• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI ERITEMA DAN EDEMA SECARA IN VIVO PADA NATRIUM LAURIL SULFAT 10 persen.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI ERITEMA DAN EDEMA SECARA IN VIVO PADA NATRIUM LAURIL SULFAT 10 persen."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

VOLUME IV, NOMOR 2, DESEMBER 2015

JURNAL FARMASI UDAYANA

VOLUME IV NOMOR 2 HALAMAN 1 - 100 EDISI DESEMBER 2015

(2)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 i

JURNAL FARMASI UDAYANA

INFORMASI BAGI PENULIS DAFTAR ISI

 Deskripsi  Pembaca

 Editor

 Petunjuk Penulisan

DESKRIPSI

Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif,

original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini

meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat. Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi, farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat, teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman serta evaluasi klinik obat.

PEMBACA

Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika, farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia dan statistika

EDITOR

Penanggung jawab : Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si Pengarah : Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si

Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si Dr.rer.nat. IMAG. Wirasauta, M.Si., Apt

Editor :

Ketua Dewan Redaksi : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt Wakil Dewan Redaksi : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt Mitra Bestari:

Ketua : Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt Anggota:

a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi)

b. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi) c. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)

EMAIL

(3)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 ii PETUNJUK PENULISAN

PENDAHULUAN

Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2)

artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di jurnal lain atau media publikasi yang lain.

Tipe artikel

Artikel hasil penelitian

Review article

Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata),

pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih, daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan 1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus diberi halaman 1.

FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN

Conflict of interest

Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi

pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan

Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja,

konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau sumber dana yang lain.

Verifikasi Artikel

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari plagiarisme

Konstribusi

(4)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iii Kepemilikan artikel

Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui draf akhir yang akan dipublikasikan

Perubahan penulis

Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh

corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan

meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas

Bahasa

Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.

PERSIAPAN

Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4.

Struktur Artikel

Sub pokok bahasan-penomoran

Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya. Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran.

Pendahuluan

Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci atau kesimpulan dari hasil penelitian

Bahan dan metode

Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka, hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan

Hasil

Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas

Pembahasan

(5)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iv Kesimpulan

Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil

Appendik

Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1; Gambar. A.1

Informasi penting dalam struktur artikel Judul

Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan matematika dan singkatan

Nama penulis dan institusi

Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang

nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis

Alamat korespondensi

Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi. Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis

Alamat penulis

Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic

Abstrak

Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu sendiri

Gambar

(6)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 v dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5 x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word

Kata kunci

Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya)

Singkatan

Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis. Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel.

Ucapan terima kasih

Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul, sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain sebagainya)

Unit

Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI

Tabel

Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain dari artikel

Daftar pustaka

Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan

di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan

bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan jurnal ini.

Aturan penulisan pustaka

Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit.

Penulisan buku

Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul.

(7)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vi Contoh:

Buku dengan satu penulis

Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin

Buku dengan banyak penulis Dua-enam penulis

Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.: Allen & Unwin

Lebih dari 6 penulis

Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk

Buku yang memiliki editor

Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan

Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London: Pluto Press

Buku yang memiliki penulis dan editor

Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard

Bab yang terdapat di dalam buku

Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit

Artikel jurnal

Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal,

volume (issue), halaman

Skipsi/Tesis/Disertasi

Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi.

Universitas, kota

Sumber penulisan singkatan jurnal

Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html

Submission checklist

Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir sebelum artikel dikaji oleh editor.

Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author:

 alamat email  kode pos

 nomor telepon atau fax

Semua file yang dibutuhkan telah diupload  Kata kunci

(8)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vii  Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki)

Hal selanjutnya yang harus diperhatikan

 Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian naskah

 Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya  Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini

 Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam teks

 Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal dari sumber lain (termasuk web)

SETELAH ARTIKEL DITERIMA Perbaikan

Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada

corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh

untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal.

