• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tata kelola pemerintahan mengalami transformasi menjadi berbasis teknologi atau dikenal sebagai electronic government (e-government).

Perubahan ini selain mengubah model tata kelola administrasi pemerintahan, juga sangat memungkinkan bagi pemerintah untuk mengubah cara dalam berhubungan dengan masyarakat. E-government berwujud pelaksanaan urusan pemerintahan dan penyediaan pelayanan publik, dengan pemanfaatan teknologi komputer dan internet sebagai landasan operasinya [1]. Dengan itu kinerja pemerintahan diarahkan menjadi semakin efektif dan pelayanan publik semakin berkualitas.

Definisi e-government beragam tergantung pada setiap pemerintahan atau organisasi. Pada prinsipnya e-government mengacu dalam memanfaatkan teknologi, terkhusus teknologi informasi dan komunikasi, yang memiliki capaian untuk mendukung tata kelola pemerintahan secara internal maupun sebagai pemberi layanan, komunikasi, dan informasi untuk masyarakat. E- government dapat dimanfaatkan untuk mendukung kinerja pemerintah supaya lebih efektif, efisien, adil, dan akuntabel berbasis sistem elektronik [2].

Sistem elektronik dalam tata kelola pemerintahan diharapkan mampu

mendorong perbaikan kinerja secara terus-menerus. Bukan sekedar

pemanfaatan perangkat kerja berbasis elektronik, melainkan juga

mendorong terbangunnya budaya kerja yang lebih terstruktur sesuai dengan

tujuan e-government itu sendiri. Pemerintah akan kepentingan umum dari

masalah informasi elektronik yang disalahgunakan dan seluruh transaksi

yang dapat mengganggu, ditindak dengan undang-undang [3]. Instansi atau

institusi tersebut wajib memiliki, membuat dan merekam dokumen

elektroniknya lalu diintegrasikan pada pusat data guna kepentingan data

(2)

2

untuk melindungi data yang dimiliki [4]. Perlindungan data dilakukan sebagai upaya pencegahan dari ancaman kasus kejahatan misalkan pencurian data, hacking, virus, hingga kasus yang disebabkan oleh masalah internal. Ancaman tersebut dapat merugikan organisasi dan akan berdampak pada kinerja operasional organisasi tersebut.

Pemerintah Provinsi Lampung membutuhkan teknologi untuk mewujudkan seluruh program kerja yang akan dilaksanakan. Pelayanan teknologi informasi sangat dibutuhkan untuk menyajikan seluruh data, mulai dari data perencanaan (e-Planning), data acuan standar satuan harga (e-SSH), hingga data keuangan aset dan pertanggungjawaban (e-Budgeting) yang sudah diimplementasikan dalam Sistem Informasi Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPPKD). Adanya SIPPKD tersebut bertujuan untuk mendukung prasarana berbentuk teknologi agar dapat menyediakan layanan yang lebih baik. Sistem informasi terintegrasi tentunya dapat lebih menjamin konsistensi data. Sistem elektronik juga dapat meminimalisir terjadinya tindakan tidak efisien, seperti munculnya kegiatan yang tidak direncanakan, tidak memiliki kegiatan prioritas, terdapat duplikasi kegiatan, serta akan sulit dalam melakukan pengendalian dan monitoring kerja.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, diketahui bahwa Sistem

Informasi Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPPKD)

belum melaksanakan audit pada tata kelola keamanan sistem informasi,

maka Pemerintah Provinsi Lampung belum mengetahui bagaimana standar

keamanan dan tingkat keberhasilan pada keamanan aplikasi yang

digunakan. Untuk mengetahui SIPPKD telah berfungsi sesuai keinginan

serta dapat memenuhi kebutuhan user, serta dapat mengetahui keamanan

data dalam sistem tersebut, maka diperlukan adanya proses audit layanan

teknologi informasi didalamnya. Dengan tata kelola sistem informasi yang

optimal, guna mendapatka risiko seminimal mungkin yang akan

mengganggu kelangsungan bisnis organisasi.

