• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KREATIVITAS PENGUSAHA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PENGUSAHA SEPATU DI SENTRA INDUSTRI KECIL PERSEPATUAN CIBADUYUT: Survei pada Pengusaha Sepatu Persepatuan Cibaduyut Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KREATIVITAS PENGUSAHA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PENGUSAHA SEPATU DI SENTRA INDUSTRI KECIL PERSEPATUAN CIBADUYUT: Survei pada Pengusaha Sepatu Persepatuan Cibaduyut Bandung."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

No.Daftar: 125/UN.40.FPEB.1.PL/2013

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH KREATIVITAS PENGUSAHA TERHADAP KEBERHASILAN

USAHA PENGUSAHA SEPATU DI SENTRA INDUSTRI KECIL

PERSEPATUAN CIBADUYUT

(Survei pada Pengusaha Sepatu Persepatuan Cibaduyut Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen

Universitas Pendidikan Indonesia

Rizqi Mochamad Iqbal 0808421

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Pengaruh Kreativitas Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha

Sepatu di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

(Survey pada Pengusaha Sepatu Persepatuan Cibaduyut Bandung)

Oleh

Rizqi Mochamad Iqbal

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar SarjanaEkonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Rizqi Mochamad Iqbal 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

22 Mei 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KREATIVITAS PENGUSAHA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PENGUSAHA SEPATU DI SENTRA

INDUSTRI KECIL PERSEPATUAN CIBADUYUT (Survey pada Pengusaha Sepatu Persepatuan Cibaduyut Bandung)

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Suryana, M.Si Askolani, SE., MM

NIP.19600602 198601 1 002 NIP. 19750704 200312 1 001

Mengetahui:

Ketua Program Studi Manajemen

(4)

i Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Rizqi Mochamad Iqbal (0808421), “Pengaruh Kreativitas Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut (Survey Pada Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut)”

Peneletian ini didasarkan pada penurunan tingkat keberhasilan usaha di sentra industri kecil persepatuan cibaduyut dan semakin berkurang nya jumlah pengusaha, penurunan tersebut merupakan akibat langsung dari menurunnya jumlah output produksi. Melihat hal tersebut yang ada peneliti memiliki dugaan bahwa faktor yang cukup mempengaruhi keberhasilan usaha tersebut adalah kreativitas pengusaha yang masih masih rendah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kreativitas pengusaha, keberhasilan usaha, dan sejauh mana pengaruh kreativitas pengusaha terhadap keberhasilan usaha. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif, dengan metode penelitian descriptive dan explanatory survey. Sasaran penelitian ini adalah pengusaha di sentra industry kecil persepatuan cibaduyut. Pengambilan sampel menggunakan teknik Slovin, dengan jumlah populasi sebesar 310 pengusaha dan sampel sebesar 78 responden. Data yang digunakan berupa data ordinal dan rasio, dengan menggunakan koefisien korelasi pearson product moment, dan analisis regresi sederhana. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t-test untuk melihat pengaruh secara parsial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas pengusaha dan keberhasilan usaha berada pada kategori tinggi. Hasil penghitungan korelasi sebesar 0,587 artinya terdapat korelasi yang sedang antara kreativtas pengusaha dengan keberhasilan usaha. Hasil penghitungan analisis regresi sederhana didapat persamaan Y = 8,486 + 0,379X dan R-square= 34,5% artinya pengaruh kreativitas pengusaha terhadap keberhasilan usaha sebesar 34,5% sedangkan sisanya 65,5% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti.

Hal ini menunjukkan bahwa Pengusaha perlu mengoptimalkan kreativitas pengusaha untuk meningkatkan keberhasilan usaha, karena kreativitas pengusaha memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan usaha.

(5)

ii Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

Rizqi Mochamad Iqbal (0808421), “The Influence Of Entrepreneur's Creativity On Success Of Shoes Entrepreneur In Small Industry Center Of Cibaduyut Shoes (Survey

On Shoes Entrepreneur In Small Industry Of Cibaduyut Shoes)”

Based on the result of observation in small industry center of cibaduyut shoes, there was a decreased in the level of success which indicated with the decrease is a direct result of the decreasing number of production output. Seeing that, the writer having an alleged that the factor which influenced the success is the lower of entrepreneur's creativity.

The goal of this research was to find out about determine the creativity of businessmen, business success and the degree to which influence creativity entrepreneurs on business success. The type of this research was descriptive and verification research which implements the method of descriptive as well as explanatory survey. The research target is Small businessmen in sentra industry shoes cibaduyut . Used Slovin technique to take sample, with a total population of 310 people and sample counted 78 respondent. The utilized data was ordinal and ratio data which implements correlation coefficient of Pearson Product moment and simple regression analysis. The test of hypothesis uses t-test to examine partial influence from each x variable.

The result showed that creativity entrepreneurs and business success in high categories. The result of correlation calculation is 0,587, which indicates medium correlation between creativity entrepreneurs and business success. The calculation result of simple regression analysis shows equation, that is Y = 8,486 + 0,379X and R-square= 34,5% which means the impact of the influence of creativity entrepreneurs towards business success is 34,5%, while the rest percentage that is about 65,5% are influenced by other non-researched factors.

It means that Entrepreneurs has to take more attention for creativity entrepreneurs to increase business success, because creativity entrepreneurs has a significant influence to the business success.

(6)

vii

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Perumusan masalah ... 7

1.2.1Identifikasi Masalah ... 7

1.2.2Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ... 9

(7)

viii

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.4.2Kegunaan Praktis ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Konsep UKM ... 10

2.1.2 Konsep Kewirausahaan ... 14

2.1.3 Konsep Kreativitas ... 17

2.1.3.1 Definisi Kreativitas ... 17

2.1.3.2 Ciri-ciri Kreativitas ... 19

2.1.3.3 Faktor yang mempengaruhi kreativitas ... 22

2.1.4 Konsep Keberhasilan Usaha ... 26

2.1.4.1 Definisi Keberhasilan Usaha ... 26

2.1.4.2 Faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Usaha ... 28

2.1.4.3 Indikator Keberhasilan Usaha ... 29

2.1.4.4 Konsep Laba, Produks, dan Jumlah Karyawan ... 31

2.1.5 Pengaruh Kreativitas Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha ... 35

2.2 Kerangka Pemikiran ... 38

2.3 Hipotesis ... 41

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 42

(8)

ix

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.2.1 Metode Penelitian ... 42

