• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEMAJUAN PPM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KEMAJUAN PPM"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN KEMAJUAN PPM

PENGEMBANGAN OLAHAN PRODUK VALUE ADDED DENGAN MEMANFAATKAN KOLAM AKUAPONIK SEBAGAI PELUANG USAHA UMKM PADA MASA PENDEMI COVID KABUPATEN KUBU

RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

OLEH:

Ketua : Evi Fitriyani, S.St.Pi.M.Si (NIP 198109092003122002) anggota : Nani Nuraenah, S.Pi,M.Si (NIP 197712132005012003 ) : Ika Meidy Deviarni, S.Pi.MP (NIP 19820503 200604 2 001)

Yudha Perdana Putra, S.Si.M.Sc (NIP 198708102015041001) Dr. Untung Trimo L S.Pi.M.Si (NIP197711282006041001) Kristina Novalina, S.St.Pi.M.Sc (NIP.198011202005012001) Aloysius Masi, S.St.Pi.M.Pi (NIP 197807172003121003)

Dibiayai oleh

DIPA Politeknik Negeri Pontianak

UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Bulan Agustus Tahun 2021

(2)

ii

(3)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………. i

HALAMAN PENGESAHAN……….. ii

DAFTAR ISI………. iii

RINGKASAN………... iv

1. Latar Belakang……….………. 1

2. Tujuan PPM……….. 3

3. Manfaat PPM………..……….. 4

4. Pelaksanaan PPM 4.1 Jadwal Pelaksanaan PPM……… 4

4.2 Uraian kegiatan dan Hasil PPM……….. 5

4.3 Uraian kegiatan PPM yang belum dan akan dilaksanakan………. 9

4.4 Uraian Hambatan dan perubahan kegiatan PPM……… 9

4.5 Luaran yang dihasilkan……… 9 LAMPIRAN

(4)

iv

RINGKASAN

Covid-19 sangat berdampak pada sektor ekonomi masyarakat, terutama pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mengalami krisis ekonomi.

Hal ini dilihat dari daya beli masyarakat sangat menurun akibat pandemi Covid- 19 sehingga berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha UMKM. Oleh karena itu pembinaan dan bantuan untuk pelaku UMKM pada masa pandemi perlu menjadi perhatian. Peluang usaha baru yang menjanjikan UMKM salah satunya Produk value added dengan memanfaatkan lahan kolam yang ada diperkarangan rumah dengan membudidayakan ikan secara akuaponik, dimana kelebihan akuaponik ini bisa menjadi percontohan bagi UMKM yang lain. Dengan diaplikasikannya system akuaponik ini nantinya usaha yang dikembangkan tidak hanya menghasilkan satu produk tapi 3 produk komoditas sekaligus, antara lain usaha budidaya ikan lele, usaha budidaya sayur dan usaha pengolahan produk value added. Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah 1) Pemanfaatan lahan kolam pada perkarangan rumah sebagai kolam akuaponik dan hasil dari budidaya ikan dan sayuran dapat dijadikan produk olahan yang bernilai tambah, 2) Meningkatnya usaha produksi UMKM melalui pendampingan dan pelatihan teknis serta keterampilan yang dapat menunjang kesejahteraan UMKM bidang pengolahan produk perikanan. Adapun rencana kegiatan yang dilakukan dilapangan dalam pelaksanaan program PKM ini meliputi 1) Tim pengusul melakukan survey ke lapangan, 2) Pendampingan atau pelatihan budidaya ikan dengan system akuaponik, 3) Pelatihan atau praktek Pengolahan Produk Berbasis Ikan Nila dan 4) Monitoring tingkat keberhasilan pelaksanaan PKM. Pelatihan dan penyuluhan mengenai kolam akuaponik bagi masyarakat RT 011/RW 006 Desa Sungai Raya Dalam memberikan dampak yang positif karena dengan penerapan akuaponik ini memberikan hasil yang baik bagi pengguna dan diharapkan juga adanya keberlanjutan dari program PKM ini untuk kedepan sehingga akuaponik ini bisa menjadi program agrowisata bagi masyarakat yang lain. Keberlanjutan dari kolam akuaponik ini akan menghasilkan hasil sayur dan ikan yang siap panen dan bisa menjadi produk olahan seperti produk nugget ikan dan bola-bola ikan sehingga akan memberikan peluang usaha yang menjanjikan bagi masyarakat

