• Tidak ada hasil yang ditemukan

Integritas sebagai Pemoderasi Pengaruh Kompleksitas Tugas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada KAP Bali dan Jawa Timur).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Integritas sebagai Pemoderasi Pengaruh Kompleksitas Tugas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada KAP Bali dan Jawa Timur)."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

INTEGRITAS SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP KUALITAS AUDIT

(STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BALI DAN JAWA TIMUR)

SKRIPSI

Oleh :

LUH WINDA ASRI AYUNI 1206305194

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

i

INTEGRITAS SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BALI

DAN JAWA TIMUR)

SKRIPSI

Oleh :

LUH WINDA ASRI AYUNI 1206305194

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana Denpasar

(3)

ii

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal: 18 Februari 2016

Tim Penguji Tanda tangan

1. Ketua : Drs. I Ketut Suryanawa, M.Si., Ak. ……….

2. Sekretaris : Dr. Drs. Bambang Suprasto H, M.Si., Ak., CA ……….

3. Anggota : Dr. Drs. I Dewa Gede Dharma Suputra, M.Si., Ak, ……….

Mengetahui,

Ketua Jurusan Akuntansi Pembimbing

(4)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 20 Januari 2016 Mahasiswa

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “Integritas Sebagai Pemoderasi Pengaruh Kompleksitas Tugas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Bali Dan Jawa Timur)” dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dr. I Nyoman Mahendra Yasa, SE., M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa SE., M.S., Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Dr. A.A.G.P. Widanaputra,SE., M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi serta Dr. I Dewa Nyoman Badera,SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 4. Naniek Noviari, SE., M.Si., Ak selaku Dosen Pembimbing Akademik. 5. Dr. Drs. Bambang Suprasto H., M.Si., Ak.,CA selaku Dosen Pembimbing

atas waktu, bimbingan, masukan, serta motivasi selama penyelesaian skripsi ini.

6. Kedua orangtua penulis I Putu Astika, SH. dan Ni Made Kerti serta kedua adik-adik Ni Made Indah Corry Andani dan I Nyoman Galih Kartika Giri atas dukungan dan doa yang sangat berarti bagi penulis selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

7. Teman penulis I Ketut Arif Gunawan, S. Pd yang senantiasa memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi. 8. Teman-teman seperjuangan Aprilita Catur Putri, Pravitri M. Kesumman,

Dwi Laksmi, Eka Novita Dewi, Ari Astuti, Mirda Yanthi, Desy Mustikayani, Linda Lestiana, Mitaliana Sari, Mita Ardiani untuk semangat yang diberikan kepada penulis.

(6)

v

Judul : Integritas sebagai Pemoderasi Pengaruh Kompleksitas Tugas terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Bali dan Jawa Timur)

Nama : Luh Winda Asri Ayuni NIM : 1206305194

ABSTRAK

Kompleksitas audit adalah salah satu hal yang seringkali dialami oleh auditor dalam melaksanakan tugas auditnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kompleksitas tugas pada kualitas audit serta mengetahui integritas sebagai pemoderasi pengaruh kompleksitas tugas pada kualitas audit.

Penelitian ini dilakukan pada KAP di Bali dan Jawa Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapat dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada responden. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 49 yang didapat dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kompleksitas tugas berpengaruh negatif pada kualitas audit serta integritas dapat memoderasi (memperlemah) pengaruh kompleksitas tugas terhadap kualitas audit.

(7)

vi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ...v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ...x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ...6

1.3 Tujuan Penelitian ...7

1.4 Kegunaan Penelitian ...7

1.5 Sistematika Penulisan ...8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori...10

2.1.1 Teori Keagenan ...10

2.1.2 Audit ...11

2.1.3 Standar Auditing ...12

2.1.4 Jenis-jenis Auditor ...14

2.1.5 Kompleksitas Tugas ...15

2.1.6 Kualitas Audit ...16

2.1.7 Integritas ...18

2.2 Hipotesis Penelitian ...18

2.2.1 Pengaruh Kompleksitas Tugas terhadap Kualitas Audit ..19

2.2.2 Integritas sebagai Pemoderasi Pengaruh Kompleksitas Tugas terhadap Kualitas Audit ...21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ...23

3.2 Lokasi Penelitian atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian ...24

3.3 Obyek Penelitian ...29

3.4 Identifikasi Variabel...29

3.5 Definisi Operasional Variabel ...30

3.6 Jenis dan Sumber Data ...32

3.6.1 Jenis Data ...32

3.6.2 Sumber Data ...32

3.7 Populasi Sampel dan Metode Penentuan Sampel ...32

3.7.1 Populasi ...32

(8)

vii

3.7.3 Metode Penentuan Sampel Penelitian ...33

3.8 Metode Pengumpulan Data ...33

3.9 Teknik Analisis Data ...33

3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif ...33

3.9.2 Uji Instrumen ...34

3.9.3 Uji Asumsi Klasik ...35

3.9.4 Uji MRA ...36

3.9.5 Metode Pengujian Hipotesis ...36

(1) Koefisien Determinasi ...36

(2) Uji Kelayakan Model (uji F) ...37

(3) Uji Parsial (uji t) ...37

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik ...38

4.1.1 Sejarah Kantor Akuntan Publik ...39

4.1.2 Kantor Akuntan Publik ...40

4.1.3 Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik ...41

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian ...42

4.2.1 Deskripsi Responden ...42

4.2.2 Karakteristik Responden ...44

4.3 Uji Instrumen Penelitian ...47

4.3.1 Uji Validitas ...47

4.3.2 Uji Reliabilitas ...48

4.4 Deskripsi Variabel Penelitian ...49

4.5 Hasil Uji Asumsi Klasik ...55

4.5.1 Uji Normalitas ...55

4.5.2 Uji Heteroskedastisitas ...56

4.6 Hasil Analisis Regresi ...57

4.6.1 Koefisien Determinasi (R2) ...57

4.6.2 Uji Kelayakan Model ...58

4.6.3 Uji Statistik t ...58

4.7 Uji Hipotesis ...59

4.7.1 Analisis Regresi Moderasi ...59

4.8 Pembahasan Hasil ...60

4.8.1 Pengaruh Kompleksitas Tugas terhadap Kualitas Audit...60

4.8.2 Integritas Memoderasi Pengaruh Kompleksitas Tugas terhadap Kualitas Audit ...62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ...63

5.2 Saran ...63

DAFTAR RUJUKAN ...65

(9)

viii

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

3.2 Daftar Nama KAP di Provinsi Bali ... 24

3.3 Daftar Nama KAP di Provinsi Jawa Timur... 25

4.1 Perincian Pengembalian dan Penggunaan Kuesioner ... 43

4.2 Rincian Profil Responden ... 44

4.3 Hasil Uji Validitas ... 47

4.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 48

4.5 Skor Penilaian Responden atas Pernyataan dari Variabel Kompleksitas Tugas ... 50

4.6 Skor Penilaian Responden atas Pernyataan dari Variabel Integritas ... 51

4.7 Skor Penilaian Responden atas Pernyataan dari Variabel Kualitas Audit. ... 54

4.8 Hasil Uji Normalitas ... 55

4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 56

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman

(11)

x DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 70

2 Hasil Uji Validitas ... 78

3 Hasil Uji Reliabilitas ... 84

4 Statistik Deskriptif Data Uji ... 88

5 Hasil Uji Normalitas ... 90

6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 90

7 Hasil MRA ... 91

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Persaingan perusahaan belakangan ini semakin ketat. Perusahaan sering kali menemui masalah dan membutuhkan jasa akuntan publik. Profesi akuntan publik dibutuhkan di dunia usaha untuk menghindari prilaku-prilaku menyimpang. Akuntan publik dalam hal ini merupakan auditor memiliki peran melaksanakan tugas audit terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan dan memberikan opini laporan keuangan berdasarkan atas SAK (Standar Akuntansi Keuangan) dan PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum).

