PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DI KABUPATEN BADUNG DENGAN PEMANFAATAN POTENSI DESA DAN KEARIFAN LOKAL MELALUI SENTUHAN
MAHASISWA KKN PPM UNIVERSITAS UDAYANA
EDITOR:
I Nyoman Suartha I Nyoman Suarsana I Gede Rai Maya Temaja
KONTRIBUTOR:
Ni Made Dwidiani, dkk
Ni Luh Putu Vidya Paramita dkk I Wayan Nico Fajar Gunawan, dkk Ni Nyoman Werdi Susari, dkk.
I Putu Yudhi Arjentinia, dkk Lie Jasa, dkk.
I Nyoman Budiastra, dkk I Wayan Widhiada, dkk.
Ketut Astawa, dkk
Ni Ketut Agusintadewi, dkk
Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dkk I Ketut Suarsana, dkk.
Ida Bagus Gde Primayatna, dkk Nyoman Ari Mayadewi, dkk
Cok Istri Putri Kusuma Kencanawati, dkk Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti, dkk.
I Gusti Agung Gede Arya Kadyanan, dkk.
Ketut Anom Dada, dkk.
I Gusti Ngurah Sudisma, dkk.
I Nyoman Suartha, dkk
LAY OUT ISI:
Chonti DESAIN SAMPUL:
Gde Ngurah Aryawan PENERBIT:
Swasta Nulus
Jl. Dewi Supraba 17 Denpasar [email protected]
CETAKAN:
Pertama: 2018. 513 hlm, 21x29 cm Font: Times New Roman 11
ISBN:
978-602-5742-49-1
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widi Wasa, atas limpahan rahmatnya sehingga pelaksanaan KKN PPM Periode XVII, Tahun 2018 dapat dilaksanakan dengan lancar, aman, sukses dan tepat waktu. KKN PPM XVII th 2018, mengambil tema:
Pemberdayaan potensi masyarakat desa dalam pengelolaaan sumberdaya alam. Sedangkan MOTTO KKN PPM XVII adalah Sewaka Guna Pariposana (Mengabdikan Ilmu Memberi Solusi), yang secara arfiah bermakna KKN menyatu di dalam hati dan pikiran masyarakat untuk mengabdikan ilmu guna memberi dan mencari solusi penyelesaian masalah yang terbaik.
Universitas Udayana pada tahun 2018 melaksanakan KKN PPM di 170 desa lokasi dan tersebar di 8 kabupaten di Provinsi Bali dengan jumlah mahasiswa 3424 orang mahasiswa. Kabupaten Badung ada 20 desa KKN RM, di Kabupaten Gianyar ada 20 desa, di Kabupaten Bangli ada 30 desa, di Kabupaten Tabanan ada 20 desa, di Kabupaten Klungkung ada 20 desa, di Kabupaten Jembrana ada 20 desa, di Kabupaten Karangasem ada 20 desa, dan di Kabupaten Buleleng ada 20 desa. Pelaksanaan KKN PPM berlangsung selama 1 bulan dan 1 minggu (mulai 21 Juli-27 Agustus 2018).
Selama KKN mahasiswa mendapat kesempatan yang lebih luas untuk belajar menerapkan IPTEKS yang diporoleh di kampus, dan belajar lebih luas tentang masyarakat, belajar bermasyarakat dan belajar membagun desa. Mahasiswa juga telah melaksanakan dan membantu masyarakat melalui KK dampingan bagi masayarakat yang tergolong warga prasejahtera dan memecahkan masalah-masalah keluarga, memberi informasi, dan memberi motivasi. Hal yang juga penting adalah mahasiswa dapat belajar meningkatkan soft skill.
Secara umum pelaksanaan KKN PPM XIV Th. 2018, berjalan dengan baik hal ini karena telah dipersiapkan dengan perencanaan yang lama. Namun demikian masih terdapat beberapa hambatan yang diluar kemampuan panitia untuk memprediksinya. Kekurangan-kekurangan ini akan menjadi bahan intropeksi bagi pantia KKN sehingga pelaksanaan KKN dimasa mendatang menjadi lebih baik.
Pada kesempatan yang baik ini, kami ingin menyampaikan terimakasih banyak kepada Bapak Rektor dan Ketua LPPM Unud yang telah memfasilitasi kegiatan KKN PPM periode XVII, Dekan di lingkungan Unud, panitia pelaksana KKN PPM peride XVII, Koordinator kabupaten (Korkab), Dosen pembimbing lapangan (DPL), Seluruh perbekel dan desa yang menjadi lokasi KKN PPM periode XVII, yang telah berkerja keras, menerima dan membimbing mahasiswa sehingga pelaksanaan KKN PPM periode XVII berjalan dengan baik. Kami juga ingin menyampaikan permohonan maaf apabila selama penyelenggaraan KKN ada hal-hal yang kurang berkenaan.
Sekian dan terimakasih
Bukit Jimbaran, Desember 2018
Pelaksana KKN PPM Unud Periode XVII Ketua
Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, MSi
PRAKATA
Dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama bidang Pengabdian Kepada Masyarakat, kegiatan KKN di Unud adalah salah satu program wajib dalam setiap tahun akademik bagi para mahasiswa dan merupakan kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan TRI DHARMA Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian serta wajib diikuti oleh seluruh Mahasiswa Unud, sebagai suatu syarat kelulusan mahasiswa sebelum mengakhiri studinya di Unud.
