• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL FARMASI UDAYANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "JURNAL FARMASI UDAYANA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

VOLUME III , NOMOR 1, JUNI 2014

JURNAL FARMASI UDAYANA

VOLUME III NOMOR 1 HALAMAN 1 - 124 EDISI JUNI 2014

PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI

(2)

INFORMASI UNTUK PENULIS Juni 2014 i

JURNAL FARMASI UDAYANA

INFORMASI BAGI PENULIS DAFTAR ISI

 Deskripsi

 Pembaca

 Editor

 Petunjuk Penulisan

DESKRIPSI

Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif, original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat.

Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi, farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat, teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman serta evaluasi klinik obat.

PEMBACA

Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika, farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia dan statistika

EDITOR

Penanggungjawab : Dr.rer.nat. I M.A.G. Wirasuta, M.Si., Apt Ketua Dewan Redaksi : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm, M.Si., Apt Wakil Dewan Redaksi : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt Anggota

Ni Nyoman Wahyu Udayani, S.Farm., M.Sc., Apt Ni Made Widi Astuti, S.Farm., M.Si.

Mitra Bestari:

Ketua : Drs. I N.K. Widjaja , M.Si., Apt

Wakil Ketua : Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt Anggota:

a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi)

b. Ni Putu Ayu Dewi Wijayanti, S.Farm., M.Si., Apt (Teknologi Farmasi) c. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi) d. Rasmaya Niruri, S.Si., M.Farm.Klin., Apt (Biomedik dan Farmakologi) e. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)

EMAIL

[email protected]

(3)

INFORMASI UNTUK PENULIS Juni 2014 ii PETUNJUK PENULISAN

PENDAHULUAN

Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2) artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di jurnal lain atau media publikasi yang lain.

Tipe artikel

Artikel hasil penelitian Review article

Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata), pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih, daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan 1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus diberi halaman 1.

FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN Conflict of interest

Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan

Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja, konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau sumber dana yang lain.

Verifikasi Artikel

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari plagiarisme

Konstribusi

Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah, sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.

(4)

INFORMASI UNTUK PENULIS Juni 2014 iii Kepemilikan artikel

Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui draf akhir yang akan dipublikasikan

Perubahan penulis

Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas

Bahasa

Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.

PERSIAPAN

Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4.

Struktur Artikel

Sub pokok bahasan-penomoran

Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya.

Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran.

Pendahuluan

Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci atau kesimpulan dari hasil penelitian

Bahan dan metode

Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka, hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan

Hasil

Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas Pembahasan

Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan dari penelitian sebelumnya

(5)

INFORMASI UNTUK PENULIS Juni 2014 iv Kesimpulan

Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil

Appendik

Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya.

Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1;

Gambar. A.1

Informasi penting dalam struktur artikel Judul

Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan matematika dan singkatan

Nama penulis dan institusi

Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis

Alamat korespondensi

Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi.

Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis

Alamat penulis

Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic

Abstrak

Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu sendiri

Gambar

Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan

(6)

INFORMASI UNTUK PENULIS Juni 2014 v dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5 x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word

Kata kunci

Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya)

Singkatan

Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis.

Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel.

Ucapan terima kasih

Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul, sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain sebagainya)

Unit

Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI

Tabel

Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain dari artikel

Daftar pustaka

Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan jurnal ini.

Aturan penulisan pustaka

Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit.

Penulisan buku

Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul.

(Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit

(7)

INFORMASI UNTUK PENULIS Juni 2014 vi Contoh:

Buku dengan satu penulis

Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin

Buku dengan banyak penulis Dua-enam penulis

Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.:

Allen & Unwin Lebih dari 6 penulis

Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk Buku yang memiliki editor

Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan

Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London:

Pluto Press

Buku yang memiliki penulis dan editor

Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard Bab yang terdapat di dalam buku

Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit

Artikel jurnal

Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal, volume (issue), halaman

Skipsi/Tesis/Disertasi

Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi.

Universitas, kota

Sumber penulisan singkatan jurnal

Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html

Submission checklist

Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir sebelum artikel dikaji oleh editor.

Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author:

 alamat email

 kode pos

 nomor telepon atau fax

Semua file yang dibutuhkan telah diupload

 Kata kunci

 Gambar

(8)

INFORMASI UNTUK PENULIS Juni 2014 vii

 Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki) Hal selanjutnya yang harus diperhatikan

 Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian naskah

 Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya

 Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini

 Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam teks

 Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal dari sumber lain (termasuk web)

SETELAH ARTIKEL DITERIMA Perbaikan

Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal.

