• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of MANAJEMEN SEKOLAH EFEKTIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of MANAJEMEN SEKOLAH EFEKTIF"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

MANAJEMEN SEKOLAH EFEKTIF

Abdul Goffar1

1Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At-Taqwa Bondowoso Email : goffarabdul01@gmail.com

Naskah diterima: 15 Juni 2021, direvisi: 10 Juli 2021, diterbitkan: 10 Agustus 2022 ABSTRACT

Schools as formal educational institutions are required to produce graduates who have certain academic abilities, skills, attitudes and mentality, and personality. School success is a micro- measure that is based on the goals and objectives of education at the school level in line with national education goals and the extent to which that goal can be achieved in a certain period in accordance with the length of education that takes place at school. From the point of view of the success of the school, it is then known that an effective school refers to the extent to which the school can achieve the educational goals and objectives that have been set. In other words, the school is called effective if the school can achieve what has been planned. In this article the author tries to provide an overview of the concept of effective schools that include the understanding of effective schools, the concept of effective schools, the characteristics and characteristics of effective schools, efforts made to make schools effective and effective school leadership.

Keywords: Management, Effective school.

ABSTRAK

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dituntut untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik, keterampilan, sikap dan mentalitas, serta kepribadian tertentu. Keberhasilan sekolah merupakan ukuran mikro yang didasarkan pada tujuan dan sasaran pendidikan pada jenjang sekolah yang sejalan dengan tujuan pendidikan nasional dan sejauh mana tujuan tersebut dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan lama pendidikan yang ditempuh. tempat di sekolah. Dari sudut keberhasilan sekolah, maka diketahui sekolah efektif mengacu pada sejauh mana sekolah dapat mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain sekolah dikatakan efektif apabila sekolah dapat mencapai apa yang telah direncanakan. Dalam artikel ini penulis mencoba memberikan gambaran tentang konsep sekolah efektif yang meliputi pengertian sekolah efektif, konsep sekolah efektif, ciri dan ciri sekolah efektif, upaya yang dilakukan untuk menjadikan sekolah efektif dan kepemimpinan sekolah efektif.

Kata Kunci: Manajemen, sekolah yang efektif PENDAHULUAN

Sekolah adalah tempat pendidikan kedua setelah keluargayang bertugas membantu lingkungan keluarga dalam mendidik, mengajar, memperbaiki serta memperluas wawasan dan tingkah laku anak didik. Sekolah merupakan garda terdepan dalam sebuah agen perubahan di masa mendatang. Sebagai institusi pendidikan formal, sekolah dituntut untuk menghasilkan lulusan yang memiliki

(2)

2 kemampuan akademik, sikap dan keterampilan, mental dan kepribadian tertentu sehingga mereka dapat melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi atau bekerja pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.

Sejalan dengan tuntutan masyarakat terhadap kualitas pendidikan di Indonesia, belakangan ini banyak muncul gerakan persekolahan modern dengan berbagai label, seperti Sekolah Terpadu, Sekolah Percontohan, Sekolah Unggul, Sekolah Berprestasi.

Ada pula yang memberi predikat sekolah berstandar nasional (SBN) dan sekolah berstandar internasional (SBI). Padabeberapa negara maju gerakan ini dinamakan dengan gerakan Sekolah Efektif. Sekolah efektif merupakan sekolah yang mengacu pada kemampuan atau proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Ukuran sekolah efektif dapat dilihat dari sejauh mana sekolah mampu mencapai sasarannya. Keefektifan sekolah juga dapat ditinjau dari faktor input, proses dan output sekolah secara keseluruhan dan bagaimana hubungan antara ketiganya.Sekolah efektif bukan sekedar tentang bagaimana sekolah mencapai sasaran atau tujuannya, tetapi berkaitan erat dengan komponen-komponen sistem dengan mutu sekolah. Sekolah dituntut untuk dapat memberdayakan semua komponen yang ada di sekolah baik internal maupun eksternal, memiliki sistem manajemen yang baik, fleksibelitas, transparan dan kerjasama yang kuat antara semua komponen system.efektivitas sekolah merujuk pada pemberdayaan semua komponen sekolah sebagai organisasi tempat belajar berdasarkan tugas pokok dan fungsinya masing- masing dalam struktur program.

Melalui Tulisan ini kami mencoba menjelaskan untuk bisa mempelajari dan memahami tentang sekolah efektif yang merupakan sebuah terobosan dalam dunia pendidikan.

METODE PENELITIAN

Adapun jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau library research, yakni penelitian yang dilakukan melalui mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah yang bertujuan dengan obyek penelitian atau pengumpulan data yang bersifat kepustakaan, atau telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya tertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan.

HASIL DAN DISKUSI 1. Pengertian Sekolah Efektif

Sekolah efektif adalah sekolah yang memiliki hasil guna melalui input, proses, dan output yang baik, di dalamnya dijumpai manajemen dan kepemimpinan yang mampu mengarahkan semua sumber daya sekolah untuk kepentingan pencapaian tujuan sekolah, adanya kepuasan kerja para personel dan lulusan berkualitas serta mengarahkan perubahan sekolah secara antisipatif dan produktif.(Syadali, 2013: 2)

Sammons, Hilmans dan Mortimore memberikan definisi Sekolah efektif adalah “one in which pupils progress further than might be expected from consideration of its intake. In other word an effective schools add sextravaluetoits students outcome incomparison withot her schools serving similar intakes. By contrastanin effective school is one in which students make less progress than expected given their character isticat in take”.(Mortimore, 1995: 3) Sekolah efektif merupakan satu hal di mana kemajuan para siswa lebih baik dari kondisi yang biasa diharapkan atau sekolah efektif itu sekolah yang memberikan nilai lebih pada peserta didiknya dibandingkan sekolah lain yang memiliki karakteristik yang sama.

(3)

3 Taylor(1991) memberikan pengertian sekolah efektif adalah sekolah yang mengorganisasikan dan memanfaatkan semua semua sumber daya yang dimilki oleh sekolah untuk menjamin semua siswa (tanpa memandang rasa, jenis kelamin maupun status sosial ekonomi) bisa mempelajari kurikulum yang esensial disekolah.(Kristiawan, 1995: 3) Sedangkan Supardi memberikan definisi sekolah efektif adalah sekolah yang memiliki kemampuan memberdayakan setiap komponen penting sekolah, baik secara internal maupun eksternal, serta memiliki sistem pengelolaan yang baik, transparan dan akuntabel dalam rangka mencapai tujuan, visi misi sekolah secara efektif dan efisien.(Supardi, 2013: 2)

Cheng (1996) memberikan gambaran bahwa sekolah dikatakan efektif jika mempunyai kapasitas untuk memaksimalkan pencapaian tujuan-tujuan dan fungsi sekolah. Edmons (1979 &1983), seperti dikutip dalam Richards (1991), memberi pernyataan bahwa sekolah yang efektif dapat dinilai dari perubahan- perubahan dalam karakteristik organisasional sekolahnya, focus pada pendidikan, kepemimpinan intruksional, ekspektasi-ekspektasi akademik yang tinggi, ketertiban, dan suasana sekolah yang positif.(Raihani, 2010: 8)

Dari pengertian beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sekolah efektif adalah sekolah yang mampu mencapai target-target yang telah ditetapkan sebelumnya, visi-misi, dan tujuannya dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya yang ada di dalam sekolah tersebut serta memiliki iklim sekolah yang mendukung kegiatan pembelajaran dan output yang dihasilkan oleh sekolah dapat bermanfaat bagi lingkungannya.

2. Konsep Sekolah Efektif

Konsep tentang Sekolah Efektif muncul berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di berbagai Negara. Riset awal membuktikan hal-hal berikut: Coleman (1966) memberikan laporkan Di Amerika Serikat“Siswa yang berprestasi tinggi di sekolah dan mampu melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi dan hidupnya berhasil adalah siswa yang berasal dari keluarga yang sosial ekonominya tinggi. Sedangkan siswa yang prestasinya rendah, tidak mampu belajar di sekolah, drop out, tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi serta tidak mempunyai motivasi belajar adalah siswa yang berasal dari keluarga yang sosial ekonominya rendah.(Syarifudin, 2015: 89)

Robbins (1962) melaporkan bahwa Di Inggris, Hampir semua siswa yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi berasal dari keluarga yang ayahnya mempunyai profesi yang tinggi. Hanya 2% siswa yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi berasal dari keluarga yang ayahnya tidak mempunyai kecakapan atau pendidikan yang memadai.Selanjutnya Pusat Penelitian Pengukuran dan Evaluasi NSW, (1960-1970) Australia, menyatakan bahwa pendapat atau pandangan orang tua tentang nilai-nilai pendidikan sangat berpengaruh terhadap prestasi pembelajaran anak di sekolah. Berdasarkan pendapat atau pandangan orang tua tersebut, dapat diprediksi prestasi siswa di sekolah, kapan siswa drop out, dan jenis pekerjaan apa yang akan ditekuninya.(Syarifudin, 2015: 90)

Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa latar belakang keluarga merupakan faktor penting yang menentukan prestasi atau keberhasilan siswa di sekolah. Apa yang dibawa siswa ke sekolah jauh lebih penting daripada proses yang terjadi di dalam sekolah. Sekolah tidak dapat membuat perubahan yang signifikan terhadap siswa.

Pada kenyataannya, terdapat sekolah-sekolah yang secara konsisten menghasilkan siswa-siswa berprestasi tinggi, melanjutkan ke jenjang yang lebih

(4)

4 tinggi serta lebih berhasil hidupnya, apapun latar belakang keluarga siswa. Di Amerika Serikat, penelitian Weber (1971), Austin (1978), Brookeover & Lezotte (1979), Edmonds & Frederickson (1979), Phi Delta Kappa (1980), secara meta analisis memberikan kesimpulan bahwa sekolah tersebut mempunyai ciri-ciri:

kepemimpinannya kuat, memiliki harapan yang tinggi bagi siswa dan guru, lingkungannya yang kondusif, kepala sekolah yang berperan sebagai “instructional leader”, kemajuan prestasi belajar siswa sering dimonitor, adanya Dukungan pelibatan orang tua secara aktif. adanyajaminan mutu, responsive terhadap tantangan dan antisipatif terhadap perubahan yang diakibatkan dari berubahnya tatanan internal sehingga tidak menimbulkan keadaan bergejolak dalam mendukung kemajuan sekolah.

Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, lembaga pendidikan harus melakukan berbagai penataan. Salah satunya adalah pembenahan dibidang menejemen. Manajemen yang baik akan menjadikan sekolah tersebut berhasil mencapai tujuan dan sasaran pendidikan. Berdasarkan sudut pandang keberhasilan sekolah tersebut, kemudian dikenal dengan sekolah efektif. Pengertian umum sekolah efektif juga berkaitan dengan perumusan apa yang harus dikerjakan dengan apa yang harus dicapai. Sehingga sekolah dikatakan efektif jika terdapat hubungan yang kuat antara apa yang telah dirumuskan untuk dikerjakan dengan hasil-hasil yang dicapai oleh sekolah.Jadi konsep sekolah efektif adalah sekolah yang mampu mengoptimalkan semua masukan dan proses bagi ketercapaian output pendidikan, yaitu prestasi sekolah, terutama prestasi siswa yang ditandai dengan dimilikinya semua kemampuan berupa kompetensi yang dipersyaratkan didalam belajar.

3. Ciri-ciri dan Karakteristik Sekolah Efektif

Terdapat beberapa ahli yangmemberikanidentifikasi ciri-ciri dan karakteristik sekolah efektif diantaranya adalah David A. Squires dkk., (1983) merumuskan ciri- ciri sekolah efektif yaitu: (a) adanya standar disiplin yang berlaku bagi kepala sekolah, guru, siswa, dan karyawan di sekolah; (b) memiliki suatu keteraturan dalam rutinitas kegiatan di kelas; (c) mempunyai standar prestasi sekolah yang sangat tinggi; (d) siswa diharapkan mampu mencapai tujuan yang telah direncanakan; (e) siswa diharapkan lulus dengan menguasai pengetahuan akademik; (f) adanya penghargaan bagi siswa yang berprestasi; (g) siswa berpendapat kerja keras lebih penting dari pada faktor keberuntungan dalam meraih prestasi; (h) para siswa diharapkan mempunyai tanggung jawab yang diakui secara umum; dan (i) kepala sekolah mempunyai program inservice, pengawasan, supervisi, serta menyediakan waktu untuk membuat rencana bersama-sama dengan para guru dan memungkinkan adanya umpan balik demi keberhasilan prestasi akademiknya (Squires, 1983: 109).

Jaap Scheerens menyatakan bahwa sekolah yang efektif mempunyai lima ciri penting yaitu; (a) kepemimpinan yang kuat; (b) penekanan pada pencapaian kemampuan dasar; (c) adanya lingkungan yang nyaman; (d) harapan yang tinggi pada prestasi siswa; (e) dan penilaian secara rutin mengenai program yang dibuat siswa (Mordiyanto, 2007: 5).

Sementara itu menurut Mortimore sekolah efektif mempunyai karakteristik sebagai berikut: (a) Sekolah memiliki visi dan misi yang jelas dan dijalankan dengan konsisten; (b) Lingkungan sekolah yang baik dan adanya disiplin serta keteraturan di kalangan pelajar dan staf; (c) Kepemimpinan kepala sekolah yang kuat; (d) Penghargaan bagi guru dan staf serta siswa yang berprestasi; (e) Pendelegasian wewenag yang jelas; (f) Dukungan masyarakat sekitar; (g) Sekolah

(5)

5 mempunyai rancangan program yang jelas; (h) Sekolah mempunyai fokus sistemnya tersendiri; (i) Pelajar diberi tanggung jawab; (j) Guru menerpakan pembelajaran yang inovatif; (k) Melakukan evaluasi yang berkelanjutan; (l) Kurikulum sekolah yang terancang dan terintegrasi satu sama lainnya; (m) Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam membantu pendidikan anak- anaknya.(Kristiawan, 2017: 108)

Menurut AhmadSyadali dalambukunya ”Manajemen Sekolah”, Karakteristik sekolah efektif adalah aspek-aspek proses persekolahan yang berkontribusi terhadap hasil belajar siswa. Terdapat 10 karakteristik sekolah efektif, yaitu :

a. Perencanaan, dikatakan efektif, apabila;

1) Program kerja tahunan strategis tersusun sesuai dengan kondisi yang dihadapi Program dan kegiatan tahunan yang direncanakan sesuai dengan dokumen perencanaan lainnya yang telah disusun.

2) Setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan mengacu kepada dokumen perencanaan yang sudah disepakati dalam musyawarah.

3) Program kegiatan strategis yang muncul karena adanya kebijakan baru tetap dapat dilakukan sesuai ketentuan.

4) Komponen program dan kegiatan yang direncanakan telah mengacu kepada 8 (delapan) standar nasional pendidikan.

b. Manajemen dan pengembangan kurikulum, dikatakan efektif apabila;

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersusun sesuai dengan kondisi potensi sekolah dan isu terkini.

2) Silabus dan RPP menjadi acuan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sehari-hari

3) Kompetensi dasar semua bidang studi dapat tercapai

4) Guru di dalam KBM secara konsisten memasukkan pendidikan karakter, kecakapan hidup, sosial-budaya, kearifan lokal.

c. Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dikatakan efektif apabila;

1) Para pendidik dengan mempertimbangkan tugas tambahannya mengajar sesuai dengan jam wajib minimal.

2) Para pendidik mengajar sesuai dengan kualifikasi dan kompetensinya KBM dan pelayanan administrasi dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan

3) Pendidik dan Tenaga Kependidikan lebih sejahtera

4) Peningkatan kapasitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan d. Manajemen peserta didik dikatakan efektif apabila ;

1) Mekanisme penerimaan peserta didik baru memetakan dan mendapatkan siswa terbaik

2) Terbinanya mental, spiritual, dan disiplin peserta didik

3) Terpilihnya peserta didik yang berprestasi sesuai minat dan bakatnya melalui kegiatan ekstrakurikuler

4) Kemajuan dan perkembangan peserta didik menjadi tanggung jawab bersama antara sekolah dan orang tuanya.

e. Manajemen pembiayaan, akan menjadi efektif apabila ;

1) DSP tahunan dan bulanan ditetapkan sesuai dengan kesepakatan 2) Penyaluran dana BOS dan DSP sesuai dengan peruntukannya

3) Siswa miskin mendapatkan keringanan / pembebasan pembiayaan Sekolah 4) Mudahnya stakeholders dan shareholders mengetahui pengelolaan keuangan

madrasah/sekolah.

f. Manajemen Sarana Prasarana, dikatakan efektif apabila:

(6)

6 1) KBM lebih menarik dan mudah dimengerti melalui bantuan media ICT 2) Materi kegiatan di Laboratorium tercukupi

3) Kegiatan olahraga dan Ibadah lebih ramai diminati dengan penyediaan kelengkapan sarana prasarananya

4) Peminjaman buku di perpustakaan lebih mudah dan cepat 5) Siswa merasa nyaman dan sehat bermain dan istirahat

6) Aset tercatat, terkontrol, tersimpan dan terpelihara dengan baik.

g. Penilaian, akan menjadi efektif apabila ;

1) Kompetensi peserta didik dinilai sesuai dengan alat ukur yang dipakai 2) Peserta didik selalu siap menghadapi evaluasi

3) Standar KKM dapat terlampaui.

h. Pembinaan dan penjaminan mutu, dikatakan efektif apabila ;

1) Terlaksananya pembinaan dan penjaminan mutu PTK secara continue dan konsisten

2) Pembina dan Penjamin mutu dapat melaksanakan, menyampaikan materi binaannya

3) Pendidik dan Tenaga Kependidikan memahami dan melaksanakan materi pembinaan.

i. Pengawasan dan Pengendalian, akan menjadi efektif apabila ;

1) Terlaksananya pengawasan dan pengendalian program dan kegiatan secara continue dan konsisten

2) Pengawas dan pengendali program dan kegiatan dapat melaksanakan pengawasan dan pengendaliannya di satuan Pendidikan

3) Pendidik dan Tenaga Kependidikan melaksanakan program dan kegiatan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

j. Review dan evaluasi, dikatakan efektif apabila ;

1) Terevaluasi setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan

2) Setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan terdapat laporannya

3) Laporan evaluasi program dan kegiatan tahunan dijadikan bahan perencanaan program dan kegiatan satu tahun yang yang datang.(Syadali, 2013: 20)

4. Upaya yang Dilakukan menjadikan Sekolah Efektif

Moerdiyanto memberikan pendapat bahwa untuk meningkatkan efektivitas sekolah dapat dilakukan: (a) komunikasi yang terbuka;(b) pengambilan keputusan bersama; (c) memperhatikan kebutuhan guru; (d) memperhatikan kebutuhan siswa, dan; (e) mengusahakan adanya keterpaduan Sekolah dan Masyarakat (Moerdiyanto, 2007: 7-9)

Sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:

a. Komunikasi yang terbuka,

Secara umum komunikasi di antara para pemegang peran diusahakan meningkat dari sebelumnya.terdapat beberapa perbedaan tingkat keterbukaan dan cara pendekatan yang dikomunikasikan pada setiap sekolah. Pada beberapa sekolah masalah-masalah disampaikan untuk menjadi perhatian para pemegang peran melalui rapat, diskusi informal dan surat (kepada orang tua siswa) atau melalui kegiatan sekolah biasa (misalnya pada upacara bendera setiap hari Senin).

Disisi lain frekuensi dan kesempatan untuk menerima umpan balik sangat minim, walaupun pemegang peran merasa bahwa keadaan sekarang lebih baik daripada sebelumnya. Dengan adanya komunikasi yang lebih terbuka/transparan, maka

(7)

7 para pemegang peran akan merasa lebih positif mengenai sekolah. Hal ini dapat menciptakan dasar yang kuat untuk mendukung pengembangan sekolah melalui peran serta para pemegang peran.

b. Pengambilan keputusan bersama

Secara umum para pemegang peran diupayakan mengalami lebih banyak tanggung jawab dalam pengambilan keputusan. Tingkat pengambilan keputusan yang harus diambil oleh para pemegang peran berbeda antara satu sekolah dengan sekolah yang lain. Seluruh pemegang peran mengalami peningkatan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan dibandingkan dengan sebelumnya. Para pemegang peran merasa lebih terlibat di dalam proses tersebut dan yakin bahwa Kepala Sekolah menghargai pendapat mereka. Hirarki pengambilan keputusan telah ditetapkan dan menunjukkan keputusan apa dan oleh siapa yang diperoleh bagi masing-masing pemegang peran.

c. Memperhatikan Kebutuhan Pendidik

Sekolah lebih memperhatikan kebutuhan pendidik, karena hal ini dapat memberikan berbagai tingkatan motivasi.Kebutuhan pendidik termasuk juga kesejahteraan, pengembangan profesional dan bantuan dalam pengajaran. Apabila kesejahteraan pendidik terjamin, maka pendidik dapat memberi perhatian yang lebih kepada proses pembelajran. Para pendidik didukung meningkatkan kualifikasi pendidikan untuk melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi. Dukungan dari kepala sekolah mengenai kenaikan pangkat bagi pendidik dan tenaga kependidikan serta kebutuhan pengembangan professional dikomunikasikan kepada guru, bahwa hal tersebut penting demi tercapainya tujuan pendidikan sekolah.

d. Memperhatikan Kebutuhan Siswa

Sekolah yang memperhatikan kebutuhan siswa lebih diterima oleh siswa, orang tua dan masyarakat. Kebutuhan siswa termasuk pula peningkatan pengajaran, memberikan waktu pengajaran tambahan untuk persiapan Ujian Nasional, menambah kegiatan ekstra kurikuler, melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan mengenai masalah-masalah mereka, serta mengembangkan program pelatihan keterampilan (ekstra kurikuler) untuk mempersiapkan ke dunia kerja. Semua sekolah yang melakukan pembaharuan menyenangkan bagi para siswa sehingga siswa merasa betah berada di Sekolah. Dengan memberikan ketrampilan yang menarik dan peningkatan kegiatan ekstra, siswa akan lebih termotivasi untuk pergi ke sekolah. Salah satu hasilnya adalah apabila kebutuhan siswa lebih diperhatikan, maka para siswa akan tertarik untuk bergabung.

e. Keterpaduan Sekolah dan Masyarakat

Sekolah mempunyai peran sosial penting dalam masyarakat.Yang termasuk masyarakat dalam konteks ini adalah orang tua siswa dan masyarakat setempat.Komite Sekolah adalah alat utama untuk saling bertemu bagi sekolah dan orang tua siswa. Biasanya rekomendasi kepala sekolah dikaji ulang dalam rapat Komite Sekolah dan anggotanya memutuskan rekomendasi mana yang akan didukung sebagai masalah utama yang perlu didanai. Rekomendasi kepala sekolah didasarkan pada perhatian tersebut, namun tercermin dalam pemikiran pendidik, siswa, orang tua siswa dan masyarakat.Perhatian pemegang peran telah dikomunikasikan secara formal melalui rapat atau secara informal melalui diskusi perseorangan dengan kepala sekolah.

5. Kepemimpinan Sekolah Efektif

Pengertian kepemimpinan tidak dapat dibatasi secara pasti, termasuk pengertian kepemimpinan efektif di sekolah. Namun, sejumlah rujukan

(8)

8 menjelaskan bahwa kepemimpinan efektif di sekolah dapat terkait dengan kepemimpinan kepala sekolah pada sekolah yang efektif.Atas dasar pandangan ini, maka kepemimpinan efektif di sekolah dapat dimengerti sebagai bentuk kepemimpinan yang menekankan kepada pencapaian prestasi akademik dan non akademik sekolah.Dengan demikian, pemimpin pendidikan efektif selalu berkonsentrasi untuk menggerakkan faktor-faktor potensial bagi ketercapaian tujuan sekolah.Sebagai pemimpin pendidikan kepala sekolah efektif mampu menunjukkan kemampuannya mengembangkan potensi-potensi sekolah, guru, dan siswa untuk mencapai prestasi maksimal.(Daryanto, 2011: 99)

Telah menjadi harapan masyarakat bahwa kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan selayaknya mampu memimpin dirinya sendiri dan mempunyai kelebihan dibandingkan dengan yang lainnya. Untuk meningkatkan kualitas diri, banyak upaya yang dapat ditempuh. Adair (1984) menawarkan ada lima hal yang dapat dilakukan, yaitu: (a) mengenal diri sendiri dengan Strength, Weaknesess, Opportunities, Threats (SWOT), (b) berusaha memiliki Kredibilitas, Akseptabilitas, Moralitas, dan Integritas (KAMI), (c) mempelajari prinsip-prinsip kepemimpinan, (d) menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan, dan (e) belajar dari umpan balik.(Rodliyah, 2012: 350)

Kepala sekolah efektif harus mengetahui (a) mengapa pendidikan yang baik diperlukan di sekolah, (b) apa yang diperlukan untuk meningkatkan mutu sekolah, dan (c) bagaimana mengelola sekolah untuk mencapai prestasi terbaik.

Kemampuan untuk menguasai jawaban atas ketiga pertanyaan ini akan dapat dijadikan standar kelayakan apakah seseorang dapat menjadi kepala sekola efektif atau tidak.

Greenfield (1987) dan Manasse, (1985) memberikan identifikasi Secara umum ciri dan perilaku kepala sekolah efektif dapat dilihat dari tiga hal pokok, yaitu: (a) kemampuannya berpegang kepada citra atau visi lembaga dalam menjalankan tugas; (b) menjadikan visi sekolah sebagai pedoman dalam mengelola dan memimpin sekolah; dan (c) memfokuskan aktifitasnya kepada pembelajaran dan kinerja guru di kelas.(Dharma, 2007: 10-11)

Berdasarkan hasil kajian pada berbagai sekolah unggulan yang telah sukses mengembangkan program-programnya, Martin, Wilower dan Kmetz seperti dikutip Adang (2014) mengemukakan indikator kepemimpinan sekolah efektif, sebagai berikut:

a. Memiliki visi yang kuat tentang masa depan sekolahnya dan mampu mendorong semua warga sekolah untuk mewujudkannya.

b. Memiliki harapan yang tinggi terhadap prestasi peserta didik dalam kinerja seluruh warga sekolah.

c. Senantiasa memprogramkan dan menyempurnakan diri untuk mengadakan pengamatan terhadap berbagai aktifitas guru dan pembelajaran di kelas serta memberikan umpan balik positif dan konstruktif dalam memecahkan masalah dan memperbaiki pembelajaran.

d. Mendorong pemamfaatan waktu secara efisien dan merancang prosedur untuk meminimalisir stres dan konflik negatif.

e. Mendayagunakan berbagai sumber belajar dan melibatkan seluruh warga sekolah secara kreatif, produktif dan akuntabel.

f. Memantau kemajuan peserta didik secara individual maupun kelompok serta memanfaatkan informasi untuk mengarahkan perencanaan pembelajaran.

(9)

9 g. Melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkesinambungan.(Adang, 2014:

151)

Dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin yang efektif di sekolah, selama periode kepemimpinannya kepala sekolah dapat melaksanakan hal-hal berikut (Dharma, 2007: 13-15) : Tahun PertamaDalam tahun pertama masa bakti kepemimpinannya, kepala sekolah efektif dapat melakukan hal-hal berikut:

(a)Menerima tanggungjawab sebagai kepala sekolah. Jika masih menekankan kepada administrasi dan disiplin, membiarkan guru mengajar di kelas, maka ia perlu merubah wawasannya menuju manajemen sekolah efektif; (b)Menetapkan tujuan dan menetapkan norma-norma atas dasar kebijakan yang telah digariskan oleh dinas pendidikan, nilai masyarakat, dan tentunya visinya sendiri tentang sekolah unggul; (c)Berkonsentrasi kepada upaya-upaya pembelajaran dan mulai melakukan kunjungan kelas;(d) Mengembangkan aktifitas dan struktur sesuai dengan tujuan, norma, dan maksud pendidikan;(e)Menyusun kalender akademik untuk menghindari hambatan belajar siswa, waktu perencanaan guru, dan seterusnya;(f)Mendukung saluran-saluran untuk melakukan komunikasi terbuka, pengambilan keputusan, dan problem-solving. Berusaha untuk memantapkan atmosfir kolegial;(g) Memperhatikan pertemuan dewan guru dalam memecahkan persoalan; (h) Merencanakan pementapan dan orientasi akademik; (i) Merencanakan sistem pemberian penghargaan bagi siswa dan staf; (j) Berinisiatif membangkitkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat.

Tahun Kedua, Di tahun kedua ini, kepala sekolah efektif menindaklanjuti ide- ide pada tahun pertama dengan kegiatan nyata, termasuk: (a) Memantapkan iklim akademik sekolah, harapan berprestasi tinggi dalam keterampilan dasar, penilaian kemajuan, dan prestasi siswa. Minat staf harus dikonsentrasikan ke hal-hal tersebut;

(b) Mendorong kepekaan sekolah terhadap masyarakat; (c) Mentransformasi visi sekolah efektif kepada staf, siswa, dan orang tua; (d) Beralih dari fokus persoalan yang sempit menuju orientasi program yang lebih luas; (e) Tampil percaya diri dan lebih visibel di jalan, kelas, halaman sekolah, dan masyarakat; (f) Berinisiatif melakukan observasi kelas dan kegiatan supervisi instruksional; (g) Menjadwal peristiwa pelatihan instruksional; (h) Memberi dukungan secara kontinyu kepada staf selama sesuai dengan tujuan sekolah yang lebih luas; (i) Menjalin hubungan yang baik dengan komunitas sekolah, termasuk staf, siswa, orang tua, dan lingkungan; selalu memperlakukan staf, siswa, orang tua, dan pihak lain dengan rasa hormat.

Tahun ketiga, Pada tahun ketiga ini, kepala sekolah efektif pada dasarnya menyempurnakan implementasi perubahan iklim dan prosedur sekolah dan melanjutkan reformasi. Dalam hal ini, kepala sekolah dapat melakukan hal-hal berikut: (a) Melanjutkan menyusun dan mentransformasi tujuan personal dan sekolah yang sejalan dengan pemerintah; (b) Memantau proses dan program instruksional; (c) Mengkoordinasikan program instruksional, dengan memantapkan prestasi; (d) Mengambil peran penting dalam pengembangan program dan evaluasi dan keputusan tentang seleksi materi instruksional; (e) Merencanakan dan menjadwal untuk penggunaan material dan sumber daya personil secara optimal;

(f) Mengorganisasi pelatihan inservice guru dalam bidang khusus dan teknik pengelolaan kelas; (g) Tetap mempertimbangkan riset yang relafan dan gagasan untuk kepemimpinan efektif, sekolah efektif, dan pembelajaran efektif; (h) Menyempurnakan standar kinerja guru, siswa, staf, dan diri sendiri.

(10)

10 KESIMPULAN

Sekolah efektif adalah sekolah yang mampu mencapai target-target yang telah ditetapkan sebelumnya (visi, misi, dan tujuannya dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya yang ada di dalam sekolah tersebut serta memiliki iklim sekolah yang mendukung kegiatan pembelajaran dan output yang dihasilkan oleh sekolah dapat bermanfaat bagi lingkungannya.

Sekolah Efektif mempunyai lima ciri penting yaitu; (a) kepemimpinan yang kuat; (b) penekanan pada pencapaian kemampuan dasar; (c) adanya lingkungan yang nyaman; (d) harapan yang tinggi pada prestasi siswa; (e) dan penilaian secara rutin mengenai program yang dibuat siswa.

Terdapat beberapa upaya Untuk meningkatkan efektivitas sekolah yaitu: (a) komunikasi yang terbuka; (b) pengambilan keputusan bersama; (c)memperhatikan kebutuhan guru; (d)memperhatikan kebutuhan siswa, dan; (e)mengusahakan adanya keterpaduan Sekolah dan Masyarakat

Secara umum ciri dan perilaku kepemimpinan sekolah efektif dapat dilihat dari tiga hal pokok, yaitu: (a) kemampuannya berpegang kepada citra atau visi lembaga dalam menjalankan tugas; (b) menjadikan visi sekolah sebagai pedoman dalam mengelola dan memimpin sekolah; dan (c) memfokuskan aktifitasnya kepada pembelajaran dan kinerja guru di kelas.

BIBLIOGRAPHY

Adang. (2014), Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Konsep, Strategi, dan inovasi menuju sekolah efektif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Daryanto, (2011), Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pembelajaran, Yogyakarta:

PENERBIT GAVA MEDIA

Dharma, Surya MPA, Ph.D, (2007), Kepemimpinan Pendidikan Persekolahan Yang Efektif, Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan

Kristiawan, Muhammad, (2017), Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Deepublish Moerdiyanto, (2007), Manajemen Sekolah Indonesia Yang Efektif Melalui Penerapan Total

Quality Management, Malaysia IMEC

Mortimore, Hillman, (1995), Key Characteristic of Effective School: A Review of School Effectiveness Research, London: OFSTE

Raihani. (2010), Kepemimpinan Sekolah Transformatif, Yogyakarta: LkiS Yogyakarta Rodliyah, St. Dr. Hj. M.Pd, (2012), Kepemimpinan Efektif Dalam Upaya Peningkatan

Mutu Pendidikan Di Sekolah Menengah, Jurnal Edukasi Vol. 4 No 1,

Squires, David A. et al., (1983), Effective School and Class Room: A Research Based Perspective, Virginia: Association for Supervision Curriculum Development

Supardi, (2013), Sekolah Efektif: Konsep Dasar dan Prakteknya, Jakarta: Raja Grafindo Persada

Syadali, Ahmad, (2013), Manajemen Sekolah/Madrasah Unggul, Jakarta: Repository upi Syarifudin, U. (2015), Manajemen Sekolah Efektif dan Unggul Jurnal Education Volume

7 Number 2

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Hetika (2008:23) prestasi belajar ialah pencapaian dalam keahlian pengetahuan. Terdapat dua faktor yang bisa mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor eksternal

1.. dalam pengembangan metode pengukuran kinerja rantai pasok komoditi pertanian khususnya sayuran dan diharapkan dapat menginspirasi dalam pengembangan topik-topik

Hubungan keluarga sedarah yang menimbulkan hubungan istimewa adalah hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat yaitu hubungan antara seseorang dengan

Pada skematika tersebut busana yang dikenakan oleh sultan Hamengku Buwono IX diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: busana keraton dan busana non-keraton. Busana keraton diuraikan

Bagian ini merupakan bagian utama artikel hasil penelitian dan biasanya merupakan bagian terpanjang dari suatu artikel. Hasil penelitian yang disajikan dalam bagian

ergonomis karena belum pernah mendapatkan pelatihan mengenai sikap kerja yang baik dalam aktivitas menangani pasien. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti ingin

Namun anda dapat melihat bahwa ada gambar sampul buku di sebelah kiri atas, ada logo instansi di sebelah kanan atas, kemudian ada garis kuning melintang yang turut