PENGGUNAAN METODE PERMAINAN KARTU BILANGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SDN 1 PREMBUN
TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh:
DENI DWIANA X7210018
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA Desember 2012
ii
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Deni Dwiana
NIM : X7210018
Jurusan/Program Studi : Ilmu Pendidikan/S1 PGSD
m PENGGUNAAN METODE
PERMAINAN KARTU BILANGAN DALAM PENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SDN 1 PREMBUN TAHUN AJARAN 2011/2012 -benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Desember 2012 Yang membuat pernyataan
Deni Dwiana
commit to user
iii
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN KARTU BILANGAN DALAM PENINGKATKAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SDN 1 PREMBUN
TAHUN AJARAN 2011/2012
Oleh:
DENI DWIANA X7210018
Skripsi
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA Desember 2012
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi PERMAINAN
KARTU BILANGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SDN 1 PREMBUN
Nama : DENI DWIANA NIM : X7210018
telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pembimbing I
Drs. Suripto, M.Pd
NIP 19520705 198203 1 001
Surakarta, Desember 2012
Pembimbing II
Drs. Triyono, M.Pd
NIP 19551211 198403 1 001
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi
KARTU BILANGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SDN 1 PREMBUN
Nama : DENI DWIANA NIM : X7210018
telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi salah satu syarat persetujuan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari : Kamis
Tanggal : 18 Desember 2012 Tim Penguji Skripsi
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Imam Suyanto, M.Pd. 1.
Sekretaris : Dra. Tri Saptuti S., M.Pd. 2.
Anggota I : Drs. Suripto, M.Pd. 3.
Anggota II : Drs. Triyono, M.Pd. 4.
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd.
NIP 19600727 198702 1 001
commit to user
vi ABSTRAK
Deni Dwiana. PENGGUNAAN METODE PERMAINAN KARTU
BILANGAN DALAM PENINGKATKAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SDN 1 PREMBUN TAHUN AJARAN 2011/2012.
Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Desember 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pembelajaran Matematika tentang pecahan pada siswa kelas IV SDN I Prembun Kebumen melalui penggunaan metode permainan kartu bilangan.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 1 Prembun yang berjumlah 23 siswa. Sumber data berasal dari kepala sekolah, guru, siswa, dan dokumen. Teknik pengumpulan data adalah dengan dokumentasi, observasi, wawancara dan tes. Validitas data menggunakan teknik triangulasi data. Analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif komparatif dan teknik analisis kritis. Prosedur penelitian adalah model spiral yang saling bertautan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan metode permainan kartu bilangan dapat meningkatkan pembelajaran Matematika tentang pecahan pada siswa kelas IV SDN 1 Prembun dari pratindakan ke siklus I, siklus I ke siklus II dan siklus II ke siklus III. Peningkatan terjadi pada siklus I. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga siswa menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran dan hasil belajarnya lebih baik. Hasil belajar meningkat namun belum optimal. Pelaksanaan siklus II lebih baik daripada siklus I, namun siswa belum maksimal ketika memainkan kartu bilangan. Pada pelaksanaan siklus III pembelajaran Matematika di kelas IV semakin meningkat, rata-rata hasil belajar Matematika siswa kelas IV mencapai 91,30 dan siswa dengan hasil belajar Matematika 9,28% dari jumlah keseluruhan siswa kelas IV, sehingga dapat terlaksana pembelajaran Matematika menggunakan metode permainan kartu bilangan yang sesuai dengan langkah- langkah yang telah direncanakan.
Simpulan penelitian ini adalah penggunaan metode permainan kartu bilangan dapat meningkatkan pembelajaran Matematika tentang pecahan pada siswa kelas IV SDN 1 Prembun Kebumen.
Kata kunci: metode permainan, kartu bilangan, pembelajaran matematika.
commit to user
vii ABSTRACT
Deni Dwiana. THE USING CARD NUMBERS GAME METHOD TO IMPROVE MATHEMATICS LEARNING ABOUT FRACTIONS IN FOURTH GRADE STUDENT SDN 1 PREMBUN ACADEMIC YEAR 2011/2012.
Thesis, Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University Surakarta. December 2012.
The purpose of this research is to improve mathematics learning about fractions in fourth grade students SDN I Prembun Kebumen through the use of a card numbers game method.
This research is a classroom action research (CAR). The research was conducted in three cycles, with each cycle consisting of planning, action, observation and reflection. Subjects were fourth grade students at SDN 1 Prembun totaling 23 students. The source data from principals, teachers, students, and documents. The data collection technique is the documentation, observation, interviews and tests. The validity of data using data triangulation technique. Analysis of data using descriptive statistical techniques and techniques of comparative critical analysis. The procedure is a model study interlocked spirals.
The results showed that through the use of card number games can improve learning Math of fractions in fourth grade students of SDN 1 Prembun pre-action to the first cycle, the cycle I to cycle II and cycle II to cycle III. The increase occurred in cycle I. The learning process becomes more interesting so that students become more enthusiastic in participating in the study and learning result become better. Learning result improved but not optimal. Implementation of the second cycle is better than the first cycle, but the student is not maximized when playing the card number. On the implementation of third cycle mathematics learning in fourth grade increased, the average mathematics learning result of fourth grade students achieved 91.30 and students with mathematics learning fourth grade students, so it can be done Mathematics learning using card numbers game method that correspond to the steps that have been planned.
