• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN DAN ORGANISASI dan manajemen (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN DAN ORGANISASI dan manajemen (2)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Dalam literature banyakk dikemukakan pengertian organisasi. Webster mendefinisikan organisasi sebagai suatu strukstur eksekutif dari bisnis. Suatu struktur menurut bisnis modern harus menempatkan karyawan dari berbagai tingkat kemampuan guana mencapai efisiensi yang maksimal. Organisasi juga diartikan sebagai suatu keseluruhan yang didalamnya termasuk fasilitas, material, dan orang dengan perilakunya, yang duaturmenurut posisi berdasarkan tugas pekerjaan. Tanpa memandang definisi mana yang dianut, intinya dalam struktur organisasi terdapat pengawasan dan pengarahan kegiatan bisnis yang memungkinkan manajemen mengkoordinasi kegiatan kerja, uang mesin dan material untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap organusasi memberi kemungkinan adanya mengawasan yang efektif, memberi kesempatan komunikasi dari atas ke bawah dan sebaliknya. Hal ini dapat terlaksana dalam suatu struktur organisasi yang jelas. (Buchari Alma, 2009: 117)

Namun dalam fakta penerapanya, sebuah organisasi akan berjlan pincang jika tidak dibarengi oleh manajemen. Istilah manajemen telah diartikan oleh bebagai pihak dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelelolaan, pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan, kepemimpinan, pemimpin, kepengurusan, admintrasi, dan sebagainya. Masing-masing pihak memberikan perspektif berdasarkan latar belakang pekerjaan mereka, meskipun pada kenyataannya pernyataan tersebut memiliki perbedaan makna. (Siswanto, 2015: 1)

Oleh karena itu kami kami menyusun makalah ini, dengan harapan mampu menjadi sumber pemahaman masyarakat mengenai organisasi dan manajemen. 1.2. Rumusan Masalah

a. Apa yang di maskud manajemen dan organisasi?

(2)

b. Mengetahui manfaat dari ilmu manajemen dan organisasi

c. Memahami beberapa tujuan dan fungsi manajemen dan organisasi d. Mengetahui pandangan islam mengenai manajemen dan organisasi 1.4. Manfaat Penulisan

2. Menambah wawasan mengenai manajemen dan organisasi

3. Memberikan pengetahuan mengenai manfaat dari ilmu manajemen dan ilmu organisasi

4. Menambah wawasan tentang tujuan dan fungsi manajemen dan organisasi 5. Memberikan pengetahuan mengenai pandangan islam terhadap manajemen

(3)

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Definsi Ilmu Manajemen dan Organisasi

A. Definisi Manajemen

Manajemen sama tuanya dengan peradaban di yunani kuno dan kerajaan romawi,manajemen berasal dari kata kerja to manage, yang artinya mengurus, mengatur,melaksanakan, dan mengola.

Adapun definisi dari ilmu manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari secara komprehensif tentang bagaiamana mengarahkan dan mengelola orang-orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda-beda dengan tujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, Beberapa pendapat lainnya tentang definisi manajemen.

1. Manajemen merupakan suatu rangkaian aktivitas (termasuk perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efesien. ( Ricky W. Griffin)

2. Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. ( George R.Terry dan Leslie W.Rue)

3. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpin, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yag telah ditetapkan.( James A. F. Stoner)

(4)

sendiri. Dalam konsep ilmu bahwa apa yang dikatakan hari ini bisa saja di masa yang akan datang akan mengalami perubahan, atau konsep tersebut tidak lagi utuh dipakai atau diterapkan. Oleh karena itu secara umum ada beberapa bentuk perbedaan antara manajemen dahulu dan sekarang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

No Dahulu Sekarang

1 Sistem pencatatan setiap informasi yang diperoleh bersifat manual dan tidak sistematis

dikaderkan untuk suatu saat menjadi pimpinan atau decisionmaker, termasuk pada keputusan penting

3 Loyalitas konsumen pada organisasi tidak bersifat multi arah, karena konsumen hanya menjadi jauh lebih realistis. Denagn kata lain keputusan konsumen tidak berdasarkan perasaan namun logika ilu yang dimiliki

4 Keputusan kadang kala bersifat memaksa dan tidak aspiratif dalam mendengar keluhan dari para

(5)

karyawan. Karena mekanisme kerja menempatkan karyawan sebagai pihak pekerja semata

berdaasarkan aturan-aturan yang disepakati, seperti aturan UMR bagi karyawan, fasilitas ksehatan, dan lain sebagainya.

