• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL FARMASI UDAYANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "JURNAL FARMASI UDAYANA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

VOLUME III , NOMOR 1, JUNI 2014

JURNAL FARMASI UDAYANA

VOLUME III NOMOR 1 HALAMAN 1 - 124 EDISI JUNI 2014

PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI

(2)

INFORMASI UNTUK PENULIS Juni 2014 i

JURNAL FARMASI UDAYANA

INFORMASI BAGI PENULIS DAFTAR ISI

 Deskripsi

 Pembaca

 Editor

 Petunjuk Penulisan

DESKRIPSI

Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif, original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat.

Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi, farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat, teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman serta evaluasi klinik obat.

PEMBACA

Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika, farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia dan statistika

EDITOR

Penanggungjawab : Dr.rer.nat. I M.A.G. Wirasuta, M.Si., Apt Ketua Dewan Redaksi : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm, M.Si., Apt Wakil Dewan Redaksi : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt Anggota

Ni Nyoman Wahyu Udayani, S.Farm., M.Sc., Apt Ni Made Widi Astuti, S.Farm., M.Si.

Mitra Bestari:

Ketua : Drs. I N.K. Widjaja , M.Si., Apt

Wakil Ketua : Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt Anggota:

a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi)

b. Ni Putu Ayu Dewi Wijayanti, S.Farm., M.Si., Apt (Teknologi Farmasi) c. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi) d. Rasmaya Niruri, S.Si., M.Farm.Klin., Apt (Biomedik dan Farmakologi) e. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)

EMAIL

[email protected]

(3)

INFORMASI UNTUK PENULIS Juni 2014 ii PETUNJUK PENULISAN

PENDAHULUAN

Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2) artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di jurnal lain atau media publikasi yang lain.

Tipe artikel

Artikel hasil penelitian Review article

Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata), pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih, daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan 1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus diberi halaman 1.

FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN Conflict of interest

Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan

Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja, konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau sumber dana yang lain.

Verifikasi Artikel

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari plagiarisme

Konstribusi

Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah, sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.

(4)

INFORMASI UNTUK PENULIS Juni 2014 iii Kepemilikan artikel

Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui draf akhir yang akan dipublikasikan

Perubahan penulis

Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas

Bahasa

Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.

PERSIAPAN

Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4.

Struktur Artikel

Sub pokok bahasan-penomoran

Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya.

Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran.

Pendahuluan

Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci atau kesimpulan dari hasil penelitian

Bahan dan metode

Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka, hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan

Hasil

Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas Pembahasan

Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan dari penelitian sebelumnya

(5)

INFORMASI UNTUK PENULIS Juni 2014 iv Kesimpulan

Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil

Appendik

Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya.

Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1;

Gambar. A.1

Informasi penting dalam struktur artikel Judul

Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan matematika dan singkatan

Nama penulis dan institusi

Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis

Alamat korespondensi

Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi.

Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis

Alamat penulis

Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic

Abstrak

Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu sendiri

Gambar

Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan

(6)

INFORMASI UNTUK PENULIS Juni 2014 v dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5 x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word

Kata kunci

Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya)

Singkatan

Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis.

Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel.

Ucapan terima kasih

Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul, sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain sebagainya)

Unit

Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI

Tabel

Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain dari artikel

Daftar pustaka

Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan jurnal ini.

Aturan penulisan pustaka

Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit.

Penulisan buku

Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul.

(Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit

(7)

INFORMASI UNTUK PENULIS Juni 2014 vi Contoh:

Buku dengan satu penulis

Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin

Buku dengan banyak penulis Dua-enam penulis

Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.:

Allen & Unwin Lebih dari 6 penulis

Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk Buku yang memiliki editor

Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan

Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London:

Pluto Press

Buku yang memiliki penulis dan editor

Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard Bab yang terdapat di dalam buku

Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit

Artikel jurnal

Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal, volume (issue), halaman

Skipsi/Tesis/Disertasi

Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi.

Universitas, kota

Sumber penulisan singkatan jurnal

Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html

Submission checklist

Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir sebelum artikel dikaji oleh editor.

Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author:

 alamat email

 kode pos

 nomor telepon atau fax

Semua file yang dibutuhkan telah diupload

 Kata kunci

 Gambar

(8)

INFORMASI UNTUK PENULIS Juni 2014 vii

 Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki) Hal selanjutnya yang harus diperhatikan

 Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian naskah

 Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya

 Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini

 Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam teks

 Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal dari sumber lain (termasuk web)

SETELAH ARTIKEL DITERIMA Perbaikan

Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal.

Naskah yang dipublikasikan

Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui email. Penulis akan menerima artikel sesuai format yang terbit di dalam jurnal dan disertai dengan cover jurnal.

(9)

INFORMASI UNTUK PENULIS Juni 2014 viii DAFTAR ISI

hal Halaman Judul ………...

Deskripsi Jurnal Farmasi Udayana ...

Petunjuk Penulisan ...

Daftar Isi ………..

Lembar Abstrak ……….

i i ii viii

ix 1 Uji Aktivitas Antidementia Minuman Gambir dan Minuman Gambir Kombucha Lokal Bali

secara In Vivo ... .... 1 2 Perbandingan Aktivitas Antioksidan Masker Gel Peel Off Ekstrak Kulit Buah Manggis

(Garciniamangostana L.) dengan Vitamin C Menggunakan Metode DPPH (2,2-Difenil-1- Pikrilhidrazil) ... ... 4 3 Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Yang Diperoleh Dari

Daerah Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali ... 8 4 Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas (L.) Lam)

dengan Metode Ferrous Ion Chelating (FIC) ... 14 5 Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Nilai Ph Sediaan Cold Cream Kombinasi Ekstrak Kulit

Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.), Herba Pegagan (Centella Asiatica) dan Daun Gaharu (Gyrinops Versteegii (Gilg) Domke) ... 18 6 Identifikasi Kandungan Kimia Ekstrak Terpurifikasi Herba Sambiloto ... 22 7 Uji Aktivitas Mengkelat Logam dari Ekstrak Etanol Bekatul Beras Hitam dengan Metode

Ferrous Ion Chelating (FIC) ... ... 26 8 Isolasi Andrografolid dari Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness menggunakan Metode

Purifikasi dan Kristalisasi ... ... 31 9 Proses Amplifikasi Daerah Promoter inhA pada isolat P11mycobacterium Tuberculosis

Multidrug Resistance di Bali dengan Teknik Polymerase Chain Reaction ... 35 10 Pengaruh Variasi Suhu Pemanasan terhadap Spesifikasi Amilum Singkong Fully

Pregelatinized sebagai Eksipien Tablet

...

40 11 Perbandingan Kualitas DNA dengan Menggunakan Dua Metode Boom Modifikasi pada Isolat

Mycobacterium Tuberculosisp10 di Bali ... 45 12 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Terpurifikasi Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) terhadap

Bakteri Propionibacterium acnes... 50 13 Pengaruh Dosis Minuman Gambir Terhadap Peningkatan Daya Ingat Mencit Galur Balb/c ... 55 14 Penetapan Kadar Andrografolid dalam Isolat dari Sambiloto dengan KLT-

Spektrofotodensitometri ... ... 59 15 Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek

Dokter di Kuta Utara ... ... 63 16 Evaluasi Penggunaan Deksametason pada Pasien Anak Dengan Demam Tifoid ... 68 17 Uji Iritasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) ... 74 18 Uji Pendahuluan Formula Pelet Effervescent dengan Variasi Konsentrasi Polivinil Pirolidon

(PVP) sebagai Bahan Pengikat ... 78 19 Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.)... 83 20 Studi Peran Apoteker sebagai Verifikator dalam Pelaksanaan Asuhan Kefarmasian Pasien

Rawat Jalan Peserta PT. ASKES (Persero) Cabang Denpasar Di RSUD Wangaya ... 87 21 Pengaruh Perbandingan Amilum Singkong (Manihot Esculenta Crantz.) Fully Pregelatinized