Conclusions of this research is the use of card number games method can improve learning Mathematics of fractions in fourth grade students SDN 1 Prembun Kebumen.
Keywords: method numbers card games, math learning about fractions.
commit to user
viii MOTTO
Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya. (Alexander Pope)
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan
saat mereka menyerah. (Thomas Alfa Edison)
Mulailah belajar dari diri sendiri dan dari hal yang terkecil.
Keep spirit
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Ayah dan Ibu tercinta, Kakak tersayang, Seorang pengisi hati ini,
Sahabat-sahabatku semua,
FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, almamater tercinta.
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya peneliti dapat
menyelesaikan PENGGUNAAN METODE PERMAINAN
KARTU BILANGAN DALAM PENINGKATKAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SDN 1 PREMBUN TAHUN AJARAN 2011/2012
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Peneliti menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampailkan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta;
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta;
3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta;
4. Koordinator Pelaksanaan Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Kampus VI Kebumen;
5. Sekretaris Pelaksana Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Kampus VI Kebumen;
6. Drs. Suripto, M. Pd., selaku pembimbing I dan Drs. Troyono, M.Pd., selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat peneliti selesaikan dengan lancar;
7. Drs. Wahyudi, M. Pd., selaku Pembimbing Akademik, yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama menjadi mahasiswa di Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta;
commit to user
xi
8. Bapak dan Ibu dosen Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang secara tulus memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada peneliti;
9. Rekan-rekan S1 PGSD yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa dan dalam menyelesaikan skripsi ini;
10. Bapak dan Ibu guru SD Negeri 1 Prembun, UPTD Prembun Kabupaten Kebumen yang selalu memberi motivasi kepada peneliti;
11. Ayah dan Ibu serta Kakakku tercinta yang telah mendukung dan memberi semangat hingga skripsi ini dapat terselesaikan;
12. Kekasihku yang selalu setia menemani, mendukung, memberi semangat;
13. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah tulus ikhlas membantu dan memberi semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat peneliti harapkan. Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.
Surakarta, Desember 2012
Peneliti
commit to user
xii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERNYATAAN ... ii
HALAMAN PENGAJUAN ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
HALAMAN ABSTRAK ... vi
HALAMAN MOTTO ... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 6
1. Pembelajaran Matematika tentang Pecahan Kelas IV SD ... 6
a. Pembelajaran Matematika tentang Pecahan ... 6
b. Karakteristik Siswa Kelas IV SD ... 20
2. Metode Permainan Kartu Bilangan ... 21
a. Metode Permainan ... 21
b. Kartu Bilangan ... 26
B. Penelitian yang Relevan ... 29 commit to user
xiii
C. Kerangka Berpikir ... 30
D. Hipotesis ... 32
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33
B. Subjek Penelitian ... 35
C. Sumber Data ... 36
D. Teknik dan Alat Pengumpul Data ... 37
E. Validitas Data ... 40
F. Analisis Data ... 41
G. Indikator Kinerja ... 42
H. Prosedur Penelitian ... 43
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan ... 50
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ... 52
1. Siklus I ... 52
2. Siklus II ... 81
3. Siklus III ... 109
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ... 136
D. Pembahasan ... 141
BAB V SIMPULAN, JMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ... 145
B. Implikasi ... 146
C. Saran ... 146
DAFTAR PUSTAKA ... 148
LAMPIRAN ... 151
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kartu Bilangan ... 27
2. Cara Memainkan Kartu Bilangan ... 28
3. Skema Kerangka Berfikir... 32
4. Jadwal Penelitian ... 35
5. Prosedur Penelitian ... 44
6. Diagram Hasil Ulangan yang Dilaksanakan Guru Kelas ... 51
7. Cara Memainkan Kartu Bilangan Siklus I Pertemuan I ... 55
8. Diagram Hasil Evaluasi Siklus I Pertemuan I ... 60
9. Cara Memainkan Kartu Bilangan Siklus I Pertemuan II ... 64
10. Diagram Hasil Evaluasi Siklus I Pertemuan II ... 69
11. Cara Memainkan Kartu Bilangan Siklus I Pertemuan III ... 72
12. Diagram Hasil Evaluasi Siklus I Pertemuan III ... 77
13. Cara Memainkan Kartu Bilangan Siklus II Pertemuan I ... 83
14. Diagram Hasil Evaluasi Siklus II Pertemuan I ... 88
15. Cara Memainkan Kartu Bilangan Siklus II Pertemuan II ... 92
16. Diagram Hasil Evaluasi Siklus II Pertemuan II ... 97
17. Cara Memainkan Kartu Bilangan Siklus II Pertemuan III ... 101
18. Diagram Hasil Evaluasi Siklus II Pertemuan III ... 106
