• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL (RSSN) BUKITTINGGI TAHUN 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL (RSSN) BUKITTINGGI TAHUN 2013."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS ANDALAS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN

PASIEN DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL

(RSSN) BUKITTINGGI TAHUN 2013

Oleh :

DIAN HANDAYANI

No. BP. 0910332043

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksanakan

Penelitian Skripsi Sarjana Kesehatan Masyarakat

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

(2)
(3)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ANDALAS

Skripsi, 26 Januari 2014

DIAN HANDAYANI, No. BP. 0910332043

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL

(RSSN) BUKITTINGGI TAHUN 2013

viii + 79 halaman, 13 tabel, 5 gambar, 10 lampiran

ABSTRAK

Tujuan Penelitian

RSSN Bukittinggi merupakan rumah sakit khusus kelas B. Terdapat penurunan jumlah kunjungan pasien pada tahun 2010-2012 di Poliklinik RSSN Bukittinggi sebesar 55,19% yaitu dari 77.073 orang pasien menjadi 34.526 orang pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien di Poliklinik RSSN Bukittinggi.

Metode

Metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study. Populasi yaitu seluruh pasien yang berobat di Poliklinik RSSN dengan sampel 81 responden. Metode pengambilan sampel random block sampling. Data primer menggunakan kueisoner. Analisis data dengan analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square dan derajat kepercayaan 95% (p value < 0,05).

Hasil

Hasil penelitian menunjukkan kepuasan pasien 46,9%, pelayanan dokter baik 42%, pelayanan perawat baik 39,5%, pelayanan administrasi baik 24,7%, lingkungan fisik baik 76,5%. Semua variabel mempunyai hubungan yang bermakna dengan kepuasan pasien. Diagram Kartesius didapatkan 4 atribut berada di kuadran A, 8 atribut di kuadran B, 5 atribut di kuadran C, dan 5 atribut di kuadran D.

Kesimpulan

Terdapat hubungan yang bermakna antara kepuasan pasien dengan pelayanan dokter, pelayanan perawat, pelayanan administrasi, dan lingkungan fisik. Saran yaitu diharapkan RSSN memberikan pelatihan dan melakukan evaluasi kepada seluruh petugas agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan.

Daftar Pustaka : 33 (1996 – 2011)

(4)
(5)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB 1 : PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar belakang ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Perumusan masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Manfaat penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.5 Ruang lingkup penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kepuasan pasien... Error! Bookmark not defined.

2.2 Pelayanan ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Rumah sakit ... Error! Bookmark not defined.

2.4 Kerangka teori ... Error! Bookmark not defined.

2.5 Kerangka konsep penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB 3 : METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Jenis penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Waktu dan tempat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Populasi dan sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Analisa data ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Teknik pengolahan data ... Error! Bookmark not defined.

(6)

3.7 Definisi operasional ... Error! Bookmark not defined. BAB 4 : HASIL... Error! Bookmark not defined.

4.1 Gambaran Rumah Sakit Stroke Nasional BukittinggiError! Bookmark not defined.

4.2 Karakteristik responden ... Error! Bookmark not defined.

4.3 Analisis univariat ... Error! Bookmark not defined.

4.4 Analisis bivariat ... Error! Bookmark not defined.

4.5 Tingkat persepsi dan harapan pasien terhadap atribut yang mempengaruhi kepuasan pasien ... Error! Bookmark not defined.

4.6 Diagram kartesius ... Error! Bookmark not defined. BAB 5 : PEMBAHASAN... Error! Bookmark not defined.

5.1 Keterbatasan penelitian ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Analisis univariat ... Error! Bookmark not defined.

5.3 Analisis bivariat ... Error! Bookmark not defined.

5.4 Posisi dan prioritas atribut dalam diagram kartesiusError! Bookmark not defined. BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

6.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

6.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ………..78

(7)
(8)

BAB 1 :PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang

bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.(1) Sejalan dengan semakin

meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan menyebabkan masyarakat

menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah sakit. Perubahan tersebut

disebabkan pula oleh makin meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat

yang menimbulkan adanya kecenderungan di masyarakat untuk menuntut pelayanan rumah

sakit yang lebih baik dan berkualitas.(2)

Rumah Sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan

standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Rumah sakit

sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan

masyarakat.(3) Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,

rawat jalan, dan gawat darurat.(5) Dalam pelayanan kesehatan tersebut juga harus dilengkapi

dengan peralatan-peralatan medis dan non medis yang memadai sesuai dengan jenis pelayanan

yang diberikan dan juga harus memenuhi standar mutu, keamanan dan keselamatan serta

mempunyai izin edar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.(6)

Peningkatan maupun penurunan jumlah pasien pada suatu rumah sakit sebagai

penyedia jasa pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh kepuasan pasien atas layanan yang

(9)

kepuasan pasien atas layanan rumah sakit yang secara langsung dan signifikan berpengaruh

pada kepercayaan pasien.

Kepuasan pasien menjadi bagian yang integral dan menyeluruh dari kegiatan jaminan

mutu layanan kesehatan. Artinya, pengukuran tingkat kepuasan pasien harus menjadi kegiatan

yang tidak dapat dipisahkan dari pengukuran mutu layanan kesehatan. Konsekuensi dari pola

pikir yang demikian adalah dimensi-dimensi kepuasan pasien menjadi salah satu dimensi mutu

layanan kesehatan yang penting.(7) Pohan (2007) menyatakan bahwa kepuasan pasien adalah

suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang

diperolehnya setelah pasien membandingkan dengan apa yang diharapkannya.(7) Parasuraman,

Zeithaml, dan Berry (1988) menyatakan ada lima dimensi yang dinilai oleh pasien terhadap

proses yang diberikan oleh pemberi jasa pelayanan kesehatan, yaitu reliabilitas (reliability),

daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy), dan bukti fisik

(tangible).(8)

Kepuasan pasien terhadap pelayanan dapat disebabkan oleh beberapa faktor internal,

yaitu aspek pelayanan dokter, aspek pelayanan perawat, kecepatan pelayanan penunjang

seperti laboratorium dan administrasi, serta aspek lain seperti sarana dan lingkungan rumah

sakit.(8) Untuk mengetahui tingkat kepentingan dari faktor-faktor tersebut, digunakan Diagram

Kartesius dengan membandingkan harapan pasien dengan pelayanan yang diperoleh pasien.

Diagram Kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi menjadi empat bagian dengan sumbu

mendatar (X) diisi dengan skor pelayanan yang diperoleh dan sumbu tegak (Y) diisi dengan

skor harapan pasien terhadap pelayanan.(8) Kepuasan pasien merupakan hasil kinerja rumah

sakit. Beberapa indikator kinerja rumah sakit dapat dilihat dari angka penggunaan tempat tidur

(BOR). Angka penggunaan tempat tidur merupakan indikator yang menggambarkan tingkat

pemanfaatan dari tempat tidur rumah sakit. Angka BOR ideal menurut Departemen Kesehatan

(10)

Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi merupakan salah satu rumah sakit khusus

dengan klasifikasi kelas B. Rumah sakit ini berasal dari Rumah Sakit Umum Pusat Bukittinggi

yang secara historis merupakan Rumah Sakit Immanuel yang sejak tahun 1978 dikelola oleh

Yayasan Baptis Indonesia. Pada 12 Februari 1982 dilakukan serah terima kepada Pemerintah

RI melalui Departemen Kesehatan RI dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI

No.365/Menkes/SK/VIII/1982 RSUP Bukittinggi ditetapkan sebagai RSU Vertikal Kelas C.

Kejadian stroke di Sumatera Barat pada tahun 1998 terjadi peningkatan sebesar 5,54%

dari tahun sebelumnya, tahun 1999 sebesar 9,13%, tahun 2000 sebesar 13,8%.(7) Dari hasil

kesepakatan Departemen Kesehatan, stakeholder, DPRD, dan pemuka masyarakat Bukittinggi

pada bulan Februari 2002, RSUP ditetapkan sebagai Pusat Pengembangan Pengelolaan Stroke

Nasional (P3SN) RSUP Bukittinggi dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan

No.21/Menkes/SK/I/2002. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan

No.495/Menkes/SK/IV/2005 tanggal 5 April 2005 P3SN RSUP Bukittinggi ditetapkan sebagai

Rumah Sakit Khusus dengan nama Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) Bukittinggi.

Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi mempunyai 541 orang sumber daya manusia

untuk menunjang pelaksaan kegiatan pelayanan kesehatan. Terdiri dari 45 orang dokter dan

dokter gigi, 5 orang apoteker, 8 orang asisten apoteker, 8 orang pranata laboratorium kesehatan,

4 orang sanitarian, 143 orang perawat dan perawat gigi, 6 orang nutrisionis, 7 orang bidan, 4

orang perekam medis, 22 orang fisioterapis, serta 289 orang dengan non-jabatan fungsional.

Jumlah kunjungan Poliklinik Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi mengalami

peningkatan dan penurunan setiap tahunnya dalam waktu tiga tahun terakhir, yaitu 65.633

kunjungan pada tahun 2010, 77.073 kunjungan pada tahun 2011 dan terjadi penurunan drastis

pada tahun 2012 menjadi 34.526 kunjungan. Begitu juga dengan BOR di Rumah Sakit Stroke

Nasional Bukittinggi yang mengalami peningkatan dan penurunan dalam waktu tiga tahun

(11)

Hasil survey awal yang dilakukan oleh peneliti di Rumah Sakit Stroke Nasional

Bukittinggi pada bulan Juni 2013 kepada 10 orang responden yang berkunjung ke poliklinik

hanya 40% yang menyatakan puas dengan pelayanan yang diberikan dan 60% lagi menyatakan

tidak puas dengan pelayanan yang diberikan. Hal ini dikarenakan prosedur pelayanan

berbelit-belit sehingga pasien maupun keluarga harus bolak-balik. Tidak hanya itu kurang ramahnya

petugas, kurangnya informasi yang didapat oleh pasien tentang kondisi kesehatannya

mengakibatkan kurang nyamannya pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.

Penelitian yang dilakukan oleh Ferri di RSUD Solok pada tahun 2007 mengenai

faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien yang menerima pelayanan di rawat

inap menunjukkan bahwa pelayanan dokter, pelayanan perawat, dan lingkungan fisik

berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien.(9) Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Zaineti di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi pada tahun 2006 diketahui 55%

responden menyatakan tidak puas terhadap kinerja petugas di Instalasi Rawat Inap Stroke.(10)

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Febri Yanti di RSUP Dr. M. Djamil Padang pada

tahun 2010 diketahui bahwa 45,7% responden menyatakan tidak puas terhadap pelayanan yang

diberikan oleh rumah sakit kepada pasien di Poliklinik Mata.(11) Melihat hal tersebut peneliti

tertarik untuk meneliti tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien di

Poliklinik Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2013.

1.2Perumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Faktor-faktor apa saja yang berhubungan

(12)

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien di Poliklinik

Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi tahun 2013.

1.3.2Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kepuasan pasien di Poliklinik Rumah Sakit

Stroke Nasional Bukittinggi.

2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi faktor pelayanan dokter di Poliklinik Rumah

Sakit Stroke Nasional Bukittinggi.

3. Untuk mengetahui distribusi frekuensi faktor pelayanan perawat di Poliklinik Rumah

Sakit Stroke Nasional Bukittinggi.

4. Untuk mengetahui distribusi frekuensi faktor pelayanan administrasi di Poliklinik

Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi.

5. Untuk mengetahui distribusi frekuensi faktor lingkungan fisik di Poliklinik Rumah Sakit

Stroke Nasional Bukittinggi.

6. Untuk mengetahui hubungan pelayanan dokter dengan kepuasan pasien di Poliklinik

Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi.

7. Untuk mengetahui hubungan pelayanan perawat dengan kepuasan pasien di Poliklinik

Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi.

8. Untuk mengetahui hubungan pelayanan administrasi dengan kepuasan pasien di

Poliklinik Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi.

9. Untuk mengetahui hubungan lingkungan fisik dengan kepuasan pasien di Poliklinik

Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi.

(13)

1.4Manfaat Penelitian

1. Bagi Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi

Sebagai bahan pertimbangan dalam proses perencanaan dan peningkatan kualitas

pelayanan terhadap pasien di Poliklinik Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi.

2. Bagi institusi pendidikan

Memberikan masukan untuk penelitian lebih lanjut dalam mengembangkan keilmuan

dalam bidang kesehatan terutama faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan

pasien.

3. Bagi peneliti

Menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan peneliti dalam

mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh pada perkuliahan kedalam

(14)

1.5Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilakukan di Poliklinik Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi tahun 2013 untuk

melihat “Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien di Poliklinik Rumah Sakit

Stroke Nasional Bukittinggi tahun 2013” dan variabel yang akan diteliti yaitu pelayanan dokter,

pelayanan perawat, lingkungan fisik dan pelayanan administrasi dengan menggunakan desain

Referensi

Dokumen terkait

Inokulum isolat BAL strain B134 yang ditumbuhkan dalam MRS modifikasi paling optimum adalah 2% dengan aktivitas spesifik β-galaktosidase sebesar 8.265 U/mg (Gambar

Saya kurang memiliki informasi tentang tugas seseorang dalam karir tertentu Saya kurang memiliki informasi tentang tugas karir yang saya inginkan Saya lebih memilih berkarir dengan

[r]

Simpulan penelitian pengembangan ini adalah (1) Dihasilkan modul pembelajaran fisika dengan strategi inkuiri terbimbing pada materi fluida statis yang tervalidasi; (2)

ASEAN Youth C merupakan sebuah tempat/wada pemuda ASEAN khususnya Pekanbaru pada umumn menyalurkan bakat, serta m berbagai kegiatan demi kemaj , yang menggunakan konsep

membawa dampak positif dan keuntungan dalam perkembangan ilmu dan teknologi misalnya saja memudahkan dalam hal komunikasi, mencari dan mengakses informasi, mengembangkan

Secara psikologis, dalam kaitannya dengan stres kemacetan lalulintas, terdapat tiga tipe kepribadian yang rawan stress, yang juga merupakan karakteristik individu dengan

Kadar Si dalam abu silika yang dihasilkan mengalami peningkatan dari ~85% menjadi ~92-93% apabila sekam padi mengalami perlakuan awal terlebih dahulu sebelum