• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah dalam Manajemen Pengelolaan Keuangan Model CIPP di SMK NU 03 Kaliwungu, Kendal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah dalam Manajemen Pengelolaan Keuangan Model CIPP di SMK NU 03 Kaliwungu, Kendal"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Evaluasi Program

Penelitian evaluasi dalam manajemen pendidikan sangat penting dilaksanakan dalam upaya mengetahui tentang bekerjanya sebuah program sekolah mulai dari penentuan kebijakan, perencanaan program, proses pelaksanaan program hingga kesesuaian rencana dengan hasil program. Hal ini selaras dengan Arikunto (2007) yang menyebutkan bahwa evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision maker

untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.

(2)

Menurut Arikunto dan Abdul Jabar (2014) dalam bukunya yang berjudul Evaluasi Program Pendidikan, Program mempunyai dua pengertian yaitu pengertian secara umum dan khusus. Secara umum istilah program dapat diartikan sebagai rencana, sebagai contoh jika seorang siswa ditanya oleh guru, apa programnya sesudah lulus dalam menyelesaikan pendidikan di sekolah yang di ikuti maka arti program dalam kalimat tersebut adalah rencana atau rancangan kegiatan yang akan dilakukan setelah lulus. Sedangkan secara khusus apabila program dikaitkan dengan evaluasi program maka program berarti suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang.

(3)

dalam rangka memberikan sebuah hasil atau pengaruh yang lebih baik untuk masa yang akan datang sesuai dengan tujuan, visi maupun misi sekolah.

2.2 Model evaluasi

CIPP (Context, Input,

Process, Product)

Model evaluasi CIPP ini merupakan salah satu dari beberapa teknik evaluasi suatu program yang ada. Model ini dikembangkan oleh salah satu pakar evaluasi, Stufflebeam yang dikembangkan pada tahun 1967 dengan berlandaskan pada keempat dimensi yaitu dimensi context, dimensi input, dimensi process, dan dimensi product. Evaluasi model ini bermaksud membandingkan kinerja dari berbagai dimensi program dengan sejumlah kriteria tertentu, untuk akhirnya sampai pada deskripsi dan judgement mengenai kekuatan dan kelemahan program yang dievaluasi,

Stufflebeam melihat tujuan evaluasi sebagai:

a. Penetapan dan penyediaan informasi yang bermanfaat untuk menilai keputusan alternatif. b. Membantu audience untuk menilai dan

mengembangkan manfaat program pendidikan atau obyek.

c. Membantu pengembangan kebijakan dan program. Model CIPP ini dikembangkan oleh Stufflebeam dan kawan-kawan (1967) di Ohio State University. CIPP

(4)

1). Context evaluation : evaluasi terhadap konteks, 2). Input evaluation : evaluasi terhadap masukan, 3). Process evaluation : evaluasi terhadap proses, 4). Product evaluation : evaluasi terhadap hasil.

Keempat kata yang disebutkan dalam singkatan

(5)

ModelCIPP

Aspek evaluasi Tipe keputusan Jenis pertanyaan Context keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu telah sesuai

(6)

Empat aspek Model Evaluasi CIPP (context, input, process and output) membantu pengambil keputusan untuk menjawab empat pertanyaan dasar mengenai;

1. Apa yang harus dilakukan (What should we do?); Mengumpulkan dan menganalisa needs assessment data untuk menentukan tujuan, prioritas dan sasaran yang dalam hal ini terkait dengan pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu.

2. Bagaimana kita melaksanakannya (How should we do it?);

Sumber daya dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan dan mungkin meliputi identifikasi program eksternal dan material dalam mengumpulkan informasi sebagai upaya realisasi program penerapan SIM JIBAS dalam pengelolaan keuangan.

3. Apakah dikerjakan sesuai rencana (Are we doing it as planned?);

(7)

4. Apakah berhasil (Did it work?);

Dengan mengukur outcome dan

membandingkannya antara pengelolaan keuangan pola lama dengan penerapan SIM JIBAS dalam pengelolaan keuangan pola baru apakah hasilnya sesuai dengan yang diharapkan, pengambil-keputusan menjadi lebih mampu memutuskan jika program harus dilanjutkan, dimodifikasi, atau dihentikan sama sekali.

2.2.1 Tujuan dan Fungsi Evaluasi CIPP

(8)

2.2.2 Kriteria Evaluasi

Kegiatan evaluasi didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya dalam upaya mengukur keberhasilan sebuah program SIM JIBAS yang terkait dengan pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu.

Evaluasi merupakan suatu proses sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi yang umumnya diperoleh melalui pengukuran untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan efisiensi suatu program pendidikan. Evaluasi dilaksanakan untuk menguji obyek/ kegiatan dengan kriteria tertentu untuk keperluan pembuatan keputusan (Depdiknas, 2002).

Penelitian evaluatif dengan menggunakan model

CIPP ini dilaksanakan dalam upaya mengukur keberhasilan pelaksanaan program penerapan SIM pendidikan JIBAS dalam membantu fungsi-fungsi manajerial pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu. Model evaluasi dengan CIPP terdiri dari beberapa komponen yaitu :

1. Komponen Konteks (Context)

(9)

keuangan. Kriteria komponen konteks pada pelaksanaan program SIM pendidikan JIBAS dalam pengelolaan keuangan dikatakan efektif apabila :

a. Penerapan program SIM Pendidikan JIBAS pengelolaan keuangan sesuai dengan kebutuhan SMK NU 03 Kaliwungu.

b. Relevansi program pengelolaan keuangan dengan pelaksanaan manajemen di SMK NU 03 Kaliwungu.

2. Komponen Masukan (Input)

Input merupakan kemampuan awal sekolah dalam menunjang pelaksanaan program. Dalam penelitian yang akan penulis laksanakan ini terkait dengan komponen input adalah mengukur sejauh mana SMK NU 03 Kaliwungu memiliki daya dukung serta kemampuan awal dalam menerapkan kebijakan berupa SIM JIBAS tentang pengelolaan keuangan sekolah baik dalam hal sumber daya manusiannya, pengalokasian anggaran maupun sarana prasarana yang dimiliki.

Kriteria masukan pada pelaksanaan program SIM pendidikan JIBAS dalam pengelolaan keuangan dikatakan efektif apabila :

a. Kesiapan sekolah dalam penyediaan tenaga yang menguasai IT dalam pengoperasian program SIM JIBAS dalam pengelolaan keuangan.

(10)

c. Kesiapan kelengkapan dan kelayakan sarana dan prasarana sekolah dalam realisasi penerapan program SIM JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu.

d. Program aplikasi JIBAS

e. Prosedur pelaksanaan program

3. Komponen Proses (Process)

Komponen proses diarahkan pada seberapa jauh kegiatan yang dilakukan dalam program, sudah terlaksana sesuai dengan rencana program. Dalam penelitian yang penulis laksanakan ini terkait dengan komponen proses adalah mengukur sejauh mana kegiatan pengelolaan keuangan dengan menggunakan SIM JIBAS dilaksanakan di SMK NU 03 Kaliwungu sesuai dengan perencanaan program yang dibuat.

Kriteria komponen proses pada pelaksanaan program SIM pendidikan JIBAS dalam pengelolaan keuangan dikatakan efektif apabila :

a. Adanya aktifitas pelaksanaan program SIM JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu.

b. Adanya peran tenaga yang menguasai program SIM JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu.

c. Adanya kesesuaian penggunaan sarana dan prasarana dalam proses pelaksanaan program SIM pendidikan JIBAS tentang pegelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu.

(11)

Komponen hasil diarahkan pada hal-hal yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada manajemen pengelolaan keuangan pola lama di SMK NU 03 Kaliwungu dengan pola baru setelah diterapkannya program SIM pendidikan JIBAS. Penelitian yang akan penulis laksanakan terkait dengan komponen hasil adalah mengukur bagaimana perubahan yang terjadi di SMK NU 03 Kaliwungu setelah adanya pelaksanaan program SIM JIBAS dalam pengelolaan keuangan sehingga muncul kesimpulan apakah program tersebut efektif atau sebaliknya.

Kriteria komponen hasil pada pelaksanaan program SIM pendidikan JIBAS dalam pengelolaan keuangan dikatakan efektif apabila :

a. Sekolah/Petugas tata usaha (TU) sebagai pelaksana program dapat menjalankan atau melaksanakan program SIM pendidikan JIBAS dalam pengelolaan keuangan di SMK NU 03 Kaliwungu.

b. Kebutuhan sekolah dalam pengelolaan keuangan sudah terpenuhi selama proses pelaksanaan program penerapan SIM pendidikan JIBAS di SMK NU 03 Kaliwungu.

(12)

2.3 Sistem Informasi Manajemen

Sekolah sebagai sebuah organisasi memiliki berbagai dinamika sebagai sebuah unsur yang membentuk sebuah sistem, dimana berbagai unsur tersebut akan saling berhubungan atau berkaitan serta akan saling bergantung antar satu dengan yang lainnya menjadi sinergi dalam mencapai tujuan bersama. Lebih jelas menurut (Jogiyanto 2005) disebutkan bahwa definisi dari sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Hal ini secara umum dapat dimaknai bahwa sebuah sistem memiliki karakteristik sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan satu sama lain dimana sistem tersebut terbentuk atas beberapa unsur dan melalui proses-proses tertentu dalam rangka mencapai suatu tujuan.

(13)

organisasi harus terjaga ketepatannya. Menurut Yakub dan Hisbanarto (2014) sistem informasi pendidikan adalah sistem yang digunakan untuk membantu melancarkan penyebaran informasi pendidikan dan memudahkan pimpinan pendidikan dalam membuat kebijakan atau keputusan. Alasan mendasar peran sistem informasi untuk organisasi pendidikan adalah untuk mendukung proses dan operasi, mendukung pengambilan keputusan dan keunggulan kompetitif. Lebih jauh dikemukakan bahwa sistem informasi untuk operasi pendidikan terdiri dari: (1) Sistem proses transaksi (transaction-processing system) mencatat dan memproses data dari transaksi bisnis, sistem data terbaru, serta menghasilkan berbagai macam dokumen dan laporan, (2) Keputusan operasional yang mengontrol proses-proses secara fisik dibuat oleh sistem pengendalian proses (process control system), (3) Komunikasi dan produktivitas kantor didukung oleh sistem otomasi kantor (office automation system). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa para analis dan manajer memiliki peranan penting dalam menjaga kelangsungan sebuah organisasi melalui sebuah sistem informasi yang handal, yang dapat membantu tugas-tugas serta dapat meningkatkan kinerja organisasi secara komprehensif dalam mencapai tujuan bersama.

(14)

manajemen menurut Sutanta (2005), yang menyatakan bahwa sistem informasi manajemen atau SIM adalah sekumpulan sub sistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama, dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisaasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan. Sejalan dengan pendapat di atas adalah definisi dari Robert A. Leitch dan K. Roscoe davis

(15)

2.4 Manajemen Pendidikan

(16)

kebutuhan peserta didik dan masyarakat di masa depan.

Pendapat di atas memberikan kita gambaran bahwa sebuah proses manajemen memerlukan sebuah tahapan-tahapan yang diatur secara sistematis dengan mekanisme yang runtut dalam mencapai sebuah hasil atau tujuan yang telah ditetapkan bersama. Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa proses manajemen yang sistematis dalam sistem informasi manajemen pendidikan adalah Sistem pengelolaan dan pengolahan data yang bersifat manajerial yang meliputi input (memasukkan),

calculating (menghitung), comparing (membandingkan),

sorting (menyortir), output (keluaran), storing (menyimpan), reading (membaca), transmitting

(memindahkan) yang dilaksanakan dalam suatu organisasi pendidikan untuk memberikan informasi yang akurat dalam upaya mencapai tujuan maupun visi misi organisasi pendidikan.

2.5 Pengelolaan Keuangan

(17)

sistem, SDM, kebijakan sekolah serta sarana prasarana. Dengan mekanisme yang jelas kegiatan pengelolaan keuangan sekolah yang dijalankan akan menempati fungsi idealnya dalam kelancaran aktifitas organisasi.

Hal di atas sejalan dengan pendapat dari Syarifudin (2005) yang berpendapat bahwa pengelolaan keuangan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam menggerakkan para pejabat yang bertugas dalam bidang keuangan untuk menggunakan fungsi-fungsi manajemen, meliputi perencanaan atau penganggaran, pencatatan, pengeluaran serta pertanggungjawaban. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem pengelolaan keuangan dalam sebuah organisasi mencakup beberapa fungsi manajemen yang digerakkan oleh orang-orang yang bertugas dalam bidang keuangan melalui sebuah sistem mulai dari perencanaan, pencatatan hingga pertanggungjawaban yang kesemuanya itu dapat dilakukan dengan menggunakan mekanisme konvensional atau dengan bantuan sistem informasi manajemen melalui pemanfaatan tekhnologi yang berkembang dewasa ini.

2.6 Sistem Informasi Manajemen JIBAS

(18)

sekolah, pemerhati pendidikan, yayasan, pemerintah dan masyarakat umum.

2.6.1 Tentang JIBAS

Jaringan komunitas yang dibentuk JIBAS akan menggabungkan layanan berupa komunitas + konten + informasi + hiburan, mirip gabungan Facebook + Google + Yahoo + Wikipedia tetapi khusus untuk pendidikan Indonesia. Jaringan komunitas pendidikan ini menyediakan berbagai layanan, seperti: komunikasi dan kolaborasi antara anggotanya, buku pengetahuan

online yang dikelola sendiri oleh anggotanya, layanan berbagi pakai media-media pembelajaran, wahana untuk aktualisasi diri dan menyediakan jalur informasi yang transparan untuk pemantauan dan pengendalian mutu pendidikan serta layanan lainnya. Jaringan ini bersifat terbuka dan tumbuh mandiri. Terbuka artinya berbagai pihak yang ingin berpartisipasi dapat mengembangkan dan menyediakan layanan pendidikan bagi komunitas JIBAS. Tumbuh mandiri maksudnya jaringan ini tumbuh berkembang dari aktifitas dan interaksi setiap anggotanya.

2.6.2 Sistem Manajemen Sekolah

Salah satu wujud JIBAS yaitu sistem informasi manajemen sekolah yang membantu operasional sekolah dari mulai akademik, keuangan, perpustakaan, pelaporan dan interaksi guru-siswa.

Sistem informasi pendidikan JIBAS berlisensi

(19)

sekolah ini, diharapkan data-data operasional sekolah dapat tersusun rapi. Sehingga, data-data tersebut dapat digabung agar menjadi informasi aktual mengenai potret pendidikan di Indonesia.

Sistem ini dipasang secara lokal di sekolah jadi memudahkan sekolah dalam menggunakannya. Jadi, bagi sekolah yang berada di daerah atau belum memiliki fasilitas internet memadai, masih dapat terhubung jaringan JIBAS. Secara berkala, data operasional sekolah ini ditransfer secara online atau

offlineke basis data JIBAS pusat.

Dari basis data pusat inilah kemudian dibentuk layanan komunitas, informasi sekolah dan konten pendidikan yang dapat diakses oleh berbagai elemen pendidikan, dari mulai siswa, guru, orang tua, sekolah, yayasan, pemerintah dan masyarakat umum.

