• Tidak ada hasil yang ditemukan

P26. KD 3.10 Perjuangan militer bangsa I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "P26. KD 3.10 Perjuangan militer bangsa I"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Yogyakarta Mata Pelajaran : Sejarah Wajib

Kelas / Semester : XI/ II

Materi Pokok : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman  Belanda

Sub Materi Pokok : Strategi Militer bangsa Indonesia menghadapi ancaman Belanda  Alokasi Waktu: 2 x 45 =90 Menit

A. Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik dapat:

1. Menjelaskan minimal 2 latar belakang dan tujuan kedatangan Belanda ke Indonesia 2. Menganalisis strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya

mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda

3. Peserta didik dapat membuat karya tulis (artikel) tentang strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda dalam bentuk portofolio.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.10 Menganalisis strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan

kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda

3.10.1 Menjelaskan minimal 2 latar belakang dan tujuan kedatangan Sekutu dan Belanda ke Indonesia

3.10.2 Menganalisis strategi militer dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda

4.10 Mengolah informasi tentang strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya

mempertahankan

kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah

(2)

C. Materi Pembelajaran: 1. Materi

Strategi Militer bangsa Indonesia menghadapi ancaman Belanda

Fakta Konsep

- Perlawanan Militer - Militer

- Perang - Strategi

Prinsip Prosedur

- Kemerdekaan - Harga Diri

- Sebab-akibat - perubahan

D. Metode Pembelajaran:

1. Metode Pembelajaran : Diskusi, Presentasi, kuis dan penugasan 2. Model Pembelajaran : Students Team Achievment Divisions (STAD)

3. Pendekatan : Saintifik

E. Media dan Alat Pembelajaran

1. Power point

2. Gambar-gambar yang relevan 3. Video tentang Strategi Militer

bangsa Indonesia menghadapi  ancaman Belanda

4. Laptop

(3)

Sumber Belajar

1. Sejarah Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sejarah Indonesia : buku guru/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , 2013. viii, 168 hlm. : ilus. ; 25 cm..

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Abstraksi

Waktu Penda

hulua n

 Menyiapkan peserta didik secara psikis fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

 Guru mengabsensi peserta didik.

 Menyiapkan sarana pembelajaran. Guru menyampaikan topik tentang “Strategi Militer bangsa Indonesia menghadapi   ancaman Belanda”.

 Untuk memberikan stimulus, guru memberikan pertanyaan “selain strategi diplomasi, strategi lain apa yang digunakan bangsa Indonesia dalam menghadapi Belanda yang ingin menjajah kembali Indonesia ?”

 Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

 Menyampaikan arti penting mempelajari tentang “Strategi Militer bangsa Indonesia menghadapi ancaman Belanda”

 Guru membagi siswa menjadi lima kelompok (I, II, III, IV dan V) yang akan dipelajari

- Peserta didik memperhatikan(mengamati) video tersebut

2. Menanya

- Guru bertanya kepada peserta didik apa yang didapat dari video yang sudah ditayangkan

- Peserta didik diberikan waktu untuk bertanya tentang video yang sudah ditayangkan oleh guru

3. Menalar

- Guru menyajikan materi pembelajaran

(4)

secara singkat

- Peserta didik diminta untuk berfikir tentang permasalahan yang disampaikan guru

- Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan hal –hal yang berkaitan dengan video yang telah di tayangkan (menalar)

4. Mengumpulkan informasi

- Peserta didik diminta mengutarakan hasil pemikiran masing-masing dengan membaca sumber-sumber dari buku sumber dan internet (mencoba/experimenting)

5.Mengasosiasi

- Guru memberikan tes/soal kepada seluruh peserta didik

- Setiap peserta didik mengerjakan soal-soal secara individual

- Peserta didik mendiskusikan jawaban

mereka kepada masing-masing

kelompoknya

- Guru memberikan kuis

- Guru memberikan skor kepada kelompok peserta didik yang bias menjawab kuis tersebut

6.Mengkomunikasikan

- Kelompok yang sudah mengerti dapat menjelaskan (mempresentasikan) pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti

- Guru memberikan skor total yang didapatkan masing-masing kelompok

- Guru memberi kesimpulan Penutu

p

Evaluasi (Soal terlampir)

Refleksi

Sebagai refleksi, guru mengajak siswa untuk menggali nilai-nilai apa yang diperoleh setelah belajar tentang topik “Strategi Militer bangsa Indonesia menghadapi ancaman Belanda”.

