• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA BAPAK HASAN BASR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA BAPAK HASAN BASR"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Disusun Oleh:

NAMA : INDAH NOVIPARANI UTAMI

NPM : E1D015088

PRODI : AGRIBISNIS KELOMPOK : V (LIMA)

HARI/JAM : RABU, 12.00 – 14.00 TANGGAL : 21, OKTOBER 2015

CO-ASS : - LORTINA SITANGGANG (E1G012065) - FAIZAL NASUTION (E1G013041) DOSEN : Drs. HASAN BASRI DAULAY, M.S. OBJEK PRATIKUM: PENGENALAN ALAT-ALAT

LABORATORIUM

LABORATORIUM TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

(2)

2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Sebelum memulai melakukan kegiatan praktikum di laboratorium, kita sebagai praktikan harus mengenal alat-alat laboratorium dan semua fungsi peralatan dasar serta lambang bahaya yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia. Pengenalan alat-alat dan lambang bahaya yang akan dipergunakan dalam laboratorium sangat penting guna kelancaran percobaan yang dilaksanakan diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian. Serta paham akan efek dari lambang berbahaya. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia. Serta mengetahui apa saja lambang berbahaya di lab.

Praktikum di laboratorium sangat dibutuhkan untuk mempelajari ilmu-ilmu kimia secara nyata dan diperlukan untuk perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam menggunakan peralatan laboratorium dan mengetahui lambang berbahaya praktikan harus memiliki keterampilan, kecermatan dan ketelitian agar data yang diperoleh akurat. Untuk memudahkan mengenal alat kimia,digunakan pengelompokkan yang umum dipakai yaitu peralatan gelas dan peralatan non gelas. Serta lambang yang berbahaya di laboratorium.

(3)

Sedangkan lambang berbahaya pada laboratorium ada banyak. Namun yang memiliki lambang atau kode ada 10 lambang berbahaya yang wajib kita ketahui, karena resiko yang besar jika tidak tahu apa peringatan dari lambang. 1.2. Tujuan

 Mahasiswa mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium.  Mahasiswa mengetahui, jenis, sifat dan fungsi zat kimia.

(4)

BAB II

TUJUAN PUSTAKA

Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph, barograph. Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Moningka, 2008).

(5)

tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya. Dalam prakteknya baik analisa maupun sintesa, sesorang yang mempelajari atau menekuni bidang kimia pasti akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan alat-alat dan bahan kimia. kebersihan alat yang digunakan dan ketelitian praktikan dalam perhitungan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam suatu praktikum, dengan ketelitian dan ketepatan penggunaan alat maka kesalahan dalam praktikum dapat diminimalisir (Riadi, 1990).

Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat kaca seperti gelas piala atau erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan larutan deterjen panas untuk bisa bersih benar (Day & Underwood, 1998).

(6)

dari pipet isap, namun pengukuran dengan pipet sendiri tidak terlepas dari kesalahan (Rohman, 1998).

BAB III METODOLOGI

3.1 Alat dan bahan

1. gelas piala 19. Corong

2. erlemeyer 20. Rak Tabung Reaksi 3. labu ukur 21. Penjepit Tabung Reaksi 4. petridish 22. Statif dan Klem

5. gelas ukur 23. Sikat Tabung Reaksi 6. kaca arloji 24. Segitiga

7. tabung reaksi 25. Bola Hisap 8. cawan penguap 26. Lampu Spiritus 9. mortal dan alu 27. Bunsen

10. krush 28. Kaki Tiga

11. pipet tetes 29. Botol Semprot 12. pipet tetes 30. Kawat Kasa 13. pipet volume 31. Klem Utilitas 14. pipet gondok 32. Oven

15. batang pengaduk 33. Tanur 16. sudip spatula 34. Hot Plane

17. corong pisah 35.Timbangan Analitis 18. desikator

3.2 Cara kerja

(7)

2.Mendengar serta memerhatikan koas yang sedang mengenalkan alat-alat laboratorium.

3.Menuliskan fungsi dan gambar dari alat-alat laboratorium tersebut di buku panduan praktikum kimia sesuai yang dijelaskan oleh koas.

4.Mengumpulkan buku panduan praktikum kimia untuk ditandatangani oleh koas.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil pembahasan

N o

Nama dan Gambar Alat Fungsi

1 Gelas Piala  Tempat menyimpan larutan

 Tempat memanaskan larutan

2 Erlemeyer  Mereaksikan dan mencampurkan zat

 Tepat untuk bahan yang di nitrasi

3 Labu Ukur  Membuat larutan

 Tempat mengencerkan larutan

4 Petedirsh  Tempat membiakan mikroba

5 Gelas Ukur  Mengukur volume larutan

6 Kaca Arloji  Alat untuk menimbang

(8)

bahan ke dalam oven & desikator

9 Mortal  Untuk menghaluskan zat yang bersifat padat / kristal

1 0

Krush  Memanaskan zat menjadi abu

1 1

Pipet Tetes  Mengambil zat dalam jumlah kecil

1 2

Pipet Volum  Mengambil zat /larutan dengan ukuran yang jelas

1 3

Pipet Gondok  Untuk mengambil larutan dengan volume tertentu

1 4

Batang Pengaduk  Untuk mengaduk suatu larutan yang akan

Sudip  Untuk mengmbil zat kimia yang akan ditimbang.