Naskah yang dipublikasikan

Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui email. Penulis akan menerima artikel sesuai format yang terbit di dalam jurnal dan disertai dengan cover jurnal.

(9)

INFORMASI UNTUK PENULIS Juni 2014 viii DAFTAR ISI

hal Halaman Judul ………...

Deskripsi Jurnal Farmasi Udayana ...

Petunjuk Penulisan ...

Daftar Isi ………..

Lembar Abstrak ……….

i i ii viii

ix 1 Uji Aktivitas Antidementia Minuman Gambir dan Minuman Gambir Kombucha Lokal Bali

secara In Vivo ... .... 1 2 Perbandingan Aktivitas Antioksidan Masker Gel Peel Off Ekstrak Kulit Buah Manggis

(Garciniamangostana L.) dengan Vitamin C Menggunakan Metode DPPH (2,2-Difenil-1- Pikrilhidrazil) ... ... 4 3 Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Yang Diperoleh Dari

Daerah Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali ... 8 4 Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas (L.) Lam)

dengan Metode Ferrous Ion Chelating (FIC) ... 14 5 Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Nilai Ph Sediaan Cold Cream Kombinasi Ekstrak Kulit

Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.), Herba Pegagan (Centella Asiatica) dan Daun Gaharu (Gyrinops Versteegii (Gilg) Domke) ... 18 6 Identifikasi Kandungan Kimia Ekstrak Terpurifikasi Herba Sambiloto ... 22 7 Uji Aktivitas Mengkelat Logam dari Ekstrak Etanol Bekatul Beras Hitam dengan Metode

Ferrous Ion Chelating (FIC) ... ... 26 8 Isolasi Andrografolid dari Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness menggunakan Metode

Purifikasi dan Kristalisasi ... ... 31 9 Proses Amplifikasi Daerah Promoter inhA pada isolat P11mycobacterium Tuberculosis

Multidrug Resistance di Bali dengan Teknik Polymerase Chain Reaction ... 35 10 Pengaruh Variasi Suhu Pemanasan terhadap Spesifikasi Amilum Singkong Fully

Pregelatinized sebagai Eksipien Tablet

...

40 11 Perbandingan Kualitas DNA dengan Menggunakan Dua Metode Boom Modifikasi pada Isolat

Mycobacterium Tuberculosisp10 di Bali ... 45 12 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Terpurifikasi Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) terhadap

Bakteri Propionibacterium acnes... 50 13 Pengaruh Dosis Minuman Gambir Terhadap Peningkatan Daya Ingat Mencit Galur Balb/c ... 55 14 Penetapan Kadar Andrografolid dalam Isolat dari Sambiloto dengan KLT-

Spektrofotodensitometri ... ... 59 15 Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek

Dokter di Kuta Utara ... ... 63 16 Evaluasi Penggunaan Deksametason pada Pasien Anak Dengan Demam Tifoid ... 68 17 Uji Iritasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) ... 74 18 Uji Pendahuluan Formula Pelet Effervescent dengan Variasi Konsentrasi Polivinil Pirolidon

(PVP) sebagai Bahan Pengikat ... 78 19 Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.)... 83 20 Studi Peran Apoteker sebagai Verifikator dalam Pelaksanaan Asuhan Kefarmasian Pasien

Rawat Jalan Peserta PT. ASKES (Persero) Cabang Denpasar Di RSUD Wangaya ... 87 21 Pengaruh Perbandingan Amilum Singkong (Manihot Esculenta Crantz.) Fully Pregelatinized

Dan Gom Akasia terhadap Sifat Fisik Eksipien Co-Processing ... 91 22 Standarisasi Mutu Simplisia Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) ... 99 23 Peranan Penggunaan Alat Bantu dalam Metode Pembagian Visual Terhadap Keseragaman

Bobot Puyer Lamivudin Dosis Kecil untuk Terapi Anak dengan HIV/AIDS………. 102 24 Perbandingan Aktivitas Antibakteri Propionibacterium Acne dari Ekstrak Etanol

Daun Sirih (Piper Betle L.) Dataran Rendah dan Dataran Tinggi ... 106 25 Penetapan Kadar Parasetamol dan Tramadol dalam Tablet Anti Nyeri dengan Thin Layer

Chromatography (TLC)- Spektrofotodensitometri ... 110 26

27

Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Aktivitas Antioksidan Minuman Kombucha Lokal di Bali dengan Substrat Produk Gambir ... ...

