• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Kemandirian dan Prestasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2003 Perguruan Tinggi "X" yang Kos di Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara Kemandirian dan Prestasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2003 Perguruan Tinggi "X" yang Kos di Bandung."

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kemandirian dan prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2003 Perguruan Tinggi “X” yang kos di Bandung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah korelasional, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 51 mahasiswa yang telah kos minimal 1 tahun.

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2003 Perguruan Tinggi X yang kos di Bandung yang berusia antara 19 hingga 21 tahun dan sudah menempuh lebih dari empat semester.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemandirian pada mahasiswa adalah kuesioner kemandirian yang disusun berdasarkan aspek-aspek kemandirian dari Steinberg (2002) dan untuk memperoleh data mengenai prestasi akademik digunakan nilai IPK berdasarkan konsep prestasi akademik dari Winkel (1987).

Berdasarkan hasil pengolahan data dan perhitungan statistik korelasi Rank Spearman dengan menggunakan program SPSS for Windows version 11.5, diperoleh koefisien korelasi (rs) sebesar 0,695. Dari uji hipotesis dengan taraf kepercayaan 99% maka diperoleh hasil bahwa H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan yang cukup erat antara kemandirian dan prestasi akademik.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kemandirian yang dimiliki mahasiswa maka prestasi akademik yang diraih mahasiswa cenderung semakin tinggi. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah kemandirian mahasiswa maka prestasi akademik yang diraih mahasiswa cenderung semakin rendah.

(2)

Universitas Kristen Maranatha iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih karunia dan anugerah serta berkat bimbinganNya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan studi strata satu (S1) di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Peneliti menyadari bahwa pada penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang akan berguna bagi penelitian selanjutnya.

Penyusunan skripsi ini dapat berhasil diselesaikan oleh peneliti berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. R. Sanusi Soesanto, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

2. Ibu Dra. Sianiwati S. Hidayat, M.Si. Psik, selaku dosen pembimbing utama. Terima kasih atas waktu, saran dan masukannya selama bimbingan sehingga peneliti tetap bersemangat untuk menyelesaikan skripsi.

(3)

4. Bapak Drs. Paulus H. Prasetya, M.Si., selaku koordinator skripsi. Terima kasih atas masukan-masukannya yang berharga.

5. Ibu Dra. Sumiarti Soemarno, selaku dosen wali. Terima kasih atas dukungan psikologis dan saran kepada peneliti selama peneliti menempuh proses pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

6. Ibu Jacqueline M. Tj., M.Si., dan Ibu Dra. Irawati, selaku dosen pembahas pada seminar outline. Terima kasih atas masukan dan referensi yang bermanfaat.

7. Segenap staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan kepada peneliti selama menjalani studi yang berguna dalam penyusunan skripsi ini. 8. Ibu Nelly, Ibu Idah, Ibu Trislowati, Ibu Prapti, Pak Juhara, serta Pak Yudi

selaku staf tata usaha Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Terima kasih atas bantuannya dalam melengkapi keperluan administrasi baik selama perkuliahan maupun selama penyusunan skripsi. 9. Ibu Dra. Aida H. Adam, Ibu Eulis Yuningsih, Bapak David, Bapak

Alexander, selaku staf perpustakaan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Terima kasih atas bantuannya dalam menyediakan referensi-referensi yang dibutuhkan peneliti selama menjalani perkuliahan dan dalam penyusunan skripsi.

(4)

Universitas Kristen Maranatha vi

mengisi kuesioner yang telah dibuat peneliti pada saat survey awal, try out, dan pengambilan data.

11. Kedua orang tua peneliti yang selalu mengiringi dengan doa dan harapan. Terima kasih atas kasihnya selama ini sehingga peneliti dapat menyelesaikan pendidikan dan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Tuhan memberkati Papa dan Mama.

12. Saudara-saudaraku B’Hen & K’Ind, B’Tom, K’Mon & Rolf, B’Ness, Esti, dan Andus. Terima kasih atas dukungan, perhatian, pengertian dan kebersamaannya selama ini.

13. Jerry R.P. Sidjabat, seseorang yang menjadi inspirasi dalam hidupku. Terima kasih atas kesabaran, pengertian, perhatian, dan dukungannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

14. Supriadi dan Desi M, selaku mahasiswa pembahas seminar outline. Terima kasih atas masukan dan dukungan yang telah diberikan.

15. Teman-teman angkatan 2000, khususnya : Selick, Feni, Syelly, Sunny, Yosse, Roy, Jedi, Fundianto, Jomen, Delly, Dessi, Meiriana. Terima kasih atas

kebersamaannya selama ini.

16. Teman-teman COP. Terima kasih atas perhatiannya, tetap dalam satu misi yang sama.

(5)

Akhir kata, semoga Tuhan Yesus Kristus melimpahkan berkatNya kepada semua pihak yang telah membantu peneliti selama penyusunan skripsi ini. Peneliti berharap agar skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bandung, Desember 2006

(6)

Universitas Kristen Maranatha viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………...

KATA PENGANTAR ………...

DAFTAR ISI ………...

DAFTAR TABEL ………...

DAFTAR BAGAN ………...

DAFTAR LAMPIRAN ………...

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ………... 1.2 Identifikasi Masalah ………... 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ………... 1.3.1 Maksud Penelitian ………... 1.3.2 Tujuan Penelitian ………...

1.4 Kegunaan Penelitian ………... 1.4.1 Kegunaan Teoretis ………... 1.4.2 Kegunaan Praktis ………... 1.5 Kerangka Pikir ………... 1.6 Hipotesis Penelitian ………...

Hal. iii iv viii xiii xiv xv

1 7 8 8 8

(7)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kemandirian (Autonomy) ………... 2.1.1 Kemandirian sebagai Suatu Isu Penting pada Remaja .. 2.1.2 Pengertian Kemandirian ………... 2.1.3 Fungsi Kemandirian ………... 2.1.4 Perkembangan Emotional Autonomy …………... 2.1.4.1Bagian-bagian dari Emotional Autonomy ……. 2.1.4.2Emotional Autonomy dan Detachment …... 2.1.4.3Emotional Autonomy dan Individuation ……... 2.1.4.4Emotional Autonomy dan Gaya Pengasuhan .... 2.1.5 Perkembangan Behavioral Autonomy ………...

2.1.5.1Bagian-bagian dari Behavioral Autonomy …… 2.1.6 Perkembangan Value Autonomy ………...

2.1.6.1Bagian-bagian dari Value Autonomy …………. 2.1.6.2Perkembangan Moral selama Remaja ………... 2.1.6.3Pemikiran Politik selama Remaja ……….

2.1.6.4Nilai-nilai Religi selama Remaja ……….. 2.2 Prestasi Akademik (Achievement) ………. 2.2.1 Pengertian Prestasi Akademik ……….. 2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar …... 2.2.2.1Faktor Internal ………... 2.2.2.2Faktor Eksternal ………

20 20 21 22 23 24 25 26 26 27 27 29 29 30 31

(8)

Universitas Kristen Maranatha x

2.2.3 Sistem Kredit Semester ……….

2.3 Remaja ………...

2.3.1 Batasan-batasan Masa Remaja ……….. 2.3.2 Karakteristik Masa Remaja ………... 2.3.3 Perkembangan Psikososial pada Remaja ………..