5 Pihak pemilik perusahan lebih

mengedepankan kaderisasi dari orang-orang yang terdekat, bukan bersifat siapa yang berprestasi diperbolehkan menyetujui jika ada pihak manajemen perusahaan yang berkeinginan untuk

a. Permasalahan-Permasalahan Umum Dalam Bidang Manajemen

Secara umum ada bebeerapa permasalahan yang ditemukan daam bidang ilmu manajemen, yaitu:

1) Perkembangan ilmu manajemen yang begitu pesat masih belum mampu memberikan kepuasan kepada berbagai pihak sebagai penggunanya, yaitu baik organisasi profit maupun non profit. Contohnya dalam menyelesesaikan berbagai konflik internal dan eksternal di perusahaan. 2) Berbagai penelitian dalam bidang ilmu manajemen yang dilakukan oleh

para peneliti belum semuanya bisa diterapakan. Hambatan atau kendala penerapan tersebut disebabkan oleh berbagai alasan, baik karena peraturan pemerintah dan juga budaya di lingkungan organisasi yang tidak mendukung ke arah tersebut.

(6)

keberadaan suatu organisasi. Misalnya masalah pencemaran lingkungan baik berbentuk limbah beracun, polusi udara, dan lain sebagainya. Dmana pemahaman pihak manajemen perusahaan masih sebatas mengejar profit dan komunitas, tapi belum pada masa perwujudan kesejahteraan besama. 4) Undang-undang yang berhubungan dengan peraturan perusahaan dan

sejenisnya belum menempatkan konsep manajemen dalam kondisis yang benar-benar ideal. Dalam arti undang-undang tersebut belum tersusun mewakili keinginan para pihak khususnya para stakeholders tapi kadang kala disusun karena keinginan atau adanya tekanan pihak tertentu.

5) Peranan ilmu manajemen bagi manajer

6) Setiap manajer diberbagai organisasi baik profit dan non profit mengharuskan untuk memahami konsep ilmu manajemen secara baik dan sempurna. Dengan tujuan agar pekerjaan yang dilaksankan oleh manajer terebut dapat dilaksanakan secara sistematis, terukur dan berkualitas. Dan untuk mewujudkan itu manajer mungkin mengerjakan semuai itu sendiri tanpa ada bantuan dari pihak manapun. Oleh karena itu, kita dapat memberikan beberapa arti penting akan peran ilmu manajemen bagi manajer sebagai berikut:

7) Ilmu manajemen mampu memberi fasilitas pemikiran yang berkonsisten dan terukur dalam membangun perencanaan usaha secara jangka pendek dan panjang

8) Ilmu manajemen dapat menemukan berbagai bentuk kesalahan yang terjadi di suatu organisasi dan meyelesaikan kesalahan tersebut dengan tegas serta terhomat, tanpa menimbulkan permasalahan secara jangka panjang

9) Ilmu manajemen mengedepankan seni dalam setiap tindakannya, karena dengan penggunaan seni setiap pekerjaan menjadi jauh lebih bermuatan kekeluargaan dan menjauhkan kesan keras serta tegang. Karena jika tindakan dalam organisasi bersifat keras dan tegang maka memungkinkan terjadinya konflik dan konfrontsi yang bisa merembes pada lemahnya kekuatan internal organisasi.

(7)

Adapun tingkatan dari manajemen ( level of management) yang berlaku di berbagai organisasi saat ini adalah:

1. Manajemen Level Atas ( Top Management) Memiliki cirri-ciri sebagai berikut:

a. Bekerja untuk mengonsep dan mewujudkan visi dan misi perusahaan b. Merancang strategi perusahaan secara keseluruhan, termasuk meutuskan

kebijakan akuisisi dan merger

2. Manajemen Level Menengah ( Middle Management) Memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Mengedepankan konsep efektivitas dalam melaksanakan pekerjaan

b. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pihak lower management, dan berusaha memperkecil risiko pekerjaan yang akan terjadi nantinya

c. Middle management bertugas menjebatani informasi yang berhubungan antara top dan lower management

3. Manajemen Level Bawah ( Lower Management) Memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Mengerjakan seluruh pekerjaan yang ditugaskan oleh pihak middle management hingga beres

b. Mengedepankan konsep efesiensi dalam bekerja

c. Lower management bertugas melayani unit-unit yang paling bawah B. Definisi Organisasi

(8)

peran da diberikan dengan tujuan mampu memberikan serta mewujudkan keinginan berbagai pihak, dan tak terkecuali kepoasan bagi pemiliknya.

Disisi lain Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikanorganisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat kita dimpulkan bahwa organisasi merupakan alat atau wadah atau tempat manager, karyawan atau sekelompok orang melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi (organization) memiliki hubungan erat dengan manajemen, organisasi bukanlah fenomena yang jauh dan tak-pribadi (impersonal). Kita semua adalah anggota dari masyarakat organisasi orang yang bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai berbagai tujuan.

Organisasi berarti menstrukturkan dan memadukan (intergating) kegiatan, yaitu kegiatan orang-orang yang bekerja bersama dalam hubungan yang saling bergatung. Paham saling bergantung ini menunjukkan suatu sistem ekonomi sosial. Oleh karena itu, kita dapat mengatakan bahwa organisasi itu terdiri dari:

(9)

2. Sistem psikososial, orang yang berinteraksi dalam kelompok. 3. Sistem teknologis, orang yang memakai pengetahuan dan teknik.

4. Intergrasi kegiatan-kegiatan yang terstruktur, orang yang bekerja sama dalam hubungan-hubungan yang berpola.

a. Bentuk-betuk organisasi 1. Organisasi sistem tertutup

Organisasi yang menganut konsep sistem tertutup adalah organisasi tersebut tidak memiliki tingkat interaksi yang tinggi dengan lingkungan luar. Bahkan organisasi dengan sistem seperti ini cederung mengambil peran yang jauh dari lingkungan luar. Akibat yang diperoleh organisasi seperti ini cenderung lebih kaku, dan itu terakumulasi dalam bentuk kebijakan yang dihasilkan. Dampak lebih jauh akan terasa pada saat organisasi ini mengalami berbagai bentuk masalah, seperti demonstrasi karyawan, pemogokan kerja, kecelakaan kerja dan sebagainya.

2. Organisasi sistem terbuka

Organisasi dengan sistem terbuka adalah organisasi yang memiliki tingkat interaksi dengan lingkungan luar. Dan organisasi dengan sistem terbuka seperti ini cenderung interaktif dan dinamis dalam menanggapi setiap bentuk peruahan yang terjadi. Konsep yang dianut dalam sistem organisasi ini cenderung mengedepankan kebersamaan dan memiliki tinggi pada lingkungan bisnis, baik lingkungan internal dan eksternal.

b. Struktur organisasi

(10)

Organisasi dibagi menjadi dua yaitu organisasi formal dan informal: 1. Organisasi Formal

Organisasi Formal adalah organisasi yang mempunyai struktur yang jelas , pembagian tugas yang jelas , serta tujuan yang di tetapkan secara jelas.

2. Organisasi Informal

Organisasi Informal adalah organisasi yang akan timbul apabila anggota organisai formal merasa keinginannya tidak terpenuhi oleh organisasi formal. Hubungan antara organisasi formal dan informal bersifat berbanding terbalik “Semakin tinggi tingkat kepuasan pegawai, maka semakin kecil tingkat kemungkinan munculnya atau terbentuknya organisasi informal

Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah: 1. Man (manusia)

Dalam kehidupan organisasi atau ketata lembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (non management/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

2. Kerjasama

(11)

3. Tujuan

Merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.

4. Peralatan (Equipment)

Merupakan unsur yang keempat yaitu peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).

5. Lingkungan (Environment)

Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Yang termasuk dalam unsur lingkunga:

1. Kondisi Atau Situasi

Merupakan sesuatu yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasi, karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.

2. Tempat Atau Lokasi

Tempat atau lokasi sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.

(12)

a. Wilayah kegiatan, yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi.

b. Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi.

c. Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan organisasi.

d. Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban, tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak boleh dilampaui sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. Kekayaan Alam, Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.

B.2. Manfaat Ilmu Manajemen dan Organisasi

A. Manfaat dengan diterapkannya ilmu manajemen adalah:

1) Mampu memberikan arah pencapaian kinerja secara terukur dan sistematis sehingga diharapkan pekerjaan dapat dikerjakan berdassarkan time schedule

2) Mampu menempatkan perusahaan dalam kerangka kerja yang mengedepankan konsep efesiensi dan efektivitas. Efesiensi dilihat dari segi biaya yang dipergunakan sesuai dengan alokasi yang dianggarkan bahkan jika memungkinkan lebih rendah dari yang teralokasi. Sedangkan konsep efektivitas melihat pda sisi penghematan waktu yang bisa dilakuan, artinya suatu pekerjaan manusia dilaksanakan dan terselesaikan secara tepat waktu yang direncanakan.

3) Membuat perusahaan telah menerapkan konsep manajemen yang memenuhi standar-standar aturan yang telah disepakati, sehingga para klien dan mitra bisnis menaruh simpati serta kepercayaan pada perusahaan.

B. Manfaat diterapkannya organisasi adalah :

(13)

B. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah, jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat menjadi dan memiliki pola hidup sehat. Organisasi Kepramukaan, akan menciptakan generasi mudah yang tangguh dan ksatria.

C. Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi.

D. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengn munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan.

B.3. Tujuan Serta Fungsi Ilmu Manajemen dan Organisasi A. Fungsi Manajemen

a. Fungsi perencanaan (planning)

b. Fungsi pengorganisasian (organizing) termasuk di dalamnya ada Fungsi Staffing

c. (pembentukan staf).

d. Fungsi pengarahan (directing) e. Fungsi pengendalian (controlling).

Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau pengertian masing-masing fungsi

Manajemen –PODC (Planning, Organizing, Directing, Cotrolling):

1. Fungsi Perencanaan / Planning

(14)

2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing

Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan. 3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading

Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.

4. Fungsi Pengendalian / Controling

Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.

Adapun proses manajemen diantaranya sebagai berikut: Adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen. Aneka Gagasan antara lain:

1) Menurut Henri Fayol: "perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, koordinasi".

(15)

3) Menurut William M. Fox: "Perencanaan, pengorganisasian, pengendalian".

4) Menurut Ernest Dale: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, pengendalian, inovasi, representasi".

5) Menurut Koontz dan O'Donnell: "perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, pengendalian". Simpulannya bahwa semua gagasan itu didasarkan pada pra-anggapan yang menghendaki pembagian proses kerja para manajer menjadi bagian-bagian yang dapat dilaksanakan.

Proses-proses itu berulangkali dinyatakan sebagai "langkah-langkah dasar manajemen", batu-batu fondasi manajemen.

a. Proses perencanaan meliputi gagasan bahwa manajemen mengantisipasi berbagai kondisi seperti peluang dan kendala di masa depan, dan berusaha menetapkan lebih dulu apa yang harus mereka lakukan dan apa yang akan mereka capai.

b. Proses pengorganisasian berarti menempatkan orang dan prasarana serta sarana dan sumberdaya dalam suatu tata-hubungan yang kondusif untuk bekerja sama menuju sasaran bersama.

c. Proses pelaksanaan meliputi pemberian arahan, perintah kerja, dorongan dan motivasi kerja, serta pemecahan masalah. Sementara itu

(16)

kualitas dan ketentuan rencana hasil, dan sesuai dengan anggaran biaya.

B. Tujuan Manajemen dan Organisasi

Tujuan dari manajemen dan organisasi tidak lepas dari definisi berbagai pakar ahli. Bila menilik ulang pengertian dari manajemen sendiri, maka tujuan dari manajemen adalah untuk mewujudkan tujuan yang ditargetkan oleh sebuah organisasi. Berbedanya tipe dan status sebuah organisasi berdampak pada berbedanya target-target tujuan yang telah ditetapkan.

Manajemen sendiri sebagai instrumen profesi manajer seperti diungkapkan oleh Stoner, maka manajemen hanya menjadi media perwujudan dan pencapaian berbagai tujuan yang telah digariskan oleh sebuah organisasi. Manajemen sendiri ikut andil dalam proses pencapaian target dalam sebuah organisasi, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atau evaluasi. Berikut peran manajemen dalam mengatur sistematika perkembangan organisasi.

1. Perencanaan. Dalam fungsi ini, manajemen membantu sebuah organisasi untuk: a) memperoleh dan mengikat sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi, b) menuntut para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan yang konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur terpilih, c) mengukur dan memonitoring kemajuan sebuah organisasi.

(17)

3. Pengarahan. Fungsi ini bertujuan untuk membuat dan mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan.

4. Pengawasan. Dalam fungsi ini, seorang manajer dapat mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif.

B.4. Pandangan Islam Mengenai Manajemen Dan Organisasi A. Manajemen Dalam Perspektif Islam

Muqaddimah Nabi Adam dan Siti Hawa sebagai manusia pertama menghuni dunia dengan tekun telah menata sejarah kehidupan manusia tahap demi tahab dengan tatanan yang perspektif. Tatanan kehidupan manusia melalui tata cara yang selalu berkembang sesuai dengan situasi dan kondisinya. Tatanan kehidupan yang tertata baik dan terarah merupakan sendi-sendi manajemen yang tidak bisa terpisahkan dengan kehidupan manusia. Tatanan kehidupan manusia dari berbagai bentuknya secara serta merta tidak akan terlepas dengan yang namanya manajemen dari bentuk dan keadaan yang multi dimensi. Tentunya manajemen menjadi keniscayaan bagi kehidupan manusia untuk selalu di inovasi sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga manajemen bisa memberi manfaat yang lebih baik.

(18)

يوتتقلا ةتتفرعمو اتتهبنجت يتتتلا لكاشملا ةفرعمو بهذت نيأ ىلإ ةفرعم يه ةرادلاا ةرحاتتبلا مقاتتطلاو كترخ ابلو كل فرصتلا ةيفيك ةفرعم اهل ضرعنت يتلا لماوعلاو كانه ىلإ باهذلا ةلحرم يف عايض نودبو ةءافكبو.

Artinya: manajemen adalah mengetahui kemana yang dituju, kesukaran apa yang harus dihindari, kekuatan-kekuatan apa yang dijalankan, dan bagaimana mengemudikan kapal anda serta anggota dengan sebaik-baiknya tanpa pemborosan waktu dalam proses mengerjakannya.

Dalam pandangan islam manajemen memiliki unsur-unsur yang tidak jauh berbeda dengan konsep manajemen secara umum. Hal ini telah tertuang dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai falsafah hidup umat Islam. Unsur-unsur tersebut diantaranya; Pertama (طتتتتيطختلا) atau Planning; yaitu perencanaan/ gambaran dari sesuatu kegiatan yang akan datang dengan waktu, metode tertentu.

Sebagaimana Nabi telah bersabda: (لمعلا مكدحأ لمع اذإ بحي هللا نإ هنقتي نأ)

Artinya: Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu pekerjaan , dilakukan secara itqan (tepat, tearah, jelas, tuntas). (HR. Thabrani).

Dalam Al-Qur’an Allah berfirman, (بغراف كبر ىلإو بصناف تغرفاذإف)

(19)

Setiap apa yang diperbuat oleh manusia maka ia harus mempertanggung jawabkannya. Agama mengajarkan umatnya untuk membuaat perencanaan yang matang dan itqan, karena setiap pekerjaan akan menimbulkan sebab akibat. Adanya perencanaan yang baik akan menimbulkan hasil yang baik juga sehingga akan disenangi oleh Allah. Tentunya penilaian yang paling utama hanya penilaian yang datangnya dari Allah SWT. Kedua, (متتيظنتلا) atau Organization; merupakan wadah tetang fungsi setiap orang , hubungan kerja baik secara vertikal atau horizontal.

Dalam surat Ali Imran Allah berfirman (هتتللا لبحباومتصتعاو ءادتتعأ متتتنكذإ متتكيلع هتتللا تتتمعن اوركذاواوتتقرفتلو اتتعيمج…) Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan… (Ali Imran; 103)

Ayat di atas menunjukkan bahwa organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang bisa diorganisir dengan baik. Maka hendaknya bersatu-padulah dalam bekerja dan memegang kometmen untuk menggapai cita-cita dalam satu payung organisasi dimaksud.

Allah berfirman; ( اتتتهيلعو تبتتتسكاماهلاهعسو لإ اتتتسفن هتتتللا فتتتلكيل تبستكاام…)

(20)

Kinerja bersama dalam organisasi disesuai dengan kemampuan yang dimiliki olah masing-masing individu. Menyatukan langkah yang berbeda-beda tersebut perlu ketelatenan mengorganisir sehingga bisa berkompetitif dalam berkarya. Disamping ayat di atas, Sayyidina Ali bin Abi Thalibmembuat statemen yang terkenal yaitu;

(ماظنب لطابلا هبلغي ماظن لب قحلا)

Artinya: Kebenaran yang tidak terorganisasi dengan rapi, dapat dikalahkan oleh kebatilan yang diorganisasi dengan baik.

Statemen Sayyidina Ali merupakan pernyataan yang realistis untuk dijadikan rujukan umat Islam. Hancurnya suatu institusi yang terjadi saat ini karena belum berjalanannya ranah organisasi dengan menggunakan manajemen yang benar secara maksimal. Ketiga, (قيتتسنتلا) atau Coordination, upaya untuk mencapai hasil yang baik dengan seimbang, termasuk diantara langkah-langkah bersama untuk mengaplikasikan planning dengan mengharapkan tujuan yang diidamkan.

Allah berfirman; (تاوتتطخ اوتتعبتت لو ةتتفاك ملسلا ىف اولخدااونمأ نيذلااهيأي نيبم ودع مكل هنإ ناطيشلا)

Artinya; Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah setan, karena setan itu musuhmu yang nyata. (Al-Baqarah; 208)

(21)

manusia, maka tercapainya tujuan yang mulia, memerlukan adanya kordinasi yang baik dan efektif sehingga akan mencapai kepada tujuan ideal. Cobaan dan kendala merupakan keniscayaan, namun dengan manusia tenggelam dalam lautan Islam (kedamaian, kerjasama dan hal-hal baik lainnya) akan terlepas dari kendala-kendala yang siap mengancam. Keempat, (ةباقرلا) atau Controling , pengamatan dan penelitian terhadap jalannya planning. Dalam pandangan Islam menjadi syarat mutlak bagi pimpinan untuk lebih baik dari anggotanya, sehingga kontrol yang ia lakukan akan efektif.

Allah berfirman

(نولعفتلام نولوقت ملاونمأ نيذلااهيأي)

Artinya; Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (Q.S. Ash-Shoff; 1)

Dalam surat At-Tahrim Allah berfirman :

(اران مكيلهأو مكسفنااوقاونمأ نيذلااهيأي..)

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (Q.S. At. Tahrim; 6)

(22)

yang lain Allah menjelaskan bahwa kontrol yang utama ialah dari Allah SWT.

(ضرلا ىف امو تاومسلا ىفام ملعي هللا نأ رت ملأ…)

Artinya: Tidaklah kamu perhatikan bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi… (Al-Mujadalah; 7)

Dalam konteks ayat ini sebenarnya sangat cukup sebagai konsep kontrol yang sangat efektif untuk diaplikasikan. Memahami dan membumikan konteks ayat ini menjadi hal yang sangat urgen. Para pelaksana institusi akan melaksanakan tugasnya dengan konsisten sesuai dengan sesuatu yang diembannya, bahkan lebih-lebih meningkatkan spirit lagi karena mereka menganggap bahwa setiap tugas pertanggung jawaban yang paling utama adalah kepada Sang Khaliq yang mengetahui segala yang diperbuat oleh makhluk-Nya. Kelima, (بيغرت) atau Motivation, menggerakan kinerja semaksimal mungkin dengan hati sukarela. Masalah yang berhubungan dengan motivasi Allah telah berfirman;

(ىعس ام لإ ناسنلل سيل نأو)

Artinya: Dan bahwasanya mausia tiada memperoleh selain dari apa yang telah diusahakannya. (Q.S. An-Najm; 39)

Dalam ayat yang lain Allah berfirman:

(مهسفنأب ام اوريغي ىتح موقب ام ريغيل هللا نإ)

(23)

Dari dua ayat tersebut di atas berimplikasi adanya motivasi untuk selalu berusaha dan merobah keadaan. Dengan adanya usaha dan adanya upaya merobah keadaan ke rarah yang lebih baik akan mengantarkan kepada tujuan dan kesuksesan yang nyata. Dalam sebuah kata hikmah disebutkan ( دتتجو دتتج نتتم) Artinya: Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti mendapatkan.

Disamping itu Allah berfirman;

(مكل بجتسأ ينوعدأ)

Artinya; Mintalah kamu semua kepada-Ku pasti akan Aku kabulkan padamu. (Q.S.) Dalam ayat yang lain Allah SWT.

juga berfirman yang ada kaitannnya dengan motivasi :

(هريارش ةرذ لاقثم لمعي نمو .هرياريخ ةرذ لاقثم لمعي نمف)

Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Q.S. Az-Zalzalah; 7-8)

(24)

Leading, mengatur, memimpin segala aktifitas kepada tujuan. Dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits banyak membahas tentang kepemimpinan. Diantaranya firman Allah SWT., dalam surat Al-An’am sebagai berikut;

(ىتتف مكوتتلبيل تاتتجرد ضتتعب قوتتف مكتتضعب عتتفرو ضرلا فتتائلخ مكلعج يذلاوهو مكاتاام)

Artinya; Dialah yang menetapkan kamu menjadi penguasa di muka bumi, dan ditinggikan-Nya sebagaian kamu atas sebagian yang lain beberapa derajat, sebagai cobaan bagimu tentang semua yang diberikannya kepadamu. (Al-An’am; 165)

Selain dalam Al-Qur’an, Al-Hadits juga banyak yan membahas tentang kepemimpinan, diantaranya;

(هتيعر نع لؤسم مكلكو عار مكلك)

Artinya: Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan diminta pertanggungjawaban mengenai orang yang kamu pimpin. (HR. Muslim)

(25)

konteks Islam tidak serta merta hanya kepada sesama manusia, tetapi yang paling utama adalah pertanggungjawaban kepada Khaliknya.

B. Organisasi Dalam Pandangan Islam

Organisasi pada intinya adalah interaksi-interaksi orang dalam sebuah wadah untuk melakukan sebuah tujuan yang sama. Dalam Islam, organisasi merupakan suatu kebutuhan. Organisasi berarti kerja bersama. Organisasi tidak diartikan semata-mata sebagai wadah. Pengertian organisasi itu ada dua, yaitu pertama, organisasi sebagai wadah atau tempat, dan kedua, pengertian organisasi sebagai proses yang dilakukan bersama-sama, dengan landasan yang sama, tujuan yang sama, dan juga dengan cara-cara yang sama.

1. Unsur-Unsur Yang Harus Ada dalam Organisasi Islam a. Adanya Tempat

Tempat adalah suatu hal yang terkadang cukup menjadi kendala pada aktivitas Dakwah, tidak adanya tempat yang lapang, dan kurang kondusif untuk melaksanakan kerja-kerja dakwah. Dengan adanya sekretariat maka hendaknya pengurus memanfaatkannya dengan baik, seorang kader apalagi

pengurus seharusnya dekat dengan sekretariatnya.

(26)

menyeru kepada Manusia agar Masuk Islam, sehingga banyak kaum yang hadir pada pertemuan-pertemuan di Darul Arqam itu yang kemudian masuk Islam.

b. Adanya Pemimpin dan yang dipimpin

Adanya pemimpin dan yang dipimpin adalah salah satu rukun sukses sebuah organisasi:

Kriteria Pemimpin Yang Baik.

Memiliki Sifat Fathanah (Akal Yang Cerdas), Akal yang cerdas sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya terutama dalam pengambilan keputusan secara

bijaksana.

Memiliki Sikap Amanah Yang Tinggi, Amanah adalah sifat yang harus dimiliki oleh siapa saja terutama sebagai seorang pemimpin. Semakin tinggi keimanan maka seseorang itu akan semakin amanah. Banyak sekali ayat-ayat Allah yang

menegaskan bahwa tidak bolehnya kita melanggar atau

mengkhianati amanah-amanah yang telah Allah berikan. QS Al Anfal: 27 “ Hai orang-orang yang beriman, jangalah kamu

mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan

kepadamu, sedang kamu mengetahui.”

(27)

dilakukan oleh seorang pemimpin, karena sekali lagi pemimpin adalah Qudwah Tujuan kebersamaan di jalan dakwah adalah untuk meninggikan kalimat Allah dimuka bumi ini dan unuk menjayakan Islam. Iltizam pada Manhaj.

Memiliki Sifat Ash Shiddiq (Jujur), Sebagai seorang pemimpin mesti memiliki sifat jujur, jujur pada dirinya sendiri dan terlebih lagi jujur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, termasuk jujur dalam menerima Amanah dari Allah.

Seorang pemimpin mesti memiliki sifat yang rela berkorban yang tinggi. Seorang da’I terlebih lagi seorang pemimpin haruslah memiliki keyakinan yang tinggi akan janji Allah bahwa Allah Akan membeli dari orang-orang yang beriman dan akan diberi balasan surga.

Memiliki Sifat Kesabaran

Kriteria Orang yang dipimpin:

1) Memiliki Loyalitas yang tinggi 2) Loyal pada Syari’at

3) Loyal Pada Organisasi 4) Loyal Pada Pemimpin 5) Memiliki Sifat Istiqamah Menghidupkan Musyawarah :

(28)

dan segenap aspek tindakan yang dimiliki oleh Rasulullah s.a.w. Di antara ciri-ciri kepemimpinan yang baik adalah:

c. Adanya Tujuan Yang Jelas

Sebuah Organisasi Islam mestilah memiliki Tujuan yang jelas agar tidak salah langkah. Dan perjuangan yang dilakukan tidak sia-sia.

Hal yang harus disadari bahwa sebuah organisasi yang baik dengan kepemimpinannya yang baik, harus diikat pula oleh nilai-nilai yang diyakini oleh manajer dan bawahannya. Bagi seorang manajer yang Islami, nilai-nilainya adalah nilai-nilai Islami. Bagaimanapun, sebuah organisasi akan sehat jika dikembangkan dengan nilai-nilai yang sehat yang bersumber dari agama. Nilai-nilai itu dapat berupa nilai keikhlasan, kebersamaan, dan pengorbanan.

Pertama, dalam manajemen konvensional, tidak ada nilai keikhlasan, padahal seperti kita ketahui, keikhlasan dalam hal ini adalah melakukan suatu kewajiban dengan maksimal atau yang terbaik dengan niat yang bersih. Berapapun penghasilan yang didapat dari organisasi itu, orang yang ikhlas adalah orang yang melaksanakan kewajiban mereka dengan maksimal. Ikhlas

berkaitan dengan mujahadah atau kesungguhan. Walaupun seorang pegawai mengetahui penghasilannya kecil, namun keikhlasan akan menjadikannya tenang dalam bekerja.

(29)

dengan sendiri-sendiri. Tanpa nilai-nilai kebersamaan, seorang pegawai akan berpikir, “Yang penting melaksanakan tugas sendiri, tidak peduli dengan tugas orang lain”.

