• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI DETEKSI KERUSAKAN MESIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM INFORMASI DETEKSI KERUSAKAN MESIN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI DETEKSI KERUSAKAN MESIN CASTING

M Alex Andryanto

1

, Arif senja Fitrani. S.Kom

2

1,2

Jurusan Teknik Informasi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Jl. Raya Gelam 250, Candi – Sidoarjo

1

alexandryanto@gmail.com,

Abstract

Damage Detection Information System Casting Machine is an information system that generates information that can be useful to support the activities of industries in Pt.Jatim Autocomp premises.

Damage Detection Information System Casting Machine is part of the information system knowledge, which was developed to collect, process and store data knowledge so that data can be traced back to isalurkan as a useful Opera.

The realization of the development of Information Systems Engineering Casting Damage Detection is the manufacture of computer applications that are capable of representing the information system is designed as a whole.

Damage Detection Information System Application Casting machine capable of processing data generated knowledge includes damage data, machine data, a data solutions, knowledge of data, user data / user for each level of management.

System approach used in this information system using Object Oriented (objeck orinted) which emphasizes problem solving software is based on the object. The design of the system using Java and its design it using the MySQL database.

Results of the role of Damage Detection Information System application Casting Machine shows that the role of computer applications in information systems is very important sebgai support in improving the quality of sales and service activities in ligkungan company.

Keywords: Casting Engineering, Information Systems, Neatbeans, MySQL..

Abstrak

ABSTRAK

Sistem Informasi Deteksi Kerusakan Mesin Casting adalah suatu sistem informasi yang menghasilkan informasi yang dapat berguna untuk mendukung kegiatan indutri di Pt.Jatim Autocomp Indoensia.

Sistem Informasi Deteksi Kerusakan Mesin Casting merupakan bagian dari sistem informasi pengetahuan, yang dikembangkan untuk mengumpulkan, mengolah dan menyimpan data pengetahuan sehingga data tersebut dapat dilihat kembali untuk isalurkan sebagai suatu infromasi yang berguna.

Wujud dari pengembangan Sistem Informasi Deteksi Kerusakan Mesin Casting ini adalah pembuatan aplikasi Komputer yang mampu mewakili sistem informasi yang dirancang secara keseluruhan.

Aplikasi Sistem Informasi Deteksi Kerusakan Mesin Casting yang dihasilkan mampu mengolah data pengetahuan yang meliputi data kerusakan, data mesin, data solusi, data pengetahuan, data pengguna/user untuk setiap tingkatan manajemen.

Metode pendekatan sistem yang digunakan pada sistem informasi ini menggunakan metode Berorientasi Objek (Objeck Orinted) yang lebih menekankan pemecahan masalah software berdasarkan objek. Perancangan sistemnya menggunakan Java dan rancangan nya database nya menggunakan MySQL.

Hasil dari peranan aplikasi Sistem Informasi Deteksi Kerusakan Mesin Casting menunjukkan bahwa peranan aplikasi Komputer dalam sistem informasi sangat penting sebgai penunjang dalam meningkatkan kualitas kegiatan penjualan dan pelayanan di ligkungan perusahaan.

Kata Kunci : Mesin Casting, Sistem Informasi, Neatbeans, MySQL

1. PENDAHULUAN

Semakin pesatnya perkembangan ilmu

(2)

menciptakan sesuatu yang baru, suatu

teknologi canggih yang sarana pendukung

di dalam dunia kerja tempat mereka

berkecimpung di dalamnya. Salah satu hasil

dari penemuan ilmu pengetahuan dan

teknologi sekarang ini adalah suatu alat yang

disebut dengan nama komputer.

Makin maraknya penggunaan komputer

dikalangan indutri kecil maupun menengah

keatas, memberikan gambaran bagi kita

bahwa manusia memerlukan fasilitas yang

dianggap dapat membantu dalam

memecahkan masalah–masalah yang sering

dihadapi selama ini, yang dapat menyuguhkan

berbagai kemudahan-kemudahan.

Keberadaan fasilitas komputer dirasakan

sangat berperan sekali terutama dalam

memproses suatu data guna menghasilkan

informasi yang optimal, akurat dan relevan.

Informasi yang dihasilkan dapat juga

digunakan untuk mendukung suatu proses

pengambilan keputusan dengan cepat dan

tepat, sehingga perusahan dapat menekan

biaya, tenaga dan waktu efektif dan

se-efisien mungkin.

Hal ini tentunya tidak dapat terlepas dari

suatu sistem yang mampu memanipulasi data

dengan cepat serta dirancang dan

diorganisasikan sedemikian rupa sehingga

dapat secara otomatis memasukkan data,

menyimpan data, memproses data dan

menghasilkan keluaran yang berupa informasi

yang dapat berguna bagi pemakai.

.

BATASAN MASALAH

Adapun dalam laporan tugas akhir ini, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas agar tidak melebar jauh. Penelitian menitik beratkan pada :

a. Memberikan informasi kerusakan tentang kelistrikan mesin cutting.

b. Memberikan informasi kerusakan tentang mekanik mesin cutting.

c. Jumlah mesin cutting sebanyak 50 unit

2. LANDASAN TEORI

2.1 . Pengertian Mesin Casting

Mesin Casting CST385 adalah mesin cutting dan stripping wire yang bekerja secara semi otomatis. Mesin ini dicontrol oleh sebuah Driver MDU-5H

dimana Driver NDU-5H ini yang akan menggerakkan motor dan kemudian motor menggerkan roler, sehingga wire kan tertarik dan sensor proximity akan menyala. Sensor proxmity akan mengirim sinyak ke inventer kemudian

inventer kaan menyalakan motor yang

menggerakkan bobin. Mesin ini bisa kita setting sesuai dengan yang kita harapkan. Bagian depan mesin merupakan bagian mekanik mesin, terdiri dari roler, cutter, pipe,dll. Bagian atas mesin merupakan bagian kelistrikan mesin yang terdiri dari panel mesin untuk men setting mesin

.

Gambar 1, Mesin casting

2.2 Netbeans

NetBeans merupakan sebuah proyek kode terbuka yang sukses dengan pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan memiliki hampir 100 mitra (dan terus bertambah!). Sun Microsystems mendirikan proyek kode terbuka NetBeans pada bulan Juni 2000 dan terus menjadi sponsor utama. Saat ini terdapat dua produk : NetBeans IDE dan NetBeans Platform.

The NetBeans IDE adalah sebuah lingkungan pengembangan - sebuah kakas untuk pemrogram menulis, mengompilasi, mencari kesalahan dan menyebarkan program. Netbeans IDE ditulis dalam Java - namun dapat mendukung bahasa pemrograman lain. Terdapat banyak modul untuk memperluas Netbeans IDE. Netbeans IDE adalah sebuah produk bebas dengan tanpa batasan bagaimana digunakan.

Tersedia juga NetBeans Platform; sebuah fondasi yang modular dan dapat diperluas yang dapat digunakan sebagai perangkat lunak dasar untuk membuat aplikasi desktop yang besar. Mitra ISV menyediakan plug-in bernilai tambah yang dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam Platform dan dapat juga digunakan untuk membuat kakas dan solusi sendiri.

(3)

2.3 MySQL

Menurut Budi Raharjo (2011,hal 21) MySQL merupakan software RDBMS (atau server database) yang dapat mengelola database dengan sangat besar, dapat diakses oleh banyak user (multi-user) dan dapay melkukan suatu proses secara sinkron atu berbarengan (multi-threaded). Saat ini, MySQL banyak digunakan di berbagai kalangan untuk melkukan penyimpanan dan pengolahan data, mulai dari kalangan akademis sampai ke industri, baik industri kecil, menengah, maupun besar.

Lisensi MySQL terbagi menjadi dua. Anda dapat menggunakan MySQL sebagai produk open source di bawah GNU General Public License (gratis) atau dapat membeli lisensi dari versi gratis. Pada kenyataannya, untuk keperluan industri menengah ke bawah, versi gratis masih dapat digunakan dengan baik.

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Tahap Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan penelitian

ini,penulis membutuhkan seperangkat alat untuk menunjang keberhasilan penelitian tersebut :

3.1.1 Bahan dan alat untuk mendapatkan data :

a. Bahan

1. Data literatur

2. Informasi pada saat wawancara dengan teknisi

3. Informasi dari dosen pembimbing b. Alat

1. Handphone

2. Kabel data 3. Bolpoint 4. Kertas

3.2 Desain Data Diagram (DFD)

Diagram Context adlah aliran yang memodelkan hubungan antara system dengan entitas. Selain itu diagram konteks merupakan diagram yang paling awal yang terdiri dari suatu proses data dan menggambarkan ruang lingkup suatu system secara garis besarnya. Berikut ini adlah gambar data context diagaram dalam aplikasi sistem informasi diagnosa kerusakan mesin casting beserta solusi, yaitu :

Gambar 3.1 Diagram context

Diagram context diatas

menerangkan bahwa arus data dalam

aplikasi sistem informasi deteksi

kerusakan mesin cutting melibatkan dua buah entitas, yaitu:

a. User, merupakan pengguna dari aplikasi ini. User dapat diakses oleh admin, pada entitas user terdapat 2 aliran data, dimana 1 aliran data menuju system, yaitu pilih jenis informasi. Sedangkan aliran data dari system menuju ke user, yaitu solusi.

b. Admin, merupakan orag yang mengerti akan kerusakan mesin serta solusi nya. admin dapat di akses oleh tenaga ahli sepert teknisi. Admin dapat menambah, merubah, dan menghapus data dalam database yang akandigunakan oleh system aplikasi ini. Terdapat 5 aliran data, dimana 5 aliran data menuju system, yaitu input username dan password admin, input data kerusakan, input data pertanyaan, input data solusi, input data mesin.

3.2.1 Data Flow Diagram(DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untu menggambarkan asal data dan tujuan data yang keluar dari system, tempat penyimpanan dta, apa yang menghasilakan data tersebut, serta interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

Berikut ini adalah data flow diagram yang menjelaskan proses aplikasi. Aplikasi ini terisi dari level DFD yang menjelaskan prosesnya meliputi DFD level 1, DFD level 2 dan DFD level 3.

3.2.2 Data Flow Diagaram level 1

(4)

admin serta terdapat lima data store yaitu pertanyaan, solusi, mesin, kerusakan, data user dan password.

Gambar 3.2 Dfd level 1

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Implementasi

Pada bab ini akan menjalankan proses “Sistem Informasi Deteksi kerusakan Mesin Cutting Wire”. Aplikasi sistem pakar ini terdapat 4 menu yaitu menu file yang mempunyai sub menu esit untuk keluar dari aplikasi, diagnosa yang mempunyai fungsi utama untuk mendiagnosa kerusakan mesin, data master yang mempunyai sub menu data mesin, data permasalahan, data solusi, data pengetahuan dan data pengguna dan help yang

mempunyai finugsi tentang bantuan

peggunaan aplikasi ini.

4.1.1 Menu utama

Berikut adalah tampilan Aplikasi “Sistem Informasi Deteksi kerusakan Mesin Cutting Wire” ketika pertama kali program dijalankan seperti pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Form menu utama

Setelah form utama muncul seperti pada gambar 4.1. Menu file terdapat sub menu exit untuk keluar dari aplikasi yang dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Menu file sub menu exit

4.1.2 Menu diagnosa

Pada menu diagnosa berfungsi untuk mendeteksi kerusakan mesin yang dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Form menu diagnosa

Di dalam menu diagnosa seperti pada gambar 4.3 pilih merk dan type mesin yang akan di diagnosa dan menjawab pertanyaan perkiraan kerusakan mesin dengan pilihan ya atau tidak yang dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Proses menu diagnosa

4.1.3 Menu data master

Menu data master ini terdiri dari sub menu data mesin, data permasalahan, data solusi, data pengetahuan dan data pengguna yang dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Form menu data master

4.1.3.1 Sub menu data mesin

(5)

baru, edit untuk merubah data mesin yang

lama, cancel pembatalan untuk

menyimpan data mesin baru dan save untuk menyimpan data mesin baru. Sub menu data mesin dapat dilihat pada gambar 4.6

Gambar 4.6 Sub menu data mesin

4.1.3.2 Sub menu data permasalahan

Sub menu data master ini terdiri dari button new untuk input data permasalahan baru, edit untuk merubah data permasalahan yang lama, cancel pembatalan untuk menyimpan data permasalahan baru dan save untuk menyimpan data permasalahan baru. Sub menu data permasalahan ini dapat dilihat pada gambar 4.7.

