• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA PADA PT. DAYA ANUGRAH MANDIRI CABANG SAMARINDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA PADA PT. DAYA ANUGRAH MANDIRI CABANG SAMARINDA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

eJournal Administrasi Bisnis, 2013, 1 (4): 384 - 394 ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.org

© Copyright 2013

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK

HONDA PADA PT. DAYA ANUGRAH MANDIRI CABANG SAMARINDA

Isnani Patma

eJournal Administrasi Bisnis Volume 1, Nomor 4 , 2013

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL EJOURNAL

Artikel eJournal dengan identitas sebagai berikut:

Judul : Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Pengarang : Isnani Patma

NIM : 0902095352

Program : S1 Administrasi Bisnis (Alih Jenjang)

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman

telah diperiksa dan disetujui untuk di-online-kan di eJournal Program S1 Administrasi Bisnis Fisip Unmul.

Samarinda, November 2013

Pembimbing I

Drs. M. Zaini, M. Si

NIP. 196 70601 200312 1 001

Pembimbing II,

Rr. Marliana W, SE., MM

Bagian di bawah ini

DIISI OLEH BAGIAN PERPUSTAKAAN S1 ADMINISTRASI BISNIS Identitas terbitan untuk artikel di atas

Nama Terbitan : eJournal Administrasi Bisnis

Volume : Bagian Perpustakaan S1 AB

Nomor :

Tahun :

Halaman :

(3)

1Mahasiswa S1 (Alih Jenjang) Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: narayoung@rocketmail.com

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2013, 1 (4): 384 - 394 ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id

© Copyright 2013

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda Pada PT. Daya Anugrah Mandiri

Cabang Samarinda Isnani Patma1

Abstrak

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda Pada PT. Daya Anugrah Mandiri Cabang Samarinda.

Dibawah bimbingan Bapak Drs. M. Zaini, M.Si selaku Pembimbing I dan Ibu Rr.

Marliana W, SE., MM selaku Pembimbing II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda pada PT.

Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu variabel Product (X1), Price (X2), Place (X3), Promotion (X4), People (X5), Physical evidence (X6), dan Process (X7) serta variabel dependen adalah keputusan pembelian (Y).

Hasil analisis dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda menunjukkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 1.635 - 0.021 X1 + 0.251 X2 - 0.118 X3 + 0.379 X4 + 0.067 X5 + 0.067 X6 + 0.022 X7. Uji serantak (uji f) dengan tingkat kepercayaan 95% pembelian sepeda motor merek Honda Pada PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda membuktikan bahwa secara serentak variabel Product (X1), Price (X2), Place (X3), Promotion (X4), People (X5), Physical evidence (X6), dan Process (X7) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Uji t (parsial) menunjukkan bahwa variabel Price (X2) dan Promotion (X4) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) sedangkan variabel Product (X1), Place (X3), People (X5), Physical evidence (X6), dan Process (X7) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Adapun variabel yang paling berpengaruh adalah variabel Promotion (X4). Nilai R (Koefisien Korelasi) yang diperoleh sebesar 0,584 atau 58,4% dan nilai R Square (Koefisien Determinasi) sebesar 0,341atau 34,1%.

Saran utama bagi PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda adalah terus meningkatkan dan mempertahankan promosi yang ada, selalu terbuka menyampaikan informosi mengenai potongan harga dan melengkapi ketersediaan tipe unit sepeda motor.

Kata Kunci : Bauran pemasaran dan Keputusan Pembelian.

(4)

Pendahuluan

Kebutuhan masyarakat Indonesia akan alat transportasi kendaraan roda dua dewasa ini semakin bertambah. Perkembangan penjualan sepeda motor dari tahun ke tahun pun juga semakin meningkat. Ini menunjukan bahwa sepeda motor merupakan alat transportasi yang diminati oleh kalangan masyarakat.

Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi roda dua yang saat ini banyak diminati oleh konsumen. Sepeda motor merupakan alat transportasi roda dua yang efisien, efektif dan ekonomis serta terjangkau oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Salah satu merek sepeda motor yang paling banyak diminati oleh masyarakat yaitu sepeda motor merek Honda.

Pemasaran Honda telah terbukti unggul dapat menarik perhatian sebagian besar konsumen untuk menggunakan sepeda motor merek Honda, ini tidak terlepas dari keunggulan sepeda motor merek Honda yang ekonomis menggunakan elektrick starter, sistem injeksi karburator yang irit bahan bakar ditambah lagi dengan Idlling Stop System (ISS). Honda merupakan merek sepeda motor yang dipegang oleh PT. Astra Honda Motor (AHM) sebagai produsen dan pemasok ke dealer – dealer Honda melalui perwakilan (Main dealer). Untuk Kalimantan Timur khususnya Samarinda ada 16 dealer Honda salah satunya yaitu PT. Daya Anugrah Mandiri.

Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda adalah jumlah penjualan yang mengalami penurunan untuk 2 tahun terakhir salah satunya dikarenakan distribusi unit yang tidak merata serta banyaknya persaingan antar dealer lain yang menjual sesama jenis produk Honda sehingga menimbulkan banyak pilihan bagi konsumen (pembeli), oleh karena itu keputusan untuk membeli tidak lagi terbatas hanya pada satu tempat (delaer) saja.

PT. Daya Anugrah Mandiri dalam melakukan pemasarannya pada saat ini telah melengkapi ketersediaan keragaman (tipe unit) produk yang ditawarkan kepada konsumen sesuai dengan tipe unit sepeda motor yang paling banyak dibeli, menyediakan daftar harga serta program potongan harga khusus untuk tipe sepeda motor Honda tertentu, melakukan promosi salah satunya membuka pos- pos kecil untuk memamerkan sepeda motor merek Honda, selain itu letak perusahaan yang mudah dijangkau juga, proses pembelian yang mudah baik secara tunai maupun kredit, pelayanan yang cepat tanggap dari karyawan, serta kenyamanan ruang kantor bagi konsumen selama melakukan proses pembelian.

Untuk menarik minat konsumen terhadap produk Honda yang ditawarkan maka dibutuhkan adanya strategi bauran pemasaran itu sendiri yang terdiri dari tujuh (7) bauran pemasaran yang meliputi product, price, place, promotion, people, physical evidence dan process.

Dengan uraian latar belakang di atas maka peniliti tertarik untuk melakukan penilitaian dengan judul “ Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda pada PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda “.

(5)

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 4, 2013: 384-394

386

Kerangka Dasar Teori Pemasaran

Pemasaran dalam perusahaan adalah hal yang paling penting karena tanpa pemasaran yang baik untuk suatu produk maka tidak akan berkembang, dan pemasaran suatu produk dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain di bidang teknologi seperti mesin-mesin dan metode baru yang dapat membuat produk yang yang baik dan dapat bekerja secara lebih efisien.

Bauran Pemasaran

Dalam perusahaan untuk melakukan kegiatan harus mempunyai bauran pemasaran yang akan mendukung keberhasillam peran perusahaan itu sendiri.

Bauran pemasaran menurut Swastha (2000:42) adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.

Terdapat banyak kelemahan apabila bauran pemasaran tersebut diterapkan pada pemasaran jasa karena produk jasa bersifat tangible (tidak berwujud) dan sangat bergantung pada layanan personal yang diberikan penyedia jasa.

Kelemahan-kelemahan ini banyak mendorong pakar pemasaran untuk mendefinisikan ulang bauran pemasaran sedemikian rupa sehingga lebih aplikatif untuk sektor jasa. Hasilnya, 4 P tradisional diperluas dan ditambahkan dengan tiga unsur lainnya yaitu people, process, dan physical evidence. (Kotler, 2008:18) Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan secara terus menerus ,mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran dengan unsur – unsur produk, price, place, promotion, people, physical evidence, process. (Kotler 2000:18).

Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian, dalam proses keputusan pembelian konsumen seringkali ada lebih dari dua pihak yang terlibat dalam proses pertukaran atau pembelian. Umumnya ada enam peranan yaitu pemerakarsa, pembawa, pengambilan keputusan, pembeli, pemakai, penilai. (Tjiptono 2000 : 23).

Konsumen

Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptiep, adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya.

Sedangkan menurut Philip Kotler (2000) dalam bukunya Prinsiples Of Marketing adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.

(6)

Showroom

Showroom adalah ruang pamer, ruang yang khusus digunakan sebagai tempat memamerkan produk atau jasa.

Metode Penelitian

Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, teknik dan alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Deskriftif dengan analisis data kuantitatif.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Variabel Bebas (Independen) yaitu: Product (X1), Price (X2), Place (X3), Promotion (X4), People (X5), Physcal Evidence (X6), Process (X7), dan Variabel terikat (Dependen) yaitu faktor keputusan pembelian (Y).

Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis mengadakan penelitian pada PT. Daya Anugrah Mandiri Cabang Samarinda. Variabel penulis teliti adalah variabel bauran pemasaran (X) yang mempengaruhi keputusan pembelian (Y) sepeda motor merek Honda pada PT. Daya Anugrah Mandiri Cabang Samarinda”.

Populasi dan Sampling

Populasi yang menjadi target penelitian adalah konsumen PT. Daya Anugrah Mandiri Cabang Samarinda Tahun 2013, dengan metode accidental sampling yaitu suatu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insedental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2002 : 96) yaitu :

Di mana :

= Jumlah sampel

Z = Nilai Z dengan tingkat keyakinan yang dibutuhkan penentuan sampel persen pada = 5%, Z = 1,96

Moe = Margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi, biasanya 10%

Widiyanto (2008) mengatakan bahwa jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 100 responden dengan penentuan sampel. Untuk memudahkan penelitian maka jumlah sampel ditetapakan sebanyak 100 orang. Jumlah responden sebanyak 100 orang tersebut sudah dianggap respresentative karena sudah lebih besar dari batas minimal sampel.

(7)

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 4, 2013: 384-394

388

Teknik Pengumpulan Data

Data pengumpulan ini dikumpulkan dengan beberapa teknik, yaitu:

1. Penelitian Lapangan (Field Work Research), yaitu pengumpulan data primer yang dilakukan langsung ke obyek penelitian dengan teknik:

a) Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti.

b) Interview, yaitu melakukan wawancara atau tanya jawab dengan beberapa responden.

c) Penyebaran kuesioner, yaitu mengumpulkan data dengan membagikan daftar pertanyaan kepada responden.

2. Studi kepustakaan (Library Research), yaitu mengumpulkan data sekunder dari sumber sekunder seperti brosur, prospektus atau laporan-laporan yang relevan dengan tujuan penelitian ini.

3. Dokumentasi, yaitu merupakan suatu cara yang dilakukan dengan

mengumpulkan dan mencatat data yang berasal dari dokumentasi perusahaan maupun referensi yang berkaitan dengan obyek yang diteliti. Dokumentasi ini dilakukan dengan cara mengambil, menyalin, dan mengutip catatan catatan, dokumen dan arsip-arsip yang berhubungan dengan motivasi karyawan.

Data yang dikumpulkan kemudian diberikan nilai-nilai atau skor dengan menggunakan skala Likert menurut Djaali (2008: 28) dengan perincian sebagai berikut:

a. Sangat tidak setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS)

c. Kurang Setuju (KS) d. Setuju (S)

e. Sangat Setuju (SS)

Alat analisis dan pengujian hipotesis

Penelitian ini menerapkan metode analisa data deskriptif kuantitatif dengan permodelan regresi linier berganda. Penerapan metode ini akan menghasilkan tingkat hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Dengan demikian dapat ditunjukkan seberapa besar kontribusi variabel-variabel bebas (variabel independen) terhadap variabel terikatnya (variabel dependen) serta arah hubungan yang terjadi. Adapun tahap-tahap dalam analisis regresi linear berganda adalah sebagai berikut :

1. Uji Validitas dan reliabilitas perlu dilakukan untuk menunjukkan bahwa instrument penelitian layak untuk dipertanggungjawabkan keakuratan dan kehandalannya ( Sudarmanto, R. Gunawan, 2005: 79-92)

2. Uji asumsi klasik untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang di peroleh linear dan dapat dikatakan (valid) untuk mencari peramalan, maka akan dilakukan pengujian multikolinearitas, heteroskedatisitas autokorelasi dan normalitas (Ghozali, 2009: 91-110)

(8)

Pengujian Hipotesis

Adapun untuk menguji hipotesis, penulis menggunakan uji f (uji serentak), uji t (uji parsial) dan uji R2 untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas, adalah sebagai berikut :

1. Perhitungan Koefisien Korelasi (R)

Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya pengaruh antara variabel tidak bebas dengan variabel bebas. Semakin besar nilai R, maka semakin tepat model regresi yang dipakai sebagai alat perhitungan karena total variasi dapat menjelaskan variabel tidak bebas.

2. Perhitungan Koefisien Determinasi (R²)

Perhitungan determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua variabel atau lebih. Semakin besar nilai R², maka semakin besar pengaruh variabel yang tidak bebas dengan variabel bebas. R² ini mempunyai jangkauan antara 0 dan 1, semakin mendekati ke 1 semakin besar proporsi variabel bebas tersebut menjelaskan variabel tidak bebas.

3. Uji F (uji serentak)

Pengujian serentak adalah untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel dependen.

4. Uji t (Uji Parsial)

Digunakan untuk menguji apakah setiap koefesien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak bebasnya.

Dalam rangka mempermudah dan mempercepat proses analisis, dipergunakan sistem komputerisasi dengan mempergunakan program SPSS (Statistical Product and Services Solution) versi 20.

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh persamaan regresi linear berganda dari varibel Product (X1), Price (X2), Place (X3), Promotion (X4), People (X5), Physical evidence (X6), dan Process (X7) terhadap keputusan pembelian (Y) adalah sebagai berikut :

Y = 1.635 - 0.021 X1 + 0.251 X2 - 0.118 X3 + 0.379 X4 + 0.067 X5 + 0.067 X6 + 0.022 X7

Dari ketujuh variabel independen yang terdiri dari product, price, place, promotion, people, physical evidence dan process, berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ketujuh variabel tersebut memiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dibuktikan dengan nilai R yang diperoleh sebesar 0,584 atau 58,4% dan Nilai R2 (Koefisien Determinasi) sebesar 0,341 atau 34,1% yang berarti bahwa variabel yang dikemukakan dalam penelitian ini dapat menerangkan 34,1% variabel keputusan pembelian sepeda motor merek honda pada PT. Daya Anugrha Mandiri cabang Samarinda

(9)

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 4, 2013: 384-394

390

sedangkan selebihnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak terdapat pada penelitian ini.

Pada uji f secara serentak, ketujuh variabel independen yang terdiri dari product, price, place, promotion, people, physical evidence dan process secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian sepeda motor merek Honda pada PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda yang ditunjukkan dengan Fhitung > Ftabel yaitu 6,812 > 2,11.

Pada uji t menunjukkan bahwa dari ketujuh variabel independen tersebut, hanya terdapat dua variabel yang secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda pada PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda yaitu Price (X2) dan Promotion (X4). Hal ini dibuktikan dengan variabel Price (X2) memiliki nilai thitung > ttabel yaitu 2,709 > 1,986 dan variabel Promotion (X4) memiliki nilai thitung > ttabel yaitu 3,585 > 1,986 dan variabel promotion memiliki nilai thitung > ttabel paling kuat terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda pada PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda variabel lainnya yaitu 3,585.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor product secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian sepeda motor merek Honda pada PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda dilihat dari hasil uji t yang menunjukkan nilai lebih kecil daripada t tabel dan taraf signifikansi yang lebih besar daripada alpha (α) 0,05. Hal ini karena konsumen dalam keputusan pembelian, bahwa yang perlu diperhatikan dalam produk tidak hanya nama merek, kemasan dan jaminan (garansi) saja tetapi juga dilihat dari kualitas produk yang dijual apakah sesuai dengan informasi yang konsumen dapat sebelumnya bahwa sepeda motor merek Honda hemat dalam penggunaan bahan bakar dibandingkan dengan merek lain, kelengkapan tipe jenis produk/variasi produk yang diinginkan oleh konsumen, manfaat yang didapat dan nilai dari produk tersebut apabila dijual kembali.

Hasil penelitian pada variabel price secara secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda pada PT.

Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda. Dilihat dari hasil uji t yang lebih besar dari t tabel dan taraf signifikansi yang lebih kecil daripada alpha ( α ) 0,05. Hal ini sesuai dengan teori harga menurut Oka A. Yoeti dalam Ratih Hurriyati (2008:51) harga dapat diartikan sebagai suatu jumlah uang yang harus dipersiapkan seseorang untuk membeli atau memesan suatu produk yang diperlukan atau diinginkannya. Hal ini karena menurut konsumen untuk keputusan pembelian dimana harga mencakup tingkat harga, potongan harga, keringanan periode pembayaran menjadi pertimbangan yang dilakukan konsemen sebelum memutuskan pembelian dengan kata lain seberapa besar jumlah uang yang harus dipersiapkan seseorang serta keterbukaan informasi akan adanya potongan harga yang didapat konsumen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel place secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda

(10)

pada PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda. Dilihat dari hasil uji t yang lebih kecil daripada t tabel dan taraf signifikansi yang lebih besar daripada alpha ( α ) 0,05. Menurut konsumen untuk keputusan pembelian bukan karena sepenuhnya dipengaruhi oleh lokasi yang mudah dijangkau, tetapi pada kenyataan yang ditemukan konsumen yaitu untuk ketersediaan tipe unit sepeda motor yang dicari ternyata tidak sepenuhnya ada di lokasi.

Berdasarkan hasil penelitian variabel promotion secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda pada PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda. Dilihat dari hasil uji t yang lebih besar dari t tabel dan taraf signifikansi yang lebih kecil daripada alpha ( α ) 0,05. Hal ini sesuai dengan teori Tjiptono (2002) promosi adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan. PT.

Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda melakukan kegiatan promosi melalui penyebaran brosur dengan frekuensi penyebaran 4 kali setiap bulan (dengan jarak 5-8km dari lokasi) dalam area/lokasi PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda. Kegiatan sales promotion (selama 1 bulan sekali) dalam bentuk pembukaan stand diarea yang sudah ditentukan oleh PT. Daya Anugrah Mandiri Cabang Samarinda, misalnya membuka stand di area POM Bensin Jl. Kadrie Oening, Suryamart dan Abadimart. Tanggapan konsumen dari promosi yang dilakukan berbeda-beda yang mungkin saja pada awalnya tidak tertarik untuk membeli berubah menjadi tertarik untuk membeli dengan pertimbangan- pertimbangan yang tentu saja sudah dipikirkan terlebih dahulu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel people secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda pada PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda. Dilihat dari hasil uji t yang lebih kecil daripada t tabel dan taraf signifikansi yang lebih besar daripada alpha ( α ) 0,05. Hal ini karena menurut konsumen untuk keputusan pembelian bukan karena sepenuhnya dipengaruhi oleh proffesionalisme karyawan dan pengaruh penjelasan informasi yang disampaikan oleh marketing executive (ME), counter sales (CS) dan maketing trainne (MT) karena pada kenyataan yang ditemukan konsumen yaitu masih kurangnya penyampaian informasi secara lengkap tentang produk sepeda motor Honda yang akan dibeli dikarenakan posisi marketing executive (ME), counter sales (CS) dan maketing trainne (MT) pada setiap dealer tidak bertahan lama, selalu terjadi pergantian orang yang berfungsi sebagai bagian interaksi dengan konsumen, pengetahuan materi akan produk Honda baik itu tipe, kekurangan dan kelebihan belum tertalu dikuasai oleh orang baru (ME, MT dan CS).

Untuk variabel physical evidence secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda pada PT.

Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda. Dilihat dari hasil uji t yang lebih kecil daripada t tabel dan taraf signifikansi yang lebih besar daripada alpha ( α ) 0,05.

(11)

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 4, 2013: 384-394

392

Menurut konsumen untuk keputusan pembelian, tampilan gedung serta fasilitas yang disediakan dalam area pelayanan sudah cukup memadai namun perlu adanya penambahan fasilitas seperti kursi tunggu sehingga pada saat konsemen melakukan transaksi tidak dalam keadaan berdiri.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel process secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda pada PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda. Dilihat dari hasil uji t yang lebih kecil daripada t tabel dan taraf signifikansi yang lebih besar daripada alpha ( α ) 0,05. Menurut konsumen untuk keputusan pembelian, proses persetujuan pembiayaan untuk pembelian kredit diperlukan persyaratan-persyaratan yang harus dilengkapi oleh konsumen sehingga memerlukan waktu selain itu juga kaitannya dengan pihak leasing yang ditunjuk oleh PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda sebagai rekanan sangat mempengaruhi proses penjualan dan adanya alternatif pilihan dalam proses pembayaran (via rekening bank/transfer) ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Dari hasil analisis dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang terdiri dari product, price, place, promotion, people, physical evidence dan process secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda pada PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda tterbukti, sehingga hipotesis pertama diterima.

Pada hipotesis kedua, diduga dari faktor product adalah faktor yang berpengaruh paling kuat terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda pada PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda. Sedangkan hasil analisis yang telah dijelaskan sebelumnya menunjukkan bahwa variabel promotion adalah variabel yang berpengaruh paling kuat terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda pada PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda. dimana variabel promotion memiliki nilai thitung tertinggi dari pada variabel product. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua ditolak.

Penutup

Berdasarkan hasil analisis uji f (uji serentak) menunjukkan bahwa ketujuh variabel independen yang terdiri dari product, price, place, promotion, people, physical evidence dan process secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian sepeda motor merek Honda pada PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda dengan dengan nilai signifikansi <

0,05.

Berdasarkan uji t dari ketujuh variabel tersebut bahwa hanya terdapat dua variabel yang secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian yaitu variabel price dan variabel promotion. Sedangkan variabel promotion mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda pada PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda terbukti dengan kegiatan promosi yang hampir setiap hari dilakukan baik itu berupa

(12)

penyampaian imformasi tentang produk Honda melalui brosur yang disebarkan serta sales promotion yang diadakan ternyata berpengaruh besar terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi (R) bahwa variabel independen yang terdiri dari product, price, place, promotion, people, physical evidence dan process telah menunjukkan tingkat hubungan yang sedang/cukup.

PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda diharapkan dapat mempertahankan promosi yang ada baik itu lewat media cetak yang disebarkan melalui brosur maupun media online, sales promotion melalui pembukaan stand diarea yang sudah ditentukan PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Samarinda agar produk yang ditawarkan dapat diterima dan diketahui oleh masyarakat luas dana dapat meningkatkan penjualan. Informasi potongan harga sesuai program yang yang ada diberitahukan secara terbuka kepada konsumen guna menarik minat konsumen.

PT. Daya Anugrah Mandiri diharapkan melengkapi ketersediaan tipe unit sepeda motor yang paling banyak diminati konsumen dilokasi, ditunjang dengan pembekalan kepada seluruh karyawan tentang informasi produk yang dijual serta memberikan pelayanan terbaik selama proses penjualan berlangsung baik secara tunai maupun kredit, dan menambah fasilitas kantor lainnya seperti kursi tunggu guna memberikan kenyamanan kepada konsemen selama proses penjualan berlangsung.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Cetakan kedua belas, Rineka Cipta, Jakarta.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Menggunakan Program SPSS. BP UNDIP, Semarang.

Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.

Rangkuti, Freddy, 2007, Riset Pemasaran, PT Gramedia Pustaka Utama Bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IIBII, Jakarta.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS, Cetakan Pertama, Penerbit : Graha Ilmu. Yogyakarta.

Stanton, William J. 2005. Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. cet.

12, Alfabeta, Bandung.

Swastha, Basu dan Irawan. 2005, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta.

Swastha, Basu dan T. Hani Handoko, 2007, Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen, edisi pertama, cetakan keempat, Penerbit : BPFE, Yogyakarta

(13)

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 4, 2013: 384-394

394

Tjiptono, F. (2001), Prinsip-prinsip Total Quality Service, Edisi Kedua, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Tanpa pengarang, 2012 http://repository-tinjauan- pustaka.com/2013/02/pengertian-konsumen.html/, (Diakses tanggal 12 Maret 2013)

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan stres terhadap kekambuhan menunjukkan pasien hipertensi dengan tingkat stres sedang sebagian besar memiliki kekambuhan kadang-kadang yaitu sebanyak 34 responden

Untuk mengamankan sisitem tenaga listrik dari gangguan seperti arus lebih atau hubung singkat, turun dan naiknya tegangan, turun dan naiknya frekuensi dan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak daun sukun dengan perbandingan konsentrasi 1:2:4:8, alkohol 70%, aquadest, larva Artemia salina Leach, ragi sebagai

Hasil ini sejalan dengan penelitian Irawan et al., (2003) yang menyatakan pemberian suplementasi nabati yang mengandung asam lemak omega-3 tidak memberikan kesan negatif terhadap

Berdasarkan analisis data dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) model pembelajaran TGT menghasilkan prestasi belajar lebih baik

Terjadinya penurunan ekspor disebabkan adanya pengurangan atau pemangkasan tingkat konsumsi atau permintaan dari Negara maju seperti Amerika, Eropa maupun pasar Asia karena

Permainan dimulai dengan menempatkan tiga orang pemain secara acak pada suatu daerah. Untnk menyederhanakan masalah, dipilih garis lurns sebagai daerah pencarian,

Adapun upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi masalah kenakalan siswa di SMA Avicenna Mojongapit Jombang pertama bersifat preventif (pencegahan) yaitu dengan memberikan