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian ………. 3.2 Variabel Penelitian ………. 3.2.1 Variabel 1 : Kemandirian ……….. 3.2.1.1Defenisi Konseptual ……….. 3.2.1.2Defenisi Operasional ………. 3.2.2 Variabel 2 : Prestasi Akademik ………

3.2.2.1Defenisi Konseptual ……….. 3.2.2.2Defenisi Operasional ……….

3.3 Alat Ukur ………...

3.3.1 Alat Ukur Kemandirian ……… 3.3.2 Prestasi Akademik ……… 3.3.3 Kuesioner Penunjang ……… 3.3.4 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ……….

3.3.4.1Validitas Alat Ukur ………... 3.3.4.2Reliabilitas Alat Ukur ………...

37 39 39 39 41

43 43 43 43 44 45 45 45 45

(9)

3.4 Populasi Sasaran dan Teknik Penarikan Sampel …………... 3.4.1 Populasi Sasaran ………... 3.4.2 Karakteristik Populasi ………... 3.4.3 Teknik Penarikan Sampel ………. 3.4.4 Ukuran Sampel ………. 3.5 Teknik Analisis ………..

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Responden ………

4.1.1 Tabel Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan

Usia ………...

4.1.2 Tabel Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin ………

4.2 Hasil Penelitian ……….. 4.2.1 Tabel Distribusi Frekuensi Kemandirian ……….. 4.2.2 Tabel Distribusi Frekuensi Prestasi Akademik ……….

4.2.3 Tabel Korelasi antara Kemandirian dan Prestasi

Akademik ………..

4.2.4 Tabel Tabulasi Silang antara Kemandirian dan

Prestasi Akademik ………

4.2.5 Tabel Tabulasi Silang antara Aspek-aspek Kemandirian dan Prestasi Akademik ……… 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ………...

50 50 50 50 51 51

54

54

54 55 55 55

56

56

(10)

Universitas Kristen Maranatha xii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ………

5.2 Saran ………..

DAFTAR PUSTAKA ………...

DAFTAR RUJUKAN ………..

LAMPIRAN

63 64

(11)

DAFTAR TABEL

4.1.1 Tabel Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia …………... 4.1.2 Tabel Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin … 4.2.1 Tabel Distribusi Frekuensi Kemandirian ……….. 4.2.2 Tabel Distribusi Frekuensi Prestasi Akademik ……… 4.2.3 Tabel Korelasi antara Kemandirian dan Prestasi Akademik ………… 4.2.4 Tabel Tabulasi Silang antara Kemandirian dan Prestasi Akademik … 4.2.5 Tabel Tabulasi Silang antara Aspek-aspek Kemandirian dan Prestasi

Akademik ……….

54 54 55 55 56 56

(12)

Universitas Kristen Maranatha xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Skema Kerangka Pikir ………... Bagan 2 Rancangan Penelitian ………

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I

 Kata Pengantar, Kuesioner Penunjang, Petunjuk Pengisian, dan Kuesioner Kemandirian

LAMPIRAN II

 Nilai Validitas Try Out Tiap Item Kuesioner Kemandirian, Daftar Item Kuesioner Kemandirian yang Mengalami Perubahan

LAMPIRAN III

 Total Skor Kemandirian, Nilai IPK, Jenis Kelamin, dan Usia

LAMPIRAN IV

6.1 Tabel motivasi belajar 6.2 Tabel minat

6.3 Tabel lingkungan keluarga

6.4 Tabel keberhasilan berarti yang pernah diraih selama kuliah 6.5 Tabel keberhasilan teman

6.6 Tabel kegagalan teman

6.7 Tabel perasaan saat berhasil dalam bidang akademik

(14)

Universitas Kristen Maranatha xvi

6.9 Tabel suasana hati

6.10 Tabel usaha dalam mencapai prestasi yang tinggi 6.11 Tabel kondisi fisik secara umum

6.12 Tabel kepada siapa biasanya meminta saran berkaitan dengan bidang akademik

(15)

LAMPIRAN I

KATA PENGANTAR

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. Saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai hubungan antara kemandirian dan prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2003 Perguruan Tinggi “X” yang kos di Bandung.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka saya bermaksud memohon bantuan Saudara untuk dapat mengisi kuesioner ini. Dalam hal ini, tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban Saudara adalah benar sepanjang jawaban tersebut benar-benar merupakan pendapat pribadi Saudara.

Isilah sebaik mungkin dan usahakan jangan ada pernyataan/pertanyaan yang terlewat. Bacalah petunjuk dan cara pengisiannya terlebih dahulu sebelum Saudara mulai mengisi. Jawablah dalam waktu sesingkat mungkin. Semua data akan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian ini saja.

Atas kesediaan dan bantuan Saudara, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(16)

LAMPIRAN I

Universitas Kristen Maranatha KUESIONER PENUNJANG

IDENTITAS PRIBADI

Nrp. :

Usia :

Jenis Kelamin :

Semester :

Tinggal Dengan : (Pilih salah satu)  Orang tua  Kos  …………..

DATA PENUNJANG

1. Target yang ingin dicapai dalam bidang akademik (selama kuliah) ?

………..

2. Keberhasilan berarti yang pernah Saudara raih selama kuliah :  Memperoleh nilai tertinggi pada mata kuliah tertentu  IP ≥ 3.00

 IPK tertinggi se-angkatan

3. Keberhasilan teman :

 Merupakan suatu ancaman bagi saya karena ………... ………  Merupakan suatu tantangan bagi saya untuk ………....

(17)

LAMPIRAN I 4. Kegagalan teman :

 Mempengaruhi saya untuk lebih giat berusaha lagi  Bagi saya tidak berpengaruh sama sekali

5. Bagaimana perasaan Saudara saat berhasil dalam bidang akademik  Biasa saja

 Senang  Sangat senang

6. Bagaimana perasaan Saudara saat mengalami kegagalan dalam bidang akademik ?

 Biasa saja  Kecewa  Sedih

7. Bagi saya suasana hati (mood) :  Mempengaruhi proses belajar

Cara saya mengatasinya ………

 Tidak mempengaruhi proses belajar

8. Apa saja yang Saudara lakukan untuk berusaha mencapai prestasi yang tinggi :

………..…

……...………...……..………..

9. Apakah bidang studi di perguruan tinggi yang Saudara ambil sesuai dengan minat Saudara :

 Tidak

Alasannya ………..

 Ya

(18)

LAMPIRAN I

Universitas Kristen Maranatha 10.Menurut Saudara, kondisi fisik Saudara secara umum :

 Mengganggu proses belajar

Karena ………...

 Mendukung proses belajar

Karena ………...

11.Keterlibatan orang tua dalam studi saya :  Besar

 Cukup  Kurang

12.Biasanya Saudara meminta saran berkaitan dengan bidang akademik kepada :  Teman

 Dosen  Saudara  Orang Tua

13.Bagi saya, suasana belajar di ruang kuliah :  Tidak mendukung proses belajar mengajar  Mendukung proses belajar mengajar

14.Fasilitas belajar di kampus :

 Tidak menunjang proses belajar  Menunjang proses belajar

15.Sikap teman-teman saya :

(19)

LAMPIRAN I

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang dilengkapi dengan empat pilihan jawaban. Saudara diminta untuk menjawab setiap pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan keadaan diri Saudara yang sebenarnya.