Peserta didik diberi tugas untuk Menyajikan Strategi Militer bangsa Indonesia menghadapi ancaman 

(5)

Belanda

dalam bentuk tulisan

 Menginformasikan materi pertemuan yang akan datang: “Strategi diplomasi Indonesia menghadapi Penjajahan kembali Indonesia”

 Kegiatan diakhiri dengan salam.

G. Penilaian Hasil Belajar

a. Jenis dan Teknik Penilaian:

1) Jenis penilaian aspek Sikap dengan Teknik Pengamatan/observasi. 2) Jenis penilaian aspek pengetahuan dengan Teknik Tes tertulis.

3) Jenis penilaian keterampilan dengan teknik Pengamatan dan portofolio

b. Bentuk Instrumen 1) Penilaian Sikap

a) Bentuk : Pengamatan sikap (tercatat dalam Jurnal Penilaian sikap) b) Instrumen : skala sikap (ceklist)

2) Penilaian Pengetahuan

a) Bentuk : Uraian b) Instrumen :Soal Uraian

3) Penilaian Ketrampilan

a) Bentuk : Lembar Pengamatan Diskusi dan Presentasi b) Instrumen : Skala Nilai Observasi

(6)

Lampiran 1

Materi pokok : “Strategi Militer bangsa Indonesia menghadapi ancaman Belanda”.

Setelah   Indonesia   meerdeka,   Indonesia   masih   harus   menghadapi   Belanda yang hendak merebut kembali kekuasaannya di Indonesia. Akibatya, terjadilah konflik antara Indonesia dengan Belanda.

Faktor Penyebab Konflik Indonesia­Belanda:

1. Keinginan Belanda untuk berkuasa kembali di Indonesia.

       Setelah Jepang menyatakan menyerah kepada pasukan Sekutu pada tanggal   15   Agustus   1945,   Belanda   langsung   bersiap­siap   untuk   kembali menguasai   bekas   jajahannya.   Ini   menjadi   salah   satu   penyebab   konflik Indonesia­Belanda   setelah   proklamasi   kemerdekaan.   Sebenarnya   Belanda tidak memiliki hak apapun lagi atas wilayah Indonesia. 

      Pemerintah   Hindia­Belanda   telah   menandatangani   dokumen   pada tanggal 9 Maret 1942 di Kalijati, yang menyatakan bahwa mereka menyerah tanpa   syarat   kepada   bala   tentara   Jepang   dan   Belanda   telah   menyerahkan seluruh wilayah Hindia­Belanda (Indonesia) kepada Pemerintah Jepang.

2. Adanya dukungan tentara sekutu terhadap Belanda.

       Atas nama sekutu, Belanda dan Inggris menandatangani Civil Affairs Agreement (CAA) pada tanggal 24 Agustus 1945 yang isinya perjanjian tentang penyerahan   wilayah   Indonesia   yang   telah   dibersihkan   dari   tentara   Jepang. Penyerahan ini dilakukan Inggris kepada Belanda lewat Netherland Indies Civil Administration (NICA). 

         Pasukan Sekutu bertugas melucuti tentara Jepang sekaligus menerima penyerahan   kekuasaan   dari   tangan   bangsa   Jepang.   Kedatangan   Sekutu   ke Indonesia semula mendapatkan sambutan hangat dari rakyat Indonesia. Akan tetapi,   setelah   diketahui   mereka   datang   disertai   orang­orang   NICA,   sikap rakyat   Indonesia  berubah   menjadi   penuh   kecurigaan  dan   bahkan   akhirnya bermusuhan. 

(7)

kembali   bekas   anggota   KNIL   (Koninklijk   Netherlands   Indies   Leger).   Satuan­ satuan   KNIL   yang   telah   dibebaskan   Jepang   kemudian   bergabung   dengan tentara NICA. Di berbagai daerah, NICA dan KNIL yang didukung Inggris atau Sekutu melancarkan provokasi dan melakukan teror terhadap para pemimpin nasional.

