ABSTRAK
ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMAN Z-SCORE
(Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)
Margarita Wiwik Endarwatik NIM: 122114085 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Penelitian ini menggunakan metode dari Altman Z-Score. Perusahaan diharapkan dapat membuat kebijakan yang tepat setelah mengetahui kondisi keuangannya. Dengan mengetahui kondisi keuangan sejak dini, perusahaan diharapkan dapat mengantisipasi masalah keuangan yang mungkin terjadi.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian menggunakan data sekunder dari laporan keuangan sembilan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode dari Altman Z-Score.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di tahun 2010 perusahaan makanan dan minuman yang dikategorikan berpotensi memiliki risiko kebangkrutan yang besar (high risk) ada tiga perusahaan (33,33%), yang tidak bisa ditentukan kondisi keuangannya (grey area) ada satu perusahaan (11,11%), dan yang memiliki risiko kebangkrutan yang rendah (low risk) ada lima perusahaan (55,56%). Tahun 2011, ada satu perusahaan (11,11%) dalam kategori high risk, dua perusahaan (22,22%) dalam kategori grey area, dan enam perusahaan (66,67%) dalam kategori low risk. Tahun 2012-2014, tidak ada perusahaan dalam kategori high risk (0%), dalam kategori grey area ada dua perusahaan (22,22%), dan dalam kategori low risk ada tujuh perusahaan (77,78%).
ABSTRACT
ANALYSIS OF BANKRUPTCY BASED ON ALTMAN Z-SCORE (Case Studies in Food and Beverage Companies Listed in Indonesia Stock
Exchange Period 2010-2014)
Margarita Wiwik Endarwatik NIM: 122114085 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2016
The purpose of this study was to know the financial condition among companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2010-2014 period. This study uses the method of Altman Z-Score. By knowing the financial condition early, the company are expected to anticipate the financial problems that might occur.
This type of research was a case study. The study used secondary data from the financial statements of nine food and beverage companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2010 to 2014. The data analysis techniques employed the method of Altman Z-Score.
The results shows in 2010 food and beverage companies which were categorized as high risk are three companies (33.33%), gray area was one company (11.11%), and low risk area were five companies (55.56%). In 2011, there was one company (11.11%) categorized as high risk, while two companies (22.22%) were in gray area category, and six companies (66.67%) were in low risk category. In 2012 to 2014, no company in the category of high risk (0%), gray area were two companies (22.22%), and low risk area were seven companies (77.78%).
ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE
ALTMANZ-SCORE
(Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Margarita Wiwik Endarwatik
NIM : 122114085
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
(Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Margarita Wiwik Endarwatik
NIM : 122114085
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
(Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Margarita Wiwik Endarwatik
NIM : 122114085
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE
ALTMANZ-SCORE
(Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Margarita Wiwik Endarwatik
NIM : 122114085
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
(Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Margarita Wiwik Endarwatik
NIM : 122114085
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
(Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Margarita Wiwik Endarwatik
NIM : 122114085
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Segala perkara kutanggungkan di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku“. (Filipi 4:13)
“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang”. (Amsal 23:18)
"Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya." (Yesaya 40:29)
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu." (Matius 7:7)
"Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." (Matius 21:22)
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu ada dan menopangku
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI- PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMAN
Z-SCORE(Studi Kasus di Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 15 Juni 2016 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah di berikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 29 Juli 2016
JURUSAN AKUNTANSI- PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMAN
Z-SCORE(Studi Kasus di Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 15 Juni 2016 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah di berikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 29 Juli 2016
JURUSAN AKUNTANSI- PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMAN
Z-SCORE(Studi Kasus di Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 15 Juni 2016 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah di berikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 29 Juli 2016
Yang membuat pernyataan,
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Margarita Wiwik Endarwatik
Nomor Mahasiswa : 122114085
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMAN Z-SCORE (Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2014)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 29 Juli 2016
Yang menyatakan,
(Margarita Wiwik Endarwatik)
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Margarita Wiwik Endarwatik
Nomor Mahasiswa : 122114085
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMAN Z-SCORE (Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2014)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 29 Juli 2016
Yang menyatakan,
(Margarita Wiwik Endarwatik)
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Margarita Wiwik Endarwatik
Nomor Mahasiswa : 122114085
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE ALTMAN Z-SCORE (Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2014)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 29 Juli 2016
Yang menyatakan,
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana di Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang
tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Dr. H.Herry Maridjo, Msi. selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
4. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M. Akt., QIA sebagai dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan, masukan, dan semangat bagi penulis dalam
viii
5. Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A. sebagai dosen pembimbing akademik atas
saran dan semangat yang telah diberikan bagi penulis.
6. Orang tuaku Yacobus Suharno (bapak) dan Veronika Sumarni (ibu). Kakakku
Yohanes Ardiyanto Sulaksono, S.Kom. dan adikku Dominica Rika Suharyani
atas doa, perhatian, dan pengorbanan yang telah diberikan kepadaku selama
ini.
7. Teman-teman Akuntansi 2012 atas dukungan dan saran kalian selama ini.
8. Teman-teman KKP 29 dan MPAT kelas I yang saling memberikan semangat,
doa, dan hiburan.
9. Sahabatku Falen, Elsa, Sinta, Ria, dan Asri yang telah memberikan doa dan
semangat.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Namun, penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan memberikan
manfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 29 Juli 2016
Margarita Wiwik Endarwatik
viii
5. Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A. sebagai dosen pembimbing akademik atas
saran dan semangat yang telah diberikan bagi penulis.
6. Orang tuaku Yacobus Suharno (bapak) dan Veronika Sumarni (ibu). Kakakku
Yohanes Ardiyanto Sulaksono, S.Kom. dan adikku Dominica Rika Suharyani
atas doa, perhatian, dan pengorbanan yang telah diberikan kepadaku selama
ini.
7. Teman-teman Akuntansi 2012 atas dukungan dan saran kalian selama ini.
8. Teman-teman KKP 29 dan MPAT kelas I yang saling memberikan semangat,
doa, dan hiburan.
9. Sahabatku Falen, Elsa, Sinta, Ria, dan Asri yang telah memberikan doa dan
semangat.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Namun, penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan memberikan
manfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 29 Juli 2016
Margarita Wiwik Endarwatik
viii
5. Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A. sebagai dosen pembimbing akademik atas
saran dan semangat yang telah diberikan bagi penulis.
6. Orang tuaku Yacobus Suharno (bapak) dan Veronika Sumarni (ibu). Kakakku
Yohanes Ardiyanto Sulaksono, S.Kom. dan adikku Dominica Rika Suharyani
atas doa, perhatian, dan pengorbanan yang telah diberikan kepadaku selama
ini.
7. Teman-teman Akuntansi 2012 atas dukungan dan saran kalian selama ini.
8. Teman-teman KKP 29 dan MPAT kelas I yang saling memberikan semangat,
doa, dan hiburan.
9. Sahabatku Falen, Elsa, Sinta, Ria, dan Asri yang telah memberikan doa dan
semangat.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Namun, penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan memberikan
manfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 29 Juli 2016
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi
HALAMAN DAFTAR GRAFIK ... xiii
ABSTRAK ... xiv
ABSTRACT... xv
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah... 3
C. Tujuan Penelitian... 4
D. Manfaat Penelitian... 4
E. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Laporan Keuangan ... 7
1. Pengertian Laporan Keuangan ... 7
2. Komponen Laporan Keuangan... 8
3. Pemakai dan Manfaat Laporan Keuangan... 10
B. Analisis Laporan Keuangan... 13
1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 13
2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan ... 14
C. Rasio Keuangan ... 15
1. Pengertian Rasio Keuangan... 15
2. Macam-macam Rasio Keuangan ... 16
D. Kebangkrutan ... 24
1. Pengertian Kebangkrutan ... 24
2. Manfaat Informasi Kebangkrutan... 25
E. AltmanZ-Score... 26
1. Teori AltmanZ-Score... 26
2. KomponenZ-Score... 29
3. Kelebihan metode AltmanZ-Score... 32
BAB III METODE PENELITIAN ... 33
x
B. Tempat dan Waktu Penelitian... 33
C. Subjek dan Objek Penelitian... 34
D. Data yang Diperlukan... 34
E. Teknik Pengambilan Sampel ... 34
F. Teknik Pengumpulan Data ... 36
G. Variabel Penelitian ... 36
H. Teknik Analisis Data ... 38
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 42
Gambaran Umum Perusahaan Sampel... 42
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 51
A. Deskripsi Data ... 51
B. Analisis Data... 52
C. Pembahasan ... 113
BAB VI PENUTUP ... 129
A. Kesimpulan... 129
B. Keterbatasan Penelitian ... 130
C. Saran ... 131
DAFTAR PUSTAKA ... 132
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pengambilan Sampel... 35
Tabel 3.2 Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman ... 36
Tabel 3.3 Nilai Batas AltmanZ-Score... 41
Tabel 5.1 X1 (Working Capital to Total Assets)... 53
Tabel 5.2 X2 (Retained Earnings to Total Assets)... 54
Tabel 5.3 X3 (Earnings before Interest and Taxes/EBIT to Total Assets). 56 Tabel 5.4 X4(Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities)... 57
Tabel 5.5 X5 (Sales to Total Assets)... 59
Tabel 5.6 Z-ScorePT. Akasha Wira Internasional Tbk. tahun 2010 ... 61
Tabel 5.7 Z-ScorePT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. tahun 2010 ... 62
Tabel 5.8 Z-ScorePT. Delta Djakarta Tbk. tahun 2010... 63
Tabel 5.9 Z-ScorePT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 2010... 64
Tabel 5.10 Z-ScorePT. Multi Bintang Indonesia Tbk. tahun 2010... 65
Tabel 5.11 Z-ScorePT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. tahun 2010 ... 66
Tabel 5.12 Z-ScorePT. Nippon Indosari Corporindo Tbk. 2010 ... 67
Tabel 5.13 Z-ScorePT. Sekar Laut Tbk. tahun 2010... 68
Tabel 5.14 Z-ScorePT. Ultrajaya Milk and Trading Company 2010... 69
Tabel 5.15 Z-ScorePT. Akasha Wira Internasional Tbk. tahun 2011 ... 70
Tabel 5.16 Z-ScorePT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. tahun 2011 ... 71
Tabel 5.17 Z-ScorePT. Delta Djakarta Tbk. tahun 2011... 72
Tabel 5.18 Z-ScorePT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 2011... 73
Tabel 5.19 Z-ScorePT. Multi Bintang Indonesia Tbk. tahun 2011... 74
Tabel 5.20 Z-ScorePT. Prasidha Aneka NiagaTbk.tahun 2011 ... 75
Tabel 5.21 Z-ScorePT. Nippon Indosari Corporindo Tbk. 2011 ... 76
Tabel 5.22 Z-ScorePT. Sekar Laut Tbk. tahun 2011... 77
Tabel 5.23 Z-ScorePT. Ultrajaya Milk and Trading Company 2011... 78
Tabel 5.24 Z-ScorePT. AkashaWira Internasional Tbk. tahun 2012 ... 79
Tabel 5.25 Z-ScorePT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. tahun 2012 ... 80
Tabel 5.26 Z-ScorePT. Delta Djakarta Tbk. tahun 2012... 81
Tabel 5.27 Z-ScorePT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 2012... 82
Tabel 5.28 Z-ScorePT. Multi Bintang Indonesia Tbk. tahun 2012... 83
Tabel 5.29 Z-ScorePT. Prasidha Aneka NiagaTbk.tahun 2012 ... 84
Tabel 5.30 Z-ScorePT. Nippon Indosari CorporindoTbk.2012 ... 85
Tabel 5.31 Z-ScorePT. Sekar Laut Tbk. tahun 2012... 86
Tabel 5.32 Z-ScorePT. Ultrajaya Milk and Trading Company 2012... 87
Tabel 5.33 Z-ScorePT. Akasha Wira Internasional Tbk. tahun 2013 ... 88
Tabel 5.34 Z-ScorePT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. tahun 2013 ... 89
Tabel 5.35 Z-ScorePT. Delta Djakarta Tbk. tahun 2013... 90
xii
Tabel 5.37 Z-ScorePT. Multi Bintang Indonesia Tbk. tahun 2013... 92
Tabel 5.38 Z-ScorePT. Prasidha Aneka NiagaTbk.tahun 2013 ... 93
Tabel 5.39 Z-ScorePT. Nippon Indosari Corporindo Tbk. tahun 2013 ... 94
Tabel 5.40 Z-ScorePT. Sekar Laut Tbk. tahun 2013... 95
Tabel 5.41 Z-ScorePT. Ultrajaya Milk and Trading Company Tbk. 2013 . 96 Tabel 5.42 Z-ScorePT. Akasha Wira Internasional Tbk. tahun 2014 ... 97
Tabel 5.43 Z-ScorePT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. tahun 2014 ... 98
Tabel 5.44 Z-ScorePT. Delta Djakarta Tbk. tahun 2014... 99
Tabel 5.45 Z-ScorePT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. tahun 2014.. 100
Tabel 5.46 Z-ScorePT. Multi Bintang Indonesia Tbk. tahun 2014... 101
Tabel 5.47 Z-ScorePT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. tahun 2014 ... 102
Tabel 5.48 Z-ScorePT. Nippon Indosari Corporindo Tbk. tahun 2014 ... 103
Tabel 5.49 Z-ScorePT. Sekar Laut Tbk. tahun 2014... 104
Tabel 5.50 Z-ScorePT. Ultrajaya Milk and Trading Company 2014... 105
Tabel 5.51 Interpretasi NilaiZ-Scoretahun 2010 ... 106
Tabel 5.52 Interpretasi NilaiZ-Scoretahun 2011... 107
Tabel 5.53 Interpretasi NilaiZ-Scoretahun 2012 ... 109
Tabel 5.54 Interpretasi NilaiZ-Scoretahun 2013 ... 110
Tabel 5.55 Interpretasi NilaiZ-Scoretahun 2014 ... 112
Tabel 5.56 NilaiZ-ScoreKeseluruhan Perusahaan... 125
xiii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 5.1 NilaiZ-ScorePT. Akasha Wira Internasional Tbk... 113
Grafik 5.2 NilaiZ-ScorePT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk... 114
Grafik 5.3 NilaiZ-ScorePT. Delta Djakarta Tbk. ... 115
Grafik 5.4 NilaiZ-ScorePT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ... 117
Grafik 5.5 NilaiZ-ScorePT. Multi Bintang Indonesia Tbk. ... 118
Grafik 5.6 NilaiZ-ScorePT. Prasidha Aneka Niaga Tbk... 119
Grafik 5.7 NilaiZ-ScorePT. Nippon Indosari Corporindo Tbk ... 121
xiv ABSTRAK
ANALISIS KEBANGKRUTAN BERDASARKAN METODE
ALTMANZ-SCORE
(Studi Kasus di Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Penelitian ini menggunakan metode dari Altman Z-Score. Perusahaan diharapkan dapat membuat kebijakan yang tepat setelah mengetahui kondisi keuangannya. Dengan mengetahui kondisi keuangan sejak dini, perusahaan diharapkan dapat mengantisipasi masalah keuangan yang mungkin terjadi.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian menggunakan data sekunder dari laporan keuangan sembilan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode dari AltmanZ-Score.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di tahun 2010 perusahaan makanan dan minuman yang dikategorikan berpotensi memiliki risiko kebangkrutan yang besar (high risk) ada tiga perusahaan (33,33%), yang tidak bisa ditentukan kondisi keuangannya (grey area) ada satu perusahaan (11,11%), dan yang memiliki risiko kebangkrutan yang rendah (low risk) ada lima perusahaan (55,56%). Tahun 2011, ada satu perusahaan (11,11%) dalam kategori high risk, dua perusahaan (22,22%) dalam kategori grey area, dan enam perusahaan (66,67%) dalam kategori low risk. Tahun 2012-2014, tidak ada perusahaan dalam kategorihigh risk (0%), dalam kategorigrey areaada dua perusahaan (22,22%), dan dalam kategorilow riskada tujuh perusahaan (77,78%).
xv ABSTRACT
ANALYSIS OF BANKRUPTCY BASED ON ALTMAN Z-SCORE
(Case Studies in Food and Beverage Company Listed in Indonesia Stock Exchange Period 2010-2014)
Margarita Wiwik Endarwatik NIM: 122114085 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2016
The purpose of this study was to know the financial condition among companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2010-2014 period. This study uses the method of Altman Z-Score. By knowing the financial condition early, the company are expected to anticipate the financial problems that might occur.
This type of research was a case study. The study used secondary data from the financial statements of nine food and beverage companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2010 to 2014. The data analysis techniques employed the method of Altman Z-Score.
The results shows in 2010 food and beverage companies which were categorized as high risk are three companies (33.33%), gray area was one company (11.11%), and low risk area were five companies (55.56%). In 2011, there was one company (11.11%) categorized as high risk, while two companies (22.22%) were in gray area category, and six companies (66.67%) were in low risk category. In 2012 to 2014, no company in the category of high risk (0%), gray area were two companies (22.22%), and low risk area were seven companies (77.78%).
1 BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini Indonesia mulai memasuki masa Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA). Dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), pemerintah
mendorong industri makanan dan minuman sebagai sektor yang strategis
dalam menghadapi persaingan global. Sektor industri makanan dan minuman
menjadi salah satu industri yang dipersiapkan bersaing dengan produk negara
ASEAN lainnya. Pemerintah berharap Indonesia dapat menjadi basis produksi
untuk industri makanan, hal ini dilansir dalam berita online (www.tempo.co.
8/04/2015).
Saat memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), persaingan antar
perusahaan makanan dan minuman akan semakin ketat. Perusahaan akan
menentukan berbagai strategi untuk menghadapi persaingan tersebut dengan
berusaha menciptakan produk yang mampu bersaing dan mampu untuk
menguasai pasar agar perusahaan dapat terus bertahan di tengah persaingan
global yang semakin tinggi. Perusahaan yang tidak mampu menghadapi
mengalami krisis keuangan dan bahkan sampai mengalami kebangkrutan.
Kebangkrutan merupakan masalah yang bisa terjadi dalam sebuah perusahaan
jika perusahaan tersebut mengalami kesulitan keuangan. Berbagai faktor baik
internal maupun eksternal dapat mempengaruhi kondisi keuangan suatu
perusahaan yang dapat menyebabkan kebangkrutan. Menurut Darsono (2005)
dalam Iflaha (2008), faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi kondisi
keuangan perusahaan yaitu, manajemen yang tidak efisien (kurangnya
keterampilan dan keahlian manajemen), adanya ketidakseimbangan antara
modal yang dimiliki dengan jumlah hutang dan piutang yang dimiliki, dan
adanya kecurangan yang dilakukan manajemen perusahaan. Faktor-faktor
eksternal yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan misalnya
kesulitan bahan baku, adanya perubahan selera konsumen, persaingan bisnis
yang ketat, kondisi perekonomian dalam negeri yang tidak stabil, dan
lain-lain. Manajer diharapkan dapat mengambil kebijakan maupun strategi yang
lebih baik bagi kelangsungan hidup perusahaan dengan melakukan analisis
prediksi kebangkrutan.
Salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk memprediksi
kebangkrutan perusahaan adalah analisis Altman Z-Score. Analisis ini dapat
membantu manajemen dalam melakukan berbagai langkah strategis untuk
mengambil langkah-langkah pencegahan yang cepat dan tepat dalam
memperbaiki kondisi keuangan perusahaan sebelum sampai pada
untuk mengantisipasi segala risiko terhadap investasi yang telah ditanamkan
pada perusahaan. Altman Z-Score menggunakan beberapa rasio untuk
menciptakan alat prediksi kebangkrutan. Altman Z-Score menggunakan
teknik statistik (analisis diskriminan berganda – multiple discriminant
analysis) untuk menghasilkan alat prediksi yang merupakan fungsi linier dari
beberapa variabel penjelas. (Subramanyam dan Wild, 2013: 288). Setiap
perusahaan mempunyai risiko kesulitan keuangan bahkan sampai mengalami
kebangkrutan dari berbagai faktor yang ada, tidak terkecuali perusahaan yang
memproduksi kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat seperti kebutuhan akan
makanan dan minuman sekalipun.
Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk memilih penelitian dengan judul
“Analisis Kebangkrutan Berdasarkan Metode AltmanZ-Score(Studi Kasus di
Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2010-2014)”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana kondisi keuangan perusahaan makanan dan minuman
periode 2010-2014 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi keuangan pada
perusahaan makanan dan minuman periode 2010-2014 yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dengan menggunakan metode AltmanZ-Score.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penulis mendapatkan pengetahuan tentang analisis kondisi keuangan
perusahaan, mendapatkan wawasan mengenai perusahaan makanan dan
minuman yang dinilai mengalami masalah keuangan yang serius, dan
dapat menerapkan ilmu maupun teori yang diperoleh selama mengikuti
perkuliahan.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi perusahaan yang
dinilai mengalami masalah keuangan yang serius agar dapat
mengantisipasinya sehingga perusahaan dapat menjaga kelangsungan
hidup usahanya. Selain itu, penelitian ini diharapkan memberikan
informasi mengenai prediksi kebangkrutan perusahaan sehingga dapat
3. Bagi Pihak Eksternal Perusahaan
Penelitian ini diharapkan menjadi informasi yang dapat membantu
para investor, kreditor, maupun pemerintah dalam mengambil keputusan
ekonomi maupun bisnis yang tepat di masa yang akan datang.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan
Universitas Sanata Dharma.
E. Sistematika Penulisan
BAB 1 Pendahuluan
Bab ini akan menguraikan latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II Landasan Teori
Bab ini akan menguraikan teori-teori yang digunakan sebagai
landasan dalam penelitian.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini akan menguraikan tentang jenis penelitian, tempat dan
waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang
data, variabel penelitian, dan teknik analisis data yang
digunakan.
BAB IV Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan
yang dijadikan sampel dalam penelitian.
BAB V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi analisis terhadap data-data yang telah diperoleh
dengan dasar teknik analisis data yang telah ditentukan.
BAB VI Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian, keterbatasan
penelitian yang dilakukan, serta saran bagi peneliti selanjutnya
7 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Berbagai pihak yang memiliki kepentingan terhadap perkembangan
suatu perusahaan perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan
tersebut, dan kondisi keuangan perusahaan dapat diketahui dari laporan
keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan
menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada
saat tertentu atau jangka waktu tertentu. (Harahap, 2007: 105)
Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan
kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut
dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut
(Fahmi, 2011: 2).
Laporan keuangan (financial statements) merupakan produk akhir dari
serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis.
Seorang akuntan diharapkan mampu untuk mengorganisir seluruh data
dapat menginterpretasikan serta menganalisis laporan keuangan yang
dibuatnya (Hery, 2015: 3).
Maka, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah hasil akhir
dari proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi yang dapat
menggambarkan kondisi keuangan maupun kinerja dari perusahaan
tersebut selama periode yang bersangkutan.
2. Komponen Laporan Keuangan
Menurut IAI (2002) dalam Octavia (2013), laporan keuangan yang
lengkap yaitu:
a. Neraca: neraca menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada
tanggal tertentu, dengan menampilkan aset (sumber daya ekonomis)
dan klaim atas aset tersebut (meliputi utang dan modal sendiri). Aset
perusahaan menunjukkan keputusan penggunaan dana pada masa lalu,
sedangkan klaim perusahaan menunjukkan sumber dana tersebut pada
masa lalu.
b. Laporan laba rugi: laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang
sistematis tentang penghasilan, biaya, dan laba rugi yang diperoleh
selama periode tertentu. Tiga elemen pokok dalam laporan laba rugi
yaitu 1) pendapatan operasional yang merupakan aset masuk yang
berasal dari kegiatan pokok perusahaan, 2) beban operasional sebagai
or loss), gain didefinisikan sebagai kenaikan modal saham dan loss
adalah penurunan modal saham dimana keduanya berasal dari
transaksi incidental atau bukan merupakan kegiatan pokok
perusahaan.
c. Laporan perubahan ekuitas: laporan perubahan ekuitas perusahaan
menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau
kekayaan selama periode bersangkutan. Laporan perubahan ekuitas
kecuali untuk perubahan yang berasal dari transaksi dengan pemegang
saham seperti setoran modal dan pembayaran dividen,
menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari
kegiatan perusahaan selama periode yang bersangkutan.
d. Laporan arus kas: laporan arus kas digunakan untuk melihat efek kas
dari kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. Aktivitas operasi
merupakan bagian dari usaha sehari-hari perusahaan. Aktivitas
investasi adalah kegiatan yang berhubungan dengan pembelian dan
penjualan aktiva jangka panjang. Sedangkan, aktivitas pendanaan
merupakan kegiatan dimana kas diperoleh dari atau pembayaran
kembali kepada pemilik atau kreditur.
e. Catatan atas laporan keuangan: catatan atas laporan keuangan meliputi
penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca,
laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas
3. Pemakai dan Manfaat Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan dapat digunakan oleh beberapa pihak
(Harahap, 2007: 7), diantaranya:
a. Pemilik Perusahaan
Bagi pemilik perusahaan, laporan keuangan dimaksudkan untuk:
1) Menilai prestasi atau hasil yang diperoleh manajemen
2) Mengetahui hasil dividen yang akan diterima
3) Menilai posisi keuangan perusahaan dan pertumbuhannya
4) Mengetahui nilai saham dan laba per lembar saham
5) Sebagai dasar untuk memprediksi kondisi perusahaan di masa
yang akan datang
6) Sebagai dasar untuk mempertimbangkan menambah atau
mengurangi investasi
b. Manajemen Perusahaan
Bagi manajemen perusahaan, laporan keuangan ini digunakan
untuk:
1) Alat untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada pemilik
2) Mengukur tingkat biaya dari setiap kegiatan operasi perusahaan,
divisi, bagian, atau segmen tertentu
3) Mengukur tingkat efisiensi dan tingkat keuntungan perusahaan,
divisi, bagian, atau segmen
5) Menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan perlu tidaknya
diambil kebijaksanaan baru
6) Memenuhi ketentuan dalam UU, peraturan, AD (Anggaran Dasar),
Pasar Modal, dan lembaga regulator lainnya.
c. Investor
Bagi investor, laporan keuangan dimaksudkan untuk:
1) Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan
2) Menilai kemungkinan menanamkan dana dalam perusahaan
3) Menilai kemungkinan menanamkan divestasi (menarik investasi)
dari perusahaan
4) Menjadi dasar memprediksi kondisi perusahaan di masa datang.
d. Kreditur ataubanker
Bagi kreditur, banker, atau supplier laporan keuangan
digunakan untuk:
1) Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik dalam
jangka pendek maupun dalam jangka panjang
2) Menilai kualitas jaminan kredit/investasi untuk menopang kredit
yang akan diberikan
3) Melihat dan memprediksi prospek keuntungan yang mungkin
diperoleh dari perusahaan atau menilairate of returnperusahaan
4) Menilai kemampuan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas
5) Menilai sejauh mana perusahaan mengikuti perjanjian kredit yang
sudah disepakati
e. Pemerintah dan regulator
Bagi pemerintah atau regulator laporan keuangan dimaksudkan
untuk:
1) Menghitung dan menetapkan jumlah pajak yang harus dibayar
2) Sebagai dasar dalam penetapan-penetapan kebijakan baru
3) Menilai apakah perusahaan memerlukan bantuan atau tindakan lain
4) Menilai kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang ditetapkan
5) Bagi lembaga pemerintahan lainnya bisa menjadi bahan
penyusunan data dan statistik.
f. Analis, Akademisi, Pusat Data Bisnis
Bagi para analis, akademis, dan juga lembaga-lembaga
pengumpulan data bisnis seperti PDBI,Moody’s, Brunstreet, Standard
& Poor, Perfindo, laporan keuangan ini penting sebagai bahan atau
sumber informasi primer yang akan diolah sehingga menghasilkan
informasi yang bermanfaat bagi analisis, ilmu pengetahuan, dan
B. Analisis Laporan Keuangan
1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisis dan
laporan keuangan. Kata analisis berarti memecahkan atau menguraikan
suatu unit menjadi berbagai unit terkecil, sedangkan laporan keuangan
adalah neraca, laba/rugi, dan arus kas (dana) (Harahap, 2007: 189).
Analisis laporan keuangan menurut Harahap (2007: 190) adalah
menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih
kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang
mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data
kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui
kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses
menghasilkan keputusan yang tepat.
Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah
laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya dan menelaah masing-masing
dari unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan
pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri (Hery,
2015: 132).
Maka, dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah
kegiatan untuk mengetahui laporan keuangan secara lebih mendalam agar
2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Salah satu tugas penting setelah akhir tahun dalam sebuah perusahaan
adalah menganalisis laporan keuangan perusahaan. Analisis ini didasarkan
pada laporan keuangan yang sudah disusun (Harahap, 2007: 18). Tujuan
analisis laporan keuangan menurut Bernstein (1983) adalah sebagai
berikut:
a. Screening: analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi
dan kondisi perusahaan dari laporan keuangan tanpa pergi langsung ke
lapangan.
b. Understanding: memahami perusahaan, kondisi keuangan, dan hasil
usahanya.
c. Forecasting: analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan
perusahaan di masa yang akan datang.
d. Diagnosis: analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya
masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi,
keuangan atau masalah lain dalam perusahaan.
e. Evaluation: analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen
dalam mengelola perusahaan.
Di samping tujuan tersebut, analisis laporan keuangan dapat
Dengan melakukan analisis laporan keuangan, maka informasi yang
diperoleh dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam.
C. Rasio Keuangan
1. Pengertian Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan
dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnyan yang mempunyai
hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Rasio keuangan sangat
penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan
(Harahap, 2007: 297).
Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan
menggunakan laporan keuangan yang berfungsi sebagai alat ukur dalam
menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan (Hery, 2015: 161).
Rasio keuangan merupakan alat analisis yang dinyatakan dalam artian
relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara
elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan keuangan
(financial statement) (Arifin, 2004: 7).
Maka, dapat disimpulkan bahwa pengertian rasio keuangan merupakan
hasil perhitungan atau perbandingan dari pos-pos laporan keuangan yang
2. Macam-macam Rasio Keuangan
Adapun rasio keuangan yang sering digunakan adalah:
1) Rasio Likuiditas : rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Rasio likuiditas
dapat dihitung berdasarkan informasi modal kerja dari pos-pos aktiva
lancar dan hutang lancar (Arifin, 2004: 8). Beberapa jenis rasio
likuiditas yaitu:
a. Current Ratio: digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban yang harus segera
dipenuhi dengan aktiva lancar yang dimiliki. Rumus untuk
menghitungcurrent ratio adalah sebagai berikut:
= Aktiva lancar Kewajiban lancar
b. Cash Ratio atau Ratio of Immediate Solvency: digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan kas yang
tersedia dan efek (surat berharga) yang dapat segera
dicairkan. Rumus untuk menghitung cash ratio adalah
sebagai berikut:
c. Quick Ratio atau Acid Test Ratio: digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar
yang lebih likuid (liquid asset). Rumus untuk menghitung
quick ratioadalah sebagai berikut:
= Kas + efek + piutang Kewajiban lancar
d. Working Capital to Total Assets Ratio: digunakan untuk
mengukur likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja
(neto). Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai
berikut:
= Aktiva lancar − Kewajiban lancar Jumlah aktiva
2) Rasio solvabilitas: rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau
kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung
dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan
utang jangka panjang (Harahap, 2007: 303).
a. Rasio Utang atas Modal: rasio ini menggambarkan sampai
sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang
kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik.
pihak luar rasio terbaik jika jumlah modal lebih besar dari
jumlah utang atau miminal sama.
Rasio Utang atas Modal = Total utang Modal ( Equity)
b. Debt Service Ratio (Rasio Pelunasan Utang): rasio ini
menggambarkan sejauh mana laba setelah dikurangi bunga
dan penyusutan serta biaya nonkas dapat menutupi
kewajiban bunga dan pinjaman. Semakin besar rasio ini
semakin besar kemampuan perusahaan menutupi
utang-utangnya. Perusahaan yang sehat mestinya laba yang
diperoleh jauh melebihi kewajiban pembayaran/pelunasan
utang.
= Laba ber sih + bunga + penyusutan + Biaya nonkas Pembayaran Bunga dan Pinjaman
c. Rasio Utang atas Aktiva: rasio ini menunjukkan sejauh
mana utang dapat ditutupi oleh aktiva. Lebih besar
rasionya, lebih aman (solvable).
3) Rasio Aktivitas: digunakan mengukur seberapa efektif perusahaan
menggunakan sumber daya yang dimiliki (Arifin, 2004: 11). Rasio
aktivitas diantaranya sebagai berikut:
a. Total Assets Turnover: digunakan untuk mengukur
kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva
yang berputar pada suatu periode atau kemampuan modal
yang diinvestasikan untuk menghasilkan “revenue”.
Rumus untuk menghitung Total Assets Turnover adalah
sebagai berikut:
= Penjualan neto Total aktiva
b. Receivable Turnover: digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam mengelola dana yang
tertanam dalam piutang yang berputar pada suatu periode
tertentu. Rumus untuk menghitung Receivable Turnover
adalah sebagai berikut:
= Penjualan kredit Piutang rata − rata
c. Average Collection Period: digunakan untuk mengukur
periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan
semakin kecil menunjukkan hasil yang semakin baik.
Rumus untuk menghitung Average Collection Period
adalah sebagai berikut:
= Piutang rata − rata x 360 Penjualan kredit
d. Inventory Turnover: digunakan untuk mengukur
kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan yang
berputar pada suatu periode tertentu. Atau, likuiditas dari
persediaan dan tendensi adanya“overstock”. Rumus untuk
menghitungnya adalah sebagai berikut:
= Harga pokok penjualan Persediaan rata − rata
e. Average Day’s Inventory: digunakan untuk mengukur
periode (hari) rata-rata persediaan barang dagangan berada
di gudang perusahaan. Rumus untuk menghitungnya adalah
sebagai berikut:
= Persediaan rata − rata x360 Harga pokok penjualan
f. Working Capital Turnover: digunakan untuk mengukur
periode siklus kas (cash cycle) yang terdapat di perusahaan,
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
= Penjualan Neto
Aktiva lancar − kewajiban lancar
4) Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas, menggambarkan kemampuan
perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber
yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan,
jumlah cabang, dan sebagainya (Harahap, 2007: 304).
a. Margin Laba (Profit margin): angka ini menunjukkan
berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh
dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, semakin baik
karena dianggap kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba cukup tinggi.
= Pendapatan bersih Penjualan
b. Asset Turnover (Return On Asset): rasio ini
menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume
penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini
berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih
= Penjualan bersih Total Aktiva
c. Retained Earning to Total Asset Ratio (Return On
Equity/ROE): rasio ini menunjukkan berapa persen
diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik.
Semakin besar semakin bagus.
= Laba bersih
Rata − rata Modal ( Equity)
d. Return On Total Asset (ROA): rasio ini menunjukkan
berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur
dari nilai aktiva.
= Laba bersih Rata − rata Total Aset
e. Basic Earning Power: rasio ini menunjukkan kemampuan
perusahaan memperoleh laba diukur dari jumlah laba
sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan
total aktiva. Semakin besar ratio semakin baik.
= EBIT
Total Aktiva
f. Earning per Share: rasio ini menunjukkan berapa besar
= Laba bagian saham bersangkutan Jumlah saham
g. Contribution Margin: rasio ini menunjukkan kemampuan
perusahaan melahirkan laba yang akan menutupi
biaya-biaya tetap atau biaya-biaya operasi lainnya. Dengan
pengetahuan atas rasio ini kita dapat mengontrol
pengeluaran untuk biaya tetap atau biaya operasi sehingga
perusahaan dapat menikmati laba.
= Laba kotor Penjualan
5) Rasio Penilaian Pasar (Market Based Ratio), rasio ini merupakan rasio
yang lazim dan yang khusus dipergunakan di pasar modal yang
menggambarkan situasi/keadaan prestasi perusahaan di pasar modal
(Harahap, 2007: 310).
a. Price Earning Ratio (PER): rasio ini menunjukkan
perbandingan antara harga saham di pasar atau harga
perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan
yang diterima. PER yang tinggi menunjukkan ekspektasi
investor tentang prestasi perusahaan di masa yang akan
= Harga Pasar Saham Laba Bersih
b. Market to Book Value Ratio: rasio ini menunjukkan
perbandingan harga saham dipasar dengan nilai buku
saham tersebut yang digambarkan di neraca.
= Nilai Pasar Saham Nilai Buku
D. Kebangkrutan
1. Pengertian Kebangkrutan
Kebangkrutan (bankcruptcy) merupakan kondisi dimana perusahaan
tidak mampu lagi untuk melunasi kewajibannya. Kondisi ini biasanya
tidak muncul begitu saja di perusahaan. Ada indikasi awal dari perusahaan
tersebut yang biasanya dapat dikenali lebih dini kalau laporan keuangan
dianalisis secara lebih cermat dengan suatu cara tertentu. (Prihadi, 2010:
332).
Menurut Alimiansyah (2003) dalam Iflaha (2008) kebangkrutan dapat
diartikan sebagai pernyataan keadaan yang menunjukkan jalannya usaha
yang sangat kritis (genting) dan akhirnya jatuh pailit atau bangkrut.
Dapat disimpulkan bahwa kebangkrutan adalah suatu kondisi
keuangan yang sangat kritis dan diawali dengan kesulitan pembayaran
2. Manfaat Informasi Kebangkrutan
Informasi kebangkrutan bisa bermanfaat bagi beberapa pihak seperti
berikut ini (Hanafi dan Halim, 2012: 259):
a. Pemberi pinjaman (seperti pihak bank): informasi kebangkrutan
bisa bermanfaat untuk mengambil keputusan siapa yang akan
diberi pinjaman, dan kemudian bermanfaat untuk kebijakan
memonitor pinjaman yang ada.
b. Investor: investor saham atau obligasi yang dikeluarkan oleh suatu
perusahaan tentunya akan sangat berkepentingan melihat adanya
kemungkinan bangkrut atau tidaknya perusahaan yang menjual
surat berharga tersebut.
c. Pihak Pemerintah: pada beberapa sektor usaha, lembaga
pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk mengawasi
jalannya usaha tersebut (misal sektor perbankan). Pemerintah juga
mempunyai badan-badan usaha (BUMN) yang harus selalu
diawasi. Lembaga pemerintah mempunyai kepentingan untuk
melihat tanda-tanda kebangkrutan lebih awal supaya
tindakan-tindakan yang perlu bisa dilakukan lebih awal.
d. Akuntan: akuntan memiliki kepentingan terhadap informasi
kelangsungan suatu usaha karena akuntan akan menilai
e. Manajeman: suatu penelitian menunjukkan biaya kebangkrutan
bisa mencapai 11-17% dari nilai perusahaan, contohnya biaya
akuntan dan biaya penasihat hukum. Apabila manajemen bisa
mendeteksi kebangkrutan ini lebih awal, maka tindakan-tindakan
penghematan bisa dilakukan, misal dengan melakukan merger atau
restrukturisasi keuangan sehingga biaya kebangkrutan bisa
dihindari.
E. AltmanZ-Score
1. Teori AltmanZ-Score
Model prediksi kebangkrutan sudah dikembangkan ke beberapa
negara. Altman (1983, 1984) melakukan survei model-model yang
dikembangkan di Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Swis, Brazil,
Australia, Inggris, Irlandia, Kanada, Belanda, dan Perancis (Foster, 1986:
551). Menurut Wilopo (2001) dalam Octavia (2013), Altman (1968)
mengembangkan model prediksi kebangkrutan menggunakan metode
multiple discriminant analysis (MDA). Altman mengambil sampel 66
perusahaan manufaktur yang dibagi dua menjadi kelompok perusahaan
yang bangkrut dan tidak bangkrut untuk periode amatan 1946-1965.
Digunakan lima rasio keuangan yaitu: working capital/total asset,
retained earnings/total asset, earnings before interest and taxs/total
Z-Scoreadalah skor yang ditentukan dari hitungan standar kali
nisbah-nisbah keuangan yang menunjukkan tingkat kemungkinan kebangkrutan
perusahaan. Formula Z-Scoredari Altman merupakan sebuah multivariate
formula yang digunakan untuk mengukur kesehatan finansial dari sebuah
perusahaan (Munawir, 2002) dalam Kneefel dan Mandagie (2015).
Z-Score Altman untuk perusahaan yang telah go public ditentukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut (Hanafi dan Halim, 2012: 272):
Z-Score= 1,2X1+ 1,4X2+ 3,3X3+ 0,6X4+ 1,0X5 Keterangan :
X1= Modal kerja terhadap total aktiva (Working capital to total asset)
X2 = Laba yang ditahan terhadap total aktiva (Retained earnings to total
asset)
X3= Pendapatan sebelum pajak dan bunga terhadap total aktiva (Earnings
before interest and taxes to total asset)
X4 = Nilai pasar ekuitas terhadap nilai buku dari hutang (Market value
equity to book value of total debt)
X5= Penjualan terhadap total aktiva (Sales to total asset).
Dalam metode tersebut, perusahaan yang mempunyai skor Z lebih dari
2,99 diklasifikasikan sebagai perusahaan yang rendah risiko bangkrut (low
2,99, perusahaan dikategorikan tidak bisa ditentukan kondisi keuangannya
(grey area).Selanjutnya skor Z kurang dari 1,81 perusahaan dikategorikan
berpotensi mengalami kesulitan keuangan yang besar dan berisiko tinggi
mengalami kebangkrutan (high risk).
Dalam penelitian ini, model Altman yang pertama inilah yang akan
digunakan sebagai dasar untuk mengetahui tanda-tanda kesulitan
keuangan dalam perusahaan yang telahGo Public.
Altman Z-Score menggunakan teknik statistik (analisis diskriminan
berganda – multiple discriminant analysis) untuk menghasilkan alat
prediksi yang merupakan fungsi linier dari beberapa variabel penjelas.
(Subramanyam dan Wild, 2013: 288). Menurut Altman (1968), lima jenis
rasio keuangan yang dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan
tersebut, terbukti dengan sangat akrual dapat memprediksi kebangkrutan
dengan tingkat kebenaran 94% dengan sampel 95% dari seluruh
perusahaan yang dinyatakan bangkrut dan tidak bangkrut. Metode Altman
mampu memperoleh ketepatan prediksi sebesar 95% untuk data satu tahun
sebelum terjadinya kebangkrutan, dan untuk data dua tahun sebelum
kebangkrutan memiliki ketepatan prediksi sebesar 72%. Selain itu
diketahui bahwa perusahaan yang memiliki profitabilitas rendah, sangat
2. Komponen AltmanZ-Score
Altman Z-Score menggunakan beberapa rasio untuk menciptakan alat
prediksi kesulitan keuangan. Lima rasio keuangan yang digunakan pada
Z-ScoreadalahX1= Modal kerja/ total aset,X2= Laba ditahan/ total aset,X3
= Laba sebelum bunga dan pajak/total aset, X4 = Ekuitas pemegang
saham/total kewajiban, danX5= Penjualan/ total aset. Dapat dilihat bahwa
X1, X2, X3, X4, dan X5 masing-masing mencerminkan 1) likuiditas, 2)
usia perusahaan dan profitabilitas kumulatif, 3) profitabilitas, 4) struktur
keuangan, dan 5) tingkat perputaran modal (Subramanyam dan Wild,
2013: 288).
Rasio yang diambil dari rasio-rasio metode Altman yaitu:
a. X1=Working Capital to Total Asset
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan modal bersih dari total aktiva yang dimilikinya.
Rasio ini dihitung dengan membagi modal bersih dengan total
aktiva. Modal kerja bersih adalah selisih antara aktiva lancar
dikurangi hutang lancar. Modal kerja bersih yang negatif
kemungkinan perusahaan akan menghadapi masalah dalam
menutupi kewajiban jangka pendeknya karena tidak tersedianya
aktiva lancar yang cukup untuk menutupi kewajiban tersebut
b. X2=Retained Earnings to Total Assets
Rasio ini digunakan untuk mengukur profitabilitas kumulatif.
Rasio ini mengukur akumulasi laba selama perusahaan
beroperasi. Umur perusahaan berpengaruh terhadap rasio
tersebut karena semakin lama perusahaan beroperasi
memungkinkan untuk memperlancar akumulasi laba ditahan
(Kamal, 2012). Laba ditahan merupakan laba yang tidak
dibagikan kepada para pemegang saham. Dengan kata lain laba
ditahan menunjukkan berapa banyak pendapatan perusahaan
yang tidak dibayarkan dalam bentuk dividen kepada para
pemegang saham (Octavia, 2013).
c. X3=Earning Before Interest and Tax to Total Asset
Rasio ini digunakan untuk mengukur produktivitas yang
sebenarnya dari aktiva perusahaan. Rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva
yang digunakan. Beberapa indikator yang dapat digunakan
dalam mendeteksi adanya masalah pada kemampuan
profitabilitas perusahaan diantaranya adalah piutang dagang
meningkat, rugi terus-menerus dalam beberapa kwartal,
persediaan meningkat, penjualan menurun, dan terlambatnya
hasil penagihan piutang (Kamal, 2012). Semakin kecil tingkat
perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva di dalam
menghasilkan laba usaha (Octavia, 2013).
d. X4=Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban – kewajiban dari nilai pasar modal sendiri
(saham biasa) (Iflaha, 2008). Nilai pasar ekuitas sendiri
diperoleh dengan mengalikan jumlah lembar saham yang beredar
dengan harga pasar per lembar saham. Nilai buku utang
diperoleh dengan menjumlahkan kewajiban lancar dengan
kewajiban jangka panjang (Kamal, 2012).
e. X5=Sales to Total Asset
Rasio ini menunjukkan apakah perusahaan menghasilkan
volume bisnis yang cukup dibandingkan dengan investasi dalam
total aktivanya. Rasio ini menunjukkan efisiensi manajemen
dalam menggunakan keseluruhan aktiva perusahaan untuk
menghasilkan penjualan dan mendapatkan laba (Iflaha, 2008).
Sales to Total Asset termasuk rasio aktivitas yang mengukur
keefektifan suatu perusahaan dalam menggunakan aktiva yang
dimilikinya. Rasio ini menggambarkan kemampuan peningkatan
3. Kelebihan metode AltmanZ-Score
Menurut Bapepam (2005) dalam Kamal (2012), kelebihan dari hasil
Z-Scoreadalah:
a) Menggabungkan berbagai risiko keuangan secara bersama-sama.
b) Menyediakan koefisien yang sesuai untuk mengkombinasikan
variabel-variabel independen.
33 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu melakukan
penelitian tentang subyek tertentu yang jumlahnya terbatas, sehingga
kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku untuk subyek yang diteliti tersebut.
Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas
Sanata Dharma,Yogyakarta.
2. Waktu penelitian
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
2. Objek penelitian ini adalah laporan keuangan yang diperoleh dari Bursa
Efek Indonesia.
D. Data yang diperlukan
Data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah data sekunder tentang
laporan keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dari tahun 2010 hingga tahun 2014. Data sekunder adalah data
yang dikumpulkan melalui pihak kedua (biasanya diperoleh melalui badan
atau instansi yang bergerak dalam proses pengumpulan data, baik oleh
instansi pemerintah maupun swasta) (Sedarmayanti dan Hidayat, 2011: 73).
E. Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari unit analisis/hasil pengukuran yang
dibatasi oleh kriteria tertentu (Sedarmayanti dan Hidayat, 2011: 72).
Penelitian ini menggunakan populasi dari perusahaan makanan dan minuman
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 yang berjumlah 15
perusahaan.
Sampel adalah sekumpulan atau sebagian dari unit populasi yang
72). Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.
Pengambilan sampel bertujuan (purposive) dilakukan dengan mengambil
sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria yang
digunakan dapat berdasarkan pertimbangan (judgment) tertentu atau jatah
(quota) tertentu (Jogiyanto, 2013: 98).
Kriteria sampel yang harus dipenuhi yaitu perusahaan yang
menyediakan laporan keuangan selama lima tahun berturut-turut dari tahun
2010-2014.
Tabel 3.1 Pengambilan Sampel
Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan
Populasi 15
Perusahaan makanan dan minuman yang tidak lengkap menyediakan laporan keuangan periode 2010-2014
(6)
Jumlah sampel 9
Tabel 3.2 Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman
No. Nama Perusahaan Kode
1. PT. Akasha Wira International Tbk. ADES
2. PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. CEKA
3. PT. Delta Djakarta Tbk. DLTA
4. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ICBP
5. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI
6. PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. PSDN
7. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. ROTI
8. PT. Sekar Laut Tbk. SKLT
9. PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading
Company Tbk. ULTJ
Sumber :www.idx.co.id
F. Teknik Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data melalui dokumentasi, yaitu metode
pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan menganalisis keterangan
atau informasi yang sesuai dengan lingkup batas kajian dari catatan laporan
keuangan perusahaan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.
G. Variabel Penelitian
1. Menurut Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud dalam Narbuko dan
Achmadi (2007: 118), variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang