• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PERANCANGAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

16

BAB III

METODE PERANCANGAN

3.1 Diagram Aliran Perancangan Buka Tutup Pintu Otomatis

Proses perancangan yang di pergunakan dalam perancangan buka tutup pintu otomatis ini secara garis besarnya terdapat 3 tahap yaitu,tahap perancangan desain,tahap pembentukan desain dan tahap pemrograman.

Perancangan buka tutup pintu otomatis hanya berfokus pada cara pintu tersebut bisa berjalan sesuai perintah, dimana sensor RFID dan sensor Ultrasonik akan mendeteksi objek yang akan masuk, lalu sensor akan mengirim perintah terhadap motor servo lalu motor servo akan bergerak pada sudut yang sudah ditentukan agar pintu bisa terbuka dan setelah objek masuk pintu secara otomatis akan menutup kembali.

Dalam perancangan buka tutup pintu otomatis, perancangan yang digunakan adalah metode perancangan Pahl dan beitz. Metode ini dapat dilihat pada diagram 3.1 di bawah ini.

Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Pahl and Beitz perancangan simulasi buka tutup pintu otomatis

Daftar Persyaratan (Spesifikasi)

Mengembangkan Solusi Utama

• Mengidentifikasi masalah-masalah penting

• Memformulasi usulan pengembangan simulasi buka tutup pintu otomatis

• Menentukan struktur fungsi buka tutup pintu otomatis

• Mencari prinsip-prinsip kerja

• Evaluasi terhadap kriteria teknis & ekonomis

Konsep perancangan simulasi buka tutup pintu otomatis

(2)

Diagram alir perancangan simulasi buka tutup pintu otomatis yang akan dirancang dapat dilihat pada diagram 3.2 di bawah ini :

Gambar 3.2 Diagram Alir perancangan buka tutup pintu otomatis

Adapun tahap-tahap perancangan dari buka tutup pintu otomatis dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :

Perancangan buka tutup pintu otomatis

Mulai

Memenuhi syarat fungsional, biaya dan kemudahan memperoleh

material/komponen

Perancangan komponen elektronika

Dapat difungsikan sebagai gerak pintu otomatis

Pemograman void loop untuk menggerakan motor

servo

Motor servo dapat menggerakan arm/gear rasio sesuai dengan

perintah void loop

Selesai

Perbaikan desain

Pemeriksaan dan perbaikan

Pemeriksaan dan perbaikan

(3)

3.1.1 Perancangan dan Penjelasan Produk

Dalam fase perancangan dan penjelasan produk terdiri dari kumpulan informasi tentang permasalahan serta identifikasi kendala-kendala yang dihadapi agar mencapai solusi akhir. Informasi yang diberikan merupakan acuan penyusunan spesifikasi. Spesifikasi berisikan persyaratan yang diharapkan atau requirement yang harus dipenuhi oleh konsep yang akan dibuat.

Hasil fase ini adalah spesifikasi produk yang dimuat dalam tabel daftar spesifikasi teknis. Daftar spesifikasi teknis ini terdiri dari dua persyaratan yaitu suatu yang merupakan tuntutan (demand) dan suatu yang merupakan keinginan (wishes). Tabel spesifikasi teknis dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini.

Table 3.1 Data spesifikasi teknis hasil identifikasi kebutuhan

Persyaratan Demand (D)

Wish

(W) Hasil Identifikasi

Manufaktur

Biaya produksi alat terjangkau

Proses pembuatan mudah

Perakitan yang mudah

Proses bongkar-pasang yang mudah

Konstruksi

Konstruksi yang kuat

sifat usia yang lama

tidak mudah rusak

Ergonomis

Mudah di pindahkan

Pengoperasian yang mudah

Ukuran kemampuan membuka pintu secara cepat

Perawatan

Perawatan yang mudah

Kemudahan memperoleh part

Part yang tahan lama

Keefisiensian

Penggunaan daya listrik yang rendah

Bekerja untuk jangka waktu yang lama/terus-menerus

(4)

Pengoperasian skala rumah

Biaya produksi lebih murah

Setelah persyaratan utama diketahui, selanjutnya dibuatlah struktur fungsi secara keseluruhan dari simulasi buka tutup pintu otomatis. Penggambaran struktur fungsi ini digunakan diagram blok fungsi yang di dalamnya menunjukkan hubungan antara input dan output. Input dan output dari struktur fungsi dapat berupa energi (Ei/o), Material (Mi/o) dan Sinyal (Si/o).