Pengaruh Komposisi Span 80 dan Cera Alba Terhadap Stabilitas Fisik Sediaan Cold Cream Ekstrak Etanol 96% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) ...

116 120

(10)

Uji Pendahuluan Formula Pelet Effervescent Dengan Variasi Konsentrasi Polivinil Pirolidon (PVP) Sebagai Bahan Pengikat.

Dewi, G.A.P.C1., Wijayanti, N.P.A.D1., Dewantara, I. G. A1.

78

UJI PENDAHULUAN FORMULA PELET EFFERVESCENT DENGAN VARIASI KONSENTRASI POLIVINIL PIROLIDON (PVP) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

Dewi, G.A.P.C1., Wijayanti, N.P.A.D1., Dewantara, I. G. A1.

1 Jurusan Farmasi – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam – Universitas Udayana

Korespondensi: Gusti Ayu Putu Candra Dewi

Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 0361-703837

Email: [email protected]

ABSTRAK

Pelet effervescent merupakan sediaan yang dapat dibuat terpisah antara komponen paket asam dan paket basa namun dapat dikemas dalam satu wadah yang sama, sehingga tidak memerlukan kondisi suhu dan kelembapan ruangan yang terkendali untuk menekan reaksi kimia asam basa saat proses pembuatan. Pada formulasi pelet effervescent dilakukan uji pendahuluan yang meliputi uji organoleptis effervescent serta pengujian bentuk, dan ukuran pelet. Uji pendahuluan adalah uji tahap awal yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari variasi konsentrasi pengikat terhadap sifat fisik pelet dan sifat organoleptis effervescent serta untuk memastikan bahwa sediaan yang dibuat sesuai dengan definisi sediaan pelet effervescent.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental untuk melihat pengaruh dari variasi konsentrasi pengikat terhadap sediaan pelet effervescent yang ditunjukkan dari hasil uji pendahuluan. Pelet effervescent akan dibuat dengan metode ekstrusi sferonisasi, dimana dilakukan pemisahan antara paket asam dan paket basa. Paket asam terdiri dari asam tartrat, natrium sakarin, PVP, dan manitol. Sedangkan paket basa terdiri dari natrium bikarbonat, natrium karbonat, PVP, dan manitol. Kemudian akan dilakukan variasi konsentrasi pengikat yaitu polivinil pirolidon (PVP) sebesar 2-5% pada kedua paket. Tahapan selanjutnya yaitu melakukan pengujian homogenitas warna, sensasi rasa, bentuk, dan ukuran pelet effervescent.

Hasil uji pendahuluan pelet effervescent menunjukkan tidak adanya pengaruh dari variasi konsentrasi pengikat yaitu PVP terhadap sifat fisik pelet effervescent, sehingga keempat formula dapat digunakan pada uji tahap lanjut untuk mendapatkan formula terbaik. Hasil ini berdasarkan pengujian pendahuluan yang meliputi homogenitas warna, sensasi rasa, bentuk pelet, dan ukuran pelet effervescent yang memenuhi persyaratan bentuk fisik pelet effervescent.

Kata kunci: Pelet, effervescent, Polivinil pirolidon.

1. PENDAHULUAN

Persyaratan pembuatan tablet effervescent yang harus dipenuhi adalah suhu dan kelembaban yang terkendali

(Lachman, 2007). Untuk mengatasi kelemahan bentuk tablet effervescent, maka dibuatlah suatu sediaan dalam bentuk pelet effervescent yang dapat

(11)

Uji Pendahuluan Formula Pelet Effervescent Dengan Variasi Konsentrasi Polivinil Pirolidon (PVP) Sebagai Bahan Pengikat.

Dewi, G.A.P.C1., Wijayanti, N.P.A.D1., Dewantara, I. G. A1.

79 dibuat terpisah antara paket asam dan basanya, namun dapat dikemas dalam satu wadah serta tidak memerlukan ruangan khusus untuk menekan reaksi kimia asam- basa saat proses pembuatannya (Lestari, 2008). Selain itu, pelet effervescent akan menghasilkan sediaan yang memiliki tingkat kerapuhan yang rendah dan bentuk yang sferis jika dibandingkan dengan bentuk sediaan granul (Kiler et al., 2010).