2.6.3 Manfaat JIBAS

1.) Manfaat Umum

Manfaat umum adalah manfaat yang diperoleh segenap lapisan masyarakat dari komunitas yang dibentuk JIBAS.

a. Komunitas Pendidikan

(20)

mulai siswa, guru, orang tua, sekolah, yayasan, pemerintah dan masyarakat umum.

b. Komunitas + Konten + Informasi + Hiburan

Jaringan komunitas JIBAS, tidak saja menampilkan informasi pendidikan, tapi juga memberikan layanan komunikasi, konten dan hiburan, misalnya: siswa dapat saling berkenalan dengan siswa dari sekolah lain, guru-guru dapat membahas kurikulum dan metode pengajaran, orang tua dapat langsung berkonsultasi dengan guru, pemerintah dapat memberikan pengumuman dan pemberitaan yang tepat sasaran dan lain sebagainya.

c. Kebersamaan dan Keterbukaan

Berbagai pihak yang ingin memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan dapat bergabung dan mengembangkan berbagai layanan pendidikan, seperti: mengasuh kolom konsultasi pendidikan, menyediakan game-game interaktif, memberitakan informasi pendidikan dan layanan lainnya.

d. Wadah dan Saluran Terpadu untuk Pendidikan

(21)

e. Layanan Social networking Dunia Pendidikan

Saat ini, facebook telah menjadi layanan social networking yang populer. Walaupun fasilitasnya sudah lengkap dan memudahkan, namun terlalu umum untuk diikuti oleh komunitas pendidikan terutama siswa. Oleh karena itu, jaringan komunitas yang dibentuk JIBAS akan menyediakan layanan

social networking yang memiliki ciri khas pendidikan dengan fitur mirip facebook.

2.) Manfaat Khusus

Manfaat khusus adalah manfaat yang diperoleh penyelenggara pendidikan, khususnya pemerintah, dari komunitas yang dibentuk JIBAS

a. Potret Aktual Kondisi Pendidikan

Dari gabungan data kegiatan setiap sekolah, dapat ditampilkan berbagai informasi aktual mengenai kondisi proses pendidikan di sekolah. Informasi ini dapat di akses oleh berbagai pihak berwenang termasuk pemerintah. Jadi, pemerintah dapat dengan mudah memantau dan menilai jalannya program pendidikan.

b. Basis Data Siswa dan Guru Nasional

(22)

informasi siswa berbakat dan berprestasi, guru-guru teladan dan berbagai laporan statistik lainnya.

c. Audit dan Pemantauan

Pemerintah dapat melakukan audit dan pemantauan penggunaan dana bantuan operasional pendidikan (BOS) di sekolah. Audit dan pemantauan ini dapat dilakukan dengan mengetahui secara detail transaksi pembelanjaan dan pemakaian dana operasional tersebut oleh sekolah.

d. Penilaian dan Pengujian

(23)

2.7 Kajian penelitian yang relevan

Dalam penelitian sebelumnya terdapat hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilaksanakan oleh Luhur Nurmala Rizqi dkk (2013) yang berjudul Penatausahaan Asset Pemerintah Daerah Melalui System Informasi Manajemen Barang Daerah (Simbada) di Kabupaten Malang (Studi Pada Bidang Asset Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Asset Kabupaten Malang) . Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah mengkaji tentang sistem informasi manajemen. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, kepustakaan dan analisis sistem. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah pada lokasi dan bidang kajiannya, penelitian ini dilakukan di Kabupaten Malang Jawa Timur sedangkan penelitian yang penulis akan lakukan adalah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) berlokasi di Kendal, Jawa Tengah. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang lebih menekankan pada upaya untuk mengidentifikasi dan menganalisis asset pemerintah daerah melalui Simbada dan kendala-kendalanya sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan menggunakan pendekatan penelitian evaluatif kualitatif dengan menggunakan model CIPP yang lebih menekankan pada faktor context, input, process dan

(24)