(3)

3

Audit merupakan proses mengumpulakn dan memberikan penilaian pada sistem yang dilakukan oleh pakar atau orang yang ahli [5]. Audit sistem informasi sendiri merupakan cara mengumpulkan data lalu melakukan penilaian terhadap bukti-bukti guna mendapatkan kesimpulan apakah sistem sudah dapat memelihara integritas data, dapat melindungi aset milik organisasi dan untuk memperoleh tujuan pada organisasi dengan efektif memanfaatkan sumber daya yang dimiliki [6].

Penelitian akan melakukan audit dengan menerapkan framework COBIT 5 (Control Objective for Information and Related Technology) dimana COBIT adalah framework dimana dirilis oleh ISACA (Information System Audit and Control Association) [7]. Kerangka kerja ini ialah suatu kerangka untuk penilaian dalam segi bisnir, bermanfaat meningkatkan kinerja manajemen organisasi. Selain memanfaatkan kerangka kerja COBIT 5 penelitian ini juga akan menggunakan standar ISO 27001:2013, dimana ISO 27001 adalah standar dalam melakukan audit keamanan sistem informasi, dimanfaatkan sebagai landasan untuk menghasilakan rekomendasi perbaikan dan landasan untuk mengimplementasikan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI), ISO 27001 dikembangkan guna menjaga kemanan dan melindungi aset dari macam-macam risiko pada suatu organisasi [8]. Tujuan dilakukannya audit sistem informasi ini adalah guna melakukan evaluasi terkait kesesuaian sistem dengan prosedur bisnis untuk dapat mengetahui apakah sistem telah dilakukan implementasi secara efektif, efisien, adanya pengamanan aset, dan menjamin data diintegritaskan dengan memadai.

Setelah diuraikan pada penjelasan diatas, maka penelitian akan dilakukan pada aplikasi e-Planning di BAPPEDA Provinsi Lampung dengan topik

“Audit Keamanan Sistem Informasi Pada Aplikasi Electronic Planning

Menggunakan Framework COBIT 5 dan Standar ISO/IEC 27001:2013

(Studi Kasus: BAPPEDA Provinsi Lampung)”.

(4)

4

1.2 Rumusan Masalah

Beberapa masalah pada latar belakang sudah dijelaskan, berikut rumusan masalah dalam penelitian kali ini:

1. Bagaimana hasil dari audit keamanan sistem pada aplikasi e-Planning dalam Sistem Informasi Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPPKD) menerapkan kerangka kerja COBIT 5 serta standar ISO 270001 di BAPPEDA Provinsi Lampung?

2. Bentuk rekomendasi seperti apa yang dapat diusulkan dari hasil penelitian pada aplikasi e-Planning Sistem Informasi Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPPKD) menerapkan kerangka kerja COBIT 5 serta standar ISO 270001 di BAPPEDA Provinsi Lampung?

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini memiliki batasan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Audit hanya dilakukan pada keamanan sistem pada aplikasi e- Planning Sistem Informasi Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPPKD) di BAPPEDA Provinsi Lampung.

2. Framework dalam menjalankan audit yaitu COBIT 5 dan ISO/IEC 27001.

3. Fokus domain COBIT 5 pada proses Align, Plan and Organize (APO), APO13 (Mengelola Keamanan) dengan fokus pada APO13.01 (Establish and Maintain an Information Security Management System), APO13.02 (Define and Manage an Information Security Risk), APO13.03 (Monitoring and Review the ISMS).

4. Klausul dari standar ISO/IEC 270001 yang digunakan antara lain

adalah klausul A.8 (Manajemen Aset), A.9 (Kontrol Akses), A.12

(Keamanan Operasi), A.13 (Keamanan Komunikasi) dan A.16

(Pengelolaan Insiden Keamanan Informasi).

(5)

5

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan diantaranya yaitu:

1. Mengetahui keamanan sistem pada aplikasi e-Planning Sistem Informasi Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPPKD) BAPPEDA Provinsi Lampung.

2. Menganalisis hasil gap yang ditemukan dari penilaian maturity level dari keamanan sistem informasi di aplikasi e-Planning.

3. Memberi saran berdasarkan analisis gap menurut standar COBIT 5 dan ISO 27001 untuk memperbaiki dan meningkatkan keamanan data dari aplikasi e-Planning Sistem Informasi Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPPKD).

1.5 Metodologi

Berikut merupakan metode-metode yang penulis terapkan pada pengerjaan tugas akhir ini adalah:

1. Studi Literatur

Metode ini dimanfaatkan untuk mencari data serta mencari bahan pustaka baik buku, jurnal, dokumen pendukung, membaca penelitian yang sejenis mengenai IT Governance dan metode yang akan digunakan.

2. Metode Pengumpulan data

Untuk proses mengumpulkan data memiliki tujuan guna mendapatkan dan memperkuat data pada penelitian. Untuk pengumpulan data sendiri terdapat metode-metode lain yang diterapkan antara lain:

a. Observasi

Observasi ialah kegiatan memperhatikan terhadap suatu proses

untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Observasi yang

terapkan yaitu observasi non partisipan, yaitu peneliti hanya

memperhatikan tanpa langsung terlibat.

(6)

6

b. Wawancara

Data dikumpulkan dengan cara wawancara, wawancara dilakukan bersama team development sebagai narasumber. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan masalah secara detail tentang SIPPKD melalui percakapan yang diutarakan oleh narasumber beserta peneliti.

c. Kuesioner

Kuesioner merupakan cara mendapatkan data, dengan memberikan poin-poin pernyataan tertulis kepada responden lalu dilakukan pengisian. Kuesioner ini bertujuan untuk memperkuat data penelitian.

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun penjelasan terkait pengerjaan tugas akhir ini antara lain:

BAB I Pendahuluan

Dalam BAB I membahas latar belakang, rumusan masalah, batasan penelitian, tujuaa, metodologi serta sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Bab II berisikan pengertian terkait landasan teori yang dimanfaatkan sebagai landasan yang berkaitan dengan penelitian.

BAB III Metodologi Penelitian

Bab III membahas cara yang digunakan dalam penelitian diantaranaya metode dalam mendapatkan data, cara menganalisis, pemetaan, tahapan dalam penelitian serta jadwal penyelesaian penelitian.

BAB IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini membahas hasil dari penelitian yang dilakukan dan memberikan analisis atau pembahasan mengenai hasil yang diperoleh terhadap metode yang digunakan.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisikan simpulan hasil penelitian dan saran yang

diusulkan oleh penulis dari hasil penelitian yang sudah

diperoleh.

Referensi

Dokumen terkait

keduanya merupakan ahli fihq mazhab Hanafi yakni mendefinisikan wakaf adalah menahan tindakan hukum orang yang berwakaf terhadap hartanya yang telah diwakafkan dengan

Akibat hukum pembagian warisan yang telah dilakukan tanpa terlebih dahulu memeriksa adanya wasiat adalah dapat diajukan pembatalannya oleh penerima wasiat karena pembagian

Pengaruh Net Profit Margin, Return On Asset, Earning Per Share Dan Devidend Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Hasil penelitian menunjukkan dengan adanya label halal yang tercantum pada produk makanan kemasan sangat mempengaruhi pegawai Dinas Syariat Islam Kota Banda

1. Adanya perasaan senang terhadap belajar. Adanya keinginan yang tinggi terhadap penguasaan dan keterlibatan dengan kegiatan belajar. Adanya perasaan tertarik yang

Analogi berarti persamaan atau perbandingan. Berpikir analogis adalah berpikir dengan jalan menyamakan atau memperbandingkan fenomena- fenomena yang biasa/pernah

PSEKP selain merupakan institusi penelitian dan kebijakan di Indonesia yang sangat responsif dalam melakukan kajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian dan telah banyak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pola pergerakan menunjukkan adanya pola pergerakan menerus pada orang dari Provinsi Palembang ke Pulau Jawa atau sebaliknya tahun 2014 sebesar