• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SEGMENTASI, TARGETING, POSITIONING (STP) DALAM PENJUALAN PRODUK KECAP CAP KOKI DOLLAR DI TULUNGAGUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS SEGMENTASI, TARGETING, POSITIONING (STP) DALAM PENJUALAN PRODUK KECAP CAP KOKI DOLLAR DI TULUNGAGUNG."

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Program Studi Agribisnis

Diajukan Oleh:

SISKA DWI WIDYAWATI

NPM: 1024010026

K e p a d a

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWATIMUR

SURABAYA

(2)

PENJUALAN PRODUK KECAP CAP KOKI DOLLAR DI TULUNGAGUNG

Disusun Oleh :

SISKA DWI WIDYAWATI

NPM : 1024010026

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi

Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

pada tanggal

12 Maret 2014

Mengetahui :

Pembimbing :

1. Pembimbing Utama :

Prof. Dr. Ir. H. Syarif Imam Hidayat,

MM

2. Pembimbing Pendamping :

Dr.Ir. Endang Yektiningsih, MP

Tim Penguji :

1. Ketua

Prof. Dr. Ir. H. Syarif Imam Hidayat, MM 2. Sekretaris

Dr.Ir.Endang Yektiningsih, MP 3. Anggota

Ir. Hj. Pawana Nur Indah, MS 4. Anggota

Ir. Eko Priyanto, MP

KETUA PROGRAM STUDI

AGRIBISNIS

Dr. Ir. H. Eko Nurhadi, MS

NIP : 19570214 198703 1001

DEKAN

FAKULTAS PERTANIAN

(3)

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul berjudul “

Analisis

Segmentasi, Targeting, Positioning (STP) dalam Penjualan Produk

Kecap cap koki dollar pada Agroindustri Kecap di Tulungagung.

Penulis menyadari bahwa segala keberhasilan dan kesuksesan tidak

terlepas dari sang khaliq dan juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.

Penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada : Prof.Dr.Ir.H. Syarif Imam Hidayat, MM selaku dosen pembimbing

utama dan Dr. Ir. Endang Yektinigsih, MP selaku dosen pembimbing

pendamping yang telah banyak memberikan pengarahan, motivasi,

masukan serta meluangkan waktu dan tenaganya dengan penuh

kesabaran dan keikhlasan untuk membimbing penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr.Ir. Suekendah, MSc selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Dr.Ir. Eko Nurhadi, MS selaku ketua jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(4)

itu penulis mengharapkan kepada pembaca, kritik dan saran yang bersifat

membangun demi perbaikan dan kesempurnaan proposal penelitian

skripsi ini. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Surabaya, Maret 2014

(5)

KATA PENGANTAR ...

i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan ... 5

1.4 Manfaat ... 5

1.5 Batasan ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Penelitian Terdahulu ... 7

2.2 Landasan Teori ... 11

2.2.1 Pemasaran ... 11

2.2.2 Strategi Pemasaran ... 12

2.2.3 Segmentasi Pasar ... 13

2.2.4 Targeting Pasar ... 21

2.2.5 Positioning ... 26

2.3 KERANGKA PEMIKIRAN ... 35

III. METODE PENELITIAN ... 37

3.1 Lokasi dan Obyek Penelitian ... 37

(6)

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 40

3.5 Analisis Data... ... 43

3.5.1 Cluster Analysis dan Crosstab ... 43

3.5.2 Peta posisi ... ... 46

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 Gambaran Umum Agroindustri Kecap ‘Cap Koki Dollar’ ... 47

4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Agroindustri ... 47

4.1.2 Lokasi Agroindustri Kecap ‘Cap Koki Dollar’ Kabupaten Tulungagung ... 49

4.1.3 Struktur Organisasi Agroindustri Kecap ‘Cap Koki Dollar’ ... 50

4.1.4 Aspek Sumberdaya Agroindustri Kecap ‘Cap Koki Dollar’ ... 51

4.1.5 Produk Agroindustri Kecap ‘Cap Koki Dollar’ ... 56

4.1.6 Pengolahan Limbah ... 57

4.2 Karakteristik Responden ... 58

4.2.1 Jumlah Responden Berdasarkan Variabel Geografis ... 58

4.2.2 Jumlah Responden Berdasarkan Variabel Demografi ... 59

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Variabel Perilaku ... 62

4.4 Analisis Segmentasi ... 67

4.4.1 Analisis Statistik Deskriftif ... 67

4.4.2 Analisis Cluster ... 71

4.5 Penetapan Pasar Sasaran (Targeting) ... 76

4.6 Penentuan Range ... 79

4.7 Analisis Positioning ... 80

4.7.1 Analisis Deskriftif Berdasarkan Variabel Atribut Produk ... 80

4.7.2 Analisis Deskriftif Berdasarkan Variabel Manfaat Produk ... 83

(7)

4.7.4 Analisis Deskriftif Berdasarkan Variabel Harga ... 85

4.7.5 Analisis Deskriftif BerdasarkanVariabel Pesaing ... 86

4.7.6 Analisis Deskriftif Berdasarkan Variabel Keputusan Pembelian ... 87

4.7.7 Analisis Deskriftif Berdasarkan Variabel Rasa Produk ... 89

4.8 Analisis Korespondensi ... 90

4.8.1 Atribut Produk ... 92

4.8.2 Manfaat Produk ... 94

4.8.3 Keputusan Pembelian ... 95

4.8.4 Rasa Kecap ... 96

4.9 Matriks Hasil Penelitian ... 99

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 100

5.1 Kesimpulan ... 100

5.2 Saran ... 101

(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul

Halaman

1. Volume Penjualan bulan April sampai Agustus Tahun 2013 ... 4

2. Tabel Penelitian terdahulu ... 10

3. Tabel Sampel Penelitian ... 38

4. Tabel Sarana dan Prasarana Agroindustri Kecap ‘Cap Koki Dollar’ 53

5. Tabel Sumberdaya Manusia Agroindustri Kecap ‘Cap Koki

Dollar Tahun2012 ... 54

6. Tabel Upah Tenaga Kerja Borongan Agroindustri ‘Cap Koki Dollar’ 54

7. Tabel Sumberdaya Modal Agroindustri Kecap ‘Cap Koki Dollar’

55

8. Tabel Rata-rata Produktivitas Kecap Dalam Sehari ... 57

9. Tabel Jumlah Responden Berdasarkan Tempat Tinggal ... 58

10. Tabel Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 59

11. Tabel Jumlah Responden Berdasarkan Usia ... 59

12. Tabel Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 60

13. Tabel Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan ... 61

14. Tabel Jumlah Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan . 62

15. Tabel Komposisi Konsumen Berdasarkan Pertimbangan

Membeli ... 63

16. Tabel Komposisi Konsumen Berdasarkan Pengambilan Keputusan

Membeli ... 64

(9)

18. Tabel Komposisi Konsumen Berdasarkan Kepentingan Membeli

Kecap ... 65

19. Tabel Kemasan yang Biasa Dibeli Konsumen ... 66

20. Tabel Rekapitulasi Distribusi Frekuensi Segmentasi Berdasarkan

Demografi dan Geografi ... 68

21. Tabel Rekapitulasi Distribusi Frekuensi Segmentasi Berdasarkan

Perilaku ... 70

22. Tabel Tabulasi Silang Antara Jenis Kelamin Dengan Hasil Kluster 72

23. Tabel Tabulasi Silang Antara Usia Dengan Hasil Kluster ... 72

24. Tabel Tabulasi Silang Antara Pendidikan Dengan Hasil Kluster . 73

25. Tabel Tabulasi Silang Antara Pekerjaan Dengan Hasil Kluster .. 73

26. Tabel Tabulasi Silang Antara pendapatan Dengan Hasil Kluster 73

27. Tabel Tabulasi Silang Antara X1 Dengan Hasil Kluster ... 74

28. Tabel Tabulasi Silang Antara X2 Dengan Hasil Kluster ... 74

29. Tabel Tabulasi Silang Antara X3 Dengan Hasil Kluster ... 75

30. Tabel Tabulasi Silang Antara X4 Dengan Hasil Kluster ... 75

31. Tabel Tabulasi Silang Antara X5 Dengan Hasil Kluster ... 75

32. Tabel Analisis Deskriftif Variabel Atribut Produk ... 80

33. Tabel Analisis Deskriftif Berdasarkan Variabel Manfaat Produk . 83

34. Tabel Analisis Deskriftif Berdasarkan Variabel Kategori Produk . 84

35. Tabel Analisis Deskriftif Berdasarkan Variabel Harga ... 85

36. Tabel Analisis Deskriftif Berdasarkan Variabel Pesaing... 86

37. Tabel Analisis Deskriftif Berdasarkan Variabel Keputusan

Pembelian ... 88

38. Tabel Analisis Deskriftif Berdasarkan Variabel Rasa Produk ... 89

(10)

40. Tabel Matrik Hasil Penelitian Segmentasi, Targeting dan

(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul

Halaman

1. Langkah-langkah STP...

13

2. Proses Segmentasi ... 16

3. Kerangka Pemikiran ... 36

4. Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ ... 49

5. Struktur Organisasi Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ ... 50

6. Produk Kecap Agroindustri Kecap ‘SEHATI’ ... 56

7. Plot Atribut Produk ... 93

8. Plot Manfaat Produk...

94

9. Plot Keputusan Pembelian ... 95

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Judul

Halaman

1. Kuesioner Penelitian ... 105

2. Kuesioner Penelitian Bagian Pemasaran ... 115

3. Data Responden ... 117

4. Analisis cluster ... 123

(13)

ANALISIS SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING (STP)

DALAM PENJUALAN PRODUK KECAP CAP KOKI DOLLAR DI

TULUNGAGUNG

Siska Dwi Widyawati

1)

Syarif Imam Hidayat

2)

Endang Yektiningsih

3)

Faculty of Agriculture UPN “Veteran ”East Java, Surabaya

ABSTRAK

Segmentasi, Targeting dan Positioning adalah inti dari suatu system pemasaran yang dapat menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam memilih pasar mereka. Dalam menentukan pasar yang akan dituju, perusahaan harus mengetahui potensi dari masing-masing pasar terlebih dahulu. Setelah mengevaluasi potensi dari masing-masing pasar perusahaan harus dapat menentukan satu atau beberapa pasar yang paling menarik untuk dilayani. Jika perusahaan telah memutuskan segmen pasar mereka dan menetapkan segmen tertentu untuk dilayani maka perusahaan harus mampu menempatkan produknya dimata konsumen sehingga konsumen dapat membedakannya dengan produk pesaing. Dari uraian diatas maka penulis melakukan penelitian pada Agroindustri ‘SEHATI’ yang berlokasi di Jl. MT. HaryonoGg. Kembang Kedungwaru Tulungagung JawaTimur.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada 2 segmen pasar dengan karakteristik: cluster 1 berjenis kelamin wanita, memiliki usia dari 30-39 tahun, pendidikan SMA, Pekerjaan ibu rumah tangga, pendapatan per bulan 2-3 juta. Untuk perilaku konsumen cluster 1 berminat terhadap kecap cap koki dollar karena citra rasa, membeli kemauannya sendiri, untuk kebutuhan sehari-hari, mengetahui kecap dari saudara, menyukai ukuran 150 ml. Cluster 2 berjenis kelamin wanita, memiliki usia dari 30-39 tahun, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, pendaptan per bulan 2-3 juta. Untuk perilaku konsumen cluster 2 berminat terhadap kecap cap koki dollar karena citra rasa, membeli kemauannya sendiri, untuk kebutuhan sehari-hari, mengetahui kecap dari promosi, menyukai ukuran 150 ml.

Pasar sasaran dari produk kecap cap koki dollar sebaiknya cluster 1 karena seg ukuran dan tingkat pemakaian cluster 1 yang terbesar dibanding cluster 2. Dan produk kecap ini untuk kalangan menengah kebawah karena harga yang cukup terjangkau.

Positioning produk kecap cap koki dollar berdasarkan atribut produk 1) Kecap Cap Koki Dollar adalah kecap yang memiliki banyak ukuran, 2) konsumen mampu mudah mengenal logo kecap cap koki dollar. Jika berdasarkan Manfaat Produk kecap cap koki dollar posisi kecap disukai karena Praktis dalam kemasan. Sedangkan berdasarkan dalam keputusan pembelian kecap cap koki dollar memiliki keunggulan yaitu konsumen mampu merekomendasikan kecap ini terhadap konsumen lainnya. Untuk berdasarkan Rasa Kecap posisi kecap Cap Koki Dollar menurut konsumenya itu sudah sesuai dengan selera dan untuk segi harga kecap cap koki dollar mempunyai harga yang terjangkau.

(14)

ANALYSIS OF SEGMENTATION, TARGETING, POSITIONING THE CAP

CHEF SOY PRODUCT KOKI DOLLAR IN TULUNGAGUNG

Siska Dwi Widyawati

1)

Syarif Imam Hidayat

2)

Endang Yektiningsih

Faculty of Agriculture UPN “Veteran ”East Java, Surabaya

ABSTRACT

Segmentation, Targeting and Positioning is the core of a marketing system that can determine the success of a company in selecting their market. In determining the market that will be addressed, the company must determine the potential of each market first. After evaluating the potential of each market the company should be able to specify one or several of the most interesting markets to be served. If the company has decided to segment their markets and establish certain segments to be served then the company should be able to put their products in the eyes of consumers so that consumers can distinguish it from competitors' products. From the description above, the authors conducted a study on Agro-Industry 'SEHATI' located in Jl. MT. HaryonoGg. Flower KedungwaruBulletin East Java.

The results of this study indicate that there are two segments of the market with the characteristics: cluster 1 female sex, having 30-39 years of age, high school education, job housewives, 2-3 million in revenue per month. For cluster 1 are interested in consumer behavior towards soy sauce chef cap dollars for flavors, buy his own will, for the day-to-day needs, know the sauce of brothers, like the size of 150 ml. Cluster 2 female sex, having 30-39 years of age, high school education, occupation housewife, income of 2-3 million per month. For consumer behavior cluster 2 interest in soy sauce chef cap dollars since the image flavor, buy his own will, for the day-to-day needs, knowing sauce of promotion, like the size of 150 ml.

The target market of soy products cooks dollar cap should cluster 1 because in terms of size and level of usage of the largest cluster 1 than cluster 2. And soy products to the middle class because the price is quite affordable.

Soy product positioning chef cap dollars based on product attributes 1) Soy sauce is ketchup Dollar Cap chef who has a lot of size, 2) the consumer is able to easily recognize the logo ketchup chef cap dollars. If by Product Benefits cap soy sauce chef favored position because dollar Practically in packaging. While purchasing decisions based on soy sauce chef dollar cap has the advantage that the consumer is able to recommend it to other consumers of soy sauce. By Taste sauce for ketchup Cap chef position according to the consumer dollar that is in conformity with the terms of tastes and prices for soy sauce cooks dollar cap has an affordable price.

(15)

Semakin banyaknya usaha yang bermunculan baik perusahaan

kecil maupun perusahaan besar berdampak pada persaingan ketat antar

perusahaan, baik yang sejenis maupun tidak sejenis. Salah satu cara

untuk memenangkan persaingan tersebut adalah dengan meningkatkan

kualitas produk. Untuk meningkatkan kualitas produk agar sesuai dengan

selera konsumen, produsen harus senantiasa melakukan perbaikan dan

inovasi terhadap produk mereka secara berkelanjutan. Perancangan

produk dan strategi pemasaran yang baik menjadi suatu hal yang saling

berkaitan. Tiap perusahaan harus terus-menerus mengembangkan

produk atau merancang produknya guna mempertahankan dan

meningkatkan penjualannya. Hal ini terjadi karena produk mereka yang

telah ada selama ini rentan terhadap perubahan kebutuhan dan selera

konsumen, teknologi baru, serta peningkatan persaingan.

