TIM PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI PGE AREA LAHENDONG
2021 Laporan Kegiatan
TAHUN 2021 (Mid)
PERLINDUNGAN
KEANEKARAGAMAN
HAYATI
1
KATA PENGANTAR
Kontribusi PT Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong dalam pelestarian lingkungan hidup salah satunya perlindungan keanekaragaman hayati masih terus dilakukan sebagai wujud nyata komitmen perusahaan. Program dan kegiatan sebagai bentuk upaya yang kami lakukan tertuang dalam Laporan Kegiatan Perlindungan Keanekaragaman Hayati Tahun 2021 (mid year).
Laporan ini menyajikan realisasi kegiatan perlindungan Keanekaragaman Hayati yang telah dilakukan oleh PT PGE Area Lahendong sepanjang tahun 2021 (mid year) di antaranya program Pembibitan Budidaya Bunga Krisan Varietas Lokal, Pemanfaatan Limbah Lumpur Serbuk Bor, dan Penyediaan Lokasi Rehabilitasi Macaca Nigra (Yaki) yang bertujuan untuk menunjang kegiatan konservasi keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar PGE Area Lahendong.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak baik internal dan eksternal yang telah terlibat dalam pelaksanaan kegiatan dan penyusunan laporan ini.
Tomohon, Juli 2021
Johny A. Rompas Ketua Tim Perlindungan Keanekaragaman Hayati
PT PGE Area Lahendong
2 DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... 1
DAFTAR ISI ... 2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 3
1.2 Tujuan ... 4
BAB II KEGIATAN PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI 2.1 Bunga Endemik Kota Tomohon ... 5
2.2 Kegiatan Program Pengembangan Perbenihan Bunga Endemik Tomohon (Krisan Kulo dan Ririh) ... 5
2.3 Community Development ... 7
2.4 Pemanfaatan Limbah Lumpur Serbuk Bor ... 8
2.5 Konservasi Satwa Monyet Yaki (Macaca Nigra) ... 9
2.6 Monitoring Kegiatan Perlindungan Keanekaragaman Hayati ... 12
BAB III PENUTUP ... 17
3 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong adalah bagian dari unit kerja PT Pertamina Geothermal Energy dan merupakan lapangan panas bumi pertama di Sulawesi Utara.
PT. Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong memasok uap untuk pembangkitan 6 x 20 MW yang didistribusikan ke wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo). Pembangkit listrik tenaga panas bumi di Area Lahendong beroperasi pertama kali tahun 2001 dengan dimulainya operasional PLTP Unit 1 milik PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan kemudian beroperasi Unit 2 tahun 2007, Unit 3 tahun 2009 dan Unit 4 tahun 2011.
PLTP Lahendong Unit 5 & 6 milik PT. PGE beroperasi di tahun 2016, yakni di bulan September 2016 dan Desember 2016.
Dalam upaya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, selain memanfaatkan sumber daya alam panas bumi yang ada, perusahaan juga bertanggung jawab dalam menjaga, memelihara, melestarikan keanekaragaman hayati di sekitarnya. Kelestarian atau konservasi sumber daya alam ini bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan Bumi tempat kita tinggal hingga dapat menyediakan sumber daya alam bagi generasi mendatang.
Pelaksanaan kegiatan perlindungan keanekaragaman hayati ini juga melibatkan masyarakat serta pemerintah daerah setempat agar tercipta hubungan yang baik antara stakeholder dan menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat sekitar terhadap lingkungan. Melalui gerakan perlindungan keanekaragaman hayati, PT. PGE Area Lahendong berusaha berperan aktif dalam menjaga kelestarian keanekaragaman hayati di sekitar wilayah kerjanya. Berbagai program telah dirancang dan dituangkan dalam program kerja tahunan PT. PGE Area Lahendong dalam rangka melestarikan keanekaragaman hayati yang ada salah satunya dengan inovasi terbaru metode pembibitan bunga Krisan varietas local hingga persiapan, sehingga diharapkan program-program ini dapat terlaksana sesuai dengan rencana.
4 1.2 Tujuan
Tujuan diadakannya program pelestarian keanekaragaman hayati di PT. PGE Area Lahendong adalah sebagai salah satu bukti tanggung jawab dan komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan hidup dengan harapan dapat memberikan kontribusi dalam keseimbangan ekosistem sehingga bermanfaat bagi generasi mendatang. Selain untuk lingkungan hidup, program keanekaragaman hayati ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar wilayah pengusahaan baik dari segi perekonomian dan moral, di mana dengan hadirnya program-program ini masyarakat dapat menyadari pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati.
Tujuan dibuatnya laporan kegiatan perlindungan keanekaragaman hayati ini adalah untuk monitoring pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan serta melaporkan realisasi dari rencana kerja tahunan di periode 2021.
5 BAB II
KEGIATAN PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
2.1 Bunga Endemik Kota Tomohon
Bunga Krisan (Chrysantemum sp) merupakan salah satu ikon kota Tomohon sebagai kota Bunga. Bunga Krisan varietas lokal (Kulo dan Ririh) menjadi bunga endemik Kota Tomohon.
Varietas Kulo telah terdaftar dengan SK Menteri Pertanian Nomor 2276/KPTS/SL-120/VIII/2012 sedangkan varietas Ririh telah terdaftar lewat SK Menteri Pertanian Nomor 2277/KPTS/SL- 120/VIII/2012. Dalam perkembangannya di Kota Tomohon, jenis Krisan ini memiliki nilai yang tinggi karena merupakan salah satu bunga yang rutin digunakan untuk menghiasi kendaraan hias di Tomohon International Flower Festival (TIFF) yang diselenggarakan setiap tahun.
Bunga Krisan menjadi idola dalam mobil-mobil hias karena sifatnya yang tahan lama walaupun sudah dipetik dari tangkainya. Untuk tahun ini penyelenggaraan TIFF ditunda dikarenakan adanya pandemic COVID 19 namun berbagai persiapan telah dilakukan dimana tanaman krisan dapat dipanen di sepanjang tahun. Hal ini membuat permintaan akan bunga Krisan tetap meningkat setiap tahunnya sehingga PT. Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong mengambil bagian untuk berpartisipasi dalam rangka melestarikan bunga Krisan varietas lokal ini melalui program perbenihan Bunga Endemik Tomohon bekerjasama dengan masyarakat petani bunga dan Pemerintah Kota Tomohon sehingga diharapkan dengan program ini pelestarian bunga Krisan dapat terus dilakukan, dan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2.2 Kegiatan Program Pengembangan Perbenihan Bunga Endemik Tomohon (Krisan Kulo dan Ririh)
Program pengembangan perbenihan bunga endemik Tomohon varietas lokal (Krisan Kulodan Ririh) dilakukan dengan cara melakukan kerjasama dengan masyarakat yakni para petani yang tergabung dalam kelompok kerja tani. Selain itu PT. Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong juga melakukan kerjasama dengan pemerintah Kota Tomohon dalam hal ini Dinas Pertanian dan Perikanan kota Tomohon untuk program perbenihan ini Program pengembangan perbenihan ini dilakukan secara bertahap dan terbagi menjadi 2 tahap. Tahap I dilakukan pada semester pertama tahun 2020 dan melanjutkan program yang telah berlangsung dari tahun 2019.
6
Tabel 1. Uraian Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Program Tahap I
Program kerjasama kegiatan pengembangan perbenihan bunga endemik Tomohon varietas lokal tahap I memiliki nilai investasi sebesar Rp 50.000.000,-.
Gambar 1. Kegiatan perbenihan Krisan varietas Lokal bekerjasama dengan masyarakat
7
Pada tahun 2020 telah dibagikan sejumlah 60.500 benih kepada 11 kelompok Petani Bunga bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kota Tomohon. Mother plant tertanam dalam 3 screen house dengan masing-masing terdiri dari 20.000 – 20.500 benih per screen house. Proses perbenihan dilakukan dengan menggunakan metode in vitro dengan inovasi menambahkan nutrisi tambahan berupa agar-agar yang dapat memaksimalkan hasil panen.
Gambar 2. Perbenihan Krisan Varietas Lokal
Sepanjang tahun 2020 Krisan dipanen dengan indeks keberhasilan 4 kali lebih banyak dari jumlah benih yang dibagikan sehingga program pengembangan varietas endemik Krisan Kulo dan Riri menggunakan metode in vitro dengan agar-agar sebagai nutrisi tambahan dikategorikan berhasil sesuai dengan data pada tabel absolut.
2.3 Community Development
Program perbenihan bunga endemic Krisan yang dilakukan bersama dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tomohon memiliki dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat yang tergabung dalam kelompok-kelompok tani. Hal ini dikarenakan selain bekerja sama dengan pemerintah, program perbenihan bunga endemic Krisan ini dilakukan oleh masyarakat sekitar, yang secara aktif mengelola bunga-bunga tersebut. Bantuan yang diberikan oleh PT PGE Area Lahendong berupa perbaikan show window, pengadaan bibit dan sosialisasi pengembangan
8
bunga Krisan melalui metode in vitro dengan penambahan nutrisi khusus berupa agar-agar membuat produksi bunga Krisan kian meningkat. Hal ini turut memberikan peran yang besar untuk kesejahteraan masyarakat sekitar. Nilai keekonomian perbenihan bunga endemik Krisan varietas Kulo dan Ririh ini dapat dihitung sebagai berikut:
Tabel 2. Perhitungan Keekonomian Perbenihan Bunga Endemik Krisan Kulo dan Ririh untuk Kesejahteraan Masyarakat tahun 2020
Berdasarkan tabel tersebut program perbenihan bunga endemic Krisan varietas local memberikan dampak positif secara ekonomi bagi para masyarakat yakni yang terdiri dari 11 kelompok tani karena melalui program ini, para petani mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 1.617.282.500,- (net) untuk produksi tahun 2020. Hal ini membuat warga masyarakat merasa termotivasi untuk terus mengembangkan budidaya bunga endemic ini.
2.4 Pemanfaatan Limbah Lumpur Serbuk Bor
Pemanfaatan limbah lumpur telah dilakukan untuk mendukung program penghijauan yang dilakukan oleh PT PGE Area Lahendong di beberapa area operasional dan sekitarnya. Limbah lumpur yang kaya akan unsur hara makro ini sangat diperlukan oleh tanaman berkayu sebagai media tanam alami terutama belerang/sulfur (S), Kalium (K), dan Calsium (Ca).
URAIAN JUMLAH SATUAN HARGA/UNIT (Rp)
TOTAL (Rp) PENDAPATAN
Produksi metode perbenihan 80.000 tangkai 7.000 560.000.000 Produksi metode in vitro 162.000 tangkai 7.000 1.134.000.000
TOTAL PENDAPATAN 1.694.000.000
PEMBELIAN
Pembagian Benih Tahap I 20.000 bibit 700 14.000.000 Pembagian Benih Tahap II 45.500 bibit 700 31.850.000 Pupuk dan pestisida 1 paket 13.266.500 13.266.500 Pupuk kandang 200 karung 16.000 3.200.000 Mulsa Plastik 2 roll 850.000 1.700.000 Bahan penunjang lainnya 1 lot 148.000 148.000 Bahan pertanian lainnya 1 lot 4.190.000 4.190.000 Manpower 60 OH 125.000 7.500.000 Papan informasi 1 paket 500.000 500.000 Administrasi / ATK 1 paket 363.000 363.000
TOTAL PENGELUARAN 76.717.500
PENDAPATAN BERSIH (net) 1.617.282.500
9
Gambar 3. Pemanfaatan Limbah Lumpur Serbuk Bor
Tanaman yang media tanamnya menggunakan limbah lumpur serbuk bor dikumpulkan ke dalam nursery sebagai sarana pembibitan bibit pohon yang akan ditanam sebagai program penghijauan. Bibit tersebut berupa
2.5 Kegiatan Konservasi Satwa Monyet Yaki (Macaca Nigra)
Macaca Nigra adalah salah satu satwa endemik sulawesi utara. Satwa ini termasuk keluarga primata yang hingga saat ini terancam punah. Dalam CITIES app, posisi Macaca Nigra atau Yaki termasuk dalam kategori daftar merah IUCN dengan status Critically Endangered, sehingga merupakan jenis satwa yang sangat terancam punah. Yaki masuk dalam spesies yang dilindungi di Indonesia dan dalam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015 dan termasuk dalam 25 spesies prioritas konservasi di Indonesia.