3. Keinginan Bangsa Indonesia untuk Mempertahankan Kemerdekaan.

         Pada tanggal 17 Agustus 1945, para pemimpin bangsa Indonesia yang diwakili sang dwi tunggal menyatakan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Ir. Soerkarno sebagai Presiden didampingi Drs. Moh Hatta sebagai wakil presiden. Mereka berdua kemudian membentuk kabinet untuk melaksanakan   roda   pemerintahan   Republik   Indonesia.   Selain   itu,   juga ditunjuk gubernur­gubernur yang mengepalai beberapa provinsi. 

        Dengan demikian, tiga syarat perbentukan suatu negara telah terpenuhi di Indonesia, yaitu adanya wilayah, penduduk, dan pemerintahan. Oleh sebab itu,   seluruh   elemen   bangsa   Indonesia   berusaha   mempertahankan   negara Indonesia   yang   telah   berdiri   sah.   Hal   tersebut   menjadi   penyebab   konflik Indonesia­Belanda   setelah   proklamasi   kemerdekaan   dari   sisi   bangsa Indonesia.

    

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

       Dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, bangsa Indonesia memakai   dua   strategi   dalam   menghadapi   usaha   Belanda   yang   hendak menguasai   Indonesia,   yaitu   lewat   perjuangan   bersenjata   dan   perjuangan diplomasi. 

2. Perjuangan Bersenjata (militer)

a). Pertempuran 10 November

(8)

rangkaian kejadian yang diawali sejak kedatangan pasukan Sekutu tanggal 25 Oktober 1945 yang dipimpin oleh Brigjen Mallaby. Pada tanggal 30 Oktober 1945   terjadi   pertempuran   yang   hebat   di   Gedung   Bank   Internasional   di Jembatan   Merah.   Pertempuran   itu   menewaskan   Brigjen   Mallaby.   Akibat meninggalnya Brigjen Mallaby, Inggris memberi ultimatum, isinya agar rakyat Surabaya   menyerah   kepada   Sekutu.   Secara   resmi   rakyat   Surabaya,   yang diwakili Gubernur Suryo menolak ultimatum Inggris. Akibatnya pada tanggal 10 November 1945 pagi hari, pasukan Inggris mengerahkan pasukan infantri dengan  senjata­senjata berat dan menyerbu Surabaya dari  darat, laut, dan udara.

       Rakyat Surabaya tidak takut dengan gempuran Sekutu, Bung Tomo memimpin   rakyat   dengan   berpidato   membangkitkan   semangat   lewat   radio. Pertempuran berlangsung selama tiga minggu. Akibat pertempuran tersebut, banyak sekali rakyat Surabaya yang gugur. Pengaruh pertempuran Surabaya berdampak   luas   di   kalangan   Internasional,   bahkan   masuk   dalam   agenda sidang Dewan Keamanan PBB tanggal 7­13 Februari 1946.

b). Palagan Ambarawa

       Pertempuran ini diawali dengan kedatangan tentara Inggris dibawah pimpinan Brigjen Bethel di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945 untuk membebaskan tentara Sekutu. Setelah itu menuju Magelang karena Sekutu diboncengi   oleh   NICA   dan   membebaskan   para   tawanan   Belanda   secara sepihak,   maka   terjadilah  perlawanan   dari  TKR   dan   para  pemuda.   Pasukan Inggris akhirnya terdesak mundur ke Ambarawa. Dalam peristiwa tersebut, Letkol Isidiman gugur sebagai kusuma bangsa. Kemudian Kolonel Sudirman terjun langsung dalam pertempuran tersebut dan pada tanggal 15 Desember 1945 tentara Indonesia berhasil memukul mundur Sekutu sampai Semarang. Karena   jasanya,   maka   pada   tanggal   18   Desember   1945,   Kolonel   Sudirman diangkat menjadi Panglima Besar TKR dan berpangkat Jenderal.

c). Bandung Lautan Api

(9)

Republik   Indonesia)   membakar   rumah   mereka,   meninggalkan   kota   menuju pegunungan di daerah selatan Bandung. Perisitiwa ini terjadi karena Sekutu Belanda   akan   menguasai   kota   Bandung   dan   menuntut   TRI     meninggalkan Bandung. Hal ini dilakukan agar Sekutu tidak menggunakan Bandung sebagai markas mereka.