Setelah menghasilkan produk yang baik, maka tugas utama yang

siap menunggu adalah strategi pemasaran yang tepat untuk memasarkan

produk tersebut. Dalam proses penerimaan suatu produk, konsumen

akan terfokus pada proses mental yang dilalui, mulai dari mendengar

informasi sampai memakainya. Dengan informasi yang dikomunikasikan

dengan baik, akan mendorong konsumen untuk mencari informasi

mengenai produk yang kurang diketahuinya. Selanjutnya konsumen akan

mempertimbangkan untuk mencoba produk tersebut dan memberikan

(16)

Produk yang baik tanpa dilanjutkan dengan pemasaran yang baik

maka produk tersebut akan menjadi sampah di pasar. Hasilnya

konsumen akan memutuskan menggunakan produk seterusnya atau tidak

sama sekali. Disini peranan bagian pemasaran sangat menentukan

dalam meyakinkan konsumen akan kualitas produk yang telah dihasilkan,

sehingga konsumen dapat menerima produk tersebut. Di tengah

persaingan produk yang sangat ketat, yang sama sama menjanjikan

produk yang terbaik maka kunci sukses ada pada strategi pemasaran.

Tingginya persaingan dalam dunia bisnis menuntut adanya

keunggulan bersaing yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan agar

tetap mampu bersaing, termasuk juga dalam persaingan bisnis kecap.

Salah satu keunggulan bersaing yang harus dimiliki oleh perusahaan

adalah strategi pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran yang tepat

tidak hanya sebatas menyusun bauran pemasaran sebagai taktik namun

lebih dari itu juga menyusun strategi segmentasi (

segmenting

) yaitu

membagi pemasaran produk berdasarkan sasaran pelanggan, dan target

(

targeting

) pasar yang dituju, serta posisi (

positioning

) yang diinginkan

oleh perusahaan dibenak konsumen agar konsumen selalu teringat

produk yang di jual oleh perusahaan. (Akbarsyah, 2013).

Agroindustri Kecap “UD SEHATI’’ adalah salah satu perusahaan yang

memproduksi kecap manis yang mempunyai merk cap koki dollar, dan

mampu bersaing dengan perusahaan lain sejenis. Perusahaan lain yang

memproduksi kecap manis sejenis dengan merk “kuda’’ merupakan

(17)

menyikapi perubahan dan perkembangan pasar serta kebutuhan dan

keinginan konsumennya, perusahaan kecap cap koki dollar yang

memproduksi kecap manis, juga dituntut lebih jeli untuk mengenali

konsumen dan calon konsumennya. Volume penjualan kecap ini

mengalami peningkatan tiap tahunnya sejak berdirinya perusahaan kecap

sehati. Meskipun dalam beberapa tahun sebelumnya memiliki beberapa

permasalahan tentang produksi yang tinggi tetapi tidak mendapatkan

keuntungan yang cukup bagi perusahaan. Tetapi dengan peningkatan

volume penjualan yang naik turun tiap bulannya maka akan menjadi

hambatan penting untuk pemasaran selanjutnya

Segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan.

Menurut kotler (2000), segmentasi memiliki peran penting karena

beberapa alasan:

pertama,

segmentasi memungkinkan perusahaan untuk

lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar

menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan

untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu

segmentasi memungkinkan perusahaan mendapatkan gambaran yang

lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar

perusahaan.

Kedua,

segmentasi

merupakan

dasar

untuk

menentukan

komponen-komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan

pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan

(18)

mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik

dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.

Targeting pasar merupakan menyeleksi pasar sasaran sesuai

dengan kriteria-kriteria tertentu (

selecting

)

dan menjangkau pasar sasaran

tersebut (

reaching

)

untuk mengkomunikasikan nilai. Penetapan target

pasar (

targeting

) adalah memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan

dimasuki, atau cara perusahaan untuk mengoptimalkan suatu pasar.

Dalam penentuan target pasar tergantung dari hal-hal seperti karakter

produk, karakter segmentasi, dan tingkat persaingan pada segmen yang

sudah dipilih. Sedangkan positioning merupakan proses untuk

mengidentifikasi presepsi konsumen dalam usaha menempatkan produk

pada posisi yang paling menguntungkan dalam segmen pasar tertentu.

(Eldri, 2010).

Dengan mempertimbangkan pentingnya melakukan

segmentasi,

targeting

dan

positioning

dalam menghadapi persaingan, maka peneliti

tertarik untuk menelaah lebih lanjut mengenai

segmentasi, targeting

dan

positioning

Kecap Cap Koki Dollar dan implikasinya terhadap strategi

pemasaran selanjutnya

.

Penelitian ini penulis beri judul

“Analisis

Segmentasi, Targeting, Positioning (STP) dalam penjualan produk

kecap cap koki dollar di Tulungagung”.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam persaingan bisnis yang semakin meningkat agroindustri kecap

mengalami fluktuasi volume penjualan. Fluktuasi volume penjualan dalam

(19)

Tabel 1. Volume Penjualan bulan April sampai Agustus Tahun 2013

Bulan Ukuran 600 Ml Ukuran 300 Ml Ukuran 150 Ml Ukuran 80 Ml

April 6.873 989 13.780 8.790

Mei 7.233 1.115 14.010 7.678

Juni 5.997 1.203 13.520 6.286

Juli 12.527 2.979 34.381 12.998

Agustus 8.664 1.518 18.979 8.948

Total 41.294 6.601 94.670 44.700

Sumber : PT. SEHATI Tahun 2013

Volume penjualan yang terdapat pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa tiap bulan adanya naik turun penjualan suatu produk kecap di UD. SEHATI. Dengan hambatan dan masalah seperti itu akan merusak jalannya pemasaran selanjutnya. Maka dari itu perusahaan harus mampu mengenali segmen pasarnya, target pasarnya, dan posisi produknya di pasar agar permasalahan dalam penjualan suatu produk tidak mengalami naik turun seperti ini. Dengan mengenali segmen pasar, target pasar dan posisi produk terhadap konsumen maka perusahaan tidak lagi kebingungan dalam memasarkan suatu produk tersebut.

Dari latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perusahaan kecap cap koki dollar menentukan segmentasi pasar pada penjualan produk kecap manis?

2. Bagaimana perusahaan kecap cap koki dollar menentukan targeting pasar pada penjualan produk kecap manis?

3. Bagaimana perusahaan kecap cap koki dollar memposisikan produk kecap manis terhadap konsumen?

(20)

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:

1. Untuk menganalisis segmentasi pasar perusahaan kecap cap koki dollar pada penjualan produk kecap.

2. Untuk menganalisis targeting pasar perusahaan kecap cap koki dollar pada penjualan produk kecap.

3. Untuk menganalisis positioning produk kecap cap koki dollar terhadap konsumen.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan informasi yang bermanfaat dan dapat dijadikan masukan dalam, melaksankan kegiatan-kegiatan perusahaan dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang, serta informasi yang dihasilkan dapat diimplementasikan dalam menyusun strategi perusahaan untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumennya.

1.4.2 Bagi pihak lain

Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam memberikan bacaan atau referensi tentang segmentasi, targeting dan posisitioning dalam volume penjualan suatu produk agribisnis.

1.4.3 Bagi Penulis

Untuk memperoleh pengetahuan yang luas dalam bidang pemasaran produk agribisnis tentang segmentasi, targeting, positioning serta strategi pemasaran.

(21)

Mengingat luasnya bidang penelitian yang dikaji serta mengingat

berbagai keterbatasan yang ada, maka perlu dibuat batasan pada

penelitian ini yaitu :

1. Penelitian dilakukan di kota Tulungagung untuk segmentasi dengan berdasarkan Geografis (Tempat tinggal), demografis (Usia, Pendidikan, Pedapatan, jenis kelamin, Pekerjaan), psychografis (motif pembelian), perilaku (sikap terhadap produk, tingkat pemakaian).

2. Untuk positioning menggunakan beberapa pertimbangan yaitu atribut produk, manfaat, kategori produk, harga dan berdasarkan pesaing.

3. Untuk pembanding dari produk kecap cap koki dollar dibatasi 2 produk kecap yaitu kuda dan sawi.

(22)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Sebelum pembahasan skripsi ini lebih mendalam, penulis mencoba mengkaji karya-karya skripsi yang terdahulu dengan tema serupa tetapi lain pembatasan masalahnya atau obyeknya sama tetapi temanya berbeda. Ada beberapa hasil penelitian yang temanya mendekati dengan penelitian penulis, antara lain:

1. (Eldri, 2010), dalam penelitian yang berjudul “Analisis Segmentasi, Targeting, Positioning (STP) dan Proses Penyaluran Pembiayaan Motor

Syariah Pada Perusahaan Pembiayaan”. Dalam penelitian ini membatasi masalah pada STP dan proses penyaluran pembiayaan motor syariah yang terjadi pada Perusahaan Pembiayaan, Jakarta. Judul skripsi diatas hanyalah tinjauan atau pandangan STP pada Perusahaan FIF syariah. Pada penelitian ini Eldri melakukan pendekatan yang digunakan adalah deskriftif analitis yaitu mengumpulkan data dengan wawancara dan studi dokumen kemudian dianalisa, sehingga mampu memecahkan permasalahan yang ada. Hasil dari penelitian didapat yaitu segmentasi pasar FIF Syariah dalam beberapa bagian dengan menggolongan customer kedalam 3 strata ekonomi diantaranya: 1) kelas 3 haigh (kelas ekonomi atas), 2) kelas 2 midel (kelas ekonomi menengah), 3) kelas 1 low (kelas ekonomi rendah). Sedangkan posisi pasar yang diraih oleh FIF Syariah menempatkan perusahaanya untuk jenis pembiayaan motor dua dengan berbasiskan syariah.

(23)

multistage cluster sampling

. Hasil dari penelitian ini adalah Segmen

pasar pertama kacang koro/roay adalah konsumen yang menganggap

bahwa harga kacang koro/roay tidak mahal, namun cenderung

meragukan ketersediaannya dipasar, sedangkan segmen pasar kedua

kacang koro/roay adalah konsumen yang setuju bahwa kacang

koro/roay rasanya enak serta mudah diperoleh di pasar.

3. (Ting dan fitzgerld, 1996) dalam penelitian yang berjudul “Rehabilitation Market Segmention and Positioning of Rehabilition Provider”. Tujuannya adalah memahami perbedaan kebutuhan dan keinginan dalam pasar rehabilitasi, rasionalisasi kebijakan untuk jasa yang ada, memposisikan kisaran variasi jasa bagi segmen pasar spesifik. Metode adalah purposive sampling. Hasil penelitian adalah yang pertama rehabilitation market dapat disegmentasikan dengan menggunakan variabel umur, pendidikan, pekerjaan, masa perawatan dan masa rehabilitasi anggota tubuh. Yang kedua adalah kepentingan atribut yang berbeda pada tiap sub kelompok dapat dijadikan dasar positioning.

4. (Zulfa asma, 2005), dalam penelitian yang berjudul “Analisis Segmentasi Pasar dan Positioning Teh Sariwangi di Kota Malang”. Metode pengumpulan data adalah metode survei. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah menentukan segmen berdasarkan 3 dimensi yaitu geografis, gaya hidup dan perilaku untuk produk teh sariwangi.

(24)

price positioning. Analisis yang digunakan adalah Correspondence analysis. Hasil penelitian yaitu peta 2 dimensi hubungan diantara cluster-cluster GMS dan hubungan diantara atribut-atribut strategi, sehingga menunjukkan perbedaan relatif di antara cluster GMS dan yang kedua adalah penggunaan tipologi strategigenerik porter digunakan sedikit dalam interpretasi dari cluster GMS.

Berdasarkan penjelasaan diatas perbedaan penelitian terdahulu dengan

penelitian yang sekarang maka peneliti menggunakan maps preceptual

(25)

Tabel 2. Tabel Penelitian Terdahulu

NO NAMA METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN

1. Eldri Shalahudin Azhar (2010)

Metode analisis deskriptif Segmentasi pasar FIF Syariah dalam beberapa bagian dengan menggolongan customer kedalam 3 strata ekonomi diantaranya: 1) kelas 3 haigh (kelas ekonomi atas), 2) kelas 2 midel (kelas ekonomi menengah), 3) kelas 1 low (kelas ekonomi rendah). Sedangkan posisi pasar yang diraih oleh FIF Syariah menempatkan perusahaanya untuk jenis pembiayaan motor dua dengan berbasiskan syariah.

2. Adiyoga (2008) Metode penelitian menggunakan

multistage cluster sampling

Segmen pasar pertama kacang koro/roay adalah konsumen yang menganggap bahwa harga kacang koro/roay tidak mahal, namun cenderung meragukan ketersediaannya dipasar, sedangkan segmen pasar kedua kacang koro/roay adalah konsumen yang setuju bahwa kacang koro/roay rasanya enak serta mudah diperoleh di pasar.

3. Ting dan fitzgerald (1996)

purposive sampling 1. Rehabilitation market dapat disegmentasikan dengan menggunakan variabel umur, pendidikan, pekerjaan, masa perawatan dan masa rehabilitasi anggota tubuh 2. Kepentingan atribut yang

berbeda pada tiap sub kelompok dapat dijadikan dasar positioning.

4. Zulfa asma (2005) Metode survei dan analisis menggunakan deskriftif

Menentukan segmen berdasarkan 3 dimensi yaitu geografis, gaya hidup dan perilaku untuk produk teh sariwangi.

5. Dawes dan Sharp (1996)

Analisis yang digunakan adalah

Correspondence analysis.

1. Peta 2 dimensi hubungan diantara cluster-cluster GMS dan hubungan diantara atribut-atribut strategi, sehingga menunjukkan perbedaan relatif di antara cluster GMS.

(26)

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu

adalah fokus variabel yang saya gunakan yaitu segmentasi, targeting dan

positioning dalam produk kecap di Tulungagung sedangkan fokus variabel

yang terdahulu kebanyakan menggunakan segmentasi dan strategi

pemasaran. Obyek dalam penelitian ini adalah produk penunjang

makanan termasuk agribisnis tetapi untuk penelitian terdahulu

kebanyakan tidak menggunakan produk-produk agribisnis melainkan

produk non agribisnis. Dalam penelitian ini menggunakan metode

pengambilan sampel dengan accidental yaitu konsumen kecap cap koki

dollar yang ditemui secara kebetulan di lokasi penelitian atau tempat

pengencer yang menjual kecap cap koki dollar. Penelitian ini mengarah

kepada membagi segmen-segmen pasar untuk produk kecap cap koki

dollar, targeting untuk pasar yang sudah dipilih oleh perusahaan dan

posisi produk yang terdapat di pasaran sekitar Tulungagung dan Kediri.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pemasaran

(27)

Telah banyak definisi mengenai pemasaran (marketing) yang diungkapkan para ahli. Pada umumnya para ahli berpendapat bahwa pemasaran bukan hanya kegiatan menjual barang atau jasa saja, tetapi juga mempunyai cakupan lebih dari itu. Definisi pemasaran menurut (Kotler, 2005) sebagai berikut:

Definisi sosial: “Pemasaran adalah proses sosial yang dengan

proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang merek butuhkan

dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas

mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain”.

2.2.2 Strategi Pemasaran

Pemasaran menurut Kotler dan Keller (2009) “Marketing is sociental process by which individual and group obtain that they need and want through

creating, offering, and freely exchanging product and service of value and other”.

Pemasaran dalam suatu perusahaan menghasilkan kepuasan pelanggan serta kesejahteraan konsumen dalam suatu perusahaan menghasilkan kepuasan pelanggan serta kesejahteraan konsumen dalam jangka panjang sebagai kunci untuk memperoleh profit. Pemasaran memberi perhatian pada hubungan timbal balik yang dinamis antara produk dan jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan pelanggan serta kegiatan-kegiatan pesaing.

Strategi pemasaran merupakan langkah-langkah yang dilakukan sebuah perusahaan baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa dalam upaya memenangkan persaingan dalam situasi yang kompetitif seperti sekarang ini. Strategi pemasaran merupakan pernyataan baik secara implisit maupun eksplisit mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.

(28)

penetapan posisi, elemen bauran pemasaran dan biaya bauran pemasaran. Seperti dibawah ini langkah-langkah segmentasi pasar, penetapan pasar sasaran dan penempatan produk di pasar. (Philip Kotler dan Amstrong, 2003).

Langkah-langkah Segmentasi Pasar, Penetapan Pasar Sasaran, Penempatan Produk

Gambar. 1. Langkah-lahkah STP (Philip Kotler dan Amstrong, 2003).

