• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Penjualan

“Penjualan adalah suatu sistem kegiatan pokok perusahaan untuk memperjual-belikan barang dan jasa yang perusahaan hasilkan. Dalam sistem penjualan terdapat dua macam, yaitu sistem penjualan tunai dan sistem penjualan kredit” (Sujarweni, 2015: 79)

Penjualan juga dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran produk barang atau jasa yang dilakukan oleh dua atau lebih orang atau instansi. Penjualan terjadi karena adanya usaha pemuasan kebutuhan atau keinginan pembeli serta keinginan penjual untuk memperoleh keuntungan.

Dalam proses penjualan terdapat dua sistem yang dapat diterapkan, yaitu sistem penjualan secara tunai dan sistem penjualan secara kredit atau yang biasa di sebut sistem angsuran. Sistem Penjualan secara tunai dilakukan dengan cara pembeli wajib melakukan pembayaran sejumlah harga produk yang dibeli sebelum produk diserahkan. Sedangkan sistem penjualan secara kredit dilakukan dengan cara pembeli melakukan pembayaran beberapa waktu setelah terjadinya transaksi penjualan atau sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang telah diberikan oleh perusahaan.

Cara pembayaran dari sistem penjualan secara kredit dapat dilakukan secara menyeluruh atau bertahap dengan jumlah tertentu dan dalam jangka waktu yang tertentu. Namun barang akan secara langsung di serahkan sehingga akan dicatat oleh perusahaan sebagai piutang.

2. Persediaan Barang Dagang

“Istilah persedian barang dipakai untuk menunjukkan barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barang yang akan dijual. Dalam perusahaan dagang,

(2)

barang yang dibeli untuk dijual kembali disebut persediaan barang”

(Baridwan, 2014:149).

Persediaan barang merupakan faktor penting dalam menentukan harga pokok penjualan. Dalam akuntansi pelaporan persediaan dapat dilakukan menggunakan dua metode pencatatan yaitu menggunakan metode fisik dan metode perpetual. Sedangkan untuk penilaian persediaan dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu, metode rata-rata (average), metode masuk terakhir keluar pertama (LIFO), dan metode masuk pertama keluar pertama (FIFO).

3. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem mengumpulan, mencatat, menyimpan, dan memproses data sehingga menghasilkan informasi bagi para pengambil keputusan. SIA dapat berupa sistem manual maupun sistem kompleks yang menggunakan teknologi terbaru (Andi, 2017: 6).

4. Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga aset organisasi, mengecek ketelitian, dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2016: 129).

5. Bagan Alir Dokumen

Bagan alir adalah teknis analitis bergambar yang digunakan untuk menjelaskan beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas, dan logis. Bagan alir mencatat cara proses bisnis dilakukan dan cara dokumen mengalir melalui organisasi. Bagan alir juga digunakan untuk menganalisis cara meningkatkan proses bisnis dan arus dokumen (Romney dan Steinbart, 2015:67).

Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam bagan alir dokumen adalah sebagai berikut :

Tabel 2. 1 Simbol Bagan Alir Dokumen

Simbol Nama Keterangan

(3)

Dokumen Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, yang merupakan formulir yang digunakan untuk merekam terjadinya suatu transaksi.

Dokumen dan Tembusannya

Simbol ini digunakan unutk menggambarkan dokumen asli dan tembusannya. Nomor dokumen dicantumkan di sudut kanan atas.

Berbagai Dokumen

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis dokumen yang digunakan bersama dalam satu paket.

Awal arus dokumen

Berasal dari simbol penghubung halaman yang sama, yang bernomor seperti yang tercantum dalam simbol tersebut

Penghubung halaman berbeda

Untuk menunjukkan kemana dan bagaimana bagan alir terkait atau dengan yang lainnya. Nomor yang tercantum di dalam simbol penghubung menunjukkan bagaimana bagan alir yang tercantum pada simbol dihalaman yang lain.

Kegiatan manual

Untuk menggambarkan kegiatan manual.

Keterangan, Komentar

Simbol ini memungkinkan ahli simbol menambahkan keterangan untuk memperjelas pesan yang disampaikan dalam bagan.

Lanjutan

(4)

Arsip sementara

Untuk menunjukan tempat penyimpanan dokumen: arsip sementara dan arsip permanen.