         Pembumihangusan Bandung tersebut dianggap merupakan strategi yang tepat dalam Perang Kemerdekaan Indonesia karena kekuatan TRI dan milisi rakyat   tidak   sebanding   dengan   kekuatan   pihak   Sekutu   dan   NICA   yang berjumlah besar.

d). Medan Area

        Pada tanggal 9 November 1945, pasukan Sekutu memasuki Kota Medan dibawah   pimpinan   Brigadir   Jenderal   Ted   Kelly   diikuti   pasukan   NICA,   yang didahului oleh komando pimpinan Kapten Westerling. Brigadir ini menyatakan kepada pemerintah RI akan melaksanakan tugas kemanusiaan, mengevakuasi tawanan   dari   beberapa   kamp   di   luar   kota   Medan.   Dengan   dalih   menjaga keamanan, para bekas tawanan diaktifkan kembali dan dipersenjatai.

Latar belakang pertempuran Medan Area, antara lain:

1.    Bekas tawanan yang menjadi arogan dan sewenang­wenang.

2.         Ulah   seorang   penghuni   hotel   yang   merampas   dan   menginjak­injak lencana merah putih.

3.         Pemberian   batas   daerah   Medan   secara   sepihak   oleh   Sekutu   dengan memasang papan pembatas yang bertuliskan “Fixed Boundaries Medan Area” (Batas Resmi Medan Area) di sudut­sudut pinggiran Kota Medan.

Pada tanggal 18 Oktober 1945 Sekutu mengeluarkan ultimatum yang isinya:

1.    Melarang rakyat membawa senjata.

2.    Semua senjata harus diserahkan kepada pasukan Sekutu.

(10)

sekitarnya. Serangan Sekutu ini dihadapi dengan gagah berani oleh penjuang RI dibawah koordinasi Kolonel Ahmad Tahir.

e). Peristiwa Merah Putih di Manado

        Peristiwa Merah Putih terjadi pada tanggal 14 Februari di Manado. Para pemuda tergabung dalam pasukan KNIL Kompeni VII bersama laskar rakyat dari   barisan   pejuang   melakukan   perebutan   kekuasaan   pemerintahan   di Manado,  Tomohon,  dan  Minahasa.   Sekitar  600   orang  pasukan  dan  pejabat Belanda   berhasil   ditahan.   Pada   tanggal   16   Februari   1946   mereka mengeluarkan surat selebaran yang menyatakan bahwa kekuasaan di seluruh Manado   telah   berada   di   tangan   Republik   Indonesia.   Untuk   memperkuat kedudukan   Republik   Indonesia,   para   pemimpin   dan   pemuda   menyusun pasukan keamanan dengan nama Pasukan Pemuda Indonesia yang dipimpin oleh Mayor Waisan.

       Bendera Merah Putih dikibarkan di seluruh pelosok Minahasa hampir selama satu bulan, yaitu sejak tanggal 14 Februari 1946. Dr. Sam Ratulangi diangkat   sebagai   Gubernur   Sulawesi   dan   bertugas   untuk   memperjuangkan keamanan dan kedaulatan rakyat Sulawesi. Ia memerintahkan pembentukan badan   perjuangan   pusat   keselamatan   rakyat.   Dr.   Sam   Ratulangi   membuat petisi   yang   menyatakan   bahwa   seluruh   rakyat   Sulawesi   tidak   dapat dipisahkan dari Republik Indonesia. Petisi tersebut ditandatangani oleh 540 pemuka   masyarakat   Sulawesi.   Oleh   karena   petisi   itu,   Sam   Ratulangi ditangkap dan dibuang ke Serui oleh pihak Belanda.

f). Agresi Militer Belanda I

(11)

        Pada tanggal 4 Agustus 1947, PBB mengeluarkan perintah penghentian tembak­menembak.   Untuk   mengawasi   genjatan   senjata,   PBB   membentuk Komisi Tiga Negara (KTN), yaitu:

1.   Belgia (dipilih oleh Belanda dan Amerika Serikat) dipimpin oleh Paul Van Zeeland. 2.   Australia (dipilih oleh Indonesia) dipimpin oleh Richard Kirby. 