Kegiatan KKN PPM di Universitas Udayana dilaksanakan di desa selama 1 bulan dan 1 minggu atau dengan bobot 3 satuan kredit semester (SKS). Selama proses pelaksanakan KKN PPM, mahasiswa dalam satu kelompok desa KKN dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). DPL bertugas untuk memberi bimbingan mulai dari orientasi dan observasi ke lokasi lapangan, membantu melancarkan proses pendekatan sosial mahasiswa dengan masyarakat. Berfungsi memberi bimbingan selama di lapangan, menumbuhkan disipilin dan motivasi, serta mendampingi mahasiswa dalam melaksanakan program kerja KKN RM dan membantu memecahkan masalah yang dihadapi agar program-program KKN terlaksana dengan baik.
Berkaitan dengan KKN PPM, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Udayana akan terus berkontribusi dalam memberi pendampingan dan pemberdayaan kepada masyarakat di lokasi KKN untuk dapat meningkatkan daya dan potensi masyarakat perdesaan sehingga mampu memanfaatkan sumber daya alam untuk kesejahteraan.
Kami menyambut dengan baik dan senang hati atas telah terbitnya buku ini dan ini menunjukkan Lembaga Penelitian dan pengabdian Kepada Masyarakat telah ikut berperan aktif di dalam membangun masyarakat dari pinggiran, memberdayakan masyarakat sehingga apa yang telah dilakukan Universitas Udayana dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Semoga buku tentang pembedayaan dan pendampingan masyarakat oleh mahasiswa KKN Univeristas Udayana ini dapat dimanfaatkan sebesar-besar dan seluas-seluasnya untuk kepentingan desa, institusi dan pemerintah daerah maupun pusat.
Sekian dan Terimakasih
Bukit Jimbaran, Desember 2018 Ketua LPPM Universitas Udayana
Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, MP
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ii
PRAKATA iii
DAFTAR ISI iv
BAGIAN 1 Meningkatkan Keharmonisan Kehidupan antara Manusia dengan Lingkungan sekitar di Desa Petang
Ni Made Dwidiani, dkk
1-18
BAGIAN 2 Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Potensi Alam sebagai Daya Tarik Wisata Desa Belok/Sidan,
Ni Luh Putu Vidya Paramita dkk.
19 – 37
BAGIAN 3 Mengembangkan Potensi Wisata Desa Carangsari Berlandaskan Pembangunan Berkelanjutan
I Wayan Nico Fajar Gunawan, dkk.
38 – 54
BAGIAN 4 Keselarasan Pemanfaatan Potensi Desa Dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa Pangsan, Ni Nyoman Werdi Susari, dkk.
55 - 80
BAGIAN 5 Pengembangan Potensi Lokal Serta Peningkatan Kesehatan Lingkungan Desa Getasan, Oleh I Putu Yudi Arjentinia, dkk.
81 – 101
BAGIAN 6 Pengembangan Potensi Desa dan Peningkatan Kesehatan Lingkungan Dalam Mewujudkan Desa Ayunan Sebagai Desa Wisata yang Bersih dan Lestari
Lie Jasa, dkk.
102 - 117
BAGIAN 7 Optimalisasi Pelaksanaan serta Pengembangan Program Kerja Demi Terwujudnya Desa Blahkiuh yang ASIK
I Nyoman Budiastra, dkk.
118 - 139
BAGIAN 8 Pemberdayakan Masyarakat Untuk Desa Punggul Yang Ceria (Cerdas, Indah, Sehat)
I Wayan Widhiada, dkk.
140 -167
BAGIAN 9 Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat Usia Dini Demi Kemajuan Desa Sangeh di Masa Depan
Ketut Astawa, dkk.
168-195
BAGIAN 10 Kesehatan Masyarakat dan Kebersihan Lingkungan dalam Pengembangan Potensi Desa Abiansemal
Ni Ketut Agusintadewi, dkk.
196 - 221
BAGIAN 11 Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan, Kita Wujudkan Desa Mambal Yang Bersih, Sehat, Dan Mandiri.
Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dkk.
222 - 240
BAGIAN 12 Pemberdayaan Siswa Sekolah Dalam Upaya Pelestarian Budaya Bali Di Desa Gulingan.
I Ketut Suarsana, dkk.
241 - 257
BAGIAN 13 Peningkatan Kualitas Multisektor dalam rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Tumbak Bayuh.
Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti, dkk.
258 - 295
BAGIAN 14 Pengembangan kualitas sumber daya manusia di Desa Baha.
Ida Bagus Gde Primayatna, dkk
296 - 336
BAGIAN 15 Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Potensi Desa Cemagi menjadi Desa BERSERI (Bersih, Sehat, dan Lestari).
Nyoman Ari Mayadewi, dkk
337 - 361
BAGIAN 16 Pengembangan Potensi Lokal dalam Upaya Mewujudkan Desa Munggu yang Inovatif.
Cok Istri Putri Kusuma Kencanawati, dkk.
362 - 400
BAGIAN 17 Terwujudnya Sikap Melayani, Kehidupan yang Tertib, Lingkungan yang Bersih, Desa yang Mandiri dan Warga yang Bersatu di Desa Bongkasa.
I Gusti Agung Gede Arya Kadyanan, dkk.
401-443
BAGIAN 18 Terwujudnya Pelayanan Publik yang Baik di Lingkup Desa Selat, Oleh Ketut Anom Dada, dkk.
444 - 457
BAGIAN 19 Revolusi Mental Untuk Mewujudkan Desa Penarungan Yang Bermartabat.
I Gusti Ngurah Sudisma, dkk.