(13)

2

teknologi, akuntan publik dituntut untuk dapat menguasai sistem teknologi yang berkembang. Adanya isu seperti AEC dan perkembangan teknologi, beberapa akuntan publik sering mengalami kesulitan untuk menghasilkan audit yang berkualitas.

Auditor dalam melaksanakan audit bukan hanya semata-mata untuk kepentingan klien, melainkan terdapat pihak-pihak lain yang berpengaruh untuk kepentingan laporan keuangan auditan. Pihak-pihak tersebut antara lain: pemilik perusahaan, karyawan, investor, kreditor, badan pemerintah, organisasi nirlaba, dan masyarakat.

Laporan keuangan sangat penting digunakan sebagai pengambilan keputusan pihak eksternal dan internal. Laporan keuangan juga berfungsi sebagai alat pertanggungjawaban perusahaan untuk mengambil keputusan investor dalam menanamkan modalnya. Informasi laporan keuangan tidak boleh dimanipulasi haruslah sesuai dengan kenyataan sehingga tidak menyesatkan pemakai laporan keuangan.

(14)

3

Auditor dalam meningkatkan keandalan kinerja profesionalnya melakukan penilaian yang bebas serta tidak memihak siapapun tentang informasi laporan keuangan yang disajikan (Mulyadi dan Puradiredja, 1998:3). Pemilik perusahaan memberikan wewenang penuh kepada akuntan publik untuk melakukan tugas audit laporan keuangan sehingga kepentingan pribadi dapat diminimalisir.

Akuntan publik sebagai auditor independen dalam membuat informasi atas laporan keuangan harus berdasarkan atas standar audit yang dibuat oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Standar audit tersebut terdiri dari : a) Standar Umum ditekankan pada auditor yang harus memiliki kualitas

pribadi. Auditor diharapkan memilki pengalaman yang cukup, kecakapan dalam melaksanakan suatu tugas audit, sikap independen, serta profesional mempengaruhi kualitas auditor dan menjadi syarat utama dalam menjalankan tugasnya.

b) Standar Pekerjaan Lapangan berkaitan dengan pelaksanaan audit sebenarnya yaitu pengumpulan bukti serta aktivitas audit lainnya.

c) Standar Pelaporan menekankan pada aktivitas auditor yang harus mengumpulkan laporan keuangan secara keseluruhan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum.

(15)

4

dengan profesional akan menjamin kualitas atas laporan keuangan yang diperiksa. Kualitas audit yang baik akan menghasilkan laporan keuangan yang dipercaya sebagai pengambilan keputusan (Singgih dan Icuk, 2010). Adapun beberapa kasus keuangan dan manajerial perusahaan publik yang tidak dapat dideteksi oleh akuntan publik sehingga harus membayar denda ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Hal ini menunjukkan kualitas audit diragukan oleh masyarakat pengguna laporan auditan. Selain itu, kasus lain seperti yang dialami oleh akuntan publik Justinus Aditya Sidartha yang terdeteksi melakukan kesalahan audit laporan keuangan PT. Great River Int’l Tbk dengan melakukan penggelembungan

akun penjualan, piutang dan aset hingga ratusan milyar sehingga mengalami kesulitan arus kas dan adanya kegagalan dalam membayar utang. Dari kasus tersebut Kantor Akuntan Publik tidak bisa melakukan fungsinya. Baik dalam segi pemeriksaan dan pemberian opini atas laporan keuangan berdasarkan standar yang berlaku umum (Santoso, 2011). Terkadang akuntan publik menjalankan tugas mengalami persoalan yang kompleks. Setinggi apapun kompleksitas yang diterima, auditor harus menyelesaikan tugas dengan baik agar klien tetap menggunakan jasanya dimasa yang akan datang.

