ANALISIS PENGARUH PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. NUSA ALAM LESTARI TERHADAP KUALITAS AIR TANAH DI DESA SALAK
KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO
ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF COAL MINING IN PT NUSA ALAM LESTARI ON GROUNDWATER QUALITY IN SALAK VILLAGE TALAWI
DISTRICT SAWAHLUNTO CITY
Mira Anjellyna1, Dian Hadiyansyah2 dan Riam Marlina3 Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang1 Bidang Air Tanah, Dinas Energi dan Sumberdaya Manusia Sumatera Barat2
Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Negeri Padang3 Email. miraanjellyna@gmail.com
Abstrak
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu, yang menyebabkan air tidak berfungsi sesuai dengan peruntukaannya. Pencemaran bisa terjadi pada air permukaan (surface water) dan air tanah (groundwater). Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui indeks pencemaran pada air tanah daerah lingkungan sekitar tambang PT NAL berdasarkan Kepmen Lingkungan Hidup No 115 Tahun 2003 dan mendapatkan peta arah aliran air tanah dangkal PT NAL Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto Pengujian sampel air tanah dengan cara uji langsung di lapangan dan uji laboratorium, dengan parameter yang di uji adalah pH, TDS, Mn, dan Fe. Untuk menganalisa datanya menggunakan metode Storet dan Kepmen Lingkungan Hidup No 115 Tahun 2003 serta menggunakan metode SIG (Sistem Informsi Geologi) untuk mengetahui arah aliran air tanah daerah tersebut. Berdasarkan hasil dari analisa termasuk ke golongan air kelas C yang artinya adalah air tersebut cemar sedang dan tidak layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat tetapi hanya bisa digunakan untuk kebutuhan perikanan dan pertanian. Arah aliran air tanah PT Nusa Alam Lestari mengarah ke Desa Salak, dimana daerah tersebut memiliki elevasi lebih rendah dari daerah yang lainnya.
Kata kunci: Pencemaran Air, Air Tanah, Air Permukaan, Storet, SIG.
Abstract
Pollution of air entry or inclusion of life, substances, energy and or other components into the water by human activities so that the quality rises to a certain level, which causes air not suitable for use with its designation. Pollution can occur on the surface of water and ground water. The purpose of this study was to study the pollution index of ground water in the environment around the PT NAL mine based on the Ministry of Environment Decree No. 115 of 2003 and obtain a map of the shallow air flow direction of PT NAL Talawi District Sawahlunto Soil research samples by direct test in the field and laboratory tests , with the parameters tested are pH, TDS, Mn, and Fe. To analyze the data using the Storet method and the Ministry of Environment No.
115 of 2003 and using the GIS (Geological Information System) method to determine the direction of groundwater flow in the area. Based on the results of the assessment, including air class C which is meant this air class and is not suitable for the community but can only be used
for agricultural and agricultural needs. The direction of the groundwater flow of PT Nusa Alam Lestari towards Salak Village, where this area has a lower altitude than other regions.
Keywords: Water Pollution, Groundwater, Surface Water, Storet, GIS.
1. PENDAHULUAN
PT. Nusa Alam Lestari (PT. NAL) adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batubara.
Tujuan utama PT. Nusa Alam Lestari adalah mengembangkan dan menggunakan batubara sebagai bahan bakar pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Serta memproduksi dan memasarkan batubara dengan cara harga terbaik dan berkembang harmonis bersama lingkungan dengan menggunakan metode penambangan bawah tanah.
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu, yang menyebabkan air tidak berfungsi sesuai dengan peruntukaannya. Pencemaran air banyak diakibatkan oleh masuknya bahan pencemar berupa gas, bahan terlarut, maupun partikulat yang menyebabkan air menjadi tidak lagi sesuai dengan kondisi alamiahnya. Bahan pencemar yang memasuki badan perairan bisa masuk dengan berbagai cara antara lain melalui tanah, atmosfer, limbah domestik, limbah industri dan lain sebagainya (Flysh Geost, 2016).
Di Kota Sawahlunto sendiri terdapat area pertambangan batubara yang terletak di daerah Salak, pemukiman masyarakat bisa terbilang dekat dengan lokasi penambangan yaitu dengan jarak terdekat kurang lebih 400 m. Di desa Salak sendiri tidak hanya terdapat satu perusahaan tambang batubara saja, melainkan banyak terdapat perusahaan tambang batubara yang lainnya.