Kata kunci: Pelatihan dan Penyuluhan, pengolahan nugget ikan dan bola-bola ikan, kolam akuaponik

(5)

1

1. Latar Belakang

Pendemi Covid-19 sangat berdampak pada sektor ekonomi masyarakat di Kabupaten Kubu Raya. Hal ini dilihat dari factor sosial ekonomi masyarakat yang sangat menurun akibat pendemi Covid-19 sehingga berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup masyarakat. Oleh karena itu pembinaan dan bantuan untuk masyarakat pada masa pandemi perlu menjadi perhatian. Hasil wawancara salah satu warga masyarakat Kabupaten Kubu Raya yang merupakan resseler dari kerupuk udang dan saat ini mengalami penurunan omzet penjualan kerupuk udang pada masa pendemi covid. Selain itu, masyarakat kabupaten kubu raya selama pandemic Covid-19 ini juga rata-rata tidak mempunyai pekerjaan dan hanya menerima nafkah dari suami sendiri

Peluang usaha baru yang menjanjikan salah satunya Produk value added dengan memanfaatkan lahan kolam yang ada diperkarangan rumah dengan membudidayakan ikan secara akuaponik, dimana kelebihan akuaponik ini bisa menjadi percontohan bagi UMKM dan masyarakat yang lain. Teknologi penerapan menggunakan sistem akuaponik merupakan pilihan yang tepat sebagai area percontohan bagi masyarakat dengan memanfaatkan lahan perkarangan rumah sendiri, karena akuaponik ini didesain dengan penerapan hemat lahan dan air. Kelebihan ini bisa menjadi usaha yang menjanjikan dimana ikan dan sayuran bisa dijadikan bahan baku dalam olahan produk, selain itu ikan dan sayuran juga bisa dijual kembali.

Dengan diaplikasikannya system akuaponik ini nantinya usaha yang dikembangkan tidak hanya menghasilkan satu produk tapi 3 produk komoditas sekaligus, antara lain usaha budidaya ikan nila, usaha budidaya sayur dan usaha pengolahan produk value added. Produk value added merupakan produk olahan perikanan yang akan dikenalkan kepada mitra dengan memanfaatkan ikan nila hasil budidaya akuaponik dan hasil budidaya sayuran.

Produk value added berbahan ikan nila bisa menjadi produk sampingan UMKM dan masyarakat yang bisa menjanjikan. Untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat dan tuntutan konsumen produk hasil perikanan yang siap saji mempunyai nilai tambah yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan gaya hidup, pola konsumsi dan keanekaragaman selera konsumen yang menuntut adanya diversifikasi produk baik jenis maupun penyajiannya (Mangunsong, 2001). Tujuan PKM ini adalah diharapkan usaha pengolahan produk value added dapat memanfaatkan hasil kolam akuaponik

(6)

2

dipekarangan rumah sehingga bisa menjadi percontohan bagi UMKM dan masyarakat yang lain dalam mengembangkan usahanya.

1.1 Permasalahan Mitra

1.1.1 Identifikasi permasalahan mitra

Berdasarkan data hasil wawancara pada salah satu warga yang merupakan resseler kerupuk udang di Kabupaten Kubu Raya bahwa permasalahan utama yang dihadapi UMKM kerupuk udang adalah usaha UMKM tidak produksi setiap hari dan produksi hanya sesuai dengan pesanan sehingga membuat resseler menjadi terkendala dalam pemasarannya. Ditinjau dari aspek sumberdaya yang ada bahwa UMKM ini mempunyai lahan kolam ikan diperkarangan rumah yang tidak dimanfaatkan sehingga bisa mengembangkan peluang usaha baru selain pemasaran kerupuk udang.

Ketersediaan lahan kolam di pekarangan rumah yang tersedia cukup luas yang tidak termanfaatkan karena biaya produksi yang tinggi sehingga pendapatan tidak seimbang dengan biaya produksi. Keterbatasan modal produksi ini maka perlu dimanfaatkan lahan yang sudah ada dengan usaha kolam ikan nila dengan system akuaponik dimana hasilnya nanti bisa menjadi alternative usaha olahan produk. Ada beberapa factor yang menjadi kendala pada mitra adalah :

1. Lahan kolam yang sudah ada di pekarangan rumah mitra dapat dimanfaatkan sebagai lahan kolam akuaponik. Pemanfaatan lahan kolam budidaya ikan nila dengan memadukan sayuran secara bersamaan dimana budidaya ikan dilakukan pada lahan kolam terpal dan tanaman sayuran yang ditanam secara hidroponik dengan tanpa media tanam tanah melainkan hanya media tanam berupa zeolit.