Dan Gom Akasia terhadap Sifat Fisik Eksipien Co-Processing ... 91 22 Standarisasi Mutu Simplisia Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) ... 99 23 Peranan Penggunaan Alat Bantu dalam Metode Pembagian Visual Terhadap Keseragaman

Bobot Puyer Lamivudin Dosis Kecil untuk Terapi Anak dengan HIV/AIDS………. 102 24 Perbandingan Aktivitas Antibakteri Propionibacterium Acne dari Ekstrak Etanol

Daun Sirih (Piper Betle L.) Dataran Rendah dan Dataran Tinggi ... 106 25 Penetapan Kadar Parasetamol dan Tramadol dalam Tablet Anti Nyeri dengan Thin Layer

Chromatography (TLC)- Spektrofotodensitometri ... 110 26

27

Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Aktivitas Antioksidan Minuman Kombucha Lokal di Bali dengan Substrat Produk Gambir ... ...

Pengaruh Komposisi Span 80 dan Cera Alba Terhadap Stabilitas Fisik Sediaan Cold Cream Ekstrak Etanol 96% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) ...

116 120

(10)

Standarisasi Simplisia Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) (Indrasuari, A. A. A.., Wijayanti, N.P.A.D., Dewantara, I G.N.A.)

99

STANDARISASI MUTU SIMPLISIA KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) Indrasuari, A. A. A..1, Wijayanti, N.P.A.D.1, Dewantara, I G.N.A.1

1Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Korespondensi: Anak Agung Ayu Indrasuari

Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 0361-703837

Email: [email protected]

ABSTRAK

Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) diketahui memiliki banyak aktivitas farmakologi sehingga seringdiformulasi dalam suatu sediaan farmasi yang digunakan untuk pengobatan. Penggunaan bahan alam dalam suatu formulasi sediaan farmasi memerlukan proses standarisasi bahan baku untuk menjamin keseragaman mutu produk tersebut. Pada penelitian ini dilakukan standarisasi terhadap simplisia kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.)dari Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan yang bertujuan untuk mengetahui mutu simplisia tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa simplisia kulit buah manggis memiliki susut pengeringan sebesar 9,47 ± 0,01 %; kadar abu total sebesar 2,77 ± 0,03%; kadar abu tidak larut asam 0,03 ± 0,00%; kadar sari larut air 25,11 ± 0,33%; kadar sari larut etanol 27,64 ± 0,35%.

Kata kunci: standarisasi simplisia,kulit buah manggis, dan Garcinia mangostana L.

1. PENDAHULUAN

Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.)diketahui memiliki aktivitas antioksidan, antitumor, antiinflamasi, antialergi, antibakteri, dan antimalaria (Chaverri, et al., 2008).

Berdasarkan aktivitas yang dimiliki, kulit buah manggis ini banyak diformulasikan menjadi suatu sediaan farmasi untuk mempermudah penggunaannya dalam pengobatan.

Untuk menjamin keseragaman mutu dari bahan alam yang diformulasikan dalam suatu sediaan farmasi maka diperlukan suatu proses standarisasi untuk menjamin keseragaman mutu produk (Depkes RI, 2000). Standarisasi simplisia merupakan salah satu tahapan penting dalam pengembangan obat bahan alam yang berasal dari tanaman.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 261/MENKES/SK/IV/2009 tentang Farmakope Herbal Indonesia Edisi Pertama menyebutkan bahwa persyaratan standarisasi simplisia harus memenuhi persyaratan dari Farmakope Herbal Indonesia (FHI).

Berdasarkan hal tersebut, kulit buah manggis ini sering diformulasikan dalam suatu sediaan farmasi. Untuk menjamin keseragaman mutu dari

produk farmasi yang menggunakan kulit buah manggis maka perlu dilakukan proses standarisasi.

2. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang diperoleh dari Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Pada standarisasi simplisia digunakan bahan-bahan sebagai berikut yaituHCl,etanol 70%

(Bratachem), toluen, aquadest, dan kloroform.