Arsip sementara adalah dokumen yang disimpan dan akan diambil kembali. Untuk menunjukan urutan pengarsipan dokumen digunakan simbol sebagai berikut:

A = Menurut abjad N = Menurut nomor urut T = Menurut tanggal Arsip

permanen

Menggambarkan arsip permanen yang tidak akan diproses lagi dalam sistem akuntansi yang bersangkutan.

On-line komputer proses

Menggambarkan pengolahan data dengan komputer secara on-line

Keying (typing verifying)

Menggambarkan pemasukan data ke dalam komputer melalui on- line

terminal.

Pita magnetic Menggambarkan arsip komputer yang berbentuk pita magnertik.

On-line storage

Menggambarkan arsip komputer yang berbentuk on-line (di dalam memori komputer).

Keputusan Menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data keputusan yang dibuat ditulis dalam komputer.

Garis alir Menggambarkan arah proses pengolahan data. Anak panah tidak digambarkan jika arus dokumen mengarah kebawah dan kekanan.

Lanjutan

(5)

Persimpangan garis alir

Jika dua garis alir bersimpangan, untuk menunjukan arah masing- masing garis, salah satu garis dibuat sedikit melengkung tepat pada persimpangan ke dua garis tersebut.

Persimpangan garis alir

Simbol ini digunakan jika dua garis alir bertemu dan salah satu garis mengikuti arus garis lainnya.

Dari

Pemasok

Masuk ke sistem

Karena kegiatan diluar sistem tidak perlu digambarkan dalam bagan, maka diperlukan simbol untuk menggambarkan masuk ke sistem.

Ke sistem penjualan

Keluar dari sistem

Karena kegiatan dari luar sistem tidak perlu digambarkan dalam bagan, maka diperlukan simbol untuk menggambarkan ke luar ke sistem lain.

Sumber : (Mulyadi, 2016:47-49)

6. Aplikasi

Menurut Pramadya (2013), “Perangkat lunak aplikasi yaitu perangkat lunak yang digunakan untuk membantu pemakai komputer untuk melaksanakan pekerjaannya”.

Ada beberapa teori yang mendefinisikan aplikasi yang dikemukakan oleh para ahli, sehingga dengan ini penulis menyimpulkan bahwa aplikasi adalah sekumpulan instruksi khusus atau kode-kode dalam komputer yang dibuat untuk menjalankan suatu perintah agar dapat membantu mempermudah dan mempercepat proses pengerjaan tugas-tugas tertentu seperti penambahan data, penyimpanan data dan pengelolaan data yang dibutuhkan.

7. Aplikasi Penjualan

Aplikasi penjualan adalah suatu perangkat lunak komputer yang dirancang untuk membantu mempermudah dan mempercepat proses

Lanjutan

(6)

pengelolaan transaksi penjualan barang. Aplikasi penjualan dapet digunakan untuk mengumpulkan, menganalisa dan menghasilkan informasi yang berhubungan dengan penjualan barang. Aplikasi penjualan yang dapat dianggap layak secara operasional harus dapat menyelesaikan mesalah yang berhubungan dengan penjualan dan menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna aplikasi penjualan tersebut.

8. PHP

PHP adalah salah satu bahasa pemprograman skrip yang dirancang untuk membangun aplikasi web. Ketika dipanggil dari web browser, program yang ditulis dengan PHP akan di-parsing di dalam web server oleh interpreter PHP dan diterjemahakan ke dalam dokumen HTML, yang selanjutnya akan ditampilkan kembali ke web browser. Karena pemprosesan programan PHP dilakukan di lingkungan web server, PHP dikatakan sebagai bahasa sisi server(server-side) (Raharjo, 2016).

PHP bekerja di dalam sebuah dokumen HTML (Hypertext Markup Language) untuk dapat menghasilkan isi dari sebuah halaman web sesuai permintaan. PHP ditulis menggunakan bahasa C. Dengan PHP kita dapat membuat sebuah aplikasi berbasis web yang dinamis dalam arti halaman web yang dibuat dapat dikendalikan oleh data.

9. Sistem Manajemen Basis Data

a. Diagram hubungan entitas (entity relationship diagram)

Menurut Yakub (2012:60), “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan model konseptual yang dapat mendeskripsikan hubungan antar file yang digunakan untuk memodelkan struktur data serta hubungan antar data”.