Naskah yang dipublikasikan

Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui

(9)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 viii DAFTAR ISI

Hal

Halaman Judul ………... Informasi Bagi Penulis di Jurnal Farmasi Udayana ... Petunjuk Penulisan ... Daftar Isi ………...

i ii viii

1 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Kulit Batang Bidara (Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C ……… 1 2 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kedondong Hutan Terhadap Volume Organ

Hati Mencit Betina ... 8 3 Pengaruh Kombinasi Asam Oleat dan Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Syzygium

aromaticum L.) Sebagai Permeation Enhancer Terhadap Karakter Fisik dan Pelepasan Ketoprofen dari Matriks Patch Transdermal ………. 11 4 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 80% Daun Spondias pinnata Terhadap Volume

Organ Ginjal Mencit Betina ………... 17 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri ……. 20 6 Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% ……… 25 7 Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen

Andrografolid dari Herba Sambiloto ………. 29 8 Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Spondias pinnata Terhadap Berat Organ Ginjal

Mencit Betina ………. 33 9 Optimasi Formula Matriks Patch Ketoprofen Transdermal Menggunakan Kombinasi

Asam Oleat dan Minyak Atsiri Bunga Cempaka Putih (Michelia alba) sebagai Permeation Enhancer ………. 37 10 Pemisahan Fraksi Terpenoid dari Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus

androgynous (L.) Merr) Menggunakan Kromatografi Kolom ………... 45 11 Uji Sifat Fisik Cold Cream Kombinasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.), Daun Binahong (Anredera cordifolia), dan Herba Pegagan (Centella asiatica) sebagai Antiluka Bakar ………... 48 12 Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Hati Mencit

Jantan ... 53 13 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus mauritiana Auct.

non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C … 56 14 Pengaruh Penggunaan Propilenglikol dan Mentol Terhadap Matrik Patch

Transdermal Ekstrak Air Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f) Nees. 60 15 Pengaruh Pemberian Fraksi Terpenoid Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.)

Merr) Terhadap Profil Lipid Tikus Putih (Rattus Novergicus, L.) Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Pakan Kaya Lemak ... 66 16 Rendemen VCO (Virgin Coconut Oil) yang Diperoleh dengan Penambahan

Enzim Papain dan Bromealin ……… 72 17 Stabilitas Formalin Terhadap Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan ………... 76 18 Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto

(Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) ………... 82 19 Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus

polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico ………... 91 20 Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Ginjal Mencit

(10)

Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% (Dewantara, I. G. N. A., Prasetia, I. G. N. Jemmy, A., Putri, N. N. T. A. N., Arsana, D. A. M. I. P. S., Prabayanti, N. P. M.)  

25 

 

UJI ERITEMA DAN EDEMA SECARA IN VIVO PADA NATRIUM LAURIL SULFAT 10%

Dewantara, I. G. N. A.1, Prasetia, I. G. N. Jemmy, A.1, Putri, N. N. T. A. N.1, Arsana. D. A. M. I. P. S.1, Prabayanti, N. P. M.1

1

Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana

Korespondensi: I Gusti Ngurah Agung Dewantara

Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 703837

Email: agungdp09@gmail.com

ABSTRAK

Surfaktan merupakan suatu molekul dengan rantai hidrokarbon panjang dengan gugus ujung bersifat polar atau ionik. Surfaktan berfungsi untuk mengangkat dan mengikat kotoran dari suatu permukaan dengan cara menurunkan tegangan antar muka. Bahan surfaktan sintetik yang sering digunakan sebagai bahan baku sediaan dipasaran adalah natrium lauril sulfat. Penggunaan surfaktan sebagai bahan baku sediaan harus diperhatikan, penggunaan bahan yang tidak sesuai akan dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh surfaktan sintetik yaitu natrium lauril sulfat 10% sebagai bahan baku sediaan terhadap efek iritasi pada kulit.

Pengujian iritasi dilakukan secara in vivo dengan menggunakan enam kelinci albino galur New Zeland dewasa berkelamin jantan. Pencukuran bulu kelinci dilakukan 24 jam sebelum diberikan bahan uji. Bahan uji diberikan dengan cara patch test tertutup. Pengamatan dilakukan pada jam ke 24, 48 dan 72 setelah pemberian bahan uji. Area uji diperiksa dan diamati perubahannya sebagai reaksi kulit terhadap bahan uji dan dinilai indeks iritasi kulit dengan cara memberi skor 0 sampai 4 tergantung tingkat keparahan reaksi kulit yang dilihat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa natrium lauril sulfat dengan konsentrasi 10% memberikan efek iritasi kulit pada jam ke 24, 48 dan 72.