1 6

Corong Pemisah  Untuk memisahkan 2 larutan yang tidak bercampur karena ada perbedaan massa jenis. 1

7

Desikator  Untuk menyimpan bahan-bahan yang bebas air dan mengeringkan zat-zat yang ada dalam

laboratorium 1

8

Buret  Digunakan untuk titrasi dan

(9)

1 9

Corong  Untuk memindahkan atau memasukan larutan dari suatu tempat ke tempat lain

 Untuk menjepit tabung reaksi

2 2

Statif dan Klem  Untuk meletakan buret dalam proses titrasi

Segitiga  Meletakan gelas piala / erlemeyer ketika

dipanaskan 2

5

Bola Hisap  Menghisap larutan yang akan dipindahkan dari botol larutan

2 6

Lampu Spiritus  Untuk memanaskan larutan dengn bahan bakar spiritus

2 7

Bunsen  Untuk memanaskan zat / larutan

 Stebilisasi dalam suatu proses dan

 Bebahan bakar gas 2

8

(10)

2 9

Botol Semprot  Sebagai tempat /wadah akuades

3 0

Kawat Kasa  Tempat untuk menahan gelas piala / labu ukur pada waktu pemanasan 3

1

Klem Utilitas  Untuk mengangkat gelas

3 2

Oven  Untuk memanaskan zat  Untuk mengeringkan

alat-alat sebelum digunakan untuk percobaan

3 3

Tanur  Untuk memanaskan zat dengan suhu diatas 200 c

3 4

Hot Plate  Untuk memanaskan zat

3 5

Timbangan Analitis

(11)

LAMBANG BAHAYA DI LABORATORIUM

No Nama Lambang Gambar Fungsi

1. Explosive (bersifat mudah meledak)

E

Sifatnya dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan.

2. Oxidizing (pengoksidasi)

O

Bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik, bahan pereduksi, dll

3. Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar)

F

Mudah Terbakar (Flamable)

(12)

4. Highly flammable dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar. 5. Very toxic (sangat

(13)
(14)

10. NATURE

POLLUTING.Bahan berbahaya bagi lingkungan.

N

bersifat berbahaya bagi satu atau beberapa komponen dalam lingkungan kehidupan.

4.2. Pembahasan

Ini uraian pembahasan tentang hasil percobaan ini yang berjudul pengenalan alat-alat laboratorium. Tujuan diadakannyadalah agar setiap praktikan mampu mengenal dan memahami fungsi, cara penggunaan serta perbedaan berbagai alat yang ada dilaboratorium.

Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat, berikut akan diuraikan pengkategorian dan penanganan alat-alat yang ada di laboratorium berdasarkan kemampuan yang dimiliki alat untuk mendukung berbagai proses yang dilakukan dalam percobaan kimia ini. Alat-alat pemanasan terdiri atas pembakar gas, pembakar spiritus, pemanas mantel, kompor listrik, kaki tiga, kasa, gelas beker, tabung reaksi, labu didih, penjepit. Untuk alat-alat penimbangan terdiri atas labu ukur, labu erlemeyer, pipet gondok, gelas beker. Dan terakhir untuk alat titrasi terdiri atas statip, buret, labu erlenmeyer dan corong. Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya.

 Alat- alat gelas yang ada dilaboratorium adalah, Gelas piala atau yang sering disebut gelas bekker. Gelas tersebut berfungsi sebagai tempat larutan dan dipakai juga pada saat pemanasan larutan dan penguapan pelarut untuk memekatkan.

(15)

berskala dan bermacam ukuran. Erlenmeyer adalah alat yang dipakai sebagai tempat zat-zat yang dititrasi dan dipakai juga untuk memanaskan larutan. Setelah cairan diisi ke erlenmeyer, erlenmeyer digoyang-goyangkan agar larutan tercampur sampai titik akhir tercapai.

 Pipet gondok sebagai alat pengambil larutan terbuat dari gelas dan bagian tengahnya membesar serta ujungnya meruncing. Pipet gondok dapat mengambil larutan tertentu dengan volume yang tepat. Pipet gondok mempunyai skala 25 ml dan batas tera menggunakan bola hisap.

 Buret adalah alat yang digunakan pada saat proses titrasi. Zat yang digunakan untuk menitrasi ditempatkan pada buret. Masih ada peralatan gelas lainnya seperti tabung reaksi. Sesuai dengan namanya, tabung reaksi digunakan untuk mereaksikan suatu zat. Tak hanya itu, di laboratorium juga terdapat botol semprot yang berfungsi untuk menyimpan aquadest.

 Terdapat pula kaca arloji. Alat yang terbuat dari kaca bening ini terdiri dari berbagai ukuran diameter. Kaca arloji berfungsi untuk mengeringkan padatan dalam desikator, sebagai tempat saat menimbang bahan kimia dan sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel.

 Alat-alat non gelas yang ada dilaboratorium adalah, Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang-lubang seukuran tabung reaksi berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang-lubang yang ada dalam rak tabung reaksi.

 Kaki Tiga adalah Besi penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan. Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan kawat kasa.

 Kawat Kasa yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembatas. Letakkan kawat kasa di atas Bunsen dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan alat gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan.

(16)

 Bola Hisap Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.

 Oven Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.

 Hot Plate Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.

 Timbangan analitis sebagai tempat untuk menimbang zat-zat yang akan ditimbang dalam skala kecil.

 Tanur Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C. Dan untuk menentukan kadar abu.

 Labu ukur berfungsi tempat membuat larutan.

 Petridish berfungsi untuk mengembangbiakkan mikroba.

 Tabung reaksi berfungsi mereaksikan dua atau lebih zat dalam skala kecil.  Cawan penguap berfungsi mengeringkan suatu bahan dalam oven dan

desikator.

 Mortal dan alu berfungsi menghaluskan zat yang masih bersifat padat atau krstal.

 Krush berfungsi untuk memanaskan logam-logam.

 Pipet tetes befungsi untuk mengambil larutan yang berukuran skla kecil.  Pipet volume berfungsi untuk mengukur volume larutan.

 Batang pengaduk berfungsi mengaduk zat baik akan direaksikan maupun saat reaksi sementara.

 Corong pisah berfungsi untuk memisahkan dua larutan yang tidak tercampur karena adanya perbedaan massa jenis.

 Desikator berfungsi menyimpan bahan bahan yang bebas air.

 Buret berfungsiuntuk titrasi, dan mengukur volume pada suatu zat tertentu.  Corong berfungsi memasukkan atau memindahkan larutan kewadah yang lain.  Penjepit tabung reaksi berfungsi untuk menjepit tabung reaksi.

 Statif dan klem berfungsi sebagai penjepit biuret.

(17)

 Bunsen berfungsi memanaskan larutan dan sebagai sterilisasi suatu proses.  Kaki tiga berfungsi sebagai penyangga pembajaran spritus.

 Kawat kasa berfungsi tempat alas labu beker pada saat dipanaskan.  Klem utulitas berfungsi untuk menjepit alat alat gelas.

Ada pula lambang berbahaya di laboratorium, yang harus kita wasapadai agar terjaga keselamatan kita saat berada di laboratorium. Dan lambang ini tidak bisa kita abaikan begitu saja. Lambang itu antara lain:

 Explosive (bersifat mudah meledak), di lambangi dengan huruf E. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Sifatnya dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan. Contoh asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan solven seperti aseton. Keamanan Hindari pukulan/ benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain.

 Oxidizing (pengoksidasi), di lambang oleh huruf O. Bahan-bahan dan formulasi OXIDIZING biasanya tidak mudah terbakar. Bersifat pengoksidasi, menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik, bahan pereduksi, dll. Contohnya Kalium klorat ( KCLO3), Kalium permanganat (KMnO4). Keamanan Hindari panas serta bahan mudah terbakar dan reduktor.

 Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar), di lambangi dengan huruf F. Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal. Contoh bahan dengan sifat tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas). Hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api.

(18)

flammable. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya aseton dan logam natrium. Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan api, serta hindari pengaruh pada kelembaban tertentu.

 Very toxic (sangat beracun), di lambangi oleh huruf T+. dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak dengan kulit. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin.

 Toxic (beracun), di lambangi dengan huruf T. dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak dengan kulit. Contoh misalnya solven-solven seperti metanol (toksik) dan benzene (toksik, karsinogenik). Hindari Kontak atau masuk kedalam tubuh, segera berobat kedokter bila kemungkinan keracunan.

 Harmful (berbahaya), Di lambangi dengan huruf Xn. Bahan kimia dapat menyebabkan iritasi, luka bakar pada kulit, berlendir, mengganggu sistem pernafasan bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan. Dapat melukai jaringan/organ tubuh. Contoh misalnya solven 1,2-etane-1,2-diol atau etilen glikol (berbahaya). Hindari kontak dengan tubuh atau hindari penghirupan, segera berobat jika terkena bahan.

 Irritant (menyebabkan iritasi), di lambangi dengan huruf Xi. Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi dapat

menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir. Yang dapat menyebabkan irritan. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya isopropilamina, kalsium klorida dan asam dan basa encer. Hindari kontaminasi pernafasan, kontak dengan kulit dan mata.

(19)

 NATURE POLLUTING, Bahan berbahaya bagi lingkungan yang di tandai dengan huruf N. Bersifat berbahaya bagi satu atau beberapa komponen,dapat menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu

kompartemen lingkungan (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisme) dan menyebabkan gangguan ekologi. Contoh misalnya tributil timah kloroda, tetraklorometan. Hindari kontak atau bercambur dengan lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup, limbah dijauhkan dari lingkungan.

BAB V PENUTUP 4.1 Kesimpulan

1. Setelah melakukuan pengenalan alat-alat laboratorium kita basa menggunakan alat-alat tsb dengan sesuai.

2. Dengan belajar alat-alat laboratorium kita bisa mengetahui fungsi dari masing-masing alat.

3. Sehingga kita bisa melatih ketelitian dan mengukur zat-zat yang kita gunakan. 4. mengetahui bahaya nya zat kimia dengan lambang berbahaya di lab.

Peralatan yang digunakan di laboratorium terbagi menjadi dua bagian yaitu peralatan gelas dan peralatan non gelas. Jadi, alat-alat yang ada di laboratorium harus digunakan sebagaimana mestinya.

Untuk lambang berbahaya sangat penting untuk mengetahui apa saja zat yang bisa merusak dan berbahaya bagi kita praktikan. Ada 10 lambang yang pnya kode lambang dari lebih lambang.

4.2 Saran

(20)

agar mendapat hasil yang maksimal. Serta berhati-hati dalam menggunakkan zat kimia apalagi yang punya lambang berbahaya.

Saran yang dapat diberikan lagi adalah setiap praktikan harus menjaga kebersihan diri, alat dan ruang laboratorium. Praktikan juga diharapkan bekerja dengan teliti. Ketika percobaan berlangsung praktikan harus bisa menjaga keselamatan kelompok, jangan egois, serta sesama praktikan tidak boleh bercanda ketika percobaan sedang berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. www.wikipedia.com /alat-laboratorium . Di akses pada tanggal 28 okt 2015.

Buku penuntun praktikum kimia 2015.laboratorium teknologi pertanian unib.

Day& Underwood. 1998. Pengantar Kimia. Jakarta: EGC

Loebis, maju. 2013.www.academia.edu/laporan_kimia_alat_dan_bahan.. di akses pada tanggal 27 okt 2015.

Moningka.2008. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta. Padmaningrum, regna tutik. 2010. Staff.UNY.ac.id/sites/default/file. di

akses pada tanggal 28 okt 2015.

Rahadian, aditya. 2014. Sains-inaction.blogspot.co.id. di akses pada tanggal 28 okt 2015.

H, riadi.1990. kimiaIPA. IPB. Bogor.

Rohman, Taifiqur. 1998. Penanganan Bahan Kimia Dengan Alat Gelas Kimia Serta Penanganan Korban Akibat Kontak Dengan Bahan Kimia. Makalah Seminar Pada Pelatihan Dosen Biokimia. Banjarbaru.

Referensi

Dokumen terkait

Alat dan bahan yang akan digunakan adalah NaCl, HCl 32%, etanol 96%, gula, aquades, neraca analitik, gelas arloji, spatula, pengaduk kaca, pipet ukur 1 ml dan 10 ml, bulb, pipet

Di dalam laboratorium kimia terdapat alat-alat yang di gunakan untuk melakukan percobaan. Laporan ini akan membahas alat-alat yang sering digunakan di dalam

Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia.. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan atau

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah polarimeter yang berfungsi untuk mengukur besarnya putaran optik yang dihasilkan oleh suatu zat yang bersifat optis aktif yang

Sedangkan pada percobaan pengenceran H 2 SO 4 pekat digunakan tabung reaksi yang tahan terhadap panas sebagai wadah H 2 SO 4 pekat dan aquades bereaksi dengan digunakan gelas

Apel Percobaan pertama : V=4 3 x π x r x r x r=22 7 x4 33,5x3,5x3,5=179,66cm3 Menyiapkan benda uji dan alat ukur Mengukur benda uji dengan alat ukur yang sesuai Melakukan

memecahkan elmulasi pada suatu ekstrasi Labu erlenmeyer Wadah dari bahan kimia cair yang diguunakan untuk proses titrasi untuk menampung larutan yang akan digunakan Labu ukur

Bab III Metodologi 3.1 Alat dan Fungsi No Alat Fungsi 1 Mortar dan pistil Untuk menghaluskan spesimen 2 Tips Sebagai tempat bahan yang diuji 3 Gelas Ukur Untuk mengukur larutan