2.2 Prosedur Penelitian

2.2.1 Penyiapan Simplisia Kulit Buah Manggis

Kulit buah manggis yang telah dikumpulkan, dicuci, dan dipotong-potong kemudian dikeringkan menggunakan oven pada suhu 65°C selama 40 menit. Simplisia kering yang diperoleh selanjutnya diserbukan menggunakan blender. Serbuk simplisia kemudian diayak dengan mesh 20. Serbuk hasil ayakan disimpan dalam toples, terlindung dari cahaya, dan disimpan pada suhu ruangan (Satongaun et al., 2011).

(11)

Standarisasi Simplisia Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) (Indrasuari, A. A. A.., Wijayanti, N.P.A.D., Dewantara, I G.N.A.)

100 2.2.2 Standarisasi Simplisia

A. Penetapan Susut Pengeringan

Botol timbang disiapkan, dipanaskan pada suhu 105°C selama 30 menit, lalu ditimbang. Hal tersebut dilakukan sampai memperoleh bobot botol timbang yang konstan atau perbedaan hasil antara 2 penimbangan tidak melebihi 0,005 g.

Sebanyak 1 g bahan uji ditimbang, dimasukkan ke dalam botol timbang. Bahan uji kemudian dikeringkan pada suhu 105°C selama 5 jam dan ditimbang kembali. Proses pengeringan dilanjutkan dan timbang kembali selama 1 jam hingga perbedaan antara penimbangan berturut- turut tidak lebih dari 0,25% (Depkes RI, 2000).

Susut pengeringan dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini.

Susut pengeringan (%) = a - b

a ×100%

Keterangan : a = berat awal simplisia (g); b = berat akhir simplisia (g).

B. Penetapan Kadar Abu Total

Bahan uji ditimbang dan dimasukkan dalam krus porselin yang telah dipijar dan ditara. Krus porselin dipijar pada suhu 600°C kemudian didinginkan dan ditimbang sampai diperoleh bobot tetap. Kadar abu dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara (Depkes RI, 2000).

C. Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam Abu yang diperoleh dari hasil penetapan kadar abu total dididihkan dalam 25 mL asam klorida encer selama 5 menit, bagian yang tidak larut dalam asam dikumpulkan, disaring melalui kertas saring, dipijar sampai bobot tetap, kemudiaan didinginkan dan ditimbang. Kadar abu

yang tidak larut dalam asam dihitung terhadap bahan yang dikeringkan di udara (Depkes RI, 2000).

D. Penetapan Kadar Sari Larut Dalam Air Bahan uji dimaserasi selama 24 jam dengan 100 mL air-kloroform (2,5 mL kloroform dalam akuades sampai 100 mL) dalam labu bersumbat sambil sesekali dikocok selama 6 jam pertama, kemudian dibiarkan selama 18 jam, kemudian disaring. Filtrat sebanyak 20 mL diuapkan sampai kering dalam cawan penguap yang berdasar rata yang telah dipanaskan dan ditara. Sisa dipanaskan pada suhu 105°C sampai bobot tetap. Kadar dalam persen sari yang larut dalam air dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara (Depkes RI, 2000).

E. Penetapan Kadar Sari Larut Dalam Etanol Bahan uji dimaserasi selama 24 jam dengan 100 mL etanol 95% dalam labu bersumbat sambil sesekali dikocok selama 6 jam pertama, kemudian dibiarkan selama 18 jam, kemudian disaring.

Filtrat diuapkan sebanyak 20 mL sampai kering dalam cawan penguap yang berdasar rata yang telah dipanaskan dan ditara. Sisa dipanaskan pada suhu 105°C sampai bobot tetap. Kadar dalam persen sari larut dalam etanol 95% dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara (Depkes RI, 2000).

3. HASIL

3.1.1 Standarisasi Simplisia Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Hasil standarisasi simplisia kulit buah manggis dapat dilihat pada tabel A.1.

