VOLUME IV, NOMOR 1, JULI 2015
JURNAL FARMASI UDAYANA
VOLUME IV
NOMOR 1
HALAMAN 1 - 103
EDISI JULI 2015
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 i
JURNAL FARMASI UDAYANA
INFORMASI BAGI PENULIS
DAFTAR ISI
Deskripsi
Pembaca
Editor
Petunjuk Penulisan
DESKRIPSI
Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan
Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian
dan
review articlepada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif,
original dan didasarkan pada
scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini
meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat.
Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi,
farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat,
teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman
serta evaluasi klinik obat.
PEMBACA
Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika,
farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia
dan statistika
EDITOR
Penanggungjawab
: Dr.rer.nat. I M.A.G. Wirasuta, M.Si., Apt
Ketua Dewan Redaksi
: Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm, M.Si., Apt
Wakil Dewan Redaksi
: Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt
Anggota
Ni Nyoman Wahyu Udayani, S.Farm., M.Sc., Apt
Ni Made Widi Astuti, S.Farm., M.Si.
Mitra Bestari:
Ketua
: Drs. I N.K. Widjaja , M.Si., Apt
Wakil Ketua
: Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt
Anggota:
a.
Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi)
b.
Ni Putu Ayu Dewi Wijayanti, S.Farm., M.Si., Apt (Teknologi Farmasi)
c.
I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi)
d.
Rasmaya Niruri, S.Si., M.Farm.Klin., Apt (Biomedik dan Farmakologi)
e.
Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 ii
PETUNJUK PENULISAN
PENDAHULUAN
Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1)
topik artikel akan melewati proses
reviewterlebih dahulu oleh editor, dan (2)
artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di
jurnal lain atau media publikasi yang lain.
Tipe artikel
Artikel hasil penelitian
Review article
Naskah
review articleharus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata),
pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih,
daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai
kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan
1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus
diberi halaman 1.
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
Conflict of interest
Semua penulis wajib menghindari terjadinya
Conflict of interestyang meliputi
pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun
sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan
Contoh hal yang potensial menyebabkan
Conflict of interestantara lain pekerja,
konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau
sumber dana yang lain.
Verifikasi Artikel
Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan
sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak
dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan
semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara
eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan
penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam
bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari
plagiarisme
Konstribusi
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 iii
Kepemilikan artikel
Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel
yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau
menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui
draf akhir yang akan dipublikasikan
Perubahan penulis
Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah
urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara
lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau
mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh
corresponding authoryang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan
meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau
diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis
yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas
Bahasa
Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.
PERSIAPAN
Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli
menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu
kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4.
Struktur Artikel
Sub pokok bahasan-penomoran
Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok
bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya.
Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran.
Pendahuluan
Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci
atau kesimpulan dari hasil penelitian
Bahan dan metode
Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan
penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka,
hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan
Hasil
Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas
Pembahasan
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 iv
Kesimpulan
Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang
singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan
kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil
Appendik
Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya.
Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan
seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1;
Gambar. A.1
Informasi penting dalam struktur artikel
Judul
Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan
matematika dan singkatan
Nama penulis dan institusi
Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di
bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan
supercriptdi belakang
nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode
pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis
Alamat korespondensi
Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi
semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi.
Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci
harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis
Alamat penulis
Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka
alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat
dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat
utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap
menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic
Abstrak
Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus
menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan
umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak
menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama
penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak
umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu
sendiri
Gambar
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 v
dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran
gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi
dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5
x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word
Kata kunci
Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari
penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya)
Singkatan
Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman
pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada
abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis.
Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel.
Ucapan terima kasih
Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel
sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul,
sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang
berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain
sebagainya)
Unit
Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang
berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI
Tabel
Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel
dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data
yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain
dari artikel
Daftar pustaka
Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum
dipublikasikan dan
personal communicationtidak direkomendasikan dimasukkan
di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan
In Pressmenunjukan
bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan
sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan
jurnal ini.
Aturan penulisan pustaka
Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat
lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama,
maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit.
Penulisan buku
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 vi
Contoh:
Buku dengan satu penulis
Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit
Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin
Buku dengan banyak penulis
Dua-enam penulis
Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit
Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.:
Allen & Unwin
Lebih dari 6 penulis
Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk
Buku yang memiliki editor
Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan
Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London:
Pluto Press
Buku yang memiliki penulis dan editor
Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard
Bab yang terdapat di dalam buku
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor.
judul buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit
Artikel jurnal
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel.
singkatan jurnal,
volume (issue), halaman
Skipsi/Tesis/Disertasi
Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit).
judul. skrispi/tesis/disertasi.
Universitas, kota
Sumber penulisan singkatan jurnal
Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html
List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php
CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html
Submission checklist
Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir
sebelum artikel dikaji oleh editor.
Satu orang penulis ditunjuk sebagai
corresponding author:
alamat email
kode pos
nomor telepon atau fax
Semua file yang dibutuhkan telah diupload
Kata kunci
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 vii
Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki)
Hal selanjutnya yang harus diperhatikan
Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian
naskah
Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya
Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini
Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam
teks
Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal
dari sumber lain (termasuk web)
SETELAH ARTIKEL DITERIMA
Perbaikan
Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada
corresponding author(melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh
untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan
penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan
gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama
dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk
dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami
akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga
diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat
penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati
hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal.
Naskah yang dipublikasikan
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 viii
DAFTAR ISI
hal Halaman Judul ………...
Deskripsi Jurnal Farmasi Udayana ...
Petunjuk Penulisan ... Daftar Isi ……….. Lembar Abstrak ……….
i
i
ii
viii
ix
1 Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Pada Teh Kombucha Lokal Bali ……… 1 2 Pengaruh Waktu Sentrifugasi Krim Santan Terhadap Kualitas Virgin Coconut Oil
(VCO) ……… 4
3 Anti Aterosklerosis Andrografolid dari Sambiloto melalui Mekanisme Antiinflamasi
secara In Silico………. 8
4 Uji Aktivitas Chelating Logam Ion Besi Minuman Gambir Kombucha Lokal Bali Secara In Vitro yang Berpotensi Untuk Pengobatan Alzheimer ……… 13 5 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Kacang Tanah Dengan Metode Maserasi
Terhadap Profil Lipid Pada Tikus Sprague Dawley Diet Lemak Tinggi ……… 18 6 Pengaruh Madu Jamur Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan … 26 7 Data Tanaman Dan Pengobatan Pada Lontar Usada Rare ……… 29 8 Uji Aktivitas Vermisidal Ekstrak Etanol Biji Lamtoro (Leucaena leucocephala
(Lam.) de Wit) Pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum Goeze) Secara In Vitro …… 33 9 Pengaruh Karakteristik Responden Terhadap Minat Beli Produk Sampo Anjing
Pengunjung Pet Shop Wilayah Badung ………. 38 10 Uji Iritasi Gelling Agent Semi Sintetik HPMC pada Kelinci ……… 42 11 Pengaruh Kombinasi Asam Oleat dan Minyak Atsiri Bunga Kamboja Cendana
(Plumeria alba) sebagai Permeation Enhancer terhadap Karakter Fisik dan Pelepasan Ketoprofen dari Matriks Patch Transdermal ………. 46 12 Suplementasi Probiotik Terhadap Konsistensi Feses, Frekuensi dan Durasi Diare
Akut pada Anak di RSUP Sanglah ………. 55 13 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Singkong (Manihot utilissima Pohl)
terhadap Kadar Gula Darah Mencit Jantan Galur Balb/C yang Diinduksi Aloksan … 61 14 Pemberian Ekstrak Etanol Daun Kedondong Hutan Meningkatkan Berat Ginjal
Mencit Jantan Galur Balb/c ……… 65 15 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Spondias pinnata terhadap Berat Badan
Mencit Betina Galur Balb/c selama Kebuntingan ……… 68 16 Angka Kejadian Anemia pada Pasien Anak Penderita HIV/AIDS di RSUP Sanglah
Denpasar ……….. 72
17 Potensi lactobacillus sp. yang Diisolasi dari Susu Kuda Sumbawa dalam Mengontrol Candida albicans Penyebab Kandidiasis ………. 78 18 Uji Aktivitas Vermisidal Ekstrak Etanol Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala
(Lam.) de Wit) Pada Cacing Gelang Babi ……….. 83 19 Hasil Skor Indeks Iritasi Primer Natrium Lauril Sulfat 1% sebagai Bahan Baku
Deterjen Sintetik ……… 87 20 Identifikasi Mutasi Gen rpoB Pada Daerah Hulu RRDR Mycobacterium Tuberculosis
Multidrug Resistent Isolat P10 ……… 90 21 Uji Aktivitas Anti Cacing dengan Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda
citrifolia linn.) pada Cacing Gelang Babi ……… 95 22 Profil Stabilitas Fisika Kimia Masker Gel Peel-Off Ekstrak Kulit Buah Manggis
Uji Aktivitas Vermisidal Ekstrak Etanol Biji Lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) Pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum Goeze) Secara In Vitro (Ariani, N. K. M., Astuti, K.W.,
Yadnya-Putra, A.A. G. R.)
33
Uji Aktivitas Vermisidal Ekstrak Etanol Biji Lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) Pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum Goeze) Secara In Vitro
Ariani, N. K. M. 1, Astuti, K.W. 1, Yadnya-Putra, A.A. G. R.1
1Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana
Korespondensi: Ni Kadek Meta Ariani
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Jalam Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 703837
Email:
metaariani12@gmail.com
ABSTRAK
Askariasis adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing Ascaris suum Goeze. Penanggulangan askariasis pada babi dilakukan dengan memberikan antelmintik. Albendazole merupakan antelmintik spektrum luas, tetapi mudah menimbulkan resisten dan harga yang relatif mahal. Oleh sebab itu, diperlukan pengembangan potensi tanaman obat tradisional sebagai antelmintik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak etanol biji lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) memiliki aktivitas sebagai vermisidal terhadap cacing Ascaris suum Goeze secara in vitro serta menentukan LC100 dan LT100.
Penelitian ini meliputi beberapa tahap, yaitu ekstraksi, uji aktivitas vermisidal, dan analisis data. Uji aktivitas vermisidal dilakukan pada 7 kelompok perlakuan yaitu, kelompok kontrol negatif (suspensi CMC-Na 0,5% b/v); kelompok kontrol positif (suspensi albendazole 0,025% b/v); serta kelompok yang diberikan suspensi ekstrak etanol biji lamtoro 0,25% b/v; 0,5% b/v; 1% b/v; 2% b/v; dan 4% b/v secara berturut-turut. Semua perlakuan diinkubasi pada suhu 37°C, diamati setiap 2 jam selama 40 jam. Data persentase mortalitas cacing dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis diikuti uji Mann-Whitney. Untuk mengetahui nilai LC100 dan LT100 ekstrak etanol biji lamtoro dilakukan
analisis probit.
Ekstrak etanol biji lamtoro konsentrasi 1%b/v; 2%b/v; dan 4%b/v dapat menyebabkan kematian terhadap cacing Ascaris suum Goeze secara bermakna dibandingkan dengan kontrol negatif (p<0,05). Berdasarkan analisis probit ekstrak etanol biji lamtoro memiliki nilai LC100 sebesar 4,24%
b/v dan nilai LT100 sebesar 34,7 jam.
Kata kunci: Vermisidal, Lamtoro, LC100, LT100
1. PENDAHULUAN
Peternakan babi di daerah Bali memegang peranan yang sangat penting, terutama dalam hubungannya dengan kebiasaan masyarakat serta adat istiadat di Bali (Agustina, 2013). Berdasarkan statistik peternakan, Bali merupakan daerah dengan populasi babi tertinggi kedua di Indonesia setelah Nusa Tenggara Timur, populasi babi di Bali pada tahun 2013 tercatat sebanyak 860.117 ekor (Badan Pusat Statistik, 2013), sehingga perlu pencegahan penyakit pada babi agar penyakit tidak menular secara luas.
Uji Aktivitas Vermisidal Ekstrak Etanol Biji Lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) Pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum Goeze) Secara In Vitro (Ariani, N. K. M., Astuti, K.W.,
Yadnya-Putra, A.A. G. R.)
34
ransomi, dan cacing paru-paru
(Metastrongylus spp.) (Zajac and Conboy, 2006).
Askariasis merupakan infeksi oleh cacing Ascaris spp. Pada babi, Ascaris suum
Goeze merupakan penyebab terjadinya askariasis terutama pada babi muda, yang hidup di usus halus sebagai parasit (Soulsby, 1982). Infeksi parasit cacing pada babi yang berumur 2 bulan dan induk babi bali umur 1-2 tahun masing-masing 60% dan 50%, dengan cacing yang mendominasi masing-masing
Ascaris sp. dan Hyostrongylus sp. (Yasa et al., 2010). Hal ini menunjukkan bahwa askariasis yang terjadi cukup tinggi, untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan maka diperlukan pengendalian lebih lanjut (Ardana, 2012).
Penanggulangan askariasis yang menyerang saluran pencernaan hewan ternak babi dilakukan dengan cara memberi obat cacing. Albendazole merupakan salah satu antelmintik modern yang bersifat vermisidal, larvasidal, dan ovisidal (Boes et al., 1998). Pengobatan secara rutin menggunakan antelmintik yang sama dapat menyebabkan risiko terjadinya resistensi. Keadaan tersebut dapat menyebabkan efikasi dan efektifitas obat sebagai antelmintik semakin menurun. Selain itu, pemberian albendazole dapat berdampak negatif bagi kesehatan manusia terutama yang memakan daging ternak yang telah diberi albendazole. Albendazole memiliki harga yang relatif mahal (Ardana dkk., 2012).
Pengobatan dengan menggunakan tanaman herbal menjadi salah satu alternatif untuk mencegah terjadinya askariasis. Hal ini sebagai upaya mendapatkan pengobatan yang mudah didapat, harga yang lebih murah, dan apabila digunakan secara tepat maka efek samping yang ditimbukan lebih kecil. Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas sebagai antelmintik adalah tanaman lamtoro (Leucaena
leucocephala (Lam) de Wit). Dengan
demikian uji aktivitas vermisidal ekstrak etanol biji lamtoro pada cacing gelang babi perlu dilakukan untuk mengetahui aktivitas biji lamtoro sebagai vermisidal.
2. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan penelitian
Terdiri dari biji lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) yang diperoleh
dari kawasan Bukit Jimbaran, bahan dasar dibuat ekstrak sebagai sediaan uji. Bahan habis pakai yang digunakan adalah etanol 96% (teknis, Brataco), akuades (Brataco), NaCl
fisiologis 0,9% v/v (Otsu), CMC-Na (teknis, Brataco), dan Albendazole (Albenmer C.12 Oral Suspension ®).
2.2 Alat penelitian
Digunakan alat seperti toples, kain flannel, kain kasa, vaccum rotary evaporator
(Eyela), neraca analitik (AND), cawan Petri, inkubator (JISICO), botol timbang, penangas air (IKA C-MAG HS 7), desikator, oven,
beaker glass, tabung reaksi, pipet ukur,
ballfiller, pinset, batang pengaduk, corong, kertas saring, serta pipet tetes.
2.3 Metode
2.3.1 Pembuatan Ekstrak
Ditimbang 500 gram serbuk simplisia biji lamtoro dan dimaserasi dengan etanol 96% v/v sebanyak 5 L, diaduk, dan dibiarkan selama 24 jam pada suhu kamar, kemudian disaring hingga menghasilkan filtrat dan ampas. Ampas dimaserasi kembali dengan pelarut etanol 96% sebanyak 3,75 L dan perlakuan perendaman kembali ini diulang sebanyak 2 kali. Diuapkan filtrat yang didapat dengan kecepatan 70 rpm, tekanan 0,6 psi menggunakan vaccum rotary evaporator suhu 50°C, sehingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental ditimbang dan ditentukan rendemennya.
2.3.2 Uji Aktivitas Vermisidal
Uji aktivitas vermisidal secara in vitro
menggunakan 7 perlakuan yaitu, kelompok kontrol negatif (suspensi CMC-Na 0,5% b/v); kelompok kontrol positif (suspensi albendazole 0,025% b/v); serta kelompok yang diberikan suspensi ekstrak etanol biji lamtoro 0,25% b/v; 0,5% b/v; 1% b/v; 2% b/v; dan 4% b/v secara berturut-turut. Sebanyak 20 mL larutan uji dipipet dan dimasukkan ke dalam cawan Petri dan diisi cacing sebanyak 5 ekor. Semua perlakuan diinkubasi pada suhu 37°C, diamati setiap 2 jam apakah cacing mati, paralisis atau masih normal. Pengamatan dilakukan selama 40 jam.
Berdasarkan hasil uji aktivitas vermisidal ekstrak etanol biji lamtoro diperoleh data mortalitas cacing Ascaris suum
Goeze. Data persentase mortalitas cacing
Uji Aktivitas Vermisidal Ekstrak Etanol Biji Lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) Pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum Goeze) Secara In Vitro (Ariani, N. K. M., Astuti, K.W.,
Yadnya-Putra, A.A. G. R.)
35
menggunakan perangkat lunak SPSS dengan uji nonparametrik yaitu Kruskal-Wallis dan uji Mann Whitney. Apabila p<0,05 maka dikatakan berbeda bermakna dan apabila berbeda bermakna dengan kontrol negatif maka dikatan memiliki aktivitas vermisidal. Data persentase mortalitas cacing juga dianalisis dengan analisis probit untuk mengetahui Lethal Concentration (LC100) dan
Lethal Time (LT100).
3. HASIL 3.1 Ekstraksi
Hasil dari ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% v/v memperoleh ekstrak kental sebanyak 19,6275 gram. Rendemen ekstrak kental yang diperoleh adalah 6,5425%.
3.2 Uji Aktivitas Vermisidal
Hasil uji aktivitas vermisidal ekstrak etanol biji lamtoro tersaji pada tabel 1.
Hasil analisis data secara statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa terdapat kelompok yang berbeda secara bermakna (p<0,05), selanjutnya dilakukan uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan antar kelompok dengan.
Uji Mann-Whitney menyatakan bahwa ekstrak etanol biji lamtoro 1% b/v; 2% b/v; dan 4% b/v dapat menyebabkan kematian cacing Ascaris suum Goeze secara bermakna (p<0,05) dibandingkan dengan kontrol negatif. Pada kelompok suspensi ekstrak etanol biji lamtoro konsentrasi 0,25%b/v dan 0,5%b/v tidak memberikan aktivitas sebagai vermisidal yang signifikan. Jadi, konsentrasi ekstrak etanol biji lamtoro 1%b/v; 2%b/v; dan 4% b/v memiliki aktivitas vermisidal Ascaris suum
Goeze. Aktivitas ekstrak etanol biji lamtoro konsentrasi 0,025% b/v dan 4% b/v tidak sebanding dengan albendazole 0,025% b/v. Hal ini ditunjukkan dengan persentase mortalitas cacing yang berbeda bermakna terhadap kontrol positif (p<0,05). Ekstrak etanol biji lamtoro konsentrasi 0,25% b/v memiliki aktivitas vermisidal yang lebih rendah daripada albendazole 0,025% b/v, sedangkan konsentrasi 4% b/v memiliki aktivitas vermisidal yang lebih besar daripada albendazole 0,025% b/v.
Tabel 1. Persen mortalitas cacing Ascaris suum Goeze pada uji aktivitas vermisidal ekstrak etanol biji lamtoro pada jam ke-30.
Keterangan : angka yang diikuti oleh huruf berbeda, menunjukkan berbeda bermakna (p<0,05) pada uji Mann-Whitney.
Berdasarkan perhitungan, ekstrak etanol biji lamtoro memiliki nilai LC100 sebesar
4,24% b/v. Nilai LT100 ditentukan
menggunakan data persentase mortalitas cacing dari ekstrak etanol biji lamtoro konsentrasi 4% b/v karena nilai LC100 yang
didapat mendekati konsentrasi 4% b/v. Hasil perhitungan LT100, menunjukkan ekstrak
etanol biji lamtoro dapat menyebabkan kematian 100% cacing Ascaris suum Goeze dalam waktu 34,7 jam.
4. PEMBAHASAN
Ekstrak dari biji lamtoro telah dilaporkan memiliki aktivitas sebagai antelmintik. Ekstrak etanol biji lamtoro
(Leucaena leucocephala) menunjukkan
aktivitas antelmintik pada larva infektif
Haemonchus contortus (Ademola and Idowu, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Amanullah (2008) menunjukkan bahwa infusa biji lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) memiliki aktivitas antelmintik pada cacing gelang ayam (Ascaridia galli). Pada penelitian tersebut diperoleh hasil LC100 dan
LT100 infusa biji lamtoro adalah 65,061
gram/100 mL dan 29,750 jam.
No Perlakuan Mortalitas ± SD (%)
1 Kontrol negatif
(CMC-Na 0,5% b/v) 0 ± 0a
2 Kontrol positif (Albendazole
0,025%b/v) 13,33 ± 11,50
cd
3 Ekstrak etanol biji
lamtoro 0,25% b/v 20,00 ± 11,50ab 4 Ekstrak etanol biji
lamtoro 0,5% b/v 26,67 ± 20,00ab 5 Ekstrak etanol biji
lamtoro 1% b/v 46,67 ± 11,50bc 6 Ekstrak etanol biji
lamtoro 2% b/v 60,00 ±23,10d 7 Ekstrak etanol biji
Uji Aktivitas Vermisidal Ekstrak Etanol Biji Lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) Pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum Goeze) Secara In Vitro (Ariani, N. K. M., Astuti, K.W.,
Yadnya-Putra, A.A. G. R.)
36 Data yang digunakan dalam analisis data adalah data persentase mortalitas rata-rata cacing Ascaris suum Goeze pada jam ke-30. Data tersebut digunakan karena pada jam ke-30 terjadi kematian cacing sebanyak 100% pertama kali. Waktu pengamatan untuk uji aktivitas vermisidal dilakukan maksimal selama 40 jam, karena merupakan waktu bertahan hidup cacing di luar tubuh inangnya hanya bertahan hingga 40 jam (Faradila dkk., 2013).
Mortalitas cacing Ascaris suum Goeze dalam ekstrak etanol biji lamtoro diduga disebabkan oleh kandungan metabolit sekunder yang terkandung di dalamnya seperti flavonoid, saponin (Amanullah, 2008), triterpenoid dan tanin (Ademola and Idowu, 2013).
Senyawa flavonoid memiliki efek farmakologi pada pembuluh darah melalui terjadinya vasokontriksi kapiler dan menurunkan permeabilitas pembuluh darah. Hal ini menyebabkan adanya gangguan pembuluh darah sehingga aliran oksigen dan zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup cacing terganggu dan dapat mempercepat kematian cacing. Saponin dapat mengiritasi membran mukosa dan dapat menyebabkan terhambatnya asupan makanan sehingga cacing akan kekurangan energi dan mengakibatkan kematian (Faradila dkk., 2013). Triterpenoid dilaporkan memiliki efek antelmintik yaitu meningkatkan depolarisasi pada otot cacing dan impuls saraf yang berlebihan, sehingga menyebabkan kelumpuhan cacing (Peter, 2008). Senyawa tanin dapat mengikat enzim-enzim yang dihasilkan oleh cacing yang berfungsi untuk penyerapan nutrisi. Terikatnya enzim tersebut menyebabkan penyerapan nutrisi oleh cacing akan terganggu dan dapat menimbulkan defisiensi nutrisi. Akibatnya cacing akan kekurangan nutrisi sehingga cacing tidak dapat melakukan aktivitas hidup sehingga pertumbuhannya akan terhambat dan mengalami kematian (Faradila dkk., 2013). 5. KESIMPULAN
Ekstrak etanol biji lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit.) yang memiliki aktivitas vermisidal adalah konsentrasi 1%
b/v; 2% b/v; dan 4% b/v. Nilai LC100 sebesar
4,24% b/v dan nilai LC100 yaitu 34,7 jam.
DAFTAR PUSTAKA
Ademola, I. O. and S. O. Idowu. (2013). Anthelmintic Activity of Leucaena
leucocephala Seed Extract on
Haemonchus contorts Infective Larvae.
Veterinary record. Vol. 158: 485-486. Amanullah, A. (2008). Uji Daya Anthelmintik
Infus Biji dan Infus Daun Petai Cina (Leucanea leucocephala) Terhadap Cacing Gelang Ayam (Ascaridia galli) Secara In Vitro. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.
Agustina, K. K. (2013). Identifikasi dan Prevalensi Cacing Tipe Strongyle pada Babi di Bali. Buletin Veteriner Udayana.
Vol. 6, No. 2: 131-138.
Ardana, I. B. K., I. M. Bakta, dan I. M. Damriyasa. (2012). Peran Ovisidal Herbal Serbuk Biji Pepaya Matang dan Albendazole terhadap Daya Berembrio Telur Cacing Ascaris suum secara In Vivo. Jurnal Kedokteran Hewan. Vol. 6, No. 1: 52-53.
Boes, J., L. Eriksen, and P. Nansen. (1998). Embryonisation and Infectivity of
Ascaris suum Eggs Isolated from Worms expelled by Pigs Treated with Albendazole, Pyrantel Pamoat, Ivermectin or Piperazine Dihydro Chloride. Veterinary Parasitology. Vol. 75: 181-190.
Badan Pusat Statistik. (2013). Populasi Ternak
di Indonesia Tahun 2000-2013.
Available from: http://www.bps.go.id/ [Accessed 20th Januari 2015].
Faradila, A. T. E. Agustina, dan D. B. Aswin. (2013). Uji Daya Anthelmintik Ekstrak Etanol Daun Beluntas (Pluchea indica Less.) terhadap Cacing Gelang (Ascaris suum) secara In Vitro. Malang: Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Hal. 8.
Uji Aktivitas Vermisidal Ekstrak Etanol Biji Lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) Pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum Goeze) Secara In Vitro (Ariani, N. K. M., Astuti, K.W.,
Yadnya-Putra, A.A. G. R.)
37 Soulsby, E. J. L. (1982). Helminths,
Arthrophods and Protoza of
Domesticated Animals 7th Ed. London:
Bailliere Tindall, pp. 145-148.
Yasa, R., A. K. Wirawan dan I.N. Suyasa. (2010). Prevalensi Infeksi Parasit Cacing dan Eimeria sp pada Babi Bali Desa Sanggalangit Kecamatan Gerogak
Buleleng Bali: Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Bali.
Zajac, A. M. and G. A. Conboy. (2006).
Veterinary Clinical Parasitology 7th