Entity Relationship Diagram (ERD) ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entitas yang memiliki sejumlah atribut dengan entitas lainnya dengan jelas dalam suatu sistem yang terintegrasi, dapat menggambarkan batasan jumlah entitas dan partisipasi antar entitas, dan mudah dimengerti pemakai. Terdapat empat komponen pembentuk Entity Relationship Diagram (ERD), antara lain:

(7)

1) Entitas (Entity)

Menurut Yakub (2012:60), “entitas menunjukan objek- objek dasar yang terkait didalam sistem”. Ada dua macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang bergantung pada keberadaan entitas lain dalam suatu relasi. Entitas biasanya digambarkan menggunakan simbol berbentuk persegi panjang.

2) Atribut (Attribute)

Menurut Yakub (2012), “merupakan keterangan- keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai basis data”. Atribut berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari suatu entitas. Atribut merupakan penjelasan detail suatu entitas. Atribut sering disebut sebagai properti yang merupakan kegiatan - kegiatan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai basis data. Terdapat dua jenis atribut, yaitu Stored Attribute merupakan atribut yang langsung terlihat pada entitas (atribut nama, atribut tempat lahir) dan Derived Attribute yang merupakan atribut hasil perhitungan dari atribut yang lain (misal atribut umur dihitung dari atribut tanggal lahir). Atribut biasanya digambarkan menggunakan simbol elips.

3) Relasi (Relationship)

Relasi merupakan fungsi yang menunjukkan adanya hubungan antar entitas. Relasi merupakan hubungan alamiah yang terjadi antar entitas. Relasi biasa digambarkan dengan simbol belah ketupat. Pada umumnya relasi diberi nama dengan menggunakan kata kerja dasar.

4) Kardinalitas (Kardinality)

(8)

Kardinalitas menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.

Ada 4 jenis kardinalitas, yaitu :

a) Satu ke satu (one to one), yang berarti setiap anggota himpunan entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota himpunan entitas B, begitu pula sebaliknya.

b) Satu ke banyak (one to many), yang berarti setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya. Setiap entitas pada himpunan entitas A hanya dapat berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

c) Banyak ke satu, yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan banyak entitas pada himpunan entitas A. Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu.

d) Banyak ke banyak (many to many), yang berarti setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya.

b. Normalisasi

Normalisasi adalah teknik perancangan yang banyak digunakan sebagai pemandu dalam merancang basis data rasional. Pada dasarnya normalisasi adalah proses dua langkah yang meletakkan data dalam bentuk tabulasi dengan menghiangkan kelompok berulang lalu menghilangkan data yang terduplikasi dari tabel rasional (Janner Simarmata, 2010:77).

(9)

Tujuan normalisasi adalah membuat kumpulan tabel relasional yang bebas dari data berulang dan dapat dimodifikasi secara benar dan konsisten. Tanpa adanya normalisasi, sistem basis data akan menjadi tidak akurat, tidak efisien, lambat dan tidak memberikan data atau informasi yang diharapkan. Terdapat empat tujuan yang harus dicapai dalam melakukan normalisasi basis data, yaitu:

1) Mengatur data menjadi beberapa kelompok , sehingga masing- masing kelompok hanya menangani bagian kecil sistem.

2) Meminimalisasi jumlah data berulang dalam basisdata.

3) Membuat basisdata yang datanya dapat diakses dan dimanipulasi secara efisien dan cepat tanpa melupakan integritas data.

4) Mengatur data sedemikian rupa sehingga ketika dilakukan modifikasi data, hanya mengubah pada satu tempat.

Proses normalisasi dilakukan secara bertingkat. Terdapat 3 tingkatan dalam melakukan normalisasi yaitu :

1) Tidak normal (Unnormalized)

Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang direkam dan tidak ada keharusan dengan mengikuti suatu format tertentu. Pada bentuk tidak normal terdapat repeating group sehingga pada kondisi seperti ini akan menjadi permasalahan dalam melakukan manipulasi data (insert, update, dan delete anomalies). Update anomalies terjadi apabila nilai yang diubah menyebabkan inkonsistensi database, dalam artian data yang diubah tidak sesuai dengan yang diperintahkan atau yang diinginkan. Insert anomalies, terjadi apabila ada pada saat tidak memungkinkan memasukkan beberapa jenis data secara langsung di database. Delete anomalies terjadi apabila penghapusan data yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, artinya data yang harusnya tidak terhapus mungkin ikut terhapus.