19. Cara Memainkan Kartu Bilangan Siklus III Pertemuan I ... 111
20. Diagram Hasil Evaluasi Siklus III Pertemuan I ... 116
21. Cara Memainkan Kartu Bilangan Siklus III Pertemuan II ... 120
22. Diagram Hasil Evaluasi Siklus III Pertemuan II ... 124
23. Cara Memainkan Kartu Bilangan Siklus III Pertemuan III ... 128
24. Diagram Hasil Evaluasi Siklus III Pertemuan III ... 133
25. Grafik Peningkatan Rata-rata Nilai Observasi Guru... 138
26. Grafik Peningkatan Rata-rata Nilai Observasi Siswa ... 138
27. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 139
28. Grafik Peningkatan Presentase Ketuntasan Siswa ... 140 commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kurikulum Matematika Kelas IV Semester 2 Sekolah Dasar ... 13
2. Perbandingan Persentase Keberhasilan Tiap Siklus dalam Penelitian yang Relevan ... 30
3. Indikator Kinerja ... 43
4. Hasil Nilai Ulangan Harian oleh Guru Kelas ... 51
5. Hasil Observasi Terhadap Guru ... 56
6. Hasil Observasi Terhadap Siswa ... 58
7. Hasil Evaluasi Siklus I Pertemuan I ... 59
8. Hasil Observasi Terhadap Guru ... 65
9. Hasil Observasi Terhadap Siswa ... 67
10. Hasil Evaluasi Siklus I Pertemuan II ... 68
11. Hasil Observasi Terhadap Guru ... 74
12. Hasil Observasi Terhadap Siswa ... 75
13. Hasil Evaluasi Siklus I Pertemuan III ... 77
14. Perbandingan Kondisi Awal dengan Nilai Rata-rata Evaluasi Siklus I .... 79
15. Hasil Observasi Terhadap Guru ... 85
16. Hasil Observasi Terhadap Siswa ... 86
17. Hasil Evaluasi Siklus II Pertemuan I ... 88
18. Hasil Observasi Terhadap Guru ... 93
19. Hasil Observasi Terhadap Siswa ... 95
20. Hasil Evaluasi Siklus II Pertemuan II ... 96
21. Hasil Observasi Terhadap Guru ... 102
22. Hasil Observasi Terhadap Siswa ... 103
23. Hasil Evaluasi Siklus II Pertemuan III ... 105
24. Perbandingan Kondisi Awal dengan Nilai Rata-rata Evaluasi Siklus II ... 107
25. Hasil Observasi Terhadap Guru ... 113
26. Hasil Observasi Terhadap Siswa ... 115
27. Hasil Evaluasi Siklus III Pertemuan I ... 116 commit to user
xvi
28. Hasil Observasi Terhadap Guru ... 121
29. Hasil Observasi Terhadap Siswa ... 122
30. Hasil Evaluasi Siklus III Pertemuan II ... 124
31. Hasil Observasi Terhadap Guru ... 129
32. Hasil Observasi Terhadap Siswa ... 131
33. Hasil Evaluasi Siklus III Pertemuan III ... 132
34. Perbandingan Kondisi Awal dengan Nilai Rata-rata Evaluasi Siklus III . 134 35. Perningkatan Rata-rata Nilai Observasi ... 138
36. Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Siswa dan Presentase Banyaknya Siswa yang Tuntas ... 139
37. Persentase Ketuntasan Siswa dan Observasi Guru serta Siswa ... 141
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Lembar Silabus ... 151
2. Skenario Pembelajaran Siklus I ... 154
3. Skenario Pembelajaran Siklus II ... 156
4. Skenario Pembelajaran Siklus III ... 158
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I.1 ... 160
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I.2 ... 170
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I.3 ... 180
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II.1 ... 190
9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II.2 ... 201
10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II.3 ... 212
11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III.1 ... 223
12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III.2 ... 233
13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III.3 ... 243
14. Kartu Pecahan Biasa ... 253
15. Kartu Pecahan Campuran... 255
16. Kartu Pecahan Desimal ... 257
17. Lembar Observasi Guru ... 259
18. Lembar Observasi Siswa ... 261
19. Pedoman Wawancara Terhadap Siswa ... 263
20. Daftar Nama Siswa Kelas IV SDN 1 Prembun ... 264
21. Daftar Presensi Kehadiran Siswa Siklus I, II dan III ... 265
22. Daftar Nilai Ulangan Harian yang Dilaksanakan Guru Kelas ... 266
23. Contoh Hasil Observasi Guru ... 267
24. Contoh Hasil Observasi Siswa ... 273
25. Contoh Hasil Wawancara Terhadap Siswa ... 279
26. Rekap Hasil Observasi Terhadap Guru ... 282
27. Rekap Hasil Observasi Terhadap Siswa ... 283
28. Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I ... 284 commit to user
xviii
29. Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II ... 285
30. Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus III ... 286
31. Foto Kegiatan Tindakan Siklus I, II dan III ... 287
32. Surat Izin Penelitian ... 292
33. Surat Keterangan ... 293
commit to user
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Dalam suatu bangsa, pendidikan merupakan faktor utama yang menentukan kemajuan bangsa. Suatu bangsa yang ingin maju harus memperhatikan mutu pendidikan masyarakatnya. Untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia perlu dilakukan secara menyeluruh meliputi aspek pengetahuan, sikap, nilai-nilai, dan keterampilan. Pengembangan aspek-aspek tersebut dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan kecakapan hidup (life-skills) melalui seperangkat kompetensi, agar siswa dapat bertahan hidup, menyesuaikan diri, dan berhasil di masa datang.
