• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI BIOGAS DARI LIMBAH CAIR TAHU DENGAN MENGGUNAKAN STARTER KOTORAN KUDA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PRODUKSI BIOGAS DARI LIMBAH CAIR TAHU DENGAN MENGGUNAKAN STARTER KOTORAN KUDA."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PRODUKSI BIOGAS DARI LIMBAH CAIR TAHU DENGAN

MENGGUNAKAN STARTER KOTORAN KUDA

Skripsi Sarjana Kimia

Oleh

AYU SUCI LESTARI

BP : 0910413105

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

(2)

INTISARI

PRODUKSI BIOGAS DARI LIMBAH CAIR TAHU DENGAN MENGGUNAKAN

STARTER KOTORAN KUDA

Oleh:

Ayu Suci Lestari (0910413105)

Dr.Zulkarnain Chaidir* Olly Norita Tetra, M.Si**

Pembimbing I* Pembimbing II**

Pada penelitian ini, limbah cair pabrik tahu diteliti untuk diolah menjadi biogas yang dicampur dengan kotoran kuda sebagai starter.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi kotoran kuda dan limbah cair tahu yang digunakan untuk produksi biogas. Percobaan dilakukan dengan memvariasikan

campuran KK:LCT 50%:50%, KK:LCT 60%:40%, KK:LCT 70%:30%),KK:LCT

80%:20%, dari variasi komposisi ini diperoleh rasio C/N berturut-turut 19,06; 28,06; 42,46; 73,06. Pengukuran volume biogas dilakukan setiap hari. Produksi biogas optimum didapatkan pada perbandingan KK:LCT 60%:40% yaitu 19018,4 mL. Pengukuran kandungan metana dilakukan setelah pemurnian dengan cara absorbsi menggunakan NaOH 0,5 M didapatkan kadar optimum

metana yaitu sebesar 69,17%. Sedangkan % total solid (TS) didapatkan untuk

campuran awal dan slurry berturut-turut sebesar 4,18% dan 12,91% sedangkan

untuk % volatile solid (VS) didapatkan berturut-turut sebesar 57,59% dan

59,30%.

(3)

ABSTRACT

THE PRODUCTION OF BIOGAS FROM LIQUID WASTE OF TOFU TO STARTERWITH HORSE FECES

by:

Ayu Suci Lestari (0910413105)

Dr.Zulkarnain Chaidir* Olly Norita Tetra, M.Si**

Pembimbing I* Pembimbing II**

In this research, liquid waste of tofu researched to be processed into biogas which was mixed with horse feces as a starter. This research was aimed to determine the effect of the composition of horse feces and liquid waste of tofu that was used for the production of biogas. The experiments were performed by variation the mixed KK : LCT 50 % : 50 % , KK : LCT 60 % : 40%, KK:LCT 70 %:30 % , KK : LCT 80 % :20 %, the variation in composition of the obtained ratio C/N 19,06 ; 28.06 ; 42.46 ; 73.06. The measurement of biogas volumehas been done everyday. The Optimum of biogas production obtained in comparison KK : LCT 60 %:40 % is 19018.4 mL. Methane content measurements performed after purification by absorption using 0.5 M NaOH obtained optimum levels of methane is 69.17 %. While % total solids (TS) obtained for the initial mixture and slurry, respectively for 4.18% and 12,91%,while for % volatile solids (VS) obtained respectively 57,59% and 59,30%.

(4)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Berkurangnya cadangan sumber energi dan kelangkaan bahan bakar minyak

yang terjadi di Indonesia saat ini, maka dibutuhkan suatu sumber energi

alternatif yang murah dan ramah lingkungan. Potensi Biogas sebagai bahan

bakar alternatif sebenarnya sangat banyak diproduksi terutama pada

pengolahan limbah cair industri makanan, peternakan, dan pertanian. Biogas

ini selain murah, juga ramah lingkungan.Biogas dapat dihasilkan dari limbah

organik seperti sampah, sisa-sisa makanan, kotoran hewan dan limbah industri

makanan. Pada umumnya kotoran ternak belum dimanfaatkan sepenuhnya dan

sebagian hanya digunakan menjadi pupuk, padahal alternatif energi bakar dari

kotoran ternak cukuplah besar, dalam hal inicampuran kotoran kuda dan

limbah industri makanan untuk digunakan sebagai biogas [1].

Salah satu limbah industri makanan yang berpotensi dijadikan sumber

biogas, yaitu limbah cair tahu. Saat ini pembuatan tahu di Indonesia masih

menggunakan teknologi yang sederhana serta tingkat efisiensi penggunaan

sumber daya (bahan baku dan air) masih sangat rendah dan produksi

limbahnya masih sangat tinggi. Untuk setiap 1 kg bahan kedelai dibutuhkan

rata-rata 45 Liter air dan menghasilkan limbah cair berupa whey tahu rata-rata

43,5 Liter. Limbah cair yang dihasilkan industri tersebut dapat mencemarkan

lingkungan bila dibuang kebadan air tanpa diolah terlebih dahulu [2].

Limbah cair tahu sisa produksi tahu ini masih memiliki kandungan bahan

organik yang dapat dimanfaatkan untuk energi alternatif. Degradasi anaerobik

merupakan proses alami yang dapat menguraikan bahan organik yang

menghasilkan biogas. Proses degradasi anaerobik dilakukan ditempat tertutup

dengan waktu tertentu sesuai dengan sifat biomassa yang diuraikan. Inovasi

terhadap desain digester yang sesuai dengan waktu penguraian diperlukan

untuk mendapatkan hasil biogas yang sesuai harapan [3].

Limbah tersebut dapat segera terurai dilingkungan menjadi

(5)

mencapai 84.000 unit usaha. Dengan kapasitas produksi lebih 2,56 juta ton per

tahun. Sebagian industri tahu di indonesia merupakan industri berskala kecil

dan menengah yang belum mengelola limbahnya dengan baik. Dari data

tersebut dapat diperkirakan betapa banyaknya limbah cair industri tahu yang

dibuang kelingkungan dan berpotensi menimbulkan pencemaran [4].

Limbah yang mengandung bahan organik tinggi bisa diolah secara biologis

dengan mengunakan mikroorganisme. Pengolahan yang tepat untuk limbah

tahu yang diproduksi secara skala kecil dan menengah adalah dengan cara

pengolahan anaerobik. Karena pengolahan dengan anaerobik memerlukan

instalasi pengolahan yang sederhana, biaya operasional yang rendah, ramah

lingkungan dan efisiensi yang tinggi, dalam menurunkan kandungan bahan

organik. Selain itu proses anaerobik juga bisa menghasilkan biogas yang bisa

dimanfaatkan sebagai energi alternatif [5].

Penelitian yang dilakukan oleh Wagiman (2006), menunjukkan potensi

produksi biogas dari limbah cair tahu dengan mennggunakan reaktor

UpflowAnaerobic Sludge Blanket (UASB) biogas yang dihasilkan sebesar 0,13

L/g COD limbah cair tahudengan waktu tinggal 4 hari dan volume reaktor 8,5 L.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Imam Sadzali (2010), mengenai

potensi limbah cair tahu sebagai biogas adalah Melalui pengolahan limbah

cairtahu dengan kapasitas 283,8 m3/haridapat diperoleh biogas dengan

442,6m3/hari. Nilai tersebut dihitung dari tiapkg kedelai yang menghasilkan

9,46 literlimbah dan tiap kg kedelai menghasilkan15 liter biogas.Dan juga

penelitian yang dilakukan Trisno Saputra, et.al (2010) pada produki biogas dari

campuran kotoran ternak dan ampas tebu (bagasse) dengan rasio C/N yang

berbeda, menunjukkan kualitas biogasyang dihasilkan dengan rasio C/N yang

berbeda, sehingga diketahui campuran yang paling optimal adalah perlakuan

rasio C/N 30, menghasilkan biogas sebanyak 29,42 liter, 68,51 liter, dan 114,73

liter dengan kadar metan 24,16%, 27,5%, dan 23,38%.

Dari penelitian sebelumnya dapat diketahui bahwa limbah cair tahu dapat

dimanfaatkan sebagai sumber biogas dan kotoran ternak dapat membantu

mempercepat proses penguraian bahan organik seperti kotoran sapi yang

(6)

menjadi biogas berlangsung sangat lambat, hal ini disebabkan karena

karakteristik limbah tahu yang cukup kompleks, oleh karena itu dalam

penelitian ini akan dicoba menggunakan kotoran kuda yang memiliki kadar C/N

25 yang lebih tinggi daripada kotoran sapi karena kandungan nilai C/N yang

tinggi tersebut dalam bahan organik sangat menentukan kehidupan dan

aktifitas mikroorganisme [5,6].

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan

adalah:

1. Bagaimana kombinasi limbah cair tahu dan starter yang digunakan untuk

produksi biogas?

2. Bagaimana kualitas dan kuantitas biogas yang dihasilkan?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tentang limbah cair tahu yang akan dilakukan ini adalah:

1. Merancang alat pembuatan biogas dalam skala kecil (Laboratorium).

2. Mengetahui pengaruh komposisi dari campuran kotoran kuda dan limbah

cair tahu yang digunakan untuk produksi biogas optimum

3. Untuk mengetahui kualitas dan kuantitas biogas yang dihasilkan

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan campuran limbah cair

tahu dan kotoran kudayang diharapkan dapat menghasilkan energi alternatif

dalam bentuk biogas, serta meminimalisasi terjadinya pencemaran lingkungan

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan bagi seluruh umat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam adalah provinsi yang merupakan kesatuan masyarakat hukum yang bersifat istimewa dan diberi kewenangan khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri

akibatnya ketika ingin beralih dari Sistim Operasi Windows ke Sistem Operasi Yang lain yang bersifat free (seperti Linux atau FreeBsd) mereka semua harus belajar mulai dari nol

Sesuai ketentuan pasal 3 ayat (1) Peraturan Dirjen Masyarakat Islam Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah: bahwa penyelenggara kursus pra nikah adalah Badan

(go project) atau tidak (no go project), dengan berdasarkan berbagai aspek kajian. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah suatu proyek dapat dilaksanakan dengan berhasil, sehingga

pembacaan surah as-Sajdah dalam ṣalat Ṣubuh di pondok pesantren Miftahul Ulum Jakarta selatan yaitu sebuah tradisi atau kerutinan kegiatan yang diadakan di pondok

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan tersebut maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut: Pertama ; untuk penelitian

4.2 Kesesuaian Penerapan Pemungutan dan Pelaporan PPh Pasal 22 BUMN KBM Komersial Kayu Semarang dengan Peraturan Menteri Keuangan. Berdasakan peraturan Menteri Keuangan Republik