Kata Kunci : surfaktan, uji iritasi, natrium lauril sulfat, in vivo.

1. PENDAHULUAN

Surfaktan merupakan suatu molekul dengan rantai hidrokarbon panjang dengan gugus ujung bersifat polar atau ionik. Bagian rantai hidrokarbon dari molekul ini bersifat hidrofobik dan larut dalam cairan non polar, sedangkan gugus ujung polar/ionik bersifat hidrofilik dan larut dalam air (Tang, 2011). Surfaktan berfungsi untuk mengangkat atau mengikat kotoran dari suatu permukaan dengan cara menurunkan tegangan antar muka sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Selain itu surfaktan juga dapat mendispersikan serta menstabilkan dua

atau lebih cairan yang tidak bercampur satu sama lain (Showell, 2006).

(11)

Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% (Dewantara, I. G. N. A., Prasetia, I. G. N. Jemmy, A., Putri, N. N. T. A. N., Arsana, D. A. M. I. P. S., Prabayanti, N. P. M.)  

26 

  pada lambung jika tidak sengaja tertelan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan dari kebanyakan surfaktan untuk dapat merusak membrane mukosa (Behn, 2005).

Uji keamanan merupakan salah satu persyaratan sebelum suatu bahan baku dapat dijual ke masyarakat umum atau kepasaran. Uji keamanan dilakukan mencakup pengujian dari bahan baku maupun produk akhir. Pengujian efek iritasi kulit dari bahan baku atau produk akhir sediaan topikal merupakan elemen penting dari prosedur keamanan (Robinson dan Perkins, 2002). Reaksi iritasi kulit tidak hanya bersifat lokal pada permukaan kulit rusak saja, tetapi juga dapat menyebabkan efek toksik yang dapat membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa dari penderitanya (Dirjen POM, 1985). Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan uji iritasi sediaan dengan metode in vivo menggunakan kelinci sebagai hewan uji sebelum pemakaian pada manusia sehingga mencegah reaksi hipersensitivitas dan dapat diketahui derajat keamanan sediaan yang dihasilkan bagi konsumen.

2. BAHAN DAN METODE

2.1 Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan antara lain natrium lauril sulfat, aquadest, kelinci albino galur New Zealand berkelamin jantan, perban, plester.

2.2 Metode

2.2.1Uji Iritasi Pada Kulit Kelinci

Uji iritasi lakukan secara in vivo pada enam kelinci albino galur New Zeland berkelamin jantan dengan metode patch tes tertutup.Sebelum perlakuan, bulu pada bagian punggung di cukur terlebih dahulu. Pencukuran ini dilakukan 24 jam sebelum diberi perlakuan pada area uji. Sebelum diberikan perlakuan, setiap kelinci menerima epidermal abrasi paralel dengan menggunakan jarum yang steril. Bahan uji diberikan dengan cara mengoleskan

sediaan uji pada area uji. Setelah dioleskan bahan uji, area uji lalu ditutup dengan perban yang tidak reaktif dan di plester.

Setelah 24 jam perlakuan, perban dibuka dan area uji dibersihkan dengan air untuk menghilangkan sisa bahan uji. Pada jam ke 24, 48 dan 72 setelah pemberian bahan uji, area uji kemudian diperiksa dan diamati perubahannya sebagai reaksi kulit terhadap bahan uji dan dinilai dengan cara memberi skor 0 sampai 4 tergantung dari tingkat keparahan reaksi kulit yang dilihat (Draize, 1959).