Gambar 4.7 Sub menu data permasalahan

4.1.3.3 Sub menu data solusi

Sub menu data master ini terdiri dari button new untuk input data permasalahan baru, edit untuk merubah data solusi yang lama, cancel pembatalan untuk menyimpan data solusi baru dan save untuk menyimpan data solusi baru. Sub menu data solusi ini dapat dilihat pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Sub menu data solusi

4.1.3.4 Sub menu data pengetahuan

Sub menu data pengetahuan ini terdiri dari button new untuk input data pengetahuan baru, edit untuk merubah data pengetahuan yang lama, cancel pembatalan untuk menyimpan data pengetahuan baru dan save untuk menyimpan data pengetahuan baru. Sub menu data solusi ini dapat dilihat pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 Sub menu data pengetahuan

4.1.3.5 Sub menu data pengguna

Sub menu data pengguna ini terdiri dari button new untuk input data pengguna baru, edit untuk merubah data pengguna yang lama, cancel pembatalan untuk menyimpan data pengguna baru dan save untuk menyimpan data pengguna baru. Sub menu data solusi ini dapat dilihat pada gambar 4.9.

Gambar 4.10 Sub menu data pengguna

4.1.4 Menu help

(6)

Gambar 4.11 Form menu help

5.Kesimpulan dan Saran

5.1. Kesimpulan

Dari tugas akhir ini penulis dapat mengambil suatu kesimpulan yaitu, sistem informasi ini terbatas pada penggunaan data permasalahan mesin yang sederhana atau tidak kompleks.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka dapat dikemukakan saran yang akan sangat membantu untuk aplikasi sistem informasi yang telah dibangun ini agar dapat dikembangkan lebih lanjut lagi dengan mendesain sistem informasi yang lebih kompleks agar bisa menghasilkan informasi yang lebih terpirinci.

Daftar Pusataka

Nugroho, Bunafit. 2004. Database Reasional dengan MySQL. Yogyakarta: Andi. Mustakini, Jogiyanto Hartono.2009. Pengenal komputer: dasar ilmu komputer, pemrogaman, sistem informasi dan intelegensi buatan. Yogyakarta: Andi.

Haryadi, Hendy. Administrassi perkantoran untuk manajer dan staf,Jakarta: Transmedia Pustaka, 2009.

Budi, r. 2011. Belajar otodidak membuat database

menggunakan MySQL. Bandung: Informatika.

Gambar

Gambar 1, Mesin casting
Gambar 3.2 Dfd level 1
Gambar 4.9 Sub menu data pengetahuan

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi tidak mendalam, tidak realistis, tidak relevan 2b Kemampuan melihat potensi pengembangan Memiliki ketajaman melihat peluang relevan Kurang tajam melihat peluang

Berdasarkan refleksi yang telah disepakati pada siklus II, maka perencanaan tindakan yang akan dilakukan pada siklus III adalah sebagai berikut: (1) guru harus lebih

Kesimpulan dari artikel tentang metode pembelajaran Think Pair Share ini adalah; metode pembelajaran Think Pair Share merupakan tipe model pembelajaran kooperatif yaitu

Dengan memberikan potongan harga ongkos kirim atau dapat juga free ongkir untuk pembelian diatas 3pcs atau kepada konsumen yang sudah lebih dari 5 kali membeli produk

Penelitian ini adalah yang bersifat deskriptif dengan desain penelitian crossectional untuk mengetahui gambaran konsumsi sumber vitamin dan mineral, status gizi,

Mengingat Penerbit ANDI memiliki bentuk kerja sama yang beragam pada saluran distribusi pemasaran, maka perhitungan royalti adalah berdasarkan buku yang benar-benar telah

Perkiraan ukuran atau berat molekul dari rantai polipeptida sampel yang diuji dapat diketahui dengan menggunakan penanda (Bench Marker Protein) yang telah diketahui berat