Selama pemeliharaan ikan dan sayuran dalam sistem akuaponik, sayuran tidak perlu dipupuk karena sayuran mendapatkan pupuk alami dari sisa pakan dan sisa metabolisme ikan. Selain itu, penggunaan air untuk sistem akuaponik juga sangat hemat. Air yang digunakan hanya sebatas untuk mengisi bak pemeliharaan ikan.

Air akan tersirkulasi pada media tanam sayuran dan secara bersamaan air tersebut dibersihkan oleh tanaman dan kembali ke bak pemeliharaan ikan dengan kualitas air yang lebih baik. System akuponik ini hemat listrik karena pada budidaya sistem akuaponik hanya diperlukan pompa dengan watt yang kecil pada proses sirkulasi air.

2. Usaha UMKM selama ini hanya produksi sesuai dengan pesanan dan terkadang bahan baku yang tidak mendukung sehingga produksinya tidak setiap hari.

Diharapkan dari hasil budidaya sistem akuaponik akan diperoleh produk olahan

(7)

3

unggulan berbahan dasar ikan nila, dimana hasil budidaya ikan dan sayuran dapat dimanfaatkan secara bersamaan untuk bahan baku pengolahan produk value added.

1.1.2 Justifikasi Dalam Menentukan Permasalahan Mitra

Adapun justifikasi dalam menentukan permasalahan prioritas yang akan ditangani pada kegiatan PKM adalah sebagai berikut :

No Permasalahan Metode Solusi Pelaksanaan Kegiatan 1 Lahan kolam yang

sudah ada di pekarangan rumah mitra tidak dimanfaatkan

Pendampingan dalam pembuatan lahan kolam akuaponik

Pendampingan dalam

pembuatan kolam akuaponik dengan

menggabungkan budidaya ikan dan sayuran

pendampingan oleh Tim PKM, mahasiswa dan teknisi budidaya ikan/tenaga ahli budidaya ikan

2 Usaha UMKM

selama ini hanya produksi sesuai dengan pesanan dan terkadang bahan baku yang tidak mendukung sehingga

produksinya tidak setiap hari

Pelatihan dan pendampingan pembuatan produk pengolahan unggulan

berbahan dasar ikan nila.

Pelatihan pembuatan produk pengolahan unggulan

berbahan dasar ikan nila.

Pelatihan dan pendampingan oleh Tim PKM, Mahasiswa dan tenaga ahli bidang pengolahan

2. Tujuan PPM

Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah :

1. Pemanfaatan lahan kolam pada perkarangan rumah sebagai kolam akuaponik dan hasil dari budidaya ikan dan sayuran dapat dijadikan produk olahan yang bernilai tambah

2. Meningkatnya usaha produksi UMKM melalui pendampingan dan pelatihan teknis serta keterampilan yang dapat menunjang kesejahteraan UMKM bidang pengolahan produk perikanan.

(8)

4

3. Manfaat PPM

Manfaat dari kegiatan PKM ini adalah

a. Pengembangan dan transfer ilmu mengenai kolam akuaponik bagi UMKM dan masyarakat sekitar bidang kuliner kabupaten kubu raya

b. Pemanfaatan hasil budidaya ikan dengan system akuaponik dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan produk unggulan berbasis ikan nila yang dapat diolah secara bersama-sama dan merupakan alternative yang murah dan diharapkan bisa menjadi makanan kuliner yang dapat memperbaiki gizi masyarakat.

4. Pelaksanaan PPM

4.1 Jadwal Pelaksanaan PPM

Kegiatan PKM ini rencananya akan dilaksanakan dengan timeline kegiatan sesuai yang tertera pada Tabel 1.