Apabila Diagram blok fungsi memiliki komponen-komponen yang lebih kompleks maka akan dibuat Diagram blok subfungsi untuk lebih mendetailkan komponen-komponen kompleks tersebut pada diagram 3.2 Adapun diagram fungsi simulasi buka tutup pintu otomatis dapat di lihat pada diagram 3.3,dan untuk diagram sub fungsi simulasi buka tutup pintu otomatis dapat dilihat pada diagram 3.4 dibawah ini sebagai berikut ;

Buka Tutup Pintu otomatis

Gambar 3.2 Diagram Blok Fungsi simulasi buka tutup pintu otomatis

Eo : Objek

So : Off

Mo : Motor Servo

Ei : Daya Listrik

Si : On

Mi : Sensor RFID Mi : Senssor Ultrasonik Ei : Program Arduino G. Code

(5)

Ei : Daya Listrik Eo ; Objek

Ei ; Program Arduino G. Code

Mo ; Motor servo

Mi : Sensor RFID

Mi ; Sensor Ultrasonik So ; Off

Si ; On Gambar 3.3 Diagram Blok Sub Fungsi buka tutup pintu otomatis

Gambar 3.4 Prinsip proses kerja simulasi buka tutup otomatis

Simulasi pintu otomatis ini berfungsi untuk memperolah sistem buka tutup pintu otomatis, Perancangan alat ini melakukan uji yaitu dengan cara, saat suatu objek yang melewati sensor maka sensor RFID dan Ultrasonik akan mendekteksi, lalu jika sudah terdeteksi oleh sensor, sensor akan mengirim perintah ke motor servo sebagai pengerak untuk menuju sudut 180 derajat sesuai yang telah

Mikrokontrol Objek

Sensor ultrasonik

Motor servo Pintu

Sensor RFID

Program Arduino

G. Code Kontrol

Sensor RFID Motor servo Penyambung Pintu

Penulisan program Berupa ukuran pola ( Arduino Ide )

Sensor Ultrasonik Motor servo Penyambung Pintu

(6)

diprogram, maka jika motor servo yang sudah disambungkan kepada penguhubung ke pintu, otomatis maka pintu akan terbuka lalu jika objek sudah masuk ke dalam, secara otomatis juga pintu akan tertutup kembali. program Arduino selanjutnya di proses di dalam mikrokontroler, mikrokontroler mengatur pergerakan motor penggerak di salurkan ke transmisi dan menggerakan sensor RFID, Ultrasonik dan motor servo. Pergerakan dari kedua benda inilah yang akan mengatur gerak dari pintu yang telah dipasang pada model.

3.1.2 Perancangan Konsep Produk

Pada fase perancangan konsep produk ini dibuatlah konsep pada yang dirasa dapat memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah dicantumkan pada fase pertama. Konsep yang ditawarkan merupakan solusi dari permasalahan pada perancangan yang harus dipecahkan. Adapun konsep dijadikan solusi untuk memecahkan permasalahan permasalahan pada fase pertama. Dalam penyusunan konsep pertama-tama dibuatlah sub fungsi konsep terlebih dahulu yang dapat memenuhi persyaratan spesifikasi produk. Penyusunan konsep dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut.

Table 3.2 Sub fungsi konsep simulasi buka tutup pintu otomatis

No Subfungsi A B C

1 Profil kerangka

Karton 2 Sensor RFID

Sensor RFID Card

(7)

3 Sensor Ultrasonik

Sensor Ultrasonik 4 Motor Servo

Motor Servo Motor DC 5 Penghubung

Akrilik Alumunium 6 Software

program

Arduino IDE 7 Project Board

Project Board 8 Pengirim Data

Kabel Serial

(8)

9 Mikrokontroler

Arduino Uno ATmega8535 10 Kabel

Kabel Jumper 11 Notifikasi

Led Buzer

12 Daya Listrik

Adaptor 9V Powerbank 5V

Dari tabel hasil identifikasi masalah akan terlihat berbagai kemungkinan kombinasi sub-fungsi yang mungkin untuk digunakan.

3.1.3 Pemilihan Konsep Varian

Dalam pembuatan konsep varian kita harus memperhatikan segi teknik dan ekonominya. Pemilihan konsep varian dilakukan untuk pengerjaan model dan menentukan unjuk kerja secara kuantitatif. Dari tabel 3.2 didapatkan hasil varian sebagai berikut:

Varian = 1(a), 2(a), 3(a), 4(a), 5(a), 6(a), 7(a), 8(a), 9(a), 10(a).

(9)

3.2 Desain Perangkat Keras

Dari identifikasi,kombinasi,serta evaluasi masalah di atas maka dapat ditentukan layout perancangan pintu garasi otomatis pada gambar 3.5 sebagai berikut

Gambar 3.5 Desain perangkat keras

1.3 Proses Pengerjaan

3.3.1 Alat yang digunakan 1. Kater

2. Gunting 3. Lem G 4. Amplas 5. Isolasi kertas 6. Penggaris 7. Pensil

3.3.2 Bahan yang digunakan 1. Karton

2. Akrilik 3. Alumunium 3.3.3 Proses Pengerjaan

Pengerjaan buka tutup pintu otomatis meliputi hal berikut:

1. Rumah prototype karton berjumlah 3 buah dan dipotong dengan ukuran tinggi 20 cm lebar 35 cm dan tinggi 20 cm lebar 12 cm.

(10)

2. Pintu karton dengan ukuran tinggi 15 cm dan lebar 10 cm.

3. Jalur rel pintu menggunakan alumunium dengan ukuran 20 cm.

4. Pondasi sensor Ultrasonik menggunakan karton Panjang 6 cm dan lebar 3 cm.

5. Akrilik buat penguhubung Panjang 5 cm dipasng ke servo ke rel pintu.

6. Kemudian dipasang menjadi satu dengan lem G sampai menjadi kotak.

3.3.4 Proses Finishing

Finishing merupakan proses terakhir dalam urutan proses pembuatan alat.

Proses finishing meliputi perbaikan bagian-bagian komponen yang belum sempurna, penghalusan, dan pembersihan dari kotoran. Setelah komponen semua telah selesai dikerjakan, kemudian komponen-komponen tersebut dirakit menjadi pintu otomatis dengan desainnnya. Adapun urutan cara merakitnya adalah sebagai berikut:

1. Pemasangan Mikrokontroler Arduino Uno 2. Pemasangan sensor RFID

3. Pemasangan Sensor Ultrasonik

4. Pemasangan Board beserta led, buzzer dan kabel jumper.

5. Pemasangan jalur rel pintu

6. Pemasangan stik Akrilik sebagai penghubung/penggerak motor servo dengan pintu.

7. Pemasangan kabel pada mikrokontroler 8. Menghubungkan mikrokontroler pada laptop.

9. Memastikan bahwa setiap kontroler sudah terhubung

10. Memulai proses pemrograman penulisan ukuran pola yang di inginkan melalui aplikasi Arduini IDE, lalu di ubah menjadi bahasa program G.code.

11. Kemudian program G.code di convert kedalam aplikasi Arduino IDE 12. Membuka software Arduino Ide lalu hubungkan dengan port tipe Arduino

yang di gunakan

13. Mengupload G code ke kontroler Arduino.

(11)

14. Setelah selesai diupload,jika tidak ada keterangan error dalam program maka langsung mengklik run agar garasi otomatis dapat beroperasi 15. Alat siap diuji untuk buka tutup pintu

Referensi

Dokumen terkait

DAFTAR

Berdasarkan hasil analisis dari prosedur kegiatan di klinik yang sedang berjalan saat ini, maka ditemukan beberapa masalah, yaitu: proses untuk mencari data

Kepada seluruh kader partai agar dapat mengikuti pelaksanaan pendidikan politik. yang diselenggarakan oleh partainya masing-masing berdasarkan

Berdasarkan uji t (parsial) variabel modal minimal investasi mempunyai nilai beta sebesar 0,431 atau 43,1% dan memiliki nilai signifikansi.. sebesar 0,000 <

Dalam pelaksanaan siklus II adalah untuk memperbaiki siklus I. Pada siklus ini dengan tema ikhlas dalam beribadah dengan sub bab hanya Allah yang disembah. Sebelum

1. Tingkat laporan keuangan, karena pendapatan auditor atas kewajaran mencakup laporan keuangan sebagai keseluruhan.. Tingkat saldo akun, karena auditor memverifikasi

In the class discussion after measuring activity, teacher used both the strings of beads and student-made ruler to stimulate students perceiving the concept of covering

• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 55 Tahun 2014 tentang Masa Orientasi Peserta Didik Baru.. • Memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi warga negara usia