(16)

5

kesulitan dalam menyelesaikan suatu tugas audit. Banyaknya laporan keuangan dan infomasi dari manajemen yang harus diperiksa menyebabkan kemampuan menyelesaikan serta daya ingat yang terbatas tidak dipungkiri dapat mempengaruhi kualitas audit. Penelitian yang dilakukan oleh Prasita dan Adi (2007) membuktikan bahwa kompleksitas tugas audit mempunyai pengaruh negatif terhadap kualitas audit. Cecilia Engko dan Gunodo (2007) menyatakan kompleksitas audit mempunyai pengaruh negatif terhadap kualitas audit. Ini berarti bahwa adanya kompleksitas tugas yang sedang dihadapi oleh auditor akan berdampak negatif terhadap kualitas audit yang dihasilkan. Semakin tinggi tingkat kompleksitas tugas yang diemban oleh seorang auditor maka semakin rendah kualitas audit. Penelitian yang dilakukan oleh Widiarta (2013) menyatakan bahwa kompleksitas audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian Libby dan Lipe (1992) dan Kennedy (1993) menyatakan bahwa kompleksitas penugasan audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

(17)

6

bertanggungjawab dalam melaksanakan audit. Keempat unsur ini diperlukan untuk membangun kepercayaan dan memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang handal (Pusdiklatwas BPKP,2005). Dalam menjalankan tugasnya sebagai akuntan publik integritas harus dapat dipertahankan Apabila integritas sudah tertanam dalam melaksanakan tugas audit, maka dapat menekan tingkat kompleksitas untuk menghasilkan kualitas audit yang lebih baik.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan mengangkat judul Integritas Sebagai Pemoderasi Pengaruh Kompleksitas Tugas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris

pada Kantor Akuntan Publik di Bali dan Jawa Timur). Keistimewaan penelitian ini yakni terletak pada dugaan bahwa Integritas yang akan memoderasi (memperkuat atau memperlemah) hubungan kompleksitas tugas audit terhadap kualitas audit.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan dalam penelitian ini, yakni:

1) Apakah kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kualitas audit?

(18)

7 1.3. Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui pengaruh kompleksitas tugas terhadap kualitas audit. 2) Untuk mengetahui integritas dalam memoderasi (memperlemah) pengaruh

kompleksitas tugas terhadap kualitas audit.

1.4. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis bagi semua pihak yang mempunyai kaitan dengan penelitian ini, antara lain:

1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya bidang akuntansi. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat memberikan suatu ide atau gagasan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit.

2) Kegunaan Praktis

(19)

8 1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penyajian memberikan gambaran secara garis besar mengenai masing-masing bab dalam skripsi ini. Sistematika penyajian skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini merupakan pengantar bagi pembaca untuk dapat mengetahui permasalahan yang ada dalam penelitian ini, meliputi uraian menganai latar belakang masalah dan pokok permasalahan, tujuan penelitian,kegunaan penelitian dan sistematika penyajian.

Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan dalam pembahasan masalah dan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian ini meliputi teori agensi, pengertian auditing, jenis auditor, kompleksitas tugas, kualitas audit, dan kerangka penelitian serta hipotesis penelitian.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang desain penelitian, lokasi dan ruang lingkup wilayah penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis data. Bab IV Hasil dan Pembahasan

(20)

9

pembahasan hasil penelitian, meliputi hasil uji instrument penelitian, uji asumsi klasik, hasil analisis regresi dan pengujian hipotesis.

Bab V Simpulan dan Saran

Bab ini menguraikan simpulan dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dan saran-saran yang dipandang perlu, baik untuk pihak kantor akuntan publik (KAP) maupun dalam penelitian selanjutnya.

(21)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keanggenan (Agency Theory) adalah teori yang menjelaskan hubungan antara agent dengan principal. Hubungan teori keagenan mucul karena adanya satu pihak yaitu pemilik (prinsipal) dengan pihak lain yaitu agen. Hubungan ini terjadi karena adanya kontrak yang disebabkan prinsipal menyewa pihak lain sehingga terjadi pendelegasian wewenang pemilik kepada agen untuk pengambilan keputusan. Agen harus melaksanakan tugas dan melaporkan segala bentuk pekerjaan oleh pihak prinsipal. Berdasarkan hal tersebut, prinsipal menilai segala bentuk pekerjaan agen. Dalam hal ini terjadilah pemisahan kepemilikan dan kontrol perusahaan.

