• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki kekuatan yang dinamis dalam menyiapkan kehidupan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki kekuatan yang dinamis dalam menyiapkan kehidupan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

SRI ROHMAWATI 2012

Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning in Science untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD pada Konsep Cahaya” (PTK di kelas V Sekolah Dasar Negeri Widyatama Kecamatan Pulomerak

KD UPI SERANG

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung sepanjang hayat dan dalam segala lingkungan. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek kepribadian dan kehidupannya.

Pendidikan memiliki kekuatan yang dinamis dalam menyiapkan kehidupan manusia di masa depan. Dengan kata lain, manusia membutuhkan pendidikan agar dapat memainkan peranan hidup secara tepat. Apalagi di zaman modernisasi seperti sekarang ini.

Modernisasi erat kaitannya dengan pengetahuan sains dan teknologi.

Dalam hal ini, peran guru sangat penting karena guru merupakan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan seluruh potensi siswa, baik potensi kognitif, afektif maupun psikomotorik. Sehingga guru dituntut untuk dapat memberikan solusi atau cara kepada siswa agar menjadi manusia dewasa seutuhnya yang dapat mengoptimalkan perannya dengan baik dalam menghadapi tantangan modernisasi di zaman sekarang ini.

Mengingat pentingnya peranan guru terhadap perkembangan seluruh potensi siswa, melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan atau kesulitan belajar siswa pada proses pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Widyatama Kecamatan Pulomerak Kota Cilegon pada

(2)

SRI ROHMAWATI 2012

Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning in Science untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD pada Konsep Cahaya” (PTK di kelas V Sekolah Dasar Negeri Widyatama Kecamatan Pulomerak

KD UPI SERANG

konsep IPA tentang cahaya. Setelah dilakukan pengamatan, didapat beberapa indikasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya, diantaranya yaitu: 1) Pada umumnya masalah didominasi oleh guru yang kurang variatif dalam menggunakan metode atau model pembelajaran. Guru masih menggunakan gaya mengajar konvensional yang monoton dengan metode ceramah dan kurang melibatkan aktivitas siswa dalam melakukan kerja ilmiah, akibatnya siswa mengalami kejenuhan dalam belajar dan kesulitan dalam memahami pelajaran IPA sehingga hasil belajar siswa rendah; 2) Guru mengajar tanpa memperhatikan konsepsi atau pengetahuan awal siswa. Padahal faktor yang paling penting yang dapat mempengaruhi pembelajaran adalah apa yang diketahui siswa (pengetahuan awal siswa). Jadi, pembelajaran akan lebih bermakna apabila konsep baru yang akan diajarkan dikaitkan dengan konsep-konsep yang ada dalam struktur kognitif siswa. Hal ini menjadi solusi paling ampuh dalam meminimalisir terjadinya miskonsepsi pada pembelajaran; 3) Siswa cenderung mengalami kesulitan dalam mengingat konsep IPA tentang cahaya yang telah diajarkan.

Pada umumnya siswa hanya menghafal. Hal itu disebabkan karena guru kurang memperhatikan proses belajar yang bermakna pada siswa sehingga siswa cepat melupakannya.

Berdasarkan indikasi diatas, guru perlu mengubah strategi atau model mengajar yang lama dengan model mengajar yang baru agar dapat mengatasi

(3)

SRI ROHMAWATI 2012

Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning in Science untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD pada Konsep Cahaya” (PTK di kelas V Sekolah Dasar Negeri Widyatama Kecamatan Pulomerak

KD UPI SERANG

kesulitan yang dihadapi siswa dan memungkinkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

Salah satunya melalui model pembelajaran IPA yang dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivis, yaitu model pembelajaran Children’s Learning in Science (CLIS). Model CLIS ini dikembangkan oleh kelompok Children’s Learning in Science di Inggris yang dipimpin oleh Driver (1998,

Tytler, 1996).

CLIS merupakan model pembelajaran IPA yang memperhatikan dan mempertimbangkan pengetahuan awal siswa yang mungkin diperoleh di luar sekolah serta menyediakan serangkaian pengalaman berupa kegiatan nyata yang rasional atau dapat dimengerti siswa dan memungkinkan terjadinya interaksi sosial. Pembelajarannya berpusat pada siswa melalui aktivitas hands on atau minds on. Dengan kata lain, saat proses belajar berlangsung siswa harus terlibat dalam kegiatan nyata. Dengan begitu, kejenuhan siswa dalam belajar dapat diminimalisir dan miskonsepsi yang dialami siswa tidak semakin kompleks.

Dengan pembelajaran Children’s Learning in Science (CLIS), diharapkan dapat mengatasi kesulitan belajar siswa yaitu hal yang dapat mengganggu dan menghambat kemajuan belajar serta berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, peneliti mengangkat penelitian yang berjudul

“Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning in Science (CLIS)

(4)

SRI ROHMAWATI 2012

Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning in Science untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD pada Konsep Cahaya” (PTK di kelas V Sekolah Dasar Negeri Widyatama Kecamatan Pulomerak

KD UPI SERANG

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD pada Konsep Cahaya. (PTK di Kelas V SDN Widyatama Kecamatan Pulomerak).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada konsep cahaya dengan menerapkan model pembelajaran Children’s Learning in Science (CLIS).

Secara spesifik pertanyaan penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran Children’s Learning in Science (CLIS) dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya?

2. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya dengan menerapkan model pembelajaran Children’s Learning in Science (CLIS)?

3. Bagaimana skor hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya dengan menerapkan model pembelajaran Children’s Learning in Science (CLIS)?

D. Tujuan Penelitian

(5)

SRI ROHMAWATI 2012

Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning in Science untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD pada Konsep Cahaya” (PTK di kelas V Sekolah Dasar Negeri Widyatama Kecamatan Pulomerak

KD UPI SERANG

Tujuan umum pada penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada konsep cahaya dengan menerapkan model pembelajaran Children’s Learning in Science (CLIS).

Tujuan khusus penelitiannya adalah:

1. Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Children’s Learning in Science (CLIS) dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya.

2. Mendeskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya dengan menerapkan model pembelajaran Children’s Learning in Science (CLIS).

3. Mendeskripsikan skor hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya dengan menerapkan model pembelajaran Children’s Learning in Science (CLIS).

E. Manfaat Hasil Penelitian 1. Bagi Guru

a. Menyediakan deskripsi pengembangan strategi guru dalam mengajar.

b. Menyediakan deskripsi atau contoh penerapan model pembelajaran Children’s Learning in Science (CLIS) pada konsep cahaya.

2. Bagi Siswa

a. Memfasilitasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar pada konsep cahaya.

(6)

SRI ROHMAWATI 2012

Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning in Science untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD pada Konsep Cahaya” (PTK di kelas V Sekolah Dasar Negeri Widyatama Kecamatan Pulomerak

KD UPI SERANG

b. Memfasilitasi siswa dalam meningkatkan keaktifan dalam belajar IPA pada konsep cahaya.

3. Bagi Penelitian Lain

a. Menyediakan temuan dan rekomendasi untuk penelitian lanjutan.

F. Definisi Operasional

Untuk memperoleh kesamaan persepsi, maka penulis mencoba menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini.

Saripah (2004: 26) mengemukakan bahwa model pembelajaran Children’s Learning in Science adalah model pembelajaran yang memiliki tahapan- tahapan untuk membangkitkan perubahan konseptual siswa. Pembelajaran yang menekankan terbangunnya pemahaman sendiri secara aktif, kreatif, dan produktif berdasarkan pengetahuan awal dan pengalaman belajar yang bermakna. Pembelajarannya berpusat pada siswa melalui aktivitas hands-on atau minds-on dan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar. Driver dan Oldham (1986) menguraikan bahwa model pembelajaran CLIS memiliki lima tahapan yaitu: Orientasi, pemunculan gagasan, penyusunan ulang gagasan, penerapan gagasan, dan pemantapan gagasan. Tahap penyusunan ulang gagasan dilakukan melalui tiga langkah yaitu pengungkapan dan pertukaran gagasan, pembukaan situasi dan konflik, dan konstruksi gagasan baru dan evaluasi.

(7)

SRI ROHMAWATI 2012

Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning in Science untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD pada Konsep Cahaya” (PTK di kelas V Sekolah Dasar Negeri Widyatama Kecamatan Pulomerak

KD UPI SERANG

Menurut Sudjana (2001: 22) “hasil belajar siswa adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.

Hasil belajar dalam penelitian ini berupa nilai tes dan tingkat aktivitas siswa yang dicuplik dari lembar penilaian tes dan lembar observasi. Materi pada penelitian ini memfokuskan pada konsep cahaya yang meliputi pengertian cahaya dan sifat-sifat cahaya. Sajian materi disajikan dalam bentuk lembar kerja siswa (LKS) dan percobaan. Percobaan yang dilakukan menggunakan media berupa bahan-bahan dalam kehidupan sehari-hari yang relevan dengan konsep cahaya.

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit dengan menggunakan kolam anaerobik kurang efisien, membutuhkan lahan yang luas selain itu limbah cair pabrik kelapa

efektif untuk melatih kemampuan kognitif level dasar (C1+C2) siswa, tetapi kurang melatih kemampuan kognitif level tinggi (C3+C4) siswa.. Sebaliknya, metode DQQ

Alat bantu tersebut adalah Microsoft Project 98, karena dengan Microsoft Project 98 segala macam aktivitas seperti penjadwalan tugas, pengupdatean informasi sampai penyebaran

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METOD E D RILL D AN D QQ TERHAD AP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA SMA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Yaitu pembagian sumber daya atau sharing of resources, berbagi isi atau share content dan layanan komputer antar beberapa pemakai komputer dengan pertukaran langsung antar

yang diperoleh dalam penelitian ini adalah persentase manifestasi oral pada penderita. Universitas

Dengan demikian perhitungan harga jual produk cat kayu pada perusahaan sebesar Rp 349.817 dengan menggunakan metode garis lurus dan penulis sebesar Rp 349.697 dengan menggunakan

Penelitian ini bertujuan untukmengetahui Berapa besar curahan tenaga kerja pria dan wanita dalam usahatani kubis, mengetahui berapa besar pendapatan keluarga wanita tani