Tabel 1. Rencana Jadwal Kegiatan PKM No Jenis

Kegiatan

Tahun I

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 1 Pengumuman proposal

dibiayai dari polnep 2 Penandatangan kontrak 3 Koordinasi kegiatan

kepada mitra

4 Persiapan alat dan bahan

5 Pendampingan

pembuatan kolam akuaponik

6 Pelatihan pembuatan produk value added 7 Monitoring dan

evaluasi kegiatan PPM 8 penyusunan laporan

kegiatan PPM 9 Seminar Hasil PPM 10 Panyampaian Laporan

dan revisi laporan Akhir Kegiatan PPM

(9)

5

4.2 Uraian Kegiatan dan Hasil PPM 4.2.1 Uraian Kegiatan PKM

Adapun uraian kegiatan PKM yang telah dilaksanakan adalah a. Survei awal kegiatan PKM

b. Berkoordinasi dengan pihak UMKM dan masyarakat RT 011/RW 006 di wilayah Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya mengenai waktu dan bentuk kegiatan PPM.

c. Mempersiapkan materi yang diperlukan untuk kegiatan sosialisasi dan pelatihan.

d. Mempersiapkan kuisioner pendukung kegiatan PPM sebelum kegiatan pelatihan dan penyuluhan.

e. Pendampingan mitra usaha dan masyarakat sekitar dalam pembuatan kolam akuaponik

f. Pelatihan mengenai pembuatan kolam akuaponik dengan memadukan tanaman dan ikan dalam teknologi akuaponik

g. Pelatihan dan penyuluhan pembuatan produk value added, pelatihan system pemasaran dan analisa usaha

h. Evaluasi kegiatan PKM dengan memberikan kuisioner pendukung kegiatan PPM setelah kegiatan pelatihan dan penyuluhan

4.2.2 Hasil Kegiatan PKM

Adapun hasil kegiatan PKM yang sudah dilakukan sebagai berikut:

a. Survei Lokasi Kegiatan PKM

Survei awal kegiatan PKM dilaksanakan pada Hari Senin Tanggal 28 Juni 2021. Lokasi awal kegiatan PKM ini awalnya pada UMKM bandeng mas tomo berubah lokasi di UMKM kerupuk udang, hal ini dikarenakan situasi pendemi covid pada kondisi PPKM darurat sehingga UMKM tidak menerima untuk kegiatan tatap muka secara langsung. Dari hasil survei kegiatan PKM UMKM kerupuk udang sangat tertarik untuk ikut serta dalam kegiatan PKM ini dan peserta kegiatan PKM ini juga hanya dibatasi maksimal 9 orang peserta.

Kegiatan PKM ini dilaksanakan di RT 011/ RW 006 desa sungai raya dalam kabupaten Kubu Raya. Sasaran lokasi ini dipilih karena salah satu warga adalah salah satu resseler kerupuk udang dan mempunyai kolam ikan yang tidak termanfaatkan sehingga bisa menjadi alternative sebagai pengganti lokasi kegiatan dengan judul PKM yang sama.

(10)

6

b. Pendampingan mitra dalam pembuatan kolam akuaponik

Pembuatan kolam akuaponik ini dilakukan pada salah satu rumah warga yang ditujukan sebagai kolam percontohan dan diharapkan warga masyarakat RT 011/RW 006 dan UMKM bisa mengadopsi kolam percontohan tersebut pada perkarangan rumah masing-masing. Hasil dari kolam akuaponik ini bisa dimanfaatkan sebagai bentuk usaha atau bisa dikonsumsi sendiri.

Gambar 1. Kolam Akuaponik Percontohan

(11)

7

c. Pelatihan dan Penyuluhan

Kegiatan pelatihan dan penyuluhan dilaksanakan selama 2 hari pada hari jumat dan sabtu tanggal 30 dan 31 Juli 2021. Kegiatan pelatihan dan penyuluhan dilaksanakan di RT 011/RW006 desa sungai raya dalam kabupaten kubu raya. Peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah UMKM dan masyarakat RT 011/RW006 sebanyak 9 orang.