456-480
BAGIAN 20 Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Dan Potensi Desa Berbasis Revolusi Mental Menuju Desa Mengwitani BISA.
I Nyoman Suartha, dkk
481 - 513
55
Bagian 4
Keselarasan Pemanfaatan Potensi Desa Dan Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Desa Pangsan
Keselarasan Pemanfaatan Potensi Desa Dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Desa Pangsan
Oleh : Ni Nyoman Werdi Susari Vasundari Anantaya
Ni Wayan Lisna Eka Cahyani Luh Putu Diah Virayanti Nindya Kusuma Mahadewi I Made Ghora Palguna Ida Bagus Indra Narotama Ni Kadek Ayu Sucipta Dewi Putu Diah Artaningsih Ni Wayan Fortuna Ningsih Dwi Rizkya Wulandari Made Sinthya Aryasthini M.
Ni Wayan Dhevi Sukma Dewi Komang Dessica Indriyanti Grace Sarabecca Madaline Manalu Ni Putu Tia Widya Andari
Elshaday S. B. Siregar I Wayan Putra Ariyasa Ni Ketut Gitariastuti
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
2018
57 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi : Identifikasi Potensi Unggulan dan Masalah
Desa Pangsan merupakan salah satu desa dari tujuh desa yang berada di Kecamatan Petang. Desa Pangsan hanya terletak ± 1 km ke arah selatan dari pusat Kecamatan Petang. Desa Pangsan memiliki batas wilayah sebagai berikut:
Bagian Utara : Desa Petang
Bagian Timur : Sungai Ayung (Kabupaten Gianyar) Bagian Selatan : Desa Getasan
Bagian Barat : Sungai Penet (Kabupaten Badung)
Untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat, wilayah Desa Pangsan dibagi menjadi 5 (lima) Banjar Dinas yaitu :
Br. Dinas Pangsan Tengah Br. Dinas Pangsan Dalem Br. Dinas Kasianan Br. Dinas Sekarmukti Br. Dinas Pundung
Potensi yang dimiliki Desa Pangsan salah satunya adalah lahan dengan seluas 202,55 Ha dengan penggunaan sebagai berikut (Profil Desa Pangsan 2017):
Tanah Sawah : 142,00 Ha Tanah Kering : 212,00 Ha
- Tegal/Ladang : 148,00 Ha - Pemukiman : 38,00 Ha - Pekarangan : 26,00 Ha Tanah Perkebunan : 198,00 Ha
Tanah Hutan : 21,00 Ha Tanah Fasilitas Umum : 3,00 Ha
Walaupun luas tanah sawah lebih kecil dibandingkan dengan luas tanah perkebunan, area persawahan Desa Pangsan menjadi objek wisata andalan yang menunjang pembangunan Desa Wisata Pangsan.
Dilihat dari sisi tersebut pula, mayoritas penduduk atau masyarakat Desa Pangsan bermata pencaharian sebagai petani lahan basah, walaupun tidak sedikit yang juga bercocok tanam di ladang atau kebun, seperti kebun cokelat atau kopi. Dilihat dari segi sosial dan budaya, kondisi masyarakat desa Pangsan tidak jauh berbeda dengan desa-desa adat di Bali yang masih kental dengan budaya melalui pelaksanaan yadnya-nya. Sejalan dengan pengembangan Desa Pangsan sebagai sebuah desa wisata, masyarakat desa Pangsan sudah terbuka dan mampu beradaptasi dengan baik dengan kehadiran wisatawan asing ataupun bukan orang desa, seperti mahasiswa KKN seperti
kami. Selain itu, kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan juga sudah baik, sehingga kebersihan desa pun juga sudah terjaga.Berdasarkan uraian di atas, maka identifikasi masalah dalam kegiatan ini adalah :
No Permasalahan Lokasi
Sumber
(P/M/D)*
1. Belum adanya peta wilayah desa Pangsan yang terbaru dengan pemetaan banjar yang kurang spesifik
Desa Pangsan P
2. Belum adanya gambar perencanaan lapangan futsal desa Pangsan
Desa Pangsan P
3. Kurangnya pengetahuan Perangkat Desa mengenai cara penggunaan software autocad
Desa Pangsan P
4. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai teknologi inseminasi buatan dalam proses pengembangbiakan sapi, mengingat Desa Pangsan merupakan pusat peternakan sapi Bali.
Desa Pangsan M
5. Masih kurangnya kualitas sumber daya manusia Desa Pangsan dalam bidang pariwisata khususnya kemampuan berbahasa asing, mengingat Desa Pangsan akan dijadikan sebagai Desa Wisata.
Desa Pangsan P
6. Belum meratanya pengetahuan masyarakat Desa Pangsan mengenai investasi dan iming-iming investasi
Desa Pangsan M
7. Masih rendahnya kesadaran anak-anak sekolah akan perilaku bersih dan sehat berakibat pada kesehatan mereka, khususnya berkaitan dengan kebiasaan cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar.
Desa Pangsan
M 8. Masih rendahnya kesadaran warga Desa Pangsan
akan perilaku bersih dan sehat dalam pemilahan sampah yang berakibat pada kesehatan lingkungan desa.
Desa Pangsan P
7. Pengemasan produk-produk UMKM di Desa Pangsan yang belum secara optimal dan masih memerlukan desain kemasan yang unik dan menarik.