(22)

11

maupun pemilik perusahaan. Sedangkan pihak prinsipal ingin agar agen melaporkan dengan sejujurnya apapun yang terjadi pada operasional perusahaan yang dibiayainya. Konflik keagenan akan muncul apabila terdapatnya asimetri informasi. Banyakmya informasi yang dimiliki oleh agen sehingga harus ada auditor independen yang bertugas untuk menguji dan memperkecil kecurangan agen.

Auditor diberikan mandat untuk melaksanakan tugas dan bertanggung jawab untuk melakukan pengauditan atas laporan keuangan. Dengan adanya teori keagenan, konflik kepentingan yang dialami antara agen dan prinsipal dapat dipahami oleh auditor. Auditor independen mencegah terjadinya kecurangan keuangan yang dibuat oleh manajemen sekaligus dapat mengevaluasi kinerja agen untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan keadaan operasional untuk pengambilan keputusan investasi. Manajer memerlukan auditor memberikan legistimasi atas kinerja yang dilakukan sehingga auditor mendapat intensif atas pekerjaannya.

2.1.2. Audit

(23)

12

(Arens, dkk., 2006:4) menyatakan audit adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki kemampuan yang berkompeten dan independen yang menentukan dan melaporkan informasi yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dengan mengumpulkan dan mengevaluasi bukti tentang informasi yang diukur tentang suatu entitas ekonomi.

Dengan adanya penjelasan dari Mulyadi dan Aren maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri audit sebagai berikut:

a. Kegiatan mengumpulkan dan mengevaluasi bukti maupun informasi.

b. Terdapat bukti-bukti yang dapat menjelaskan kesesuaian informasi yang dapat digunakan oleh auditor.

c. Terdapat tingkat kesesuaian dan kriteria-kriteria tertentu.

d. Auditor harus mempunyai kemampuan yang kompeten dan independen dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan. e. Terdapat penyampaian dan alat komunikasi kepada pihak-pihak

yang memerlukan hasil audit.

2.1.3. Standar Auditing

(24)

13

audit referensi Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:

a. Standar Umum

1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.

2) Pada semuahal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.

3) Saat pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. b. Standar Pekerjaan Lapangan

1) Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.

2) Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menetukan sifat, saatm dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.

3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

c. Standar Pelaporan

(25)

14

2) Laporan auditor harus menunjukkan dan menyatakan, jika ada ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip tersebut dalam periode sebelumnya.

3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.

4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi.

2.1.4. Jenis-jenis Auditor

Dilihat dari sudut profesi akuntan publik, auditor adalah orang yang memiliki tugas memeriksa secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut (Mulyadi, 2002). Auditor digolongkan m enjadi tiga kategori, yaitu:

1) Auditor Independen

(26)

15 2) Auditor Pemerintah

Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah.

3) Auditor Intern

Auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara atau swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas kegiatan organisasi serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.

2.1.5. Kompleksitas Tugas

(27)

16

keterkaitan dengan tugas tersebut akan mengalami penurunan. Hubungannya dengan tugas audit yaitu bahwa apabila dalam kegiatan auditor dalam menghadapi tugas yang semakin kompleks maka menyebabkan adanya penurunan tugas audit dan berpengaruh terhadap kualitas audit karena sikap disfungsional. Chung dan Monroe (2001) mengemukakan argumen yang sama, bahwa kompleksitas tugas dalam melakukan audit dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu;

1. Banyaknya informasi yang tidak relevan dalam artian informasi tersebut tidak konsisten dengan kejadian yang akan diprediksikan. 2. Adanya ambiguitas yang tinggi, yaitu beragamnya outcome (hasil)

yang diharapkan oleh klien dari kegiatan pengauditan.