Bersama Antar Sekolah) dalam pengelolaan keuangan sekolah.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini berikutnya adalah Widya Utami (2013) yang berjudul Kontribusi Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Daerah Keuangan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Di Dinas Pendidikan Bandung. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah mengkaji tentang sistem informasi manajemen pendidikan tentang pengelolaan keuangan. teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, kepustakaan dan analisis sistem informasi. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis laksanakan terletak pada lokasi dan kajian penelitiannya. Penelitian ini berlokasi di Dinas Pendidikan Bandung, Jawa Barat sedangkan penelitian yang penulis laksanakan berlokasi di Kaliwungu, Kendal jawa Tengah. Berkaitan dengan kajian penelitian, penelitian ini mengkaji tentang efektifitas sebuah sistem informasi manajemen yang dinamakan sistem informasi manajemen daerah (SIMDA) keuangan terhadap kinerja pegawai di Dinas Pendidikan di bidang keuangan sedangkan kajian penelitian yang penulis laksanakan adalah mengevaluasi program sistem informasi manajemen keuangan yang dinamakan jaringan informasi bersama antar sekolah (JIBAS) melalui sebuah model evaluasi

(25)

Hasil penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Halens Ryanlie Ole (2014) yang berjudul Analisis Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah terhadap kualitas keuangan SKPD (Studi Kasus pada Dinas PPKAD Kabupaten Minahasa Tenggara). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan studi kasus. Persamaan dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah sama-sama penelitian kualitatif dan menggunakan data primer dan sekunder, sedangkan perbedaannya terletak pada pendekatan penelitian dimana penelitian terdahulu menggunakan pendekatan studi kasus sedangkan penelitian yang peneliti lakukan menggunakan pendekatan penelitian evaluatif kualitatif dengan model CIPP, lokasi penelitian terdahulu berada di DPPKAD Kabupaten Minahasa Tenggara sedangkan penelitian ini berlokasi di SMK NU 03 Kaliwungu Kabupaten Kendal, dan teknik pengambilan data penelitian terdahulu menggunakan wawancara dan kuesioner sedangkan penelitian ini menggunakan wawancara, dokumentasi, serta observasi. Hasil dari penelitian terdahulu menunjukkan bahwa SIMDA keuangan mampu menghasilkan informasi dengan ketepatan atau tingkat kebenaran yang lebih baik bila dibandingkan dengan pengolahan data secara manual.

(26)

Referensi

Dokumen terkait

pengarahan dan pengawasan usaha--usaha usaha para anggota organisasi dan penggunaan para anggota organisasi dan penggunaan para anggota organisasi dan penggunaan para anggota

Hadits No. Telah diriwayatkan oleh Abu Daud, al-Hakim, Ahmad, ath-Thabrani, adh-Dhiya, dan yarg lainnya, dengan sanad dari Umar bin Atha', dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas r.a..

The cattle feed plant with installed capacity of 300 MT production daily faces large problem in effective utilization of the available capacity resulting deficit

Dan ketiga serta yang paling penting: Peristiwa itu adalah benar-benar nyata, bukan sebuah mimpi atau ilusi, sebagaimana yang tertulis dalam kitab suci “Dan ketika Ia [Isa

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan lokasi yang merupakan kawasan permukiman kumuh di Kecamatan Pasar Jambi yang berlokasi di Kelurahan Sungai Asam dan Kelurahan

A study was conducted to evaluate effects of replacing Processed Lupin Meal (PLM) for soybean meal (SBM) as protein ingredient on feed intake, body weight gain, egg production

Gotik merupakan aliran seni lukis yang menggambarkan sebuah objek dengan garis tebal dan bentuk ramping serta menegaskan sesuatu berdasarkan warna. Ciri - ciri aliran seni lukis

Sedangkan hasil pengisian respon akan ditampilkan pada halaman daftar feedback hosting , seperti yang terlihat pada Gambar 21 dengan informasi yang ditampilkan adalah