Ketiga, dalam sebuah organisasi diperlukan nilai

pengorbanan. Tidak mungkin sebuah organisasi akan tumbuh dengan baik jika seseorang hanya mengandalkan ego masing-masing. Sebuah organisasi yang pemimpinnya memaksakan suatu target, misalnya target tahun ini harus mencapai dua triliun, maka ia tidak akan melihat bagaimana kondisi

bawahannya untuk mencapai target tersebut. Akhirnya, walaupun target tersebut terlampaui, tetap akan memakan banyak korban. Hal ini sering terjadi pada

perusahaan-perusahaan yang menargetkan penghasilan sekian triliun tapi tidak memperhatikankondisi bahawahannya. Bawahnnya

mengorbankan segalanya untuk mencapai target itu tanpa ada reward dari pemimpinnya.

Seorang manajer harus berani berkorban untuk sebuah organisasi, bukan justru memanfaatkan organisasi itu, dalam arti memanfaatkan kebodohan karyawannya. Jika bawahannya tidak mengerti hal-hal yang semestinya diketahui, sang manajer justru bersyukur. Manajer seperti itu bukanlah manajer yang berhasil.

2. Tujuan Pengembangan Organisasi Islam

Tujuan pengembangan organisasi Islam ialah untuk

(30)

a. Penajaman akan visi dan misi organisasi yang disertai dengan tafsirannya agar mudah dipahami oleh bawahan. b. Membangun organisasi menjadi mission-focused,

vision-directed, philosophy-driven, value-based organization. c. Meningkatkan keharmonisan hubungan kerja antara

pimpinan dengan anggota organisasi.

d. Meningkatkan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka.

e. Peningkatan keterbukaan dalam berkomunikasi.

(31)

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari secara komprehensif tentang bagaiamana mengarahkan dan mengelola orang-orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda-beda dengan tujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Organisasi merupakan alat atau wadah atau tempat manager, karyawan atau sekelompk orang melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan pengorganisasian adalah proses kegiatan penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Hubungan Antara Administrasi Organisasi Dan Manajemen yaitu: Dalam melaksanakan administrasi, seorang administratur dibantu oleh orang-orang yang bekerjasama dalam menjalankan tugas-tugas dan tugas-tugas tersebut harus diselaraskan dan dipadukan agar mengarah pada tujuan yang ingin dicapai,Kerjasama orang-orang dalam mencapai tujuan, perlu disusun dan diatur, dan untuk itu administrasi memerlukan organisasi, Karena dalam admnistrasi yang dihadapi adalah orang-orang yang berkerjasama dengan akal dan perasaannya dengan menggunakan alat-alat dan materi lainnya, maka orang-orang perlu digerakkan menuju sasaran yang akan dicapai, untuk itu diperlukan manajemen, Dari uraian di atas, maka administrasi modern dapat diartikan secara luas yaitu meliputi organisasi dan manajemen.

(32)
(33)

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2002. Manajemen Teori Kasus Dan Solusi. Bandung: Alfabeta.

Rosenzwi. E. Jemes. 2OO2. Manajemen dan Organisasi 1. Bandung: Alfabeta.

Handoko, T. Tani. 2012. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: BPFE UGM Jogjakarta.

https://zainulmuchlas.files.wordpress.com/2012/10/manajemen-dan-organisasi2.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Maksud penulisan naskah ini adalah untuk mengkaji dan memberikan gambaran mengenai peningkatan sistem keamanan maritim yang diyakini akan mampu mendukung

The last chapter described the core technologies underlying a WiMAX network that makes WiMAX a Broadband Wireless Access solution supporting high data rate and multiple users..

Hal ini dapat terjadi karena apabila LDR meningkat itu berarti telah terjadi peningkatan total kredit dengan presentase lebih besar dibanding presentase

Tujuan KOPSAN didirikan ialah memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi para anggota sesuai dengan sistem koperasi, memberikan peluang usaha bagi para individu yang

Hasil validasi menunjukkan bahwa media pembelajaran flash flipbook ini layak digunakan sebagai media pembelajaran pada submateri manfaat keanekaragaman hayati oleh ahli

Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan manajemen strategi untuk mengetahui lingkungan perusahaan

Upacara tradisi Perang Topat sebagai mengikat solidaritas pada masyarakat suku Sasak Hindu dan Islam Sasak dalam pelaksanaan tradisi Perang Topat yang diadakan sekali

12 Pegawai­ Pegawai  PPD Memantau dan  membantu  perlaksanaan  Program Pendidikan Melaksana dan  memantau  keberkesanan program Perlaksana Semua Staf  sekolah