• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENGOLAHAN DAN LIMBAH KAMBING.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PENGOLAHAN DAN LIMBAH KAMBING.doc"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK KAMBING

Ir. Djoko Suwarso, MP*)

RINGKASAN

Limbah ternak adalah bahan buangan yang dihasilkan dari sisa kegiatan metabolisme ternak, yang terdiri atas feses, urin, keringat dan sisa metabolisme yang lain. Pengolahan limbah adalah sebuah proses merubah limbah ternak agar menjadi lebih bernilai dan bermanfaat.

Banyak peternak kambing yang belum memanfaatkan limbah dari ternak kambingnya dengan baik. Limbah belum dikelola sebagaimana mestinya, masih dibuang atau ditumpuk saja di belakang kandang. Padahal jika dikelola dengan baik, limbah ini bisa bernilai lebih ekonomis dengan diolah menjadi pupuk organic padat, pupuk organic cair maupun sebagai sumber energy atau biogas. Dalam makalah ini akan dipaparkan bagaimana mengolah limbah ternak kambing agar bisa bernilai ekonomis dengan membuatnya menjadi pupuk organic padat, pupuk organic cair, maupun biogas.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan peternak kambing dalam mengolah limbah ternak kambingnya agar lebih bernilai ekonomis dengan mengolah menjadi pupuk organic padat, pupuk organic cair dan sumber energy atau biogas dengan menggunakan teknologi yang sederhana dan tepat guna. Dengan demikian sangat menunjang pertanian organic yang saat ini sedang digalakkan.

Banyak cara untuk mengolah limbah ternak kambing antara lain menjadi pupuk organic padat (POP) dan pupuk organic cair (POC), prinsipnya adalah pengomposan dari limbah ternak kambing. Proses pengomposan akan berjalan lebih cepat apabila ditambahkan bioaktivator. Proses pengomposan yang biasanya membutuhkan waktu 4 sampai dengan 6 bulan bisa dipersingkat menjadi hanya 3 – 4 minggu. Selain limbah ternak kambing juga bisa dimanfaatkan menjadi sumber energy terbarukan dengan diproses menjadi biogas. Gas yang dihasilkan dapat digunakan untuk memasak maupun untuk penerangan.

Kata kunci : Pengolahan, Limbah ternak, POP, POC, Biogas

(2)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hasil utama usaha beternak kambing adalah daging untuk kambing yang digemukkan, anakan atau cempe untuk perbibitan dan susu untuk kambing perah. Hasil samping yang berupa sisa pakan, kotoran dan air kencing kambing belum banyak diperhatikan. Hanya di buang disaluran ataupun kotorannya ditumpuk di belakang kandang belum dikelola dengan baik.

Limbah ternak adalah bahan buangan yang dihasilkan dari sisa kegiatan metabolisme ternak, yang terdiri atas feses, urin, keringat dan sisa metabolisme yang lain (Bambang, 2008). Pengolahan limbah adalah sebuah proses merubah limbah ternak agar menjadi lebih bernilai dan bermanfaat. Limbah dari peternakan domba sebenarnya bisa bernilai lebih ekonomis jika diolah dengan baik. Kotoran dan sisa pakan kambing dapat diolah menjadi pupuk organic yang bernilai ekonomis untuk tanaman hias maupun untuk tamanan pangan. Air kencingnya diolah menjadi pupuk organic cair. Selain itu juga bisa dijadikan sumber energy dengan dimasukkan dalam digester biogas, dan limbah biogas yang berupa slurry bisa langsung dimanfaatkan sebagai pupuk organic.

B. Rumusan Masalah

Banyak peternak kambing yang belum memanfaatkan limbah dari ternak kambingnya dengan baik. Limbah belum dikelola sebagaimana mestinya, masih dibuang atau ditumpuk saja di belakang kandang. Padahal jika dikelola dengan baik, limbah ini bisa bernilai lebih ekonomis dengan diolah menjadi pupuk organic padat, pupuk organic cair maupun sebagai sumber energy atau biogas. Dalam makalah ini akan dipaparkan bagaimana mengolah limbah ternak kambing agar bisa bernilai ekonomis dengan membuatnya menjadi pupuk organic padat, pupuk organic cair, maupun biogas.