Desa Pangsan M
59 8. Pernah terjadi keadaan sosial keluarga pada Desa Pangsan P
*P= Perangkat Desa, M=Masyarakat, D=Dinas instansi Vertikal/stakeholder 1.2 Usulan Penyelesaian Masalah
Tema dan Program
2.1.1 Tema
Tema KKN PPM Periode XVII Universitas Udayana yang berlokasi di Desa Pangsan adalah
“Keselarasan Pemanfaatan Potensi Desa Dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa Pangsan”.
2.1.2 Program
Untuk mencapai maksud tema yang diinginkan, disusunlah program-program kerja yang kemudian direalisasikan selama pelaksanaan KKN PPM berlangsung. Rincian program kerja KKN PPM yang berlokasi di Desa Pangsan dijelaskan sebagai berikut:
Program Pokok Tema
Nama Bidang No Nama Program Kerja
Prasarana Fisik
1 Pengadaan Peta Wilayah Desa Pangsan
2 Pengadaan Gambar Perencanaan Lapangan Futsal Desa Pangsan 2019
3 Pelatihan Autocad untuk Perangkat Desa Pangsan Peningkatan
Produksi 1 Penyuluhan Inseminasi Buatan pada Ternak 2
Membantu Pengemasan dan Mendesain Kemasan Produk Nata De Coco Desa Pangsan
Sosial dan Budaya
1 Seminar perkawinan Pada Gelahang di Bali 2 Penyuluhan Kelompok Sadar Wisata
3 Pelatihan Bahasa Asing (Inggris dan Jepang) Desa Pangsan 4 Sosialisasi Investasi Bodong
Kesehatan
Masyarakat 1
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar Desa Pangsan.
2 Sosialisasi Pemilahan Sampah Organik dan Non-Organik
1.3 Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari diadakannya KKN-PPM Universitas Udayana yang berlokasi di Desa Pangsan adalah untuk memberdayakan masyarakat desa guna mewujudkan
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam
memanfaatkan potensi yang dimiliki desa. Secara spesifik tujuan ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Pemetaan wilayah Desa Pangsan beserta potensi desa dan memberikan pengetahuan mengenai penggunaan software autocad.
2. Memberikan pengertian dan pembinaan bagi para peternak dalam hal pemanfaatan teknologi inseminasi buatan ternak dalam upaya peningkatan produktivitas ternak.
3. Memberikan pengetahuan mengenai cara-cara pengemasan produk yang menarik.
4. Memberikan sosialisasi mengenai tata cara sistem perkawinan Pada Gelahang dan pengetahuan mengenai investasi bodong.
5. Memberikan pemahaman akan pentingnya menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kepada masyarakat melalui pemilahan sampah sehari-hari dan juga mengenai menjaga kebersihan tangan dan gigi kepada anak-anak SD di desa Pangsan.
BAB 2.
TARGET DAN LUARAN 2.1 Sasaran Kegiatan.
Sasaran kegiatan adalah masyarakat desa Pangsan, karang taruna, dan siswa-siswi SD se Desa Pangsan
2.2 Target Luaran
1. Pemetaan potensi desa P a n g s a n .
2. Peningkatan produktivitas ternak melalui teknik inseminasi buatan.
3. Peningkatan pengetahuan mengenai cara-cara pengemasan produk yang menarik.
4. Peningkatan pemahanan mengenai tata cara sistem perkawinan Pada Gelahang dan pengetahuan mengenai investasi bodong.
5. Peningkatan pemahaman Perilaku Hidup Bersih melalui pemilahan sampah, menjaga kebersihan tangan dan gigi anak-anak SD di desa Pangsan.
BAB 3
PELAKSANAAN DAN HASIL LUARAN Pengadaan Peta Wilayah Desa Pangsan
Desa Pangsan merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Badung yang terdiri dari 5 banjar dinas. Wilayah desa Pangsan yang terdiri dari 5 banjar ini tidak dipetakan secara jelas dan hanya terdapat peta Desa Pangsan secara umum saja. Untuk mempermudah pemberdayaan masyarakat dan pemberian informasi baik kepada pemerintah, masyarakat maupun wisatawan maka
61 diperlukan sebuah peta yang dapat memetakan potensi-potensi yang dimiliki oleh Desa Pangsan. Desa Pangsan yang kedepannya akan mengembangkan potensi wisata di Desa Pangsan memerlukan pemetaan yang leih jelas agar wisatawan dapat mengetahui potensi desa dan memudahkan mereka dalam mencari tempat atau rute-rute tertentu pada wilayah Desa Pangsan.
Program ini merupakan program pengadaan peta wilayah Desa Pangsan, dimana nantinya dalam peta persebut akan berisi batas-batas desa Pangsan, pemetaan secara spesifik wilayah setiap banjar yang ada di Desa Pangsan, potensi-potensi masing-masing wilayah, tempat-tempat penting dan jalan-jalan yang ada di desa Pangsan. Tujuan dari program ini adalah membantu masyarakat desa Pangsan untuk memetakan potensi masing-masing wilayah yang ada dan membantu masyarakat di luar desa Pangsan dan wisatawan yang berkunjung ke desa Pangsan ketika ingin mengetahui potensi yang dimiliki desa Pangsan. Selain itu program tersebut juga dapat mengatasi kebingungan luar desa Pangsan ketika ingin mencari tempat-tempat tertentu di desa Pangsan. Peta tersebut nantinya akan diserahkan kepada kasi kesejahteraan bidang prasarana fisik di kantor desa Pangsan dan akan dijadikan sebagai kelengkapan administrasi Desa Pangsan.