(10)

2) Bentuk normal pertama (1NF)

Untuk memenuhi bentuk normal pertama (1NF) suatu database diharuskan memenuhi beberapa kondisi. Suatu tabel memenuhi bentuk normal pertama jika tidak ada set atribut yang berulang dan setiap atribut hanya memiliki satu pengertian. Perulangan menyebabkan apa yang disebut update anomalies. Update anomalies adalah masalah yang timbul ketika informasi ditambahkan, dihapus atau di update.

3) Bentuk normal kedua (2NF)

Bentuk normal kedua (2NF) terpenuhi jika bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama (1NF) dan atribut bukan kunci (non key attribute) harus memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada kunci utama / primery key. Jika ada atribut yang tidak memiliki keterantungan terhadap kunci utama / pimery key, maka atribut tersebut harus dipindahkan atau dihilangkan. Sebuah tabel tidak memenuhi bentuk normal kedua (2NF) jika ada atribut yang ketergantungannya hanya bersifat parsial saja (hanya tergantung sebagian saja pada kunci utama / primery key).

4) Bentuk normal ketiga (3NF)

Bentuk normal ketiga (3NF) terpenuhi jika bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua (2NF) dan antribut bukan kunci (non key attribute) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Atribut bukan kunci yang tegantung pada atribut bukan kunci lainnya harus dipindahkan atau dihapus. Karena normalisasi bentuk 3NF ini berfungsi untuk menghilangkan seluruh atribut atau field yang tidak berhubungan dengan primary key.

(11)

c. MySQL

“MySQL (baca: mai-es-kyu-el) merupakan perangkat lunak yang tergolong sebagai DBSM (database management system) yang bersifat open source” (Kadir, 2019: 2).

MySQL pertama dikembangkan oleh MySL AB dan kemudian di akuisisi oleh Sun Microsystem dan terakhir dikelola oleh Oracle Coorparation. MySQL digunakan sebagai aplikasi untuk menyimpan data dalam bentuk tabel-tabel yang terdiri atas field (kolom) dan record (baris).

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Perbandingan Hasil Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang :

Tabel 2. 2 Hasil Penelitian Terdahulu

Aspek Yunita

(2018)

Siti Wafiati (2019)

Masitah Maimunah (2020) Judul Sistem Informasi

Akuntansi

Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai Berbasis Komputer Dengan Menggunakan Microsoft Visul Basic 2015 pada CV Anugerah Bersama

Program Aplikasi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada UD HRR Banjarmasin

Program Aplikasi Penjualan Terintegrasi Persediaan Barang Dagang Dengan Metode Rata-Rata Bergerak Perpetual Menggunakan PHP Pada UD Rahma Banjarmasin

Institusi yang Diteliti

CV Anugerah Bersama

UD HRR

Banjarmasin

UD Rahma Banjarmasin Periode

Analisis

Feb – April 2018 Maret – Mei 2019 Januari – Maret 2020 Rumusan

Masalah

1. Bagaimana Mengetahui Sistem Informasi

Akuntansi

Penerimaan Kas dari penjualan tunai yang tepat pada CV Anugerah Bersama

?

2. Bagaimana Membangun Sistem Informasi Akuntansi

penerimaan kas

1. Bagaimanakah sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yangtepat untuk

UD HRR

Banjarmasin?

2. Bagaimanakah membangun program aplikasi penerimaan kas dari penjualan tunai menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada UD

1. Bagaimana Sistem Penjualan yang tepat untuk UD Rahma Banjarmasin?

2. Bagaimana

membangun program aplikasi penjualan menggunakan PHP pada

UD Rahma

Banjarmasin?

(12)

dari penjualan tunai dengan

menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai front end dan SQL Server 2014 sebagai back end pada CV Anugerah Bersama ?

HRR Banjarmasin?

