instrumentasi & Keselamatan Kerja --- VII ~ 3
Adapun fungsi utama dari alat instrumentasi otomatis adalah :
- Melakukan pengukuran.
- Sebagai pembanding hasil pengukuran dengan kondisi yang ditentukan.
- Melakukan perhitungan.
- Melakukan koreksi.
Alat instrumentasi otomatis ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Sensing / Primary Element / Sensor.
Alat kontrol ini langsung merasakan adanya perubahan pada
variabel yang diukur, misalnya temperatur. Primary Element
merubah energi yang dirasakan dari media yang sedang dikontrol
menjadi sinyal yang bisa dibaca (misalnya dengan tekanan fluida).
2. Recieving Element / Elemen Pengontrol.
Alat kontrol ini akan mengevaluasi sinyal yang didapat dari sensing
element dan diubah menjadi data yang bisa dibaca (perubahan data
analog menjadi digital), digambarkan dan dibaca oleh error
detector. Dengan demikian sumber energi bisa diatur sesuai dengan
perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Transmitting Element.
Alat kontrol ini berfungsi sebagai pembawa sinyal dari sensing
element ke receiving element. Alat kontrol ini mempunyai fungsi
untuk merubah data bersifat analog (tidak terlihat) menjadi data
digital (dapat dibaca).
Disamping ketiga jenis tersebut, masih terdapat peralatan pelengkap
yang lain, yaitu : Error Detector Element, alat ini akan membandingkan besarnya
harga terukur pada variabel yang dikontrol dengan harga yang diinginkan dan
apabila terdapat perbedaan alat ini akan mengirimkan sinyal error. Amplifier akan
digunakan sebagai penguat sinyal yang dihasilkan oleh error detector jika sinyal
yang dikeluarkan lemah. Motor Operator Sinyal Error yang dihasilkan harus
diubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu dengan penambahan variabel
manipulasi. Kebanyakan sistem kontrol memerlukan operator atau motor untuk
menjalankan Final Control Element. Final Control Element adalah untuk
mengoreksi harga variabel manipulasi.
Macam instrumentasi pada suatu perencanaan pabrik misalnya :
1. Flow Control ( F C )
Mengontrol aliran setelah keluar suatu alat.
2. Flow Ratio Control ( F R C )
Mengontrol ratio aliran yang bercabang.
3. Level Control ( L C )
Mengontrol ketinggian liquid didalam tangki
4. Weight Control ( W C )
Mengontrol berat solid yang dikeluarkan dari tangki
5. Pressure Control ( P C )
Mengontrol tekanan pada suatu aliran / alat
6. Temperature Control ( T C )
Mengontrol suhu pada suatu aliran / alat
Instrumentasi & Keselamatan Kerja --- VII ~ 5
Tabel VII.1. Instrumentasi pada pabrik
NO NAMA ALAT KODE Instrumentas
i
1. TANGKI ALKYL BENZENE ( F - 110 ) LI
2. POMPA - 1 ( L - 111 ) FC
3. TANGKI SULFUR TRIOXIDE ( F - 120 ) LI
4. POMPA - 2 ( L - 121 ) FRC
5. TEE VALVE FULLY OPEN ( K1 , K2 ) FRC-Valve
6. VAPORIZER ( V - 130 ) TC
7. DRUM SEPARATOR ( F - 131 ) LI
8. COMPRESSOR ( G - 140 ) PC
9. AIR FILTER ( H - 141 ) auto discharge
10. HEATER ( E - 142 ) TC
11. DEMISTER ( D - 150 ) LC
12. REAKTOR ( R - 210 ) TC
13. KOLOM SCRUBBER ( D - 211 ) FC , PC, LC
14. POMPA - 3 ( L - 212 ) LC
15. DIGESTER ( Q - 220 ) TC
16. POMPA - 4 ( L - 221 ) LC
17. HYDROLIZER ( R - 230 ) TC
18. POMPA - 5 ( L - 231 ) LC
19. COOLER ( E - 232 ) TC
20. TANGKI ALKYL BENZENE SULFONATE ( F - 310 ) LI
VII.2. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja atau safety factor adalah hal yang paling utama yang
harus diperhatikan dalam merencanakan suatu pabrik, hal ini disebabkan karena :
- Dapat mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan yang besar yang
disebabkan oleh kebakaran atau hal lainnya baik terhadap karyawan
maupun oleh peralatan itu sendiri.
- Terpeliharanya peralatan dengan baik sehingga dapat digunakan dalam
waktu yang cukup lama. Bahaya yang dapat timbul pada suatu pabrik
banyak sekali jenisnya, hal ini tergantung pada bahan yang akan diolah
maupun tipe proses yang dikerjakan.
Secara umum bahaya-bahaya tersebut dapat dibagi dalam tiga kategori , yaitu :
1. Bahaya kebakaran.
2. Bahaya kecelakaan secara kimia.
3. Bahaya terhadap zat-zat kimia.
Untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, berikut ini terdapat
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian pada setiap pabrik pada umumnya
dan pada pabrik ini pada khususnya.
Instrumentasi & Keselamatan Kerja --- VII ~ 7
VII.2.1. Bahaya Kebakaran
A. Penyebab kebakaran.
- Adanya nyala terbuka (open flame) yang datang dari unit utilitas, workshop
dan lain-lain.
- Adanya loncatan bunga api yang disebabkan karena korsleting aliran listrik
seperti pada stop kontak, saklar serta instrument lainnya.
B. Pencegahan.
- Menempatkan unit utilitas dan unit pembangkitan cukup jauh dari lokasi
proses yang dikerjakan.
- Menempatkan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang terisolasi dan
tertutup.
- Memasang kabel atau kawat listrik di tempat-tempat yang terlindung, jauh
dari daerah yang panas yang memungkinkan terjadinya kebakaran.
- Sistem alarm hendaknya ditempatkan pada lokasi dimana tenaga kerja
dengan cepat dapat mengetahui apabila terjadi kebakaran
C. Alat pencegah kebakaran.
- Instalasi permanen seperti fire hydrant system dan sprinkle otomatis.
- Pemakaian portable fire-extinguisher bagi daerah yang mudah dijangkau bila
terjadi kebakaran. Jenis dan jumlahnya