• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan Perancangan Sistem Kerja, Tata Letak, Lingkungan Fisik dan Material Handling Ditinjau Dari Sudut Ergonomi (Studi Kasus Di PT Abadi Genteng, Jatiwangi).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis dan Perancangan Sistem Kerja, Tata Letak, Lingkungan Fisik dan Material Handling Ditinjau Dari Sudut Ergonomi (Studi Kasus Di PT Abadi Genteng, Jatiwangi)."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PT Abadi Genteng, Jatiwangi, merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam pembuatan genteng dan aksesorisnya. Perusahaan ini termasuk jenis industri semi otomatis, hampir semua aktivitasnya dikerjakan dengan mesin. Pekerja bertugas mengawasi mesin dan memindahkan produk jadi. Perusahaan menyadari bahwa selama ini kondisi pabrik kurang memperhatikan kenyamanan dan keamanan pekerja dalam mengerjakan tugasnya. Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh penulis melalui wawancara dan kuesioner terhadap sejumlah pekerja, ditemukan keluhan-keluhan yang dapat mengurangi performansi pekerja seperti: temperatur ruangan yang tinggi dan kursi operator press yang tidak nyaman. Genteng Alto yang telah selesai diproses, dipindahakan menuju warehouse dengan kereta dorong, desain kereta dorong yang digunakan saat ini menyebabkan produk menjadi rusak sebelum tiba di warehouse.

Data-data yang diperlukan untuk melakukan pengolahan data dan analisis adalah data umum perusahaan, urutan proses pembuatan genteng, tata letak tempat kerja, sikap kerja operator, kondisi lingkungan fisik, material handling, kesehatan keselamatan kerja, display dan alat kontrol. Pengolahan data yang dilakukan adalah perhitungan compression back disk dengan menggunakan pendekatan chaffin. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui beban pada bagian lumbar L5/S1 ketika operator mengangkat barang jadi.

(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah... 1 - 1

1.2 Identifikasi Masalah... 1 - 2

1.3 Batasan dan Asumsi... 1 -3

1.4 Perumusan Masalah... 1 - 4

1.5 Tujuan Penelitian... 1 - 5

1.6 Sistematika Penulisan... 1 - 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ergonomi……….. 2-1

2.1.1 Definisi Ergonomi………... 2-1

2.1.2 Tujuan Ergonomi ……… 2-2

2.1.3 Pembagian Ergonomi……….. 2-2

2.2 Antropometri ……… 2-3

2.3 Lingkungan Fisik ………. 2-5

2.3.1 Kebisingan ……….. 2-5

2.3.2 Pencahayaan ………... 2-8

2.3.3 Temperatur ………. 2-12

2.3.4 Kelembaban……… 2-14

(3)

2.4 Material Handling……… 2-15

2.5 Pengertian Kerja ……….. 2-19

2.6 Ekonomi Gerakan……… 2-21

2.7 Konsep Perancangan……… 2-22

2.8 Kesehatan dan Keselamatan Kerja ………. 2-26

2.8.1 Kecelakaan Kerja………. 2-26

2.8.2 Keselamatan Kerja dan perlindungan tenaga kerja…… 2-28

2.8.3 Keselamatan Kerja dan peningkatan produksi dan produk

tivitas……….. 2-28

2.8.4 Pencahayaan dan dampaknya terhadap keselamatan kerja 2-29

2.8.5 Ventilasi dan pengaturan suhu ……….. 2-30

2.8.6 Peran perusahaan dalam keselamatan kerja……….. 2-30

2.8.7 Kesehatan di lingkungan kerja………. 2-31

2.9 Pendekatan Chaffin……… 2-34

2.10 Display dan Kontrol ……… 2-39

2.10.1 Display ………... 2-39

2.10.2 Kontrol ……….. 2-41

2.11 Sikap Kerja 5S………. 2-42

2.12 Concept Scoring……….. 2-47

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penelitian Pendahuluan………. 3-3

3.2 Identifikasi Masalah ………. 3-4

3.3 Menetapkan batasan dan asumsi………... 3-4

3.4 Perumusan Masalah……….. 3-4

3.5 Menetapkan Tujuan Penelitian………. 3-4

3.6 Studi Literatur……….. 3-5

3.7 Pengumpulan Data………... 3-5

(4)

3.7.2 Pengamatan proses produksi pembuatan genteng…….. 3-6

3.7.3 Pengamatan tata letak tempat kerja……… 3-6

3.7.4 Pengukuran kondisi lingkungan fisik………. 3-6

3.7.5 Pengamatan peralatan penunjang fasilitas fisik………. 3-6

3.7.6 Pengamatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja……… 3-6

3.8 Pengolahan Data……… 3-6

3.9 Analisis……….. 3-7

3.10 Perancangan dan Analisis Usulan ………. 3-8

3.11 Kesimpulan dan Saran……… 3-8

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum perusahaan ……… 4-1

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan……… 4-1

4.1.2 Struktur Organisasi………. 4-2

4.1.3 Uraian Pekerjaan……… 4-4

4.1.4 Tenaga Kerja……….. 4-8

4.2 Proses Pembuatan Genteng……….. 4-9

4.2.1 Bahan Baku……… 4-9

4.2.2 Mesin dan Peralatan yang digunakan……… 4-10

4.2.3 Proses Produksi………. 4-12

4.2.4 Penjelasan Proses Produksi……… 4-14

4.3 Tata Letak Tempat Kerja……….. 4-19

4.3.1 Tata letak keseluruhan……… 4-20

4.3.2 Tata letak kerja setempat……… 4-21

4.4 Sikap Kerja……… 4-26

4.5 Kondisi lingkungan fisik……….. 4-30

4.5.1 Suhu……… 4-30

4.5.2 Kelembaban……… 4-31

(5)