Tujuan Penelitian

1. Untuk

mengetahui bagaimana Sistem Informasi

Akuntansi

Penerimaan Kas dari penjualan tunai yang tepat pada CV Anugerah Bersama.

2. Untuk

mengetahui bagaimana

membangun Sistem Informasi

Akuntansi

penerimaan kas dari penjualan tunai dengan

menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai front end dan SQL Server 2014 sebagai back end pada CV Anugerah Bersama.

1. Untuk mengetahui akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yang tepat untuk UD HRR Banjarmasin.

2. Untuk

menghasilkan Program Aplikasi penerimaan kas dari penjualan tunai menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 dan database SQL Server 2017 pada UD HRR Banjarmasin.

1. Untuk mengetahui bagaimana Sistem Penjualan yang tepat untuk UD Rahma Banjarmasin.

2. Untuk mengetahui bagaimana membangun program aplikasi penjualan menggunakan PHP pada UD Rahma Banjarmasin.

Metode Penelitian

1. Jenis penelitian : Studi kasus

2. Jenis data : Kuantitatif dan Kualitatif

3. Sumber data :

Primer dan

Sekunder

1. Jenis penelitian : Studi kasus

2. Jenis data : Kuantitatif dan Kualitatif

3. Sumber data : Primer dan Sekunder

1. Jenis penelitian : Studi kasus

2. Jenis data : Kuantitatif dan Kualitatif

3. Sumber data : Primer dan Sekunder

Hasil Penelitian

Sistem Informasi Akuntansi

Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada CV Anugerah Bersama

Program Aplikasi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

Program Aplikasi Penjualan Terintegrasi Persediaan Barang Dagang dengan Metode Rata-Rata Bergerak Perpetual Menggunakan PHP Pada UD Rahma Banjarmasin.

Sumber : Yunita (2018), Siti Wafiati (2019) Lanjutan

(13)

Penelitian yang penulis lakukan secara umum memiliki kesamaan dengan penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yunita dan Siti Wafiati, yaitu objek penelitian yang digunakan sama – sama merupakan perusahaan yang bergerak dibidang dagang.

Sementara itu, penelitian penulis memiliki perbedaan dengan penelitian terdahulu oleh Yunita dan Siti Wafiati dalam beberapa hal :

1. Bahasa pemprograman yang penulis gunaka adalah PHP sedangkan penelitian terdahulu menggunakan bahasa pemprograman Microsoft Visual Basic 2015.

2. Database yang penulis gunakan adalah MYSQL sedangkan pada penelitian terdahulu menggunakan Database SQL Server 2014.

3. Pada penelitian terdahulu oleh Yunita yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah CV Anugerah Bersama dan oleh Siti Wafiati yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah UD HRR Banjarmasin, sedangkan yang peneliti memilih UD Rahma Banjarmasin sebagai objek dari penelitian.

4. Pada penelitian terdahulu oleh Siti Wafiati membahas topik menganai penerimaan kas dari penjualan tunai sedangkan penulis memahas topik mengenai penjualan tunai dan kredit.

Gambar

Tabel 2. 2 Hasil Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Entity Relationship Diagram (ERD) pada Perancangan Media Publikasi Kesenian Tari Bali Berbasis Web menggambarkan relasi data yang terjadi antar entitas.. Pada ERD

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan diagram yang digunakan untuk merancang suatu basis data, untuk memperlihatkan hubungan atau relasi antar entitas atau

Entity Relationship Diagram (ERD) pada Perancangan Media Publikasi Kesenian Tari Bali Berbasis Web menggambarkan relasi data yang terjadi antar entitas.. Pada ERD

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah gambar atau diagram yang menunjukkan informasi yang dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis. Entitas biasanya

Menurut salah satu para ahli, Brady dan Loonam (2010), Entity Relationship diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari

Menurut Indrajani dalam Nugraha dan Octasia (2016) mengemukakan bahwa “Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sebuah pendekatan top- bottom dalam perancangan basis

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan diagram yang digunakan untuk merancang suatu basis data, untuk memperlihatkan hubungan atau relasi antar entitas atau objek

Gambar 15 merupakan Entity Relationship Diagram untuk Aplikasi Jual Beli Hasil Pertanian Sayur- Syauran Berbasis Website, dimana pada ERD sistem ini terdapat 5 entitas yaitu Admin,