Gambar 3.1 Tahapan Pembuatan Peta Desa Pangsan
Gambar 3.2 Hasil akhir gambar peta Desa Pangsan dengan batas per banjar Hasil Kegiatan:
Hasil dari kegiatan ini adalah peta Desa Pangsan yang baru dengan diberikan batasan perbanjar.
Pengadaan Gambar Perencanaan Lapangan Futsal Desa Pangsan 2019 Pelaksanaan
Olahraga futsal merupakan olahraga yang popular dikalangan masyarakat belakangan ini.
Peminatnya tidak hanya dari kalangan generasi muda tapi juga dari kalangan orang tua ssehingga
63 lapangan futsal di Desa Pangsan akan di mulai diselenggarakan tahun 2019, namun untuk gambar perencanaan dari bangunan lapangan futsal yang akan dibangun di Desa Pangsan belum ada sehingga saat ini. Untuk memudahkan pembangunan maka dibuatlah progam kerja pengadaan gambar perencanaan lapangan futsal untuk Desa Pangsan.
Program ini merupakan program pengadaan gambar rancangan lapangan futsal untuk Desa Pangsan di tahun 2019. Dimana nantinya dalam gambar rancangan lapangan futsal tersebut akan ada gambar 2 dimensi yang berupa gambar kerja dan gambar 3 dimensi berupa penggabaran secara visual dari lapangan futsal yang akan dirancang. Tujuan dari program ini adalah membatu masyarakat desa Pangsan dan aparat desa khususnya ksi kesejahteraan pada bidang prasarana fisik untuk memberikan gambar perencanaan lapangan futsa di Desa Pangsan sehingga dapat membantu pengerjaan lapangan futsal tersebut kedepannya. Gambar rancangan tersebut nantinya akan diserahkan kepada ksi kesejahteraan bidang prasarana fisik di kantor desa Pangsan dan akan dijadikan sebagai salah satu ide gagasan dalam pembuatan lapangan futsal Desa Pangsan.
Gambar 3.3 Tahap pembuatan gambar rancangan peta lapangan futsal Desa
Gambar Akhir Lapangan Futsal Hasil Luaran yang Dicapai
Hasil dari kegiatan ini adalah gambar rancangan Lapangan Futsal Desa Pangsan.
Pelatihan Autocad untuk Perangkat Desa Pangsan
A. Pelaksanaan
Pelatihan Autocad merupakan salah satu program yang sangat dibutuhkan oleh para pegawai kantor desa khususnya staff bagian Sie Kesejahteraan dan Perencanaan. Autocad itu sendiri memiliki definisi yaitu salah satu software aplikasi yang digunakan untuk membuat gambar kontruksi berupa 2D maupun 3D yang terkait dengan gambar teknik. Pelatihan ini bertujuan agar staff dapat membuat gambar terkait dengan bidang prasarana fisik.
Contoh penggunaan Autocad dalam bidang kontruksi adalah pembuatan gambar teknik berupa gambar senderan, denah rumah, gambar jembatan, dll. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan Autocad sangat dibutuhkan untuk membantu kemajuan pembangunan desa dan dapat memaksimalkan sumber daya manusia yang dimiliki Desa Pangsan.
Pelatihan Autocad dilaksanakan sebanyak 5 kali pertemuan. Hal ini bertujuan agar peserta pelatihan dapat menyerap ilmu pengetahuan yang diberikan. Pada pelatihan ini peserta akan dipinjamkan laptop oleh mahasiswa. Hal ini dikarenakan pihak Kantor Desa Pangsan hanya memiliki 1 laptop yang memiliki software Autocad.
65 Gambar 3.4 Kegiatan Pelatihan Software Autocad di Kantor Desa Pangsan
B. Hasil Kegiatan:
Hasil dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada Staff Sie Kesejahteraan dan Perencanaan.
Penyuluhan Inseminasi Buatan pada Ternak A. Pelaksanaan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang sangat besar. Manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menggunakan rasa, karsa dan daya cipta yang dimiliki. Salah satu bidang iptek yang berkembang pesat dewasa ini adalah teknologi reproduksi. Teknologi reproduksi adalah ilmu reproduksi atau ilmu tentang perkembangbiakan yang menggunakan peralatan serta prosedur tertentu untuk menghasilkan suatu produk (keturunan). Salah satu teknologi reproduksi yang telah banyak dikembangkan adalah inseminasi buatan. Inseminasi buatan merupakan terjemahan dari artificial insemination yang berarti memasukkan cairan semen (plasma semen) yang mengandung sel-sel kelamin hewan jantan (spermatozoa) yang diejakulasikan melalui penis pada waktu terjadi kopulasi atau penampungan semen.
Permasalahan yang dihadapi dalam bidang peternakan di Indonesia khususnya Bali antara lain adalah masih rendahnya produktifitas dan mutu genetik ternak. Keadaan ini terjadi karena sebagian besar peternakan di Bali masih merupakan peternakan konvensional, dimana mutu bibit, penggunaan teknologi dan keterampilan peternak relatif masih rendah. Orientasi swasembada daging sapi tahun 2014 (PSDS 2014) tidak semata-mata diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan konsumen dengan pengendalian impor (sapi dan daging) tetapi lebih diarahkan dalam konteks peningkatan produksi, kesejahteraan peternak, dan kesinambungan usaha peternak sapi serta meningkatkan daya saing produksi, sehingga secara langsung maupun tidak langsung dampaknya akan mengurangi ketergantungan dari impor daging dan sapi.