4.5.4 Pencahayaan……… 4-33

4.5.5 Atap……… 4-34

4.5.6 Lantai………. 4-35

4.5.7 Ventilasi……… 4-36

4.5.8 Kebersihan……… 4-36

4.6 Material Handling………. 4-36

4.7 Keselamatan dan Kesehatan Kerja………. 4-40

4.8 Kontrol dan Display……… 4-41

4.8.1 Spesifikasi display dan alat control yang digunakan pada

Heat exchanger………. 4-43

4.8.2 Spesifikasi display dan alat control yang digunakan

untuk mengatur kerja mesin pada line produksi…….. 4-47

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Pengolahan Data………. 5-1

5.1.1 Perhitungan Compression Back Disk……….. 5-1 5.1.2 Analisis Compression Back Disk……… 5-3 5.2 Analisis Lingkungan Fisik………. 5-4

5.2.1 Analisis temperatur……… 5-4

5.2.2 Analisis kelembaban……….. 5-6

5.2.3 Analisis kebisingan……… 5-7

5.2.4 Analisis pencahayaan……… 5-10

5.2.5 Analisis atap………. 5-13

5.2.6 Analisis lantai……… 5-13

5.2.7 Analisis Ventilasi………. 5-13

5.2.8 Analisis Kebersihan………. 5-13

5.3 Analisis tata letak……….. 5-16

5.3.1 Analisis ekonomi gerakan dihubungkan dengan pengaturan

(6)

5.3.2 Analisis tata letak keseluruhan……….. 5-19

5.4 Analisis sikap kerja……… 5-21

5.5 Analisis kursi operator……….. 5-24

5.5.1 Analisis kursi 1………... 5-24

5.5.2 Analisis kursi 2……….. 5-27

5.5.3 Analisis produk pembanding kursi……….. 5-29

5.6 Analisis Material Handling……… 5-30

5.6.1 Analisis Rak……… 5-30

5.6.1.1 Analisis alat bantu rak……… 5-32

5.6.2 Analisis kereta dorong………. 5-34

5.6.3 Analisis produk pembanding kereta dorong……… 5-36

5.7 Analisis display dan kontrol……… 5-38

5.7.1 Analisis display……….. 5-38

5.7.2 Analisis kontrol……… 5-39

5.8 Analisis kesehatan dan keselamatan kerja……… 5-40

5.9 Analisis Sensitivitas………. 5-43

5.10 Analisis Fleksibilitas……… 5-44

5.11 Analisis 5S……….. 5-44

5.11.1 Seiri……….. 5-44

5.11.2 Seiton……… 5-46

5.11.3 Seiso………. 5-47

5.11.4 Seiketsu……… 5-48

5.11.5 Shitsuke……… 5-49

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS USULAN

6.1 Usulan perbaikan lingkungan fisik……….. 6-1

6.1.1 Usulan pengunaan ventilator……….. 6-1

6.1.1.1 Wind driven ventilator with natural light………… 6-1

(7)

6.1.2 Usulan perbaikan kebisingan……….. 6-6

6.1.3 Usulan perbaikan pencahayaan……….. 6-6

6.1.3.1 Penggunaan atap plastik polypropylene………… 6-7

6.1.3.2 Penambahan jumlah lampu……… 6-7

6.2 Usulan perancangan kursi 1 pada stasiun press………. 6-16

6.2.1 Perancangan kursi 1 alternatif 1………. 6-17

6.2.2 Analisis kursi 1 alternatif 1……… 6-20

6.2.3 Perancangan kursi 1 alternatif 2……… 6-21

6.2.4 Analisis kursi 1 alternatif 2……….. 6-22

6.2.5 Perancangan kursi 1 alternatif 3……… 6-24

6.2.6 Analisis kursi 1 alternatif 3……… 6-27

6.2.7 Pemilihan kursi 1 usulan……… 6-27

6.3 Usulan perancangan kursi 2 pada stasiun press……… 6-30

6.3.1 Perancangan kursi 2 alternatif 1……… 6-30

6.3.2 Analisis kursi 2 alternatif 1……… 6-31

6.3.3 Perancangan kursi 2 alternatif 2……… 6-33

6.3.4 Analisis kursi 2 alternatif 2……….. 6-34

6.3.5 Perancangan kursi 2 alternatif 3……… 6-36

6.3.6 Analisis kursi 2 alternatif 3……….. 6-39

6.3.7 Pemilihan kursi 2 usulan………. 6-39

6.4 Usulan perancangan kereta dorong………. 6-41

6.4.1 Perancangan kereta dorong alternatif 1……… 6-42

6.4.2 Analisis kereta dorong alternatif 1……… 6-43

6.4.3 Perancangan kereta dorong alternatif 2……… 6-44

6.4.4 Analisis kereta dorong alternatif 2……… 6-46

6.4.5 Perancangan kereta dorong alternatif 3……… 6-47

6.4.6 Analisis kereta dorong alternatif 3……… 6-49

(8)

6.5 Usulan perbaikan display dan kontrol……….. 6-52

6.6 Usulan perbaikan kesehatan dan keselamatan kerja……… 6-53

6.6.1 Usulan penyediaan appron fire distinguisher………. 6-53

6.6.2 Usulan penggunaan sarung tangan………. 6-54

6.6.3 Usulan penggunaan masker……… 6-55

6.6.4 Kotak P3K………. 6-57

6.7 Usulan prosedur kerja……… 6-57

6.8 Usulan 5S……….. 6-58

6.8.1 Seiri……… 6-58

6.8.2 Seiton………. 6-58

6.8.3 Seiso……….. 6-59

6.8.4 Seiketsu………. 6-59

6.8.5 Shitsuke………. 6-60

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan………. 7-1

7.2 Saran……… 7-3

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

DATA PENULIS

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Tabel Halaman

2.1 Ambang batas beban bunyi diperdengarkan 2-6

2.2 Pengaruh kebisingan 2-6

2.3 Tabel pemandu kadar cahaya 2-9

2.4 Suhu pada bagian tubuh manusia 2-13

2.5 Suhu yang disarankan untuk beraktivitas 2-14 2.6 Efek psikologis yang ditimbulkan dari warna 2-15

2.7 Ciri khas Seiri 2-43

4.2 Jenis mesin dan kegunaannya 4-10

4.3 Peralatan yang digunakan dan kegunaannya 4-11 4.4 Jenis mesin yang terdapat dalam workshop 4-12

4.5 Penjelasan proses operasi 4-14

4.6 Spesifikasi kursi 1 4-24

4.7 Spesifikasi kursi 2 4-25

4.8a Suhu di area produksi hari ke 1 4-30

4.8b Suhu di area produksi hari ke 2 4-30

4.8c Suhu di area produksi hari ke 3 4-31

(10)

DAFTAR TABEL (lanjutan)

Tabel Judul Tabel Halaman

4.15 Spesifikasi display dan alat kontrol heat exchanger 4-44 4.16 Spesifikasi display dan alat kontrol line produksi 4-49 5.1 Temperatur di area produksi genteng Alto 5-4 5.2 Kelembaban di area produksi genteng Alto 5-7 5.3 Tingkat kebisingan di area produksi genteng Alto 5-8 5.4 Tingkat pencahayaan di area produksi genteng Alto 5-10 5.5 Rekomendasi pencahayaan untuk area produksi 5-12

5.6 Analisis lingkungan fisik 5-15

5.7 Analisis prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan pengaturan tata letak tempat kerja

5-17

5.8 Analisis kelebihan dan kelemahan tata letak keseluruhan aktual

5-20

5.9 Analisis kelemahan dan kelebihan kursi 1 5-25 5.10 Perbandingan dimensi kursi 1 dengan data

antropometri

5-26

5.11 Analisis kelemahan dan kelebihan kursi 1 5-27 5.12 Perbandingan dimensi kursi 2 dengan data

antropometri

5-28

5.13 Spesifikasi produk kursi pembanding 5-29 5.14 Analisis Kelemahan dan Kelebihan produk

pembanding

5-30

5.15 Analisis kelemahan dan kelebihan produk aktual rak

5-31

5.16 Perbandingan dimensi kereta dorong dengan data antropometri

5-35

5.17 Analisis Kelemahan dan kelebihan produk aktual kereta dorong

5-36

5.18 Spesifikasi produk pembanding kereta dorong 5-37 5.19 Analisis kelemahan dan kelebihan produk

pembanding kereta dorong

5-37

5.20 Analisis kelemahan dan kelebihan display 5-38 5.21 Analisis kelemahan dan kelebihan kontrol 5-39 5.22 Analisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja

keseluruhan

5-42

5.23 Tabel analisis aktivitas seiri 5-44

(11)

DAFTAR TABEL (lanjutan)