2.2.3 Segmentasi Pasar

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam proses STP adalah melakukan segmentasi pasar. Konsep segmentasi pasar pertama kali diperkenalkan oleh Wendell R. Smith pada Tahun 1956, dalam artikel klasiknya berjudul “Product Differentiation and Market Segmentasi as Alternative Marketing Strategies” yang dipublikasikan Journal of Marketing. Prinsip dasar segmentasi pasar adalah bahwa pasar tidak homogen dan konsekuensinya, penawaran pemasaran perlu dibedakannya bagi kelompok pelanggan yang berbeda. (Tjiptono, 2005).

a. Definisi Segmentasi Pasar

Pada dasarnya segmentasi pasar merupakan strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang berorientasi pada konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan

Segmentasi Pasar

1. Identifikasi dasar-dasar segmentasi pasar

2. Mengembangkan profit setiap segmen

Pasar Sasaran

1. Mengembangkan metode penilian atas daya tarik segmen

2. Memilih segmen yang akan dituju

Penempatan Produk

1. Merumuskan penempatan produk pada masing-masing segmen yang dipilih sebagai sasaran

(29)

lebih terarah dan sumber daya perusahaan di bidang pemasaran dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien. (Assauri,sofjan, 2003).

Para ahli mendefinisikan pengertian segmentasi dengan bermacam- macam definisi yang serupa. Weinstein, Malcolm & Ian Dunbar, Rao & Steckel dan Stanton, Etzel dan Walker mendefinisikan segmentasi adalah proses pembagian pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan kesamaan kebutuhan atau karakteristik yang serupa dalam perilaku pembelian konsumen. Sebaliknya, Schiffman dan Kanuk mendefinisikan agak berbeda, yaitu bahwa segmentasi adalah proses pembagian pasar ke dalam kelompok yang mempunyai kebutuhan atau karakteristik yang umum dan menyeleksi satu segmen atau lebih untuk menetapkan target market yang disesuaikan dengan marketing mix. (Made Jatra, 2007).

b. Prosedur dan Proses Segmentasi Pasar

Menurut Kotler (2003) bahwa prosedur segmentasi pasar pada dasarnya terdiri dari 3 tahap sebagai berikut:

1. Survey Stage

Pada tahap ini dilakukan penelitian pada beberapa kelompok konsumen untuk bagian tertentu dalam memperoleh keterangan atau pandangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku konsumen.

2. Analisys Stage

Para peneliti dapat menerapkan analisis faktor sejumlah data untuk menelaah variabel-variabel mana yang berkorelasi tinggi kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok pasar secara signifikan memiliki perbedaan karakteristik.

(30)

Masing-masing cluster didaftarkan profilnya yang mana lebih banyak mengacu pada perbedaan dalam sikap, perilaku, demografi, psikografi, pola-pola penggunaan media, kemudian masing-masing segmen diberi nama berdasarkan karakteristik yang dominan .

Myers (1996) menjelaskan bahwa sebagian besar upaya segmentasi dapat dikarakteristik melalui sebuah kerangka kerja umum yang terdiri dari langkah-langkah berikut:

1. Menentukan variabel-variabel segmentasi (disebut variabel-variabel basis).

2. Menentukan metodologi analisis data.

3. Menerapkan metodologi untuk mengidentifikasi beberapa segmen-segmen.

4. Menggambarkan profil segmen-segmen menggunakan variabel basis dan,

5. Memilih segmen (segmen-segmen) pasar untuk sasaran.

(31)

Gambar 2. Proses Segmentasi

Sumber : Payne, A. (1993), The Essence of Service Marketing. New York: Prentice Hall, p.70.

c. Keuntungan dan Kelemahan Segmentasi Pasar

Menurut Kasali (1999) setidaknya ada 5 keuntungan yang dapat diperoleh dengan melakukan segmentasi pasar, yaitu:

1. Mendesain produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar.

Penentuan Pasar

Identifikasi alternatif-alternatif

basis untuk segmentasi

Memilih basis terbaik untuk

segmentasi

Mengidentifikasi dan memilih

segmen pasar

Mengembangkan positioning bagi

pasar sasaran

Mengembangkan positioning bagi

pasar sasaran

(32)

2. Menganalisis pasar.

3. Menemukan peluang (niche).

4. Menguasai posisi yang superior dan kompetitif.

5. Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien.

Strategi segmentasi memperbolehkan produsen untuk menghindari

persaingan langsung di pasar dengan mendiferensiasikan penawaran,

tidak hanya berdasarkan harga, tapi juga melalui gaya, pengemasan,

daya tarik promosi dan metode distribusi (Schiffman dan Kanuk, 1991).

Menurut Kotler (1997), daripada bersaing di semua segmen, perusahaan

perlu mengidentifikasi segmen pasar yang dapat dilayaninya paling efektif.

Pendekatan segmentasi pasar juga memiliki kelemahan-kelemahan

(London dan Della Bitta, 1993).

1. Biaya desain produk-produk, biaya produksi, biaya promosi, biaya persediaan, biaya riset pemasaran lebih tinggi apabila perusahaan memilih dua atau lebih segmen pasar dan menyusun bauran pemasaran yang terpisah bagi setiap segmen.

2. Kemungkinan terjadinya overlapping pencakupan pasar, sehingga menimbulkan kanibalisme (fenomena dimana penjualan suatu produk baru menggerogoti penjualan produk yang sudah ada).

d. Tingkatan Segmentasi

Tingkat segmentasi dibagi beberapa tingkatan yaitu:

(33)

2. Pemasaran Segmen, Memisahkan segmen-segmen yang membentuk suatu pasar dan mengadaptasi tawarannya supaya sesuai dengan kebutuhan satu atau lebih segmen tersebut.

3. Pemasaran Relung, Memfokuskan diri pada subsegmen atau relung pasar yang memiliki sejumlah manfaat yang khusus.

4. Pemasaran Mikro, Praktek perancangan produk dan program pemasaran supaya sesuai benar dengan selera individu dan lokasi yang spesifik yang meliputi pemasaran lokal dan pemasaran individual.

a) Pemasaran Lokal, Perancangan merk dan promosi supaya sesuai benar dengan kebutuhan dan keinginan kelompok-kelompok pelanggan lokal, kota, pemukiman, bahkan untuk yang spesifik. b) Pemasaran Individual, Perancangan produk dan program pemasaran

supaya sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan. e. Kegunaan Segmentasi Pasar

Menurut Andi Mubarok (2007), Segmentasi pasar menolong perusahaan untuk memiliki suatu produk istimewa yang dapat memenuhi kebutuhan pasar yang menjadi targetnya. Sehingga kegunaan segmentasi pasar untuk rancangan strategi pemasaran adalah sebagai berikut :

1. Mendapatkan posisi bersaing yang lebih baik untuk produk yang ada pada saat ini.

2. Mendapatkan posisi yang lebih efektif pada pasar yang terbatas.

3. Memisahkan dua atau lebih merek dari perusahaan yang sama untuk meminimalkan kaninalisme.

4. Mengidentifikasi peluang dalam pasar yang menunjukan kesempatan bagi pengembangan produk baru.

(34)

Adapun dasar-dasar yang dapat dipakai untuk segmentasi pasar

adalah:

1. Segmentasi atas dasar Geografis, segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi pasar kedalam unit-unit geografis seperti negara, provinsi, kabupaten, kota, desa, dan lain sebagainya. Dalam hal ini perusahaan akan beroperasi di semua negara, akan tetapi harus memperlihatkan perbedaan kebutuhan dan selera yang ada di masing-masing daerah.

2. Segmentasi atas dasar Demografis, segmentasi pasar ini dapat dilakukan dengan cara memisahkan pasar ke dalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada variabel-variabel demografis, seperti umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, agama, pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain.

3. Segmentasi atas dasar Psychografis, segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi-bagi konsumen ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, berbagai ciri kepribadian, motif pembelian, dan lain-lain.

4. Segmentasi atas dasar Tingkah laku, segmentasi pasar ini mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan, atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar. (Kotler, 2003).

g. Segmentasi Pasar yang Efektif

(35)

1. Berbeda (distinctive): menunjukan segmen tersebut memiliki karakteriktik dan perilaku pembelian yang berbeda dari segmen lain.

2. Dapat diukur (measureability): menunjukan bahwa besar daya beli setiap segmen harus dapat diukur dengan tingkat tertentu, meskipun pada kenyataannya beberapa variabel tertentu tidak mudah diukur.

