I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktikum merupakan sebuah kegiatan yang biasanya berhubungan
dengan pendidikan, praktikum sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menguji atau memberikan sebuah contoh pada penerapan sebuah teori. Misalnya
seperti studi kimia selain teori ada pula kegiatan berupa praktikum yang
merupakkan pengujian dari teori-teori yang telah disampaikan. Kegiatan
praktikum dalam studi kimia berhubungan erat dengan labolatorium, meskipun
tidak selalu dilakukan di labolatorium. Tapi kebanyakan dalam studi kimia hal-hal
yang diuji biasanya berhubungan dengan bahan-bahan kimia yang memang tidak
dapat dilakukan di sembarang tempat. Labolatorium sendiri merupakan sebuah
tempat yang dibuat khusus untuk memenuhi kegiatan tersebut.
Di dalam labolatorium biasanya terdapat bermacam-macam alat dan bahan
kimia yang tersedia, selain harganya yang mahal alat dan bahan tersebut biasanya
memerlukan perlakuan dan penyimpanan khusus. Di labolatorium kimia terdapat
banyak peralatan yang tebuat dari kaca atau gelas yang mudah pecah serta
alat-alat yang memiliki tekanan tinggi. Disamping itu adapula bahan-bahan kimia
yang mudah menguap, beracun,dan sebagainya sehingga memerlukan perlakuan
khusus. Sebelum menggunakan peralatan ataupun bahan-bahan yang ada didalam
Mengetahui fungsi dan prinsip kerja dari alat-alat labolatorium sangatlah
penting, sebab jika salah mengenali fungsi serta prinsip kerjanya dapat
menyebabkan kesalahan fatal baik bagi hasil yang didapat maupun bagi
keselamatan praktikan maupun orang lain. Sama halnya dengan peralatan, bahan
kimia dilabolatorium juga perlu diketahui sifat dan komposisinya, sebab beberapa
bahan diantaranya mudah terbakar, menyebabkan keracunan hingga membuat
iritasi kulit. Oleh sebab itu sebelum menggunakan peralatan ataupun bahan-bahan
tersebut, perlu dipahami fungsi, prinsip sifat dan komposisi bahan atau alat yang
akan digunakan.
Selain mengetahui alat dan bahan yang akan digunakan dilabolatorium,
perlu juga diketahui peraturan atau tata tertib yang ada dilabolatorium. Karena tata
tertib tersebut tentu dibuat untuk menjaga keselamatan para praktikan maupun
orang yang berada disekitarnya bukan untuk dilanggar.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum pengenalan alat dan bahan labolatorium
kimia adalah agar para praktikan dapat mengenal bermacam-macam alat dan
bahan kima yang sering dipakai dalam analisis atau percobaan serta
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pengajaran sains disekolah umumya terbagi dalam dalam dua bagian besar
yaitu sains sebagai produk dan sains sebagai proses (Sumintono, 2001). Konteks
sain sebagai produk adalah pada pengajaran tentang fakta, teori, prinsip dan
hukum alam ; sedangkan sains sebagai proses adalah pengembangan kemampuan
siswa dalam metoda ilmiah dan pemecahan masalah sains. Untuk yang pertama
lebih dikenal sebagai kurikulum sains dimana siswa mempelajari dari buku teks
dan pengajaran secara klasikal dikelas. Studi yang dilakukan oleh Thair dan
Treagust (1997;1999) menunjukan kecenderungan kurikulum sains negara
berkembang, karena ketiadaan pakar disain dan implementasi kurikulum maka
yang terjadi adalah adopsi kurikulum dari negara maju .
Untuk sains sebagai proses , maka pengajaran melalui labolatorium adalah
kegiatan penerapan metoda ilmiah oleh siswa. Terdapat banyak klaim bahwa
metoda praktikum dapat meningkatkan sikap kritis, keterampilan proses sains ,
ataupun sikap ilmiah siswa. Biasanya berbagai materi praktikum yang dilakukan
oleh siswa pun tergolong luar biasa , yaitu bertujuan mengungkapkan fakta-fakta
sains ataupun memverifikasi teori-teori sain. Bila dilihat secara kritis, berbagai
percobaant tersebut dilakukan oleh siswa yang memang tidak berpengalaman,
dilakukan dalam waktu singkat, dengan alat yang tidak presisi dan bahan yang
tidak terlalu murni serta dilakukan melalui tahapan kegiatan seperti halnya resep
Menurut Kertiasa (2006:1) laboratorium adalah tempat bekerja untuk
mengadakan percobaan atau penyelidikan dalam bidang ilmu tertentu seperti
fisika, kimia, biologi dan sebagainya. Dalam pengertian terbatas laboratorium
adalah suatu ruangan tertutup dimana percobaan dan penelitian dilakukan, tempat
ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka,
misalnya kebun (Depdikbud, 1995: 7).