Tabel 1. Skor Derajat Iritasi pada Eritema

Tabel Tabel 2. Skor Derajat Iritasi pada Edema

(Sani dan Lukmayani, 2010)

REAKSI KULIT SKOR

Tanpa eritema 0

Sangat sedikit eritema (hampir tidak terlihat)

1

Eritema jelas terlihat (diameter 25,1-30 mm)

2

Eritema sedang (diameter 30,1-35 mm)

3

Eritema berat (gelap merah dengan membentuk eskar, diameter > 35 mm)

4

REAKSI KULIT SKOR

Tanpa edema 0

Sangat sedikit edema (hampir tidak terlihat)

1

Edema jelas terlihat (ketebalan < 1 mm)

2

Edema sedang (tepi naik ± 1 mm)

3

Edema berat (tepi naik lebih dari 1 mm dan meluas keluar daerah pejanan)

(12)

Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% (Dewantara, I. G. N. A., Prasetia, I. G. N. Jemmy, A., Putri, N. N. T. A. N., Arsana, D. A. M. I. P. S., Prabayanti, N. P. M.)  

27 

  3. HASIL

Gambar 1. Grafik Hasil Uji Iritasi

Tabel 3. Diameter Indeks Iritasi dan Edema (mm)

4. PEMBAHASAN

Iritasi adalah gejala inflamasi yang terjadi pada kulit atau membran mukosa setelah perlakuan berkepanjangan atau berulang dengan menggunakan bahan kimia atau bahan lain (Irsan dkk., 2013). Iritasi kulit disebabkan oleh suatu bahan yang dapat terjadi pada setiap orang, tidak melibatkan sistem imun tubuh dan ada beberapa faktor-faktor yang memegang peranan seperti keadaan permukaan kulit, lamanya bahan bersentuhan dengan kulit, dan konsentrasi dari bahan.

Uji iritasi dilakukan dengan menggunakan metode patch tes tertutup. Setelah 24 jam perlakuan, perban dibuka dan area uji dibersihkan dengan air untuk menghilangkan sisa bahan uji. Pada jam ke 24, 48 dan 72 setelah

pemberian bahan uji, area uji kemudian diperiksa dan diamati perubahannya sebagai reaksi kulit terhadap bahan uji dan dinilai skor eritema dan edema yang dihasilkan dengan cara memberi skor 0 sampai 4 sesuai dengan tabel 1 dan tabel 2 tergantung dari tingkat keparahan reaksi kulit yang dilihat (Draize, 1959).

Hasil pengamatan uji iritasi menunjukkan bahwa formula dengan natrium lauril sulfat 10% menyebabkan iritasi pada kulit dilihat dari grafik yang diperoleh dimana natrium lauril sulfat 10%memiliki skor indeks iritasi pada jam ke-24, pada jam ke-48 dan pada jam ke-72.

Suatu sediaan sebelum dipasarkan perlu dilakukan pengujian atau pengecekan terhadap pH dari bahan baku yang akan digunakan, dimana perbedaan pH merupakan salah satu hal yang dapat memicu terjadinya efek samping Hewan

uji

0 jam 24 jam 48 jam 72 jam

Eritema Edema Eritema Edema Eritema Edema Eritema Edema

1 0 0 25,7 0,7 31,2 0,9 30,9 1,1

2 0 0 30,7 0,8 31,1 1,2 31,8 1,3

3 0 0 26,3 0,8 29,8 0,9 30,1 1,1

4 0 0 26,5 0,9 30,6 1,3 30,1 1,3

5 0 0 30,1 0,8 30,5 0,9 30,9 1,4

6 0 0 26,9 0,8 28,1 1,1 30,2 1,2

0 1 2 3 4

0 24 48 72

Skor

 

Waktu

 

(jam)

(13)

Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% (Dewantara, I. G. N. A., Prasetia, I. G. N. Jemmy, A., Putri, N. N. T. A. N., Arsana, D. A. M. I. P. S., Prabayanti, N. P. M.)  

28 

  pada kulit seperti eritema dan edema (Tranggono dan Latifah, 2007).

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil uji iritasi pada enam kelinci putih galur NewZealand menunjukkan bahwa Natrium Lauril Sulfat pada konsentasri 10% mengalami iritasi sedang pada kulit.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih ditujukan kepada I Gede Pasek Budiyadnya yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian di Laboratorium Teknologi Farmasi Udayana.

DAFTAR PUSTAKA

Behn, S., AK Taylor, SC Owen, PJ Weller dan KK Singh. 2005. Sodium Lauryl Sulfate. In: -Arthur H,K., editor. Handbook of

Pharmaceuticals Excipients 3rd Ed.