Tabel A.1. Hasil Standarisasi Simplisia Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) No. Jenis Penetapan Data Penelitian

( ± SD)

Syarat FHI

Keterangan

1. Susut pengeringan 9,47 ± 0,01 <10%

2. Kadar abu total 2,77 ± 0,03 <2,9%

3. Kadar abu tidak larut asam 0,03 ± 0,00 <0,04% 4. Kadar sari larut air 25,11 ± 0,33 >24,6% 5. Kadar sari larut etanol 27,64 ± 0,35 >24,3% Keterangan : √ : memenuhi persyaratan.

4. PEMBAHASAN

Standarisasi merupakan proses penjaminan produk akhir (obat) agar mempunyai nilai parameter tertentu yang konstan dan ditetapkan terlebih dahulu. Untuk menjamin mutu dari

simplisia tanaman obat, perlu dilakukan penetapan standar mutu spesifik dan non spesifik agar nantinya simplisia terstandar dapat digunakan sebagai obat yang mengandung kadar

(12)

Standarisasi Simplisia Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) (Indrasuari, A. A. A.., Wijayanti, N.P.A.D., Dewantara, I G.N.A.)

101 senyawa aktif yang konstan dan dapat dipertanggungjawabkan (Depkes RI, 2000).

Hasil yang diperoleh susut pengeringan 9,47

± 0,01 %; kadar abu total 2,77 ± 0,03%; kadar abu tidak larut asam 0,03 ± 0,00%; kadar sari larut air 25,11 ±0,33%; dan kadar sari larut etanol 27,64±0,35%. Keseluruhan pengujian standarisasi telah memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia. Namun, untuk penetapan kadar α-mangostin tidak dilakukan karena keterbatasan larutan standar yang dimiliki.

Adapun tujuan dari penentuan kadar senyawa terlarut dalam pelarut tertentu bertujuan untuk memberikan gambaran awal jumlah kandungan senyawa yang dapat diekstraksi (Depkes RI, 2000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa simplisia kulit buah manggis memiliki kandungan senyawa yang lebih banyak larut dalam etanol yaitu 27,64

±0,35% sedangkan senyawa larut air yaitu 25,11

± 0,33%. Sedangkan untuk penentuan kadar abu total dan kadar abu tidak larut asam bertujuan untuk menentukan baik tidaknya suatu pengelolahan danmemberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal yang terkandung dalam simplisia (Depkes RI, 2000).

Berdasarkan penelitian ini simplisia kulit buah manggis yang digunakan memenuhi persyaratan standarisasi simplisia dalam Farmakope Herbal Indonesia yaitu susut pengeringan, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, kadar sari larut air, dan kadar sari larut etanol.

5. KESIMPULAN

Simplisia kulit buah manggis yang digunakan telah memenuhi persyaratan standarisasi simplisia dari persyaratan Farmakope Herbal Indonesia yaitu memiliki susut pengeringan 9,47 ± 0,01%; kadar abu total 2,77 ± 0,03%; kadar abu tidak larut asam 0,03 ± 0,00%; kadar sari larut air 25,11 ± 0,33%, kadar sari larut etanol 27,64 ±0,35%.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada I Gede Pasek Budiyasa, Anggi Heru Pradipta, dan Surya Wedana JS atas dukungan dan semangatnya, serta pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyelesaian jurnal penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Keputusan Mentri Kesehatan

Republik Indonesia

Nomor:261/MENKES/SK/IV/2009 tentang Farmakope Herbal Indonesia. Jakarta:

Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Chaverri, J.P., N.C. Rodriguez, M.O. Ibarra, J.M.P. Rojas. 2008. Medical properties of mangosteen (Garcinia mangostana). Food and Chemical Toxixology. 46:3227-3239.

Depkes RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal. 3-30.

Depkes RI. 2010. Farmakope Herbal Indonesia.

Suplemen I. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Hal. 64-67.

Satongaun, W., R. Assawarachan, and A.

Noomhorm.2011. The Influence of Drying Temperature and Extraction Methods on α- Mangostin in Mangosteen Pericarp. J Food Sci Eng. 1:85-92.

Referensi

Dokumen terkait

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam