• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPONEN SUB KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RILL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KOMPONEN SUB KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RILL"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPONEN SUB

KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RILL

RENCANA TNDAK LANJUT

A. PERENCANAAN PROGRAM

1. Visi Sekolah/ Madrasah

a. dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang;

Sebagian warga sekolah kurang memahami visi sekolah

Perlu adanya sosialisasi dalam berbagai kegiatan sekolah

b. mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga

Belum memberikan inspirasi bagi warga sekolah

Perlu adanya sosialisasi sehingga dapat

memberikan inspirasi dan motivasi warga sekolah c. sekolah/madrasah dan segenap

pihak yang berkepentingan;

d. dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/madrasah

dan pihak-pihak yang

berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional;

Pembuatan visi sekolah mengadopsi dari seluruh pihak yang berkepentingan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional

e. diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala

Dimusyawarahkan dengan pihak-pihak yang berkepentingan

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Binuang

NISN :

Alamat : Jl. Jend. A. Yani No. 27 Binuang

(2)

sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah;

f. disosialisasikan kepada warga Sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan;

Kurang disosialisasikan kepada setiap warga sekolah

Perlu adanya sosialisasi kepada setiap warga sekolah

g. ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.

Kurang mendapat tinjaun dari pihak sekolah

Perlu adanya peninjauan kembali sesuai dengan kondisi yang berkembang

2. Misi Sekolah a. memberikan arah dalam

mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional;

Pengembangan dari visi sekolah

b. merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu; c. menjadi dasar program pokok

sekolah/ madrasah;

d. menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan

yang diharapkan oleh

sekolah/madrasah;

Pelayanan terhadap anak didik diupayakan oleh guru dan staf di sekolah

e. memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah

Dikembangkan berdasarkan tujuan khusus ke umum.

(3)

gerak pengembangan kegiatan

satuan-satuan unit

sekolah/madrasah yang terlibat;

kepada satuan pendidikan bagi setiap satuan pendidikan

g. dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite

sekolah/madrasah dan

diputuskanoleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;

Dimusyawarahkan oleh seluruh pihak yang berkepentingan.

h. disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan;

Kurang sosialisasi Perlu adanya sosialisasi pada seluruh warga sekolah

i. ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat

Kurang adanya peninjaun Perlu adanya peninjauan kembali sesuaikan

perkembangan masyarakat

3. Tujuan

Sekolah/Madra sah

a. menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan);

Belum mengambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah

Perlu adanya sosialisasi tujuan sekolah yang ingin dicapai baik dari pihak pendidik maupun siswa b. mengacu pada visi, misi, dan tujuan

pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat

Belum sepenuhnya mengacu pada visi,misi

Harus adanya penambahan misi sekolalah yang relevan dengan tujuan pendidikan nasional

(4)

lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah/madrasah dan Pemerintah

kelulusan yang diharapkan yang signifikan dari semua warga sekolah

d. mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah

Setiap warga sekolah belum memberikan masukan secara optimal

Menampung semua inspirasi warga sekolah kemudian dituangkan kedalam tujuan sekolah

e. disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan.

Kurang sosiaisasi Perlu adanya sosialisasi disetiap kegiatan sekolah

4. Rencana Kerja Sekolah/Madra sah

a. Sekolah/Madrasah membuat rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan;

Rencana kerja hanya di pahami oleh beberapa pihak

Perlu penekanan dan pemahaman secara menyeluruh sehingga warga sekolah dapat memperbaiki mutu lulusan yang ingin dicapai.

b. rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana

Kegiatan dan Anggaran

Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasar-kan rencana jangka menengah.

(5)

dan tahunan sekolah/madrasah: 1) disetujui rapat dewan pendidik

setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah/madrasah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota. Pada sekolah/ madrasah swasta rencana kerja ini disahkan berlakunya oleh penyelenggara sekolah/madrasah;

2) dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang terkait.

dewan pendidik dan dituangkan kedalam dokumen

d. Rencana kerja empat tahun dan tahunan disesuaikan dengan persetujuan rapat dewan pendidik dan pertimbangan komite sekolah/ madrasah.

Rencana kerja empat tahunan disetujui oleh dewan pendidik dan komite sekolah

e. Rencana kerja tahunan dijadikan

dasar pengelolaan

sekolah/madrasah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.

Rencana kerja tahunan digunakan sebagai pedoman pengelolaan sekolah

f. Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai:

Sebagian besar rencana kerja sesuai dengan ketentuan namun

(6)

1) kesiswaan;

2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran;

3) pendidik dan tenaga

kependidikan serta

pengembangannya; 4) sarana dan prasarana; 5) keuangan dan pembiayaan; 6) budaya dan lingkungan sekolah; 7) peranserta masyarakat dan

kemitraan;

8) rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu.

belum ada kemitraan dengan masyarakat sekitar

5. PELAKSANA

AN RENCANA KERJA

a. Pedoman Sekolah/M adrasah

1) Sekolah/Madrasah membuat dan memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang terkait.

Pengelolaan sekolah dituangkan secara tertulis dan sistemmatis sehingga dipahami oleh pihak-pihak yang terkait

2) Perumusan pedoman sekolah/ madrasah:

a) mempertimbangkan visi, misi dan tujuan sekolah/madrasah; b) ditinjau dan dirumuskan

Belum adanya peninjauan yang disesuakan dengan perkembangan masyarakat

(7)

kembali secara berkala sesuai dengan

c) perkembangan masyarakat.

3) Pedoman pengelolaan

sekolah/madrasah meliputi:

a) kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP);

b) kalender pendidikan/akademik;

c) struktur organisasi

sekolah/madrasah;

d) pembagian tugas di antara guru; e) pembagian tugas di antara

tenaga kependidikan; f) peraturan akademik;

g) tata tertib sekolah/madrasah; h) kode etik sekolah/madrasah; i) biaya operasional sekolah/

madrasah.

Pedoman pengelolaan sekolah memuat seluruh aspek kegiatan persekolahan

4) Pedoman sekolah/madrasah berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan operasional.

Pelaksanaan operasional sekolah tertuang dalam pedoman sekolah

5) Pedoman pengelolaan KTSP, kalender pendidikan dan pembagian tugas pendidik dan tenaga kependidikan dievaluasi dalam skala tahunan, sementara lainnya dievaluasi sesuai

(8)

kebutuhan. b. Struktur

Organisasi Sekolah/Ma drasah

1) Struktur organisasi

sekolah/madrasah berisi tentang sistem penyelenggaraan dan administrasi yang diuraikan secara jelas dan transparan.

2) Semua pimpinan, pendidik, dan tenaga kependidikan mempunyai uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas tentang keseluruhan penyelenggaraan dan administrasi sekolah/madrasah. 3) Pedoman yang mengatur tentang

struktur organisasi

sekolah/madrasah:

a) memasukkan unsur staf administrasi dengan wewenang dan tanggungjawab yang jelas untuk menyelenggarakan administrasi secara optimal; b) dievaluasi secara berkala untuk

melihat efektifitas mekanisme kerja

c) pengelolaan sekolah; diputuskan oleh kepala sekolah/madrasah dengan mempertimbangkan pendapat dari komite sekolah/

(9)

madrasah.

c. Pelaksanaa n Kegiatan Sekolah/M adrasah

1) Kegiatan sekolah/madrasah:

a) dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan;

b) dilaksanakan oleh penanggung jawab kegiatan yang didasarkan pada ketersediaan sumber daya yang ada.

Kegiatan sekolah terencana yang disesuaikan dengan kondisi yang ada

2) Pelaksanaan kegiatan

sekolah/madrasah yang tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan

pendidik dan komite

sekolah/madrasah

Setiap kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan rencana belum di rapatkan kepada dewan pendidik dan komite sekolah

Perlu adanya kejelasan SOTK

3) Kepala sekolah/madrasah mempertang-gungjawabkan

pelaksanaan pengelolaan bidang akademik pada rapat dewan pen-didik dan bidang nonakademik

pada rapat komite

sekolah/madrasah dalam bentuk laporan pada akhir tahun ajaran yang disampaikan sebelum penyusunan rencana kerja tahunan berikutnya.

(10)

d. Bidang Kesiswaan

1) Sekolah/Madrasah menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional mengenai proses penerimaan peserta didik yang meliputi:

a) Kriteria calon peserta didik: berasal dari anggota masyarakat yang telah lulus dari SMP/MTs, Paket B atau satuan pendidikan lainnya yang sederajat.

b) Penerimaan peserta didik sekolah/madrasah dilakukan: • secara obyektif, transparan,

dan akuntabel sebagaimana tertuang dalam aturan sekolah/madrasah;

• tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status sosial, kemampuan ekonomi bagi SD/MI, SMP/MTs penerima subsidi dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah; • berdasar kriteria hasil ujian

nasional

• dan kriteria tambahan sesuai dengan daya tampung

(11)

sekolah/madrasah

c) Orientasi peserta didik baru yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru.

ya

2) Sekolah/Madrasah:

a) memberikan layanan konseling kepada peserta didik;

b) melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para peserta didik;

c) melakukan pembinaan prestasi unggulan;

d) melakukan pelacakan terhadap alumni.

1) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

a) Sekolah/Madrasah menyusun KTSP.

b) Penyusunan KTSP

memperhatikan Standar Kompetensi Lulusan, Standar

Isi, dan peraturan

pelaksanaannya.

c) KTSP dikembangkan sesuai

dengan kondisi

Pembuatan KTSP disusun berdasarkan SKL, Standar isi, yang disesuaikan dengan

(12)

sekolah/madrasah, potensi atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik.

d) Kepala Sekolah/Madrasah bertanggungjawab atas tersusunnya KTSP.

e) Wakil Kepala SMP/MTs dan

wakil kepala

SMA/SMK/MA/MAK bidang kurikulum bertanggungjawab atas pelaksanaan penyusunan KTSP.

f) Setiap guru bertanggungjawab menyusun silabus setiap mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, dan Panduan Penyusunan KTSP.

g) Dalam penyusunan silabus, guru dapat bekerjasama dengan Kelompok

h) Kerja Guru (KKG),

(13)

(LPMP), atau Perguruan Tinggi.

i) Penyusunan KTSP SMA dan SMK oleh Dinas Pendidikan

Provinsi yang

bertanggungjawab di bidang pendidikan.

2) Kalender Pendidikan

a) Sekolah/Madrasah menyusun kalender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur.

b) Penyusunan kalender

pendidikan/ akademik:

• didasarkan pada Standar Isi; • berisi mengenai pelaksanaan

aktivitas sekolah/madrasah selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan, dan mingguan;

• diputuskan dalam rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh ke-pala sekolah/madrasah.

• Sekolah/Madrasah

(14)

menyusun jadwal penyusunan KTSP.

• Sekolah/Madrasah

menyusun mata pelajaran yang dijadwalkan pada semester gasal, dan semester genap.

3) Program Pembelajaran

a) Sekolah/Madrasah menjamin mutu kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dan program pendidikan tambahan yang dipilihnya.

b) Kegiatan pembelajaran didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan, Standar

Isi, dan peraturan

pelaksanaannya, serta Standar Proses dan Standar Penilaian. c) Mutu pembelajaran di sekolah/

madrasah dikembangkan dengan:

• model kegiatan

pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses;

• melibatkan peserta didik secara aktif, demokratis,

Belum seluruh program

belajar atau KBM

mengembangkan model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses.

(15)

mendidik,

• memotivasi, mendorong kreativitas, dan dialogis; • tujuan agar peserta didik

mencapai pola pikir dan kebebasan berpikir sehingga dapat melaksanakan aktivitas intelektual yang

berupa berpikir,

berargumentasi,

mempertanyakan, mengkaji,

menemukan, dan

memprediksi;

• pemahaman bahwa

keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan oleh guru.

(16)

mampu:

• meningkat rasa ingin tahunya;

• mencapai keberhasilan belajarnya secara konsisten sesuai dengan

• tujuan pendidikan;

• memahami perkembangan pengetahuan dengan kemampuan mencari sumber informasi;

• mengolah informasi menjadi pengetahuan;

• menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah;

• mengkomunikasikan

pengetahuan pada pihak lain; dan

• mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi yang wajar.

Belum seluruhnya guru

bertanggung jawab terhadap mutu pembelajaran

Perlu adanya motivasi dari pihak sekolah untuk keberhasilan peserta didik yang diharapkan

e) Kepala sekolah/madrasah bertang-gungjawab terhadap kegiatan Pembelajaran sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Pemerintah.

(17)

f) wakil kepala SMA/SMK/MA/MAK bidang kurikulum bertanggungjawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran.

Bidang kurikulum bekerja sesuai fungsinya

g) Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya dengan cara:

• merujuk perkembangan metode pembelajaran mutakhir;

• menggunakan metoda

pembelajaran yang

bervariasi, inovatif dan tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran;

Belum seluruh guru

bertanggungjawab terhadap mutu pelajaran oleh lemahnya daya pendukung

Perlu adanya motivasi dari pihak sekolah baik fasilitas atau unsur lain sehingga memotivasi setiap guru untuk mengembangkan mutu pembelajaran

• menggunakan fasilitas, peralatan, dan alat bantu yang tersedia secara efektif dan efisien;

• memperhatikan sifat alamiah kurikulum, kemampuan peserta didik, dan pengalaman belajar sebelumnya yang bervariasi

(18)

serta kebutuhan khusus bagi peserta didik dari yang mampu belajar dengan cepat sampai yang lambat;

• memperkaya kegiatan pembelajaran melalui lintas kurikulum, hasil-hasil

penelitian dan

penerapannya;

• mengarahkan kepada pendekatan kompetensi agar dapat menghasilkan lulusan yang mudah beradaptasi, memiliki motivasi, kreatif, mandiri, mempunyai etos kerja yang tinggi, memahami belajar seumur hidup, dan berpikir logis dalam menyelesaikan masalah.

4) Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik:

a) Sekolah/Madrasah menyusun program penilaian hasil belajar yang berkeadilan, bertanggung jawab dan berkesinambungan. b) Penyusunan program penilaian

(19)

hasil belajar didasarkan pada Standar Penilaian Pendidikan. c) Sekolah/Madrasah menilai hasil

belajar untuk seluruh kelompok mata pelajaran, dan membuat catatan keseluruhan, untuk menjadi bahan program remedial, klarifikasi capaian ketuntasan yang direncanakan, laporan kepada pihak yang memerlukan, pertimbangan kenaikan kelas atau kelulusan, dan dokumentasi.

d) Seluruh program penilaian hasil belajar disosialisasikan kepada guru.

e) Program penilaian hasil belajar perlu ditinjau secara periodik, berdasarkan data

kegagalan/kendala pelaksanaan program termasuk temuan penguji eksternal dalam rangka mendapatkan rencana penilaian yang lebih adil dan bertanggung jawab.

(20)

transparansi sistem evaluasi hasil belajar untuk penilaian formal yang berkelanjutan. g) Semua guru mengembalikan

hasil kerja siswa yang telah dinilai.

h) Sekolah/Madrasah menetapkan petunjuk pelaksanaan

operasional yang mengatur mekanisme penyampaian ketidakpuasan peserta didik dan penyelesaiannya mengenai penilaian hasil belajar. i) Penilaian meliputi semua

kompetensi dan materi yang diajarkan.

j) Seperangkat metode penilaian perlu disiapkan dan digunakan secara terencana untuk tujuan diagnostik, formatif dan sumatif, sesuai dengan metode/strategi pembelajaran yang digunakan.

(21)

dengan Standar Penilaian Pendidikan.

l) Kemajuan yang dicapai oleh peserta didik dipantau, didokumentasikan secara sistematis, dan digunakan sebagai balikan kepada peserta didik untuk perbaikan secara berkala.

m) Penilaian yang

didokumentasikan disertai bukti kesahihan, keandalan, dan dievaluasi secara periodik untuk perbaikan metode penilaian. n) Sekolah/Madrasah melaporkan

hasil belajar kepada orang tua peserta didik, komite sekolah/madrasah, dan institusi di atasnya.

5) Peraturan Akademik

a) Sekolah/Madrasah menyusun dan menetapkan Peraturan Akademik.

b) Peraturan Akademik berisi: • persyaratan minimal

kehadiran siswa untuk mengikuti pelajaran dan

(22)

tugas dari guru;

• ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas, dan kelulusan;

• ketentuan mengenai hak siswa untuk menggunakan fasilitas belajar, laboratorium, perpustakaan, penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku perpustakaan;

• ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas, dan konselor.

Referensi

Dokumen terkait

 Dengan nilai akurasi 1, maka hanya ada 12 aturan dari 93 aturan tersebut yang dapat digunakan..  Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang

d) AIDS, nama virus penginfeksi yakni Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sel-sel darah putih, sel darah putih yang berperan menjaga system kekebalan tubuh. sel darah

geometri tak hingga adalah suatu deret geometri yang banyak unsur-unsur atau suku-.. sukunya tak

While the principles of forest protection are listed in clause (6) include: first , prevent and limit da- mage to forests, forest areas, and forest pro- ducts caused by human

Berdasarkan skripsi Analisis Penerapan Metode Activity Based Costing dalam Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel pada Hotel Coklat Makassar yang ditulis oleh Akbar (2011),

pada harga F empirik yang diperoleh yaitu 28,87 lebih besar dari pada harga F2. teoritis sebesar 4,00 pada taraf 5% dan 7,08 pada

Jadi kesimpulan yang dapat diambil pada bab ini dari penjelasan di atas adalah banyak sudah bukti yang mengatakan bahwa Islam telah ada di Amerika jauh sebelum

dipengaruhi oleh adanya kolam penampungan lumpur Lapindo, namun juga dipengaruhi oleh adanya permukiman yang padat seperti yang terjadi di Desa Ngaban, Putat, Kedungbanteng dan