3. Dapat dicapai (accessibility): menunjukan seberapa jauh segmen dapat dijangkau dan dilayani dengan efektif.

4. Berarti (substantiality): suatu kelompok akan pantas disebut segmen apabila cukup besar dan atau cukup menguntungkan.

5. Layak (feasibility): menunjukan seberapa jauh program-program efektif dapat disusun untuk menarik minat segmen. (Priyo, 2008).

Dalam melakukan evaluasi terhadap segmen pasar, perusahaan perlu

memperhatikan 3 faktor, yaitu:

1. Ukuran dan Pertumbuhan Segmen

Perusahaan harus menentukan apakah suatu segmen potensi memiliki karakteristik ukuran dan pertumbuhan yang tepat. Hal ini memang bersifat relatif dan tergantung masing-masing perusahaan. Pada dasarnya setiap perusahaan menghendaki pertumbuhan penjualan dan laba yang pesat pada suatu segmen. Akan tetapi umumnya perusahaan besar lebih menyukai segmen pasar yang memiliki volume penjualan yang besar dan seringkali mengabaikan atau menghindari segmen kecil. Sebaliknya, perusahaan kecil cenderung menghindari segmen besar karena untuk melayani segmen tersebut dibutuhkan sumber daya yang sangat besar. Lagipula segmen besar sudah banyak dilirik dan dimasuki oleh perusahaan-perusahaan besar.

(36)

Ada kalanya suatu segmen memenuhi kriteria ukuran dan

pertumbuhan yang dikehendaki, tetapi tidak menarik bila dipandang

dari aspek profitabilitas. Model lima kekuatan porter dapat

digunakan untuk menentukan daya tarik jangka panjang intrinsik

suatu pasar secara keseluruhan maupun setiap segmen di

dalamnya. Setiap perusahaan perlu menilai dampak profitabilitas

jangka panjang dari kelima kekuatan yang ada, yaitu perusahaan

lain dalam industri yang sama, pemasok, pembeli, pendatang baru

potensial, dan produk subtitusi.

3. Tujuan dan Sumber daya Perusahaan

Meskipun suatu segmen telah memenuhi kedua kriteria di atas, tetapi bila tidak sesuai dengan tujuan perusahaan atau perusahaan tidak memiliki kapabilitas dan sumber daya yang memadai, maka segmen tersebut harus diabaikan.

2.2.4 Targeting Pasar

Targeting dalam konteks STP (Segmentasi, Targeting dan Positioning) berhubungan erat dengan adanya media yang dapat digunakan untuk menjangkau kelompok atau segmen baru. Menurut Kasali (1998) targeting mempunyai dua fungsi sekaligus yaitu menyeleksi pasar sasaran sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu (selecting) dan menjangkau pasar sasaran tersebut (reaching) untuk mengkomunikasikan nilai.

(37)

Perusahaan harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang secara umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi, resiko yang rendah dan lain-lain. Perusahaan juga perlu mempertimbangkan apakah berinvestasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan dan sumber daya perusahaan. Pengertian dari targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju. Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey untuk dapat mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah sasaran

.

a. Definisi Targeting Pasar

Penetapan target pasar (targeting) adalah memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki, atau cara perusahaan mengoptimalkan suatu pasar. Dalam penentuan target pasar perusahaan harus menggunakan konsep prioritas, variabilitas dan fleksibitas. Konsep prioritas dipakai karena perusahaan tidak bisa melayani semua orang dalam satu pasar, sedangkan konsep variabilitas digunakan untuk menghadapi situasi persaingan yang semakin tidak optimal. Perusahaan dapat optimal dalam melayani konsumen jika dapat memberikan lebih banyak variasi. Konsep fleksibelitas ada hubungannya dengan variasi, karena semakin fleksibel suatu perusahaan maka dapat memberikan variasi tanpa banyak keluar biaya tambahan. (Sari Dewi, 2009). b. Kriteria Targeting Pasar

Evaluasi terhadap daya tarik segmen pasar bisa dilakukan dengan menggunakan sembilan kriteria yang bisa dikelompokan menjadi tiga faktor utama.

(38)

dan potensi pertumbuhan yang cocok bagi setiap perusahaan harus disesuaikan dengan sumber daya dan kapabilitas organisasi, tidak jarang sumber daya organisasi (seperti ketersediaan tenaga ahli, modal, jumlah gerai distribusi, dan seterusnya) menjadi kendala bagi upaya perusahaan untuk bersaing dalam pasar yang tingkat pertumbuhannya besar.

Kedua, karakteristik struktural segmen, yang terdiri atas kompetisi, kejenuhan segmen, protektabilitas, dan risiko lingkungan. Perusahaan wajib mencermati intensitas dan dinamika persaingan yang berkaitan dengan hambatan masuk, hambatan keluar, ancaman pendatang baru, tekanan dari produk dan jasa subtitusi, kekuatan tawar-menawar pemasok, dan kekuatan tawar-menawar konsumen. Perusahaan juga perlu menilai apakah para pesaing yang sudah ada saat ini telah melayani semua kemungkinan segmen yang ada, ataukah masih tersedia gap potensial dalam pasar yang bisa dimasuki perusahaan.

Ketiga, kesesuaian antara produk dan pasar (Product-Market Fit). Dalam hal ini terdapat tiga pertanyaan kunci yang harus dijawab, antara lain: (1). Apakah melayani segmen tertentu bisa sesuai dengan kekuatan perusahaan dan citra yang diharapkan? (2). Adakah sinergi yang didapatkan dari melayani segmen tersebut? (3). Dapatkah perusahaan menanggung biaya memasuki segmen bersangkutan dan dapatkah perusahaan menetapkan harga produk sedemikian rupa sehingga memperoleh margin dan Return on Investment (ROI) sebagaimana diharapkan. (Fandi Tjiptono, 2005).

c. Menentukan Targeting Pasar

Dalam menentukan pasar perusahaan dapat mempertimbangkan 5 pola yaitu :

(39)

Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat di satu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang cukup besar.

2. Selective Specialization

Selective Specialization maksutnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing-masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain. 3. Product Specialization

Product Specialization maksutnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.

4. Market Specialization

Market Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.

(40)

Full Market Converage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategi profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati-hati agar tidak terjadi over segmentasi. Biaya yang diperkirakan adalah product modification cost, ,manufacturing cost, administrative cost, inventory cost,

dan promotion cost. (Priyo, 2008).

Selain itu Ada empat macam pertimbangan yang perlu diperhitungkan

dalam mengevaluasi dan memilih target atau pasar sasaran sebagai

berikut:

1. Pilihan etika pasar sasaran.

Penetapan pasar sasaran kadang-kadang menimbulkan pertentangan, konsumen menjadi prihatin jika pemasar mengambil keuntungan dari kelompok rapuh atau mempromosikan produk yang kemungkinan berbahaya. Karena itu dalam pasar sasaran masalahnya bukanlah siapa yang dipilih sebagai target tetapi bagaimana dan untuk apa, pasar yang memiliki tanggung jawab sosial mengharuskan segmentasi dan target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan perusahaan saja tetapi juga kepentingan konsumen yang dijadikan sasaran.

2. Interrelasi dan Segmen Super

(41)

segmen super dari pada segmen di dalam segmen super, jika tidak ia berada dalam ketidakunggulan kompetitif terhadap pasar.

3. Rencana Serangan Segmen Per Segmen

Pesaing tidak boleh tahu menuju ke segmen mana suatu perusahaan bergerak selanjutnya. Apabila diketahui oleh pesaing, maka perusahaan tersebut harus mencari jalan keluar untuk menerobos yakni dengan cara menyerang pasar sasaran tertutup dengan pendekatan mege marketing artinya koordinasi strategi keahlian ekonomi, psikologi dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu.

4. Kerjasama Antar Segmen

Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antar para manajer untuk membangun bisnis segmen pasar.

2.2.5 Positioning Pasar

a. Definisi Positioning

Positioning adalah upaya untuk mempengaruhi pikiran konsumen dengan penawaran perusahaan atau upaya membangun kepercayaan dimata konsumen. Kunci utama keberhasilan positioning terletak pada kemampuan perusahaan dalam menciptakan persepsi yang diinginkan perusahaan, persepsi pelanggan dan persepsi pesaing, serta jaringan itu sendiri (perusahaan, pesaing, dan pelanggan). Secara tradisional, positioning dimulai dari citra atau persepsi yang ingin ditampilkan produk atau perusahaan lalu menciptakan slogan atau slogan kampanye. Positioning haruslah dilakukan bertahap, Product positioning adalah upaya untuk meraih posisi yang tepat dalam benak konsumen dipasar yang dituju. (Cravens, 2009).

(42)

kompetitif yang berarti dan berbeda dalam benak pelanggan sasarannya. Hasil akhir positioning menurut Kotler (2004) ini adalah terciptanya proporsi nilai yang pas, yang menjadi alasan bagi pelanggan untuk membeli produk yang dihasilkan perusahaan.

Mark Plus & Co dalam Kartajaya (2005) mendefinisikan positioning sebagai “the strategy for landing your customers credibility”. Dalam hal ini,

positioning adalah menyangkut bagaimana perusahaan membangun

kepercayaan dan kenyakinan kepada pelanggan. Dengan kredibilitas yang dibangun, perusahaan akan memiliki tempat dan posisi dibenak pelanggan. Dan semakin dapat dipercaya perusahaan itu maka, semakin kokoh pula positioning perusahaan.

Selanjutnya Yoram Wind, dalam Kotler et all 2003 menyatakan positioning sebagai “reason for being” yaitu bagaimana mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan di benak konsumen. Perusahaan harus mempunyai kredibilitas di benak konsumen untuk itu konsumen perlu dibimbing. Positioning tidak sekedar membujuk dan menciptakan citra dalam benak pelanggan, tetapi juga bagaimana merebut kepercayaan pelanggan. Positioning menyangkut menciptakan barang dalam benak konsumen dan membimbing mereka dengan penuh kredibilitas. Selanjutnya positioning merupakan sebuah janji yang dibuat perusahaan kepada konsumen. Janji tersebut harus ditepati dan kemampuan perusahaan untuk menepati janji merupakan bagian yang vital dan strategi. Karena alasan inilah, positioning yang tepat merupakan hal yang krusial bagi keberhasilan akhir perusahaan.

b. Tujuan Positioning

Adapun tujuan positioning menurut Ali Hasan (2008) adalah sebagai berikut: 1. Untuk menempatkan atau memosisikan produk di pasar sehingga produk

(43)

2. Untuk memosisikan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa hal pokok kepada pelanggan.

3. Untuk mencapai hasil yang diharapkan seperti, pemenuhan sejauh

mungkin kebutuhan segmen-segmen pasar yang spesifik,

meminimumkan atau membatasi terjadinya perubahan yang mendadak dalam penjualan dan menciptakan kenyakinan pelanggan atau konsumen terhadap merek yang ditawarkan.

c. Prosedur Positioning

Prosedur positioning dalam melakukan penempatan posisi yang tepat, menurut Himam dan Schewe dalam Ali Hasan (2008) sebagai berikut:

1. Menentukan produk pasar yang relevan: suatu produk umumnya dimaksudkan untuk memenuhi lebih dari satu keinginan atau kebutuhan, oleh karena itu suatu produk dapat diposisikan diberbagai pasar yang berbeda.

2. Pendataan kebutuhan pelanggan: Untuk melakukan positioning dengan tepat, maka pemasar perlu mendata semua kebutuhan dan keinginan yang mungkin dapat dipenuhi untuk suatu produk.

3. Mengidentifikasikan pesaing: Mengidentifikasi pesaing, baik pesaing primer maupun pesaing sekunder, Pesaing primer adalah pesaing yang bersaing untuk memenuhi kebutuhan inti, sedangkan pesaing sekunder adalah pesaing tidak langsung, yakni mereka tidak langsung muncul dipikiran bilamana seseorang sedang berfikir mengenai keinginan atau kebutuhan konsumen.

(44)

strandar-standar tertentu. Dalam hal ini perusahaan perlu melakukan riset pemasaran agar dapat memahami cara dan standar yang digunakan konsumen dalam evaluasi keputusan pembelian.

5. Membuat Perceptual map: mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap posisi pesaing. Pemasar perlu mengidentifikasi posisi yang ditempati pesaing yang menggunakan perceptual map yang didasarkan pada atribut produk, situasi pemakai, atau kelompok pemakai.

6. Mengidentifikasi kesenjangan posisi: melalui analisis terhadap posisi berbagai produk yang saling bersaing, maka dapat ditentukan daerah-daerah atau aspek-aspek yang belum tergarap maupun yang telah digarap banyak pesaing.

7. Merencanakan dan melaksanakan strategi positioning: setelah pasar sasaran ditentukan dan posisi yang dikehendaki ditetapkan, maka pemasar harus merancang program pemasaran yang dapat memastikan bahwa semua informasi mengenai produk atau merek yang disampaikan kepada pasar akan menciptakan persepsi yang di inginkan dalam benak konsumen.

8. Memantau posisi: Posisi aktual suatu produk atau merek perlu dipantau setiap saat guna melakukan penyesuaian terhadap setiap kemungkinan perubahan lingkungan.

d. Penentuan Positioning

(45)

1. Kemungkinan bahwa pesaing telah menempatkan mereknya disamping merek perusahaan yang kemungkinan dapat mengurangi pangsa pasar perusahaan di dalam segmen tersebut.

2. Kemungkinan bahwa kesukaan konsumen yang ada sudah mengalami perubahan.

3. Kesukaan pembeli yang baru, kemungkinan merupakan peluang yang menarik.

e. Strategi Positioning Produk

Langkah yang harus dilakukan dalam positioning produk adalah mengidentifikasi keungulan bersaing yang mungkin untuk di tonjolkan. Keunggulan bersaing ini bisa ditemukan lewat analisis internal yang mendalam atas produk yang hendak dipasarkan.

Strategi positioning dapat disusun berdasarkan beberapa acuan yaitu atribut produk, persaingan atau tipe konsumen. Tiap acuan tersebut mempresentasikan pendekatan yang berbeda tetapi tetap mempunyai tujuan yang sama yaitu menguatkan kesan produk. (Andi Mubarok, 2007).

Untuk mengembangkan dan menyusun strategi positioning perusahaan dapat menggunakan beberapa dasar pertimbangan yaitu:

1. Attribute positioning, yakni perusahaan memosisikan dirinya berdasarkan atribut tertentu, misalnya ukuran, keamanan, komposisi bahan, pengalaman dalam bidang yang digeluti, dan seterusnya.

2. Positioning berdasarkan manfaat, pemecahan masalah, atau kebutuhan. 3. Positioning berdasarkan kesempatan khusus.

(46)

5. Positioning berdasarkan pesaing. Disini produk memposisikan produk sebagai yang lebih baik daripada pesaing yang disebutkan namanya atau tersirat.

6. Positioning berdasarkan pemisahan diri dari kelas produk. (Andi Mubarok, 2007).

Agar strategi positioning dapat seperti yang diinginkan oleh perusahaan, maka lakukan:

1. Analisis atribut produk yang dianggap penting bagi pelanggan.

2. Uji penyebaran atribut-atribut tersebut di antara segmen-segmen pasar yang berbeda.

3. Tentukan posisi yang optimal bagi produk tersebut menurut masing-masing atribut tanpa mengabaikan posisi merek-merek yang ada.

4. Pilih posisi keseluruhan bagi produk yang didasarkan pada kesepadanan yang menyeluruh antara atribut produk dan penyebarannya ke segmen-segmen pasar dengan posisi merek yang ada. (Ali Hasan, 2008).

Landasan dalam merumuskan

positioning

menurut Kartajaya (2005)

adalah:

1. Perusahaan dapat menyusun positioning berdasarkan proporsi nilai dan manfaat yang diberikan. Contohnya, Extra Joss memposisikan dirinya sebagai “biangnya minuman berenergi” karena ia menawarkan “biangnya” minuman berenergi, bukan botolnya.

(47)

3. Perusahaan dapat menyusun positioning berdasarkan segmen pasar dan pelanggan yang di targetkan perusahaan.

4. Perusahaan dapat menyusun positioning berdasarkan atribut yang menjadi keunggulan produk dan merek perusahaan.

f. Positioning Sebagai Acuan Strategi Pemasaran Produk

Strategi pemasaran produk adalah hal yang paling penting dalam memasarkan suatu produk. Untuk memasarkan sebuah produk perusahaan terlebih dahulu menetapkan posisi produk di mata konsumen dan membangun sebuah citra produk yang dinilai baik oleh konsumen. Diantara segmentasi pasar dan tergeting, positioning lah yang mampu menjadi acuan dalam strategi pemasaran sebuah produk, karena positioning merupakan strategi untuk mengkomunikasikan apa yang dimiliki sebuah produk kepada konsumen, sehingga konsumen dapat mengerti mengapa mereka memilih produk yang ditawarkan. (Andi Mubarok, 2007)

Seperti definisi yang kita ketahui, positioning mengandung arti bagaimana suatu produk didefinisikan oleh konsumen melalui sifat-sifat pentingnya dibenak konsumen yang dimiliki oleh produk, positioning juga merupakan strategi bagaimana mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan di benak konsumen sekaligus sebuah janji yang dibuat perusahaan kepada konsumen. Janji tersebut harus ditepati dan kemampuan perusahaan untuk menepati janji merupakan bagian yang vital dan strategis. Karena alasan inilah positioning yang tepat merupakan hal yang krusial bagi penentuan strategi pemasaran sebuah produk. (Anonim, 2006).

Dalam menentukan positioning menurut Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu, menyatakan ada empat kriteria yang dapat dilakukan perusahaan, antara lain :

(48)

mendeskripsikan value yang unggul. Selain itu positioning merupakan penentu penting bagi konsumen pada saat memutuskan untuk membeli. 2. Didasarkan atas kajian pada kapabilitas dan kekuatan internal

perusahaan (company). Disini positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan. Seperti lokasi yang strategis. 3. Kriteria ketiga didasarkan atas kajian pada pesaing (competitor). Disini

positioning Kriteria kedua didasarkan atas kajian pada kapabilitas perusahaan harus bersifat unik, sehingga dengan mudah dapat mendiferensiasikan diri dari para pesaing.

4. Kriteria keempat didasarkan atas kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis (change). Dikatakan bahwa positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan lingkungan bisnis, baik mengenai perubahan persaingan, perilaku pelanggan, perubahan sosial-budaya dan sebagainya. Hal ini berarti jika positioning perusahaan sudah tidak relevan dengan kondisi lingkungan bisnis maka, dengan cepat manajemen perusahaan harus merubahnya dengan melakukan repositioning. (Lutfia, 2009).

Dari empat kriteria di atas merupakan hal yang penting dilakukan perusahaan guna mendapatkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Dalam mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:

1. Be creative

Be creative maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target market.

2. Simplicity

(49)

3. Consistent yet flexible

Consistent yet flexible maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.

4. Own, dominate, protect

Own, dominate, protect maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan.

5. User their language

User their language maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan.

Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa positioning merupakan acuan dalam menentukan strategi pemasaran produk, karena positioning merupakan alat yang digunakan untuk mendefinisikan sebuah produk kepada konsumen serta mencitrakan sebuah produk agar konsumen dapat tertarik dan memutuskan pilihan pada produk yang ditawarkan oleh perusahaan, sehingga sangat tepat apabila positioning dijadikan sebagai acuan guna menentukan strategi pemasaran produk.

g. Repositioning (Melakukan Posisi Ulang)

Posisi pasar jarang sekali tetap, aktivitas persaingan dan

perkembangan teknologi baru membuat ada perubahan internal

perusahaan yang mungkin menyebabkan suatu perusahaan untuk

melakukan posisi ulang.

Repositioning

meliputi berubahnya posisi

perusahaan dalam benak pelanggan terhadap para pesaing. Hal ini

penting untuk mengantisipasi persaingan yang kompetitif, bertambahnya

(50)

bilamana terjadi salah satu dari kemungkinan berikut, menurut Fandy

Tjiptono (1997) adalah :

1. Ada pesaing yang masuk dan produknya diposisikan berdampingan dengan merek perusahaan, sehingga membawa dampak buruk terhadap pangsa pasar perusahaan.

2. Preferensi konsumen telah berubah

3. Ditemukan kelompok preferensi pelanggan baru yang diikuti dengan peluang yang menjanjikan.

4. Terjadi kesalahan dalam positioning sebelumnya.

Strategi ini dijalankan dengan jalan meninjau kembali posisi produk

dan bauran pemasaran saat ini, serta berusaha mencari posisi baru yang

lebih tepat. Tujuan dari strategi ini adalah untuk meningkatkan

kelangsungan hidup produk dan untuk mengkoreksi kesalahan penentuan

posisi sebelumnya.

2.3 KERANGKA PEMIKIRAN

Persaingan yang semakin ketat dengan semakin banyaknya produk

sejenis di pasar harus segera disikapi perusahaan Kecap Cap Koki Dollar.

Dinamika perilaku konsumen saat ini harus menjadi perhatian karena

membawa implikasi pada volume penjualan. Oleh karena itu, pengenalan

konsumen dengan melihat kembali segmen yang telah dilayani, sasaran

(51)

kembali. Analisis

segmentasi, targeting

dan

positioning

produk Kecap

Cap Koki Dollar perlu dilakukan. Segmentasi penelitian ini dapat dilihat

tiga dimensi yaitu : (1) dimensi demografis, (2) dimensi perilaku dan (3)

dimensi psikografis. Pengelompokan atau pensegmenan konsumen

dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 yaitu

cluster analysis

dan

crosstab.

Dengan

cluster analysis

akan terbentuk beberapa segmen yang

selanjutnya akan di

crosstab

dengan demografi konsumen. Dari ketiga

jenis dimensi tersebut akan muncul profil konsumen yang setiap profil

merupakan perpaduan ketiga sisi dimensi tersebut. Profil inilah yang akan

menjadi dasar analisis menentukan target pasar (

targeting

), yaitu dengan

melihat potensi pasar maupun sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Sementara untuk

positioning

produk, diamati dari peta perceptual yang

didapat dari analisis data menggunakan alat analisis

Multi Dimensional

Scaling

(MDS) dan

Corespondent Analysis

(CA). Berdasarkan hasil yang

diperoleh dari analisis tersebut akan ditentukan posisi produk dipasar

terhadap pesaingnya dan kemiripan yang ada pada produk. Selanjutnya,

rumusan strategi pemasaran bisa lebih sesuai dengan keinginan dan

(52)

Untuk lebih jelasnya Kerangka Pemikiran Penelitian ini dapat dilihat pada

Gambar berikut:

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Segmentasi, Targeting dan Positioning.

Perusahaan Kecap Sehati

Persaingan dan dinamika

konsumen

Fluktuasi penjualan

Masalah

Se

Gambar

Gambar 2.  Proses Segmentasi
Gambar berikut:
Tabel 3.  Sampel penelitian menurut beberapa kriteria.
Gambar 4.  Agroindustri Kecap Cap Koki Dollar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian diatas maka dalam melakukan penerapan segmentasi, targeting dan positioning untuk produk tabungan IB Siaga yang dimiliki Bank Syariah Bukopin cabang

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui penerapan strategi pemasaran (segmenting, targeting, dan positioning) terhadap produk benang yang dilakukan oleh PT.. Dan

Kamal Lestari Jember akan berdampak pada semakin baiknya Volume Penjualan dengan asumsi Targeting dan Positioning konstan.. b2 = 0,255 artinya meningkatnya Targeting per

Kata Kunci: : Segmentasi, Targeting, Positioning. Pemasaran pada lembaga pendidikan menjadi sesuatu yang mutlak dilaksanakan. Banyak lembaga yang tidak berkembang bahkan

Begitu juga dengan penerapan segmentasi pasar, para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) belum memetahkan pasar berdasarkan geografi, kebanyakan para pelaku

Tabel 2.1 Maping Penelitian Terdahulu NO NAMA/TAHUN JUDUL PERSAMAAN PERBEDAAN 1 Elperida J.Sinurat 2018 Analisi Segmentasi, Targeting, Positioning Trehadap Kinerja Pemasaran

Dalam artian lain segmentasi pasar merupakan suatu proses membagi-bagi suatu pasar yang heterogen ke dalam kelompok-kelompok pembeli atau konsumen yang memiliki cirri-ciri/sifat yang

Oleh karena itu dengan melakukan targeting perusahaan tidak akan membabi buta menyerang pasar dengan segala kemampuan.6 Setelah membagi pasar menjadi beberapa segmen pasar berdasarkan