Isilah pernyataan-pernyataan tersebut dengan memberi tanda (√) pada salah satu dari empat kemungkinan jawaban yang tersedia. Keempat pilihan jawaban tersebut adalah :

(20)

LAMPIRAN I

Universitas Kristen Maranatha KUESIONER KEMANDIRIAN

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

01. Saya berusaha mempertahankan pendapat yang saya rasa adalah benar meskipun berlawanan dengan pendapat orang tua

SS S JR SJ

02. Saya pikir orang tua saya selalu mengetahui jalan keluar dari masalah yang saya hadapi

SS S JR SJ

03. Saya meminta bantuan orang tua dalam penyelesaian persoalan yang saya hadapi

SS S JR SJ

04. Ada hal-hal tertentu tentang diri saya yang tidak perlu diketahui oleh orang tua

SS S JR SJ

05. Saya memikirkan masalah yang sedang saya hadapi hanya dari satu sudut pandang saja

SS S JR SJ

06. Saya akan mengikuti ide-ide yang diberikan oleh teman-teman dekat saya

SS S JR SJ

07. Saya merasa mantap untuk mengambil keputusan di antara berbagai alternatif pemecahan masalah yang ada

SS S JR SJ

08. Saya merasa tidak perlu mematuhi setiap aturan yang berlaku karena banyak orang melanggar

SS S JR SJ

09. Saya tidak percaya diri menerapkan prinsip-prinsip diri saya dalam bergaul karena takut berbeda dengan teman-teman

SS S JR SJ

10. Saya akan mempertahankan pendapat yang saya yakini benar, sekalipun teman-teman tidak sependapat

SS S JR SJ

11. Semua pendapat orang tua saya adalah benar, karena mereka lebih berpengalaman daripada saya

SS S JR SJ

12. Bila mengalami masalah dengan teman, saya akan bertanya kepada orang tua karena mereka pasti mengetahui pemecahannya

SS S JR SJ

13. Saya mampu mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan perkuliahan tanpa meminta bantuan kepada orang tua

(21)

LAMPIRAN I

14. Saya merasa bersalah jika menyembunyikan sesuatu hal dari orang tua saya

SS S JR SJ

15. Saya mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan sendiri bila tidak dibantu oleh teman-teman

SS S JR SJ

16. Saya dapat menolak saran yang diberikan oleh teman-teman karena belum tentu benar

SS S JR SJ

17. Saya pesimis dapat menyelesaikan masalah sendiri secara tepat

SS S JR SJ

18. Saya tidak perlu menyesuaikan tingkah laku saya dengan norma yang ada di masyarakat

SS S JR SJ

19. Saya mengerjakan sendiri soal-soal kuis meskipun teman-teman mencontek

SS S JR SJ

20. Saya merasa kurang nyaman untuk mengambil keputusan yang bertentangan dengan saran orang tua

SS S JR SJ

21. Saya berusaha untuk menerima pandangan orang tua meskipun rasanya kurang logis

SS S JR SJ

22. Saya memahami orang tua yang kadang kurang mengerti permasalahan saya

SS S JR SJ

23. Tanpa dukungan orang tua, saya sulit melakukan sesuatu

SS S JR SJ

24. Saya menceritakan semua kejadian yang saya alami di kampus kepada orang tua

SS S JR SJ

25. Saya mempertimbangkan terlebih dahulu kebaikan dan keburukan yang mungkin muncul sebelum saya mengambil keputusan

SS S JR SJ

26. Saya sulit untuk membuat keputusan sendiri apabila pendapat yang diberikan oleh orang tua dan teman saling bertentangan

SS S JR SJ

27. Saya kurang bisa menerima konsekuensi-konsekuensi negatif dari keputusan yang saya ambil

SS S JR SJ

28. Menurut saya, peraturan dibuat dengan tujuan untuk membentuk kedisiplinan diri

SS S JR SJ

29. Saya hanya mentaati peraturan yang bagi saya tidak sulit untuk dilaksanakan

SS S JR SJ

30. Saya merasa lebih aman untuk mengikuti pandangan orang tua daripada memikirkannya sendiri

(22)

LAMPIRAN I

Universitas Kristen Maranatha 31. Saya mengkoreksi pandangan orang tua saya, karena

menurut saya mereka bukanlah orang yang mengetahui segalanya

SS S JR SJ

32. Saya meminta perlindungan orang tua saya ketika mengalami ketakutan akan suatu hal

SS S JR SJ

33. Orang tua tidak harus mengetahui semua masalah yang terjadi di antara saya dan teman-teman

SS S JR SJ

34. Saya akan mengubah keputusan yang telah dibuat bila orang tua memberikan pandangan yang berbeda

SS S JR SJ

35. Saya menentukan sendiri kegiatan kemahasiswaan yang akan saya ikuti berdasarkan minat dan kemampuan pribadi meskipun teman-teman saya tidak mengikutinya

SS S JR SJ

36. Saya merasa lebih yakin dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan masa depan apabila dibantu oleh orang tua

SS S JR SJ

37. Saya mengikuti seluruh proses belajar mengajar di kelas karena merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa

SS S JR SJ

38. Dalam memecahkan masalah, saya banyak dipengaruhi oleh pendapat orang tua

SS S JR SJ

39. Meskipun pengalaman hidupnya lebih banyak, orang tua saya bisa saja keliru dalam mengambil keputusan

SS S JR SJ

40. Saya merasa tidak nyaman bila tidak menceritakan semua peristiwa yang saya alami kepada orang tua

SS S JR SJ

41. Saya mampu mengambil keputusan sendiri atas masalah yang saya hadapi

SS S JR SJ

42. Saya mengikuti ajakan teman untuk mencontek ketika sedang kuis atau ujian

SS S JR SJ

43. Saya mampu menjalankan keputusan yang saya buat SS S JR SJ 44. Menurut saya orang boleh melanggar aturan selama

didukung oleh alasan yang tepat

SS S JR SJ

45. Saya percaya diri menerapkan prinsip-pinsip saya dalam bergaul karena tidak takut berbeda dengan mereka

SS S JR SJ

46. Orang tua saya adalah orang yang paling mengetahui untuk pendidikan saya

(23)

LAMPIRAN I

47. Ketika saya mengalami kesedihan, saya tidak selalu mengungkapkannya kepada orang tua

SS S JR SJ

48. Saya memberitahu orang tua semua perasaan saya terhadap lawan jenis

SS S JR SJ

49. Saya mengikuti pilihan orang tua mengenai bidang studi di perguruan tinggi yang akan ditempuh tanpa perlu mencari tahu lebih jauh tentang bidang studi tersebut

SS S JR SJ

50. Saya tidak menceritakan kegiatan perkuliahan saya kepada orang tua

(24)