Menurut Syah (2006: 149) sikap siswa adalah gejala internal yang
berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons
(response tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang,
dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sedangkan Sudjana (2002:
80) mengatakan ada tiga komponen sikap siswa, yakni kognisi, afeksi dan konasi.
Kognisi berkenaan dengan pengetahuan seseorang tentang objek atau stimulus
yang dihadapinya, afeksi berkenaan dengan perasaan dalam menanggapi objek
tersebut, sedangkan konasi berkenaan dengan kecenderungan berbuat terhadap
objek tersebut. Oleh sebab itu, karena sikap selalu bermakna bila dihadapkan
kepada objek tertentu, maka sikap siswa perlu digali untuk mengetahui responnya
III. METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum acara 1 yaitu pengenalan alat-alat labolatorium dan bahan kimia
dilakukan pada hari Sabtu, 17 Oktober 2015 pukul 11.00 sd 13.00 yang bertempat
di labolatorium kimia pertanian gedung B Fakultas Pertanian Universitas Jenderal
Soedirman.
B. Alat dan Bahan
Alat praktikum yang diperkenalkan pada praktikum acara 1 berupa
alat-alat yang terbuat dari beberapa bahan yaitu alat-alat yang terbuat dari bahan gelas
( Buret, Pipet seukuran, Pipet tetes, Labu ukur, Gelas ukur , Labu Erlenmeyer,
Labu didih, Labu destilasi, Kuvet, Eksikator atau Destilator, Tabung reaksi, dan
Gelas Arloji), terbuat dari bahan porselin ( Cawan Porselin, Martir, dan Sendok
Porselin/ Spatula), terbuat dari bahan karet ( Filler dan Prop), dan terbuat dari
bahan logam ( Statif, Oven Listrik, Waterbath, PH-meter, Timbangan Analitik,
DHL-meter, Muffle Furnance, Spectrofotometer, Flamefotometer,Shaker, Deep
Freezer, Centrifuge, Kompor Listrik, Automatic Absorbtion Spectrophometer, dan
Biosafety Cabinet). Selain alat-alat tersebut ada juga beberapa bahan kimia yang
diperkenalkan yaitu Natrium Carbonat/Natrium Karbonat, Acetil Acid/Asam
Hydroxide/Natrium Hidroksida, Amonium Flouride, Ammonia Solution/Amonia,
Oxelic acid dihydrate/Asam Oksalat, Hidrocloric acid fuming lasm klorida/Asam
Klorida, dan Asam Oksalat).
C. Prosedur Kerja
1. Alat-alat labolatorium dan bahan-bahan kimia yang tersedia di labolatorium di
amati,
2. Nama alat beserta kegunaannya ditulis sesuai urutan nomornya,
3. Nama bahan kimia, rumus kimia, bobot molekul ,derajat kemurniannya dan
keterangan lain yang ada pada label kemasan ditulis,
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Tabel hasil pengamatan alat-alat labolatorium
No Nama alat Merk Kegunaan Gambar
1 Buret - Menampung dan mengukur
volume cairan yang dikeluarkan dalam titrasi
2 Pipet
seukuran
Assiste nt
Memindahkan larutan atau zat cair dalam volume
tertentu
3 Pipet tetes - Memindahkan larutan dengan meneteskan larutan
4 Volumentrick Flask ( Labu
ukur)
Pyrex Mengencerkan larutan, menampung larutan dengan
volume tertentu, membuat larutan standar dengan
volume yang tepat
5 Gelas ukur Pyrex Mengukur volume larutan dengan skala tertentu
6 Labu
Erlenmeyer
Pyrex Menampung larutan pada saat titrasi atau menampung hasil
7 Labu didih Pyrex Untuk mendidihkan larutan dalam destruksi larutan
8 Labu
destilasi
Pyrex Untuk menampung larutan atau zat cair pada saat destilasi atau penyulingan
9 kuvet Pyrex Menampung larutan yang diukur dengan spektrofotometer