London-United Kingdom: Pharmaceutical Press. 487-480.

Dirjen POM. 1985. Formularium Kosmetika

Indonesia. Jakarta: Penerbit Departemen

Kesehatan RI. HalamanL’ : 22, 84, 356.

Draize, J.H. 1959. Dermal Toxicity. Pages 46-59

in Appraisal of the Safety of Chemicals in Food, Drugs and Cosmetics. The

Association of Food and Drug Officials of the United States, Bureau of Food and Drugs, Austin, TX.

Permono, Ajar. 2002. Membuat Sampo. Yogyakarta: Puspa Swara.

Robinson, M.K and M.A. Perkins. 2002. A Strategy for Skin Irritation Testing.

American Journal of Contact Dermatitis, Vol 13, No 1.

Sani, E. P. dan Lukmayani Y. 2010. Sabun

Transparan Berbahan Dasar Minyak Jelantah serta Hasil Uji Iritasinya pada Kelinci. Jurusan Farmasi, Universitas

Islam Bandung.

Showell, Michael S. 2006. Introduction to

Detergents. In: Showell, M.S editor. Handbook of Detergents Series Part D: Formulation. United States of America:

taylor and Francis Group, LLC.

Tang, M., Veinardi S. 2011. Pengaruh Penambahan Pelarut Organik Terhadap Tegangan Permukaan Larutan Sabun.

Prosiding Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains. Bandung.

Tranggono, Retno Iswari dan Fatma Latifah. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Pt.

(14)

Submission author: Assignment title: Submission title: File name: File size: Page count: Word count: Character count: Submission date: Submission ID:

Digital Receipt

This receipt acknowledges that Turnitin received your paper. Below you will f ind the receipt inf ormation regarding your submission.

The f irst page of your submissions is displayed below.

I G N Jemmy Anton Prasetia Jurnal

UJI ERITEMA DAN EDEMA SECARA… N._T._A._N.,_Arsana._D._A._M._I._P… 87.94K

4 1,652 8,883

25-Jan-2016 03:06PM 623734770

(15)

UJI ERITEMA DAN EDEMA

SECARA IN VIVO PADA

NATRIUM LAURIL SULFAT 10%

by I G N Jemmy Anton Prasetia

FILE

TIME SUBMITTED 25-JAN-2016 03:06PM

SUBMISSION ID 623734770

WORD COUNT 1652

CHARACTER COUNT 8883

(16)
(17)
(18)
(19)
(20)

12

%

SIMILARITY INDEX

11

%

INTERNET SOURCES

2

%

PUBLICATIONS

2

%

STUDENT PAPERS

1

2

%

2

1

%

3

1

%

4

1

%

5

1

%

6

1

%

7

1

%

8

1

%

UJI ERITEMA DAN EDEMA SECARA IN VIVO PADA NATRIUM

LAURIL SULFAT 10%

ORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

obatsehattradisional.com

Internet Source

of-chrishaile.com

Internet Source

www.bsp.deptan.go.id

Internet Source

smk3ae.wordpress.com

Internet Source

usupress.usu.ac.id

Internet Source

Submitted to iGroup

Student Paper

technonatura.sch.id

Internet Source

(21)

9

1

%

10

1

%

11

<

1

%

12

<

1

%

13

<

1

%

14

<

1

%

15

<

1

%

EXCLUDE QUOTES ON

EXCLUDE

BIBLIOGRAPHY ON

EXCLUDE MATCHES OFF

alternative methods for skin irritation

evaluation on pesticides", The Korean Journal

of Pesticide Science, 2012.

Publication

www.cardinalonesource.com

Internet Source

repository.uinjkt.ac.id

Internet Source

www.journal.unipdu.ac.id

Internet Source

www.safetysign.co.id

Internet Source

digilib.uin-suka.ac.id

Internet Source

Submitted to Universitas Muhammadiyah

Surakarta

Student Paper

Gambar

Tabel 1. Skor Derajat Iritasi pada Eritema
Tabel 3. Diameter Indeks Iritasi dan Edema (mm)

Referensi

Dokumen terkait

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam