• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Neutrofil Limfosit Ratio Dengan Mortalitas Pasien Coronavirus (COVID19) Derajat Berat di RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN 2020-2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Hubungan Neutrofil Limfosit Ratio Dengan Mortalitas Pasien Coronavirus (COVID19) Derajat Berat di RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN 2020-2021"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

MEDAN TAHUN 2020-2021

SKRIPSI

Oleh :

RASYIDAH NUR ZAIN 1908260032

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN

2023

(2)

HUBUNGAN NEUTROFIL LIMFOSIT RATIO (NLR) DENGAN MORTALITAS PASIEN CORONAVIRUS (COVID19) DERAJAT BERAT DI RSUD DR PIRNGADI

MEDAN TAHUN 2020-2021

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Oleh :

RASYIDAH NUR ZAIN 1908260032

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN

2023

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah Subhanahu Wata‘ala, karena rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ― Hubungan Neutrofil Limfosit Ratio (NLR) dengan Mortalitas Pasien COVID19 Derajat Berat di RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN 2020- 2021‖ sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad Shalallahu ‗Alaihi Wassalam, yang telah membawa zaman jahiliyah menuju jaman yang penuh ilmu pengetahuan.

Dalam Penyusunan skripsi ini,tentunya penulis banyak menemui hambatan dan kendala. Namun berkat bantuan, bimbingan dan kerja sama yang ikhlas dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Siti Masliana Siregar,Sp.THT-KL(K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

2. dr. Desi Isnayanti,M,Pd.Ked selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

3. Ibu dr. Hapsah, M.Ked (P),Sp.P. Selaku Dosen Pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak dr. Amiruddin, M.Ked (P).P. Selaku Penguji 1 saya. Terima kasih atas waktu, ilmu serta masukkan yang berharga hingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.

5. Ibu dr. Yuli Syafitri, Sp. PK. Selaku Penguji II saya. Terima kasih atas waktu,ilmu,serta masukkan yang berharga hingga skripsi ini terselesaikan dengan sangat baik.

(6)

dokter.

7. Kepada teman-teman saya asya,vivi,fandy,fifi yang telah memberikan dukungan serta bantuan selama proses penyelesaian Pendidikan dokter

Saya menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran demi kesempurnaan tulisan ini sangat saya harapkan. Akhir kata, saya berharap kepada ALLAH SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Wassalamu „alakium Warahmatullahi Wabarakatuh

Medan, 11 januari 2023

Penulis

( Rasyidah Nur Zain)

(7)

yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Rasyidah Nur Zain NPM :1908260032 Fakultas : Kedokteran

Demi Pengembangan ilmu pengetahuan,menyetujui untuk memberikan kepada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Eksklusif atas skripsi saya yang berjudul ― Hubungan Neutrofil Limfosit Ratio Dengan Mortalitas Pasien Coronavirus (COVID19) Derajat Berat di RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN 2020-2021”.

Dengan Hak bebas Royalti Non Eksklusif ini, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media/formatkan,mengelola dalam bentuk pangkalan data. Merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta, dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Dengan pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di: Medan

Pada tanggal: 11 januari 2023 Yang menyatakan

(Rasyidah Nur Zain)

(8)

berat hal ini terjadi karena ketidakseimbangan sistem imun disebabkan proses inflamasi yang berlebihan dan terjadinya badai sitokin mengakibatkan kerusakan jaringan yang luas. Angka kematian COVID19 derajat berat meningkat akibat dari peningkatan NLR, sehingga NLR dapat menjadi acuan utama pada COVID19 derajat berat dan dapat menurunkan angka mortalitas COVID19 derajat berat.

Tujuan Umum: Untuk mengetahui hubungan nilai neutrofil limfosit ratio dengan angka kematian pasien COVID19 derajat berat di RSUD Dr Pirngadi Medan April 2020 – Desember 2021. Metodologi: Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain penelitian retrospektif. Pengambilan data dilakukan metode purposive sampling berupa rekam medis yang memenuhi kriteria, di RSUD DR PIRNGADI MEDAN 2020-2021. Hasil: Terdapat hubungan Nilai NLR dengan mortalitas COVID19 derajat berat. Kesimpulan: NLR dapat direkomendasikan sebagai biomarker inflamasi

Kata Kunci: NLR, COVID19, Derajat berat, Mortalitas

(9)

to an imbalance in the immune system due to excessive inflammatory processes and the occurrence of cytokine storms resulting in extensive tissue damage. The mortality rate of severe COVID19 increases due to an increase in NLR, so NLR can be the main reference in severe COVID19 and can reduce the mortality rate of severe COVID19. General Objective: To determine the relationship between the value of neutrophil lymphocyte ratio and the mortality rate of severe COVID19 patients at RSUD Dr. Pirngadi Medan April 2020 - December 2021.

Methodology: This type of research is analytic with a retrospective research design. Data collection was carried out by purposive sampling method in the form of medical records that met the criteria, at RSUD DR PIRNGADI MEDAN 2020- 2021. Results: There is a relationship between NLR value and severe COVID19 mortality. Conclusion: NLR can be recommended as an inflammatory biomarker.

Keywords: NLR, COVID19, Severe degree, Mortality

(10)

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

DAFTAR SINGKATAN ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusaln Malsallalh ... 4

1.3 Tujualn penelitialn ... 5

1.3.1 Tujualn Umum ... 5

1.3.2 Tujualn Khusus ... 5

1.4 Malnfalalt Penelitialn ... 5

BAlB 2 TINJAlUAlN PUSTAlKA ... 6

2.1 CORONALVIRUS ... 6

2.1.1 Definisi ... 6

2.1.2 Epidemiologi ... 6

2.1.3 Struktur ... 7

2.1.4 Tralnsmisi ... 8

2.1.5 Falktor Risiko ... 8

2.1.6 Paltogenesis ... 9

2.1.7 Dialgnosis ... 11

2.1.8 Tatalaksana... 14

2.1.9 Alngkal Mortallitals COVID19 ... 25

2.1.10 Peraln Neutrofil Paldal COVID19 ... 27

2.1.11 Peraln Limfosit Paldal COVID19 ... 28

2.1.12 Peraln Respon imun Paldal COVID19 ... 30

2.1.13 Hubungaln NLR dengaln Mortallitals COVID19 ... 32

2.1.14 Keralngkal Teori Penelitialn ... 34

2.1.15 Keralngkal Konsep Penelitialn ... 35

2.1.16 Hipotesis ... 35

BAlB 3 METODE PENELITIAlN ... 36

3.1 Definisi Operalsionall ... 36

3.2 Jenis penelitialn ... 37

3.3 Walktu Daln Tempalt Penelitialn ... 37

(11)

3.5 Prosedur Pengalmbilaln daln Besalr Salmpel ... 38

3.5.1 Salmpel Daltal ... 38

3.5.2 Besalr Salmpel ... 38

3.5.3 Kriterial inklusi ... 39

3.5.4 Kriterial Eksklusi ... 39

3.6 Identifikalsi Valrialbel ... 40

3.7 Teknik Pengumpulaln Dalta ... 40

3.8 Pengelolalaln Daltal daln Alnallisis Dalta ... 41l 3.8.1 Pengelolalaln Daltal ... 41

3.8.2 Alnallisis Daltal ... 42

3.9 Keralngkal Kerja ... 42

BAlB 4 HAlSIL DAlN PEMBAlHAlSAlN ... 43

4.1 Halsil Penelitialn ... 43

4.1.1 Kalralkteristik Subjek Penelitialn ... 43

4.1.2 Hubungaln NLR dengaln Mortallitals ... 45

4.2 Pembalhalsaln ... 45

BAlB 5 KESIMPULAlN DAlN SAlRAlN ... 53

5.1 Kesimpulaln ... 53

5.2 Salraln ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

(12)

Galmbalr 2.2 Allgoritmal Penalngalnaln Palsien COVID19 ... 23 Galmbalr 2.3 Pilihaln Teralpi daln Rencalnal Pemeriksalaln Untuk Palsien

Terkonfirmalsi ... 24 Gambar 2.4 Kerangka Teori ... 34 Gambar 2.5 Kerangka Konsep ... 35

(13)

Talbel 2.2 Taltallalksalnal COVID19 Deraljalt ringaln ... 16

Talbel 2.3 Taltallalksalnal COVID19 deraljalt sedalng ... 17

Talbel 2.4 Taltallalksalnal COVID19 deraljalt beralt/kritis ... 20

Talbel 2.5 Teralpi Talmbalhaln COVID19 ... 22

Talbel 3.1 Definisi Operalsionall ... 36

Talbel 3.2 Walktu Penelitialn ... 37

Talbel 4.1 Kalralkteristik Subjek Penelitialn COVID19 deraljalt beralt ... 43

Talbel 4.2 Kalralkteristik Nilali NLR palsien COVID19 deraljalt beralt ... 44

Talbel 4.3 Hubungaln NLR dengaln Mortallitals ... 45

(14)

Lalmpiraln 2 Suralt selesali izin penelitialn ... 61

Lalmpiraln 3 Daltal penelitialn ... 62

Lalmpiraln 4 Halsil penelitalin ... 67

Lalmpiraln 5 Dokumentalsi ... 72

Lalmpiraln 6 Dalftalr riwalyalt hidup ... 73

Lalmpiraln 7 Alrtikel penelitialn7 ... 74

(15)

COVID19 CoronaVirus Disease 2019 WHO World Health Organization ACE-2 Angiotensin Converting Enzyme 2 ARDS Acute Respiratory Distress Syndrome MERS Middle East Respiratory Syndrome

LED Laju endap darah

CRP C Reaktif Protein NLR Neutrofil limfosit rasio RBD Receptor Binding Motif

TMPRSS2 Transmembrane Protease Serine 2 APC Antigen Presenting Cells

DAMPs Damage Associated Molecular Pattern PAMPs Pathogen Associated Molecular Patterns MCP 1 Monocyte Chemoattractants type 1 IP-10 Interferon Gamma Induced Protein 10 PCR Polymerase Chain Reaction

LDH Lactate Dehydrogenase

OMAI Obat modern asli Indonesia

ICU Intensive Care Unit

HFNC High Flow Nasal Cannula

ECMO Extracorporeal Membrane Oxygenation MSCs Mesenchymal Stem cell

IVIG Intravenous Immunoglobulin UFH Unfractionated heparin ROS Reactive Oxygen Species

ADCC Antibody Dependent Cell Mediated Cell

(16)

TLR3 Tol Endosome

RIG-1 Retinoid Acid Inducible Receptor

MDA Melanoma Differentiation Associated Protein JAKs Transaktivasi Janus Kinases

STAT Signal Transducers And Activators Of Transcription

Fas L Fas-Fas Ligand

DR5 TRAIL-Death Receptor 5

PCR Polymerase Chain React

(17)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Paldal bulaln desember alkhir talhun 2019, terjaldi walbalh besalr yalng melalndal dunial yalng merupalkaln virus yalng disebut sebalgali coronalvirus yalng pertalmal terjaldi di Wuhaln Chinal.1 Virus ini lebih dikenall dengaln nalmal SAlRS-CoV-2 kalrenal memiliki kemiripaln 82% genom sequence dengaln SAlRS-CoV (Severe Alcute Respiraltory Syndrome-CoronalVirus).2 Penyalkit yalng disebalbkaln oleh (Severe Alcute Respiraltory Syndrome-CoronalVirus) disebut sebalgali COVID19 (CoronalVirus disealse 2019).

World Heallth Orgalnizaltion telalh menetalpkaln COVID19 sebalgali palndemik secalral globall paldal talnggall 11 malret 2020. Penulalraln coronalvirus 19 (COVID19) terjaldi melallui droplet yalng menyeralng salluraln pernalpalsaln melallui reseptor alngiotensin converting enzyme 2 (AlCE2) sehinggal dalpalt menyebalbkaln pneumonial beralt yalitu alcute respiraltory distress syndrome (AlRDS).2,3,4,5

Penulalraln COVID19 salngalt cepalt menyebalr sehinggal memiliki dalmpalk yalng berbalhalyal balgi seluruh walrgal Indonesial daln berbalgali walrgal negalral lalinnyal daln terus mengallalmi lonjalkaln dalri kalsus COVID19 dimalnal telalh tercaltalt kalsus dalri WHO dengaln totall jumlalh kalsus sebalnyalk lebih dalri 186,5 jutal jiwal di dunial per 5 juli 2021 dengaln jumlalh kemaltialn sekitalr 4 jutal.5,6

Di Indonesial telalh tercaltalt kalsus COVID19 per talnggall 5 juli mencalpali 2.527.203 kalsus dengaln jumlalh kemaltialn 55.464. Sedalngkaln berdalsalrkaln daltal Kementerialn Republik Indonesial telalh tercaltalt jumlalh kalsus yalng terkonfirmalsi COVID19 per talnggall 2 Oktober 2021 di Indonesial sebalnyalk 4.218.142 kalsus.6, 7

Coronalvirus (COVID19) ini memiliki struktur dimalnal virus ini merupalkaln virus RNAl yalng memiliki palrtikel 120-160 nm daln termalsuk dallalm genus betalcoronalvirus.1 Virus ini memiliki protein spike altalu protein S dengaln ukuraln 9-12 nm. Proses dalri virulensinyal memiliki hubungaln dengaln protein strukturall

(18)

daln protein non strukturall. Protein non strukturall memiliki 16 protein yalng dikode oleh ORF. Balgialn 1/3 dalri ralngkalialn virus yalng tidalk memiliki peraln dallalm proses replikalsi altalu tralnskripsi. Nalmun memiliki peraln dallalm mengkode 4 protein strukturall yalitu protein S, protein E, protein M. Keseluruhaln dalri coronalvirus mengkode permukalaln glikoprotein yalitu protein S yalng berikaltaln dengaln reseptor inalng daln menjaldi jallaln malsuk virus kedallalm sel.5

Gejallal yalng muncul paldal palsien COVID19 salngalt bervalrialsi daln berdalsalrkaln deraljalt paldal palsien COVID19 dimulali dalri deraljalt alsimptomaltik, gejallal ringaln, gejallal beralt, gejallal kritis. Sehinggal pemeriksalaln lalboraltorium salngalt penting dilalkukaln untuk skrining, dialgnostik, pemalntalualn sertal memprediksi tingkalt kepalralhaln dalri COVID19.8,9

Dallalm pemeriksalaln hemaltologi alkaln mendalpaltkaln halsil berupal limfopenial neutrofilial, eosinofilial, trombositopenial, alnemial, peningkaltaln lalju endalp dalralh (LED) daln D dimer sertal terjaldinyal peningkaltaln neutrofil limfosit raltio (NLR).8,9 Terjaldinyal peningkaltaln biomalrker inflalmalsi ini menalndalkaln telalh terjaldi proses inflalmalsi, selalin pemeriksalaln tersebut dalpalt melalkukaln pemeriksalaln lalinnyal seperti C-realktif protein (CRP) daln prokallsitonin.

C-realktif protein (CRP) aldallalh protein yalng diproduksi oleh tubuh sebalgali respon inflalmalsi, pemeriksalaln ini merupalkaln biomalrker paldal kalrdiomegalli nalmun jugal dalpalt diperiksal paldal palsien COVID19. Paldal palsien COVID19 alkaln terjaldi peningkaltaln CRP paldal deraljalt ringaln hinggal kritis sehinggal pemeriksalaln ini dalpalt meningkaltkaln pengobaltaln yalng lebih optimall. Nalmun pemeriksalaln CRP ini sendiri tidalk mudalh didalpaltkaln kalrenal bialyal pemeriksalaln yalng tidalk muralh daln membutuhkaln walktu cukup lalmal.10

Selalnjutnyal untuk mendeteksi terjaldinyal proses inflalmalsi dalpalt dilalkukaln pemeriksalaln prokallsitonin, pemeriksalaln ini dalpalt digunalkaln untuk sepsis daln jugal dalpalt digunalkaln sebalgali pemeriksalaln COVID19 sebalgali biomalrker inflalmalsi sertal indikaltor perburukaln COVID19.11,12 Prokallsitonin merupalkaln protein prekursor hormon kallsitonin, kaldalr prokallsitonin dallalm serum bialsalnyal

(19)

rendalh nalmun alkaln meningkalt bilal terjaldi infeksi balkteri daln sepsis nalmun paldal infeksi virus alkaln menurun, hall ini dalpalt membedalkaln infeksi virus daln balkteri.

Nalmun paldal palsien COVID19 dengaln deraljalt beralt alkaln mengallalmi peningkaltaln oleh kalrenal superinfeksi balkteri yalng berkontribusi memperumit galmbalraln klinis.

Dengaln pemeriksalaln ini dalpalt mengetalhui prognosis yalng alkaln terjaldi.11 Nalmun kekuralngaln dalri pemeriksalaln ini bialyal yalng tidalk muralh sertal tidalk mudalh didalpaltkaln.13

Dalri beberalpal pemeriksalaln malkal pemeriksalaln neutrofil limfosit raltio (NLR) ini palling sederhalnal yalng merupalkaln balgialn dalri pemeriksalaln dalralh lengkalp dengaln calral mengukur membalgi jumlalh albsolut neutrofil dengaln jumlalh albsolut limfosit altalu menggunalkaln persentalse dimalnal persentalse neutrofil dibalgi dengaln persentalse limfosit. Pemeriksalaln NLR ini digunalkaln untuk menilali terjaldinyal proses inflalmalsi, malkal dalri itu pemeriksalaln NLR dalpalt digunalkaln sebalgali biomalrker staltus inflalmalsi sistemik daln jugal dalpalt digunalkaln sebalgali prediktor kepalralhaln penyalkit.14,15

Neutrofil limfosit Raltio (NLR) sallalh saltu falktor risiko independen kemaltialn palsien COVID19 yalng diralwalt di rumalh salkit hall ini terjaldi kalrenal galmbalraln dalri keseimbalngaln alntalral respon imun balwalaln (neutrofil) daln imunitals aldalptif (limfosit).15 Paldal kalsus yalng palralh NLR yalng lebih tinggi mengindikalsikaln disregulalsi dalri sistem imun yalng beralt daln tidalk dalpalt menguralngi respon non spesifik yalng berlebihaln, respon inflalmalsi yalng berlebihaln dalpalt mengalkibaltkaln baldali sitokin daln kerusalkaln jalringaln yalng lebih luals sehinggal hall ini menyebalbkaln terjaldinyal kemaltialn.16

Sehinggal dengaln pengukuraln ini dalpalt mengetalhui prognosis dalri sualtu kondisi, bilal NLR terjaldi peningkaltaln dalpalt memperburuk prognostik sertal meningkaltkaln alngkal mortallitals palsien COVID19 sebalnyalk 13,47% paldal ralwalt inalp sedalngkaln paldal rumalh salkit wuhaln menyumbalng alngkal mortallitals sebalnyalk 14,96%.17 Paldal palsien deraljalt sedalng daln beralt memiliki nilali NLR lebih tinggi dibalndingkaln dengaln deraljalt ringaln, dengaln nilali NLR alwall paldal palsien dengaln deraljalt sedalng daln beralt 4,63-8,50 daln alkaln menurun menjaldi 2,75-5,43 paldal

(20)

alkhir pengobaltaln sehinggal memiliki pelualng lebih besalr untuk bertalhaln hidup.

Penurunaln dalri nilali NLR tidalk dalpalt dialbalikaln kalrenal memiliki kemungkinaln mengallalmi peningkaltaln NLR kemballi sehinggal mengallalmi peningkaltaln kemaltialn, dengaln NLR alwallnyal 7,00-15,17 l alkaln meningkalt menjaldi 14,33- 23,25. Alngkal mortallitals alkaln lebih tinggi paldal palsien dengaln gejallal sedalng hinggal beralt sebalnyalk 16,6% dengaln nilali NLR 6,54 daln terus mengallalmi peningkaltaln mortallitals diikuti dengaln meningkaltnyal nilali NLR.15 Peningkaltaln dalri nilali NLR dalpalt pulal dilihalt dalri jenis kelalmin dimalnal nilali NLR paldal prial

>5,8 dengaln alngkal mortallitals (2,8%) dibalndingkaln dengaln walnital 1,7% . Hall ini dalpalt mengetalhui risiko kemaltialn paldal prial 3 kalli lipalt sesuali dengaln peningkaltaln nilali NLR dibalndingkaln walnital .18

Berdalsalrkaln uralialn dialtals sertal penelitialn sebelumnyal dalpalt disimpulkaln dengaln pemeriksalaln neutrofil limfosit raltio (NLR) dalpalt memprediksi terjaldinyal proses inflalmalsi. Inflalmalsi yalng memicu baldali sitokin dalpalt mengalkibaltkaln palsien jaltuh ke kondisi beralt hinggal dalpalt menyebalbkaln kemaltialn, dengaln aldalnyal pemeriksalaln NLR ini dalpalt menjaldi lalngkalh yalng penting dallalm pengobaltaln yalng optimall sebalgali bentuk pencegalhaln terjaldinyal baldali sitokin. Malkal nilali neutrofil limfosit raltio memiliki hubungaln dengaln alngkal mortallitals palsien COVID19, Sehinggal peneliti tertalrik untuk meneliti nilali NLR paldal palsien COVID19 deraljalt beralt.

1.2 Rumusaln Malsallalh

Berdalsalrkaln laltalr belalkalng yalng telalh dipalpalrkaln sebelumnyal malkal rumusaln malsallalh paldal penelitialn ini aldallalh alpalkalh terdalpalt hubungaln dalri nilali neutrofil limfosit ralsio dengaln alngkal mortallitals palsien COVID19 deraljalt beralt di RSUD Dr Pirngaldi Medaln Alpril 2020-Desember 2021.

(21)

1.3 Tujualn penelitialn 1.3.1 Tujualn Umum

Untuk mengetalhui hubungaln nilali neutrofil limfosit raltio dengaln alngkal kemaltialn palsien COVID19 deraljalt beralt di RSUD Dr Pirngaldi Medaln Alpril 2020 – Desember 2021.

1.3.2 Tujualn Khusus

Yalng menjaldi tujualn khusus paldal penelitialn ini aldallalh:

1. Untuk mengetalhui nilali NLR dengaln alngkal mortallitals palsien COVID19 deraljalt beralt paldal walnital daln prial

2. Untuk mengetalhui nilali NLR dengaln alngkal mortallitals berdalsalrkaln usial

3. Untuk mengetalhui nilali NLR dengaln alngkal mortallitals palsien COVID19 dengaln altalu talnpal komorbid

4. Untuk mengetalhui distribusi daln frekuensi palsien terkonfirmalsi COVID19 deraljalt beralt berdalsalrkaln usial daln jenis kelalmin

5. Untuk dijaldikaln biomalrker inflalmalsi palsien COVID19

1.4 Malnfalalt Penelitialn

Penelitialn ini dihalralpkaln dalpalt memberi malnfalalt :

1. Penelitialn ini memiliki malnfalalt sebalgali ilmu pengetalhualn mengenali hubungaln dalri nilali NLR dengaln alngkal mortallitals palsien COVID19 deraljalt beralt sertal mengetalhui dalri segi jenis kelalmin perempualn altalu lalki-lalki yalng lebih dominaln terinfeksi COVID19.

2. Balgi pelalyalnaln Kesehaltaln digunalkaln sebalgali lalndalsaln daln keilmualn untuk meningkaltkaln pelalyalnaln lebih optimall paldal palsien COVID19.

3. Balgi peneliti dalpalt digunalkaln sebalgali referensi talmbalhaln untuk penelitialn-penelitialn mengenali hubungaln dalri nilali NLR dengaln mortallitals palsien COVID19 deraljalt beralt .

(22)

BAlB 2

TINJAlUAlN PUSTAlKAl 2.1 CORONALVIRUS

2.1.1 Definisi

Coronalvirus Disealse 2019 (COVID19) aldallalh penyalkit yalng menulalr disebalbkaln oleh severe alcute respiraltory syndrome coronalvirus-2 (SAlRS-CoV- 2).16 Coronalvirus ini merupalkaln sekumpulaln dalri virus ordo nidoviralles yalng ditulalrkaln dalri hewaln ke malnusial. Gejallal yalng dalpalt muncul memiliki kemiripaln dengaln middle ealst respiraltory syndrome (MERS) daln severe alcute respiraltory syndrome (SAlRS) nalmun perkembalngaln virus ini salngalt cepalt altalupun malssif.5 2.1.2 Epidemiologi

Coronalvirus aldallalh penyalkit menulalr kalsus pertalmal terjaldi di Wuhaln daln terus terjaldi peningkaltaln di Chinal setialp halri daln mencalpali puncalknyal alntalral alkhir jalnualri daln alwall dalri bulaln februalri 2020. Paldal talnggall 30 jalnualri 2020 tercaltalt 7.736 kalsus terkonfirmalsi COVID19 di Chinal daln telalh dilalporkaln 86 kalsus dalri berbalgali negalral seperti Taliwaln, Thalilalnd, Vietnalm, Mallalysial ,Nepall, Sri Lalnkal, Kalmbojal, Jepalng, Singalpural, Alralb Saludi, Koreal, selaltaln, Filipinal, Indial, Alustrallial, Kalnaldal, Irlalndial, Pralncis, Jermaln.19

Sejumlalh 2 Kalsus telalh dilalporkaln pertalmal kalli di Indonesial talnggall 2 Malret 2020 yalng merupalkaln kalsus pertalmal salalt itu di Indonesial nalmun terus terjaldi peningkaltaln yalng salngalt dralstis sehinggal kalsus terkonfirmalsi COVID19 meningkalt taljalm mencalpali 45.092 kalsus daln 2.492 kemaltialn talnggall 31 Malret 2020. Jumlalh kalsus COVID19 terus terjaldi lonjalkaln sehinggal talnggall 5 juli mencalpali 2.527.203 kalsus dengaln jumlalh kemaltialn mencalpali 66.464 sedalngkaln berdalsalrkaln daltal dalri Kementrialn Kesehaltaln Republik Indonesial jumlalh kalsus yalng terkonfirmalsi COVID19 di Indonesial per talnggall 2 oktober 2020 sebalnyalk 4.218.142 kalsus.19

(23)

2.1.3 Struktur

Coronalvirus aldallalh virus yalng memiliki RNAl yalng beralntali tunggall daln memiliki selubung (envelope) yalng terdiri dalri lipid, positif sense, memiliki dialmeter yalng bervalrialsi (60-140 nm; 100 x lebih kecil dalri raltal-raltal sel malnusial).

Coronalvirus ini termalsuk dallalm subfalmili ortho coronalviridale dallalm falmily coronalviridale daln ordo nidoviralles. Virus ini dalpalt dibalgi menjaldi empalt jenis genus yalkni, allphal coronalvirus, betalcoronalvirus, galmmal coronalvirus, deltal coronalvirus. 20,21

Virus ini memiliki protein spike altalu protein S yalng memiliki ukuraln 9-12 nm. Proses terjaldinyal virulensi memiliki hubungaln dengaln protein strukturall daln non strukturall, protein non structurall memiliki 16 protein yalng dikode oleh ORF.

Balgialn 1/3 dalri ralngkalialn virus tidalk memiliki peraln dallalm proses replikalsi/tralnskripsi, nalmun memiliki peraln dallalm mengkode 4 protein strukturall yalitu protein S, protein M, protein E. Keseluruhaln dalri coronalvirus alkaln mengkode permukalaln glikoprotein yalitu protein S yalng berikaltaln dengaln reseptor inalng daln alkaln menjaldi jallaln malsuknyal virus kedallalm sel.5

Galmbalr 2. 1 Struktur Coronalvirus

Referensi

Dokumen terkait

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan makam di kawasan perumahan adalah ke- wajiban pengembang, psikologis, lokasi, sosial ekonomi, keyakinan dan pengetahuan, perilaku budaya, dan

Rayap tergolong serangga yang suka dengan kondisi lembab, oleh karena itu atap merupakan sebagai payung sebuah bangunan yang sangat rentan terhadap kelembaban

Ketiga, sesuatu yang haram bukanlah yang memudlaratkan, dan sesuatu yang halal bukanlah yang memiliki banyak manfaat, akan tetapi yang haram adalah yang

Tujuan dari penelitian kami adalah; merancang bangun mesin printer 3D dengan kontroller arduino mega 2560 dengan dukungan memory card yang bisa menyimpan file

Beberapa orang mahasiswa dan ketua BEM yang terdiri dari beberapa jurusan di FKIK (diluar sepengetahuan BEM Kedokteran Unsoed) mendatangi gedung dekanat dengan surat

– Mempengaruhi evaluasi kesesuaian marketing mix yang dirancang secara domestik untuk pasar luar

Guru menerapkan model pembelajaran “ular tangga PAI ( SKI dan Fiqih )” untuk memahami konsep materi sistem yang akan diberikan dengan tahapan sebagai berikut :. • Permainan ini

Awalnya kedua departemen tersebut merupakan satu kesatuan departemen yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pengemasan produk akhir, namun karena perusahaan semakin