Tulang punggung penyediaan daging sapi di Bali adalah peternak berskala kecil, karena hanya sedikit peternak yang berskala menengah atau besar. Peternakan rakyat berskala kecil biasanya merupakan usaha sambilan sehingga kurang mendapat perhatian khususnya kesehatan reproduksi ternak. Terlebih petang merupakan sentra pembibitan sapi Bali sehingga oleh sebab itu diperlukan sosialisasi mengenai pentingnya penggunaan Inseminasi Buatan karena selain dapat meningkatkan populasi ternak dengan genetik unggul Inseminasi Buatan juga memiliki berbagai manfaat yang sangat menguntungkan bagi kelompok peternak maupun peternak itu sendiri.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program tersebut adalah untuk menambah pengetahuan kepada masyarakat terutama kelompok peternak tentang kelebihan dan keuntungan yang bisa didapatkan melalui penggunaan Inseminasi Buatan pada ternak sapi yang diternakan di Desa Pangsan.
Gambar 3.5. Foto Bersama seminar Inseminasi Buatan.
B. Hasil Kegiatan :
Hasil dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada peternak mengenai kelebihan serta keuntungan yang bisa didapatkan melalui praktis penggunaan Inseminasi Buatan pada sapi Bali sehingga dapat meningkatkan produksi sapi di Bali
Membantu Pengemasan dan Mendesain Kemasan Produk Nata De Coco Desa Pangsan
67 A. Pelaksanaan
Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang sangat diperlukan oleh setiap manusia. Dalam budidaya dan pengolahannya, hasil pertanian akan menghasilkan suatu produk, baik itu berupa makanan maupun kerajinan. Produk-produk olahan hasil pertanian perlu dikemas dengan baik agar menarik sehingga harga jual produk tersebut dapat meningkat. Desa Pangsan merupakan desa yang banyak mengolah hasil pertanian menjadi produk-produk unggulan seperti halnya Nata de Coco yang nantinya akan dibantu membuat kemasannya agar lebih menarik dan dapat bersaing di pasaran sehingga dapat meningkatkan nilai jual dari produk-produk tersebut.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program tersebut adalah untuk membantu dan meningkatkan daya saing di pasar dan menambah nilai produk dengan membantu melakukan pengemasan produk olahan hasil pertanian dengan menyasar wirausaha di Desa Pangsan.
Hal ini tentunya didukung dengan bantuan desain dan merek dagang yang lebih baik dan menarik. Disamping itu pengemasan produk yang lebih menarik dan ramah lingkungan akan diutamakan dalam program ini.
Gambar 3.6. Desain Bagian Atas Kemasan Nata de Coco.
Gambar 3.7 Desain Bagian Samping Kemasan Nata de Coco.
Gambar 3.8 Desain kemasan Nata de Coco yang sudah di tempel pada kemasan B. Hasil Kegiatan :
Hasil Kegiatan ini adalah untuk membantu desa untuk melaksanakan pelatihan pembuatan Nata de Coco melalui pembuatan desain Kemasan sehingga dapat digunakan untuk mempermudah dan melancarkan program desa.
Seminar perkawinan Pada Gelahang di Bali A. Pelaksanaa
Bali merupakan pulau yang memiliki adat istiadat dan budaya yang sangat erat dengan kehidupan masyarakat setempat yang sebagian besar beragama Hindu. Dalam hal perkawinan, masyarakat adatnya menganut sistem kekerabatan patrilineal, yang lebih dikenal dalam masyarakat di daerah ini dengan sebutkan sistemkekeluargaan purusa atau kapurusa Apabila dalam sebuah perkawinan tidak dapat mempunyai anak laki-laki sebagai penerusketurunan, maka keluarga tersebut disebut ceput atau putung, yaitu suatu kondisi di mana suatu keluarga tidak mempunyai pelanjut keturunan. Untuk mencegah keputungan dalam masyarakat dikenal dengan istilah sentana rajeg yang ternyata belum bisa menyelesaikan masalah keputungan tersebut di masyarakat. Belakangan ini, pihak-pihak yang mengalamimasalah dalam memilih bentuk perkawinan seperti di atas, berusaha mencari jalan keluarnya sendiri walau belum ada payung hukum yang memadai untuk itu, yaitu dengan memilih bentuk perkawinan Pada Gelahang atau perkawinan mepanak bareng atau perkawinan pada negen ayah. Masyarakat di desa Pangsan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung telah mengenal perkawinan pada gelahang, salah satu masyarakat pernah melakukan perkawinan pada gelahang tersebut namun tidak dapat dilanjutkan karena faktor penolakan di lingkungan keluarga dan masyarakat sehingga masyarakat setempat perlu diberikan pemahaman mengenai hak, kewajiban serta tanggung jawab jika dilakukan perkawinan Pada Gelahang.
Gambar 3.9 Kegiatan Seminar Pada Gelahang di Kantor Desa Pangsan bersama Prof. Windia
69 Gambar 3.10 Foto bersama Seminar Pada Gelahang dengan Prof. Windia (Narasumber)
B. Hasil Kegiatan
Hasil dari kegiatan ini adalah menambah pengertahuan tentang bentuk perkawinan Pada Gelahang atau perkawinan mepanak bareng atau perkawina pada negen ayah kepada Masyarakat di desa Pangsan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.
Penyuluhan Kelompok Sadar Wisata dan Pelatihan Bahasa Asing (Inggris dan Jepang) Desa Pangsan
A. Pelaksanaan
Sektor pariwisata masih menjadi andalan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan jumlah cadangan devisa negara, oleh sebab itu sektor pariwisata Indonesia menjadi sangat penting untuk dikelola dengan baik. Perkembangan pariwisata belakangan ini telah mengalami peningkatan. Dapat kita rasakan dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun wisatawan internasional yang berkunjung ke Indonesia khususnya Bali. Dalam sektor pariwisata di Indonesia, Bali merupakan salah satu andalan pemerintah pusat dan juga merupakan tempat tujuan utama wisatawan ke Indonesia. Demi menunjang perkembangan pariwisata dibutuhkan sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidang pariwisata itu sendiri, seperti contoh pemandu wisata yang memiliki keahlian berbahasa lain dan keahlian dalam menjelaskan sesuatu kepada wisatawan yang berkunjung ke objek wisata. Desa Pangsan adalah salah satu desa yang saat ini sedang dikembangkan untuk menjadi sebuah desa wisata. Peran masyarakat desa sangat penting dalam mewujudkan hal tersebut. Diperlukan kemampuan beradaptasi dan berkomunikasi yang baik agar dapat mempromosikan potensi desa kepada para wisatawan yang berkunjung. Dengan demikian, kegiatan sosialisasi berupa Seminar Kelompok Sadar Wisata dan Pelatihan Bahasa Asing (Inggris dan Jepang) Desa Pangsan perlu untuk diadakan dalam upaya pemberdayaan masyarakat desa sebagai tuan rumah Desa Wisata Pangsan.
Gambar 3.11 Kegiatan Penyuluhan Potensi Wisata Desa Pangsan secara door-to- door
Gambar 3.12 Kegiatan Pelatihan Bahasa Asing di Posko KKN PPM Desa Pangsan
B. Hasil Kegiatan:
Hasil dari kegiatan ini adalah memberikan pelajaran tambahan kepada siswasiswi sekolah dasar sehingga dapat meningkatkan minat belajar melalui metode pembelajaran yang mudah dicerna terutama pembelajaran bahasa asing sejak dini. Sementara itu, kegiatan penyuluhan sadar wisata bertujuan menyadarkan masyarakat mengenai potensi wisata yang ada di Desa Pangsan.
Sosialisasi Investasi Bodong A. Pelaksanaan
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Selain dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko keuangan jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal,
71 diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), atau ketertiban hukum.
Investasi bodong seakan sulit dibasmi. Meski banyak yang terungkap, investasi bodong baru kerap muncul kembali. Apalagi dengan berkembangnya teknologi informasi saat ini, besar kemungkinan jumlah investasi bodong semakin menjamur.
Berdasarkan daftar investasi yang dipublikasikan OJK, temuan investasi bodong sejak 2016 sampai dengan 2018 mengalami tren menurun. Pada 2016, OJK mencatat ada 72 investasi bodong yang berhasil diungkap. Pada tahun berikutnya, temuan investasi bodong oleh OJK itu menurun 29 persen menjadi sebanyak 57 kasus investasi bodong. Namun, pada tahun ini, temuan OJK akan meningkat. Ini karena sepanjang Januari 2018 saja sudah ditemukan 21 kasus investasi bodong.
Banyaknya kasus investasi bodong yang terjadi memerlukan kewaspadaan dan pemahaman mengenai invesatasi yang baik dan benar. Untuk itu diperlukan sosialisasi mengenai investasi, sehingga masyarakat dapat terhindar dari praktik investasi bodong.
B. Hasil Kegiatan:
Hasil dari kegiatan ini adalah menambah pengetahuan kepada masyarakat Desa Pangsan mengenai investasi dan bagaimana berinvestasi yang baik agar tidak menjadi korban dalam investasi bodong.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar Desa Pangsan. A.
Pelaksanaan
Kegiatan ini dilakukan berdasarkan observasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Unud di Desa Pangsan. Di Desa Pangsan diketahui terdapat 3 sekolah dasar, yaitu, SDN 1 Pangsan , SDN 2 Pangsan dan SDN 3 Pangsan. Namun pada saat survey, SDN 3 Pangsan masih dalam tahap renovasi, sehingga kami hanya melakukan kegiatan di SDN 1 Pangsan dan
SDN 2 Pangsan. Adapun tujuan dilakukannya PHBS adalah untuk mendidik anak – anak untuk berperilaku bersih dan sehat sejak dini.
Gambar 3.14 Kegiatan Penyuluhan PHBS di SD No. 1 dan 2 Pangsan
B. Hasil Kegiatan:
Hasil yang didapat dari kegiatan ini adalah tercapainya perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa SD di Desa Pangsan. Adapun tahapan – tahapan pelaksanaan kegiatan PHBS, antara lain:
1. Panitia melakukan survey dan berkoordinasi dengan pihak SDN 1 Pangsan dan SDN 2 Pangsan.
2. Mempersiapkan alat dan bahan kegiatan PHBS berupa pasta gigi, sabun cuci tangan, tissue, poster dan sound.
3. Melakukan kegiatan PHBS di SDN 1 Pangsan dan SDN 2 Pangsan, dengan membagi panitia menjadi 2 kelompok.
4. Acara ditutup dengan foto bersama.
Sosialisasi Pemilahan Sampah Organik dan Non-Organik A. Pelaksanaan
Pemilahan limbah yang baik dan benar, sampai saat ini masih menjadi masalah. Baik di daerah urban maupun di daerah rural seperti Desa Pangsan, masih belum begitu paham mengenai pemilahan limbah yang baik dan benar. Dari hasil wawancara sederhana, masyarakat Desa Pangsan masih belum mengetahui jenis- jenis sampah organik dan anorganik secara mendetail.
Masyarakat juga tidak mengetahui dengan baik bagaimana cara mengolah limbah dengan baik dan benar. Banyak masyarakat yang memilih untuk mengumpulkan semua sampah rumah tangga menjadi satu kemudian dibakar. Padahal beberapa bahan yang terkandung dalam
73 beberapa warga membuang sampah mereka di jurang maupun sungai. Hal ini tanpa disadari dapat menyebabkan pemandangan Desa Pangsan menjadi terganggu, menyebabkan bau yang tidak sedap, dan mebabkan penyakit. Hal ini menyebabkan mahasiswa tertarik untuk mendatangkan narasumber ahli untuk memberikan informasi yang tepat mengenai pemilahan limbah organic dan anorganik.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pemilahan limbah organik dan anorganik dengan baik dan benar. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan permintaan dari prebekel Desa Pangsan dan juga berdasarkan survey dari mahasiswa KKN di Desa Pangsan. Berdasarkan survey yang dilakukan, diketahui bahwa masyarakat di desa pangsan memiliki tanah yang sangat luas dan juga jurang sehingga beberapa masyarakat masih membuang sampah ke jurang ataupun membakar sampah di rumah, padahal tindakan tersebut dapat mencemari lingkungan dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan tujuan mengurangi tingkat pencemaran lingkungan, menurunkan angka penyakit, meningkatkan pengetahuan mengenai pemilahan limbah sehingga untuk selanjutnya dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Gambar 3.15 Kegiatan Penyuluhan Sanitasi Lingkungan Desa Pangsan di Br.
Sekarmukti-Pundung B. Hasil Kegiatan:
Hasil yang didapat dari kegiatan ini adalah tercapainya perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa SD di Desa Pangsan. Adapun tahapan – tahapan pelaksanaan kegiatan PHBS, antara lain:
1. Panitia melakukan survey dan berkoordinasi dengan pihak SDN 1 Pangsan dan SDN 2 Pangsan.
2. Mempersiapkan alat dan bahan kegiatan PHBS berupa pasta gigi, sabun cuci tangan, tissue, poster dan sound.
3. Melakukan kegiatan PHBS di SDN 1 Pangsan dan SDN 2 Pangsan, dengan membagi panitia menjadi 2 kelompok.
4. Acara ditutup dengan foto bersama.
5. Panitia melakukan survey konsumsi untuk peserta dan narasumber.
6. Panitia membersihkan dan menyiapkan lokasi kegiatan yaitu di Banjar Sekar Mukti/Pundung.
7. Panitia mempersiapkan konsumsi peserta, tamu undangan dan peserta.
8. Panitia melakukan follow up kepada narasumber, tamu undangan dan peserta.
9. Acara dilakukan dengan pemberian materi selama 45 menit dan tanpa sesi tanya jawab karena ada keterbatasan waktu dari pihak masyarakat.
10. Kegiatan diakhiri dengan pemberian piagam dan foto bersama.
BAB 4.
SIMPULAN DAN REKOMENDASI 4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil kegiatan KKN PPM Periode XVII di Desa Pangsan dapat disimpulkan bahwa:
1. Program-program yang telah direncanakan dapat dikerjakan seluruhnya.
2. Masih kurangnya tingkat ketertarikan masyarakat untuk mengikuti kegiatan dalam bentuk seminar.
3. Beberapa program masih memerlukan tindak lanjut. Salah satunya sosialisasi yang dilakukan rutin yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa KKN berikutnya, seperti sosialisasi dan demonstrasi perilaku bersih untuk sanitasi lingkungan.
4. Masyarakat Desa Pangsan menerima kami (mahasiswa KKN) dengan sangat baik sehingga kami dapat bersosialisasi dengan masyarakat secara baik.
4.2 Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang dapat penulis sampaikan di antaranya:
1. Perlu ditingkatkan kesadaran dari masyarakat untuk dapat menjaga dan merawat lingkungan sekitar agar tetap bersih, khususnya kesadaran pemisahan pembuangan sampah organik dan non-organik.
2. Semua aspek yang pernah diberikan dan dimediasi oleh kerjasama antara Masyarkat desa dan Mahasiswa KKN diharapkan dirawat dan dijaga sebagai proses yang berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA Profil Desa Pangsan Tahun 2017
75 Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM)
LPPM Universitas Udayana Tahun 2018.
Lampiran Foto Kegiatan
Gambar 3.16 Jalan Santai Rangkaian acara HUT Republik Indonesia yang ke-73
Gambar 3.17 pelaksanaan kegiatan gotong royong
Gambar 3.18 Menjadi supporter pertandingan lomba sepak bola
Gambar 3.19 Menjadi official kontingen Desa Pangsan di Porsenicam Petang
Gambar 3.20 Pelaksanaan Pojok Pintar oleh Kelompok Mahasiswa KKN-PPM
77 Gambar 3.21 Pelaksanaan Piket Kantor Desa Pangsan
Gambar 3.22 pelaksanaan kegiatan pembagian tempat sampah.
Gambar 3.23 kegiatan perlombaan sebelum HUT STT Sekar Jepun
Gambar 3.24. Pemeriksaan Kesehatan Lansia
Gambar 3.25 pelaksanaan menghadiri undangan HUT STT Sekar Jepun
Gambar 3.26 Sensus pengadaan data Kartu Keluarga untuk Posyandu
79 Gambar 3.27 Gambar Peta Desa Pangsan dan batas wilayah per banjar