2.1.6. Kualitas Audit

(28)

17

Simanjuntak (2008) menyatakan pendapat diatas dapat digambarkan yaitu: a) Audit dilaksanakan harus sistematis. audit harus dilaksanakan dengan

perencanaan dan menggunakan orang-orang yang independen serta mental yang baik.

b) Dapat membuktikan hasil investigasi dengan bukti-bukti hasil investigasi informasi keuangan yang dievaluasi sesuai dengan kriteria dan standar akuntansi yang ditetapkan.

c) Menetapkan tingkat kesesuaian atau kewajaran antara asersi-asersi dalam laporan keuangan klien dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku umum.

d) Menyampaikan hasil-hasil audit kepada pengguna yang berkepentingan untuk pengambilan keputusan.

De Angelo (1981) menyatakan bahwa kualitas audit adalah sebagai gabungan probabilitas auditor untuk menemukan dan melaporkan penyelewengan yang terjadi dengan memanfaatkan pengetahuan dan keahlian auditor yang terjadi dalam akuntansi klien. Dimensi kualitas audit salah satunya dilihat dari hubungan antara kualitas audit yang dihasilkan dan berpengaruh terhadap informasi laporan keuangan (Simanjuntak 2008:17).

(29)

18 2.1.7. Integritas

Integritas adalah kepatuhan tanpa kompromi untuk kode nilai-nilai moral, dan menghindari penipuan, kemanfaatan, kepalsuan, atau kedangkalan apapun. Integritas mempertahankan standar prestasi yang tinggi dan melakukan kompetensi yang berarti memiliki kecerdasan, pendidikan, dan pelatihan untuk dapat nilai tambah melalui kinerja (Mutchler, 2003). Integritas menurut Prinsip Etika Akuntan Indonesia adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Akuntan memiliki sifat integritas berguna untuk mengambil suatu keputusan yang merupakan dasar dari kualitas yang akan menjadi kepercayaan publik. Anggota harus melakukan segala bentuk pekerjaan audit untuk menghadapi aturan, standar, panduan khusus dan pertentangan pendapat untuk menguji keputusannya. Integritas juga mengaharuskan anggota untuk mengikuti prinsip objektivitas dan kehati-hatian profesional.

(30)

19 2.2. Hipotesis Penelitian

2.2.1 Pengaruh Kompleksitas Tugas Terhadap Kualitas Audit.

Kompleksitas tugas erat kaitannya dengan kualitas audit. Kompleksitas tugas adalah persepsi auditor tentang kesulitan suatu tugas yang disebabkan oleh terbatasnya kapabilitas dan daya ingat serta kemampuan untuk menyelesaikan suatu masalah. Sedangkan kualitas audit adalah tingkat kemampuan yang dimiliki oleh auditor dalam menemukan dan melaporkan penyelewengan yang didukung dengan bukti-bukti untuk menguji kesesuaian penyajian laporan keuangan klien berdasarkan atas kriteria atau standar yang berlaku umum. Kompleksitas yang tinggi akan menurunkan keberhasilan tugas yang dikerjakan. Penyebabnya adalah kesulitan tugas dan struktur tugas yang kurang jelas, sehingga tidak mampu membuat suatu keputusan.

Akuntan publik merupakan profesi yang sering menjadi sorotan dimasyarakat. Terkadang akuntan publik tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik sehingga terjadi kegagalan dalam mengaudit laporan keuangan klien. Kepentingan klien sering lebih didahului untuk menjamin kelangsungan pemakai jasa dibandingkan dengan kepentingan konstituen. Adanya kesulitan tugas yang tinggi dan adanya struktur tugas yang kurang jelas yang dihadapi profesi akuntan publik menyebabkan kompleksitas tinggi akan mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan.

(31)

20

informasi dan tidak mampu dalam mengambil suatu keputusan akan menjadikan sebuah tugas semakin kompleks. Menurut Libby dan Lipe (1992) dan Kennedy (1993) menyatakan bahwa kompleksitas penugasan audit sebagai alat untuk meningkatkan kualitas kerja. Dari penjelasan diatas apabila ingin mendapatkan kualitas hasil audit yang baik maka diperlukan usaha auditor.

Penelitian Prasita dan Adi (2007) menunjukan bahwa kompleksitas audit mempunyai pengaruh negatif terhadap kualitas audit. Kompleksitas tugas audit muncul karena semakin tinggi variabilitas dan ambiguitas dalam tugas pengauditan sehingga menjadi indikasi penyebab turunnya kualitas audit dan kinerja auditor. Cecilia Engko dan Gunodo (2007) menyatakan kompleksitas audit mempunyai pengaruh negatif terhadap kualitas audit. Selain itu, Penelitian yang dilakukan oleh Widiarta (2013) menyatakan bahwa kompleksitas audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Sesuai dengan penelitian Andini Ika Setyorini (2011:45), Libby dan Lipe (1992) dan Kennedy (1993) Prasita dan Andi (2007), serta Widiarta (2013), berdasarkan pernyataan tersebut peneliti membuat hipotesis sebagai berikut, apabila tugas audit mempunyai tingkat kompleksitas tinggi maka auditor akan kesulitan dalam mengerjakan tugas akan menurunkan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan:

(32)

21

2.2.2 Integritas Memoderasi Pengaruh Kompleksitas Tugas Terhadap Kualitas Audit.

Akuntan harus memiliki sifat integritas berguna untuk mengambil suatu keputusan yang merupakan dasar dari kualitas yang akan menjadi kepercayaan publik. Integritas adalah kepatuhan tanpa kompromi untuk kode nilai-nilai moral, dan menghindari penipuan, kemanfaatan, kepalsuan, atau kedangkalan apapun. Integritas mempertahankan standar prestasi yang tinggi dan melakukan kompetensi yang berarti memiliki kecerdasan, pendidikan, dan pelatihan untuk dapat nilai tambah melalui kinerja (Mutchler, 2003). Anggota harus melakukan segala bentuk pekerjaan audit sesuai aturan, standar, panduan khusus dan pertentangan pendapat untuk menguji keputusannya. Adapun beberapa tugas audit yang tidak bisa diselesaikan dengan baik. Kompleksnya tugas akan mempengaruhi kemampuan mengaudit suatu laporan keuangan perusahaan. Adanya tugas yang kurang terstruktur dengan baik dan tingkat kesulitan yang berbeda akan menimbulkan kekeliruan yang fatal dan menurunkan kualitas audit.

(33)

22

untuk meningkatkan kualitas audit dalam kesulitan memeriksa laporan keuangan. Integritas yang tinggi menunjukkan karakter kemampuan seseorang untuk mewujudkan yang disanggupi serta yakin kebenaran dan kenyataan. Berdasarkan pernyataan tersebut peneliti membuat hipotesis sebagai berikut: H2 : Integritas memperlemah pengaruh kompleksitas tugas terhadap kualitas

audit.

Referensi

Dokumen terkait

Pada hasil analisis Kuantitatif yaitu analisis Rasio Keuangan pada Baitul Maal wat Tamwil di Kabupaten Jember dapat diketahui bahwa terdapat beberapa rasio keuangan yang

Makalah Seminar Hari Jadi dan Kebudayaan Banyuwangi Universitas 17 Agustus 1945.. “ Menyaksikan Pelestarian Tradisi Jaran Kencak Paju Gandrung, Bikin Arisan

Kompetensi profesional adalah komponen penting dari professional caring,mereka menunjukkan bahwa caring tanpa kompetensi adalah nilai yang rendah bagi mahasiswa, dosen harus

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara retribusi pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah, hal ini ditunjukan dengan hasil perhitungan t hitung 1,483 < t tabel 1,684

(WSN) adalah peralatan sistem embedded (tertanam) yang di dalamnya terdapat satu atau lebih sensor dan dilengkapi dengan sistem komunikasi. Pada penelitian ini node dan

Dari paparan hasil dan pembahasan data, diperoleh kesimpulan bahwa orangtua keluarga miskin perkotaan di kampung Guji Baru masih memiliki sumber daya dan

(1) Subbidang Afiliasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan, dan pelaporan kerja sama penelitian,

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan sesuai persetujuan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia melalui surat Nomor P .JRAl20/2009