(3)

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan peternak kambing dalam mengolah limbah ternak kambingnya agar lebih bernilai ekonomis dengan mengolah menjadi pupuk organic padat, pupuk organic cair dan sumber energy atau biogas dengan menggunakan teknologi yang sederhana dan tepat guna. Dengan demikian sangat menunjang pertanian organic yang saat ini sedang digalakkan.

METODA PENULISAN

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah populer ini metodologi yang dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu dengan cara mencari referensi di perpustakaan, studi pustaka yang berkaitan dengan topik tersebut, mereview beberapa hasil penelitian dan pengalaman penulis dalam hal praktek serta melatih di bidang teknologi pengolahan limbah ternak kambing.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. POTENSI KOTORAN TERNAK KAMBING / DOMBA

(4)

dengan kandungan nitrogen antara 0,51 – 0,71 %. Variasi kandungan nitrogen urine tersebut bergantungpada pakan yang dikonsumsi, tingkat kelarutan protein kasar pakan, kemampuan ternakuntuk memanfaatkan nitrogen asal pakan dan lain sebagainya . Dengan perkataan lain apabila kotoran kambing-domba yang umumnya tersusun dari feses, urine clan sisa pakan diperhitungkan sebagai komponen yang berpotensi sebagai pupuk organik, maka kandungan nitrogen kotoran tersebut menjadi lebih tinggi daripada yang hanya berasal dari feses .(Wayan, 2014).

B. MEMBUAT PUPUK ORGANIK PADAT (POP) KOTORAN KAMBING

Prinsip pembuatan pupuk organikkotoran kambing menurut Nurbertus (2013) adalah pengomposan atau composting yaitu proses merubah limbah organic menjadi pupuk organic secara biologis di bawah kondisi yang terkontrol. Tujuan pengomposan limbah ternak melalui kondisi yang terkontrol adalah untuk membuat keseimbangan porses pembusukan bahan organic dalam limbah, mengurangi bau ,membunuh biji-biji gulma dan organisme pathogen sehingga menjadi pupuk yang sesuai dengan lahan pertanian. Apabila kondisi tidak atau kurang terkontrol akan terjadi pembusukan sehingga timbul bau yang menyengat, timbul cacing dan insekta.

Banyak cara untuk membuat pupuk organic padat dari kotoran kambing ini, berikut ini salah satu contoh membuat pupuk padat dari kotoran kambing.

Bahan :

- 1 ton kotoran kambing

- 200 kg kapur pertanian (Dolomit)

- 200 kg abu/sekam/bekas gergajian

- 4 Botol EM4 (decomposer)

Alat :

(5)

- Terpal

- Ember

Sebelum kita membuat Campuran bahan tersebut diatas kotoran Kambing harus kita hancurkan terlebih dahulu dengan memakai alat (mesin) atau manual dengan ditumbuk. Setelah Inthil (kotoran) kambing ini hancur dan tidak utuh lagi kita ikuti tahapan berikut:

Tahapan pembuatan Pupuk Organik Padat (POP) Kotoran Kambing

1. Siapkan tempat atau hamparan yang ternaungi dan jika hujan tempat tersebut tidak tergenang air.

2. Lakukan proses pencampuran bahan, agar mudah dan merata bisa dilakukan dengan cara membuat lapisan-lapisan.

3. Pembuatan lapisan dengan cara menghamparkan kotoran kambing dan setebal kurang lebih 20-30 cm dan taburkan dolomit, abu dan decomposer secukupnya.

4. Kemudian siapkan EM4 dari dosis yang ditetapkan yang dilarutkan dalam air kemudian disiramkan pada lapisan tersebut hingga kadar air mencapai 40%. Atau bisa diukur dengan cara diremas dengan tangan air tidak meneteskan atau bahan organik tidak pecah saat genggaman tangan dibuka.

5. Buat lapisan berikutnya hingga semua bahan habis, kemudian lapisan tersebut dicangkul dari salah satu sisi searah hingga menimbulkan timbunan baru.

6. Lakukan lagi kearah kebalikannya, kemudian ditimbun atau dibuat gunungan sebesar lebar terpal penutup.

7. Timbunan ditutup rapat dengan terpal dan bagian pinggir terpal diberi beban sehingga jika ada angin terpal tidak terbuka.

(6)

9. Perkirakan setelah 3 minggu Kompos sudah bisa dibongkar dan diangin anginkan supaya menghilangkan bau amoniak dan sudah dapat dipakai.

Cara aplikasi pada tanaman :

Aplikasi pupuk organik untuk tanaman musiman dapat dilakukan bersamaan saat pengolahan lahan, Pemupukan pada tanaman tahunan, sebaiknya dibenam pada bagian ujung perakaran, dan setiap tanaman umumnya memiliki ujung perakaran berada tepat dibawah daun paling ujung dari tanaman tersebut. Semakin banyak pupuk organik diberikan semakin meningkat kesuburan tanah.

C. MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI URIN KAMBING

Untuk membuat pupuk organic cair (POC) ada banyak cara, salah satunya adalah seperti berikut :

Bahan:

- (Satu) drum plastic urine dengan kapasitas 150 liter.

- Tetes Tebu/Molasses 1 ltr.

- Empon-empon (Temulawak, Temuireng, Kunyit,Laos,Kunci dll) 5kg

- Biostarter (EM4 atau merk dagang lain) yang banyak di pasaran sebagai starter fermenter

Cara membuat:

o Bakteri EM4 dan Molases dilarutkan dalam air jernih sebanyak 10 liter

kemudian dituangkan ke dalam drum urine

o Empon-empon dihancurkan dan dimasukan ke dalam drum.

o Setelah tercampur antara urine dan bahan-bahantersebut kemudian

urine diaduk sampai rata selama 15 menit, kemudian drum plastic ditutup rapat

o Lakukan pengadukan setiap hari selama 15 menit dan kemudian drum

ditutup rapat kembali selama tujuh hari.

(7)

melalui talang plastik dengan panjang 2m yang dibuat seperti tangga selama 3 jam, tujuan proses ini untuk penipisan atau menguapkan kandungan gas ammonia, agar tidak berbahaya bagi tanaman yang akan diberi pupuk bio urine tersebut. Kemudian pupuk cair ini siap digunakan.

Cara Penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) atau Bio Urine :

Untuk aplikasi Bio urine ini bisa disiramkan atau disemprotkan ke tanaman

o Perbandingan Bio Urine + Air 1 : :20 untuk tanaman Padi diulang setiap

15 hari sampai dengan umur 60 HST

o Untuk Rumput Gajah pada saat setelah dipotong/panen

D. MEMBUAT BIOGAS

Menurut BPTP Bali (2013) salah satu sumber energi terbarukan yang berasal dari sumber daya alam hayati adalah biogas. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi yang relatif kurang oksigen (anaerob).

Sumber bahan untuk menghasilkan biogas yang utama adalah kotoran ternak sapi, kerbau, kambing, domba, babi, kuda dan unggas; dapat juga berasal dari sampah organik.

Biogas merupakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan, dapat dibakar seperti gas elpiji (LPG) dan dapat dugunakan sebagai sumber energi penggerak generator listrik.

Kotoran dari 2 ekor ternak sapi atau 6 ekor ternak babi dapat menghasilkan kurang lebih 2 m3 biogas per hari. Kesetaraan biogas dengan

sumber energi lain : 1 m3 biogas setara dengan : 0,46 kg LPG atau 0,62

liter minyak tanah atau 3,5 kg kayu bakar.

Peralatan Biogas

Saat ini berbagai jenis bahan dan ukuran peralatan biogas telah dikembangkan sehingga dapat disesuaikan dengan karakteristik wilayah, jenis, jumlah dan pengelolaan kotoran ternak.

(8)

Gambar Diagram Instalasi Biogas

Digester dapat dibuat dari bahan plastik Polyetil Propilene (PP), fiber glass atau semen, sedangkan ukuran bervariasi mualai dari 4 hingga 35 m3. Biogas dengan ukuran terkecil dapat dioperasikan dengan kotoran ternak 3 ekor sapi, 7 ekor babi atau 500 ekor unggas.

Gambar Macam-macam Bahan Digester

Biogas yang dihasilkan dapat ditampung dalam penampung plastik atau digunakan langsung pada kompor untuk memasak, menggerakan generator listrik, petromak biogas, penghangat ruang/kotak penetasan telur dll.

(9)

1. Buat campuran kotoran ternak dan air dengan perbandingan 1 : 2 (bahan biogas)

2. Masukkan bahan biogas ke dalam digester melalui lubang pengisian (inlet) hingga bahan yang dimaksukkan ke digester ada sedikit yang keluar melalui lubang pengeluaran (outlet), selanjutnya akan berlangsung proses produksi biogas di dalam digester.

3. Setelah kurang lebih 8 hari biogas yang terbentuk di dalam digester sudah cukup banyak. Pada sistem pengolahan biogas yang menggunakan bahan plastik, penampung biogas akan terlihat mengembung dan mengeras karena adanya biogas yang dihasilkan. Biogas sudah dapat digunakan sebagai bahan bakar, kompor biogas dapat dioperasikan.

4. Pengisian bahan biogas selanjutnya dapat dilakukan setiap hari, yaitu sebanyak kira-kira 10 % dari volume digester. Sisa pengolahan bahan biogas berupa sludge secara otomatis akan keluar dari lubang pengeluaran (outlet) setiap kali dilakukan pengisian bahan biogas. Sisa hasil pengolahan bahan biogas tersebut dapat digunakan sebagai pupuk kandang/pupuk organik, baik dalam keadaan basah maupun kering.

KESIMPULAN

Untuk meningkatkan daya guna dari limbah ternak kambing yang berupa kotoran, sisa-sisa pakan dan urin kambing, maka jangan hanya ditumpuk di belakang kandang. Dengan menggunakan teknologi yang sederhana limbah ternak kambing bisa diolah menjadi produk yang lebih bermanfaat yaitu menjadi pupuk organic padat (POP), pupuk organic cair (POC) dan biogas sebagai sumber energy untuk keperluan rumah tangga menggantikan minyak tanah, LPG dan kayu bakar.

(10)

Balai Penelitian Ternak Ciawi,---., Kotoran Kambing-Domba pun Bisa Bernilai Ekonomis. BPT Ciawi

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali. 2013.Teknologi Pembuatan Biogas yang Ramah Lingkungan

Bambang Sudiarto, 2008. Pengelolaan Limbah Peternakan Terpadu dan Agribisnis Berwawasan Lingkungan. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.

Nurbertus Kaleka, 2013. Beternak Kambing Tanpa Bau, Angon dan Ngarit. Arcita, Solo.

Gambar

Gambar   Macam-macam Bahan Digester

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu dengan penulisan agar dalam kapal ini mempunyai sistem pengolah limbah domestik grey water yang bertujuan mengolah kembali dari limbah untuk menjadi

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan mesin pengolah pakan ternak yang bernilai gizi tinggi dengan mengkombinasikan limbah cangkang telur dan keong sawah

Permasalahan utama yang dihadapi kelompok saat ini adalah terbatasnya pengetahuan, teknologi dan peralatan produksi untuk mengolah susu kambing. Susu yang dihasilkan hanya

Permasalahan utama yang dihadapi kelompok saat ini adalah terbatasnya pengetahuan, teknologi dan peralatan produksi untuk mengolah susu kambing. Susu yang dihasilkan hanya

Kegiatan Pengabdian dengan judul Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak Sapi Fermentasi Berbasis Limbah Pertanian bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peternak dalam mengolah

Program Iptek bagi masyarakat (IbM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok peternak kambing dalam berbagai aspek produksi dan manajemen

X-XI Merancang mengolah limbah cair ternak besar dan kecil dan  pemanfaatannya menjadi pupuk cair Mengolah limbah cair ternak kecil dan besar serta  pemanfaata nnya menjadi  pupuk

Harapannya, masyarakat di Desa Duren khususnya mampu mengolah limbah ternak untuk mengurangi pencemaran lingkungan, meningkatkan kesuburan tanah di daerah tersebut, serta membantu