Penggunaan pengikat pada sediaan yang berbentuk effervescent lebih terbatas, karena pengikat yang akan dipilih harus larut dalam air dan terdisintegrasi secara perlahan, namun pengikat tersebut harus cukup kuat untuk mengikat pada saat proses granulasi (Siregar, 2010). Polivinil pirolidon (PVP K25) adalah pengikat yang efektif pada sediaan effervescent dengan rentang penggunaan 2-5% (Folttmann and Quadir, 2010).

Uji pendahuluan yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari variasi konsentrasi pengikat yaitu PVP terhadap bentuk fisik pelet effervescent berdasarkan pada sifat organoleptis effervescent serta bentuk, dan ukuran pelet.

Effervescent adalah sediaan yang mampu menimbulkan gelembung gas sebagai hasil dari reaksi kimia asam basa.

Karbonasi atau gelembung gas yang dihasilkan akan memberikan cita rasa segar pada sediaan (Siregar, 2010). Dalam formulasi sediaan pelet effervescent, pengujian tahap awal berupa uji organoleptis akan menunjukkan sensasi rasa segar yang ditimbulkan dan homogenitas warna dari keempat formula pelet effervescent. Sedangkan pengukuran bentuk dan ukuran pelet effervescent merupakan persyaratan awal untuk bentuk fisik pelet yang harus dipenuhi sebelum dilanjutkan pada pengujian selanjutnya.

Berdasarkan definisi pelet yaitu partikel sferis atau agak sferis yang memiliki

diameter rata-rata 0,5-2 mm (Thommes and Kleinebudde, 2007), maka bentuk fisik pelet harus sferis atau agak sferis dan memiliki diameter yang masuk dalam rentang yang dipersyaratkan yaitu 0,5-2 mm. Hasil uji pendahuluan dapat digunakan sebagai acuan melakukan pengujian selanjutnya untuk sediaan pelet effervescent.

2. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan yaitu Polivinil pirolidon (PVP) K25 (Merck), asam tartrat (Merck), natrium karbonat (bratachem), natrium bikarbonat (bratachem), natrium sakarin (Merck), dan aquadest (bratachem).

2.2 Metode Penelitian

2.2.1 Optimasi Formula Pelet Efervescent

Pembuatan sediaan pelet effervescent dengan cara memformulasikan secara terpisah paket asam dan paket basa.

Bahan-bahan pada paket asam adalah asam tartrat, natrium sakarin, dan PVP.

Sedangkan bahan-bahan pada paket basa adalah natrium karbonat, natrium bikarbonat, dan PVP. Nilai variasi konsentrasi pengikat di paket asam dan paket basa dibuat sama. Pembuatan pelet effervescent diawali dengan menggerus asam tartrat, natrium karbonat, dan natrium sakarin. Pada masing-masing kelompok bahan kering asam dan basa ditambahkan aquadest hingga terbentuk masa granul. Langkah selanjutnya yaitu, massa granul diekstrusi menggunakan ekstruder hingga terbentuk ekstrudat.

Kemudian ekstrudat disferonisasi menggunakan sferoniser dengan kecepatan 950 rpm selama 60 detik hingga menghasilkan pelet yang sferis. Lalu pelet dikeringkan dalam oven bersuhu 50oC hingga diperoleh kadar lembab 0,2-0,5%

(12)

Uji Pendahuluan Formula Pelet Effervescent Dengan Variasi Konsentrasi Polivinil Pirolidon (PVP) Sebagai Bahan Pengikat.

Dewi, G.A.P.C1., Wijayanti, N.P.A.D1., Dewantara, I. G. A1.

80 (Lestari, 2008). Formula pelet effervescent yang akan dilakukan pada penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel A.1 Optimasi Formula Pelet Effervescent Paket Asam

F

Paket Asam (%) Asam

Tartrat

Natrium sakarin

PVP Manitol 1

2 3 4

32 32 32 32

2 2 2 2

2 3 4 5

Ad 100 Ad 100 Ad 100 Ad 100 Tabel A.2 Optimasi Formula Pelet

Effervescent Paket Basa F

Paket Basa (%) Natrium

Bikarbonat

Natrium Karbonat

PVP Manitol 1

2 3 4

14 14 14 14

13 13 13 13

2 3 4 5

Ad 100 Ad 100 Ad 100 Ad 100 2.2.2 Pengujian Pelet Effervescent 1. Uji organoleptis effervescent

Uji organoleptis dilakukan dengan melihat secara seksama homogenitas warna dan kemampuan untuk menimbulkan sensasi rasa segar dari sediaan pelet effervescent. Sensasi rasa segar dilihat dari ada tidaknya gas CO2 di dalam larutan saat pelet effervescent dilarutkan di dalam air.