10 Eksikator
/Deksikator - Untuk menyimpan benda ataubahan agar tetap kering
11 Tabung reaksi
- Mereaksikan suatu zat
12 Gelas arloji - Wadah untuk melakukan penguapan atau mengeringkan zat terlarut
13 Cawan
porselin
- Untuk penguapan atau pengeringan padatan dalam
bentuk tepung 14 martir - Untuk menghancurkan zat
dalam bentuk padatan
15 Sendok porselin /
spatula
- Mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk
larutan
16 Filler D&N Untuk menyedot dan mengeluarkan larutan/zat
17 Prop - Untuk menutup labu yang terdapat lubang di tengah dan memanaskan selang pada saat proses destilasi / penyulingan 18 Statif - Untuk mendirikan atau
memegang buret, corong dan peralatan gelas lainnya
19 Oven listrik BINDE
R sebelum digunakan danMengeringkat alat-alat mengeringkan bahan yang
basah
20 Waterbath - Memanaskan larutan atau zat tanpa berpapasan atau terjadi kontak langsung dari suber
panasnya
21 PH-meter HANN
A Mengukur derajat keasaman
22 Timbangan analitik
Mettler teledo
Menimbang zat berat dari larutan/ zat
23 DHL-meter - Mengukur daya hantar listrik
24 Muffle furnace
Thermo lyne
Mengabukan/ mengurangkan suatu zat serta menentukan
kadar organik untuk pengabuan
25 Spectrofotom
eter Miltonroy compan
y
26 Flamefotome ter
Jenway Menetukan kadar kandungan logam dari suatu larutan zat
27 Shaker - Menggoyangkan larutan secara terus menerus denga
kecepatan dan waktu yang ditentukan untuk mencampurkan larutan 28 Deep freezer Nuarre Menjaga kekentalan dari
larutan, mendinginkan larutan, mengawetkan larutan
29 Centrifuge - Memisahkan bahan tersuspensi dari medianya
30 Kompor listrik
Gerhan t
Memanaskan bahan yang akan diuji 31 Automatic absorbtion spectrophoto meter Hitatch i 2000
Pengukuran serapan suatu sinar oleh atom dengan
menggunakan panjang gelombang
32 Biosafety
cabinet - Untuk mensterilkan alat ataubahan
2. Tabel hasil pengamatan bahan kimia
N
o Nama bahan Rumus kimia
1 Natrium carbonat (Natrium karbonat) Na2CO3 105,99 g/mol Pro Analisis Serbuk, berwarna putih 2 Acetil acid
(Asam asetat) CH3COOH 60,059 g/mol Pro Analisis Cair, bersifat korosif 3 Magnesium oxydeheavy (Magnesium oksida) MgO 40,30 g/mol USP (United States Pharmaco pe) Serbuk berwarna putih
4 Kalium cloride (Kalium klorida) KCl 74,55 g/mol Pro Analisis Serbuk berwarna putih 5 Amonium nitrate
(Amonium nitrat) NH4NO3 80,04 g/mol Pro Analisis Lunak berwarna putih 6 Saccharose reisnt
(Sukrosa) C12H22O11 342,30 g/mol Ph Eur, Ph Nord, NF Butiran padat berwarna putih 7 Natrium hydroxide
(Natrium hidroksida) NaOH 40,00 g/mol Pro Analisis Butiran dan berwarna putih 8 Amonium flouride
(Amonium Floride) NH4F 37,04 g/mol Pro Analisis Serbuk berwarna putih 9 Ammonia solution
(Amoniak) NH3 0,91 kg 25% Cair
10 Axelic acid dihydrate (Asam asetat) CH2O42OH 38,37 g/mol Pro Analisis Kristal
11 Hidrocloric acid fuminglasm klorida
(Asam Klorida)
HCl 1,19
g/mol
37% Cair
1. Prinsip dan kegunaan alat-alat labolatorium
a. Alat yang terbuat dari bahan gelas
1) Buret adalah pipet berukuran panjang yang dilengkapi dengan kran
untuk mengukur volume cairan yang akan dikeluarkan atau
dipindahkan secara akurat sesuai dengan keinginan. Biasanya buret
digunakan dalam titrasi. Ukuran buret bervariasi dari 10 sampai 50 mL
terbagi kedalam skala 1/10 mL.