Kehilangan dan fragmentasi habitat adalah pendorong utama penurunan populasi Macaca Nigra di Indonesia serta dikombinasikan dengan perburuan bersejarah untuk daging hewan liar. Masih ada beberapa kasus Yaki yang disimpan secara illegal sebagai hewan peliharaan di Sulawesi Utara.
Sebagai wujud kepedulian dan dukungan terhadap upaya pelestarian Satwa Yaki, Tim Implementasi Keanekaragaman Hayati PGE Area Lahendong melalui Program CSR Konservasi
10
Satwa Yaki bekerjasama dengan Yayasan Masarang yang concern mengenai pelestarian satwa- satwa dilindungi di wilayah Sulawesi Utara.
Pada Program ini dilakukan pembangunan fasilitas rehabilitasi Satwa Yaki di Gunung Masarang berupa kadang habituasi. Kandang Habituasi adalah tempat sementara Satwa Yaki untuk beradaptasi kembali dengan habitat aslinya sebelum kembali dilepasliarkan.
Rilis atau pelepasliaran bertujuan untuk memperkenalkan 10-20 Yaki sebagai kelompok jantan, betina, dan remaja ke lokasi hutan yang cocok. Pemilihan lokasi rilis secara spesifik akan dilakukan sebagai bagian dari proyek ini, bersama dengan persiapan habitat akan berkaitan dengan pelepasan Yaki. Rilis ini juga akan menjadi bagian dari kampanye kesadaran yang berkelanjutan tentang pelestarian warisan alam Minahasa dan diharapkan sebagai bagian jangka panjang adanya kemungkinan penelitian untuk institusi akademik di wilayah ini.
Pada tahun 2020, tahapan Kegiatan implementasi program konservasi Yaki berupa:
1. Koordinasi para Pihak
2. Penetapan Lokasi Rehabilitasi
3. Identifikasi Persyaratan dokumen atau perizinan 4. Kick-off meeting program
5. Penandatanganan PKS
6. Pembangunan Sarana dan Prasarana rehabilitasi tujuan 7. Penyiapan Satwa di lokasi rehabilitasi asal
8. Pemindahan satwa ke lokasi rehabilitasi tujuan 9. Rehabilitasi dan pengelolaan Satwa.
PGE Area Lahendong melalui Tim Implementasi Keanekaragaman Hayati telah merealisasi dana sebesar yang telah dianggarkan sebesar Rp100.000.000 untuk proses konservasi dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Pembangunan sarana-prasarana rehabilitasi tujuan. Kegiatan ini dilaksanakan di bulan Mei-Juni 2020, pda tahap ini tim dari Yayasan Masarang melakukan pembelian kandang habituasi yang berukuran 8m x 8m x 5.4m dan membangun fasilitas pendukung untuk rehabilitasi Satwa Yaki. Kandang habituasi tersebut diunakan untuk proses habituasi Satwa Yaki dari PPS (Pusat Penyelamatan Satwa) Tasikoki ke Gunung Masarang seelum dirilis ke alam bebas.
2. Penyiapan satwa di lokasi rehabilitasi asal. Penyiapan satwa ini dilakukan di PPS Tasikoki Bitung pada bulan Juni 2020. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan Satwa Yaki yang akan dipindahkan di lokasi habituasi Gunung Masarang dalam keadaan sehat.
11
3. Pemindahan Satwa ke Lokasi Rehabilitasi Tujuan. Tahap ini dilakukan pada awal bulan Juli 2020 setelah kandang habituasi dan sarana rehabilitasi Satwa Yaki siap dipakai, dilakukan pemindahan Satwa Yaki dari PPS Tasikoki ke kandang habituasi di Gunung Masarang.
4. Rehabilitasi Satwa dan Pengelolaan Satwa di Tempat Tujuan. Rehabilitasi Yaki dilakukan mulai dari pemeriksaan kesehatan. Setelah Yaki dinyatakan sehat akan dibentuk kelompok-kelompok Yaki dengan jumlah 20-40 ekor Yaki di dalam kandang habituasi.
Kegiatan ini dilaksanakan sepanjang tahun 2021 dan merupakan lanjutan dari program di tahun sebelumnya. Sebelum dilepasliarkan Yaki memerlukan waktu kurang lebih 3 sampai 4 tahun untuk direhabilitasi dan di habituasi. Saat ini ada 11 ekor Satwa Yaki yang sedang menjalani rehabilitasi tersebut. PGE Area Lahendong bekerjasama dengan Yayasan Masarang dan Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki Bitung dalam program ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah memunculkan Kembali sifat asli Yaki diantaranya agar mereka dapat menyesuaikan dengan habitat aslinya mulai dari makanan, situasi kondisi di alam liar dan bagaimana mengahadapi manusia. Pemeriksaan rutin oleh dokter hewan juga dilakukan untuk memastikan Yaki selalu dalam kondisi fit.
Selain itu makanan buah dan sayuran segar juga diberikan secara rutin. Di area fasilitas kandang habituasi juga dijaga oleh keeper selama 24 jam penuh untuk memastikan keamanannya. Sesekali warga sekitar datang untuk memberikan makanan tambahan bagi Yaki. Hal tersebut merupakan sebuah respon positif dari masyarakat terhadap program ini bahwa Yaki perlu dijaga kelestariannya karena diambang kepunahan dan bukan merupakan hewan konsumsi.
Gambar 4. Kegiatan Konservasi Yaki oleh PGE Area Lahendong
12
5. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi. Kegiatan ini dilakukan oleh PGE Area Lahendong di kandang habituasi Gunung Masarang untuk memastikan program berjalan sesuai tujuan.
Monev dilakukan 2 bulan sekali dengan mendatangi langsung lokasi dan wawancara pihak Yayasan Masarang yang bertanggung jawab mengawasi Yaki. Jika terdapat kendala dilakukan FGD untuk mencari solusinya. Selama ini tidak ada kendala yang dialami, Yaki yang menjalani rehabilitasi dalam kondisi sehat, kemudian dalam segi keamanan juga tidak ada kendala
Gambar 5. Pelibatan LSM, Pemerintah dan Masyarakat Setempat untuk Program Konservasi Satwa Yaki
2.6 Monitoring Kegiatan Perlindungan Keanekaragaman Hayati PGE Area Lahendong Berdasarkan laporan verifikasi dari ITS Tekno Sains, data kegiatan perlindungan keanekaragaman hayati 2018-2021 dilakukan oleh PT. Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong sebagaimana terangkum dalam tabel 3. Kemudian untuk laporan sampai Juni 2021, verifikasi dilakukan secara internal dengan menggunakan perhitungan H’.
13
Tabel 3. Hasil Absolut Kegiatan Perlindungan Keanekaragaman Hayati PGE Area Lahendong
*) Data sampai Juni 2021 (mid)
2.5.1 Metode Analisis Data
Berdasarkan data hasil analisis vegetasi diketahui kekayaan jenis yang ada di kawasan konservasi selanjutnya setiap jenis vegetasi dihitung Kerapatan (K), Kerapatan Relatif (KR), Frekuensi (F), Frekuensi Relatif (FR), Dominansi (D), dan Dominansi Relatif (DR) dengan rumus sebagai berikut:
- Kerapatan Jenis (K) =
- Kerapatan Relatif (KR) = - Frekuensi Jenis (F) =
- Frekuensi Relatif (FR) =
Absolut Anggaran
(Juta Rp) Absolut Anggaran
(Juta Rp) Absolut Anggaran
(Juta Rp) Absolut Anggaran
(Juta Rp) Absolut Anggaran
(Juta Rp) Absolut Anggaran (Juta Rp)
Flora Area
Lahendong - - 3,814 3,843 3,843 3,927 H'