Untuk mencapai life-skills, diperlukan kemampuan untuk memperoleh, mengolah, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran, antara lain berfikir sistematis, logis, kritis yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika diberikan mulai dari Sekolah Dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berfikir logis, analisis, sistematis, kritiis, dan kreatif serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diberikan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif.
Dalam KTSP tahun 2004 dijelaskan bahwa pembelajaran matematikabertujuan untuk melatih dan menumbuhkan cara berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten. Serta mengembangkan sikap gigih dan percaya diri dalam menyelesaikan masalah.
Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar merupakan salah satu kajian yang selalu menarik untuk dikemukakan, apalagi bila berhubungan dengan masalah pembelajarannya. Hal ini diperlukan adanya kemampuan khusus dari seorang guru dan siswa untuk melaksanakan pembelajaran
commit to user
matematikamenggunakan alat pelajaran yang menarik maupun metode yang sesuai sehingga siswa akan aktif dalam mengikuti pelajaran matematika.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika tersebut, banyak masalah yang perlu ditangani dengan serius. Dari hasil pengamatan yang dilakukan di SD Negeri 1 Prembun Kecamatan Prembun masalah yang dihadapi adalah prestasi belajar matematikatentang pecahan pada siswa kelas IV semester 2 belum seperti yang diharapkan. Kenyataan ini menunjukkan masih rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaranmatematika yang ada. Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata ulangan harian matematika tentang pecahan yang masih di bawah batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 59,35 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 65. Data nilai ulangan harian yang dilaksanakan oleh guru kelas dapat dilihat pada lapiran 22 halaman 266.
Rendahnya pemahaman siswa diakibatkan siswa sendiri yang kurang tertarik terhadap pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Dalam menyampaikan suatu konsep, guru pun belum menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. Metode yang digunakan lebih banyak menggunakan metode pembelajaran konvensional dan tanpa didukung alat bantu mengajar yang bervariasi. Hal tersebut mengakibatkan pembelajaran yang monoton dan kurang melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa tidak tertarik terhadap pembelajaran yang disampaikan oleh guru dan mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.
Untuk meningkatkan pembelajaranmatematika terutama konsep pecahan diperlukan metode dan alat pembelajaran yang menarik dan mudah untuk dipahami siswa. Adapun upaya untuk meningkatkan kualitas pemahaman pecahan adalah dengan penggunaan permainan kartu bilangan.
penyajian bahan pengajaran di mana siswa melakukan untuk memperoleh atau menemukan pengerti Aman,1985: 91). Permainan dalam arti permainan pendidikan, siswa melakukan kegiatan (permainan) dalam kerangka proses belajar mengajar. Sebagai metode mengajar, metode permainan dapat dilakukan secara individual atau kelompok.Metode permainan adalah cara mengajar yang dilaksanakan dalam untuk permainan. Sedangkan metode
commit to user
permainan dalam pembelajaran matematika adalah cara untuk menyampaikan pelajaran matematika dengan sarana bermain. Metode permainan dalam pembelajaran dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran dan membuat siswa merasa senang terhadap matematika.Ketika bermain, siswa berimajinasi dan menggunakan strateginya, serta kreativitasnya dapat semakin berkembang lewat permainan.
Belajar dengan nuansa bermain mampu memberikan keuntungan, yaitu:
pertama, apa yang anak pelajari tidak hanya berupa pengetahuan, melainkan pengalaman yang dialami secara nyata dan sulit untuk dilupakan. Kedua, pelajaran dapat diterima secara menyenangkan, karena mereka belajar dengan nuansa bermain dan sifat dasar permainan yaitu menghibur dan menggembirakan.
Ketiga, bermain dapat membangkitkan minat anak untuk belajar secara tidak langsung.
Kartu bilangan yang dimaksud dalam permainan ini berbentuk seperti kartu domino yang sudah dikenal oleh siswa. Setiap kartu terdiri dari dua nilai pecahan yang berbeda. Setiap nilai pecahan dalam kartu bilangan mempunyai nilai sama yang terdapat pada kartu bilangan yang lain. Cara memainkan kartu bilangan ini pun sama dengan memainkan kartu domino. Permainan kartu bilangan ini dapat dimainkan secara berkelompok oleh 2, 3, 4, hingga 6 orang pemain. Permainan dimulai dengan pembagian kartu kepada semua pemain.
Pemain pertama meletakkan kartu di meja kemudian diikuti pemain berikutnya.
Nilai kartu yang dipasangkan disesuaikan dengan nilai kartu yang ada (sudah di meja) sampai pemain tidak memiliki kartu lagi. Jika pemain tidak dapat menjatuhkan kartu maka akan kehilangan satu giliran. Pemenang dalam permainan ini ialah pemain yang paling cepat menghabiskan kartunya.Dengan permainan, suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme akan terbangun, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami konsep pecahan dan mereka pun dapat lebih aktif serta merangsang minat dan semangat belajar matematika.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan penelitian tindakan dalam
Peningkatkan Pembelajaran Matematika tentang Pecahan Siswa Kelas IV SDN 1 Prembun Tahun Ajaran 2011/2012
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka penulis dapat merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan metode permainan kartu bilangan dalam peningkatkan pembelajaran matematika tentang pecahan siswa kelas IVSDN 1 Prembun tahun ajaran 2011/2012 semester 2?