2) Pipet seukuran adalah pipet yang digunakan untuk memindahkan
larutan atau zat cair dalam satu ukuran volume tertentu. Besarnya
volume pipet bervariasi dari 1 mL sampai 100 mL. Tingkat
kesalahannya kurang dari 0,01 mL.
3) Pipet tetes adalah pipet yang digunakan untuk memindahkan larutan
dengan cara meneteskan larutan atau zat cair tanpa memperhatikan
volumenya.
4) Volumetrick Falsk (Labu ukur) adalah labu gelas yang mempunyai
volume tertentu, serta mempunyai leher dan mulut yang sangat kecil
dibanding dengan labunya. Labu ukur digunakan untuk : a)
mengencerkan larutan; b) menampung larutan atau zat cair dengan
volume yang tepat; c) membuat larutan standar dengan tepat dan teliti.
5) Gelas ukur adalah tabung gelas berskala untuk mengukur volume
larutan suatu zat cair dengan tepat. Gelas ukur bermulut lebar dan
bercucuk, lebar mulut sama dengan lebar alasanya. Standar devisiasinya
6) Labu erlenmeyer adalah labu gelas untuk menampung larutan. Labu
erlenmeyer ada yang beskala ada juga yang tidak, ada yang berpenutup
ada juga yang tidak berpenutup. Biasanya digunakan untuk menampung
larutan pada saat titrasi atau menampung larutan hasil destilasi. Labu
erlenmeyer kebanyakan terbuat dari kaca karboksilat sehingga dapat
dipanaskan di atas api atau autoklaf.
7) Labu didih (Labu Kjeldahl) adalah labu gelas yang digunakan untuk
mendidihkan larutan. Biasanya digunakan untuk destruksi jaringan.
Labu didih adalah alat labolatorium yang terbuat dari gelas (glass ware)
yang berbentuk seperti labu dengan berbagai leher, yaitu ada yang
single neck, doubel neck, dan tripel neck.
8) Labu destilasi adalah labu gelas untuk penyulingan (destilasi), misalnya
penyulingan amoniak (NH3) pada analisis nitrogen. Pada bagian atas
terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat
termometer.
9) Kuvet (cuvet) adalah tabung gelas yang digunakan untuk menampung
larutan yang akan diukur dengan spektrofotometer. Kuvet mirip dengan
tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil dan lebih pendek.
10)Eksikator atau Deksikator adalah alat untuk menyimpan bahan atau
benda supaya tetap kering , terutama bahan yang higroskopis. Eksikator
berbentuk seperti sebuah wadah dari kaca tertutup yang didalamnya
11) Tabung reaksi adalah tabung gelas yang dipakai untuk mereaksikan zat.
Tabung reaksi mempunyai variasi ukuran baik dari segi panjang
ataupun diameternya.
12) Gelas arloji adalah cawan gelas berbentuk irisan bola yang digunakan
sebagai alas untuk penguapan atau pengeringan zat terlarut. Gelas arloji
tersedia dalam beberapa ukuran yang ditunjukkan oleh garis tengahnya,
misalnya 76 mm, 100 mm, 150 mm.
b. Alat yang terbuat dari bahan porselin
1) Cawan porselin adalah cawan bercucuk yang dipakai untuk penguapan
atau pengeringan padatan dalam bentuk tepung. Alat ini sering
digunakan untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi, mengabukan
kertas saring dan menguraikan endapan dalam gravimetric sehingga
menjadi bentuk stabil.
2) Mortir adalah alat tumbuk yang terbuat dari porselin tebal untuk
menghancurkan zat dalam bentuk padatan. Mortir terbuat dari bahan
porselin yang keras.
3) Sendok poreselin/spatula digunakan untuk mengaduk dan mengambil
bahan kimia berbentuk tepung dan padatan.
c. Alat yang terbuat dari bahan karet
1) Filler adalah alat penyedot pipet yang terdiri dari bola karet yang
dilengkapi dengan tiga cabang leher. Filler digunakan untuk menyedot
2) Prop atau tutup karet adalah tutup botol atau labu yang terbuat dari
karet , kadang-kadang dilubangi untuk pipa destilasi.
d. Alat yang terbuat dari bahan besi
1) Statif adalah tiang besi yang digunakan untuk memegang buret atau
gelas lainnya. Statif dilengkapi dengan manice dan klem.
2) Oven listrik digunakan untuk menghilangkan atau menguapkan air pada
bahan-bahan yang akan digunakan.