LAMPIRAN II

Universitas Kristen Maranatha NILAI VALIDITAS TRY OUT TIAP ITEM

KUESIONER KEMANDIRIAN

Aspek No. Item Validitas Keterangan

1 0.152 validitas sangat rendah/ditolak 4 0.149 validitas sangat rendah/ditolak 7 0.542 validitas sedang/dipakai 10 0.529 validitas sedang/dipakai 13 0.253 validitas rendah/direvisi 16 0.484 validitas sedang/dipakai 19 0.436 validitas sedang/dipakai 22 0.435 validitas sedang/dipakai 25 -0.001 validitas sangat rendah/ditolak 28 0.539 validitas sedang/dipakai 31 0.446 validitas sedang/dipakai 34 0.789 validitas tinggi/dipakai 37 -0.125 validitas sangat rendah/ditolak 40 0.230 validitas rendah/direvisi 43 0.088 validitas sangat rendah/ditolak 46 0.335 validitas rendah/direvisi 49 0.774 validitas tinggi/dipakai 52 -0.756 validitas sangat rendah/ditolak 55 0.317 validitas rendah/direvisi 58 0.265 validitas rendah/direvisi 60 0.562 validitas sedang/dipakai 62 0.142 validitas sangat rendah/ditolak 65 0.323 validitas rendah/direvisi 67 0.289 validitas rendah/direvisi 68 0.374 validitas rendah/direvisi 71 -0.155 validitas sangat rendah/ditolak 73 0.357 validitas rendah/direvisi 74 0.200 validitas rendah/direvisi 76 0.447 validitas sedang/dipakai 78 0.493 validitas sedang/dipakai 79 0.685 validitas sedang/dipakai Emotional Autonomy

(25)

LAMPIRAN II

Aspek No. Item Validitas Keterangan

2 0.308 validitas rendah/direvisi 5 -0.025 validitas sangat rendah/ditolak 8 0.285 validitas rendah/direvisi 11 -0.171 validitas sangat rendah/ditolak 14 0.277 validitas rendah/direvisi 17 -0.046 validitas sangat rendah/ditolak 20 0.324 validitas rendah/direvisi 23 0.246 validitas rendah/direvisi 26 0.289 validitas rendah/direvisi 29 0.124 validitas sangat rendah/ditolak 32 0.574 validitas sedang/dipakai 35 0.355 validitas rendah/direvisi 38 0.417 validitas sedang/dipakai 41 0.318 validitas rendah/direvisi 44 0.250 validitas rendah/direvisi 47 0.353 validitas rendah/direvisi 50 0.328 validitas rendah/direvisi 53 0.585 validitas sedang/dipakai 56 0.509 validitas sedang/dipakai 59 0.498 validitas sedang/dipakai 64 0.287 validitas rendah/direvisi 66 0.606 validitas sedang/dipakai 69 0.523 validitas sedang/dipakai Behavioral Autonomy

77 0.434 validitas sedang/dipakai

Aspek No. Item Validitas Keterangan

3 0.382 validitas rendah/direvisi 6 0.159 validitas sangat rendah/ditolak 9 0.432 validitas sedang/dipakai 12 0.276 validitas rendah/direvisi 15 0.553 validitas sedang/dipakai 18 0.582 validitas sedang/dipakai 21 0.005 validitas sangat rendah/ditolak 24 0.016 validitas sangat rendah/ditolak 27 0.041 validitas sangat rendah/ditolak 30 0.302 validitas rendah/direvisi 33 0.182 validitas sangat rendah/ditolak 36 -0.194 validitas sangat rendah/ditolak 39 0.267 validitas rendah/direvisi 42 0.088 validitas sangat rendah/ditolak 45 0.675 validitas sedang/dipakai 48 0.195 validitas sangat rendah/ditolak 51 0.316 validitas rendah/direvisi 54 0.349 validitas rendah/direvisi 57 -0.075 validitas sangat rendah/ditolak 61 0.274 validitas rendah/direvisi 63 0.737 validitas tinggi/dipakai 70 0.545 validitas sedang/dipakai 72 0.488 validitas sedang/dipakai Value Autonomy

(26)

LAMPIRAN II

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ITEM KUESIONER KEMANDIRIAN

YANG MENGALAMI PERUBAHAN

Item 12 : Saya tidak mengikuti kegiatan perkuliahan apabila tidak ada teman dekat yang mendukung.

Diubah menjadi

Item 20 : Saya merasa kurang nyaman untuk mengambil keputusan yang bertentangan dengan saran orang tua.

Item 26 : Saya merasa sulit untuk mewujudkan keputusan yang telah dibuat. Diubah menjadi

Item 43 : Saya mampu menjalankan keputusan yang saya buat.

Item 61 : Saya mengerjakan sendiri soal-soal ujian meskipun teman lain ada yang mencontek.

Diubah menjadi

Item 19 : Saya mengerjakan sendiri soal-soal kuis meskipun teman-teman mencontek.

Item 64 : Saya yakin bahwa saya sendirilah yang paling tahu tentang keputusan terbaik bagi diri saya.

Diubah menjadi

Item 27 : Saya kurang bisa menerima konsekuensi-konsekuensi negatif dari keputusan yang saya ambil.

Item 74 : Dalam berbicara dengan orang tua saya hanya bisa mendengarkan karena orang tua jauh lebih banyak pengalamannya.

Diubah menjadi

(27)

LAMPIRAN III

TOTAL SKOR KEMANDIRIAN Item Kuesioner Kemandirian

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1. 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3

2. 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2

3. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3

4. 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3

5. 3 3 2 3 3 2 3 2 1 2 3 2 4 1 2 3 2 4

6. 4 2 1 2 3 2 3 3 3 4 3 2 2 1 2 3 3 2

7. 2 3 2 4 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3

8. 2 2 4 2 4 3 3 4 3 2 3 3 4 2 3 2 2 4

9. 3 3 2 4 3 2 3 4 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3

10. 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3

11. 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2

12. 3 2 2 3 3 2 3 3 4 4 2 2 3 2 3 3 3 3

13. 3 2 3 2 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3

14. 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 1 3 3 3 3

15. 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 4 4 1 3 4 3 3

16. 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3

17. 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3

18. 2 2 2 2 3 1 2 3 2 2 1 3 4 2 2 2 2 4

19. 3 2 2 2 4 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3

20. 3 2 2 1 2 2 3 4 3 3 1 2 4 1 3 3 3 4

21. 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3

22. 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 4

23. 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2

24. 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3

25. 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 4 2 2 3 3 4

26. 3 2 3 3 4 2 4 4 3 4 2 4 4 1 3 2 4 4

27. 2 2 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 4 2 3 3 2 3

28. 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3

29. 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3

30. 3 2 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3

31. 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3

32. 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2

33. 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3

34. 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3

35. 3 2 2 2 4 2 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3 4 4

36. 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 4 3

37. 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3

38. 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 3 1 3 2 2 2

39. 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 2 2

40. 3 2 2 3 2 2 2 4 3 3 3 2 4 1 2 3 2 4

41. 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 4 1 2 4 4 4

42. 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3

43. 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4

44. 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3

45. 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2

46. 3 2 2 4 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2

47. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3

48. 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3

49. 2 2 3 3 3 2 3 2 4 2 2 3 4 3 4 3 3 4

50. 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2

(28)

LAMPIRAN III

Universitas Kristen Maranatha Item Kuesioner Kemandirian

(29)

LAMPIRAN III

Item Kuesioner Kemandirian

(30)

LAMPIRAN III

Universitas Kristen Maranatha NILAI IPK, JENIS KELAMIN & USIA

No. Skor Jenis Kelamin Usia

1. 2.57 Perempuan 21

2. 1.70 Perempuan 20

3. 3.28 Perempuan 21

4. 2.90 Perempuan 20

5. 2.84 Perempuan 21

6. 3.23 Laki-laki 21

7. 1.84 Perempuan 20

8. 3.01 Perempuan 20

9. 3.74 Perempuan 21

10. 1.67 Laki-laki 20

11. 3.36 Perempuan 21

12. 3.15 Perempuan 21

13. 3.52 Perempuan 21

14. 3.14 Perempuan 21

15. 2.37 Laki-laki 21

16. 3.41 Perempuan 20

17. 3.45 Perempuan 21

18. 2.24 Perempuan 20

19. 2.95 Perempuan 20

20. 3.02 Perempuan 20

21. 3.22 Perempuan 21

22. 3.14 Perempuan 20

23. 3.16 Perempuan 21

24. 3.30 Perempuan 21

25. 3.10 Perempuan 20

26. 3.03 Perempuan 21

27. 1.92 Perempuan 21

28. 1.75 Perempuan 21

29. 3.45 Perempuan 21

30. 2.52 Laki-laki 20

31. 2.05 Laki-laki 21

32. 1.58 Perempuan 21

33. 2.43 Perempuan 21

34. 1.95 Perempuan 21

35. 2.31 Perempuan 21

36. 2.16 Laki-laki 20

37. 1.84 Perempuan 21

38. 2.86 Perempuan 21

39. 2.27 Perempuan 21

40. 3.01 Perempuan 21

41. 3.31 Perempuan 21

42. 2.48 Perempuan 21

43. 2.91 Perempuan 21

44. 2.64 Perempuan 20

45. 2.02 Perempuan 21

46. 3.41 Laki-laki 21

47. 1.95 Perempuan 21

48. 2.35 Perempuan 20

49. 3.37 Perempuan 21

50. 2.37 Perempuan 21

(31)

LAMPIRAN IV 6.1 Tabel minat

Minat

Kemandirian Tidak Ya Total

1 20.0% 4 80.0% 5 100.0% Kemandirian Rendah IPK Sedang 5 orang (35.8 %) IPK Cukup 1 orang (7.1 %) 1 100.0% 0 .0% 1 100.0% 1 50.0% 1 50.0% 2 100.0% 4 66.8% 2 33.2% 6 100.0% Kemandirian Tinggi IPK Rendah 2 orang (5.4 %) IPK Sedang 6 orang (16.2 %) IPK Cukup 7 orang (18.9 %) 7 100.0% 0 .0% 7 100.0%

6.2 Tabel lingkungan keluarga

Lingkungan Keluarga

Kemandirian Besar Cukup Kurang Total

[image:31.612.135.530.95.364.2] [image:31.612.133.530.392.647.2]
(32)

LAMPIRAN IV

Universitas Kristen Maranatha 6.3 Tabel target yang ingin dicapai dalam bidang akademik (selama

kuliah)

Target yang ingin dicapai dalam bidang akademik (selama kuliah)

Jumlah %

Tidak ada target Mendapat IPK ≥ 3.00

Lulus tepat waktu

12 21 18 23.5 41.2 35.3

Total 51 100.0%

6.4 Tabel keberhasilan berarti yang pernah diraih selama kuliah

Keberhasilan berarti yang pernah diraih selama kuliah Jumlah %

Memperoleh nilai tertinggi pada mata kuliah tertentu IP ≥ 3.00

IPK tertinggi se-angkatan

21 28 2 41.2% 54.9% 3.9%

Total 51 100.0%

6.5 Tabel keberhasilan teman

Keberhasilan teman Jumlah %

Merupakan suatu ancaman Merupakan suatu tantangan Tidak berpengaruh sama sekali

17 27 7 33.3% 53.0% 13.7%

Total 51 100.0%

6.6 Tabel kegagalan teman

Kegagalan teman Jumlah %

Mempengaruhi untuk lebih giat berusaha lagi Tidak berpengaruh sama sekali

32 19

62.8% 37.2%

[image:32.612.129.525.88.659.2] [image:32.612.127.523.161.246.2]
(33)

LAMPIRAN IV

6.7 Tabel perasaan saat berhasil dalam bidang akademik

Perasaan saat berhasil dalam bidang akademik Jumlah %

Biasa saja Senang Sangat senang 20 24 7 32.2% 47.1% 13.7%

Total 51 100.0%

6.8 Tabel perasaan saat mengalami kegagalan dalam bidang akademik

Perasaan saat mengalami kegagalan dalam bidang akademik

Jumlah %

Biasa saja Kecewa Sedih 14 27 10 27.4% 53.0% 19.6%

Total 51 100.0%

6.9 Tabel suasana hati

Suasana hati Jumlah %

Mempengaruhi proses belajar Tidak mempengaruhi proses belajar

33 18

64.7% 35.3%

Total 51 100.0%

6.10 Tabel usaha dalam mencapai prestasi yang tinggi

Usaha dalam mencapai prestasi yang tinggi Jumlah %

Belajar waktu mau ujian saja Belajar giat setiap hari

32 19

62.7% 37.3%

Total 51 100.0%

6.11 Tabel kondisi fisik secara umum

Kondisi fisik secara umum Jumlah %

Mengganggu proses belajar Mendukung proses belajar

24 27

47.0% 53.0%

[image:33.612.127.525.90.696.2] [image:33.612.130.523.127.210.2] [image:33.612.134.525.604.663.2]
(34)

LAMPIRAN IV

Universitas Kristen Maranatha 6.12 Tabel kepada siapa biasanya meminta saran berkaitan dengan bidang

akademik

Kepada siapa biasanya meminta saran berkaitan dengan bidang akademik

Jumlah %

Teman Dosen Saudara Orang tua 26 2 8 15 51.0% 3.9% 15.7% 29.4%

Total 51 100.0%

6.13 Tabel suasana belajar di ruang kuliah

Suasana belajar di ruang kuliah Jumlah %

Tidak mendukung proses belajar mengajar Mendukung proses belajar

21 30

41.2% 58.8%

Total 51 100.0%

6.14 Tabel fasilitas belajar di kampus

Fasilitas belajar di kampus Jumlah %

Tidak menunjang proses belajar Menunjang proses belajar

13 38

25.5% 74.5%

Total 51 100.0%

6.15 Tabel sikap teman-teman

Sikap teman-teman Jumlah %

Menunjang proses belajar Tidak menunjang proses belajar

33 18

64.7% 35.3%

[image:34.612.127.523.159.259.2]
(35)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bagi masyarakat modern saat ini memperoleh pendidikan merupakan suatu tuntutan yang mendasar, baik untuk mendapatkan pengetahuan ataupun dalam rangka mengembangkan diri. Seiring dengan pembangunan yang semakin pesat disertai perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin maju, dibutuhkan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan sumber daya manusia yang handal dan terampil, antara lain mampu memanfaatkan peluang yang ada, mengembangkan kecerdasan serta menggunakan potensi yang dimiliki secara produktif.

Di Indonesia, pendidikan formal diperoleh di sekolah pada beberapa jenjang dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Program pendidikan di setiap jenjang akan memberi tuntutan dan tantangan yang berbeda dan semakin

kompleks. Semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin besar tanggungjawabnya dalam mengerjakan tugas-tugas pendidikan, terutama terasa setelah memasuki jenjang perguruan tinggi. Pendidikan di perguruan tinggi sangat spesifik karena mempersiapkan mahasiswa dalam suatu keahlian tertentu, dan mempersiapkan mahasiswa untuk memiliki kualifikasi sehingga mampu terjun ke dunia kerja.

(36)

2

berpusat di ibu kota negara dan kota-kota besar khususnya di Pulau Jawa. Majunya pembangunan bidang pendidikan di kota-kota besar khususnya Pulau Jawa menyebabkan banyak terdapat perguruan tinggi dengan fasilitas lengkap yang dapat mendukung kualitas pendidikan yang mungkin belum tersedia di daerah-daerah sehingga sebagian besar calon mahasiswa memilih untuk melanjutkan pendidikannya di kota-kota besar yang ada di Pulau Jawa.

Para mahasiswa berasal dari luar Pulau Jawa yang memilih perguruan tinggi di Pulau Jawa pada umumnya akan mencari tempat kos sebagai tempat tinggal selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi, karena tidak semua dari mereka memiliki keluarga yang tinggal dekat dengan tempat pendidikan yang mereka tempuh. Mereka akan mencari tempat kos yang dekat dan tidak terlalu jauh dengan kampus. Pertimbangannya antara lain agar dapat menghemat waktu dan tidak banyak mengeluarkan biaya untuk transportasi.

Mahasiswa yang kos pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan mahasiswa lainnya yang tinggal bersama orang tua atau keluarga. Hal yang membedakan adalah bahwa mahasiswa yang kos lebih dituntut untuk mengerjakan segala

aktivitasnya tanpa bantuan orang tua mulai dari makanan, pakaian, dan keperluan lainnya. Mereka harus mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggal yang baru (kos) dan lingkungan pendidikan yang baru, dapat mengelola diri dan waktu dengan efektif dan efisien, dan diharapkan mampu untuk mandiri.

(37)

3

berada pada masa remaja akhir yang berada pada rentang usia 19 – 21 tahun. Mahasiswa yang mandiri memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya, mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi, memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya, serta bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya. Menurut Steinberg (2002), kemandirian adalah kemampuan untuk mengatur diri sendiri secara bertanggung jawab dalam ketidakhadiran atau jauh dari pengawasan langsung orang dewasa.

Bagi mahasiswa kemandirian merupakan hal yang perlu dan penting untuk dimiliki. Seperti yang dikatakan oleh J. Drost Sj, seorang ahli pendidikan, mahasiswa yang mandiri mengetahui siapa dan apa dirinya, mengetahui apa yang dilakukannya karena menyadari arah tujuannya, mengetahui dan menerima keunggulan maupun kelemahan dirinya, serta menggunakan kemampuannya secara penuh. Juga mahasiswa yang pantang mundur, kendati ada kekurangan, mahasiswa yang dapat menerima dirinya dan orang lain apa adanya, serta mampu menghadapi kenyataan (Kompas, 29 April 2002).

Taraf kemandirian pada mahasiswa berbeda-beda, ada yang menunjukkan

(38)

4

Proses belajar yang dialami oleh mahasiswa menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan atau pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap. Adanya perubahan itu tampak dalam prestasi akademik yang dihasilkan oleh mahasiswa terhadap pertanyaan, persoalan, atau tugas-tugas yang diberikan oleh pengajar. Prestasi akademik merupakan hasil dari proses belajar yang aktif, yang dibantu oleh pengajaran dan aktivitas pendidikan (Gage & Berliner, 1979). Menurut Winkel (1987), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar seseorang dalam mencapai prestasi akademik yaitu faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa (terdiri atas lingkungan keluarga dan lingkungan pendidikan), dan faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa (terdiri atas inteligensi, motivasi belajar, perasaan, sikap, minat, dan kondisi fisik).

Indikator yang dapat dipakai untuk melihat prestasi dari mahasiswa yaitu melalui prestasi akademik yang diperoleh selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Mereka dituntut untuk menunjukkan prestasi akademik yang optimal. Mahasiswa yang diterima masuk suatu perguruan tinggi di kota-kota

(39)

5

Evaluasi terhadap prestasi akademik pada mahasiswa di perguruan tinggi dilakukan dengan cara ujian atau tes. Ujian atau tes disesuaikan dengan jenis mata kuliah dan tujuan kurikulum. Banyaknya ujian yang diselenggarakan minimal dua kali dalam satu semester yaitu Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS), di samping tugas. Dari hasil UTS dan UAS serta tugas-tugas akan diperoleh IP dan IPK mahasiswa. Hasil evaluasi ini digunakan untuk menentukan jumlah beban studi yang boleh diambil mahasiswa yang bersangkutan pada semester berikutnya.

Salah satu angkatan pada Fakultas Psikologi Perguruan Tinggi ‘X’ yang telah melewati masa studi empat semester atau akhir dua tahun pertama perkuliahannya sejak terdaftar di perguruan tinggi “X” adalah mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2003. Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh seorang pakar pendidikan Oemar Hamalik (1991), pada akhir dua tahun pertama sejak mahasiswa terdaftar pada perguruan tinggi, mahasiswa dinilai keberhasilan belajarnya dengan maksud untuk menentukan apakah seorang mahasiswa dinilai mampu mengikuti program pendidikan selanjutnya pada fakultas yang

bersangkutan.

(40)

6

perkuliahannya dengan tanggung jawab, mampu menghargai pendapat orang lain atau orang yang lebih dewasa namun tidak menjadikan pendapat orang lain tersebut sebagai hal yang paling benar dan mempertimbangkan kembali serta mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya, serta berani menolak ajakan atau keinginan teman-temannya jika keinginan teman-temannya bertentangan dengan prinsip yang ada dalam dirinya. Dari 16 mahasiswa tersebut, sebanyak 1 orang (6,25%) memiliki prestasi akademik (IPK) rendah (≥ 1,50 - < 2,00), 2 orang (12,50%) memiliki prestasi akademik (IPK) sedang (≥ 2,00 - < 2,50), 4 orang (25,00%) memiliki prestasi akademik (IPK) cukup (≥ 2,50 - < 3,00), dan 9 orang (56,25%) memiliki prestasi akademik (IPK) tinggi (≥ 3,00).

Sedangkan 40,74% (11 dari 27 orang) memperlihatkan ciri-ciri kemandirian yang rendah. Mereka kurang berusaha dalam mengandalkan diri sendiri dan sering meminta bantuan kepada orang terdekat untuk memecahkan masalah mereka meskipun masalah yang mereka hadapi bukanlah masalah yang besar. Misalnya jika dihadapkan pada tugas-tugas perkuliahan yang tidak terlalu sulit, mereka kurang berusaha untuk mengerjakan sendiri dan tergantung pada

(41)

7

diajak untuk tidak masuk kuliah, mengikuti saja ajakan temannya. Menjadikan pendapat orang lain sebagai sesuatu yang paling benar dan menjadikan pendapat tersebut sebagai keputusan mereka. Dari 11 mahasiswa tersebut, sebanyak 6 orang (54,55%) memiliki prestasi akademik (IPK) rendah (≥ 1,50 - < 2,00), 3 orang (27,27%) memiliki prestasi akademik (IPK) sedang (≥ 2,00 - < 2,50), 1 orang (9,09%) memiliki prestasi akademik (IPK) cukup (≥ 2,50 - < 3,00), dan 1 orang (9,09%) memiliki prestasi akademik (IPK) tinggi (≥ 3,00).

Berdasarkan hasil kuesioner di atas, mahasiswa yang menunjukkan kemandirian tinggi memiliki prestasi akademik (IPK) tinggi dan mahasiswa yang menunjukkan kemandirian rendah memiliki prestasi akademik (IPK) rendah. Namun ada juga mahasiswa yang menunjukkan kemandirian tinggi memiliki prestasi akademik (IPK) rendah dan mahasiswa yang menunjukkan kemandirian rendah memiliki prestasi akademik (IPK) tinggi.

Berdasarkan fakta di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “hubungan antara kemandirian dan prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2003 Perguruan Tinggi “X” yang kos di Bandung”.

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini ialah :

(42)

8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Untuk memperoleh gambaran mengenai kemandirian dan prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2003 Perguruan Tinggi “X” yang kos di Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kemandirian dan prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2003 Perguruan Tinggi “X” yang kos di Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoretis

 Sebagai informasi mengenai hubungan antara kemandirian dan prestasi akademik pada mahasiswa bagi bidang ilmu Psikologi Pendidikan dan Psikologi Perkembangan.

 Sebagai masukan bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kemandirian dan prestasi akademik.

1.4.2 Kegunaan Praktis

(43)

9

 Sebagai gambaran bagi dosen tentang kemandirian dan prestasi akademik mahasiswa, yang dapat dimanfaatkan dalam upaya mengembangkan kemandirian dan meningkatkan prestasi akademik mahasiswa.

1.5 Kerangka Pikir

Pada saat menempuh pendidikan formal di perguruan tinggi, mahasiswa diharapkan memperoleh keberhasilan dalam bentuk prestasi akademik yang diperoleh dari evaluasi berupa ujian atau tes. Ujian atau tes di perguruan tinggi

terdiri atas Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS), yang diakumulasikan menjadi IP atau IPK. Indeks Prestasi (IP) yaitu angka yang menunjukkan prestasi mahasiswa dalam satu semester, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yaitu angka yang menunjukkan prestasi mahasiswa mulai dari semester pertama sampai dengan semester terakhir yang telah ditempuh secara kumulatif. Seorang mahasiswa dapat dikatakan memiliki prestasi belajar yang tinggi secara akademik apabila memperoleh IPK yang tinggi, demikian pula sebaliknya.

Menurut Gage & Berliner (1979), prestasi akademik merupakan hasil dari proses belajar yang dibantu dengan instruksi dan kegiatan belajar. Menurut Winkel (1987), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar

(44)

10

belajar yang dicapai tinggi. Sedangkan mahasiswa yang berada dalam lingkungan keluarga yang kurang mendukung pendidikannya dapat menghambat proses belajar sehingga prestasinya rendah.

Lingkungan pendidikan memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan kegiatan belajar-mengajar dan tercapainya tujuan pendidikan. Faktor lingkungan pendidikan menyangkut fasilitas belajar. Fasilitas belajar yang memadai dapat menunjang belajar mahasiswa dalam mencapai prestasi akademik, sedangkan fasilitas belajar yang kurang memadai kurang menunjang belajar mahasiswa dalam mencapai prestasi akademik (Winkel, 1987).

Proses belajar tidak hanya berupa perubahan tingkah laku, kecakapan, sikap, perhatian, tetapi juga mengerahkan kegiatan serta menuntut pemusatan perhatian. Secara lebih khusus (dihubungkan dengan proses belajar yang berlangsung di tempat pendidikan), Reilley & Lewis (1983, dalam Sumadi Suryabrata, 1998) mengatakan bahwa seseorang dikatakan telah belajar atau

mempunyai pengalaman belajar apabila perubahan tingkah lakunya terjadi akibat dari adanya instruksi.

(45)

11

prestasi yang tinggi. Sebaliknya, mahasiswa yang mempunyai inteligensi lebih rendah akan lebih kecil peluangnya untuk mencapai prestasi yang tinggi. Meskipun peranan inteligensi cukup penting, namun faktor-faktor lain juga banyak berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa.

Motivasi belajar diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri mahasiswa yang mendorong terjadinya kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu, agar tujuan yang dikehendaki tercapai. Mahasiswa yang memiliki motivasi kuat akan menginvestasikan banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar sehingga diharapkan dapat mencapai prestasi yang tinggi. Sedangkan mahasiswa yang memiliki motivasi rendah akan memberi sedikit energi untuk belajar sehingga kemungkinan mencapai prestasi yang tidak optimal.

Perasaan merupakan aktivitas psikis yang di dalamnya mahasiswa menghayati nilai-nilai dari suatu obyek. Perasaan senang akan berpengaruh terhadap semangat atau gairah belajar mahasiswa dalam mencapai prestasi akademik tinggi. Sebaliknya, perasaan tidak senang dapat memunculkan

rendahnya semangat belajar sehingga prestasi yang diperoleh rendah.

(46)

12

Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam diri mahasiswa dan rasa ketertarikan pada bidang atau hal tertentu dan rasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Mahasiswa yang berminat terhadap jurusan yang dipilihnya memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mencapai prestasi akademik yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak berminat terhadap jurusan tersebut.

Sedangkan kondisi fisik menunjuk pada tahap pertumbuhan, kesehatan jasmani, dan keadaan alat-alat indra. Kondisi fisik juga mempengaruhi prestasi. Keadaan kesehatan yang prima menciptakan kondisi fisik yang menunjang dalam belajar sehingga prestasi belajar yang dicapai mahasiswa tinggi. Sedangkan keadaan kesehatan yang terus-menerus terganggu menciptakan kondisi fisik yang menghambat kegiatan belajar sehingga prestasi belajar yang dicapai mahasiswa rendah.

Salah satu faktor internal yang mempengaruhi proses belajar adalah kemandirian. Menurut Steinberg (2002), salah satu tugas perkembangan yang utama pada masa remaja adalah mencapai kemandirian. Demikian juga pada

(47)

13

satu tugas dari tugas-tugas perkembangan yang harus dicapai oleh remaja sebagai persiapan untuk melangkah ke masa dewasa.

Steinberg (2002) membedakan kemandirian ke dalam tiga aspek. Aspek

pertama, kemandirian secara emosi (emotional autonomy). Emotional Autonomy terdiri atas empat bagian. Bagian pertama adalah de-idealized, yakni mahasiswa dapat mengubah pandangan idealnya terhadap orang tua. Bagian kedua adalah see their parents as people, yakni mahasiswa melihat orang tua mereka sebagai individu biasa yang dapat memiliki sikap berbeda dengan orang lain. Bagian ketiga adalah nondependency, yakni mahasiswa lebih bersandar pada kemampuannya sendiri, daripada membutuhkan bantuan orang tua. Bagian keempat adalah individuated, yakni mahasiswa merasa terlepas dan membentuk area pribadi dalam hubungannya dengan orang tua mereka.

Mahasiswa yang memiliki Emotional Autonomy tinggi mengalami proses belajar, seperti menentukan pendapatnya sendiri mengenai masa depan yang berkaitan dengan bidang akademik tanpa selalu meminta pendapat kepada orang tua karena belum tentu pendapat orang tua mereka selalu benar, memahami

(48)

14

mengalami proses belajar, seperti kurangnya kemampuan dalam menentukan pendapatnya sendiri, kurang memahami keterbatasan yang dimiliki orang tua, kurang mampu menyelesaikan sendiri permasalahannya, kurang mampu menentukan hal-hal yang tidak perlu diketahui oleh orang tua.

Aspek kedua adalah kemandirian dalam perilaku (behavioral autonomy). Behavioral autonomy terdiri atas tiga bagian. Bagian pertama adalah perubahan dalam kemampuan mengambil keputusan (changes in decision-making abilities), yakni mahasiswa menjadi lebih baik dalam berpikir hipotetis, sehingga dapat mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang yang mungkin terjadi atas pilihan yang dibuatnya, sampai pada akhirnya mereka menjadi lebih mampu untuk bertindak secara mandiri. Bagian kedua adalah perubahan dalam konformitas dan kerentanan terhadap pengaruh orang lain (changes in susceptibility to influence), yakni mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah, sehingga pendapat dan saran bisa diperoleh selain dari orang tua, seperti peer (teman sebaya) dan orang dewasa lainnya. Bagian ketiga adalah perubahan kepercayaan diri dalam pengambilan keputusan (changes in

feelings of self-reliance), yakni perubahan dalam kepercayaan diri berfokus pada penilaian mahasiswa mengenai dirinya, yaitu sejauh mana kemandirian dan kemampuan mereka dalam mengambil keputusan.

(49)

15

menyelesaikan sendiri tugas-tugas perkuliahan meskipun tugas-tugas tersebut tergolong sulit, maka mahasiswa dapat mengambil keputusan secara bebas dan melaksanakan keputusannya. Sebaliknya, mahasiswa yang memiliki Behavioral Autonomy rendah mengalami proses belajar, seperti kurang mampu mengambil keputusan berkaitan dengan kegiatan belajar, kurang mampu menentukan bidang studi di perguruan tinggi, kurang mampu menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan, maka mahasiswa kurang dapat mengambil keputusan secara bebas.

Aspek yang terakhir adalah kemandirian nilai (value autonomy). Ada tiga bagian yang mendasari perkembangan value autonomy pada mahasiswa. Bagian pertama adalah become increasingly abstract in the way they think about these sorts of issues, mahasiswa menjadi lebih abstrak dalam cara berpikir tentang segala hal. Bagian kedua adalah beliefs become increasingly rooted in general principles that have an ideological basis, mahasiswa memiliki kepercayaan yang berakar pada prinsip-prinsip umum yang mempunyai dasar ideologi. Bagian ketiga adalah beliefs become increasingly founded in the young persons own values, mahasiswa memiliki kepercayaan untuk menggunakan nilai-nilai dalam dirinya tanpa tergantung pada sistem nilai yang ditentukan oleh orang tua atau figur otoritas lain.

(50)

16

yakini benar mengenai perkuliahan meskipun orang tua tidak sependapat, maka mahasiswa dapat menggunakan prinsip-prinsip yang dimiliki dalam mengambil keputusan. Sebaliknya, mahasiswa yang memiliki Value Autonomy rendah mengalami proses belajar, seperti kurang dapat berpikir mengenai keberhasilan dalam bidang akademik, mengikuti teman-teman yang mencontek pada saat kuis atau ujian, kurang dapat mempertahankan pendapat sendiri, maka mahasiswa kurang dapat menggunakan prinsip-prinsip yang dimiliki dalam mengambil keputusan.

(51)

17

Faktor Internal : - Inteligensi - Motivasi Belajar - Perasaan

- Sikap - Minat

- Kondisi Fisik

Kemandirian

Mahasiswa Fakultas Psikologi • Emotional Autonomy Proses Prestasi yang Kos • Behavioral Autonomy Belajar Akademik

• Value Autonomy

Faktor Eksternal : - Lingkungan Keluarga - Lingkungan Pendidikan

(52)

18

Berdasarkan uraian di atas, peneliti berasumsi bahwa :

 Mahasiswa memiliki taraf kemandirian yang berbeda-beda

 Mahasiswa memiliki taraf prestasi akademik yang berbeda-beda

 Kemandirian memiliki kaitan dengan proses belajar

1.6 Hipotesis Penelitian

(53)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan mengenai hubungan antara kemandirian dan prestasi akademik sebagai berikut :

 Terdapat hubungan yang cukup erat antara kemandirian dan prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2003 Perguruan Tinggi ‘X’ yang kos di Bandung dengan koefisien korelasi 0,695. Hal tersebut berarti semakin tinggi kemandirian dalam diri mahasiswa, maka mahasiswa cenderung memiliki prestasi akademik yang tinggi. Sebaliknya, semakin rendah kemandirian dalam diri mahasiswa, maka mahasiswa cenderung memiliki prestasi akademik yang rendah.

(54)

64

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat diajukan beberapa saran yang sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian ini :

 Bagi para dosen diharapkan dapat mendorong mahasiswa agar lebih meningkatkan kemandirian sehingga dapat mencapai prestasi akademik yang optimal.

 Bagi para orang tua diharapkan untuk menciptakan lingkungan keluarga yang yang dapat meningkatkan kemandirian mahasiswa sehingga dapat mencapai prestasi akademik dan memberikan peluang kepada mahasiswa untuk menentukan bidang-bidang yang ingin digeluti sesuai dengan minat mereka.

 Bagi para mahasiswa diharapkan dapat terus meningkatkan kemandiriannya dan meningkatkan motivasi belajar guna menunjang peningkatan prestasi

akademik.

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Adams, Gerald R.; Berzonsky, Michael D. 2003. Blackwell Handbook Of Adolescence. Oxford : Blackwell Publishing.

Chaplin, J.P. 1968. Dictionary of Psychology. Jakarta : Manajemen PT RajaGrafindo Persada.

Gage, N. L.; Berliner, D. C; 1979. Educational Psychology, 2nd Edition. Chicago : Rand McNally College Publishing Company.

Hamalik, Oemar. 1991. Manajemen Belajar di Perguruan Tinggi. Pendekatan Sistem Kredit Semester (SKS). Bandung : Sinar Baru.

Husein, Umar. 2000. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Cetakan ketiga. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sitepu, Nirwana S. K. 1995. Analisis Korelasi. Bandung : Unit Pelayanan Statistik, Jurusan Statistik, FMIPA Universitas Padjajaran.

Steinberg, Lawrence. 2002. Adolescence. 6th Edition. New York : McGraw-Hill, Inc.

Suryabrata, Sumadi. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

(56)

Universitas Kristen Maranatha 66

DAFTAR RUJUKAN

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. Juni 2000. Pedoman Penulisan Skripsi. Bandung.

Joni. Skripsi. 2002. Hubungan antara Kemandirian dan Motif Berprestasi pada Mahasiswa Fakultas “X” Universitas “Y” yang Indekos di Kotamadya Bandung. Bandung : Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Gambar

Tabel minat
Tabel keberhasilan berarti yang pernah diraih selama kuliah
Tabel perasaan saat berhasil dalam bidang akademik
Tabel kepada siapa biasanya meminta saran berkaitan dengan bidang

Referensi

Dokumen terkait

Results of experiment indicated that feed comsumption, average body weight gain, feed conversion and carcass percentage were not affected (P&gt;0.05) by levels of Bacillus

The characteristic function of convolution of generated random variable from independent and identically exponential distribution with stabilizer constant is contructed

Standar Nasional Indonesia( SNI ) 03 – 1968 – 1990 Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar.. Badan Peneliti dan Pengembangan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Konsumsi nutrisi yang tidak adekuat dapat ditemukan pada pasien dengan IBD seperti vitamin.. A,C,D,E,

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN BARAK DALMAS. VOLUME :

[r]

Skripsi berjudul “Analisis Gangguan Sendi Tempromandibular (STM) Secara Auskultasi Pada Penderita Di Klinik Prostodonsia Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Jember”