3.   Amerika Serikat sebagai pihak netral yang menunjuk Dr. Frank Graham.

      Tugas  utama KTN  adalah mengawasi  secara  langsung  penghentian tembak­menembak   sesuai   dengan   Resolusi   Dewan   Keamanan   PBB.   KTN berhasil mempertemukan Indonesia dengan Belanda dalam perjanjian Renvile. Selain   itu   juga   mengembalikan   para   pemimpin   Republik   Indonesia   yang ditawan oleh Belanda di Bangka.

g). Agresi Militer Belanda II

       Pada saat TNI melakukan upaya memulangkan pasukan Siliwangi ke Jawa Barat (Long March Divisi Siliwangi), Belanda melakukan penyerangan ke Ibukota RI di Yogyakarta pada tanggal 19 Desember 1948. Sebelumnya,pada pukul 23.00 tanggal 18 Desember 1948, Wakil Tinggi Mahkota Belanda, Dr, Beel   mengumumkan   bahwa   Belanda   tidak   terkait   lagi   dengan   perundingan Renvile. Sasaran serangan pertama Belanda adalah lapangan terbang Maguwo. Pasukan TNI yang dipimpin Jenderal Sudirman mundur dari kota Yogyakarta untuk   melakukan   perang   gerilya.   Sebelum   Presiden   Soekarno   ditangkap Belanda,   beliau   mengirimkan   mandat   lewat   radio   kepada   Syafrudin Prawiranegara di Bukit Tinggi untuk mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).

        Untuk melakukan perlawanan kepada Belanda di Yogyakarta, maka TNI melakukan serangan umum 01 Maret 1949 melalui penjuru, yang bertujuan untuk   menguasai   kota   Yogyakarta   selama   enam   jam.     Reaksi   dari   agresi militer Belanda II:

1.       Dari   dalam   negeri   :   Negara   Pasundan   dan   Negara   Indonesia   Timur membubarkan diri dan menyerahkan mandat kembali ke Presiden RI. LN Palar ditugasi pemerintah Indonesia untuk melaporkan agresi militer Belanda II.

(12)

a.          Negara Srilanka, India, dan Pakistan melarang kapal perang dan pesawat terbang Belanda melintasi negaranya.

b.      Konferensi antara negara Asia di New Delhi menghasilkan resolusi pemimpin RI yang ditahan Belanda dibebaskan dan tentara Belanda ditarik mundur.

(13)

Lampiran 1

Penilaian Pengetahuan

Instrumen Penilian : Tes Tertulis (Essay) Tujuan

Pembelajaran

No

Soal Soal Skor

Menjelaskan minimal 2 latar belakang dan tujuan

kedatangan Belanda kembali ke Indonesia

Jelaskanlah 2 latar belakang terjadinya kedatangan Belanda kembali ke Indonesia ?

Jelaskanlah 2 tujuan kedatangan Belanda kembali ke Indonesia?

30

30

Menganalisis strategi militer dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda

Analisislah strategi militer dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda

40

Jawaban :

1. Jelaskanlah 2 latarbelakang terjadinya kedatangan Belanda kembali ke Indonesia ? a. Kekalahan Jepang pada Perang Dunia ke-2 Tahun 1945.

b. Dikembalikannya Indonesia sebagai Jajahan Belanda (Sekutu) 2. Jelaskanlah 2 tujuan kedatangan Belanda kembali ke Indonesia?

a. Melucuti tentara Jepang dan membebaskan para tentara Belanda yang ditawan Jepang saat menduduki Indonesia

b. Menjajah kembali bangsa Indonesia

3. Analisislah strategi militer dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda). 

a. Pertempuran 10 November

(14)

menjadi   lambang   perlawanan   nasional.   Peristiwa   di   Surabaya   merupakan rangkaian kejadian yang diawali sejak kedatangan pasukan Sekutu tanggal 25 Oktober 1945 yang dipimpin oleh Brigjen Mallaby. Pada tanggal 30 Oktober 1945   terjadi   pertempuran   yang   hebat   di   Gedung   Bank   Internasional   di Jembatan   Merah.   Pertempuran   itu   menewaskan   Brigjen   Mallaby.   Akibat meninggalnya Brigjen Mallaby, Inggris memberi ultimatum, isinya agar rakyat Surabaya menyerah kepada Sekutu. 

b). Palagan Ambarawa

       Pertempuran ini diawali dengan kedatangan tentara Inggris dibawah pimpinan Brigjen Bethel di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945 untuk membebaskan tentara Sekutu. 

c). Bandung Lautan Api

           Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia pada 23 Maret 1946. Dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk Bandung dan TRI (Tentara Republik   Indonesia)   membakar   rumah   mereka,   meninggalkan   kota   menuju pegunungan di daerah selatan Bandung. Perisitiwa ini terjadi karena Sekutu Belanda   akan   menguasai   kota   Bandung   dan   menuntut   TRI     meninggalkan Bandung. 

d). Medan Area

        Pada tanggal 9 November 1945, pasukan Sekutu memasuki Kota Medan dibawah   pimpinan   Brigadir   Jenderal   Ted   Kelly   diikuti   pasukan   NICA,   yang didahului oleh komando pimpinan Kapten Westerling. 

e). Peristiwa Merah Putih di Manado

        Peristiwa Merah Putih terjadi pada tanggal 14 Februari di Manado. 

(15)

       Pada tanggal 21 Juli 1947 Belanda melancarkan aksi polisionil yang dikenal dengan agresi militer I. Tujuannya adalah untuk menguasai sarana­ sarana vital di Jawa dan Madura. Pasukan Belanda bergerak dari Jakarta dan Bandung untuk menduduki Jawa Barat, dan dari Surabaya untuk menduduki Madura. Berbagai reaksi bermunculan akibat agresi militer I. Belanda tidak menyangka   bahwa   Amerika   Serikat   dan   Inggris   memberikan   reaksi   yang negatif.   Australia   dan   India   mengajukan   masalah   Indonesia   ini   ke   Dewan Keamanan PBB. 

        Pada tanggal 4 Agustus 1947, PBB mengeluarkan perintah penghentian tembak­menembak.   Untuk   mengawasi   genjatan   senjata,   PBB   membentuk Komisi Tiga Negara (KTN), yaitu:

1.   Belgia (dipilih oleh Belanda dan Amerika Serikat) dipimpin oleh Paul Van Zeeland. 2.   Australia (dipilih oleh Indonesia) dipimpin oleh Richard Kirby. 

3.   Amerika Serikat sebagai pihak netral yang menunjuk Dr. Frank Graham.

      Tugas  utama KTN  adalah mengawasi  secara  langsung  penghentian tembak­menembak   sesuai   dengan   Resolusi   Dewan   Keamanan   PBB.   KTN berhasil mempertemukan Indonesia dengan Belanda dalam perjanjian Renvile. Selain   itu   juga   mengembalikan   para   pemimpin   Republik   Indonesia   yang ditawan oleh Belanda di Bangka.

g). Agresi Militer Belanda II

       Pada saat TNI melakukan upaya memulangkan pasukan Siliwangi ke Jawa Barat (Long March Divisi Siliwangi), Belanda melakukan penyerangan ke Ibukota RI di Yogyakarta pada tanggal 19 Desember 1948. Sebelumnya,pada pukul 23.00 tanggal 18 Desember 1948, Wakil Tinggi Mahkota Belanda, Dr, Beel   mengumumkan   bahwa   Belanda   tidak   terkait   lagi   dengan   perundingan Renvile. Sasaran serangan pertama Belanda adalah lapangan terbang Maguwo. Pasukan TNI yang dipimpin Jenderal Sudirman mundur dari kota Yogyakarta untuk   melakukan   perang   gerilya.   Sebelum   Presiden   Soekarno   ditangkap Belanda,   beliau   mengirimkan   mandat   lewat   radio   kepada   Syafrudin Prawiranegara di Bukit Tinggi untuk mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).

(16)

Lampiran 2

Penilaian Keterampilan

A. Instrumen Penilaian Keterampilan :

Peserta didik dapat membuat karya tulis (artikel) tentang strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda dalam bentuk portofolio.