3) Waterbath (penanggas air) digunakan untuk memanaskan larutan tanpa
kontak langsung dengan sumber panas, atau mengeringkan alat-alat
yang dalam keadaan basah.
4) PH-meter digunakan untuk mengukur tingkat kemasaman atau
kebasaan larutan.
5) Timbangan Analitik adalah timbangan yang digunakan untuk
menimbang zat yang butuh ketelitian tinggi dan dalam skala
kecil/mikro biasanya hingga 4 desimal 0,0001 gram. Biasanya
digunakan untuk menimbang zat yang digunakan untuk membuat
larutan standar primer.
6) DHL-meter adalah alat yang adapat mengukur daya hantar listrik.
Dengan mengetahui besarnya DHL dapat diketahui secara garis besar
jumlah mineral yang terkandung dalam air tersebut, jika DHL nya
tinggi maka kandungan mineralnya juga tinggi dan juga sebaliknya jika
7) Muffle furnace adalah alat untuk mengabukan sebuah bahan. Muffle
furnace juga digunakan dalam banyak penelitian, misalnya oleh ahli
kimia untuk menentukan berapa proporsi sampel yang mudah terbakar
dan non-volatile.
8) Spectrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang
tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet.
9) Flame fotometer adalah suatu metoda analisa yang berdasarkan pada
pengukuran besaran emisi sinar monokromatis spesifik pada panjang
gelombang tertentu yang di pancarkan oleh suatu logam alkali atau
alkali tanah pada saat berpijar dalam keadaan nyala.
10) Shaker adalah alat yang digunakan untuk mengaduk atau mencampur
suatu larutan dengan larutan yang lain sehingga bersifat
homogen dengan gerakan satu arah.
11) Deep Freezer adalah freezer yang berfungsi untuk membekukan /
mengawetkan suatu bahan (-86ºC).
12) Centrifuge adalah suatu alat yang digunakan untuk memisahkan suatu
larutan dengan berat molekul yang berbeda berdasarkan gaya
centrifugal yang digerakkan oleh motor, yang berputar sampel cair
dengan kecepatan tinggi.
13)Kompor induksi/listrik adalah kompor listrik yang bekerja dengan
prinsip induksi sehingga kompor tidak akan mengeluarkan api tetapi
sebuah chip mikro kontroler yang menggunakan energi listrik.
Teknologi ini diadaptasi dari teknologi permanen elektromagnetik dari
Jerman.
14) Automtic absorbansion spectrofotometer/Spektrometri atomik adalah
alat yang menggunakan metode pengukuran spektrum yang berkaitan
dengan serapan dan emisi atom. Bila suatu molekul mempunyai bentuk
spektra pita, maka suatu atom mempunyai spektra garis..
15) Bio safety cabinet adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk
memberikan perlindungan bagi analisa khususnya yang bekerja di
dalam ruang mikrobiolgi.
2. Hasil analisis bahan kimia dan kegunaannya
a. Natrium karbonat yang memiliki rumus molekul Na2CO3, adalah garam
natrium dari asam karbonat yang mudah larut dalam air. Natrium karbonat
murni berwarna putih, bubuk tanpa warna. Natrium karbonat dapat
digunakan sebagai bahan baku kaca. Sebagai tambahan untuk kolam
renang untuk menetralkan efek korosi dari klorin dan menaikkan pH,
digunakan sebagai elektrolit, digunakan sebagai pelembut air dalam
mencuci pakaian, menghilangkan minyak, oli, dan karat anggur,
digunakan untuk membedakan ion logam yang lain, yang akan diendapkan
dengan ion karbonat (dapat membedakan ion tembaga, besi, kalsium, seng,
pangan yaitu sebagai pengatur keasaman, anti-lengket pada kue,
pengembang, dan penstabil, digunakan juga dalam pembuatan pasta gigi,
(sebagai pembentuk busa, abrasi, dan menaikkan pH mulut sementara).
b. Asam Asetat (Acetic Acid) adalah senyawa kimia dengan rumus molekul
CH3COOH, berupa cairan jernih tak berwarna, berbau tajam dan berbau
asam, larut dalam air, alkohol, dan eter. Bahan kimia ini memiliki titik
didih 117,9oC pada tekanan 1 atm, dan pada konsentrasi tinggi akan
menimbulkan korosi pada beberapa jenis logam. Asam Asetat biasa
dikenal dengan Cuka dapur, dapat digunakan sebagai pembersih noda
lantai yang membandel keramik, kloset dll.
c. Magnesium oxide heavy (Magnesium Oksida) memiliki rumus molekul
MgO adalah suatu mineral padat higroskopis berwarna putih yang terjadi
secara alami sebagai periklas dan merupakan sumber magnesium.
Magnesium oksida dapat digunakan sebagai pencahar untuk jangka
pendek. Terlalu seringg menggunakan magnesium oksida untuk pencahar
dapat menyebabkan dehidrasi dan hilangnya elektrolit.
d. Kalium klorida senyawa kimia yang memiliki rumus molekul KCl adalah
garam logam halida terdiri dari kalium dan klorida. Dalam keadaan murni
itu tidak berbau. Memiliki vitreous kristal putih atau berwarna, dengan
struktur kristal yang memotong mudah dalam tiga arah. Kalium klorida
klorida kadang-kadang disebut sebagai "muriate dari potasium," terutama
ketika digunakan sebagai pupuk. Sebagian besar kalium klorida digunakan
oleh asupan kalium. Sebagai bahan baku zat kimia ini digunakan untuk
pembuatan kalium hidroksida, dan logam kalium. Hal ini juga digunakan
dalam pengobatan, aplikasi ilmiah, pengolahan makanan, dan sebagai
pengganti natrium-gratis untuk garam meja (natrium klorida). Kalium
klorida pernah digunakan sebagai bahan pemadam api, digunakan dalam
alat pemadam kebakaran portabel dan roda.
e. Amonium nitrat adalah senyawa yang tidak berbau, tidak berwarna dan
merupakan garam kristal yang dihasilkan oleh reaksi amonia dan asam
nitrat. Rumus kimia amonium nitrat adalah NH4NO3. Amonium nitrat
merupakan komponen penting dari banyak campuran pupuk. Ammonium
nitrate menyediakan nitrogen untuk tanaman, yang meningkatkan
pertumbuhan dan hasil panen. Sejumlah kecil amonium nitrat juga dijual
sebagai aditif untuk bahan peledak pertambangan dan penggunaan
nonpertanian lainnya.
f. Saccharosereisnt atau sukrosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk
dari monomer-monomernya yang berupa unit glukosa dan fruktosa,
dengan rumus molekul C12H22O11. Penambahan sukrosa berfungsi
sebagai sumber karbon. Sukrosa atau gula dapur diperoleh dari gula tebu
atau gula beet. Proses fermentasi sukrosa melibatkan mikroorganisme
yang dapat memperoleh energi dari substrat sukrosa dengan melepaskan
g. Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api,
atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. NaOH banyak
digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas,
tekstil, air minum, sabun dan deterjen.
h. Amonium flouride memiliki rumus senyawa (NH4F) merupakan senyawa
amonium yang berguna untuk bahan bakar dan bahan campuran pastagigi,
detergen dan bahan lainnya. Amonium flouride memiliki sifat yang hampir
sama dengan amonia lainnya.
i. Amonia solutiton adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya
senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam. Kontak dengan gas
amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan
bahkan kematian. Amonia yang digunakan sebagai obat obatan, bahan
campuran pupuk urea (CO(NH2)2) dan ZA (Zwvelamonia) ((NH4)2SO4),
bahan pembuatan amonium klorida(NH4Cl) pada baterai, asam nitrat
(HNO3), zat pendingin, membuat hidrazin (N2H4) sebagai bahan bakar
roket, bahan dasar pembuatan bahan peledak , kertas pelastik, dan detergen
dan pembersih alat perkakas rumah tangga.
j. Oxelic acid dihydrate (H2C2O4) atau Asam oksalat merupakan turunan dari
asam karboksilat yang mengandung dua gugus karboksil yang terletak
pada ujung-ujung rantai karbon yang lurus yang mempunyai rumus
molekul C2H2O4 tidak berbau, higroskopis, berwarna putih sampai tidak
k. Hidrocloride acid atau asam klorida memiliki rumus molekul HCl. HCL
biasa digunakan pada industri logam untuk menghilangkan karat atau
kerak besi oksida dari besi atau baja. Sebagai bahan baku pembuatan vinyl
klorida, yaitu monomer untuk pembuatan plastic polyvinyl chloride atau
PVC. HCl merupakan bahan baku pembuatan besi (III) klorida (FeCl3)
dan polyaluminium chloride (PAC), yaitu bahan kimia yang digunakan
sebagai bahan baku koagulan dan flokulan. Asam klorida dimanfaatkan
pula untuk mengatur pH (keasaman) air limbah industri. Asam klorida
digunakan dalam proses regenerasi resin penukar kation (cation exchange
resin).
l. Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4
dengan nama sistematis asam etanadioat.
3. Merk yang sering dipakai pada alat-alat labolatorium
Alat-alat kimia yang digunakan memiliki merk atau brand tertentu, merek
yang paling banyak digunakan atau paling banyak dipesan adalah merk
Assistant, Pyrex, D&N, BINDER, HANNA, Mettler beledo, Thermolyn,
Miltonroy Company, Jenway, Nuarre, Gerhant, dan Hittachi. Dan masih
banyak lainnya. Untuk bahan gelas paling banyak digunakan adalah Pyrex dan
Assistant. Merek ini merupakan merk yang diproduksi dari luar negeri.
Merek-merek ini emiliki kelebihan dari ketahanan dan bahan yang digunakan. Merk
4. Derajat kemurnian dan sifat bahan
Bahan kimia atau kemikalian yang sering digunakan dalam analisis kimia
tersedia dalam bentuk padat atau cair dan dikemas dalam botol gelas atau botol
plastik berwarna gelap. Bahan kima yang dibuat oleh pabrik umumnya
mempunyai kemurnian yang berbeda-beda . derajat kemurnian bahan kimia
yang dibuat dipabrik harus dicantumkan pada label botol kemasan bahan kimia
tersebut. Beberapa derajat kemurnian kemikalian yang terkenal antara lain :
a. Comercial grade atau kemikalian teknik , umumnya tidak digunakan di
labolatorium untuk analisis kimia tetapi digunakan secara besar-besaran
dalam industri.
b. USP grade (United States Pharmacope) adalah bahan kimia yang
dimurnikan agar lulus dari tes-tes tertentu atau tidak mengandung
beberapa zat tertentu. Umumnya derajat kemurnian USP tidak setinggi CP
grade. Tetapi dapat dipakai untuk keperluan labolatorium.
c. CP grade (chemical pare grade) bahan kimia dalam grade ini mempunyai
derajat kemurnian lebih tinggi daripada USP grade.
d. Reagent grade, bahan kimia ini dihasilkan oleh pabrik dan tidak
dimurnikan dan telah diuji untuk mwyakinkan bahwa kandungan zat
tertentu berada di bawah batas maksimum sesuai ketetapan commite an
e. Primary standard grade atau sering disebut PA( pro Analisis) merupakan
bahan kimia yang memenuhi semua persyaratan untuk membuat pereaksi
atau standar analisis kimia. Kemurniannya mendekati 100 %.
Selain itu masih ada derajat kemurnian yang lain, misalnya :
BP : British Pharmacopeia (Inggris)
DAB : Deutsches Arzneibuch (Jerman)
IP : Pharmacopeia Of India ( India)
JP : Japanese Pharmacopeiea (Jepang)
Ph Eur : European Pharmacopeia (Eropa)
Ph Franc : Pharmacopeia Francaise (Prancis)
Ph Neid : Deutch Pharmacopeia ( Belanda)
f. Air dalam analisis kimia , air digunakan dalam jumlah relatif banyak oleh
karena itu adanya zat terlarut didalam air dapat menimbulkan kesalahan
relatif besar dalam analisis kima. Ada tiga macam derajat kemurnian air ,
yaitu : a) aqua-dm ,b) aquades dan c) aqua bides.
Derajat kemurnian dari bahan –bahan yang diamati adalah sebagai berikut :
a. Natrium carboat/Natrium Karbonat (Na2CO3), memiliki bobot molekul
105,99 g/mol dan berupa serbuk dengan warna putih dan tidak berbau.
Derajat kemurnian dari bahan ini adalah mendekati 100% atau yang biasa
di tulis dengan PA ( pro analisis).
b. Acetic acid/Asam Asetat (CH3COOH) atau yang biasa disebut cuka dapur ,
menyebabkan korosi dan berbau masam. Derajat kemurniannya mendekati
100% atau yang biasa ditulis dengan PA(pro anailisis).
c. Magnesium oxide heavy/ magnesium oksida (MgO) memiliki bobot
molekul 40,30 g/mol. Berbetuk serbuk berwarna putih dan bersifat basa.
Memiliki derajat kemurnian USP atau derajat kemurniannya jauh dibawah
100% dan lebih rendah dari CP grade.
d. Kalium cloride/ Kalium Klorida (KCl) memiliki bobot molekul 74,55
g/mol yang berupa serbuk berwarna putih. Memiliki derajat kemurnian
mendekati 100% yang dituliskan dengan PA ( pro analisis).
e. Amonium nitrate (NH4NO3) memiliki bobot molekul 80,04 g/mol, dengan
sifat lunak, dan berwarna putih. Amonium nitrate memiliki derajat
kemurnian mendekati 100% atau dituliskan dengan PA( pro analisis).
f. Saccharosereseint/ Sukrosa (C12H22O11) adalah sukrosa yang termasuk
dalam golongan disakarida. Sukrosa ini memiliki bobot molekul sebesar
342,30 g/mol dengan bentuk butiran padat berwarna putih. Dan memiliki
derajat kemurnian Ph Eur ,Ph Nord dan NF.
g. Natrium hidroxide/Natrium Hidroksida (NaOH) memiliki bobot molekul
40,00 g/mol dan memiliki derajat kemurnian mendekati 100% tau PA ( pro
analisis). Dengan kenampakan berupa butiran padat berwarna putih.
h. Amonium flouride/Amonium Floride (NH4F) memiliki bobot molekul
37.04 g/mol dengan derajat kemurnian PA( pro analisis) derajat kemurnian
i. Amonium solution/Amonia (NH3) adalah senyawa yang biasa digunakan
untuk bahan campuran pupuk. Amonium solution ini bersifat cair dan
berbau, dengan bobot molekul 0,91 g/mol dengan derajat kemurnian 25%
atau biasa disebut USP grade.
j. Oxelic acid dihydrate/Asam Oksalat (CH2O42OH) memiliki sifat tidak
berbau, berbentuk kristal putih, memilliki bobot molekul 38, 37 g/mol dan
derajat kemurnian mendekati 100%.
k. Hidrocloric acid fuminglasm cloride/Asam Klorida (HCl) bersifat cair dan
memiliki bobot molekul 1,19 g/mol dengan derajat kemurnian 37% atau
setara dengan CP grade.
l. Asam oksalat ( C2H2O42+H2O) bersifat padat serbuk dengan warna putih dan
bobo molekul 23,09% dengan derajat kemurnian PA (pro analisis) atau
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Peralatan labolatorium dibagi menjadi bebrapa jenis berdasarkan bahan
pembuatnya seperti bahan gelas ( Buret, Pipet seukuran, Pipet tetes, Labu ukur,
Gelas ukur , Labu Erlenmeyer, Labu didih, Labu destilasi, Kuvet, Eksikator atau
Destilator, Tabung reaksi, dan Gelas Arloji), bahan porselin ( Cawan Porselin,
Martir, dan Sendok Porselin/ Spatula), bahan karet ( Filler dan Prop), dan bahan
logam ( Statif, Oven Listrik, Waterbath, PH-meter, Timbangan Analitik,
DHL-meter, Muffle Furnance, SpectrofotoDHL-meter, FlamefotoDHL-meter,Shaker, Deep Freezer,
Centrifuge, Kompor Listrik, Automatic Absorbtion Spectrophometer, dan
Biosafety Cabinet).
Selain alat terdapat beberapa bahan kimia yaitu Natrium Carbonat/Natrium
Karbonat, Acetil Acid/Asam Asetat, Magnesium Oxideheavy/Magnesium Oksida,
Kalium Chlorid/Kalium Klorida, Amonium Nitrate/Amonium Nitrat,
Saccharosereisnt/Sukrosa, Natrium Hydroxide/Natrium Hidroksida, Amonium
Flouride, Ammonia Solution/Amonia, Oxelic acid dihydrate/Asam Oksalat,
Hidrocloric acid fuming lasm klorida/Asam Klorida, dan Asam Oksalat).
Dalam melakukan praktikum para praktikan harus teliti dalam mengamati
fungsi-fungsi tiap alat dan berhati-hati karena peralatan tersebut mudah pecah
karena terbuat dari kaca yang tipis. Dan bagi praktikan yang akan memegang
botol bahan kimia disarankan menggunakan sarung tangan dan menjaga