Menurut Connell dan Miller (1995) dalam F.Z.Ijazah, D.Rohma, Y.Malik (2016), akibat pelepasan buangan tambang batubara
yang masih aktif, dan tingginya kadar logam seperti Fe, Mn, Zn, Cu, Ni dan terjadi urutan reaksi-reaksi oksidasi sehingga terbentuk FeS2 yang potensial menurunkan pH perairan. Dengan adanya limbah FeS2 yang masuk ke sungai sehingga kondisi air seperti ini tidak lagi layak untuk digunakan sebagai lahan pertanian, serta cadangan air yang akan dikonsumsi baik untuk keperluan mandi, atau kebutuhan rumah tangga lainnya.
Maka dari itu, dalam penelitian ini perlu mengetahui beberapa hal seperti mengetahui indeks pencemaran air tanah pada daerah lingkungan sekitar tambang PT NAL berdasarkan Kepmen Lingkingan Hidup No.115 Tahun 2003 dan mendapatkan peta sebaran arah aliran air tanah dangkal PT Nusa Alam Lestari Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. (Menurut Sugiyono : 2003).
2.1 Data dan Sumber Data 2.1.1 Data
Data yang di butuhkan pada penelitian ini adalah:
1. Data primer.
a. Sampling air tanah b. Koordinat lokasi sampel c. Data kualitas air tanah
2. Data sekunder.
a. Peta kesampaian daerah b. Peta topografi
c. Peta geologi d. Peta IUP
e. Peta hidrogeologi f. Hasil uji laboratorium
sampling air tanah g. Data curah hujan 2.1.2 Sumber Data
Sumber data yang peneliti dapatkan berasal dari pengamatan langsung di Desa Salak Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto, dari PT NAL, dan hasil uji laboratorium.
2.2 Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua cara, yaitu:
1. Menggunakan metode storet
Yaitu dengan menganalisis data hasil uji laboratorium dan menentukan status mutu air berdasarkan nilai bobot parameter yang di uji, yaitu Fe, Mn, TDS, dan pH.
Tabel 2.1 Penentuan Sistem Nilai Untuk Menentukan Status Mutu Air Pada
Sampel Air Tanah
Para meter
Satua n
Baku
Mutu Baik Mini mum
Rata- rata
Maksi mum
pH 6 – 9 0 -2 -6 -2
TDS Ppm
Fe Mg/l 7 0 -2 -6 -2
Mn Mg/l 4 0 -2 -6 -2
Jika hasil pengukuraan memenuhi nilai baku mutu air maka diberi skor 0. Jika hasil pengukuran tidak memenuhi nilai baku mutu air atau hasil pengukuran lebih besar dari baku mutu maka diberi skor seperti yang tertera di dalam tabel. Pemberian skor untuk nilai minimum dengan cara mengambil hasil uji paling rendah dari semua sampel yang di uji, jika nilai minimum tidak memenuhi baku mutu maka diberi skor -2, jika memenuhi baku mutu diberi skor 0. Untuk nilai maksimum dengan cara mengambil hasil uji yang tertinggi dari semua sampel yang diuji, jika memenuhi
baku mutu diberi skor 0 dan jika tidak memenuhi baku mutu maka diberi nilai -2.
Untuk nilai rata-rata dari hasil uji parameter dengan cara menjumlahkan semua nilai hasil uji parameter dan dibagi sebanyak titik sampel, dari hasil itu didapat nilai rata-rata, untuk nilai rata-rata yang memenuhi nilai baku mutu maka diberi skor 0 dan untu nilai rata-rata yang tidak memenuhi baku mutu maka diberi nilai -6. Setelah didapat hasil skor dari nilai minimum, maksimum, dan rata-rata, maka jumlahkan semua skor yang didapat dan buat skor total untuk satu parameter. Jika sudah didapat hasil skor dari semua parameter, maka jumlahkan semua skor tersebut.
2. Menggunakan metode SIG
SIG dapat mempresentasikan real world (dunia nyata) di atas monitor komputer yang kemudian mempresentasikan keatas kertas. Tetapi, SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibilitas daripada lembaran peta kertas. Obyek-obyek yang dipresentasikan diatas peta disebut unsur peta atau map features (contohnya taman, sungai, kebun, jalan dan lain-lain). Peta yang ditampilkan bisa berupa titik, garis dan polygon serta juga menggunakan simbol- simbol grafis dan warna untuk membantu mengidentifikasi unsur-unsur berikut deskripsinya.
SIG menyimpan semua informasi deskriptif unsur-unsurnya sebagai atribut–
atribut basis data. Kemudian, SIG membentuk dan menyimpannya dalam tabel–tabel. Setelah itu SIG menghubungkan unsur-unsur diatas dengan tabel-tabel bersangkutan. Dengan demikian, atribut–
atribut dapat diakses melalui lokasi–lokasi unsur–unsur peta dan sebaliknya unsur–
unsur peta juga dapat diakses melalui atributnya. Karena itu, unsur itu bisa dicari dan dapat ditemukan berdasarkan atribut- atributnya. SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atributnya di dalam satuan-satuan yang
disebut layer. Sungai, bangunan, jalan, laut, batas-batas administratif, perkebunan dan hutan merupakan contoh layer. Kumpulan layer tersebut membentuk basis data SIG.