2. Ukuran pelet

Penentuan ukuran pelet dilakukan dengan mengayak sejumlah pelet menggunakan satu seri ayakan yang terdiri dari ayakan no. 20, 40, 60, dan 80.

Ayakan digetarkan selama 10 menit dengan getaran 5 amplitudo, kemudian bobot pelet yang tertahan pada masing- masing ayakan ditimbang. Pelet yang paling banyak tertahan pada salah satu ayakan, digunakan untuk semua uji berikutnya. Pengukuran dilakukan

sebanyak 3 kali. Diameter rata-rata pelet dihitung menggunakan persamaan dibawah ini:

Diameter rata-rata=

Ketrangan:

n = berat pelet yang tertahan pada masing- masing ayakan (%)

d = diameter rata-rata dua ayakan yang berdekatan (µm)

(Kumar et al., 2012) 2.2.2.3 Bentuk pelet

Sebanyak 6 butir pelet yang tertahan paling banyak pada salah satu ayakan (dalam penentuan ukuran pelet) diambil secara acak. Pelet tersebut diletakkan di atas gelas objek, dan diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 400 x. Pelet difoto, dan hasil foto pelet tersebut diukur sferisitasnya menggunakan software CorelDRAW Graphics Suite X4.

Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali.

Derajat sferisitas pelet dihitung menggunakan persamaan dibawah ini:

Gambar B.1 Pengujian derajat sferisitas partikel

Derajar sferisitas= Da/Dp Keterangan:

Da = proyeksi diameter luas Dp = proyeksi diameter keliling (Ma, 2006)

3. HASIL

Hasil uji pendahuluan pelet effervescent seperti pada tabel di bawah ini:

(13)

Uji Pendahuluan Formula Pelet Effervescent Dengan Variasi Konsentrasi Polivinil Pirolidon (PVP) Sebagai Bahan Pengikat.

Dewi, G.A.P.C1., Wijayanti, N.P.A.D1., Dewantara, I. G. A1.

81 Tabel A.3 Hasil Pengujian Pelet Effervescent

(*) menunjukkan adanya sensasi rasa segar 4. PEMBAHASAN

Pengujian pendahuluan bertujuan untuk melihat pengaruh variasi konsentrasi pengikat terhadap bentuk fisik pelet effervescent yang dibuat berdasarkan definisi pelet dan sifat organoleptis effervescent. Pengujian ini meliputi bentuk pelet, ukuran pelet, homogenitas warna, dan kemampuan pelet effervescent untuk menimbulkan sensasi rasa segar. Keempat formula sediaan pelet effervescent mampu memberikan cita rasa segar, yang ditunjukkan dengan adanya gas CO2 yang dihasilkan pada saat melarutkan sediaan paket asam dan basa di dalam air. Hal ini menunjukkan bahwa keempat sediaan dengan paket asam dan basa yang dibuat terpisah dapat berreaksi menimbulkan gas CO2 setelah dilarutkan di dalam air.

Selain itu warna sediaan pelet effervescent yang dihasilkan sama dengan warna dari bahan-bahan yang digunakan yaitu berwarna putih dan homogen untuk keempat formula sebelum dan sesudah dilarutkan di dalam air.

Ukuran pelet effervescent dapat diketahui dengan menghitung diameter dari pelet. Faktor yang mempengaruhi diameter pelet effervescent adalah suhu pengeringan. Suhu pengeringan akan

memberikan diameter dan bentuk pelet effervescent yang berbeda. Semakin tinggi suhu pengeringan maka semakin kecil diameter rata-rata pelet effervescent yang dihasilkan. Hal ini disebabkan oleh penyusutan yang terjadi pada suhu yang tinggi (Sinha et al., 2006). Penyusutan pada suhu yang lebih tinggi mengakibatkan ukuran pelet menjadi semakin kecil. Pada suhu pengeringan 500C diperoleh diameter rata-rata seperti pada tabel A.3, dimana nilai dari setiap formula masih masuk dalam rentang pustaka yaitu 0,5-2mm (Thommes and Kleinebudde, 2007).

Bentuk pelet digambarkan dengan derajat sferisitas. Pelet yang sferis akan memiliki derajat sferisitas 1 sedangkan pelet yang mendekati sferis memiliki derajat sferisitas berada pada rentang 0,5- 0,9 (Ma, 2006). Dari keempat formula pelet effervescent yang dibuat, derajat sfersitas keempat formula mendekati 1 seperti tabel A.3 diatas. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk dari keempat formula pelet effervescent mendekati sferis. Kecepatan sferonisasi mempengaruhi derajat sferisitas pelet.

Kecepatan sferonisasi yang tidak stabil akan memberikan energi yang tidak Jenis Pengujian Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4

1. Warna 2. Sensasi rasa 3. Bentuk (θ)

-asam -basa

4. Ukuran (mm) -asam -basa

Putih (*) 0,64 0,78 1,9

1

Putih (*) 0,71 0,77 1,1 1,7

Putih (*) 0,85 0,93 1,5 1,2

Putih (*) 0,78 0,71 1,7 1,3

(14)

Uji Pendahuluan Formula Pelet Effervescent Dengan Variasi Konsentrasi Polivinil Pirolidon (PVP) Sebagai Bahan Pengikat.

Dewi, G.A.P.C1., Wijayanti, N.P.A.D1., Dewantara, I. G. A1.

82 merata untuk memecah ekstrudat, sehingga derajat sferisitas yang dihasilkan akan semakin kecil dan pelet yang dihasilkan akan semakin tidak sferis.

Dengan kecepatan sferonisasi 950 rpm selama 60 detik, dihasilkan nilai derajat sferisitas kurang dari 1.

4. KESIMPULAN

Hasil uji pendahuluan pelet

effervescent tidak menunjukkan adanya pengaruh dari variasi konsentrasi pengikat yaitu PVP terhadap sifat fisik pelet effervescent, sehingga keempat formula dapat digunakan pada uji tahap lanjut untuk mendapatkan formula terbaik.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada Laboran Laboratoiruim Non Steril jurusan Farmasi Universitas Udayana yang telah meluangkan waktu dan tenaga dalam penyelesaian penelitian jurnal ini.

DAFTAR PUSTAKA

Folttmann, H. and A. Quadir. 2008.

Polyvinyl Pyrrolidone (PVP)–One of the Most Widely Used Excipients in Pharmaceuticals: an Overview. Drug Delivery Technology, Vol. 8(6).

Kiler, V. A., N. P. sapkal, J. G. Awari, and B. D. Shewale. 2010.

Development and

Characterization on Enteric- Coated Immediate-Realese Pellets of Aceclofenac by Extrusion/

Spheronization Technique Using K-Carrageenan as a Pelletizing Agen. AAPS PharmSciTech, Vol.

11(1).

Kumar, V., Abas A. K., and Fauston.

2012. Pathologic Basic of Disease. Edisi 8. Philadelphia:

WB Saunders Company.

Lachman, L., H. A. Lieberman, dan J. L.

Kanig. 2007. Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi Ketiga.

Jakarta: UI Press. Hal: 214-217.

Lestari, E. P. 2008. Pengembangan Pelet Efervesen Mengandung Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis (L) O.K) (Skripsi).

Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Ma, H. 2006. The Formulation, Manufacture, and Evaluation of Capsules Containing Freeze- Dried Aqueous Extract of Leonorus or Mentha Longifolia (Thesis). South Africa: The University of the Western Cape.

Sinha, Vivek R., M. K. Agrawal, R.

Kumria, and J. R. Bhinge. 2007.

Influence of Operational Variables on Properties of Piroxicam Pellets Prepared by Extrusion-Spheronization: a Technical Note. AAPS Pharmscitech. Vol. 8(20).

Siregar, C. J. P. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet. Jakarta:

Kedokteran ECG. Hal: 145-182, 256-262.

Thommes, M., W. Blaschek, and P.

Kleinebudde. 2007. Effect of Drying on Extruded Pellets Based on K-Carrageenan. European Journal of Pharmaceutical Science, Vol. 31. Hal: 112-118.

Referensi

Dokumen terkait

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam