• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip Komunikasi pembelajaran terhadap hasil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Prinsip Komunikasi pembelajaran terhadap hasil"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PRINSIP KOMUNIKASI

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Komunikasi Antar Pribadi dan Kelompok

Dosen Pengampu: Amelia Rahmi

Disusun oleh :

1. Nur Azizah

(121111073)

2. Ikafita Yulistiana

(121111043)

3. Lisa Agnes Kusumawati (121111055)

4. Khozinatul Muna

(121111052)

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2014

(2)

Istilah komunikasi, dalam bahasa inggris communication berasal dari kata Latin Communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, yaitu sama makna. Jadi secara singkat komunikasi adalah proses penyampaian pesan aatu komunikator kepada komunikan melalui mesia yang menimbulkan efek tertentu.1

Belajar pengungkapan perasaan dan kebutuhannya melalui tangisan, tendangan atau senyuman, setelah ia berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya maka terbentuklah perlahan-lahan apa yang kita sebut kepribadian. Bagaimana ia menafsirkan pesan yang disampaikan oranglain dan bagaimana ia menyampaikan pesannya kepada orang lain, menentukan kepribadiannya. Manusia bukan dibentuk oleh lingkungan, tetapi bagaimana cara menerjemahkan pesan-pesan lingkungan yang diterima wajahnya.2

Dalam hal ini komunikasi merupakan suatu hal penting dalam kehidupan manusia, karena manusia tidak dapat hidup secara individu melainkan secara sosial, berhubungan dengan hal ini komunikasi merupakan sarana penting dalam menghubungkan interaksi antar manusia. Tanpa komunikasi, manusia kurang dapat berhubungan dengan lainnya.

II. RUMUSAN MASALAH

A. Bagaimanakah komunikasi sebagai paket isyarat?

B. Bagaimanakah komunikasi sebagai proses adaptasi?

C. Bagaimanakah komunikasi bersifat irreversible?

D. Bagaimanakah komunikasi terjadi dalam kontek ruang dan waktu?

III. PEMBAHASAN

(3)

Perilaku komunikasi, apakah ini melibatkan pesan verbal (seperti komunikasi lisan, komunikasi tulisan)3, isyarat tubuh, (seperti kerlingan mata, angkat bahu,

menggelengkan kepala, mengerutkan dahi, menggerakkan tangan).4 Atau kombinasi

dari keduanya, biasanya terjadi dalam “paket”. Biasanya, perilaku verbal dan nonverbal saling memperkuat dan mendukung. Semua bagian dari sistem pesan biasanya bekerja bersama-sama untuk mengkomunikasikan makna tertentu.

Dalam pesan verbal yang harus diperhatikan ialah: kapan orang berbicara, apa yang dikatakan, kecepatan dan jeda berbicara, hal memperhatikan, intonasi, gaya kakau atau puitis, bahasa tidak langsung. Sedangkan dalam pesan non verbal, ada beberapa bentuk perlaku, yakni: Kinestetik (bahasa tubuh), Okulestik (gerakan mata dan posisi mata), Haptik (perabaan atau perangkulan), Proksemik ( hubungan antar jarak, ruang dan waktu), Appearance (tampilan), Posture (tampilan berdiri atau duduk), Simbolisme.5

B. Komunikasi sebagi Proses Adaptasi

Komunikasi adalah Proses Penyesuaian, komunikasi hanya dapat terjadi bila para komunikatornya menggunakan sistem isyarat yang sama. Ini jelas kelihatan pada orang-orang yang menggunakan bahasa berbeda. Anda tidak akan bisa berkomunikasi dengan orang lain jika sistem bahasa anda berbeda. Tetapi, prinsip ini menjadi sangat relevan bila kita menyadari bahwa tidak ada dua orang yang menggunakan sistem isyarat yang persis sama. Orang tua dan anak, misalnya, bukan hanya memiliki perbedaan kata yang berbeda, melainkan juga mempunyai arti yang berbeda untuk istilah yang mereka gunakan. Dalam konteks budaya, sangat penting untuk mengingat bahwa setiap kali kita berkomunikasi dengan seseorang, kita sedang menciptakan sebuah permulaan baru dengan menciptakan aturan baru untuk harapan, dengan mengubah aturan yang sudah ada atau menekankan aturan yang telah digunakan sejak dulu.6

Selain hal diatas, pergaulan hidup dengan lingkungan merupakan faktor utama dalam membentuk kepribadian dan perkembangan jiwa manusia. Ketidak mampuan manusia berkomunikasi dengan orang lain membuat dirinya seperti “Katak dalam

3 Ibid, Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, hlm.33

4 Santoso Sastropoetro, Komunikasi Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990), hlm.19 5 Alo Liliweri, Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hlm.98-100

(4)

tempurung”. Ini disebabkn seluruh hidup manusia tidak akan terlepas dari komunikasi. Hal ini menunjukan bahwa komunikasi merupakan sebuah proses adaptasi sejalan dengan tingkat perkembangan masyarakat.7

C. Komunikasi Bersifat Irreversible

Salah satu prinsip komunikasi adalah bahwa komunikasi itu bersifat Irreversible Artinya, dalam komunikasi sekali kita mengirimkan pesan, kita tidak dapat mengendalikan pengaruh pesan tersebut bagi khalayak, apalagi menghilangkan efek pesan tersebut sama sekali. Seperti mengecap orang sebagai pemalas, anak yang autis. Jika kita analogikan seperti peluru yang ditembakkan dari sepucuk pistol atau seperti anak panah yang dilepaskan dari busurnya. Kita tidak bisa menarik kembali peluru atau anak panah yang telah ditembakkan atau dilepaskan tersebut.8

Suatu perilaku adalah suatu peristiwa. Oleh karena merupakan suatu peristiwa, perilaku berlangsung dalam waktu dan tidak dapat “diambil kembali.” Bila anda memukul wajah seseorang dan meretakkan hidungnya, peristiwa tersebut dan konsekuensinya telah “terjadi”; Anda tidak dapat memutar kembali jarum jam dan berpura-pura seakan-akan hal itu tidak pernah terjadi. Senada dengan peristiwa di atas, dalam komunikasi, sekali Anda mengirimkan pesan, Anda tidak dapat mengendalikan pengaruh pesan tersebut bagi khalayak, apalagi menghilangkan efek pesan tersebut sama sekali. Sifat irreversible ini adalah implikasi dari komunikasi sebagai proses yang selalu berubah. Prinsip ini seyogyanya menyadarkan kita bahwa kita harus hati-hati untuk menyampaikan pesan kepada orang lain, sebab, yaitu tadi, efeknya tidak bisa ditiadakan sama sekali, meskipun kita berupaya meralatnya. Apalagi bila penyampaian itu dilakukan untuk pertama kalinya.9

Curtis mengatakan bahwa kesan pertama itu cenderung abadi. Dalam komunikasi massa, sekali wartawan menyiarkan berita yang tanpa disengaja mencemarkan nama baik seseorang, maka nama baik orang itu akan sulit dikembalikan lagi ke posisi semula, meskipun surat kabar, majalah, radio atau televisi telah meminta maaf dan memuat hak jawab sumber berita secara lengkap.

Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti

7 Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hlm.56 8 http://heber-makariorio.blogspot.com/2010/10/prinsip-komunikasi.html//.

(5)

orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.

D. Komunikasi Terjadi dalam Kontek Ruang dan Waktu

Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.

Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik dan ruang (termasuk iklim, suhu, intensitas cahaya, dan sebagainya), waktu, sosial dan psikologis. Topik-topik yang lazim dipercakapkan di rumah, tempat kerja, atau tempat hiburan seperti “lelucon,” “ acara televisi,” “mobil,” “bisnis,” atau “perdagangan” terasa kurang sopan bila dikemukakan dimasjid. 10

Waktu termasuk unsur penting dalam komunikasi karena kita hidup dalam waktu, komunikasi pasti terjadi dalam waktu juga. Pentingnya waktu bagi komunikasi adalah bahwa seringkali waktu dengan konteks tertentu (pagi, siang, sore, mala, cepat, lambat) memberikan makna dan efek tertentu kepada pesan komunikasi. Pengaruh waktu atas komunikasi juga tampak misalnya dalam beberapa situasi berikut, kita akan gembira jika mendapat surat balasan yang cepat dari kerabat kita dibandingkan dengan surat balasan yang baru datang setelah sekian bulan.11

Waktu mempengaruhi makna terhadap suatu pesan. Dering telepon pada tengah malam atau dini hari akan dipersepsi lain bila dibandingkan dengan dering telpon pada siang hari. Dering telepon pertama itu mungkin berita sangat penting (darurat) , misalnya untuk mengbarkan orang sakit, kecelakaan atau meninggal dunia atau upaya orang jahat untuk mengetes apakah dirumah ada orang atau tidak. Contoh lain yaitu kunjugan seorang mahasiswa kepada teman kuliahnya yang wanita pada malam minggu akan dimaknai lain bila dibandingkan dengan kedatangannya pada malam biasa. Kehadiran orang lain, sebagai konteks sosial juga akan mempengaruhi orang- orang yang berkomunikasi. Pengaruh konteks waktu dan konteks sosial terlihat pada suatu keluarga yang tidak pernah tersenyum atau menyapa siapapun pada hari-hari biasa, tetapi mendadak menjadi ramah pada hari-hari-hari-hari lebaran. Penghuni rumah membuka pintu rumah mereka lebar-lebar, dan mempersilahkan tamu untuk mencicipi

10 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hlm.227

(6)

makanan dan minuman yang mereka sediakan. Suasana psikologis pelaku komunikasi tidak pelak mempengaruhi juga suasana komunikasi. Komentar seorang istri mengenai kenaikan harga kebutuhan rumah tangga dan kurangnya uang belanja akan ditanggapi dengan kepala dingin oleh suaminya dalam keadaan biasa atau keadaan santai, boleh jadi akan membuat sang suami berang bila istri menyampaikan komentar tersebut saat suami baru pulang kerja dan dimarahi habis-habisan oleh atasannya hari itu.12

Lanskap, eksterior, dan interior gedung atau ruangan, juga lokasinya, menimbulkan efek tertentu pada perasaan manusia. oleh karena manusia hidup dalam suatu ruang fisik, mereka terikat atau dipengaruhi oleh ruang fisik tersebut. Tempat daat menjadi bagian dari identitas dirinya dan juga menjadi bagian dari kenangan hidupnya baik yang indah ataupun yang menyedihkan.13

Ruang mempengaruhi makna terhadap suatu pesan. Pesan komunikasi yang dikirim oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirim dan kapan komunikasi itu berlangsung. Sebagai contoh bahwa komunikasi berhubungan dengan ruang adalah akan dianggap “kurang sopan” apabila menghadiri acara protokoler dengan memakai kaos oblong. Adapun waktu dapat mempengaruhi makna komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut seoarang yang berlangganan koran Republika dan koran itu selalu datang jam 05.30 kemudian dengan tiba-tiba datang jam 09.00 tentunya pelanggan tersebut akan mempunyai persepsi-persepsi tertent serta bercanda atau menggosip tidak pantas jika dilakukan di dalam Masjid, karena melanggar etika (tidak pada situasi/tempat) dan tidak sopan.14

IV. KESIMPULAN

Prinsip-prinsip dalam komunikasi yang kita bahas dalam makalah ini terbagi menjadi 4 macam, yakni:

A. Komunikasi sebagai paket isyarat

Dalam hal ini komunikasi berlangsung baik melalui verbal maupun non verbal, atau dengan penggabungan.

B. Komunikasi sebagai proses adaptasi

Komunikasi dapat terjadi bila kedua komunikan mampu memahami apa yang disampaikan oleh orang lain. Selain itu, komunikasi juga berfungsi sebagai pembentuk kepribadian masing-masing orang dalam masyarakat, karena adanya

12 Ibid, Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, hlm.113 13 Ibid, Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif, hlm.227

(7)

pertukaran informasi satu dengan lainnya dalam komunikasi, sehinga perkembangan kejiwaan manusia mengalami kemajuan, hal inilah yang menunjukan komunikasi sebagai proses adaptasi.

C. Komunikasi bersifat irreversible

Irreversible Artinya, dalam komunikasi sekali kita mengirimkan pesan, kita tidak dapat mengendalikan pengaruh pesan tersebut bagi khalayak, apalagi menghilangkan efek pesan tersebut sama sekali.

D. Komunikasi terjadi dalam kontek ruang dan waktu

Waktu dan ruang mempengaruhi makna terhadap suatu pesan. Pesan komunikasi yang dikirim oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirim dan kapan komunikasi itu berlangsung.

V. PENUTUP

(8)

DAFTAR PUSTAKA

- Effendy, Onong Uchjana, 2000, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

- Liliweri, Alo, 2011, Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

- Mulyana, Deddy, 2008, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

- Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, 2005, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

- Rakhmat, Jalaluddin, 1996, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

- Sastropoetro, Santoso, Komunikasi Sosial, 1990, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

- West, Richard, dkk, 2012, Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, Jakarta: Salemba Humanika.

- http://yunimusya.wordpress.com//.

Referensi

Dokumen terkait

This is due to the initial layout or current facilities in all four libraries already considering digital native generation needs. Adjustments are still needed after CRAFT algorithm

Selain itu, cara mempertahankan keberadaan hutan kota di Bandar Lampung dapat dilakukan dengan menguasai kepemilikan lahan yang ditunjuk sebagai hutan kota oleh Pemerintah dan

Aplikasi-aplikasi yang diperkenalkan pada tataran ini pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan interaksi informasi digital dalam bentuk peningkatan fasilitas komunikasi,

Pada dasarnya penelitian ini dititik beratkan pada proses pembubutan pada kecepatan potong tinggi terhadap material benda kerja berbentuk silindris, dengan tujuan untuk

Karena itu, konsinyasi hanya bisa diterapkan untuk pembayaran ganti rugi untuk pengadaan tanah dilakukan oleh Instansi Pemerintah untuk kepentingan umum, dengan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peluang kerja suami dan istri pada rumahtangga nelayan tradisional di luar sektor

, ini menunjukkan bahwa kasus kematian ibu membuat peserta kelas ibu hamil di desa dengan kematian ibu peduli terhadap kesehatan dan merencakan untuk melahirkan ke

Tujuan penelitian ini adalah menelaah kegiatan penangkapan dan pemasaran lokal hasil tangkapan kepiting kelapa ( Birgus latro ), terutama yang dilakukan di Pulau