Tabel Judul Tabel Halaman

5.25 Tabel analisis aktivitas seiso 5-47

5.26 Tabel analisis aktivitas seiketsu 5-48

5.27 Tabel analisis aktivitas shitsuke 5-49

6.1 Spesifikasi produk ventilator natural light 6-2

6.2 Spesifikasi wind driven ventilator 6-3

6.3 Spesifikasi bahan wind driven ventilator 6-3 6.4 Tabel skala udara yang direkomendasikan 6-4

6.5 Tabel daya hisap ventilator 6-4

6.6 Tabel perhitungan volume ruangan produksi 6-5

6.7 Tabel skala udara yang digunakan 6-5

6.8 Usulan jumlah ventilator yang diperlukan 6-5

6.9 Tabel perhitungan ρcc 6-9

6.10 Tabel perhitungan ρfc 6-9

6.11 Tabel perhitungan CU 6-9

6.12 Tabel perhitungan ρcc 6-12

6.13 Tabel perhitungan ρfc 6-12

6.14 Tabel perhitungan CU 6-12

6.15 Tabel perhitungan ρcc 6-14

6.16 Tabel perhitungan ρfc 6-15

6.17 Tabel perhitungan CU 6-15

6.18 Spesifikasi kursi 1 alternatif 1 6-17

6.19 Spesifikasi kursi 1 alternatif 2 6-21

6.20 Spesifikasi kursi 1 alternatif 3 6-25

6.21 Tabel penentuan nilai rating 6-29

6.22 Perhitungan concept scoring untuk kursi 1 usulan 6-29

6.23 Spesifikasi kursi 2 alternatif 1 6-30

6.24 Spesifikasi kursi 2 alternatif 2 6-33

6.25 Spesifikasi kursi 2 alternatif 3 6-37

6.26 Perhitungan concept scoring untuk kursi 2 usulan 6-41 6.27 Spesifikasi kereta dorong alternatif 1 6-42 6.28 Spesifikasi kereta dorong alternatif 2 6-45 6.29 Spesifikasi kereta dorong alternatif 3 6-48 6.30 Perhitungan concept scoring untuk kereta dorong

usulan

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul gambar Halaman

2.1 Model gaya yang bekerja pada segmen lumbar L5/S1

2-36

2.2 Model pendekatan Chaffin untuk pekerjaan pengangkatan statis

2-37

3.1 Tahapan penelitian 3-1

4.1 Struktur organisasi PT Abadi Genteng 4-3

4.2 Genteng jenis Alto 4-9

4.9 Tata letak keseluruhan 4-20

4.10 Tata letak stasiun box feeder-cutter 4-22

4.11 Tata letak stasiun press 4-23

4.12 Kursi 1 4-24

4.13 Kursi 2 4-25

4.14 Atap ruangan produksi genteng Alto 4-34 4.15 Lantai ruang produksi genteng Alto 4-35

4.16 Rak 4-37

4.17 Kereta Dorong 4-38

4.18 Panel kontrol mesin dryer 4-41

4.19 Panel kontrol line produksi 4-42

4.20 Tombol emegency 4-42

4.21 Panel kontrol heat exchanger 4-43

4.22 Panel kontrol line produksi 4-47

5.1 Perbandingan pengangkatan aktual dengan pendekatan chaffin

5-1

5.2 Kursi 1 5-25

5.3 Kursi 2 5-27

5.4 Produk pembanding kursi 5-29

(13)

DAFTAR GAMBAR (lanjutan)

Gambar Judul gambar Halaman

5.6 Operator menyusun genteng basah pada rak dengan menggunakan alat bantu

5-32

5.7 Perbandingan rak dengan alat bantu 5-33

5.8 Kereta dorong 5-34

5.9 Produk pembanding kereta dorong 5-37

6.1 Wind driven ventilator with natural light 6-2 6.2 Wind driven ventilator 6-3

6.3 Earplug 6-6

6.4 Atap plastik 6-7

6.5 Sketsa gambar ruangan dryer untuk perhitungan lampu

6-8

6.6 Sketsa gambar ruangan tungku bakar untuk perhitungan lampu

6-11

6.7 Sketsa gambar ruangan produksi untuk perhitungan lampu

6-14

6.8 Kursi 1 alternatif 1 6-18

6.9 Gambar 2 dimensi kursi 1 Alternatif 1 6-19

6.10 Kursi 1 alternatif 2 6-22

6.11 Gambar 2 dimensi kursi 1 alternatif 2 6-23

6.12 Kursi 1 alternatif 3 6-25

6.13 Gambar 2 dimensi kursi 1 alternatif 3 6-26

6.14 Kursi 2 alternatif 1 6-31

6.15 Gambar 2 dimensi kursi 2 alternatif 1 6-32

6.16 Kursi 2 alternatif 2 6-34

6.17 Gambar 2 dimensi kursi 2 alternatif 2 6-35

6.18 Kursi 2 alternatif 3 6-37

6.19 Gambar 2 dimensi kursi 2 alternatif 3 6-38

6.20 Kereta dorong alternatif 1 6-43

6.21 Kereta dorong alternatif 2 6-46

6.22 Kereta dorong alternatif 3 6-49

6.23 Usulan emergency stop 6-53

6.24 Appron fire distinguisher 6-54

6.25 Sarung tangan 6-55

6.26 Masker 6-56

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Peta Aliran Proses L1-1

Peta Proses Operasi L1-3

Diagram Alir L1-4

Tata letak keseluruhan L1-5

2 Lokasi titik pengamatan lingkungan fisik L2-1

3 Tabel kelembaban L3-1

Tabel influences on thermal comfort zone L3-2 Tabel pencahayaan yang sebaiknya digunakan L3-4 Tabel percent effective ceiling or floor cavity L3-5 Tabel coefficients of utilization L3-6

Tabel Antropometri L3-15

4 Gambar proyeksi 2 dimensi kereta dorong aktual L4-1 Gambar proyeksi 2 dimensi kursi 1 aktual L4-2 Gambar proyeksi 2 dimensi kursi 2 aktual L4-3

Gambar proyeksi 2 dimensi rak L4-4

5 Kuesioner L5-1

Pie chart perhitungan kuesioner L5-3

6 Tabel estimated of mass distribution L6-1

(15)
(16)
(17)
(18)

Bab 1 Pendahuluan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT Abadi Genteng, Jatiwangi, merupakan suatu perusahaan yang bergerak

dalam pembuatan genteng dan aksesorisnya. Perusahaan ini termasuk jenis industri

semi otomatis, hampir semua aktivitasnya dikerjakan dengan mesin. Setiap bulan, PT

Abadi Genteng menghasilkan sekitar 600.000 unit genteng, yang dipasarkan ke Jawa

Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali dan sebagian Sumatera.

Kehadiran perusahaan ini tentunya menjadi lahan pekerjaan bagi masyarakat sekitar

dan pemanfaatan Sumber Daya di Kabupaten Majalengka. Hingga kini PT Abadi

Genteng memperkerjakan 230 orang tenaga kerja langsung dan 20 orang tenaga kerja

tidak langsung. PT Abadi Genteng ini merupakan industri pembuatan genteng tertua

di Majalengka. Beberapa produk andalannya bahkan sudah ada yang diekspor ke

manca negara.

Disaat kondisi perekonomian Indonesia yang lesu dan industri genteng di

Majalengka banyak yang menutup usahanya, PT Abadi Genteng masih tetap dapat

bertahan. Didukung dengan jumlah karyawan yang cukup banyak, PT Abadi Genteng

seharusnya senantiasa memperhatikan faktor manusia sebagai salah satu faktor

pendukung produksi.

Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh penulis melalui wawancara

dan kuesioner terhadap sejumlah pekerja, ditemukan keluhan-keluhan yang dapat

mengurangi performansi pekerja. Proses pembuatan genteng yang memerlukan suhu

tinggi, menurut pekerja membuat suhu di area produksi menjadi panas. Suhu tinggi

yang dialirkan Heat Exchanger dianggap cukup mengganggu pekerja. Selama proses

produksi di siang hari, pabrik hanya mengandalkan pencahayaan yang berasal dari

sinar matahari, hal ini mengakibatkan area produksi gelap.

Setelah selesai diproduksi, genteng dipindahkan ke gudang barang jadi.

Dalam proses pemindahan ini seringkali ditemukan kerusakan pada produk genteng

(19)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

jadi. Kerusakan pada genteng ini kemungkinan berasal dari desain material handling

yang kurang sesuai. Kerusakan produk terbanyak ditemukan pada genteng jenis Alto

Kursi yang digunakan oleh operator pada stasiun press untuk bekerja, tidak nyaman

dan tidak dapat menyangga tubuh dengan baik. Pekerja merasa cepat lelah jika duduk

pada kursi yang tersedia sekarang. Serangkaian tahapan produksi dengan mesin

menyebabkan area produksi dipenuhi debu dan bunyi mesin yang cukup mengganggu.

Pembagian kerja belum merata, terlihat dari 1 orang operator bertugas mengawasi 6

buah mesin sekaligus.

Laju produksi di PT Abadi Genteng ini dijalankan oleh mesin secara otomatis,

operator hanya mengawasi jalannya poduksi melalui alat kontrol. Alat kontrol yang

digunakan belum dilengkapi dengan keterangan sehingga operator sulit

mengidentifikasikannya. Selain itu ada beberapa lampu display yang mati atau warna

casing lampu yang sudah pudar. Pihak perusahaan mengakui pekerja seringkali mengeluh mengenai kondisi lingkungan kerja tetapi hingga kini belum dilakukan

upaya penanggulangan

Melihat kondisi ini, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian lebih

lanjut mengenai sistem kerja, tata letak, lingkungan fisik serta material handling PT

Abadi Genteng. Penelitian lebih lanjut ini diharapkan dapat membantu pekerja dalam

menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, penulis dapat mengidentifikasikan

masalah yang sedang dihadapi PT Abadi Genteng adalah sebagai berikut:

1. Setelah selesai diproses, genteng Alto dipindahkan ke warehouse dengan

menggunakan kereta dorong . Dalam proses pemindahan ini seringkali terjadi

kerusakan produk sebelum tiba di warehouse. Kerusakan yang terjadi

kemungkinan berasal dari desain material handling (kereta dorong) yang

kurang sesuai.

(20)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

2. Lingkungan fisik tempat operator bekerja kurang mendukung performansi kerja

operator. Hal ini terlihat dari:

- Suhu ruangan produksi yang tinggi

- Proses pemesinan menimbulkan kebisingan yang mengganggu

- Pencahayaan yang kurang memadai.

- Debu yang ditimbulkan melalui proses pemesinan cukup mengganggu

pekerja.

3. Selama menyelesaikan pekerjaannya, pekerja belum dilengkapi dengan

peralatan keselamatan kerja. Beberapa pekerjaan yang dilakukan selama

pembuatan genteng ini cukup berbahaya jika dilakukan tanpa pelindung.

4. Kursi operator yang digunakan pada stasiun press belum memadai. Kursi tinggi

yang digunakan saat ini belum dilengkapi dengan sandaran kaki sehingga

operator cepat lelah dan merasa tidak nyaman.

5. Pembagian kerja dan tanggung jawab belum merata, hal ini terlihat dari

pembagian kerja 1 orang operator mengawasi 6 buah mesin sekaligus.

6. Ada beberapa lampu display yang mati dan warna casing pudar sehingga

operator sulit untuk memahami lampu display. Selain itu ada beberapa tombol

pada alat kontrol yang belum dilengkapi dengan keterangan.

1.3 Batasan dan Asumsi

Penulis membatasi permasalahan yang diteliti, hal ini dilakukan agar

penelitian menjadi lebih terfokus. Pembatasan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan hanya pada bagian produksi pembuatan genteng

jenis Alto.

2. Penelitian ini tidak memperhatikan proses pemindahan bahan baku menuju

area produksi.

3. Sistem Kerja yang diamati hanya meliputi mesin, peralatan dan lingkungan

kerja.

(21)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

4. Lingkungan fisik yang diamati terdiri dari:

a. Suhu

b. Kelembaban

c. Kebisingan

d. Pencahayaan

e. Atap ruang produksi

f. Lantai ruang produksi

g. Ventilasi ruang produksi

h. Kebersihan

5. Tidak melakukan perhitungan waktu kerja langsung terhadap pekerja.

6. Fasilitas kursi yang diamati hanya pada stasiun press.

7. Semua hal-hal yang diusulkan hanya berupa usulan saja, tidak sampai pada

tahap uji coba.

8. Tidak memperhitungkan biaya-biaya yang diperlukan dalam perancangan.

9. Ukuran perancangan kursi dan kereta dorong yang digunakan berdasarkan

rentang ukuran pada patokan tabel antropometri.

Adapun beberapa asumsi yang digunakan untuk pemecahan masalah yang

dihadapi adalah:

1. Posisi operator ketika memindahkan genteng dari kereta dorong mendekati

pendekatan yang dikemukakan oleh Chaffin.

2. Tinggi hak alas kaki yang digunakan oleh operator adalah 1,7 cm.

3. Pengangkatan beban, pemindahan beban dan penyimpanan beban mempunyai

pengaruh yang sama terhadap resiko cedera.

4. Semua data antropometri yang diperlukan diambil dari buku ERGONOMI :

konsep dasar dan aplikasinya karangan Eko Nurmianto.

5. Perbandingan data aktual kursi dengan data antropometri dilakukan dengan

menggunakan patokan maksimum dan minimum. Jika data aktual berada

diantara kedua patokan tersebut maka tidak memerlukan perbaikan. Jika data

(22)

Bab 1 Pendahuluan 1-5

aktual tidak berada diantara patokan maka menghitung persentase selisih.

Apabila selisih data > 10% maka memerlukan perbaikan, jika selisih ≤ 10%

maka tidak memerlukan perbaikan.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah dan Identifikasi Masalah diatas maka

perumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi material handling yang digunakan saat ini?

2. Apakah fasilitas kursi yang digunakan pada stasiun press sudah memberikan

kenyamanan bagi operator?

3. Bagaimana kondisi lingkungan fisik seperti intensitas cahaya, kebisingan,

temperatur, kelembaban, kondisi atap dan lantai tempat kerja operator saat ini ?

4. Apakah sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja sudah diterapkan di PT

Abadi Genteng saat ini?

5. Bagaimana rancangan material handling yang sebaiknya digunakan di PT

Abadi Genteng?

6. Kondisi lingkungkan fisik seperti apakah yang sebaiknya diterapkan di PT

Abadi Genteng?

7. Bagaimana rancangan kursi yang sebaiknya digunakan oleh operator stasiun

press?

8. Untuk memperbaiki hubungan antar stasiun kerja, prosedur pembagian kerja

bagaimanakah yang sebaiknya digunakan?

9. Bagaimana peralatan penunjang Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang

sebaiknya disediakan oleh perusahaan?

10. Apakah perusahaan telah menerapkan sikap kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso,

Seiketsu, Shitsuke) ?

11. Apakah display dan alat kontrol yang digunakan untuk mengendalikan proses

produksi saat ini sudah baik?

(23)

Bab 1 Pendahuluan 1-6

12. Bagaimanakah usulan perbaikan display dan alat kontrol yang sebaiknya

digunakan?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini antara lain:

1. Mengetahui material handling yang digunakan saat ini untuk memindahkan

produk jadi ke warehouse.

2. Mengetahui fasilitas pendukung kursi yang digunakan saat ini pada stasiun

kerja press.

3. Mengetahui kondisi lingkungan fisik tempat operator bekerja yang meliputi

intensitas cahaya, temperatur, kebisingan.

4. Mengetahui sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diterapkan di

perusahaan saat ini

5. Merancang suatu material handling yang aman untuk memindahkan produk

genteng dan sesuai dengan dimensi tubuh manusia. Sehingga pekerja lebih

mudah mengoperasikannya.

6. Merancang lingkungan fisik yang seharusnya diterapkan dalam industri

genteng. Sehingga pekerja bekerja dalam lingkungan fisik yang menunjang

performansi.

7. Merancang kursi operator stasiun press yang sesuai dengan dimensi tubuh

manusia.

8. Mengusulkan suatu prosedur pembagian kerja dan tanggung jawab yang lebih

merata bagi pekerja.

9. Mengusulkan peralatan penunjang Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang

sebaiknya disediakan oleh perusahaan.

10. Mengetahui kondisi aktual mengenai penerapan sikap kerja 5S (Seiri, Seiton,

Seiso, Seiketsu, Shitsuke)

11. Mengetahui kondisi display dan alat kontrol yang digunakan di PT Abadi

Genteng.

(24)

Bab 1 Pendahuluan 1-7

12. Mengusulkan perbaikan kondisi display dan alat kontrol yang digunakan saat

ini.

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan penelitian ini terdiri dari 7 bab, dimana setiap bab menyajikan

bagian pembahasan yang berbeda. Adapun sistematika penulisan adalah sebagai

berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan ini berisi latar belakang permasalahan yang dihadapi,

identifikasi permasalahan, batasan dan asumsi yang digunakan, perumusan masalah,

tujuan dilakukan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bagian ini berisi teori-teori, referensi yang digunakan untuk memperkuat

penelitian dan digunakan sebagai landasan pemikiran dalam pembahasan

permaslahan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bagian ini berisi langkah-langkah yang ditempuh oleh penulis dalam

melakukan penelitian dari awal hingga akhir pengambilan kesimpulan.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bagian ini berisi keseluruhan data-data yang dikumpulkan oleh penulis yang

berguna untuk bagian-bagian selanjutnya.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bagian ini berisi pengolahan dari data-data yang telah dikumpulkan oleh

penulis. Bagian ini juga dilengkapi dengan analisis sistem kerja yang berlaku saat ini.

(25)

Bab 1 Pendahuluan 1-8

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS USULAN

Bagian ini berisi alternatif usulan yang dipaparkan oleh penulis yang

diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengatasi permasalahan yang

dihadapi saat ini. Bagian ini juga dilengkapi dengan analisis alternatif usulan tersebut.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini berisi kesimpulan yang diambil oleh penulis berdasarkan pada hasil

penelitian yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya. Bagian ini juga

dilengkapi dengan saran-saran untuk penelitian selanjutnya.

(26)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan pada bagian

sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal-hal berikut ini:

1. Kondisi material handling kereta dorong yang digunakan saat ini

menimbulkan kerusakan pada produk jadi. Hal ini diakibatkan desain

kereta dorong yang tidak dilengkapi dengan penyekat sehingga ketika

kereta dorong dipindahkan, genteng menjadi rusak akibat pergeseran.

2. Kondisi peralatan pendukung produksi seperti kursi operator saat ini masih

kurang baik. Hal ini terlihat dari kursi operator press yang belum

dilengkapi sandaran punggung dan sandaran kaki. Kursi yang digunakan

saat ini merupakan tipe kursi tinggi yang belum dilengkapi dengan

sandaran kaki.

3. Kondisi lingkungan fisik yang ada dalam perusahaan saat ini masih belum

ideal, hal ini dapat terlihat dari suhu ruangan yang terlalu tinggi untuk

pekerja. Pencahayaan yang tersedia saat ini masih belum memenuhi

kriteria kenyamanan untuk menunjang kinerja operator. Kebisingan yang

ditimbulkan dari proses pemesinan pada line produksi mengganggu

konsentrasi operator. Jumlah atap plastik yang tersedia saat ini masih

kurang dan lantai ruangan produksi tertutupi dengan debu sisa proses

produksi.

4. Hingga saat ini perusahaan belum memberikan perhatian pada kondisi

kesehatan dan keselamatan kerja operator. Hal ini dapat terlihat dari tidak

tersedianya kotak P3K di area produksi dan operator tidak menggunakan

peralatan penunjang keselamatan kerja.

(27)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-2

5. Material handling kereta dorong yang digunakan sebaiknya terbuat dari

bahan yang mampu menyangga genteng dengan baik. Kereta dorong

sebaiknya dilengkapi dengan sekat dan lapisan pelindung sehingga

genteng tidak akan rusak ketika proses pemindahan.

6. Perusahaan diusulkan untuk menambah jumlah lampu agar pencahayaan

yang ada menjadi lebih baik bagi operator. Selain itu perusahaan sebaiknya

memasang 8 buah ventilator sehingga sirkulasi udara menjadi lebih baik

dan dapat mengeluarkan panas dalam ruangan produksi. Operator

sebaiknya menggunakan earplug selama bekerja agar kebisingan yang

ditimbulkan oleh mesin tidak mengganggu konsentrasi dan merusak

gendang telinga. Perusahaan sebaiknya menambah 4 buah atap plastik

pada line produksi, atap jenis ini dapat menjadi perantara sinar matahari

masuk ke dalam ruangan.

7. Operator pada stasiun press sebaiknya menggunakan kursi tinggi yang

dilengkapi dengan sandaran punggung dan sandaran kaki. Ukuran

konveyor tidak dapat diubah sehingga operator harus menggunakan kursi

tinggi dalam bekerja.

8. Operator pada line produksi bertugas mengawasi jalannya 6 buah mesin

sekaligus, pembagian tugas ini tidak efektif karena manusia memiliki

keterbatasan. Pembagian tugas ini mengakibatkan operator tidak

mengetahui kesalahan proses yang sedang berlangsung. Pengawasan 6

buah mesin ini sebaiknya dilakukan oleh 3 orang pekerja. Operator

bertugas mengawasi panel kontrol, roll mill dan mixer 2. Sedangkan kepala

regu press bertugas mengawasi mesin cutter dan extruder, kepala regu

dryer bertugas mengawasi mesin mixer1 dan box feeder. Pekerjaan pengawasan mesin dilakukan oleh kepala regu dryer dan kepala regu press

sehingga perusahaan tidak perlu menambah jumlah pekerja.

(28)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-3

9. Untuk menunjang kesehatan dan keselamatan kerja, pekerja sebaiknya

menggunakan masker dan sarung tangan selama bekerja. perusahaan

sebaiknya menyediakan appron fire distinguisher pada ruangan heat

exchanger dan ruangan tungku bakar. Kotak P3K sebaiknya diletakkan pada ruangan produksi sehingga mudah dijangkau jika terjadi kecelakaan

kerja.

10. Ada beberapa aktivitas sikap kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu,

Shitsuke) yang belum diterapkan di PT Abadi Genteng.

11. Display yang digunakan pada alat kontrol line produksi saat ini, masih

kurang baik. Hal ini terlihat dari ada beberapa lampu yang mati dan casing

lampu yang sudah pudar warnanya. Kondisi ini membuat operator sulit

mengidentifikasi display. Tombol emergency stop pada alat kontrol

terletak pada bagian dalam sehingga sulit untuk dijangkau.

12. Untuk memperbaiki kondisi display dan alat kontrol ,perusahaan sebaiknya

mengganti casing lampu yang sudah pudar, mengganti lampu display yang

mati dan memasang tombol emergency stop pada bagian luar alat kontrol.

7.2 Saran

Bagi PT Abadi Genteng, sebaiknya melakukan beberapa usulan yang telah

dipaparkan pada bagian sebelumnya, usulan tersebut adalah:

1. Memasang ventilator.

2. Menambah jumlah lampu untuk menunjang pencahayaan bagi operator.

3. Menambah jumlah atap plastik yang digunakan.

4. Menyediakan earplug bagi operator.

5. Memperbaiki kursi 1 pada stasiun press.

6. Memperbaiki kursi 2 pada stasiun press.

7. Memperbaiki kereta dorong.

8. Menyediakan appron fire distinguisher.

(29)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-4

9. Menyediakan sarung tangan.

10. Menyediakan masker.

11. Menambah jumlah kotak P3K.

Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian terhadap

susunan tata letak keseluruhan dan kemungkinan untuk merancang ulang tata letak

keseluruhan. Perancangan beberapa alternatif pembanding sebaiknya dilakukan

hingga perhitungan biaya pembuatan yang diperlukan.

(30)

DAFTAR PUSTAKA

1. Apple, James M.; “Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan”, Edisi ketiga,

Institut Teknologi Bandung, Bandung, 1990.

2. Chaffin, Don B, Gunnar B J Andersson; “Occupational Biomechanics”, John

Wiley and Sons, Canada, 1991.

3. Galer ; “ Applied Ergonomics Handbook”, Edisi kedua, Butterworth and Co,

London, 1989.

4. Mc Guiness, William, Benjamin Stein dan Reynolds; “Mechanical and

Electrical Equipment for buildings”, edisi ketujuh, John Wiley and Sons,

Singapura, 1993.

5. Niebel, Benjamin, Andris Freivalds, “ Method, Standards and Work Design”,

Mc Graw Hill, New York, 1999.

6. Nurmianto, Eko.; “ERGONOMI: Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Edisi

Pertama, Guna Widya, Surabaya, 1996.

7. Osada, Takashi.; “Sikap Kerja 5S”, Cetakan Kelima, PPM, Jakarta, 2004.

8. Sharma, SC; “Material Management and Material Handling”, Khana

Publisher, New Delhi, 2000.

9. Suma’mur, Dr, Msc; “ Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan”, PT

Pertja, Jakarta, 1989.

10. Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra, R., Tjakraatmadja, J.H.; “Teknik Tata Cara

Kerja”, Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 1979.

11. Team Asistem Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi.;

“Kumpulan Teori Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi II”, Diktat

Praktikum, Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi, Jurusan

Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2004.

12. Ulrich, Karl T, Steven D Eppinger; “ Product Design and Development”, Mc

Graw Hill, New York, 2003.

13. Weimer J.; “Handbook of Ergonomic and Human Factors Tables”, PTR

Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey, 1993.

Gambar

Tabel  Judul Tabel  2.1 Ambang batas beban bunyi diperdengarkan
Tabel analisis aktivitas keseluruhan  seiri Tabel analisis aktivitas
Gambar Judul gambar 2.1 Model gaya yang bekerja pada segmen lumbar
Gambar  Judul gambar 5.6 Operator menyusun genteng basah pada rak

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis yang dilakukan, diketahui bahwa fasilitas fisik aktual tidak ergonomis, tata letak mesin kurang baik, sehingga mengganggu jalur transportasi barang,

Dilakukan pula analisis mengenai tata letak kerja yang memperhatikan prinsip ekonomi gerakan dan antropometri agar mendapatkan tata letak kerja yang baik dan

Dilihat dari kondisi ruangan motion capture STMI, perlu adanya perbaikan dari segi fasilitas fisik, lingkungan fisik dan juga tata letak fasilitas yang masih tidak

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, ternyata belum terdapat penanganan pada keluhan khususnya pada area lobby, area receptionist, dan area toilet, tata

Dari hasil analisis, diketahui bahwa ada beberapa fasilitas fisik memiliki dimensi yang tidak ergonomis, diantaranya : lemari buku jenis 1, meja kerja untuk staf tata usaha,

Dari pengolahan data pada bab empat dapat diketahui bahwa dengan melakukan improvement terhadap tata letak fasilitas yang dilakukan perubahan urutan proses kerja yang berdasarkan

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa tata letak fasilitas produksi perusahaan masih belum optimal yang ditandai dengan masih

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel tata letak X1, material handling equipment X2 dan warehouse management