Gambar 2. Spanduk Pelatihan dan Penyuluhan Kegiatan PKM Adapun kegiatan Pelatihan dan penyuluhan PKM yang dilaksanakan meliputi:

a. Pemberian Materi Pelatihan dan Penyuluhan

Materi yang diberikan dalam kegiatan pelatihan dan penyuluhan mengenai pengembangan olahan produk value added dengan memanfaatkan kolam akuaponik sebagai peluang usaha UMKM pada masa pendemi covid adalah sebagai berikut:

1. Materi kolam akuaponik. Materi ini diberikan dengan tujuan agar masyarakat bisa mengaplikasi dengan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan untuk kolam akuaponik

2. Materi labelling dan pemasaran produk. Materi ini diberikan dengan tujuan agar masyarakat dapat mengetahui system pelabelan dan strategi pemasaran sehingga bisa menembus pasar

3. Materi analisa usaha. Materi ini diberikan agar masyarakat dan mitra dapat menghitung analisa usaha yang akan dikembangkan nanti

(12)

8

Gambar 3. Pemberian Materi Pelatihan Kegiatan PPM Tahun 2021 b. Pelatihan Pembuatan Produk Value Added

Setelah pemberian materi pelatihan, masyarakat melakukan aplikasi secara langsung cara pembuatan produk hasil perikanan. Pelatihan pembuatan produk ini bertujuan agar masyarakat mengerti dan memahami cara pengolahannya dan diharapkan kedepan bisa menjadi usaha atau bisa dikonsumsi sendiri. Pelatihan pembuatan produk terdiri dari 2 produk yaitu produk nugget ikan dan bola-bola ikan.

(13)

9

Gambar 4. Pelatihan pembuatan Produk nugget dan bola-bola ikan 4.3 Uraian Kegiatan PPM yang belum dan akan dilaksanakan

Tahap kegiatan PPM yang belum dan akan segera dilaksanakan adalah a. Pembuatan laporan kegiatan PKM

b. Publikasi ilmiah pada jurnal ilmiah

4.4 Uraian Hambatan dan Perubahan Kegiatan PPM

Kegiatan pelatihan PPM yang dilakukan ini sudah dikerjakan dengan baik.

Selama kegiatan berlangsung tidak terjadi hambatan. Realisasi pemecahan masalah di UMKM dan masyarakat sangat diharapkan untuk keberlanjutan dari kegiatan ini.

Untuk itu sangat diperlukan perhatian dari kelembagaan atau instansi pemerintah dalam meningkatkan pendapatan masyarakat, dan diharapkan masyarakat dapat diberikan bantuan modal dan fasilitas peralatan pengolahan untuk keberlanjutan dari kegiatan PPM ini.

4.5 Luaran Yang dihasilkan

Adapun capaian luaran yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2. Rencana Target Capaian Luaran PKM Tahun 2021

No Jenis Luaran Indikator

Capaian Luaran Wajib

1 Dokumentasi pelaksanaan berupa video kegiatan dengan durasi kurang lebih 5 menit

Video kegiatan 2 Publikasi pada media massa, cetak atau eletronik dengan

indicator capaian nasional atau lokal

Publikasi pada

(14)

10

media masa lokal Luaran Tambahan

1 Publikasi pada jurnal ilmiah cetak atau elektronik Jurnal lokal

(15)

11

Lampiran 1. Logbook PKM

No Tanggal Uraian Kegiatan Presentase

1 07 Juni 2021 Pencairan dana PKM 70% 5%

2 14 Juni 2021 Fotocopy dan Print bahan Rapat awal tim PKM 5%

2 26 Juni 2021 Rapat awal tim PKM 10%

3 28 Juni 2021 Survei Lapangan dan identifikasi peralatan dan bahan PKM (sewa kendaraan @2 hari)

20%

4 17 Juli 2021 Pendampingan kegiatan PKM pembuatan kolam akuaponik percontohan pada salah satu rumah warga

30%

5 19 Juli 2021 Kuisioner Peserta sebelum pelaksanaan kegiatan PKM

35%

(16)

12

6 20 Juli 2021 Pendampingan kegiatan PKM pembuatan kolam akuaponik percontohan

40%

7 26 Juli 2021 Pembelian Alat dan Bahan kegiatan PKM 50%

8 29 Juli 2021 Persiapan materi pelatihan PKM dan ATK 55%

9 30 Juli 2021 Persiapan banner/spanduk dan desaign banner/video kegiatan PKM

60%

10 30 julu 2021 Sewa kendaraan untuk kegiatan PKM 60%

11 31 Juli 2021 Pelaksanaan Kegiatan PKM 60%

11 31 Juli 2021 Pemberian honor penerima dalam kota 60%

(17)