Fauna
Lahendong - - 2,920 2,890 2,890 2,998 H'
Flora Area
Tompaso - - 3,082 3,197 3,197 3,323 H'
Fauna
Tompaso - - 3,011 3,033 3,033 3,556 H'
Spesies 17 17 22 22 22 24 Jenis
Jumlah
Tanaman 3,083 4.733 7.783 8.983 9.183 9.283 Pohon
Spesies 1 1 - - - - Jenis
Jumlah
Tanaman 535 925 - - - - Pohon
Spesies - - 2 2 2 2 Jenis
Jumlah
Tanaman - - 20.000 30.000 35.000 20.000 Pohon
Spesies - - - 9 9 9 Jenis
Jumlah
Tanaman - - - 125.000 125.000 130.000 Pohon
Spesies - - - 2 2 2 Jenis
Jumlah
Tanaman - - - 30.000 30.000 40.000 Pohon
Spesies - - - - 1 1 Jenis
Jumlah
Tanaman - - - - 11 11 Ekor
Konservasi Satwa Endemik Yaki (Macaca Nigra)
- - - - 90,00 90,00
25,00 10,00 -
-
- - 150,00 95,00
- - -
100 100,00
95,00 150,00
100,00 -
Inovasi Show Window pada Budidaya Chrysanthemum Kulo dan Riri (Endemik Krisan Putih dan Kuning) Budidaya Bunga Krisan
2021*
2020
66,7 61,9
87,13
52,55 50,88 - - - -
10,00 2017
52,55 48,95 10
Konservasi varietas Bunga Endemik melalui Metode In Vitro dengan Penambahan Nutrisi
2016 Satuan
Absolut
Budidaya Aren
20 20
26,00 20,00
- -
Kegiatan Perlindungan Keanekaragaman Hayati PT. PGE Area Lahendong Nama
Kegiatan
Monitoring Keanekaragaman Hayati
Penghijauan
Kegiatan Terkait Community Development (COMDEV)
2019 2018
Jumlah Individu Suatu Jenis x 100%
Luas Plot Pengamatan
Kerapatan Suatu Jenis x 100%
Kerapatan Seluruh Jenis
Jumlah Plot Ditemukannya Suatu Jenis x 100%
Jumlah total Plot Pengamatan Frekuensi Suatu Jenis x 100%
Frekuensi Seluruh Jenis
14 - Dominansi Jenis (D) =
- Dominansi Relatif (DR) =
Selanjutnya dihitung nilai Indeks Nilai Penting (INP) untuk mengetahui jenis dan tingkat tumbuhan yang dominan dengan rumus sebagai berikut:
- Semai : INP = KR + FR
- Pancang, tiang, pohon : INP = KR + FR + DR
Untuk mengetahui derajat keanekaragaman jenis vegetasi dilakukan dengan rumus:
Dimana:
- H’: derajat keanekaragaman hayati vegetasi;
- N: Total INP;
- Ni: INP suatu jenis.
Adapun untuk mengetahui tingkat kemerataan jenis vegetasi pada seluruh petak contoh pengamatan digunakan pendekatan Indeks Kemerataan Piclou dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Dimana:
- Dmax : Dominansi;
- S : Jumlah jenis;
- J’ : Nilai everness (0-1);
- H’ : derajat keanekaragaman vegetasi.
Merujuk pada konservasi di PT PGE Area Lahendong, Kegiatan perlindungan keanekaragaman hayati yang dilakukan selama tahun 2017 hingga Juni 2021 meliputi kegiatan penghijiauan, budidaya aren dan budidaya bunga Krisan varietas Kulo dan Ririh. Khusus tahun 2020 realisasi kegiatan perlindungan keanekaragaman hayati yang dilakukan PT. PGE Area Lahendong adalah Penghijauan dan Budidaya Bunga Krisan. Untuk kegiatan penghijauan Indikator indeks kelolosan sebesar 93%, jumlah spesies sebanyak 22 spesies dan jumlah
Dominasi Suatu Jenis x 100%
Dominasi Seluruh Jenis
Luas Bidang Dasar Suatu Jenis x 100%
Luas Plot Pengamatan
15
tanaman sebanyak 9.083 pohon. Sedangkan untuk kegiatan Budidaya Bunga Krisan indikator indeks kelolosan sebesar 85%, jumlah spesies sebanyak 2 spesies (Kulo dan ririh) dan jumlah tanaman sebanyak 35.000 batang.
Data monitoring peningkatan status keanekaragaman hayati PGE Area Lahendong dituangkan dalam table dan grafik berikut ini:
1. Status Keanekaragaman Hayati Flora dan Fauna PGE Area Lahendong
Tabel 4. Status Keanekargaman Hayati Flora dan Fauna PGE Area Lahendong Tahun 2021
2. Monitoring Keanekaragaman Hayati Flora dan Fauna
Status keanekaragaman hayati flora dan fauna yang telah dilakukan oleh PGE tahun 2018 – 2021* (mid) dituangkan dalam Tabel dan Grafik berikut ini.
Tabel 4. Monitoring Keanekaragaman Hayati Flora dan Fauna
Gambar 6. Grafik Monitoring Keanekaragaman Hayati Flora dan Fauna
3. Konservasi Bunga Krisan
Peningkatan konservasi bunga Krisan yang dilakukan oleh PGE Area Lahendong sejak tahun 2018 hingga tahun 2021 (mid) dituangkan dalam Tabel dan Grafik berikut ini.
2016 2017 2018 2019 2020 2021*
1 Total Luasan Area Konservasi 756 889 910 955 1.000 1.000 Ha
(dalam 000)
2 Total Flora 3.083 4.733 7.783 8.983 9.183 9.283 Pohon
Indeks Keanekaragaman Hayati Flora (Lahendong) - - 3,81 3,84 3,84 3,92 H'
Indeks Keanekaragaman Hayati Flora (Tompaso) - - 3,08 3,20 3,20 3,32 H'
Pohon kayu dan tanaman produktif (Cempaka, Mahoni, Krisan, Nantu dll) 3.083 4.733 7.783 8.983 9.183 9.283 Pohon
3 Total Fauna - - - - 11 11 Ekor
Indeks Keanekaragaman Hayati Fauna (Lahendong) - - 2,92 2,89 2,89 2,99 H'
Indeks Keanekaragaman Hayati Fauna (Tompaso) - - 3,08 3,19 3,19 3,32 H'
Macaca Nigra (Yaki) - - - - 11 11 Ekor
Tahun
No. Nama Kegiatan/ Program Satuan
Tahun Flora Lahendong (H')
Flora Tompaso (H')
2018 3,814 3,082
2019 3,843 3,197
2020 3,843 3,197
2021 3,927 3,323
Tahun Fauna Lahendong (H')
Fauna Tompaso (H')
2018 2,920 3,011
2019 2,890 3,033
2020 2,890 3,033
2021 2,998 3,556
16
Tabel 5. Data Konservasi Bunga Krisan Endemik
Gambar 7. Grafik Konservasi Bunga Krisan Endemik 4. Penghijauan
Penghijauan yang dilakukan oleh PGE Area Lahendong sejak tahun 2018 hingga tahun 2021 (mid) dituangkan dalam Tabel dan Grafik berikut ini.
Tabel 6. Data Penghijauan
Tahun Jumlah Tanaman
2018 20.000
2019 185.000
2020 190.000
2021 190.000
Tahun Jumlah Pohon
2016 3.083
2017 4.733
2018 7.783
2019 8.983
2020 9.183
2021 9.283
17
Gambar 7. Grafik Trend Penghijauan tahun 2016-2021* (mid)
18 BAB III PENUTUP
PT. Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong akan terus berusaha melakukan pelestarian lingkungan melalui konservasi keanekaragaman hayati bekerjasama dengan masyarakat, lembaga, dan pemerintah setempat sehingga diharapkan terciptanya kesadaran yang semakin tinggi akan pelestarian lingkungan demi generasi mendatang. Seluruh program pelestarian lingkungan PT. PGE Area Lahendong tidak saja menguntungkan dari sisi perusahaan melainkan berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat setempat para petani-petani bunga serta sebagai wujud komitmen perusahaan untuk pelestarian satwa endemik.
Semoga dengan seluruh program yang dilakukan baik penghijauan, perbenihan bunga, pemanfaatan limbah dan konservasi Yaki, PT. PGE Area Lahendong semakin berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan hidup terutama dalam konservasi keanekaragaman hayati yang ada di wilayah kerja PT. PGE Area Lahendong sebagai wujud tanggung jawab terhadap alam ciptaan Tuhan