• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADOPSI DAN INOVASI PENDIDIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ADOPSI DAN INOVASI PENDIDIKAN"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

ADOPSI DAN INOVASI

PENDIDIKAN

PERTEMUAN 9

Dr. RATNAWATI SUSANTO,

M.M.,M.Pd.

(2)

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

(3)

I.

A. PENGERTIAN INOVASI

Adalah suatu Ide, Barang, Kejadian, atau Metode yang diamati sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik berupa hasil Invensi atau

Discovery yang diadakan untuk mencapai tujuan tertentu.

PENGERTIAN INOVASI, DISCOVERY, INVENTION,

(4)

1. ASAL KATA

Asal kata Inovasi berasal dari bahasa latin “innovation” yang artinya Pembaharuan atau Perubahan.

(5)

Inovasi Pendidikan menurut Ibrahim (1988) :

Berfungsi untuk memecahkan masalah atau Inovasi pada bidang pendidikan.

Kesimpulannya :

(6)

2. TUJUAN INOVASI PENDIDIKAN

Menurut Santoso (1974), Tujuan Utama Inovasi :

Meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang, dan sarana termasuk struktur dan prosedur organisasi.

(7)

Tujuan Inovasi Pendidikan :

a.Pemerataan Layanan Pendidikan.

b.Pengkondisian Kegiatan Belajar yang Kondusif. c.Efisiensi Pendidikan.

d.Efektifitas dan Efisien Sistem Pengelolaan. e.Kelancaran Sistem Informasi.

(8)

Arah Tujuan Inovasi Pendidikan :

a.Mengejar Ketertinggalan karena Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

(9)

3. FAKTOR – FAKTOR DALAM INOVASI PENDIDIKAN

GURU

SISWA

FASILITAS

PROGRAM

KURIKULUM

(10)

4. PERMASALAHAN YANG MEMERLUKAN INOVASI

a. Pertumbuhan Penduduk menyebabkan tingginya kebutuhan akan pemenuhan Sarana Pendidikan yang memadai.

b. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Konsep Pendidikan Seumur Hidup.

(11)

5. TANTANGAN DALAM INOVASI

a. Keterbatasan Sumber dan Pola Pemanfaatan. b. Lemahnya Sistem dan Kurikulum Pendidikan.

(12)

6. UPAYA INOVASI PENDIDIKAN a. Sistem Pamong

• Pendidikan yang dilaksanakan oleh orang tua, masyarakat, dan guru.

Prinsip belajar dapat berlangsung di berbagai tempat. • Merupakan upaya untuk pemerataan pendidikan.

b. Program Magang

• Membekali Pengetahuan Praktis.

(13)

c. Program Penerimaan Bakat

• Penghargaan prestasi bagi para siswa dan ekonomi lemah.

d. Proyek Pendidikan Guru

(14)

B. PENGERTIAN DISCOVERY 1. PENGERTIAN DISCOVERY

Discovery adalah penemuan unsur-unsur kebudayaan yang baru, baik berupa suatu alat baru maupun ide baru atau penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang di temukan sudah ada, tetapi belum di ketahui orang. Discovery akan menjadi Invention kalau masyarakat sudah mengakui,

menerima, serta menerapkan penemuan baru itu. Contoh :

(15)

2. FAKTOR DISCOVERY

a. Kesadaran akan kekurangan kebudayaan. b. Kualitas ahli kebudayaan.

(16)

C. PENGERTIAN INVENTION 1. PENGERTIAN INVENTION

Invention adalah suatu penemuan sesuatu yang benar-benar baru. Artinya, hasil kreasi manusia.

Contoh :

(17)

2. FAKTOR PENDORONG PENGEMBANGAN PENEMUAN BARU a. Kesadaran para anggota masyarakat akan kekurangan dalam unsur

kebudayaannya.

b. Mutu dari keahlian kebudayaan.

(18)

D. PENGERTIAN DIFUSI 1. PENGERTIAN DIFUSI

Difusi adalah proses komunikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bentuk Inovasi antara warga masyarakat dengan sasaran sebagai penerima Inovasi dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu pula.

(19)

2. 4 ELEMEN POKOK DIFUSI INOVASI Menurut Rogers :

a. Inovasi.

Adalah suatu ide, barang, kejadian, atau metode yang diamati sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik berupa hasil Invensi atau

(20)

Jika anggota sistem sosial (warga masyarakat) yang menjadi sasaran Inovasi dapat memperoleh informasi yang dapat menjawab berbagai pertanyaan tersebut dengan jelas, maka akan hilanglah ketidak tentuan terhadap Inovasi.

Mereka telah memperoleh pengertian yang mantap apa Inovasi itu.

Mereka akan menerima dan juga menerapkan Inovasi.

(21)

KEPEKAAN INOVASI

•Kepekaan seseorang terhadap Inovasi.

Tidak semua orang dalam suatu sistem sosial menerima Inovasi dalam waktu yang sama.

Mereka menerima Inovasi dari urutan waktu, artinya ada yang dahulu dan ada yang kemudian.

Orang yang menerima Inovasi lebih dahulu secara relatif lebih peka terhadap Inovasi daripada yang menerima Inovasi lebih akhir.

(22)

• Berdasarkan kepekaan terhadap Inovasi, dapat dikategorikan menjadi 5 kategori penerima inovasi, yaitu : - Inovator;

- Pemula;

- Mayoritas Awal; - Mayoritas; dan

(23)

KECEPATAN PENERIMAAN INOVASI

Kecepatan Penerimaan Inovasi ialah kecepatan relatif diterimanya Inovasi oleh warga masyarakat.

Kecepatan Inovasi biasanya diukur berdasarkan lamanya waktu yang diperlukan untuk mencapai prosentase tertentu dari jumlah waktu masyarakat yang telah menerima Inovasi.

(24)

b. Komunikasi dengan saluran tertentu.

• Komunikasi dalam Difusi Inovasi ini diartikan sebagai proses pertukaran informasi antara anggota sistem sosial, sehingga terjadi saling pengertian antara satu dengan yang lain.

(25)

Difusi Inovasi Pendidikan adalah proses komunikasi untuk menyebarluaskan gagasan, ide, karya, dan sebagainya sebagai produk Inovasi Pendidikan, maka aspek komuniksai menjadi sangat penting dalam menyebarluaskan gagasan, ide, ataupun produk di bidang pendidikan tersebut.

(26)

• Inti dari pengertian Difusi ialah terjadi komunikasi (pertukaran informasi) tentang sesuatu hal yang baru (Inovasi).

• Kegiatan komunikasi dalam proses difusi mencakup hal-hal sebagai berikut:

- Suatu Inovasi.

- Individu atau kelompok yang telah mengetahui dan berpengalaman dengan Inovasi.

- Individu atau kelompok yang lain yang belum mengenal Inovasi.

(27)

c. Waktu.

Waktu adalah elemen yang penting dalam proses Difusi, karena waktu merupakan aspek utama dalam proses komunikasi.

Peranan dimensi waktu dalam proses Difusi : - Proses keputusan Inovasi.

- Kepekaaan seseorang terhadap Inovasi. - Kecepatan penerimaan Inovasi.

(28)

- Langkah (tahap) dalam proses keputusan Inovasi, yaitu :

 Pengetahuan tentang Inovasi;

 Bujukan atau imbauan;

 Penetapan atau keputusan;

 Penerapan (Implementation); dan

(29)

d. Warga Masyarakat (anggota sistem sosial)

• Adalah hubungan (interaksi) antar individu atau orang dengan bekerja sama untuk memecahkan masalah guna mencapai tujuan tertentu.

Anggota sistem sosial dapat terdiri dari individu, kelompok informal, organisasi, dan sub sistem yang lain.

• Proses Difusi Inovasi terjadi dalam sistem sosial.

Proses Difusi melibatkan hubungan antar individu dalam sistem sosial, maka jelaslah bahwa individu akan terpengaruh oleh sistem sosial dalam menghadapi suatu Inovasi.

(30)

E. PENGERTIAN DISEMINASI

Diseminasi (Bahasa Inggris : Dissemination) adalah suatu kegiatan yang ditujukan kepada kelompok target atau individu agar mereka memperoleh informasi, timbul kesadaran, menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut.

(31)

II.

A. PROSES KEPUTUSAN INOVASI

Proses Keputusan Inovasi ialah proses yang dilalui individu mulai dari pertama tahu adanya Inovasi, kemudian dilanjutkan dengan keuputusan setuju terhadap Inovasi, penetapan keputusan menerima atau menolak Inovasi, Implementasi Inovasi, dan Konfrmasi terhadap keputusan

Inovasi yang telah diambilnya.

PEMBENTUKAN INOVASI DAN

(32)

Proses Keputusan Inovasi bukan kegiatan yang dapat berlangsung seketika, tetapi merupakan searangkaian kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu, sehingga individu atau organisasi dapat menilai gagasan yang baru itu sebagai bahan pertimbangan untuk selanjutnya akan menolak atau menerima Inovasi dan menerapkannya.

(33)

Menurut Roger :

Proses Keputusan Inovasi terdiri dari 5 tahap, yaitu :

1.TAHAP PENGETAHUAN

Tahap pada saat seorang menyadari adanya suatu Inovasi dan ingin tahu bagaimana Fungsi Inovasi tersebut.

Pengertian menyadari dalam hal ini bukan memahami, akan tetapi membuka diri untuk mengetahui Inovasi.

(34)

2. TAHAP BUJUKAN (PERSUATION)

Pada Tahap Bujukan (Persuasi) dari Proses Keputusan

Inovasi, seseorang membentuk sikap menyenangi atau tidak menyenangi terhadap Inovasi.

Jika pada Tahap Pengetahuan, Proses Kegiatan Mental yang utama Bidang Kognitif, maka pada Tahap Persuasi yang berperan utama Bidang Perasaan atau Afeksi.

(35)

Dalam Tahap Bujukan atau Persuasi ini, lebih banyak keaktifan mental yang memegang peran.

Seseorang akan berusaha mengetahui lebih banyak tentang Inovasi dan menafsirkan informasi yang diterimanya.

(36)

Dalam Tahap Persuasi ini, juga sangat penting peran kemampuan untuk mengantisipasi kemungkinan penerapan Inovasi di masa mendatang.

Perlu ada kemampuan untuk memproyeksikan penerapan Inovasi dalam pemikiran berdasarkan kondisi dan situsai yang ada.

Dalam Tahap Bujukan atau Persuasi ini, lebih banyak keaktifan mental yang memegang peran.

(37)

Pada tahap ini, berlangsung seleksi informasi disesuaikan dengan kondisi dan sifat pribadinya, disinilah peranan Karakteristik Inovasi dalam mempengaruhi proses keputusan Inovasi.

Dalam Tahap Persuasi ini, juga sangat penting peran kemampuan untuk mengantisipasi kemungkinan penerapan Inovasi di masa mendatang.

Perlu ada kemampuan untuk memproyeksikan penerapan Inovasi dalam pemikiran berdasarkan kondisi dan situsai yang ada.

(38)

Hasil dari Tahap Bujukan atau Persuasi, yang utama adalah adanya penentuan menyenangi atau tidak menyenangi Inovasi.

(39)

3. TAHAP KEPUTUSAN (DECISION)

Tahap Keputusan dari Proses Inovasi, berlangsung jika seseorang melakukan kegiatan yang mengarah untuk menetapkan menerima atau menolak Inovasi.

(40)

Ada dua macam Penolakan Inovasi, yaitu : a.Penolakan Aktif

Penolakan Inovasi setelah Inovasi setelah melalui mempertimbangkan untuk menerima Inovasi atau mungkin sudah mencoba lebih dahulu, tetapi keputusan terakhir menolak Inovasi. b.Penolakan Pasif

(41)

4. TAHAP IMPLEMENTASI (IMPLEMENTATION)

Tahap Implementasi dari Proses Keputusan Inovasi terjadi apabila seseorang menerapkan Inovasi.

Dalam Tahap Implementasi ini berlangsung keaktifan baik mental maupun perbuatan.

(42)

5. TAHAP KONFIRMASI (CONFIRMATION)

Dalam tahap ini seseorang mencari penguatan terhadap keputusan yang telah diambilnya, dan ia dapat menarik kembali keputusannya jika memang diperoleh informasi yang bertentangan dengan informasi semula.

Tahap ini sebenarnya berlangsung secara berkelanjutan sejak terjadi keputusan menerima atau menolak Inovasi yang berlangsung tak terbatas.

(43)

Terjadinya perubahan tingkah laku seseorang antara lain disebabkan karena terjadinya ketidakseimbangan internal.

Orang itu merasa dalam dirinya ada sesuatu yang tidak sesuai atau tidak selaras yang disebut Disonansi, sehingga orang itu merasa tidak enak.

Jika seseorang merasa dalam dirinya terjadi Disonansi, maka ia akan berusaha akan menghilangkannya atau paling tidak menguranginya dengan cara pengetahuannya, sikap, atau perbuatannya.

(44)

B. TIPE KEPUTUSAN INOVASI

(45)

Dengan dasar kenyataan tersebut maka dapat dibedakan adanya beberapa Tipe Keputusan Inovasi :

1.KEPUTUSAN INOVASI OPSIONAL

Yaitu pemilihan menerima atau menolak Inovasi, berdasarkan keputusan yang ditentukan oleh individu (seseorang) secara mandiri tanpa tergantung atau terpengaruh dorongan anggota sistem sosial yang lain.

Meskipun dalam hal ini individu mengambil keputusan itu berdasarkan norma sistem sosial atau hasil komunikasi interpersonal dengan anggota sistem sosial yang lain.

(46)

2. KEPUTUSAN INOVASI KOLEKTIF

Yaitu pemilihan untuk menerima atau menolak Inovasi, berdasarkan keputusan yang dibuat secara bersama-sama, berdasarkan kesepakatan antara anggota sistem sosial.

(47)

3. KEPUTUSAN INOVASI OTORITAS

Yaitu pemilihan untuk menerima atau menolak Inovasi, berdasarkan keputusan yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai kedudukan, status, wewenang, atau kemampuan yang lebih tinggi daripada anggota yang lain dalam suatu sistem sosial.

Para anggota sama sekali tidak mempunyai pengaruh atau peranan dalam membuat keputusan Inovasi.

(48)

4. KEPUTUSAN INOVASI KONTINGENSI (CONTINGENT)

Yaitu pemilihan menerima atau menolak suatu Inovasi, baru dapat dilakukan hanya setelah ada keputusan Inovasi yang mendahuluinya. Misalnya :

Di sebuah perguruan tinggi, seorang dosen tidak mungkin untuk memutuskan secara opsional untuk memakai komputer sebelum didahului keputusan oleh pimpinan fakultasnya untuk melengkapi peralatan fakultas dengan komputer.

(49)

III.

1, Keuntungan relatif : tingkatan di mana suatu ide baru dianggap emmbawa sesuatu yang lebih baik dari ide – ide sebelumnya.

2. Kompatibilitas : keterhubungan inovasi dengan situasi klien berhubungan positif dengan kecepatan adopsinya.

3. Kompleksitas: kerumitan inovasi adalah tingkat di mana suatu inovasi dianggap relatif sulit untuk dimengerti dan digunakan.

4. Trialabalitas: dapat dicobanya suatu inovasi adalah tingkat di mana suatu inovasi dapat dicoba dengan skala kecil.

5. Observabalitas: dapat diamati, adalah tingkat di mana hasil hasil suatu inovasi dapat dilihat oleh orang lain.

(50)

KECEPATAN ADOPSI

Kecepatana adopsi: adalah tingkat kecepatan penerimaan inovasi oelh anggota sistem sosial. Variabel kecepatan adopsi:

a. Tipe keputusan inovasi

b. Sifat saluran komunikasi ayng dipergunakan untuk menyebarkan inovasi dalam meneybarkan inovasi dalam proses keputusan inovasi.

c. 3Ciri-ciri sistem sosial

(51)

EFEK DIFUSI

(52)

OVER ADOPSI

(53)

IV.

1. Innovator: sekelompok orang yang berani dan siap untuk mencoba hal-hal baru. 2. Early adopter: kelompok yang lebih vokal dibanding kelompok innovator.

Kelompok ini lebih menghasilkan lebih banyak opini serta selalu mencari informasi tentang inovasi. Kelompok ini sangat disegani dan dihoraati oleh kelompoknya karena kesuksesan mereka dan keinginannya untuk mencoba inovasi baru.

3. Early majority: merupakan kelompkk yang tidak mau menjadi kelompk pertama yang mengadopsi suatu inovasi, Mereka akan berkompromi secara hati-hati sebelum membuat keputusan dalam mengadopsi inovasi, bahkan dapat dalam waktu yang lama, Orang-orang ini menjalankan tugas penting dalam melegitimasi suatu inovasi atau menunjukkan kepada komunitas bahwa sebuah inovasi layak digunakan atau cukup bermanfaat.

(54)

IV.

4. Late majority: kelompok yang berahti0hati mengenai fungsi sebuah inovasi. Mereka menunggu hingga kebanyakan orang telah emncoba dan mengadopsi inovasi sebelum mereka mengambil keputusan. Terkadang tekanan kelompknya bisa memotivasi mereka , Dorongan ekonomi bisa membuat mereka mengadopsi inovasi.

5. Laggard: kelompok ini merupakan orang yang terakhir melakukan adopsi inovasi. Mereka bersifat lebih tradisional dan segan untuk mencoba hal baru. Kelompok ini suka bergaul dengan orang yang memiliki pemikiran sama dengan mereka. Sekalinya sekelompk laggard emngadopsi inovasi baru, kebanyakan orang justru sudah jauh mengadopsi inovasi lainnya dan emnganggap mereka sudah ektinggalan zaman.

(55)

V.

Agen Pembaharu (change agent) adalah orang yang bertugas mempengaruhi klien agar mau menerima inovasi sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh pengusaha pembaharuan (change agency).

Pekerjaan ini mencakup berbagai macam pekerjaan seperti guru, konsultan, penyuluh kesehatan, penyuluh pertanian, dan sebagainya.

Semua Agen Pembaharu bertugas membuat jalinan komunikasi antara pengusaha pembaharuan (sumber inovasi) dengan sistem klien (sasaran inovasi).

(56)

Tugas utama Agen Pembaharu adalah melancarkan jalannya arus inovasi dari pengusaha pembaharuan ke klien.

Proses komunikasi ini akan efektif jika inovasi yang disampaikan ke klien harus dipilih sesuai dengan kebutuhannya atau sesuai dengan masalah yang dihadapinya.

(57)

Rogers, mengemukakan ada tujuh langkah kegiatan Agen Pembaharu dalam pelaksanaan tugasnya inovasi pada sistem klien, sebagai berikut :

1. MEMBANGKITKAN KEBUTUHAN UNTUK BERUBAH

Biasanya Agen Pembaharu pada awal tugasnya diminta untuk membantu kliennya agar mereka sadar akan perlunya perubahan.

Agen Pembaharu mulai dengan mengemukakan berbagai masalah yang ada, membantu menemukan masalah yang penting dan mendesak, serta meyakinkan klien bahwa mereka mampu memecahkan masalah tersebut.

(58)

2. MEMANTAPKAN HUBUNGAN PERTUKARAN INFORMASI

Sesudah ditentukannya kebutuhan untuk berubah, Agen Pembaharu harus segera membina hubungan yang lebih akrab dengan klien.

(59)

3. MENDIAGNOSA MASALAH YANG DIHADAPI

Agen Pembaharu bertanggung jawab untuk menganalisa situasi masalah yang dihadapi klien, agar dapat menentukan berbagai alternatif jika tidak sesuai kebutuhan klien.

Untuk sampai pada kesimpulan diagnosa, Agen Pembaharu harus meninjau situasi dengan penuh empati.

(60)

4. MEMBANGKITKAN KEMAUAN KLIEN UNTUK BERUBAH

Setelah Agen Pembaharu menggali berbagai macam cara yang mungkin dapat dicapai oleh klien untuk mencapai tujuan, maka Agen Pembaharu bertugas untuk mencari cara memotivasi dan menarik perhatian agar klien timbul kemauannya untuk berubah atau membuka dirinya untuk menerima inovasi.

(61)

5. MEWUJUDKAN KEMAUAN DALAM PERBUATAN

Agen Pembaharu berusaha untuk mempengaruhi tingkah laku klien dengan persetujuan dan berdasarkan kebutuhan klien jadi jangan memaksa.

Dimana komunikasi interpersonal akan lebih efektif kalau dilakukan antar teman yang dekat dan sangat bermanfaat kalau dimanfaatkan pada tahap persuasi dan tahap keputusan inovasi.

(62)

6. MENJAGA KESTABILAN PENERIMAAN INOVASI DAN MENCEGAH TIDAK BERKELANJUTANNYA INOVASI

Agen Pembaharu harus menjaga kestabilan penerimaan inovasi dengan cara penguatan kepada klien yang telah menerapkan inovasi.

(63)

7. MENGAKHIRI HUBUNGAN KETERGANTUNGAN

Tujuan akhir tugas Agen Pembaharu adalah dapat menumbuhkan kesadaran unrtuk berubah dan kemampuan untuk merubah dirinya, sebagai anggota sistem sosial yang selalu mendapat tantangan kemajuan jaman.

(64)

Referensi

Dokumen terkait

Merupakan tahapan ketika seorang individu atau unit pengambil keputusan lainnya menetapkan penggunaan suatu inovasi. Setelah didahului dengan banyak pertimbangan, akhirnya

Hubungan Antartahapan Proses Pengambilan Keputusan Adopsi Inovasi Proses pengambilan keputusan adopsi inovasi, secara teoritis, terdiri dari lima tahapan yang saling

inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi hasil seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa

Jadi, inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi hasil seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil

5.. Perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain disebut .... Mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau

Pada saat memulai proses adopsi, berarti akan melalui tahapan-tahapan dan dimulai dari mulai mengenal suatu inovasi sampai dengan ketika memutuskan untuk menerima atau

Status dalam kelompok ataupun diluar kelompok tidak mempengaruhi peternak kerbau di Kabupaten Padang Pariaman dalam proses pengambilan keputusan adopsi inovasi

Jadi, inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi hasil seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa