DEDUKSI
LOGIKA
o Logika adalah ilmu pengetahuan
tentang cara mencapai kesimpulan secara lurus setelah didahului
seperangkat premis.
o Logika adalah metoda atau teknik yang
PENALARAN
o Penalaran adalah proses mencari
proposisi baru berdasarkan proposisi yang sudah ada dan dianggap benar.
o Syarat kesimpulan yang lurus :
1. Susunan premis harus tepat
2. Struktur proposisi harus tetap
PREMIS
o Premis berasal dari kata premissus atau praemittere yang artinya sebelum
mengirim.
o Premis atau antesedens adalah
proposisi yang dijadikan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Premis dinamai sesuai dengan term yang
PREMIS MAYOR
o Premis mayor mengandung term
predikat (P) dan berupa kelas (M) atau M-P/P-M.
o Premis mayor M-P Semua mahasiswa (M) adalah makhluk hidup (P).
PREMIS MINOR
o Premis minor mengandung term subyek
(S) dan berupa anggota kelas (M) atau S-M/M-S
o Premis minor S-M Juwita (S) adalah
mahasiswa (M)
KONKLUSI
o Konklusi atau premis ketiga diturunkan
dari premis mayor dengan bantuan premis minor
o Premis mayor mengandung term P-M
o M adalah term tengah (terminus medius) atau
term yang tidak muncul dalam kesimpulan
konklusinya bukan P-M S-M atau S-M P-M tetapi P-S atau S-P.
o Konklusi : Juwita (S) adalah makhluk hidup (P) o Konklusi : Salah satu makhluk hidup (P)
adalah Amir (S)
HUKUM
SILOGISME
o Jumlah term dalam silogisme tidak
boleh lebih dari tiga, yakni : S, M, P. 1. Semua artis (M) mempunyai fans (P) 2. Kris Dayanti (S) adalah artis (M)
HUKUM
SILOGISME
o Term tengah (M) tidak boleh terdapat
dalam konklusi
1. Semua parfum (M) mempunyai aroma yang khas
2. Rexona adalah parfum (M)
HUKUM
SILOGISME
o Term tengah (M) setidaknya satu kali
harus berdistribusi
1. Semua baterry (M) mempunyai energi
2. Accu adalah baterry
SILOGISME
STANDAR
o Premis mayor mengandung term
predikat (P), term tengah (M) dan berbentuk kelas
o Premis minor mengandung term
subyek (S), term tengah (M) dan berbentuk anggota anggota kelas
o Konklusi mengandung term S dan P
o Premis mayor mengandung term
predikat (P) dan berupa kelas (M) atau M-P.
o Premis minor mengandung term subyek (S) dan berupa anggota kelas (M) atau S-M
o Konklusi mengandung term S dan P
M-P S-M S-P
o Premis mayor : Semua mahasiswa (M)
adalah makhluk hidup (P).
o Premis minor : Juwita (S) adalah
mahasiswa (M)
o Konklusi : Juwita (S) adalah makhluk
M-P M-S S-P
o Premis mayor : Semua mahasiswa (M)
adalah makhluk hidup (P).
o Premis minor : Salah satu mahasiswa (M) adalah Amir (S)
o Konklusi : Amir (S) adalah makhluk
P-M S-M S-P
o Premis mayor : Belajar (P) adalah
kewajiban semua mahasiswa (M).
o Premis minor : Sintia (S) adalah
mahasiswa (M)
o Konklusi : Sintia (S) mempunyai
P-M M-S S-P
o Premis mayor : Belajar (P) adalah
kewajiban semua mahasiswa (M).
o Premis minor : Salah satu mahasiswa
(M) adalah Budi (S)
o Konklusi : Budi (S) mempunyai
RELASI
CONTRARY
o Relasi contrary Hubungan
berkebalikan proposisi A dengan E
jika salah satu proposisi benar, maka proposisi yang lain pasti salah
o Jika proposisi A benar, maka proposisi E pasti salah
o Jika semua mahasiswa adalah orang yang jujur itu benar (proposisi A benar), maka pernyataan semua mahasiswa adalah
orang yang tidak jujur itu salah (proposisi E salah).
o Jika semua mahasiswa adalah bukan orang yang jujur itu benar (proposisi E benar),
maka pernyataan semua mahasiswa adalah orang yang jujur itu salah
RELASI
SUB CONTRARY
o Relasi sub contrary Hubungan berkebalikan proposisi I dengan O :
o Jika proposisi I benar, maka proposisi O dapat
salah
o Jika proposisi O benar, maka proposisi I dapat salah
o Jika jumlah wanita ada 10 orang dan
jumlah wanita yang cantik ada 8 orang itu benar (proposisi I benar), maka pernyataan jumlah wanita yang tidak cantik ada 4
orang itu salah (proposisi O salah)
o Jika jumlah wanita ada 10 orang dan
jumlah wanita yang tidak cantik ada 4
o Jumlah wanita ada 10 orang, jumlah
wanita yang cantik ada 6 orang (proposisi I) dan jumlah wanita yang tidak cantik ada 4 orang (proposisi O), maka proposisi I
benar dan proposisi O juga benar
o Jumlah wanita ada 10 orang, jumlah
wanita yang cantik ada 13 orang (proposisi I) dan jumlah wanita yang tidak cantik ada 11 orang (proposisi O), maka proposisi I
RELASI
SUB ALTERNAN
o Relasi sub alternan Hubungan proposisi
A dengan I dan proposisi E dengan O
o Proposisi A menjamin kebenaran proposisi I, tetapi proposisi I tidak menjamin
kebenaran proposisi A
o Proposisi E menjamin kebenaran proposisi O, tetapi proposisi O tidak menjamin
o Jika semua peserta berjumlah 20 orang dan semuanya adalah WNI itu benar
(proposisi A benar), maka 7 orang peserta adalah WNI pasti benar
(proposisi I dijamin benar)
o Jika semua peserta berjumlah 20 orang dan semuanya adalah bukan WNI itu
benar (proposisi E benar), maka 5
orang peserta adalah bukan WNI pasti benar (proposisi O dijamin benar)
o Jika bebarapa orang peserta adalah bukan WNI itu benar, maka tidak
RELASI
SUB CONTRADICTORY
o Relasi contradictory Hubungnan
pertentangan proposisi A dengan O dan
proposisi E dengan I Dua proposisi yang bertentangan, keduanya tidak dapat sama-sama benar atau sama-sama-sama-sama salah
o Jika proposisi A benar maka proposisi O salah, jika proposisi O benar maka proposisi A salah.
o Jika proposisi E benar proposisi I pasti salah,
o Jika semua peserta ada 20 orang dan semua peserta adalah WNI itu benar (proposisi A benar), maka beberapa
peserta (misalnya 5 orang) adalah bukan WNI itu salah (proposisi O salah).
Sekian