13

9 06 Agustus 2021

Pertemuan monitoring dan evaluasi kegiatan PKM 65%

10 06 Agustus 2021

Kuisioner Peserta sebelum pelaksanaan kegiatan PKM

70%

11 10 Agustus 2021

Publikasi media masa 70%

12 10 Agustus 2021

Pembuatan Video Kegiatan PKM 80%

13 26 Agustus 2021

Membuat laporan kemajuan 80%

Pontianak, Agustus 2021 Ketua Pelaksana PPM,

Evi Fitriyani, S.St.Pi., M.Si NIP. 198109092003122002

(18)

14

Lampiran 2. Laporan Keuangan PPM 70%

No Tanggal Jenis Pengeluaran Jumlah Total

1 07 Juni 2021 Dana pkm 70% 11.900.000 -

2 14 Juni 2021 Fotocopy dan Print 21.000 21.000 2 26 Juni 2021 Konsumsi rapat tim PKM 400.000 400.000 3 28 Juni 2021 Konsumsi survei Lapangan 400.000 400.000 4 28 Juni 2021 Sewa mobil untuk survei awal

2 hari

800.000 800.000 5 17 Juli 2021 Konsumsi kegiatan

pendampingan kolam akuaponik percontohan

750.000 750.000

6 18 Juli 2021 Apresiasi kuisioner 1 136.000 136.000 7 20 Juli 2021 Konsumsi pendampingan

kegiatan PKM Pembuatan Kolam Akuaponik

750.000 750.000

8 26 Juli 2021 Pembelian Bahan praktek PKM

3.085.488 3.085.488 9 29 Juli 2021 Fotocopy modul dan ATK 450.000 450.000 10 30 Juli 2021 Spanduk/banner+design 500.000 500.000 11 30 Juli 2021 Sewa mobil untuk kegiatan

PKM 2 hari

800.000 800.000 12 31 Juli 2021 Konsumsi dan snack peserta

pelatihan

1.368.000 1.368.000 13 31 Juli 2021 Honor penerima dalam kota 675.000 675.000 14 06 Agustus

2021

Konsumsi dan snack peserta pelatihan

1.368.000 1.368.000 15 06 Agustus

2021

Apresiasi kuisioner 2 153.000 153.000 16 10 Agustus

2021

Publikasi media masa 500.000 500.000 Total anggaran 70% (Rp) 12.156.488,-

Pontianak, Agustus 2021 Ketua Pelaksana PPM,

Evi Fitriyani, S.St.Pi., M.Si NIP. 198109092003122002

(19)

15

Lampiran 3. Dokumentasi kegiatan pkm

a. kolam kosong b. merakit akuaponik

c. Instalasi/Pemasangan kolam akuaponik

(20)

16 d. Bibit ikan nila

e. Kolam akuaponik percontohan

(21)

17 f. Pemberian materi pelatihan

g. Praktek pengolahan produk value added

(22)

18

Lampiran 4. Surat Keterangan Telah Melaksanakan PKM

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dari data yang dilakukan oleh peneliti tentang kondisi sosial ekonomi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran biologi berbasis konstruktivis- kolaboratif terhadap kemampuan berpikir

Konsep operasional tersebut digunakan sebagai dasar dalam pembuatan instrumen, artinya instrumen penelitian dibuat atau dikembangkan berdasarkan ukuran-ukuran dan indikator

Dampak pandemi Covid-19 terhadap pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) cukup besar, dimana saat ini menurut data yang dihimpun PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI)

Maka dari pada itu semakin meningkatkan kasus Corona (Covid-19) di Indonesia akan memperpanjang mimpi buruk bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya

Posisi usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) dalam peta ekonomi nasional sangat penting. Hal ini karena perannya yang besar dalam membendung masalah-masalah

Berdasar pada permasalahan yang muncul akan disolusi dengan kegiatan yang dimulai dengan menganalisis metode pemasaran yang sedang berjalan, membangun sistem informasi promosi dan

diperoleh dari angka kredit subunsur proses belajar mengajar. Bambang, S.Pd., M.Pd., Guru Pembina Tk 1 pada SMA Negeri 1 Boyolali, pangkat Pembina Tk I, golongan ruang IV/b