• Tidak ada hasil yang ditemukan

ETHICS AND THE AUDIT PROFESSION (9)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ETHICS AND THE AUDIT PROFESSION (9)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

ETHICS AND THE AUDIT PROFESSION

Perilaku Etis dan Perilaku Tidak Etis Bagi Perorangan, Profesional dan Konteks Etika (ethics) merupakan serangkaian prinsip atau nilai moral.

 Prinsip atau nilai moral contoh : UU, doktrin gereja, peraturan  Etika adalah perekat dalam anggota masyarakat.

Perilaku tidak etisdiartikan sebagai tindakan yang berbeda dengan apa yang mereka anggap tepat dilakukan dalam situasi tertentu.

Alasan utama mengapa seseorang bertindak tidak etis adalah standar etika seseorang berbeda dengan standar etika yang berlaku di masyarakat atau individu tersebut memilih untuk mementingkan diri sendiri.

Dilema Etika

Dilema etika adalah situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana dia harus mengambil keputusan tentang perilaku yang kurang tepat. Contoh: Auditor akan memilih untuk tetap memberikan pedapat sesuai penemuannya walaupun terancam digantikan dengan auditor baru atau tetap mempertahankan pendapatnya.

Pentingnya Etika Dalam Profesi Bidang Akuntansi

Etika profesi sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang, salah satunya di bidang akuntansi. Etika profesi berisi ketentuan mengenai apa yang baik dan yang tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh profesi itu dapat dikatakan bertanggung jawab atau tidak. Maka dari itu, etika dalam profesi di bidang akuntansi ini sangatlah penting.

Tujuan penerapan etika dalam profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi:

1. Kredibilitas

Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi. 2. Profesionalisme

Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi.

(2)

Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar kinerja tertinggi.

4. Kepercayaan

Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.

Di bidang akuntansi, etika profesi diatur oleh Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).Dengan adanya kode etik profesi yang mengatur para akuntan, maka masyarakat dapat meyakini kualitas pekerjaan mereka.

Kode Etik IAI dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota IAI, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung jawab profesionalnya.Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dan berorientasi pada kepentingan publik.

Kode Perilaku Profesional Kode Etik terdiri dari 4 bagian :

1. Prinsip

menyediakan standar perilaku yang ideal Enam prinsip etis :

a. Tanggung jawab

Harus melakukan pertimbangan professional dan moral dalam tiap penugasan

b. Kepentingan publik

Melayani kepentingan publik

c. Integritas

Mempertahankan dan memperluas kepercayaan publik d. Objektifitas & Independensi

Independensi dalam fakta dan dalam penampilan

e. Keseksamaan

Memperhatikan standar teknis dan etis profesi f. Ruang lingkup dan sifat jasa

2. Peraturan perilaku

Merupakan standar minimum dari perilaku etis yang dinyatakan sebagai peraturan spesifik

(3)

Interpertasi atas peraturan perilaku oleh devisi Etika Profesional dari AICPA 4. Kaidah etika

Penjelasan yang diterbitkan dan jawaban atas pertanyaan tentang peraturan perilaku yang diserahkan pada AICPA oleh para praktisi dan pihak lain yang berkepentingan dengan persyaratan etis

Independensi, Integritas, dan Objektivitas a. Independensi

Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental independen di dalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta (in facts) maupun dalam penampilan (in appearance)

b. Integritas dan Objektivitas

Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus mempertahankan integritas danobjektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji material (material misstatement) yang diketahuinya atau mengalihkan (mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak lain.

Peraturan Perilaku Lainnya

 Peraturan 102 :Integritas & Objektifitas

Bebas dari konflik kepentingan, berarti tidak ada hubungan.  Peraturan 201 : Standar Teknis

Ketiga kode standar umum berhubungan dengan kepatuhan auditor pada persyaratan  Peraturan 301n: Kerahasiaan

Berkaitan dengan informasi rahasia klien.  Kebutuhan akan kerahasiaan klien

File klien dapat diberikan kepada pihak lain apabila ada ijin dari klien  Pengecualian Atas Kerahasiaan menurut peraturan 301

4 Pengecualian yg berkenaan dengan tanggung jawab klien :  Kewajiban yang berhubungan dengan standar teknis  Panggilan pengadilan & Ketaatan hukum serta peraturan  Peer review

Referensi

Dokumen terkait

Validitas Prediktif Skor Tes Ketahanan Dan Ketenangan Berpikir (TKKB) dan Skor Intelligenz Structure Test (IST) Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Studi Deskriptif

Efek dari terjadinya hambatan dalam perkembangan ini sangat luas, tidak hanya berpengaruh pada pencapaian aktualisasi diri karena ada type hambatan perkembangan

[9] Rifadil, Mochammad Machmud Rifadil, Era Purwanto, Arman Jaya, Gigih Prabowo, “Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin Menggunakan Kincir Angin Sumbu Vertikal untuk

Pada metode ini, prinsip pemisahan senyawa volatil yang terkandung dalam sampel adalah sebagai berikut: (1) distilat dari komponen volatil bahan ikut menguap bersamaan dengan

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan adalah sebagai pedoman untuk:. ƒ Perumusan kebijakan pokok pemanfaatan ruang di Wilayah

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan dan diikuti oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang

Sejalan dengan paham konstruktivis (Sutrisno, 1993) bahwa pengetahuan seseorang dibangun melalui pengalaman yang ada dilingkungannya, sehingga apabila guru mengajar di dalam

(3) Segala bentuk kegiatan yang menyimpang dari Rencana Tata Ruang Wilayah dan/atau kegiatan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan di kawasan lindung baik