3.2.2 Desain Penelitian ... 43

3.3 Operasional Variabel... 45

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.4.1 Sumber Data ... 46

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 57

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 48

3.5.1 Populasi ... 48

3.5.2 Sampel ... 49

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... 51

3.6 Pengujian Instrument ... 52

3.6.1 Uji Validitas ... 52

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 56

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 57

3.7.1 Menentukan Nilai Angket ... 58

3.7.2 Methode Successive Interval (MSI) ... 60

3.7.3 Analisis Korelasi Sederhana ... 61

3.7.4 Analisis Regresi Sederhana ... 62

3.7.5 Koefisien Determinasi... 64

(9)

x

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 66

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 66

4.1.1.1 Kondisi Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut ... 66

4.1.2 Gambaran Umum Responden ... 69

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 70

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan... 70

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kepemilikan usaha ... 71

4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 72

4.1.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Fungsi Outlet ... 73

4.1.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan kepemilikan outlet ... 73

4.1.2.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Modal Usaha ... 74

4.1.2.8 Karakteristik Responden Berdasarkan sumber pesanan ... 75

4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 75

4.1.3.1 Gambaran Variabel Kreativitas Pengusaha (X) ... 76

4.1.3.2 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Kreativitas Pengusaha ... 83

4.1.3.3 Gambaran Variabel Keberhasilan Usaha (Y)……….85

4.1.3.4 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Keberhasilan usaha ... 90

4.1.4 Hasil Pengujian Statistik ... 92

(10)

xi

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.1.4.2 Analisis Regresi Sederhana ... 93

4.1.4.3 Uji Hipotesis ... 96

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 97

4.2.1 Pembahasan Kreativitas Pengusaha ... 97

4.2.2 Pembahasan Keberhasilan Usaha... 99

4.2.3 Pembahasan Pengaruh kreativitas Pengusaha terhadap keberhasilan usaha Di sentra industri kecil persepatuan cibaduyut ... 101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 103

5.2 Saran ... 104

(11)

xii

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data PDRB kota Bandung Tahun 2010-2011 ... 2

Tabel 1.2 Data Potensi Sentra Sepatu cibaduyut Bandung ... 4

Tabel 2.1 Perbandingan Manfaat Antara Pekerja dan Pengusaha... 16

Tabel 2.2 Peneliti Terdahulu ... 37

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Kreativtas Pengusaha ... 45

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Keberhasila usaha ... 46

Tabel 3.3 Kriteria Bobot Nilai Alternatif ... 48

Tabel 3.4 Populasi Pengusaha Sepatu Cibaduyut ... 49

Tabel 3.5 Alokasi Sampel ... 51

Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel X (Kreativitas) ... 54

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Keberhasilan usaha) ... 55

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas kreativitas pengusaha & Keberhasilan usaha ... 57

Tabel 3.9 Pedoman untuk memberikan Interprestasi koefisien Korelasi ... 62

(12)

xiii

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan pendidikan ... 71

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan kepemilika usaha ... 72

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan usia ... 72

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan fungsi Outlet ... 73

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Kepemilikan Outlet ... 74

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Modal Usaha ... 74

Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Pesanan ... 75

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Sub Variabel Rasa Ingin Tahu ... 76

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Sub Variabel Optimisme ... 77

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Sub Variabel Fleksibiltas ... 78

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Sub Variabel Mencari solusi ... 80

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Sub Variabel Orisinlitas ... 81

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Sub Variabel Imajiinasi ... 82

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Laba ... 86

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Output Produksi ... 87

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Tenaga Kerja ... 88

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Volume Penjualan ... 89

Tabel 4.19 Output Korelasi ... 92

Tabel 4.20 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 93

Tabel 4.21 Output Pengaruh Kreativitas Pengusaha Terhadap keberhasilan usaha .. 94

(13)

xiv

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.23 Nilai Signifikansi Uji t ... 96

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Proses Kreativitas ... 26

Gambar 2.2 Skema Hubungan Yang mempengaruhi keberhasilan usaha ... 29

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ... 40

Gambar 2.4 Paradigma Penelitian ... 41

Gambar 3.1 Gambar Kontinum Variabel ... 60

Gambar 4.1 Daerah Kriterium Variabel Kreativitas Pengusaha ... 84

(14)

xv

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Administratif Lampiran 2 Angket Penelitian

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas Manual

Lampiran 4 Output Validitas dan Reliabilitas Variabel X dan Y Lampiran 5 Data Ordinal

Lampiran 6 Data Interval

Lampiran 7 Rekapitulasi Total Skor Variabel

Lampiran 8 Output Regresi dan Korelasi Variabel X dan Y Lampiran 9 Catatan Bimbingan

(15)

1 Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Bidang industri kecil dan menengah merupakan salah satu sektor yang

menjadi perhatian pemerintah dalam usaha membangkitkan kembali

perekonomian yang sedang terpuruk. Usaha kecil dan menengah sangat berperan

penting dalam pertumbuhan ekonomi di suatu negara yang sedang berkembang.

Di Indonesia sendiri berdasarkan PDB yang dihasilkan dan berdasarkan Badan

Pusat Statistik (BPS,2011) sekitar Rp 7.427,1 Trilliun naik 6.5 persen dari tahun

sebelumnya. Peranan sektor Industri kecil dan menengah yang besar terhadap

perekonomian nasional, maka maju mundurnya industri di Indonesia turut pula

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di indonesia. Industri Kecil dan Menengah

(IKM) merupakan salah satu struktur perindustrian yang keberadaanya sering

dianggap berkonotasi tradisional, modal yang rendah, skill yang rendah,dan

kurang effisien. Keberadaan Industri kecil dan menengah dengan keadaan yang

rendah ternyata mampu menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi lebih dari 109

juta orang tenaga kerja, atau sekitar 14 ribu (BPS, 2011) dari tenaga kerja yang

ada merupakan tenaga kerja yang bekerja di bidang industri kecil dan menengah.

Dikota Bandung sektor IKM sangat membantu dalam pertumbuhan ekonomi,

hal ini terbukti dengan meningkatnya PDRB kota bandung tahun 2011 sebesar Rp

(16)

2

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sekitar 24,70% PDRB kota bandung berasal dari sektor industri kecil dan

menengah (IKM).

Tabel 1.1

PDRB Kota Bandung tahun 2010-2011

2010

%

2011

%

2010

%

2011

%

1

Pertanian

63.34

0,20

62.609

0,18

161.743

0,20

186.526

0,19

2

Industri pengolahan

8.067.254 25,45 8.357.999 24,29 19.990.518 24,38 24.074.439 24,70

3

listrik,gas,dan air

761.964

2,40

842.797

2,45

1.892.657

2,31

2.258.612

2,32

4

bangunan/kontruksi

.956 5,19 3.826.74 5,02 1.786.956 5,19

3.826.745

4,67

4.760.554

4,89

5

perdagangan,hotel dan restauran

12.623.317 39,82 14.045.570 40,81 33.301.560 40,61 39.602.893 40,64

6

pengangkutan dan komunikasi

3.501.283 11,05 3.889.174 11,30 9.813.959 11,97 11.291.464 11,59

7

keuangan,persewaan,dan jasa-jasa perusahaan 1.670.210

5,27 1.772.672 5,15

5.110.879

6,23

5.833.199

5,99

8

jasa-jasa

3.417.482 10,78 3.657.746 10,63 7.904.116

9,64 9.444.215

9,69

31.697.282 100,00 34.415.522 100

82.002.176 100,00 97.451.902

100

Total

atas dasar harga konstan

atas dasar harga berlaku

Juta

juta

Lapang Usaha

No

Sumber:BPS kota bandung, 2011

Melihat data diatas kontribusi dari kotributor Industri kecil dan menengah

sangat lah besar terhadap PDRB kota bandung. Khususnya di sektor industri kecil

dan menengah nonmigas, yaitu komoditi tekstil, barang dari kulit, dan alas kaki.

Persaingan yang begitu besar dan adanya ekonomi global mengharuskan industri

kecil dan menengah berpikir agar perusahaan mereka tidak mengalami penurunan

yang signifikan dalam bersaing.

Salah satu industri kecil dan menengah yang ada di kota bandung adalah

sentral sepatu cibaduyut. Sentral sepatu cibaduyut ini terletak tepat di selatan kota

bandung, IKM ini berdiri sejak tahun 1920 telah menjadi salah satu sentral usaha

(17)

3

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang kesehariannya bekerja di pabrik sepatu di Kota Bandung. Dengan bekal

keterampilan yang dimiliki, mereka memulai membuka usaha sendiri secara

kecil-kecilan sebagai industri rumah tangga. Pada perkembangan berikutnya karena

pemesanan yang semakin meningkat, maka mulai melakukan merekrut pekerja

yang merupakan warga setempat. Keterampilan dalam pembuatan sepatu pun

akhirnya menyebar secara turun menurun kepada warga di sekitar wilayah

cibaduyut sehingga banyak yang membuka usaha persepatuan di wilayah

cibaduyut (Instalasi Pengembangan IKM persepatuan Cibaduyut, 2012).

Pada tahun 1977 perubahan pun terjadi pada sentra persepatuan Cibaduyut

ketika pemerintah melalui Departemen Perindustrian Jawa Barat, bekerja sama

dengan Lembaga-Lembaga yang ada membentuk UPT sebagai lembag yang

membina para pengrajin sepatu di Cibaduyut dalam jangka panjang. Diantara

bantuan-bantuan yang diberikan adalah alat-alat permesinan baru yang menunjang

bagi peningkatan produksi ataupun kualitas barang yang dihasilkan.

Pamornya semakin melemah seiring dengan krisis moneter dan persaingan

yang begitu tinggi dari luar negeri maupun dalam negeri, kondisi sentral sepatu

cibaduyut saat ini semakin melemah dilihat dari sisi produktifitas produksi nya

dan pendapatan pengusaha sepatu yang masih aktif menjalankan usahanya.

Perkembangan Data potensi sentral sepatu Cibaduyut Kota Bandung dapat

(18)

4

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 1.2

Data potensi sentral sepatu Cibaduyut Bandung

Sumber: Dinas Koperasi,UKM, dan Perindag Kota Bandung

Setelah melihat data diatas dalam kurun 5 tahun terakhir terjadi penurunan

jumlah produksi yang sangat signifikan. Menurut data diatas dari tahun 2007

sekitar 4.046.700 pasang sepatu mengalami penurunan pada tahun 2008 yaitu

4.092.300 pasang, dari tahun 2008 hingga tahun 2009 mengalami penurunan

kembali menjadi 3.425.424, penurunan yang sangat signifikan terjadi dari tahun

2010 sebesar 3.114.022 menjadi 1.680.000. Penurunan jumlah produksi ini terjadi

karena menurunya jumlah order dan pesanan akan produk alas kaki baik itu sandal

maupun sepatu produksi cibaduyut. Sehingga menyebabkan menurunnya jumlah

pendapatan pengusaha.

Penurunan jumlah produksi ini merupakan salah satu hal yang

mengindikasikan terjadinya penurunan keberhasilan usaha. Keberhasilan usaha

yang merupakan tujuan dari setiap pendirian perusahaan diartikan sebagai suatu

proses peningkatan kuantitas dari suatu perusahaan, baik itu dalam perkembangan

tahun jumlah unit usaha nilai investasi kapasitas produksi per tahun

Jumlah tenaga kerja

2007 845 23.720.675.000 4.046.700 3556

2008 845 23.970.675.000 4.092.300 3594

2009 643 20.064.448.000 3.425.424 3309

2010 577 19.004.956.000 3.114.022 3008

(19)

5

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

perusahaan, pertumbuhan jumlah tenaga kerja, maupun peningkatan jumlah

produksi suatu perusahaan, dan lain-lain.

Hal ini terjadi karena beberapa faktor yang menyebabkan semakin menurun

nya tingkat potensi sentral sepatu cibaduyut salah satu faktor yang menyebabkan

terjadinya penurunan ialah model produk sepatu yang telah jenuh dirasakan oleh

konsumen. Sehingga menyebabkan produktivitas yang menurun bahkan hampir

sebagian perusahaan gulung tikar tidak meneruskan kegiatan usahanya.

Model produk yang jenuh disebabkan karena kreativitas pengusaha yang

kurang berkembang dalam mendesain suatu produk yang akan diproduksi nya.

Berpikir kreatif merupakan salah satu indikator agar model suatu produk tidak

mengalami kejenuhan yang dirasakan oleh konsumen, berpikir kreatif sangat

diperlukan bagi pengusaha agar dalam mengembangkan produkya terus

menghasilkan produk-produk baru. Kreativitas adalah kemampuan seseorang

untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata,

baik dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun no-aptitude, baik dalam karya

maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif

berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

Penyebab kurangnya perkembangan kreativitas dalam mendesain suatu

produk salah satunya adalah faktor dari kurangnya pemahaman di bidang

mendesain produk dengan cara modern dengan menggunakan teknologi. Dalam

menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan ekonomi global, kreativitas

tidak hanya penting untuk menciptakan keunggulan kompetitif, akan tetapi juga

(20)

6

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tantangan global, diperlukan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif atau

berjiwa kewirausahaan.

Rendahnya kreativitas dari para pengrajin sepatu di sentral sepatu cibaduyut

itu dibenarkan oleh UPT cibaduyut Bandung bahwa dalam membuat produknya

para pengusaha pengrajin sepatu di sentral sepatu cibaduyut ini tidak dapat terus

menerus mengembangkan model sepatu yang akan diproduksinya. Menurut

Suryana (2006:42) kreativitas adalah “ Kemampuan untuk mengembangkan ide

-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang.

Jadi, kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan

berbeda”.

Penulis beranggapan bahwa permasalahan tersebut penting untuk dikaji dan

dicari untuk memecahkan masalah tersebut mengingat fungsi dan peran IKM di

perekonomian sangatlah penting dan berperan besar dalam mengembangkan

perekonomian yang sedang berkembang maupun sedang terpuruk. Mengingat

pentingnya permasalahan tersebut berdasarkan latar belakang permasalahan yang

ada, maka penulis tertarik untuk mengkaji nya lebih dalam terhadap permasalahan

yang terjadi dengan mengangkat judul Pengaruh Kreativitas Pengusaha

Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil

(21)

7

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1.2Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan wirausaha usaha kecil,

dimana menurut Tulus Tambunan (2002:11), bahwa keberhasilan usaha atau

kegagalan usaha suatu perusahaan pada umumnya ditentukan oleh dua faktor

yaitu faktor internal da faktor eksternal. Faktor internal adalah kekuatan dari

dalam perusahaan sendiri untuk tumbuh berkembang mandiri secara

berkesinambungan dan faktor eksternal adalah kekuatan dari luar perusahaan yang

dapat membantu perusahaan dapat berkembang secara berkesinambungan.

Adapun faktor-faktor yag mempengaruhi keberhasilan wirausaha adalah

sebagai berikut :

1. Faktor Internal

Faktor Internal perusahaan terdiri dari : kualitas SDM, penguasaan

teknologi, struktur organisasi, sistem manajemen partisipasi, kultur/budaya

bisnis, modal yang kuat, jaringan dalam berbisnis, dan tingkat

entrepreneurship.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal itu sendiri yaitu : kebijakan ekonomi, birokrat, politik,

(22)

8

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

perburuhan dan kondisi pasar buruh, kondisi lingkungan, dan tingkat

pendidikan masyarakat.

Dalam penelitian ini permasalahan yang diteliti hanya beberapa faktor

yang dominan saja, hal ini karena keterbatasan disiplin ilmu yang penulis miliki.

Dalam hal ini penulis memusatkan perhatian pada faktor internal perusahaan,

yaitu apakah kreativitas pengusaha dapat mempengaruhi keberhasilan usaha.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah, maka penulis

menetapkan masalah yang ingin dijawab adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana gambaran tingkat kreativitas pengusaha di Sentra Industri

Kecil Persepatuan Cibaduyut Bandung.

b. Bagaimana gambaran tingkat keberhasilan usaha pengusaha sepatu di

Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut Bandung.

c. Bagaimana pengaruh kreativitas pengusaha terhadap keberhasilan

usaha pegusaha sepatu di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Bandung.

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada pengusaha ini dengan tujuan adalah:

a. Gambaran tingkat kreativitas pengusaha sepatu di sentra Indusrti

(23)

9

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Gambaran tingkat keberhasilan usaha pengusaha sepatu di Sentra

Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut.

c. Pengaruh dari kreativitas pengusaha terhadap keberhasilan usaha di

Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut.

1.4Kegunaan Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan bagi semua pihak, diantara

kegunaan tersebut ialah sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menjelaskan

tentang keberhasilan usaha dilihat dari kreativitas pengusaha. Khususnya dalam

bidang manajemen kewirausahaan berkaitan dengan kreatifitas dalam

meningkatkan keberhasilan usaha.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi pengusaha

khususnya pengusaha sepatu di sentra industri kecil persepatuan cibaduyut

bandung, untuk dijadikan bahan pertimbangan dan apabila diperlukan dapat

digunakan untuk upaya meningkatkan keberhasilan usaha.Bagi pihak lain

diharapkan dapat bermanfaat dan berguna untuk memberikan informasi,

menambah wawasan pengetahuan serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi

(24)

10

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

(25)

42 Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis studi kasus mengenai kretivitas pengusaha

terhadap keberhasilan usaha pengusaha sepatu di Sentra Industri Persepatuan

Cibaduyut. Objek penelitian yang menjadi variabel terikat atau independent

variabel adalah kreativitas (x) yang menjadi variabel terikat atau dependent

variabel adalah keberhasilan usaha (Y) Pada penelitian ini, subjek yag dijadikan

responden adalah pengusaha sepatu di Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Bandung.

3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan

verifikatif. Sejalan dengan pendapat Sugiyono (2007:11), penelitian deskriptif

merupakan penelitian yang akan dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan

(26)

43

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jenis penelitian verifikatif menurut Suharsimi Arikunto (2006:8) pada

dasarnya menguji kebenaran dari suatu hipotesa yang dilakukan melalui

pengumpulan data di lapangan. Dalam hal ini, penelitian verifikatif bertujuan

untuk mengetahui hubungan antara kreativitas terhadap keberhasilan usaha.

Dilihat dari jenis penelitianya yaitu penelitian deskritif dan verikatif, maka

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah descriptive survey dan

explanatory survey.

Metode explanatory survey digunakan untuk memprediksi dan

menjelaskan hubungan atau pengaruh dari suatu variabel lainya. Metode ini

mengemukakan fakta-fakta yang didukung oleh penyebaran angket kepada

responden serta pemahaman literatur.

3.2.2 Desain Penelitian

Suharsimi Arikunto (2006:51) mengemukakan bahwa “Desain penelitian

adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai rancangan

kegiatan, yang akan dilaksanakan”. Menurut Malhotra dalam Istijanto (2005:29)

mendefinisikan desain riset sebagai berikut :

Suatu kerangka kerja atau cetak biru (blueprint) yang merinci secara detail

prosedur yang diperlukan untuk memperoleh informasi guna menjawab masalah

riset dan menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi pengambilan keputusan.

Dalam tahap ini, periset akan mengembangkan desain riset yang cocok untuk

(27)

44

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Istijanto (2005:29) mengungkapkan bahwa desain riset dapat dibagi

menjadi tiga macam. Pertama, riset eksplanatori yaitu desain riset yang digunakan

untuk mengetahui permasalahan dasar. Kedua, riset deskriptif yaitu desain riset

yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu. Dan ketiga, riset kausal yaitu

untuk menguji hubunga sebab akibat.

Ketiga jenis risset ini menghasilkan informasi yang berbeda-beda sehingga

penentua desain riset yang akan digunakan tergantung pada informasi yang akan

dicari dalam riset pemasaran.

Masalah yang menjadi inti dalam penelitian ini memiliki ketergantungan

antara yang satu dengan yang lainnya. Penelitian ini sendiri menguji tingkat

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependentnya. Maka dari itu,

desain penelitianya bersifat kausal.

Desain kausalitas ini tujuan utamannya adalah untuk mendapatkan bukti

hubungan sebab akibat, sehingga diketahui mana yang menjadi variabel yang

mempengaruhi, mana variabel yang dipengaruhi. Hal ini sesuai dengan yang

dikatakan oleh Malhotra (2005:100) bahwa desain kausalitas tujuan utamanya

adalah untuk mendapatkan bukti mengenai hubungan sebab-akibat. Maka desain

kausalitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan

kreatifitas pengusaha terhadap keberhasilan usaha pengusaha sepatu di Sentra

(28)

45

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.3 Operasional Variabel

Variabel penelitian ini terdiri atas variabel kreativitas dan keberhasilan

usaha.Operasionalisasi masing-masing variabel tersebut diuraikan dalam tabel

berikut :

Tabel 3.1

Operasional Variabel Kreativitas (x)

Variabel Sub variabel Indikator Ukuran Skala

Variabel Bebas (x) Kreativitas adalah kemampuan menciptakan gagasan baru dan menemukan cara-cara baru dalam melihat permasalahan dan peluang yang ada. Suryana (2006:42)

 Rasa Ingin Tahu

 Tingkat rasa ingin tahu tentang perusahaan lain

Tingkat keinginan untuk mencari informasi yang bermanfaat

Ordinal

 Optimisme Tingkat optimisme terhadap

usaha yang dijalankan

Tingkat optimis terhadap kemampuan pengusaha

Ordinal

 Fleksibelitas  Tingkat respon dalam perubahan yang terjadi

Tingkat kemampuan dalam menerima masukan dari pihak lain

 Ordinal

Mencari solusi

Tingkat keinginan untuk mencari solusi usaha

Tingkat solusi yag dihasilkan dalam memecahkan masalah usaha

Ordinal

Orisinilitas Tingkat keinginan untuk

menghasilkan produk yang orisinil

Tingkat keyakinan produk yang dihasilkan adalah orisinil

Ordinal

 Berimajinasi  Tingkat sumber informasi yang dimiliki untuk berimajinangsi

 Tingkat proses produksi dengan menggunakan imajinasi

(29)

46

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.2

Operasional Variabel keberhasilan usaha (Y)

Variabel Sub Variabel indikator Ukuran Skala

Variabel Terikat (Y) Keberhasilan Usaha adalah keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya. Henry Faizal Noor

(2007:397)

 Laba  Pertumbuhan

Laba

 Tingkat pertumbuhan Laba setiap tahun  Ordinal  Output Produksi  Pertumbuhan Jumlah Produksi  Tingkat Pertumbuhan Produksi setiap tahun  Ordinal  Jumlah Tenaga Kerja  Pertumbuhan Tenaga Kerja  Tingkat pertumbuhan jumlah tenaga kerja

 Ordinal

 Volume Penjualan

 Pertumbuhan penjualan usaha

 Tingkat pertumbuhan volume penjualan

 Ordinal

3.4 Sumber Data,dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini berasal dari data primer, data sekunder, dan

data internal

1. Sumber data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik

dari individu/perorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian

kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.

2. Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer/oleh pihak lain,

(30)

47

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Data internal adalah data yang diperoleh dari dalam perusahaan dimana

riset dilakukan dan berasal dari perusahaan yang bersangkutan.(Husein

Umar, 2005:59)

3.4.2 Alat Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat, dapat dipertanggungjawabkan dan

relevan dengan permasalahan yang diteliti, maka teknik pengumpulan data

dilakukan dengan :

a. Studi dokumentasi, studi yang digunakan untuk mencari hal-hal atau

variabel berupa catatan-catatan, laporan-laporan serta dokumen.

b. Studi Literatur, studi/teknik pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan, memperoleh data-data dari buku –buku laporan,

majalah dan media cetak maupun elektronik lainnya yang berhubungan

dengan konsep permasalahan yang diteliti.

c. Observasi langsung dengan wawancara dan kuesioner pada pengelola

perusahaan.

d. Internet, studi yang digunakan untuk pencarian data dan informasi

mengenai objek yang diteliti sebagai tambahan informasi.

Berikut langkah-langkah pembuatan kuesioner atau angket :

1. Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pertanyaan.

2. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabannya.

Jenis intrumen yang digunakan bersifat tertutup, yaitu pengusaha

hanya perlu mengisi angket dengan jawab yang telah disediakan

(31)

48

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada

penelitian ini, kriteria pembobotan nilai untuk alternatif jawaban

[image:31.595.107.516.244.617.2]

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.3

Kriteria Bobot Nilai Alternatif

Alternatif

jawaban

Sangat

tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat

rendah

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono. 2002:72). Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pengusaha sepatu yang ada di

sentra industri kecil sepatu cibaduyut Kecamatan Bojongloa kidul Kota Bandung

sebanyak 310 pengusaha dan tersebar di 310 perusahaan yang terdiri dari dalam 5

desa, yaitu Desa Cibaduyut, Desa Cibaduyut Wetan, Desa Cibaduyut Kidul, Desa

Kebon Lega dan Desa Mekarwangi. Adapun alasan penetapan daerah penelitian

tersebut dilakukan secara sengaja dengan berdasar pada pertimbangan bahwa

Cibaduyut merupakan pusat Industri Sepatu Terbesar dan menjadi aset Kota

(32)

49

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

[image:32.595.110.516.162.638.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.4

Populasi Pengusaha sepatu cibaduyut

Nama Wilayah Jumlah populasi

Cibaduyut 125

Cibaduyut wetan 56

Kebon lega 32

Mekarwangi 38

Cibaduyut kidul 59

Total 310

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2008:73). Banyak sampel yang akan diteliti harus

berdasarkan kemampuan peneliti seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi

Arikunto (2006:58) “ pengambilan sampel tergantung setidak-tidaknya dari :

1. Besar kemampuan peneliti dari segi waktu, tenaga dan biaya.

2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena menyangkut

banyak tidaknya data.

3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung.

Dalam penelitian ini penyusun mengambil sampel dengan menggunakan

teknik proportinate cluster random sampling yaitu pengambilan sampel dari

(33)

50

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Riduwan, 2003:65). Teknik penarikan sampel yang digunakan didasaran pada

alasan luasnya sumber data.

Pengambilan sampel dengan teknik ini melalui beberapa tahap perhitungan

sebagai berikut :

1. Menentukan jumlah sampel total dari jumlah populasi total. Pada tahap

ini digunakan rumus sebagai berikut :

= �� �

1 + N .�2

Dimana

n = ukuran sampel,

N = Populasi (310 pengusaha),

d = tingkat toleransi yang ditetapkan (0,1)

Dari rumus di atas dapat dihitung ukuran sampel total yang akan diambil

adalah:

0=

310

1+310 . 0.1 2

=

310

4.10

= 77,60 = 78

Berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan jumlah sampel minimal

sebanyak 78 pengusaha dari keseluruhan pengusaha yang ada di wilayah Industri

(34)

51

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kehandalan presisi atau pendugaan dengan batas kesalahan yang terjadi sebesar

10% (0,1) dari 78 pengusaha.

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel

Dalam menentukan jumlah sampel yang akan digunakan, penelitian ini

menggunakan teknik prportionate stratified random sampling atau teknik

pengambilan acak sistematis untuk populasi yang bergerak. Teknik penarikan

sampel ini dilakukan memalui sistem pengundian yang responden sudah

ditentukan sebelumnya berdasarkan wilayah.

Untuk menentukan sample peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :

populasi setiap wilayah

[image:34.595.112.517.243.744.2]

populasi total X sample

Tabel 3.5 Alokasi Sample

Wilayah Jumlah

populasi

Sample Jumlah

Cibaduyut 125 125/310x78 32

Cibaduyut wetan 56 56/310x78 14

Kebon Lega 32 32/310x78 8

Mekarwangi 38 38/310x78 9

Cibaduyut kidul 59 59/310x78 15

(35)

52

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dalam penelitian ini penulis

mengambil sampel sebanyak 78 pengusaha dari populasi sebanyak 310 pengusaha

sepatu yang tersebar di lima wilayah. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh

data sampel seperti yang ditunjukan pada tabel 3.5.

3.6 Pengujian Instrument

Mengingat pengumpulan data atau informasi dilakukan dengan

menggunakan kuesioner, maka kesungguhan responden dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan dari kuesioner merupakan hal yang sangat penting dalam

penelitian ini. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu

harus valid dan reliable.

Adapun langkah-langkah pembuatan instrumen penelitian berpedoman pada

pendapat Masri Singarimbun dalam Murbaeti (2006:68), dengan rangkaian

sebagai berikut :

1. Menentukan dimensi konsep penelitian

2. Menentukan ukuran masing-masing untuk setiap dimensi yang sesuai

dengan konsep penelitian.

3. Menentukan tingkat ukuran yang digunakan yakni nominal, ordinal, rasio

atau interval.

3.6.1 Pengujian Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

(36)

53

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tingkat validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang atau rendah

berarti memilki validitas yang rendah (Suharsimi Arikunto 2006:168).

Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi Product Moment Pearson

sebagai berikut :

Rumus Korelasi Product Moment Pearson

� = �. − � . � �2 .----. �2 �2

Suharsimi Arikunto (2006:274)

Keterangan :

r = koefisien korelasi

n = jumlah responden

∑ xi = jumlah skor item

∑ yi = jumlah total item

Setelah diketahui korelasi (r), kemudian dilanjutkan dengan pengujian

taraf signifikan koefisien korelasi dengan menggunakan rumus uji t sebagai

berikut

t =r n−2

1−r2

Keterangan :

t = nilai t hitung

k = koefisien korelasi hasil hitung

(37)

54

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dengan kriteria :

Jika t hitung ≤ t tabel, HO diterima (alat ukur tidak valid).

Jika t hitung  t tabel, maka Hi diterima (alat ukur valid).

Secara teknis pengujian instrumen dengan rumus-rumus di atas

menggunakan fasilitas software SPSS 17.0 for windows, Out put yang dihasilkan

dari pengelolaan SPSS mmerupakan data rhitung utnuk lebih mengetahui apakah

nilainya signifikan atau tidak, maka dilakukannya uji korelasi dibandingkannya

dengan rhitung dengan rtabel. agar dapat memperoleh nilai yang signifikan, maka

rhitung harus lebih besar dari rtabel (dilihat dari r product moment dengan taraf

signifikan 5% dan derajat kebebasan n-2) dengan jumlah responden awal 30

[image:37.595.114.511.229.685.2]

dengan ketetapan rtabel 0,374.

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Validitas Variabel X (Kreativitas pengusaha) No Bulir rhitung rtabel Keterangan

1 0,478 0,374 Valid

2 0,560 0,374 Valid

3 0,438 0,374 Valid

4 0,482 0,374 Valid

5 0,575 0,374 Valid

6 0,476 0,374 Valid

7 0,699 0,374 Valid

8 0,625 0,374 Valid

9 0,543 0,374 Valid

10 0,475 0,374 Valid

11 0,382 0,374 Valid

12 0,413 0,374 Valid

(38)

55

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan tabel 3.6 pada instrumen variable kreativitas dapat diketahui

bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi Mencari solusi dengan jumlah

pertanyaan dua dan pada nomor pertanyaan tujuh dengan item pernyataan mencari

solusi usaha yang bernilai 0,699, sedangkan nilai terendah terdapat pada dimensi

imajinasi dengan item pernyataan sumber informasi untuk berimajinasi yang

[image:38.595.120.510.250.607.2]

bernilai 0,382 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya tinggi.

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Keberhasilan Usaha) No Bulir rhitung rtabel Keterangan

1 0,380 0,374 Valid

2 0,606 0,374 Valid

3 0,533 0,374 Valid

4 0,501 0,374 Valid

5 0,642 0,374 Valid

6 0,513 0,374 Valid

7 0,418 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Untuk hasil uji coba instrumen penelitian untuk variable keputusan

keberhasilan usaha berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang

dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows. Menunjukan bahwa

item pernyataan tertinggi pada jumlah tenaga kerja dengan pernyataan item

Pemilihan pertumbuhan tenaga kerja dengan nilai 0,642, sedangkan yang

terendah pada pemilihan Laba, Dengan item pernyataan pertumbuhhan laba usaha .

(39)

56

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.6.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data

tersebut menunjukkan tingkat ketetapan, tingkat keakuratan, kestabilan atau

konsistensi dalam mengungkap gejala tertentu dari sekelompok individu

walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda. Suharsimi Arikunto (2006:178)

menyatakan bahwa “reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa

sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang sudah

dapat dipercaya, yang realibel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya”.

Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan teknik dengan

rumus Alpha Croanbach sebagai berikut:

�� = −

1 1− � 2

�� 2 (Suharsimi Arikunto, 2006: 171)

Dimana:

= Croanbanch Alpha (Reliabilitas Instrumen)

k = Banyaknya item angket ∑αb2 = Jumlah varian bulir

αt2 = Varian total

Rumus variansnya adalah:

�� 2 =

�2 � 2 �

� (Suharsimi Arikunto, 2006: 196)

Dimana:

αt2 = Harga varians total

∑Y2

(40)

57

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(∑Y)2

= Jumlah kuadrat dari jumlah skor total

N = Jumlah populasi

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

 Jika rhitung > rtabel, berarti item pertanyaan dikatakan reliabel

 Jika rhitung≤ rtabel, berarti item pertanyaan dikatakan tidak reliabel

Dalam pengujian ini ditentukan kriteria pengujiannya adalah jika r hitung

lebih dari r tabel dengan taraf signifikan pada α =0,05, maka item pertanyaan

tersebut adalah reliabel. Jika r hitung lebih kecil dari tabel dengan taraf signifikan

[image:40.595.119.512.230.631.2]

pada α = 0,05 maka item pertanyaan terseebut adalah reliabel.

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Kreativitas Pengusaha dan Keberhasilan Usaha

Variabel Nilai rhitung Keterangan

Kreativitas Pengusaha Keberhasilan Usaha

0,726 0,720

Reliabel Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Tabel 3.8 menunjukan bahwa hasil tingkat reliability pada variabel

kreativitas pengusaha sebesar 0,726 dan variabel Keberhasilan usaha 0,720 . Hal

ini menujukan bahwa realibilitas dari kedua variabel penelitian tersebut tinggi,

dikarenakan tingkat realibilitas lebih besar 0,5.

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah dan

menganalisis data tersebut. Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan

(41)

58

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan

dalam penelitian ini. Dengan demikian dalam penelitian menggunakan analisis

regresi linier sederhana. Hal tersebut mengingat tujuan penelitian ini untuk

mengetahui pengaruh kreativitas terhadap keberhasilan usaha pengusaha sepatu

di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut. Pengolahan data dilakukan

melalui beberapa langkah sebagai berikut :

3.7.1 Menentukan Nilai Angket

1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang telah terkumpul setelah diisi oleh

responden seperti memeriksa kelengkapan pengisian angket dan pemeriksaan

jumlah lembaran.

2. Codding, yaitu pembobotan dari setiap item instrumen berdasarkan pada

pembobotan untuk jawaban positif rangking pertama dimulai dari skor terbesar

sampai dengan yang terkecil dan untuk jawaban negatif rangking pertama

dimulai dari skor terkecil sampai dengan yang terbesar. Nilai atau bobot untuk

setiap jawaban positif diberi nilai 5-4-3-2-1, dan untuk jawaban negatif diberi

skor 1-2-3-4-5. Pengukuran dalam kuesioner yang digunakan dalam penelitian

ini adalah dengan menggunakan skala likert yaitu kuesioner yag disebarkan

dan dibuat dengan sistem tertutup, artinya tanggapan untuk setiap pertanyaan

telah disediakan dan responden hanya tinggal memberi tanda checklist pada

kolom tanggapan sesuai dengan pendapat responden masing-masing.

3. Tabulating adalah menghitung hasil scoring, yang dituangkan kedalam tabel

(42)

59

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Rancangan analisis deskritif yaitu mengolah data dari angket dengan

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a.Menentukan jumlah skor kriterium (SK)dengan menggunakan rumus :

SK=ST X JB X JR

Keterangan :

ST = skor tertinggi

JB = Jumlah Bulir

JR = Jumlah Responden

b.Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor kriterium

untuk mencari jumlah skor hasil angket dengan menggunakan rumus :

∑xi = X1 + X2 + X3 + ... Xn

Xi = jumlah skor hasil angket variabel x

X1– Xn = jumlah skor angket masing-masing responden

c.Membuat daerah kategori kontinum

Untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara keseluruhan

yang diharapkan responden, maka penulis menggunakan daerah kategori

sebagai berikut :

Tinggi = ST x JB x JR

Sedang = SD x JB x JR

Rendah = SR x JB x JR

Keterangan :

ST : skor tertinggi

(43)

60

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rendah Sedang Tinggi

Gambar 3.1

Garis Kontinum Variabel X dan Y

3.7.2 Methode Succesive Internet (MSI)

Merubah data ordinal ke interval. Mengingat data vaiabel penelitian

seluruhnya diukut dalam bentuk skala ordinal sementara pengolahan data dengan

penerapan statistik parametik mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus

diukur dalam skala interval. Dengan demikian semua data ordinal yang terkumpul

terlebih dalam skala interval dengan menggunakan method of successive (MSI).

Langkah –langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Perhatikan setiap butir dan menetukan banyaknya frekuensi

berdasarkan banyaknya orang yang menjawab skor 1, 2, 3, 4, 5.

2. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya

disebut proprosisi.

3. Dengan menggunaka tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk

setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.

4. Tentukan nilai densitas untuk setiap nillai Z yang diperoleh.

(44)

61

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sv = Desity lower limit−Density at Upper limit

area under upper limit−area under liwer limit

6. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus

Y = NS + k K = 1 + Nsmin

3.7.3 Analisis Korelasi Sederhana

Setelah data yang terkumpul berhasil diubah menjadi data interval, maka

langkah selanjutnya adalah menghitung dengan menggunakan analisis korelasi

yang bertujuan mencari hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Hubungan

dua variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan yang positif dan hubungan

yang negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan)

X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y. Ukuran yang dipakai

untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien

korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit-1 dan paling besar ( -1 ≤ r ≥ 1 )

artinya jika :

R = 1, hubungan antara X dan Y sempurna positif (mendekati 1, hubungan sangat

kuat dan positif )

R = -1, huubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat

kuat dan negatif )

R = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan

Penentuan koefisien korelasi ( r ) dalam penelitian ini mennggunakan

(45)

62

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam hal ini ryxi adalah korelasi antara variabel X dan Y dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 2006 : 144)

i-1,-2,-3,....,9 dan k = banyaknya variabel bebas

untuk mengetahui tingkat hubungan kedua variabel tersebut maka dapat dilihat

[image:45.595.111.512.168.617.2]

pada tabel Guilford sebagai berikut :

Tabel 3.6

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Besar Koefisien Klasifikasi

0,000 – 0,199 Sangat Rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Tinggi

0,800 – 1,000 Sangat Tinggi

Sumber:Sugiyono(2007:183)

3.7.4 Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi adalah merupakan prosedur dimana dengan melalui

formulasi persamaan matematis, hendak diramalkan nilai variabel random

kontinyu berdasarkan nilai variabel kuantitatif lainnya yang diketahui. (Ridwan,

2003 : 244).

Kegunaan analisis regresi sederhana adalah untuk meramalkan

(memprediksi) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Regresi

(46)

63

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau

hubungan sebab akibat (kausal) kreativitas (X) terhadap keberhasilan usaha (Y).

Persamaan linear =

(Ridwan, 2003)

Dimana:

Ŷ = Keberhasilan Usaha

X = Kreativitas

a = nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = nilai arah sebagai penentu nilai prediksi yang menunjukkan nilai

peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.

Dimana untuk mencari b, yaitu dengan menggunakan rumus:

b = 2 1 1 2 1 1 1                                

     n i n i i n i n i n i Xi X n Yi Xi XiYi n (Riduwan, 2003)

Sedangkan a dicari dengan rumus:

(47)

64

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.7.5 Koefisien Determinasi

Untuk menguji seberapa besar pengaruh dari variabel X terhadap variabel

Y, maka digunakan koefisien determinasi sebagai berikut:

KD = r2 x 100% (Suharsimi Arikunto, 2006 : 144)

Sebelum nilai r2 digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu

harus diuji apakah nilai-nilai r2 ini terletak dalam daerah penerimaan atau

penolakan Ho.

3.7.6 Uji Hipotesis

Sebelum membuat kesimpulan, terlebih dahulu melakukan pengujian

atas tingkat keberartian korelasi hasil perhitungan tersebut. Tingkat keberartian ini

diuji dengan uji hipotesis. Rumus yang digunakan adalah uji signifikan dengan

korelasi (uji t student), yaitu :

(Riduwan, 2003:137)

Keterangan:

t = Distribusi student

rs = Koefisien korelasi dari uji independent (kekuatan korelasi)

N = Banyaknya sampel

s s

r N r t

  

(48)

65

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel X (kreativitas)

dan variabel Y (keberhasilan usaha), maka dibutuhkan hipotesis yang memenuhi

syarat. Adapun hipotesa yang dapat diajukan adalah:

Ho : ρ = 0 : Korelasi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara kreativitas terhadap keberhasilan usaha pada pengusaha sepatu di

Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut.

Hi : ρ >0 : Korelasi tidak berarti, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara

Kreativitas pengusaha terhadap keberhasilan usaha pada pengusaha sepatu di

(49)

103

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap pengusaha sepatu di

Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut untuk mengetahui Kreativitas

Pengusaha terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran kreativitas pengusaha di sentra industri kecil persepatuan

cibaduyut berada dalam kategori tinggi. Hal ini berarti pengusaha sebagai

responden menilai bahwa kreativitas pengusaha di sentra industry kecil

persepatuan Cibaduyut sudah cukup tinggi sesuai dengan keadaan

usahanya dengan apa yang diinginkan walaupun masih belum optimal.

Berdasarkan hasil penelitian ini, skor yang paling tinggi terdapat pada

indikator fleksibilitas dan mencari solusi. Sedangkan skor terendah

terdapat pada indikator Rasa ingin tahu dan optimisme.

2. Gambaran keberhasilan usaha di sentra industri kecil persepatuan

Cibaduyut berada dalam kategori tinggi. Hal ini berarti pengusaha sebagai

responden menilai bahwa bahwa keberhasilan usaha yang didapat dari

hasil usahanya sudah cukup sesuai dengan apa yang diinginkan walaupun

(50)

104

Rizqi Mochamad Iqbal, 2013

Pengaruh Kreatifiras Pengusaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pengusaha Sepatu Di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tinggi terdapat pada indikator output produksi. Sedangkan skor terendah

terdapat pada indikator Laba.

3. Diketahui bahwa kreativitas pengusaha memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap keberhasilan usaha di sentra industri kecil persepatuan cibaduyut.

Artinya, bahwa keberhasilan usaha sangat dipengaruhi kreativitas

pengusaha. Koefisien korelasi yang diperoleh terdapat hubungan yang

tinggi antara kreativitas pengusaha dengan keberhasilan usaha. Hal ini

menunjukan bahwa keberhasilan usaha dapat ditingkatkan melalui

kreativitas pengusaha.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh kreati

Gambar

Gambar 2.1 Proses Kreativitas  .................................................................................
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 3.1 Operasional Variabel Kreativitas (x)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Laporan ini menjadi bahan evaluasi, identifikasi, pembelajaran dan masukan strategis bagi seluruh pemangku kepentingan serta sebagai umpan balik bagi seluruh jajaran aparatur

dari gangguan mahluk halus. biasanya dilakukan pada acara ruwat rumah atau pindah rumah agar tidak menggangu pada saat rumah tersebut akan ditempati. Jika tidak diadakan

” Analisis Nilai-Nilai Pendidikan pada Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata”.. e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa

[r]

membentang dari Banjir Kanal Timur di sebelah barat sampai Kali Babon di

RPP dibuat untuk satu kali pertemuan (dua jam pelajaran) atau disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana

Berdasarkan hasil uji t tersebut dapat diketahui bahwa pola pertumbuhan ikan lemuru betina adalah allometrik negatif yang mengindikasikan bahwa pertumbuhan panjang

JASA KONSULTANSI PERENCANAAN RENOVASI RUANG PELAYANAN