Dengan demikian, perancangan basis data akan menentukan efektifitas dan efisiensi proses-proses masukan, pengelolaan dan keluaran
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengolahaan data dalam penelitian ini menggunakan klasifikasi massa batuan dari Bieniawski yang dikenal dengan metode Rock Mass Rating (RMR) dan metode Finite Elemen atau metode elemen hngga dengan bantuan software phase 2.
1. Pengolahan Data Sampling Air Tanah Dengan Metode Storet
Hasil yang didapat dari pengujian langsung dilapangan dan hasil uji laboratorium untuk 5 titik sampel, adalah:
Tabel 3.1 Pembobotan Dengan Metode Storet
Para mete r
Baku Mutu
Satua n
Nilai
Skor Minim
um Rata-rata Maksim um
pH 6 – 9 3.9 5.28 6.7 -8
TDS ppm 50 145.2 379
Fe 7 Mg/l 0.02 0.054 0.10 -10
Mn 4 Mg/l 0.01 0.39 1.05 -10
Total -28
Untuk pembobotan minimum jika tidak sesuai dengan nilai baku mutu maka diberi nilai skor -2, untuk pembobotan nilai rata – rata jika tidak sesuai dengan nilai baku mutu maka diberi skor -6, dan untuk nilai pembobotan maksimum diberi skor -2 jika tidak sesuai dengan nilai baku mutu. Jika nilai baku mutu sesuai dengan hasil uji lapangan maka dalam pembobotan diberi nilai skor 0. Setelah memberi nilai skor maka jumlahkan nilai bobot minimum, maksimum, dan rata-rata, maka itulah nilai bobot untuk satu parameter. Lakukan hal yang sama untuk parameter yang lainnya.
Setelah dilakukan pembobotan untuk setiap nilai parameter, jumlahkan nilai bobot yang
didapat dari parameter yang ada, maka didapat skor total sebesar – 28.
2. Peta Arah Aliran Air Tanah Dengan Metode SIG
Setelah melakukan pengolahan data dengan menggunakan metode SIG, maka didapatkan peta arah aliran air tanah di Desa Salak Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto seperti pada peta di lampiran D. Yaitu arah aliran air tanah di Desa Salak mengarah dari arah PT NAL menuju ke arah sungai.
Gambar 3.1 Peta Aliran Air Tanah
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa data yang sudah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil dari data air tanah yang diuji langsung di lapangan dan uji laboratorium dan di analisa dengan menggunakan metode storet, didapatkan hasil pembobotan dengan nilai -28, berdasarkan Kepmen Lingkungan Hidup No 115 Tahun 2003 air tersebut termasuk ke golongan air kelas C yang artinya adalah air tersebut cemar sedang dan tidak layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat tetapi hanya bisa digunakan untuk kebutuhan perikanan dan pertanian.
2. Menurut peta arah aliran air tanah daerah sekitar area penambangan batubara PT Nusa Alam Lestari Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto, arah aliran air tanah mengalir dari
daerah yang memiliki elevasi yang lebih tinggi ke daerah yang memiliki elevasi daerah yang rendah yaitu mengarah ke daerah sungai ombilin, karena daerah dungai memiliki elevasi rendah dari daerah penambangan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Flysh Geost. 2016. Pengertian, Jenis, Manfaat dan Pencemaran Air Tanah.
https://www.geologinesia.com/2016/
03/pengertian-jenis-manfaat-dan- pencemaran-air-tanah.html?m=l (Februari 2019)
Guru Pendidikan. 2019. Siklus Air.
https://seputarilmu.com/2019/01/sikl us-air-pengertian-unsur-jenis-
tahapan-macam-fungsi-lengkap.htm l (Juni 2019)
Ijazah F.Z. 2016. Dampak Aktifitas Penambangan Batubara Terhadap Kualitas Air Sungai Enim Di Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Palembang.
Kanisius. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya Dan
Lingkungan Perairan.
https://books.google.co.id/books?
idHyjDhfw87B0C&printsec=copyrig ht&hl=id#v=onepage&qf=false (Mei 2019)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Manajemen Air Tanah Berbasis Cekungan Air Tanah.
Padang.
Maya Sari. 2016. Pencemaran Air.
https://www.google.com/amp/s/ilmu geografi.com/ilmu-
bumi/hidrologi/pencemaran-air/amp (Juni 2019)
Riko, Ervil, dkk. 2019. Penulisan Ujian Skripsi. STTIND. Padang.
Robert J Kodoatie. 2012. Tata Ruang Air Tanah. Penerbit Andi.