ANALISIS PENGARUH SEGMENTASI, TARGETING DAN
POSITIONING PRODUCT TERHADAP PERTUMBUHAN
OMZET PENJUALAN PRODUK PADA UKM BORDIR VICTORY
DI KUDUS
Proposal Penelitian
Disusun Sebagai Persyaratan Untuk Mengajukan Beasiswa Berprestasi
STAIN Kudus
Disusun Oleh :
AMIRUL FATIHIN (208140)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS JURUSAN SYARI’AH /EI
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang
Semakin banyaknya pasar di Indonesia, semakin tahun pertumbuhanya semakin luas. Ini bukan karena faktor pasarnya, tetapi karena bisnis di pasar sangat menjanjikan, apalagi jika product yang perusahaan tawarkan laku keras di pasaran, mungkin perusahaan bisa kaya mendadak. Dan untuk bisa laku di pasaran memanglah bukan hal yang mudah. Perusahaan harus membuat suatu product yang dapat di terima pasar, baik pasar Lokal maupun pasar Non Lokal. Terlebih jika product yang perusahaan tawarkan dipasar banyak sainganya. Dalam hal ini perusahaan harus berpikir 2 kali lipat untuk menemukan solusinya. Dan solusi yang tepat adalah cara perusahaan untuk menempatkan posisi productnya di tempat yang tepat, terlebih jika product perusahaan mempunyai kwalitas dan keunggulan yang lebih di banding product yang lain. Maka perusahaan dapat mudah untuk memposisikan produknya diantara product-product yang lain. Di kudus sendiri di tahun kemarin, yaitu tahun 2009, ada sekitar 10598 jumlah UKM di kudus, dan untuk UKM Bordir sendiri, itu jumlahnya ada sekitar 159 yang tersebar diseluruh wilayah di kudus1.
Segmentasi pasar dan positioning product merupakan langkah yang diambil oleh perusahaan dalam menentukan pasar sasaran. Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar suatu product yang bersifat heterogen ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Jadi perusahaan membagi pasarnya ke dalam segmen-segmen pasar tertentu dimana masing-masing segmen tersebut bersifat homogen. Hal ini disebabkan karena pada kenyataannya banyak product yang bersifat heterogen bagi seluruh pasar, atau product tersebut hanya diperlukan oleh kelompok pasar tertentu saja. Homogenitas masing masing segmen disebabkan oleh adanya perbedaan-perbedaan dalam kebiasaan membeli, cara penggunaan barang, kebutuhan pemakai, motif pembelian, tujuan pembelian dan sebagainya. Variabel-variabel yang biasa digunakan dalam melakukan segmentasi pasar antara lain: letak geografis (negara, wilayah, dan sebagainya), demografis (umur, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, dan sebagainya), penampilan psikografis (kelas sosial, gaya hidup, kepribadian), dan perilaku. Pada dasarnya segmentasi
pasar menunjukkan peluang-peluang dalam segmen pasar yang dihadapi oleh perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus menilai berbagai segmen untuk menentukan berapa dan segmen mana yang akan dimasukinya.
Product positioning dapat mengarahkan perusahaan pada perubahan nama, harga dan kemasan product, walaupun ini semua hanyalah merupakan perubahan bentuk luarnya saja. Perubahan ini dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan posisi product di dalam alam pikiran konsumen. Jadi sesungguhnya yang terpenting disini adalah persepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap product di pasar. Product positioning penting dilakukan karena suatu product hanya akan dapat bersaing dengan product lainnya apabila ia memiliki suatu kekhasan tertentu yang tidak dimiliki oleh product lain. Dengan kata lain, setiap product yang beredar di pasaran menduduki tempat tertentu dalam segmen pasarnya.2
Dan dalam hal ini perusahaan akan semakin terpacu untuk membuat product yang dapat diterima oleh pasar dan seluruh lapisan masyarakat. Dan dengan product yang unggul perusahaan akan lebih mudah untuk mempertumbuhkan omzet penjualan.
Dari keinginan itulah peneliti mengajukan judul penelitian yaitu : “ANALISIS PENGARUH SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING PRODUCT TERHADAP PERTUMBUHAN OMZET PENJUALAN PRODUK PADA UKM BORDIR VICTORY DI KUDUS”.
B. PENEGASAN ISTILAH
Agar dapat memberikan gambaran yang jelas tentang pengertian yang terkandung dalam judul, maka penulis akan memberikan batasan dan penjelasan tentang istilah-istilah dalam judul proposal tersebut:
1. Analisis Segmentasi
adalah Penyelidikan terhadap Pembagian struktur social kedalam unit-unit tertentu yang sama.
2. Targeting
adalah Strategi pemasaran dengan menggunakan target, agar dapat maksimal.
3. Positioning product
adalah Suatu strategi manajemen yang menggunakan informasi yang dikumpulkan melalui riset dan studi segmentasi untuk menciptakan suatu kesan terhadap product sesuai dengan keinginan pasar yang dituju.
4. Pertumbuhan Omzet
adalah Perkembangan Jumlah uang hasil penjualan barang tertentu selama suatu masa jual.
5. Penjualan
adalah Proses, cara, perbuatan menjual. 6. Produk
adalah Barang atau jasa yang dibuat atau ditambah gunanya atau nilainya diproses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi itu.
7. UKM
adalah Usaha kecil menengah yang usahanya itu dibawahnya usaha mikro.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah pengaruh segmentasi, terhadap pertumbuhan omzet penjualan produk pada UKM bordir Victory di kudus?
2. Apakah ada pengaruh targeting, terhadap pertumbuhan omzet penjualan produk pada UKM bordir Victory di kudus?
3. Apakah ada pengaruh positioning product terhadap pertumbuhan omzet penjualan produk pada UKM bordir Victory di kudus?
4. Seberapa besar pengaruh antara segmentasi dan positioning product terhadap pertumbuhan omzet penjualan produk pada UKM bordir Victory di kudus?
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pengaruh segmentasi, terhadap pertumbuhan omzet penjualan produk pada UKM bordir Victory di kudus.
2. Untuk mengetahui pengaruh targeting, terhadap pertumbuhan omzet penjualan produk pada UKM bordir Victory di kudus.
3. Untuk mengetahui pengaruh positioning product terhadap pertumbuhan omzet penjualan produk pada UKM bordir Victory di kudus.
4. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh antara segmentasi, targeting dan positioning product terhadap pertumbuhan omzet penjualan produk pada UKM bordir Victory di kudus.
- Menambah pengetahuan bagi peneliti untuk mendalami segmentasi terhadap pertumbuhan omzet penjualan produk pada UKM bordir Victory di kudus. - Menambah pengetahuan bagi peneliti untuk mendalami targeting terhadap
pertumbuhan omzet penjualan produk pada UKM bordir Victory di kudus. - Menambah pengetahuan bagi peneliti untuk mendalami positioning product
terhadap pertumbuhan omzet penjualan produk pada UKM bordir Victory di kudus.
- Memberikan sumbangan bagi peneliti lain-lain untuk mengkaji segmentasi, targeting dan positioning product terhadap penjualan omzet penjualan produk pada UKM bordir Victory di kudus.
II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan (baik secara implicit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merk / lini produk mencapai tujuannya. Selain itu stategi pemasaran juga di definisikan sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan progam pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut3.
Setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi pada level yang berbeda. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontrak paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu pemasaran menaikkan peranan penting dalam pengembangan strategi4.
B. Segmentasi
1. Pengertian Segmentasi
Segmentasi menurut Kotler, yang dimaksud dengan segmentasi pasar adalah suatu usaha untuk meningkatkan ketepatan pemasaran perusahaan. Dan identifikasi pasar sasaran dimulai dengan proses pembagian pasar yang sering dikenal dengan istilah segmentasi. Segmentasi berusaha mengelompokkan konsumen ke dalam segmen-segmen, dimana masing-masing segmen diharapkan memiliki perilaku dan tanggapan yang sama terhadap bauran pemasaran tertentu,
3 Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yoyakarta, 2001, Hal 67
segmentasi bisa dilakukan berdasarkan factor geografis, demografis, psikologis ataupun perilaku. Setelah dihasilkan beberapa segmen pasar, barulah proses pemilihan target segmen pasar sasaran bisa dilakukan5.
2. Faktor-Faktor Yang Mengidentifikasi Segmentasi
Ada 3 langkah dalam mengidentifikasi segmen pasar: Survey, analysis dan pembentukan profil: Pertama, tahap survey. Pada tahap ini periset harus melakukan wawancara untuk mencari penjelasan dan membentuk kelompok fokus untuk mendapatkan pemahaman atas motivasi, sikap dan perilaku konsumen. Selanjutnya periset menyiapkan kuesioner dalam rangka untuk mengumpulkan data, mengenai atribut yang dibutuhkan. Kedua, tahap analisis. Periset menerapkan analisis faktor terhadap data untuk membuang variabel-variabel yang berkolerasi tinggi, kemudian periset menerapkan analisis kelompok untuk menghasilakan jumlah segmen yang berbeda-beda secara maksimum. Ketiga, tahap pembentukan. Masing-masing kelompok dibentuk berdasarkan perbedaan sikap, perilaku, demografis, psikologis, psikografis dan pola media. Masing-masing segmen dapat diberi nama berdasarkan sifat-sifat dominan yang ada pada kelompok tersebut6.
3. Manfaat Dan Kelemahan Segmentasi
Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat
dikatakan bahwa secara umum perusahaan
mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991). Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1) Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
5 Philip Kotler, manajemen pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Jilid I, Erlangga, Jakarta, 1999, Hal 393
2) Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3) Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4) Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar. Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
1) Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
2) Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
3) Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
4) Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran7.
C. Targeting
1. Pengertian Targeting
Menurut Solomon dan Elnora, Target market ialah ”Group that a firm selects to turn into customers as a result of segmentation and targeting”. Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan suatu strategi target market. Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan pasar:
a) Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar. Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen.
b) Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
c) Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.
d) Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara individual.
2. Faktor-Faktor Yang Mengembangkan Targeting
Langkahnya dalam mengembangkan targeting yaitu:
a) Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
b) Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan8.
3. Manfaat Mengambil langkah Targeting
Ketika perusahaan berhasil untuk mengidentifikasikan beberapa peluang pemasaran yang ada, maka selanjutnya perusahaan harus memilih dan menentukan segmen mana yang akan dituju, dimana tempatnya dan beberapa banyak yang akan dipilih. Maka selanjutnya disini kita akan membahas mengenai target pasar (Market Targeting). Yang dimaksud dengan target market disini adalah keputusan pasar yang akan dituju oleh perusahaan yang terdiri dari sejumlah pembeli yang memiliki kebutuhan dan karakteristik seperti yang dimaksudkan perusahaan. Dan secara ideal sebelum kita menetukan target pasar ada beberapa langkah yang bisa diambil, yaitu:
a. Mengevaluasi Segmen Pasar.
b. Memilih Segmen Pasar, dan.
c. Memilih Beberapa pertimbangan yang Lain9.
D. Positioning
1. Pengertian Positioning
Menurut Solomon, dan Elnora, Positioning ialah “Developing a marketing strategy aimed at influencing how a particular market segment perceives a good or service in comparison to the competition”. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya10.
Positioning Produk, disini adalah cara pandang konsumen terhadap produk tersebut pada atribut yang paling penting. Yang pada akhirnya akan menghasilkan citra positif atau citra negative dari konsumen terhadap suatu produk11. Sedangkan menurut Titik Nurbiyati dan Mahmud M adalah penetapan arti produk di dalam pikiran konsumen menurut ciri atau arti pentingnya berdasarkan pembandingan dengan produk pesaing. Dalam melaksanakan positioning produk, bisa ditetapkan melalui salah satu dari empat pendekatan sebagai berikut:
Ciri Produk
Harga dan Kualitas
Penggunaan
Pengguna Produk12
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Positioning Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan: a) Positioning berdasarkan perbedaan produk.
Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus merasakan benar adanya perbedaan dan manfaatnya.
b) Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut.
Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu produk dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut.
9Loccit, Hal 100 10Ibid, Hal 234 11Ibid, hal. 104
12 Titik Nurbiyati dan Mahmud M, Manajemen Pemasaran Kontemporer,
c) Positioning berdasarkan pengguna produk.
Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan pada siapa pengguna produk.
d) Positioning berdasarkan pemakaian produk.
Pendekatan ini digunakan dengan membedakan pada saat apa produk tersebut dikonsumsi.
e) Positioning berdasarkan pesaing.
Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh pesaing sehingga konsumen dapat memilih produk mana yang lebih baik.
f) Positioning berdasarkan kategori produk.
Pendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori produk, terutama ditujukan untuk pemecahan masalah yang sering dihadapi oleh pelanggan.
g) Positioning berdasarkan asosiasi.
Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi yang dimiliki oleh produk lain. Harapannya adalah sebagian asosiasi tersebut dapat memberikan kesan positif terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
h) Positioning berdasarkan masalah.
Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan memiliki positioning untuk dapat memecahkan masalah.
3. Manfaat Mengambil Langkah Dalam Mengembangkan Strategi Positioning Langkah dalam mengembangkan strategi positioning yaitu:
a. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif. b. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage,
c. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat memodifikasi strategi bila dibutuhkan13.
E. Kerangka Pemikiran Teoritis
Untuk lebih memperjelas arah dan tujuan dari penelitian secara utuh, maka perlu diuraikan suatu konsep berpikir dalam penelitian sehingga peneliti dapat menguraikan tentang gambaran permasalahan di atas.
Adapun gambaran kerangka pemikiran teoritis sebagai berikut:
X1
X2 Y
X3
F. Hipotesis
Menurut Suaharsimi Arikunto hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul14.
Agar penelitian yang menggunakan analisa data statistik dapat terarah maka perumusan hipotesis sangat perlu ditempuh. Dengan penelitian lain hipotesis dapat diartikan sebagai dugaan yang memungkinkan benar atau salah, akan ditolak bisa salah dan akan diterima bila fakta-fakta membenarkanya15.
Oleh karena itu dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Ho1 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara segmentasi terhadap
pertumbuhan omzet penjualan produk pada UKM bordir Victory di kudus. Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara segmentasi terhadap pertumbuhan omzet penjualan produk pada UKM bordir Victory di kudus. 2. Ho2 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara targeting terhadap
pertumbuhan omzet penjualan produk pada UKM bordir Victory di kudus.
13Loccit, Hal 235
14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hal.74
15Ibid, hal. 74 Segmentasi
Targeting
Positioning Produk
Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara targeting terhadap pertumbuhan omzet penjualan produk pada UKM bordir Victory di kudus. 3. Ho3 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara positioning product
terhadap pertumbuhan omzet penjualan produk pada UKM bordir Victory di kudus.
Ha3 : terdapat pengaruh yang signifikan antara positioning product terhadap pertumbuhan omzet penjualan produk pada UKM bordir Victory di kudus. 4. Ho4 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara segmentasi, targeting
dan positioning product terhadap pertumbuhan omzet penjualan produk pada UKM bordir Victory di kudus.
Ha4 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara segmentasi, targeting dan positioning product terhadap pertumbuhan omzet penjualan produk pada UKM bordir Victory di kudus.
G. PenelitianTerdahulu
1. Hasil penelitian sebelumnya yang berjudul “Analisis Persaingan Produk Sepeda Motor Berdasarkan Segmen Pasar dan Posisi Produk” yang diteliti oleh Sony Firdaus dan Nur Indrianti menyebutkan bahwa berdasarkan variable descriptor terbesar, segmen pasar produk sepeda motor dapat dikatakan memiliki perilaku sering menggunakan sepeda motor. Di samping itu media televisi merupakan media yang efektif bagi produsen sepeda motor untuk mempromosikan produknya16.
2. Hasil penelitian sebelumnya yang berjudul “Analysis Positioning of Notebook Produced by HEWLETT PACKARD (HP) in Bali Province” yang diteliti Ni Wayan. Sri Ariani dkk menyebutkan bahwa dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa notebook Hewlett Packard (hp) dipersepsikan mempunyai kemiripan dengan notebook IBM, Sony, dan Thosiba. Ini berarti notebook Hewlett Packard (hp) bersaing dengan notebook IBM, Sony, dan Thosiba, sedangkan yang tidak menjadi pesaing notebook Hewlett Packard (hp) adalah notebook Acer. Notebook Hewlett Packard (hp) mempunyai keunggulan pada variable varian produk, layanan purna jual, saliran distribusi, dan promosi. Notebook IBM mempunyai keunggulan pada variable kualitas produk, sementara notebook Sony mempunyai keunggulan pada variable disain produk, sedangkan notebook Thosiba mempunyai
keunggulan pada variable brand image, dan notebook Acer mempunyai keunggulan pada variable harga.
Dan teknik Analysis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Analysis Multivariate. Analysis Multivariate ini berhubungan dengan metode statistic yang secara bersama-sama melakukan analisis terhadap lebih dari dua variable pada setiap notebook. Untuk mengetahui kemiripan antar notebook dapat dilakukan dengan Multi Dimensional Scaling (MDS) dan Correspondence Analysis (CA) untuk mengetahui keunggulan masing-masing variable untuk setiap note book17.
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dimana data berbentuk angka atau bilangan. Sedangkan sifat dari penelitian ini adalah asosiatif atau kolerasional yaitu ingin mengetahui tingkat hubungan atau pengaruh antara variabel bebas (independen (X)) yaitu segmentasi, targeting dan Positioning Product dengan variabel terikat (dependen (Y)) yaitu pertumbuhan omzet penjualan produk. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan)18.
B. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data
Dalam penelitian ini data primer yang dibutuhkan adalah jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepada responden yaitu Direktur Bordir Victory Kudus yang berupa:
a) Data mengenai indentitas responden.
b) Data mengenai jawaban respoden yang berkaitan dengan penilaian variable segmentasi, targeting dan positioning produk.
2. Sumber Data
Dalam penelitian ini seluruh data yang diperlukan diambil dan diperoleh langsung dari Bordir Victory Kudus, yang berhubungan dengan segmentasi, targeting dan positioning produk.
C. Sampel dan Populasi
17Jurnal Teknologi Elektro Vol. 8 No.2 Juli - Desember 2009
Populasi penelitian ini berupa penyebaran angket kepada seluruh karyawan yang bekerja pada UKM Bordir Victory Kudus. Karena jumlah populasi lebih dari 100 maka peneliti menggunakan sampel.
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Kuesioner
Merupakan suatu daftar pertanyaan yang disusun secara tertulis dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan yang berkaitan dengan: a) Segmentasi,
b) Targeting,
c) Positioning produk.
Menurut Suharsini Arikunto metode angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui19.
2. Metode Interview
Interview yaitu metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Metode ini digunakan untuk memperoleh data dengan cara wawancara dengan karyawan langsung di UKM Bordir Victory Kudus20.
E. Definisi Operasional
- Kemampuan untuk mencakup segala informasi melalui ilmu segmentasi untuk
Agar data yang diperoleh dengan cara penyebaran kuisioner tersebut valid dan reliabel maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas ini dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Hal ini dapat dilakukan dengan cara uji signifikan yang membandingkan r hitung dari r tabel untuk degree of freedom (df) = N-K. Dalam hal ini N adalah jumlah sampel dan K adalah jumlah konstruk. Apabila r hitung (untuk r tiap butir) dapat dilihat dalam kolom corrected item – total corelation. Lebih besar dari r tabel dari nilai r positif maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid21.
Sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi internal instrumen pengukuran dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Instrumen untuk mengukur masing-masing variabel dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach lebih besar dari 0,6. Didalam penelitian ini digunakan skala likert untuk memberi arti bagi jawaban karyawan berdasarkan tingkat kinerja religius karyawan atas atribut-atribut yang dinyatakan dengan nilai 1-5. Dan masing-masing menggunakan analisis SPSS22.
21 Husain Umar, Metode riset bisnis, PT Gramedia Pustaka, Jakarta, 2003, hal. 88
2. Deskripsi statistik
Dalam menjelaskan data dari variabel dalam penelitian supaya mudah dibaca dan dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan, maka dideskripsikan baik lewat tabel maupun gambar23.
3. Uji asumsi klasik
a. Uji normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal.
b. Uji multikorelasi
Uji multikorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan korelasi antar variabel independen model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multkolinearitas menunjukkan variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainya.
c. Uji heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut heterokedastisitas model regresi yang baik adalah hokedastisitas.
d. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka terdapat problem autokorelasi.
G. Teknik Analisis Data
Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + bx1 + bx2 + bx3 e...(1)
dimana
Y : pertumbuhan omzet penjualan produk a : koefisien regresi
X1 : segmentasi X2 : targeting
X3 : Positioning produk e : standart error
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik, Kudus, 2009
Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern,
Liberty, Yoyakarta, 2001
Ekawati Rahayu N, SH., MM, Manajemen Pemasaran, Buku
Daros, 2008
Fandy Tjiptono. Dkk, Strategi Pemasaran, Edisi Dua, Penerbit
Andi, Yogyakarta, 1997
Husain Umar, Metode riset bisnis, PT Gramedia Pustaka,
Jakarta, 2003
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/segmentasi-pasar-definisi-manfaat-dan.html
Jurnal Teknologi Industri Vol. V No. 2 April 2001 : 81-94
Jurnal Teknologi Elektro Vol. 8 No.2 Juli - Desember 2009
Philip Kotler, manajemen pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian, Jilid I, Erlangga, Jakarta, 1999 Solomon dan Elnora, 2003
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik, Rineka Cipta, Jakarta, 2002
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung, 2001
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Andi Offset, Yogyakarta,
2006
Saifudin Umar, Reabilitas dan Validitas, Pustaka Offset,
Yogyakarta, 2003
Titik Nurbiyati dan Mahmud M, Manajemen Pemasaran