• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN FILM KARTUN EDUKATIF ISLAMI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK BAGI SISWA KELAS V MIN 1 MURUNG RAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGGUNAAN FILM KARTUN EDUKATIF ISLAMI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK BAGI SISWA KELAS V MIN 1 MURUNG RAYA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

62

PENGGUNAAN FILM KARTUN EDUKATIF ISLAMI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI IMAN KEPADA

HARI AKHIR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK BAGI SISWA KELAS V MIN 1 MURUNG RAYA

Annida Hudayana Email aufarnida@gmail.com

ABSTRAK

Permasalahan pada pembelajaran akidah akhlaq di kelas 5 MIN 1 Murung Raya adalah rendahnya hasil belajar siswa. Penyebabnya disebabkan siswa yang tidak mencapai ketuntasan dalam pembelajaran, pada saat pembelajaran tidak fokus dan tidak menyimak penjelasan guru, mereka sering mengantuk saat pembelajaran, selain itu dalam menjawab soal mereka tidak membaca soal dan menjawab pertanyaan sesukanya tanpa memperhatikan pertanyaan pada soal tersebut.

Tujuan penelitian ini sebagai Untuk Mengetahui Penggunaan Film Kartun Edukatif Islami Dalam Meningkatkan Hasil Belajar pada Materi Iman Kepada Hari Akhir Mata Pelajaran Akidah Akhlak. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah Siswa kelas V MIN 1 Murung Raya.

Metode pengumpulan data adalah tes tertulis, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan persentase. Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I didapati angka 63% dari hasil lembar observasi Aktifias keaktifan siswa pada pembelajaran Akidah akhlaq dan naik menjadi 91% pada siklus II. Dari hasil tersebut disimpulkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran Akidah akhlaq dengan menggunakan media pembelajaran film edukatif.

Kata kunci : film edukatif , media pembelajaran, hasil belajar siswa.

(2)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

63 PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan dalam kehidupan manusia. Hal itu dikarenakan bahwa dengan Pendidikan lah manusia mampu mengangkat martabat dirinya menuju kepada peradaban budaya dan pola pikir yang lebih maju, dinamis dan ilmiah. Melalui pendidikan itu akhlak manusia dapat terbentuk. Dalam kehidupan sehari-hari akhlak merupakan hal yang sangat penting dalam bertingkah laku. Dengan akhlak yang baik seseorang tidak akan terpengaruh pada hal-hal yang negatif.

Akhlak dalam agama Islam telah diajarkan kepada semua pemeluknya agar dirinya menjadi manusia yang berguna bagi dirinya serta berguna bagi orang lain. Manusia yang berakhlak akan dapat menghiasi dirinya dengan sifat kemanusiaan yang sempurna, menjadi manusia yang shaleh ataupun shalehah dalam arti yang sebenarnya, selalu menjaga kualitas kepribadiannya sesuai dengan tuntunan Allah dan RasulNya.

Dewasa, ini telah terjadi pergeseran pola sistem mengajar yaitu dari guru yang mendominasi kelas menjadi guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran terutama pembelajaran akidah akhlaq kelas V. Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, guru harus menciptakan kondisi belajar yang aktif dan kreatif. Kegiatan pembelajaran harus menantang, mendorong eksplorasi memberi pengalaman sukses, dan mengembangkan kecakapan berfikir siswa.

Penggunaan media dan metode pembelajaran yang dipilih guru merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas pembelajaran. Hamalik juga menyatakan bahwa, “untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran, di sekolah perlu digunakan metode dan teknik pembelajaran yang tepat”.

Pengertian media pembelajaran menurut para ahli Gagne (1970), mengatakan media adalah aneka jenis faktor atau sumber belajar dalam

(3)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

64

lingkungan pembelajar yang dapat mendorong pembelajar untuk belajar.

Briggs (1970), mengatakan bahwa media adalah semua sarana atau alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta mendorong pembelajar untuk belajar. Schramm, mengatakan media adalah teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional. Menurut Yusuf Hadi Miarso, mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri pembelajar.

Jadi, media pembelajaran adalah alat atau sarana komunikasi yang digunakan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepenerima dalam proses belajar mengajar bisa berupa media audio, visual, audio visual dan multimedia, yang dapat merangsang kegiatan belajar lebih hidup dan bisa memotivasi siswa untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran.

Salah satu upaya untuk meningkatkan proses pembelajaran adalah penggunaan media dalam proses pembelajaran. Penggunaan media dapat mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik.

Selain itu, untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan guru juga perlu memahami latar belakang yang mempengaruhi belajar siswa sehingga guru dapat memberikan motivasi yang tepat kepada peserta didik. Apabila motivasi dapat ditimbulkan dalam proses belajar mengajar, maka hasil belajar akan menjadi optimal, makin tepat motivasi yang diberikan makin tinggi pula keberhasilan pembelajaran itu, motivasi senantiasa menentukan intensitas usaha belajar siswa, sehubungan dengan hal tersebut, motivasi merupakan hal yang sangat penting dalam belajar. Penulis juga ingin siswa tersebut mampu memahami materi dengan optimal, dengan penerapan media pembelajaran yang benar- benar tepat sasaran.

Media digunakan untuk menarik siswa agar termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Media juga banyak macamnya, salah satunya adalah media Audio Visual berupa Film Kartun edukatif islami. Penggunaan

(4)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

65

media audio visual ini dapat menarik perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran dan hasil belajar siswa yang diinginkanpun semakin meningkat, sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan tercapai.

Adapun kelebihan media audio visual tersebut dalam pembelajaran adalah Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik. Mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan katakata oleh guru. Sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tapi juga aktifitas mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain. Untuk itulah kenapa penulis lebih memilih media audio visual tersebut dalam proses pembelajaran akidah akhlaq kelas V dikarenakan melalui media tersebut siswa lebih banyak melakukan kegiatan pembelajaran, sebab siswa tidak hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru saja tetapi siswa lebih memiliki aktivitas mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan dan lain-lain melalui media audio visual berupa film kartun edukatif islami.

Berdasarkan masalah yang diuraikan tersebut dan dengan pertimbangan lokasi sekolah yang berada di tengah kota Puruk Cahu, maka peneliti memilih menggunakan Film Edukatif Islami sebagai solusi untuk permasalah pembelajaran tersebut terutama untuk mata pelajaran Akidah Akhlaq yang memliki cakupan pengetahuan yang sangat luas dan beragam sehingga perlu media pembelajaran yang lebih faktual. Tujuan Penelitian ini adalah sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran akidah akhlaq di kelas 5 pada MIN 1 Murung Raya.

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan (action research) karena penelitian ini digunakan untuk memecahkan permasalahan yang ada di kelas. Penelitian ini juga bersifat deskriptif. Tempat penelitian adalah MIN 1 Murung Raya yang berada di Kabupaten Murung Raya

(5)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

66

Kalimantan Tengah dengan subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas 5 pada MIN 1 Murung Raya dengan jumlah subjek sebanyak 15 siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Dimana peneliti juga merupakan guru mata pelajaran akidah akhlaq pada kelas tersebut.

Untuk pembelajaran yang dijadikan bahan penelitian adalah materi Iman Kepada Hari Kiamat kelas 5 yang menjadi standar kompetensi adalah menerima kebenaran adanya hari akhir(kiamat) dan menganalisis makna iman kepada hari akhir (kiamat). Penelitian ini akan dibagi menjadi dua siklus yaitu siklus I dan siklus II dengan masing-masing siklus memiliki satu pertemuan.

Peneliti menganalisis hasil pengamatan pada siklus I, yaitu mengambil kesimpulan tentang kemampuan peserta didik setelah dikenai tindakan, menilai keaktifan peserta didik ketika berinteraksi dengan guru dan peserta didik lainnya. Apabila dalam hasil refleksi tersebut terdapat aspek-aspek yang belum tercapai/berhasil, maka akan dilakukan perbaikan pada siklus II.

Pelaksanaan siklus II akan dilaksanakan setelah refleksi pada siklus I.

Tindakan siklus II mengikuti prosedur pada siklus I yang terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi/

pengamatan, dan refleksi. Tindakan siklus II direncanakan berdasarkan pada hasil refleksi siklus I. Tindakan-tindakan tersebut dilakukan untuk memperbaiki hal-hal yang belum tercapai pada siklus I. Kegiatan tergambar pada skema berikut:

(6)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

67

Gambar 1. Siklus Penelitian

Sebelum kegiatan observasi pada siklus I peneliti akan terlebih dahulu membagikan lembar jawaban kepada siswa sebagai data awal atau data prasiklus kemudian setiap siklus siswa akan diminta untuk mengisi tes tertulis lagi sebagai bahan data pembanding dan pengukuran ketercapaian tujuan penelitin. Selain itu pada setiap siklus dan pertemuan guru kolaborator akan mengamati proses pembelajaran dan mengisi lembar observasi juga.

Analisis data ini adalah untuk mengetahui peningkatan untuk analisis peneliti gunakan uji mean (rata-rata) sebagai berikut:

Mean: f x 100 N

Keterangan:

f : Data yang muncul.

N : Jumlah Maksimal 100 : Persentase

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada Materi ini adalah 7

Dari hasil perhitungan data seluruh siswa terhadap pengukuran hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar di kelas maka akan memperoleh persentase nilai, yang dapat ditransformasikan pada penentuan patokan skala persentase.

Karakteristik Keberhasilan dalam ini adalah diukur atas ketercapaian hasil belajar siswa adalah standar ketuntasan minimum mata pelajaran Akidah Akhlak sebesar 70.

Interval Intepretasi

0 – 39,9 Sangat Kurang

40,5 – 54,9 Kurang

55,0 – 69,9 Cukup

70,0 – 84,9 Baik

85,0 - 100 Sangat Baik

Sumber : Ngalim Purwanto, 2010 : 103

Gambar 2. Kriteria keberhasilan dan aktifitas belajar siswa

(7)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

68

Rumus pengolahan penilaian data untuk hasil lembar observasi adalah sebagai berikut: 𝑋 =𝐹 𝑁 𝑋 100%

Keterangan : X = Persentase F = Frekuensi N = Jumlah Sampel

Penelitian dianggap berhasil berhasil apabila dapatkan persentase di atas 75% dengan kriteria poin sebagai berikut :

Poin Keterangan

4 Sangat Baik

3 Baik

2 Cukup

1 kurang

Gambar 4. Kriteria Poin

Penelitian akan dilakukan dalam dua siklus dengan setiap siklus ada satu pertemuan kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian ini yang menjadi indikator keberhasilan setelah pelaksanaan tindakan adalah meningkatnya motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran Akidah Akhlaq yang dapat dilihat melalui hasil analisis data. Apabila peningkatan persentase (%) hasil belajar selama pembelajaran akidah akhlaq menggunakan media pembelajaran Film Kartun Edukatifi Islami mencapai 95% (termasuk dalam kategori baik), maka penggunaan media pembelajaran Film Kartun Edukatif Islami dapat meningkatkan hasil belajar siswa. (Ngalim Purwanto, 2010: 103).

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan film kartun edukatif islami dengan model pembelajaran Cooperative Learning memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru

(8)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

69

(ketuntasan belajar meningkat dari siklus 1 RPP 1, dan siklus 2 RPP 2) yaitu masing-masing 62,5% ,dan 100%. Pada siklus 2 RPP 2 ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.

2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan film kartun edukatif islami dengan model pembelajaran cooperative learning dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

3. Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian,diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak pada materi iman kepada hari akhir (kiamat) yang paling dominan adalah belajar dengan menggunakan media, mengamati/memperhatikan penjelasan guru melalui media pembelajaran dan diskusi antar siswa dibimbing guru. Jadi dapat dikatakan aktifitas siswa dapat dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk aktifitas guru selama pembelajaran telah menggunakan media film kartun edukatif islami dan melaksanakan Langkah-langkah pembelajaran Cooperative Learning dengan baik.

Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul diantaranya membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan tugasnya,memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana presentasi untuk aktivitas diatas cukup besar.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut

1. Penggunaan Film Edukatif Islami sebagai media pembelajaran terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran akidah akhlaq khususnya pada materi iman kepada hari kiamat.

(9)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

70

2. Pembelajaran dengan menggunakan media film kartun edukatif islami memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan siswa dalam siklus 1 dan 2 yaitu tes formatif I (62,5 %), dan post tes (100 %).

3. Model pembelajaran cooperative learning menggunakan media film kartun edukatif islami dapat menjadikan siswa lebih termotivasi untuk belajar dan membuat mereka lebih aktif dalam menyampaikan pendapat, gagasan, ide dan pertanyaan.

4. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok, serta mampu mempertanggungjawabkan segala tugas individu maupun kelompok.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan pembelajaran sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang bervariatif.

2. Pembelajaran dengan berbasis digital dan internet lebih relevan digunakan pada zaman sekarang.

3. Bagi madrasah agar bisa menyiapkan fasiltas LCD, Speaker dan jaringan internet untuk semua kelas.

4. Untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan media seperti film kartun edukatif islami memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan menggunakan media film dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.

5. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai model pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik baik itu visual, audio dan audio visual, walaupun dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan

(10)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

71

keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetia, Strategi Belajar Mengajar, Cet.I;

Bandung: Pustaka Setia, 1997

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers,2002

Azzet, Ahmad Muhaimin. Pendidikan Yang Membebaskan, Cet. I;

Jokjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011,

Djamarah, Saiful bahry dan Aswan Zaim, Strategi Belajar Mengajar, Cet.IV; Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam, Cet.I; Bandung:

Refika Aditama, 2010

Fitriyanti, Yuyun. Pengaruh Film Animasi Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Kisah Nabi Adam AS Mata pelajaran PAI Kelas IV SD Negeri 27 Palembang, Palembang: Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah, 2015

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001

Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Gaung Persada, 2009 Iskandar, Penelitian Tindakan Kelas, Jambi: Rineka Cipta, 2008

(11)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

72

Jamarah, Syaiful. Hasil Belajar dan Kompetensi Guru, Cet. I; Surabaya:

Usaha Nasional, 1994.

Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke-4, Departemen Pendidikan Nasional, Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan

Profesi Guru, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013

Majid, Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis kompotensi, Cet.IV; Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004,

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Cet. II; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002, Parhan, Ahmad. Pengaruh Film Animasi Terhadap Hasil Belajar Fiqh Pada

Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Al-Husna, Jakarta: Skripsi Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2017

Pidarta, Made. Landasan Kependidikan, Cet. Pertama; Jakarta: Rineka Cipta, 1997,

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Cet.VI; Jakarta: Kalam Mulia, 2010,

Rohani, Ahmad. Media Instruksional Edukatif, Jakarta, Rineka Cipta, 1997 Sadiman, Arief S. dkk. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 1996

Sogiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & B, Bandung:

ALFABETA, 2017,

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi , Cet. XI; Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011,

(12)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

73

Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Cet. XII; Bandung:

Sinar Baru Algensindo, 2011

Suharyono dkk, Strategi Belajar Mengajar, IKIP Semarang Press, 1991, Sukidin, dkk. Managemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan

Cendekia, 2010

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar, Cet. II; Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999

(13)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

74

Referensi

Dokumen terkait

Sulistianingsih (2012) Penelitian dengan judul “ Efektifitas terapi spiritual bimbingan doa terhadap score hopelessness pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani

(1) Dari hasil analisis kebutuhan modul diperoleh jumlah modul yang akan dikembangkan yaitu semua modul untuk materi semester genap kelas X yang terdiri dari modul-01 (Matriks),

1 Pasien yang masuk dengan masalah gizi maupun tidak merupakan tanggung jawab

However, there may be applications where 3D does not improve an existing process, but makes new applications possible (Stoter et al. These applications are unlikely to be

Penggunaan Berbagai Dosis Kompos Pada Tanaman Sukun ( ArtocarpusCommunis ) di Daerah Tangkapan Air Danau Toba Kecamatan Haranggaol Horison Kabupaten Simalungun.Di bawah

Dalam konteks pendidikan karakter, kemampuan yang harus dikembangkan pada siswa melalui persekolahan adalah berbagai kemampuan yang akan menjadikan manusia sebagai

[r]

Masa prapeneluran, peneluran dan pasca