Soal Kategori

1 2 3 4

Buatlah karya tulis (artikel) tentang strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari karya tulis (artikel) tentang strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahan kan

kemerdekaan dari ancaman Belanda kesahalan dalam pembuatan karya tulis (artikel) tentang strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahank an

kemerdekaan dari ancaman Belanda

Tepat dalam pembuatan karya tulis (artikel) tentang strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahan kan

kemerdekaan dari ancaman Belanda

Keterangan:

 Skor 4,3,2,1 sesuai kategori yang ditentukan. (lihat pada instrument penilaian)

(17)

 Catatan perbaikan diisi dengan komponen 2 yang kurang pada setiap tugas

Lampiran 3

Penilaian Keterampilan: B. Instrumen Portofolio

Buatlah karya tulis (artikel) tentang strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda.

Mata Pelajaran : Sejarah Tahun Pelajaran : 2016/2017 Kelas / Semester : XI / 2 Waktu Pengamatan :

NO Nama Peserta Didik

Relevansi Kelengkapan Kebahasaan Isi Jumlah Skor

Nilai = Jumlah skor dibagi 4

Keterangan :

a. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara peserta didik mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan indera penglihat, pembau, pendengar, pengecap dan peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah HASIL pengamatan (berupa informasi) bukan CARA mengamati.

(18)

Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi Dasar/Tujuan Pembelajaran (TP).

Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau semakin sedikit sisa (residu) fakta yang tertinggal.

Kebahasaan menunjukan bagaimana peserta didik mendeskripsikan fakta-fakta yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif (tata kata atau tata kalimat yang benar dan mudah dipahami).

Kriteria Penilaian

NA : Skor perolehan X 100 Skor Maksimal

14/16 X 100 : 87,5

Kriteria Penilaian :

• 81 – 100 = 4 • 51 – 65 = 2 • 66 – 80 = 3 • 0 - 50 = 1

ketentuan :

Peserta didik dinyatakan berhasil apabila mencapai nilai ≥ KKM (75)

Peserta didik yang tidak mencapai KKM diberikan remidi

(19)

Lembar Kerja Peserta Didik

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Materi Pokok : Strategi Militer dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya

mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda

Kelas : XI

Kelompok : ... Ketua : ………..

Anggota : 1.

……… …………

2.

……… …………

Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik mampu menjelaskan latar belakang, tujuan, dan jalur pelayaran bangsa Barat ke Indonesia 2. Peserta didik mampu mengidentifikasi tujuan dan perkembangan VOC di Indonesia

3. Peserta didik mampu menganalisis proses penaklukan nusantara oleh bangsa barat

4. Peserta didik mampu mengevaluasi reaksi rakyat Indonesia terhadap kebijakan VOC di Indonesia

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbaikan dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan metode kerja dengan menggunakan man and machine chart dimana jumlah total produksi

Dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat digunakan dalam penentuan keputusan yang kompleks dari

50.000.000 lima puluh juta rupiah sebagai dana talangan melalui pembicaraan telepon terdakwa berjanji akan mengembalikan uang tersebut selama 1 satu bulan dan uang tersebut

Demikian pula al-Asy’ariy keberpihakannya terhadap kedua sumber (al-Qur'ân dan Sunnah) ajaran Islam dari pada penalaran, seperti yang dilakukan oleh Mu’tazilah dan

4 Penetapan Kinerja Pengadilan Tinggi Agama Semarang Tahun 2012 5 6 7 8 Peningkatan mutu tranparansi peradilan Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi Peningkatan mutu

Asal Usul Harta: HASIL SENDIRI Atas Nama: PASANGAN/ANAK (BAROKAH ISDARYANTI, S.Pd.) Pemanfaatan: DIGUNAKAN SENDIRI Lainnya:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perlawanan atau resistensi yang dilakukan etnis Muslim Rohingya dalam menghadapi kebijakan diskriminatif yang diterapkan

informasi akuntansi penjualan dan siklus pendapatan serta kesimpulan atas kegunaan sistem baru yang akan diusulkan dalam mengatasi permasalahan yang ada