2. Apa kendala dan solusi dalam penggunaan metode permainan kartu bilangan dalam peningkatkan pembelajaran matematika tentang pecahan siswa kelas IV SDN 1 Prembun tahun ajaran 2011/2012 semester 2?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian secara umum adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di SD.
Adapun secara khusus penelitian ini mempunyai tujuan yaitu:
1. Untuk mendeskripsikan penggunaan metode permainan kartu bilangan pada pembelajaran matematika tentang pecahan siswa kelas IV SDN 1 Prembun Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen tahun 2011/2012 semester 2.
2. Untuk mendeskripsikan kendala dan solusi dalam penggunaan metode permainan kartu bilangan dalam peningkatkan pembelajaran matematika tentang pecahan siswa kelas IV SDN 1 Prembun tahun ajaran 2011/2012 semester 2.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai manfaat teoretis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
Untuk menambah pengetahuan tentang metode permainan kartu bilangan sebagai metode pembelajaran yang tepat dalam mengajarkan matematika tentang pecahan pada siswa kelas IV SD.
commit to user
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, dapat menemukan metode permainan kartu bilangan sebagai metode pembelajaran yang tepat dalam mengajarkanmatematika tentang pecahan, sehingga dapat meningkatkan proses pembelajaran matematikatentang pecahan di kelas IV SDN 1 Prembun.
b. Bagi guru, dapat meningkatkan profesionalisme guru dan memilih serta menggunakan metodepermainan kartu bilanganuntuk mengajarkan matematika tentang pecahan.
c. Bagi siswa, dapat mengaktifkan dan mendorong siswa agar mampu berfikir cepat dalam pembelajaran matematika tentang pecahan sehingga pembelajaran dirasa lebih menarik bagi siswa untuk tetap mengikuti pelajaranserta dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
d. Bagi sekolah, membantu meningkatkan kualitas sekolah seiring dengan meningkatnya kemampuan para guru untuk menggunakan metode permainan kartu bilangan dalam pembelajaran matematika tentang pecahan.
6 BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Pembelajaran Matematika tentang Pecahan Siswa Kelas IV SD a. Pembelajaran Matematika tentang Pecahan
1) Pembelajaran Matematika a) Pembelajaran
(1) Pengertian Belajar
Pembelajaran berasal dari kata dasar belajar. Banyak ahli yang mendefinisikan tentang belajar. Seperti Baharuddin dan Wahyuni menerjemahkan pendapat Hilgard dan Bower bahwa
menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai, pengalaman, dan mendapatkan informasi atau
(2010: 13).
Selanjutnya dikemukakan oleh Morgan dan kawan- kawan (dalam Baharuddin dan Wahyuni, 2010: 14) bahwa
tetap dan
bersifat instan dan praktis, melainkan sebuah proses panjang yang akan menghasilkan berbagai perubahan positif yang bersifat relatif tetap.
oses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baik secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
(2010: 2).
Dari pendapat tentang pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan usaha yang sistematis untuk merubah dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman,
commit to user
keterampilan, dan nilai-sikap dari yang kurang baik menjadi lebih baik melalui proses interaksi dengan lingkungan dan pengaitan pengalaman yang diperolehnya dengan pengalaman yang telah dimilikinya. Pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh siswa bukan sebuah hadiah atau pemberian, melainkan proses pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa itu sendiri.
(2) Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan kegiatan guru dan siswa. Menurut Syafitri, 2011 (menguti pendapat Gagne, Briggs, dan Vager, 1992), pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.
Pembelajaran dalam konteks pendidikan formal terumuskan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Aunurrahman menyatakan bahwa pembelajaran ialah adanya proses belajar pada diri seseorang dan di dalam dirinya terjadi suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya serta hasil belajar dapat dilihat secara langsung (2009). Sedangkan Sagala
menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan (2010: 61).
Sagala juga menyatakan bahwa pembelajaran merupakan proses dua arah yaitu adanya kegiatan mengajar dan belajar, mengajar dilakukan oleh guru sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau siswa (2010). Sedangkan menurut Aqib nasi yang tersusun, meliputi
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan
(2002: 41).
Mulyasa menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik (2010). Susilana dan Riyana mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar (2009).
Dari beberapa pengertian pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses atau kegiatan yang dirancang dengan sengaja oleh guru untuk terjadinya interaksi yang menyenangkan dalam proses belajar melalui interigritas dan optimalisasi sumber daya yang sistemik (materi, metode, media, kegiatan dan evaluasi) sehingga peserta didik lebih paham dan aktif dalam meningkatkan cara, gairah dan hasil belajarnya.
(3) Hasil Belajar
(2003: 37).
Dalam kegiatan pembelajaran tujuan yang ingin dicapai telah ditentukan sebelumnya, anak yang dikatakan berhasil adalah mereka yang dapat mencapai tujuan pelajaran yang telah ditentukan sebelum proses belajar berlangsung.
Selanjutnya dijelaskan Romiszowski (dalam Abdurrahman, 2003: 38) hasil belajar merupakan (output) dari suatu sistem pemrosesan masukan (input
diperoleh setelah seseorang melakukan aktivitas belajar dan commit to user
memperoleh masukan baik berupa informasi ataupun keterampilan.
Lebih lanjut dikemukakan Keller (dalam Abdurrahman,
tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok masukan pribadi dan kelompok masukan dari lingkungan. Dari pendapat tersebut dapat diketahui, hasil belajar sangat ditentukan oleh pribadi itu sendiri sebagai subjek belajar dan juga dipengaruhi lingkungan sebagai tempat belajarnya.
belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan (2009: 3). Hasil belajar merupakan suatu pencapaian tujuan pengajaran dan peningkatan kemampuan mental siswa. Setelah selesai mempelajari sejumlah materi, diadakan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya, sebelum dilanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi.
Lebih lanjut dijelaskan Gagne (dalam Dimyati dan
verbal, keterampilan, intelek, keterampilan motorik, sikap, dan Keterampilan intelektual merupakan kecakapan yang sangat diperlukan untuk dapat berhubungan dengan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut perlu dilengkapi dengan kemampuan kognitif untuk dapat menggunakan konsep dan kaidah yang telah didapat ketika belajar dalam memecahkan masalah.
Baharuddin dan Wahyuni menjelaskan bahwa keberhasilan belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor (2010: 19).Faktor internal atau faktor yang berasal dari diri siswa yang mempengaruhi hasil
belajar adalah meliputi faktor jasmaniah/fisiologis dan rohaniah/psikologis. Faktor eksternal dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.
Berdasarkan pendapat para tokoh tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian hasil belajar adalah sejumlah kemampuan yang diperoleh dari aktivitas belajar melalui pengalaman-pengalaman yang berbeda dan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, ditandai dengan adanya perubahan pengetahuan, keterampilan, intelektual, keterampilan motorik, sikap, serta mental si pelajar. Dengan demikian pembelajaran yang mengkontruksikan pengalaman dengan materi pelajaran, mengembangkan cara berpikir kritis, realistis dan belajar lebih bermakna akan memperoleh hasil belajar yang tidak sebatas tingginya angka-angka akhir akan tetapi sebuah proses yang melibatkan seluruh emosi dan potensi siswa.
Berdasarkan pendapat di atas, peneliti akan menciptakan suasana pembelajaran yang menumbuhkan faktor internal dari dalam diri siswa dengan memperhatikan kondisi masing-masing siswa dan faktor eksternal khususnya faktor nonsosial yang meliputi lingkungan alamiah, faktor instrumental, dan faktor materi pelajaran yang akan mendukung kegiatan belajar siswa, sehingga siswa akan lebih mudah dalam mencapai keberhasilan belajar.
b) Matematika
(1) Pengertian Matematika
Menurut James dan James dalam Ruseffendi menyatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling berhubungan
commit to user
satu sama lainnya dengan jumlahyang banyaknya terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri(1992).
Selanjutnya menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidika
universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting berbagai disiplin dan memajukan daya (2007: 92). Perkembangan pesat di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika distrik. Untuk menguasai dan mencipta teknologi dimasa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Selain itu, Sukayati dan Suharjana mengungkapkan matematika adalah mata pelajaran yang berkenaan dengan ide- ide/konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan
(2008: 1).
Abdurahman yang dikutip oleh Hasyim mengemukakan bahwa matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan (2009).
Dari beberapa pengertian matematika di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep dengan bahan kajian yang memiliki objek abstrak yang dibangun melalui proses penalaran deduktif, sehingga keterkaitan antarkonsep dalam matematika dapat memajukan daya pikir manusia.
(2) Tujuan Pembelajaran Matematika
Tujuan pembelajaran matematika di SD adalah: (1) Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dalam kehidupan melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran logis, rasional, kritis, cermat, jujur dan efektif; (2) Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan; (3) Menambah dan mengembangkan ketrampilan berhitung dengan bilangan sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari; (4) mengembangkan pengetahuan dasar matematika dasar sebagai bekal untuk melanjutkan kependidikan menengah dan (5) membentuk sikap logis, kritis, kreatif, cermat dan disiplin.(Depdikbud, 1996)
Adapun tujuan dari pengajaran matematika menurut Soedjadi yang dikutip oleh Hasyim adalah mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dan pola pikir dalam kehidupan dan dunia selalu berkembang, dan mempersiapkan siswa menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan (2009).
(3) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar pada KTSP 2007 meliputi: (a) bilangan, (b) geometri dan pengukuan, (c) pengolahan data. Berdasarkan KTSP SD Tahun 2007 materi Matematika kelas IV dapat disajikan dengan tabel 2.1 di bawah ini.
commit to user
Tabel 2.1 Kurikulum Matematika Kelas IV Semester 2 Sekolah Dasar Satandar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Bilangan
5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
5.1. Mengurutkan bilangan bulat 5.2. Menjumlahkan bilangan bulat 5.3. Mengurangkan bilangan bulat 5.4. Melakukan operasi hitung campuran 6. Menggunakan
pecahan dalam pemecahan masalah
6.1. Menjelaskan arti pecahan dan urutannya
6.2. Menyederhanakan berbagai bentuk pecahan.
6.3. Menjumlahkan pecahan.
6.4. Mengurangkan pecahan.
6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan 7. Menggunakan
lambang bilangan Romawi
7.1. Mengenal lambang bilangan Romawi 7.2. Menyatakan bilangan cacah sebagai
bilangan Romawi dan sebaliknya.
Geometri dan Pengukuran
8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar.
8.1. Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana.
8.2. Menentukan jaring-jaring balok dan kubus.
8.3. Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetris
8.4. Menentukan hasil pencerminan suatu bangun datar
Berdasarkan ruang lingkup dan standar kompetensi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Tahun 2007 pada mata pelajaran Matematika kelas IV SD di atas, peneliti mengambil materi pecahan. Materi yang dipelajari yaitu pada standar kompetensi menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah dan pada kompetensi dasar menyederhanakan berbagai bentuk pecahan.
2) Pecahan
a) Definisi Pecahan
Menurut Wahyudi mengungkap
suatu bilangan yang dapat ditulis melalui pasang terurut dari bilangan cacah , dimana b (2008: 127).
Selanjutnya dijelaskan Heruman mengungkapkan bahwa pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh (2008).
Dalam ilustrasi gambar, bagian yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan, yang biasanya ditandai dengan arsiran. Bagian inilah yang dinamakan pembilang, adapun bagian yang utuh adalah bagian yang dianggap sebagai satuan, dan dinamakan penyebut.
Selanjutnya dijelaskan Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan (dalam
kurang bermaknanya kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru, dan sulitnya pengadaan media pembelajaran.
Dari beberapa definisi pecahan di atas, dapat disimpulkan bahwa pecahan merupakan bagian dari sesuatu yang utuh yang dapat ditulis melalui pasang terurut dari bilangan cacah , dimana b 0.
b) Macam-Macam Pecahan
Menurut Wahyudi (2008) macam-macam pecahan adalah sebagai berikut:
(1) Pecahan Sederhana, yaitu pecahan yang pembilang dan penyebut merupakan bilangan-bilangan bulat yang koprim. (FPB dari pembilang dan penyebut adalah 1).
Contoh:
3 2,
9 4 ,
15 11, dst
(2) Pecahan murni, yaitu pecahan yang pembilangnya lebih kecil dari nilai mutlak penyebut.
commit to user
Contoh:
2 1,
3 1,
4 3,
10 9 , dst
(3) Pecahan tidak murni, yaitu pecahan yang pembilangnya lebih besar dari penyebut.
Contoh:
5 7,
10 12,
3 4, dst
(4) Pecahan Mesir, yaitu pecahan dengan pembilang 1.
Contoh:
2 1,
3 1,
4 1,dst
(5) Pecahan campuran, yaitu suatu bilangan yang terbentuk atas bilangan cacah dan pecahan biasa.
Contoh: 4 3 1, 5
2 1,6
9 4,dst.
Macam-macam pecahan sudah diajarkan sejak kelas III SD, sehingga dalam penelitian ini peneliti menggunakan semua macam pecahan yaitu pecahan sederhana, murni, tidak murni, mesir, dan campuran.
c) Nama-Nama Pecahan
Menurut Wahyudi (2008) nama-nama pecahan adalah sebagai berikut:
(1) Pecahan biasa, yaitu pecahan dengan nama biasa Contoh:
2
1 adalah nama biasa untuk seperdua/setengah.
(2) Pecahan campuran, yaitu pecahan yang terdiri dari bilangan cacah dan pecahan biasa.
Contoh:
2
3adalah nama pecahan biasa, 2
3dapat ditulis dengan
pecahan campuran 1 2 1
(3) Pecahan desimal, yaitu pecahan dengan nama desimal (ditulis dengan lambang desimal).
Contoh:
2
1adalah nama biasa, nama pecahan biasa yang lain untuk
2
1 adalah 10
5 .
10 5 = 5x
10 1 =0,5
Jadi nama desimal dari 2
1adalah 0,5
(4) Nama persen, yaitu nama pecahan dengan penyebut 100. Namun persen (%) juga berarti perseratus dan dilambangkan %.
Contoh: Nama persen dari 4
3adalah 75 %
75 % berarti 75 x 100
1
1 % = 100
1
100 % = 100
100 atau 1
(5) Pecahan yang juga bilangan cacah, yaitu bilangan yang disajikan dalam bentuk pecahan tetapi sebenarnya merupakan bilangan cacah.
Contoh:
3
6 sebenarnya adalah bilangan cacah, karena 3 6=2
(2 adalah bilangan cacah).
Sesuai dengan silabus kelas IV SD, peneliti hanya memfokuskan pembelajaran pada pecahan biasa, pecahan campuran, dan pecahan desimal.
d) Operasi HitungPecahan (1) Pecahan Biasa yang Senilai
Pecahan senilai adalah pecahan yang memiliki nilai yang sama walaupun penyebut dan pembilangnya berbeda.
commit to user
Gambar di atas menunjukan lima lingkaran yang masing- masing lingkaran dibagi menjadi 2 bagian, 4 bagian, 6 bagian, 8 bagian, dan 10 bagian. Luas daerah yang diarsir pada setiap lingkaran di atas adalah sama besar. Ini berarti
, sehingga pecahan-pecahan tersebut dikatakan senilai.
Sebuah pecahan tidak akan berubah nilainya jika pembilang dan penyebutnya dikalikan dengan bilangan yang sama.
Sebuah pecahan juga tidak akan berubah nilainya jika pembilang dan penyebutnya dibagi dengan bilangan yang sama.Pecahan senilai dapat ditentukan dengan cara mengalikan atau membagi pembilang dan penyebutnya dengan bilangan yang sama.
(2) Pecahan Biasa menjadi Pecahan Campuran dan Sebaliknya Pecahan biasa yang dapat dirubah menjadi pecahan campuran adalah pecahan yang pembilangnya lebih besar daripada penyebutnya. Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan
Untuk sembarang pecahan , berlaku:
Dimana dan sembarangan bilangan yang tak nol
campuran adalah dengan pembagian bersusun sehingga didapat hasil bagi dan sisa.
Contoh:
Pecahan 2 5
-
Hasil bagi 14 : 5 = 2, sisanya 4.
Sehingga
Secara umum daat ditulis sebagai berikut
Mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa langkahnya merupakan kebalikan dari mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran yaitu dengan cara mengalikan.
Contoh:
Pecahan 2 2 =
Sehingga, 2
Secara umum daat ditulis sebagai berikut
(3) Biasa Menjadi Pecahan Desimal dan Sebaliknya
Bilangan yang digunakan pada pecahan desimal adalah bilangan dengan basis 10 (desimal) dan dikaitkan dengan nilai tempat suatu lambang bilangan.
Perhatikan lambang 147, maka dapat diartikan: commit to user
1 memiliki nilai tempat 100 4 memiliki nilai tempat 10 7 memiliki nilai tempat 1
Sekarang perhatikan lamba
disebut tanda desimal. Jika nilai tempat diurutkan terdapat 100,10,1,
10 1 ,
100
1 dan seterusnya. Jadi 147,853 berarti:
= 1×100+4×10+7×1+8×
10 1 +5×
100 1 +3×
1000 1
= 147+
10 8 +
100 5 +
1000 3
= 147+
1000 800 +
1000 50 +
1000 3
= 147 1000
853
Contoh lain:
5,384 = 5 + 10
3 + 100
8 + 1000
4
= 5+1000 300 +
1000 80 +
1000 4
= 51000 384
0,081 = 0+
10 0 +
100 8 +
1000 1
= 0+
1000 0 +
1000 8 +
1000 1
= 1000 81
Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal Contoh:
4
3 dirubah menjadi pecahan desimal
Caranya:
4
3 adalah nama pecahan biasa, nama lain pecahan biasa untuk 4 3
adalah 100
75 .
100
75 diperoleh dari 25 4
25 3
x
x atau pembilang dan penyebut sama-
sama dikalikan dengan 25.
100 75 = (7x
10 1 )+(5x
100
1 ) yang dapat ditulis juga 0,75
Jadi nama desimal dari 4 3=0,75
Mengubah pecahan desimal menjadi pecahan biasa Contoh:
0,25 dirubah menjadi pecahan biasa Caranya:
0,25 adalah nama desimal, untuk dapat dirubah menjadi pecahan biasa harus dikalikan dulu dengan 100 % yaitu menjadi
100 25 .
Dari 100
25 dapat disederhanakan lagi menjadi 20
5
Jadi nama pecahan biasa dari 0,25 adalah 20
5
b. Karakteristik Siswa Kelas IV SD
Masa sekolah adalah masa kanak-kanak akhir yang umumnya berusia enam atau tujuh tahun hingga kira-kira sebelas atau duabelas tahun.
Seperti yang dijelaskan Nasution masa usia sekolah sering disebut masa intelektual atau masa keserasian sekolah (1992). Pada masa ini, secara umum anak akan lebih mudah didik dari pada masa sebelum dan setelahnya.
bersekolah diperinci menjadi dua fase, yaitu masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, dan masa kelas- (1992: 43). Masa kelas rendah, kira-kira pada saat siswa berusia enam atau tujuh sampai umur
commit to user
sembilan atau sepuluh tahun. Sedangkan masa kelas tinggi pada saat mereka berusia kira-kira sembilan atau sepuluh sampai dua belas atau tiga belas tahun.
Basset, Jacka, dan Logan (1983) dalam Sumantri dan Permana (2001) menjelaskan beberapa karakteristik anak SD sebagai berikut:
1) Mereka secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik akan dunia sekitar yang mengelilingi diri mereka sendiri;
2) Mereka senang bermain dan dan lebih suka bergembira/riang;
3) Mereka suka mengatur dirinya untuk menangani berbagai hal, mengeksplorasi suatu situasi dan mencobakan usaha-usaha baru;
4) Mereka biasanya bergetar perasaannya dan terdorong untuk berprestasi sebagaimana mereka tidak suka mengalami ketidakpuasan dan menolak kegagalan;
5) Mereka belajar secara efektif ketika mereka merasa puas dengan situasi yang terjadi;
6) Mereka belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif, dan mengajar anak-anak lainnya.
2. Penggunaan Metode Permainan Kartu Bilangan a. Metode Permainan
1) Pengertian Metode Permainan
siswa melakukan untuk memperoleh atau menemukan pengertian konsep ,1985: 91). Permainan dalam arti permainan pendidikan, siswa melakukan kegiatan (permainan) dalam kerangka proses belajar mengajar. Sebagai metode mengajar, metode permainan dapat dilakukan secara individual atau kelompok.
Nursidik menjelaskanbahwa permainan (games) populer dengan berbagai sebutan antara lain pemanasan (ice-breaker) atau penyegaran (energizer). Arti harfiah ice-