• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KRIMINOLOGIS PENYALAHGUNAAN NARKOBA OLEH REMAJA DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT (Studi Kapolsek Belalau Lampung Barat)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS KRIMINOLOGIS PENYALAHGUNAAN NARKOBA OLEH REMAJA DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT (Studi Kapolsek Belalau Lampung Barat)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KRIMINOLOGIS PENYALAHGUNAAN NARKOBA OLEH REMAJA DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

(Studi Kapolsek Belalau Lampung Barat)

(Jurnal Skripsi)

Oleh

WILLY ADMAJAYA NPM. 1342011172

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRAK

ANALISIS KRIMINOLOGIS PENYALAHGUNAAN NARKOBA OLEH REMAJA DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

(Studi Kapolsek Belalau Lampung Barat)

Oleh

Willy Admajaya. Tri Andrisman, Gunawan Jatmiko. (Email: admajayawilly@gmail.com)

Penyalahgunaan narkoba yang dilakukan remaja merupakan suatu penyimpangan tingkah laku atau perbuatan melanggar hukum, sangat disayangkan apabila remaja telah mengalami penyalahgunaan narkoba bahkan dapat menjadi pecandu. Adapun permasalahan yang menjadi acuan dalam penulisan skripsi ini adalah apakah faktor penyebab terjadinya kejahatan penyalahgunaan narkoba oleh remaja dan bagaimanakah upaya penanggulangan terhadap penyalahgunaan narkoba oleh remaja. Faktor yang paling banyak mempengaruhi remaja untuk melakukan tindak pidanaan penyalahgunaan narkoba di daerah Lampung Barat khusus nya Kecamatan Sekincau adalah faktor pergaulan atau lingkungan. dengan semakin luasnya pergaulan maka semakin besar godaan untuk melakukan atau mencoba hal-hal yang baru walaupun itu bersifat negatif dan dilarang baik menurut agama maupun menurut pandangan nilai-nilai dan norma-norma yang diyakini oleh masyarakat sosial secara umum. Remaja dalam perkembangan tumbuh kembangnya merupakan tahap transisi menuju pendewasaan dan pembentukan karakter yang ideal dalam masyarakat sosial, dimana pada masa ini merupakan masa yang sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan luar seperti penyalahgunaan narkoba. Menurut penulis upaya Pre-Emtif, yaitu upaya-upaya awal untuk mencegah terjadinya penyalahguna narkoba yang dilakukan oleh remaja yang masih sangat rentan terhadap pengaruh buruk lingkungan sekitar. Upaya preventif upaya pencegahan sebelum tindak pidana itu terjadi

(3)

ABSTRACT

A CRIMINOLOGICAL ANALYSIS OF DRUGS ABUSE BY TEENAGERS IN WEST LAMPUNG

(A Study of Belalau Head of District Police, West Lampung)

By

Willy Admajaya. Tri Andrisman, Gunawan Jatmiko. (Email: admajayawilly@gmail.com)

A drug abuse which is committed by teenagers is a behavioral abuse or an action against the law, which is so unfortunate if the teenagers have committed for a drugs abuse or even have become an addicted. There are many problems which can be the references in writing this thesis, those are: what are the causative factors that support the drugs abuse by teenagers and what are the preventive efforts on drugs abuse by teenagers. The most dominant factors that influence the teenagers to commit a drugs abuse in West Lampung Barat region especially in Sekincau district are a social interaction and social environment. By the fact that the social interaction has become wider, the temotation will be bigger to commit or to try new things although it is a negative action or a prohibited action both by religion and norms and social value that are preserved by society. The teenagers in their evelopment, their growth is a transition stage into a mature stage and a stage to form their ideal character in their social life, where this stage is so vulnerable toward the influence by their surroundings such as a drugs abuse. According to the writer, the pre-emptive efforts that are the beginning efforts to prevent a drugs abuse committed by teenagers who are still so vulnerable by their negative influence of their neighborhood. The preventive efforts before the abuse occurs

(4)

I. Pendahuluan

penyalahgunaan narkoba, merupakan masalah yang sangat kompleks yang memerlukan upaya penanggulangan yang komprehensif dengan melibatkan kerjasama antara multidispliner, multi sektor dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara berkesinambungan, konsekuen dan

konsisten. Perkembangan

penyalahgunaan narkoba dari waktu-kewaktu menunjukan kecenderungan yang semakin meningkat dan akan berakibat sangat merugikan bagi individu maupun masyarakat luas dan terhadap remaja.

Khususnya terhadap remaja yang sedang berada dalam fase transisi perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa yang dapat menimbulkan masa krisis, ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku menyimpang dimana pada masa remaja akan timbul keinginan yang sangat tinggi untuk mencoba-coba sesuatu, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong untuk menyalahgunakan narkotika. Oleh karena itulah apabila pada masa remaja telah rusak karena penyalahgunaan narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depan remaja tersebut.1

Begitu pula di Kabupaten Lampung Barat Sekincau yang merupakan wilayah hukum Polsek Belalau dengan peningkatan jumlah populasi penduduk

1

Mardani. 2008. Penyalahgunaan Narkobadalam Prespektif Hukum Islam dan Hukum Pidana Nasional. Jakarta: Raja GrafindoPersada. hlm 92.

yang cukup tinggi setiap tahunnya serta berada pada lokasi yang strategis yaitu merupakan salah satu jalur akses transportasi antara propinsi dan juga menjadi pusat aktivitas perekonomian, perdagangan serta kegiatan masyarakat lainnya sehingga memungkinkan akan banyak terjadi tindak pidana di tengah– tengah kehidupan masyarakat khususnya tindak pidana penyalahgunaan narkotika yang melibatkan remaja sebagai pelaku tindak pidana.

Faktor-faktor penyebab remaja terlibat dalam penyalahgunaan narkoba berdasarkan hasil pembagian kuisioner terhadap 10 (sepuluh) residen

1. Faktor Depresi

(5)

2

dimana pada saat itu ayahnya sedang sakit sehingga menyebabkan timbulnya perasaan sedih dan depresi. Oleh Karen itu F.Z. menggunakan narkoba untuk mendapatkan ketenangan dalam dirinya. Dengan demikian, masalah yang terjadi di lingkungan keluarga memiliki pengaruh dan peran yang sangat besar dalam membentuk sikap dan perilkau seorang anggota keluarga khususnya remaja untuk menggunakan narkoba sebagai bentuk pelarian terhadap masalah yang dihadapi di lingkungan keluarga atau menjauhi narkoba.

2. Faktor Coba-coba

Remaja dalam perkembangan tumbuh kembangnya merupakan tahap transisi menuju pendewasaan dan pembentukan karakter yang ideal dalam masyarakat sosial, dimana pada masa ini merupakan masa yang sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan luar seperti penyalahgunaan narkoba. remaja cenderung selalu mengedepankan rasa penasaran dan ingin tahu akan sesuatu yang baru untuk mencoba tanpa berpikir mengenai baik buruknya bagi diri sendiri maupun keluarga dan lingkungan sosialnya. Contoh kasus ini yaitu residen/pasien Balai Rehabilitasi BND Kabupaten Lampung Barat yang berinisial I.M (17 Tahun) yang sudah 7 (tujuh) bulan menggunakan narkoba karena karena merasa penasaran hanya ingin yahu dengan rasanya sehingga timbul keinginan untuk mencoba narkotika tersebut. Setelah mengkonsumsi narkoba tersebut ada efek yang ditimbulkan seperti badan merasa lebih segar dari biasanya, tahan untuk tidak tidur dalam 2-3 hari walaupun timbul juga perasaan was-was dalam dirinya.

3. Faktor Lingkungan Pergaulan/Teman

(6)

3

karena itu dibutuhkan perhatian dan pengawasan lebih dari keluarga yakni dilakukan oleh orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak-anak mereka yang telah duduk dibangku SMA untuk tidak masuk dan terjerumus dalam hal-hal yang negatif yang dapat merusak masa depan remaja sebagai penerus bangsa .

Menurut Soekadi faktor yang paling banyak mempengaruhi remaja untuk melakukan tindak pidanaan penyalahgunaan narkoba di daerah Lampung Barat khusus nya Kecamatan Sekincau adalah faktor pergaulan atau lingkungan. dengan semakin luasnya pergaulan maka semakin besar godaan untuk melakukan atau mencoba hal-hal yang baru walaupun itu bersifat negatif dan dilarang baik menurut agama maupun menurut pandangan nilai-nilai dan norma-norma yang diyakini oleh masyarakat sosial secara umum.2

Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan penelitian ini adalah: Apakah faktor yang menyebabkan terjadinya penyalahgunaan narkoba oleh remaja di Kabupaten Lampung barat kecamatan sekincau? serta Bagaimanakah upaya penanggulangan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian Sektor Belalau dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Lampung Barat kecamatan Sekincau?

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dan yuridis empiris. Narasumber terdiri dari Kepala Badan Narkotika Daerah Kepala Kepolisian Sektor Belalau, serta Dosen pada bagian Hukum Pidana Unila.

Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan studi lapangan. Selanjutnya dianalisis secara kualitatif.

II. Pembahasan

A. Faktor yang menyebabkan terjadinya tindak pidana penyalahgunaan narkoba oleh remaja di Kabupaten Lampung barat kecamatan sekincau

ada beberapa faktor-faktor penyebab remaja terlibat dalam penyalahgunaan narkoba berdasarkan hasil pembagian kuisioner terhadap 10 (sepuluh) residen 3

1. Faktor Depresi

Lingkungan keluarga merupakan salah satu kelompok sosial pertama yang memiliki peran yang sangat penting dalam mempengaruhi kehidupan sosial seorang remaja atau anggota keluarga lainnya. Dalam keluarga norma-norma dan nilai-nilai yang diberikan dan ditanamkan kepada setiap anggota keluarga menentukan sikap dan perilaku seorang anggota keluarga dalam berinteraksi dan bersosialisasi kepada lingkungan masyarakat begitu juga berlaku bagi remaja . Kondisi keluarga yang dimaksud disini adalah kondisi dimana didalam keluarga terjadi ketidak harmonisan dalam Faktor Penyebab remaja Menyalahgunakan Narkoba yaitu Depresi Bujukan TemanRasa Ingin tahu Ingin dibilang gaul hubungan atau interaksi yang terjadi seperti Residen Balai Rehab BND Kabupaten Lampung Barat berinisial F.Z. berusia 18 (delapan belas) tahun yang telah menggunakan

2

Hasil wawancara dengan KOMPOL Soekadi di polsek Belalau. Senin 5 desember 2016

(7)

4

narkoba selama 3 (tiga) tahun karena munculnya situasi yang tidak diinginkan dimana pada saat itu ayahnya sedang sakit sehingga menyebabkan timbulnya perasaan sedih dan depresi. Oleh Karen itu F.Z. menggunakan narkoba untuk mendapatkan ketenangan dalam dirinya. Dengan demikian, masalah yang terjadi di lingkungan keluarga memiliki pengaruh dan peran yang sangat besar dalam membentuk sikap dan perilkau seorang anggota keluarga khususnya remaja untuk menggunakan narkoba sebagai bentuk pelarian terhadap masalah yang dihadapi di lingkungan keluarga atau menjauhi narkoba.

2. Faktor Coba-coba

Remaja dalam perkembangan tumbuh kembangnya merupakan tahap transisi menuju pendewasaan dan pembentukan karakter yang ideal dalam masyarakat sosial, dimana pada masa ini merupakan masa yang sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan luar seperti penyalahgunaan narkoba. remaja cenderung selalu mengedepankan rasa penasaran dan ingin tahu akan sesuatu yang baru untuk mencoba tanpa berpikir mengenai baik buruknya bagi diri sendiri maupun keluarga dan lingkungan sosialnya. Contoh kasus ini yaitu residen/pasien Balai Rehabilitasi BND Kabupaten Lampung Barat yang berinisial I.M (17 Tahun) yang sudah 7 (tujuh) bulan menggunakan narkoba karena karena merasa penasaran hanya ingin yahu dengan rasanya sehingga timbul keinginan untuk mencoba narkotika tersebut. Setelah mengkonsumsi narkoba tersebut ada efek yang ditimbulkan seperti badan merasa lebih segar dari biasanya, tahan untuk tidak tidur dalam 2-3 hari

walaupun timbul juga perasaan was-was dalam dirinya.

3. Faktor Lingkungan Pergaulan/Teman

(8)

5

menurut pengalaman bujukan yang paling cepat untuk mereka terima adalah bujukan dari teman pergaulannya. Oleh karena itu dibutuhkan perhatian dan pengawasan lebih dari keluarga yakni dilakukan oleh orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak-anak mereka yang telah duduk dibangku SMA untuk tidak masuk dan terjerumus dalam hal-hal yang negatif yang dapat merusak masa depan remaja sebagai penerus bangsa .

Menurut Soekadi faktor yang paling banyak mempengaruhi remaja untuk melakukan tindak pidanaan penyalahgunaan narkoba di daerah Lampung Barat khusus nya Kecamatan Sekincau adalah faktor pergaulan atau lingkungan. dengan semakin luasnya pergaulan maka semakin besar godaan untuk melakukan atau mencoba hal-hal yang baru walaupun itu bersifat negatif dan dilarang baik menurut agama maupun menurut pandangan nilai-nilai dan norma-norma yang diyakini oleh masyarakat sosial secara umum.4

Adapun kesimpulan dari faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkoba oleh remaja yang telah disebutkan diatas kemudian penulis kelimpokkan menjadi dua bagian, yaitu:

1) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari diri pribadi remaja itu sendiri. Diamana rasa ingin tahu yang kuat untuk mencoba hal-hal yang baru seperti menyalahgunakan narkotika merupakan hal ada dalam diri setiap remaja yang merupakan masuk dalam tahap masa transisi.

4

Hasil wawancara dengan KOMPOL Soekadi di polsek Belalau. Senin 5 desember 2016

2) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri pribadi remaja. Seperti pengaruh lingkungan pergaulan yang kuat karena adanya rasa solidaritas yang tinggi terhadap teman pergaulan/komunitas. Selain sebagai bentuk solidaritas faktor agar biasa diterima dalam lingkungan pergaulan juga merupakn salah satu faktor eksternal dalam penyebab remaja meyalahgunakan narkoba

Data Penyalahgunaan Narkoba oleh Remaja di Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat. Untuk mengetahui tingkat perkembangan penyalahgunaan narkoba oleh remaja dari tahun 2013 sampai tahun 2016 di Kabupaten Lampung Barat, serta faktor-faktor penyebab remaja terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan upaya penanggulangannya.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di reserse narkoba Polsek Belalau, maka dapat diketahui beberapa data kasus penyalahgunaan narkoba yang terhimpun dalam rekapitulasi data kasus narkoba polsek Belalau selama bulan januari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 di Kecamatan Sekincau. Berikut data rekapitulasi kasus penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh remaja di Kecamatan Sekincau mulai bulan januari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016.

(9)

6

solidaritas yang tinggi terhadap teman pergaulan/komunitas. Selain sebagai bentuk solidaritas faktor agar biasa diterima dalam lingkungan pergaulan juga merupakn salah satu faktor eksternal dalam penyebab remaja meyalahgunakan narkoba, ada baik nya seorang remaja harus di beri kegiatan sesudah selesai kegiatan belajar di sekolah, contoh nya les belajar atau ikut dalam pengajian di masjid, karena faktor agama sangat berperan penting dalam suatu tumbuh kembang seorang remaja menuju kedewasaan, masa remaja sangat rentah terpengaruh oleh ajakan teman yang kurang baik.5

B.Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Terhadap remaja

Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba oleh remaja dilakukan secara massif dan dinamis antara unsur-unsur aparat penegak hukum dan masyarakat itu sendiri. Selain itu upaya pembimbingan yang dilakukan oleh orang tua yang terus menerus dan berkesinambungan perlu dilakukan untuk mengubah sikap, perilaku, serta cara berpikir dari anak mereka yang merupakan remaja dalam menghindari bentuk kejahatan penyalahgunaan narkoba. Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja tersebut dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran untuk waspada dan mengantisipasi terhadap segala bentuk bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan untuk menyalahgunakan

5

Hasil wawancara dengan Nikmah Rosidah. Akademisi fakultas Hukum unila.Sabtu 24 Desember 2016

narkoba. Pelaku diharapkan dapat menentukan rencana masa depannya dengan hidup sehat, produktif, kreatis dan bermanfaat bagi diri pribadi dan lingkungannya. Adapun upaya-upaya penanggulangan yang dilakukan agar anak tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba antara lain :

1. Upaya Pre-Emtif

Upaya di sini adalah upaya-upaya awal untuk mencegah terjadinya penyalahguna narkoba yang dilakukan oleh remaja yang masih sangat rentan terhadap pengaruh buruk lingkungan sekitar. Usaha-usaha yang dilakukan dalam penanggulangan agar remaja tidak terjerumus untuk menyalahgunakan narkoba yaitu :

a. Meningkatkan keimanan diri remaja terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kekuatan iman merupakan benteng utama yang dapat mencegah remaja untuk tidak terpengaruh dan terjerumus dalam menyalahgunakan narkoba

b. Memberikan informasi yang benar dan intensif kepada para remaja mengenai dampak bahaya menggunakan narkoba seperti mengadakan seminar dengan mengangkat tema bahaya menggunakan narkoba.

(10)

7

2. Upaya Preventif

Penanggulangan ini bertujuan untuk menghindari diri dari pengaruh buruk lingkungan. Sasaran dari penanggulanagn ini adalah premaja yang belum pernah mencoba narkoba serta masyarakat yang berpotensi dapat menjadi jembatan untuk

mempengaruhi remaja dalam menggunakan nerkoba Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh remaja agar terhindar dari narkoba yaitu :

1. Memilih lingkungan sosial/pergaulan yang sehat

2. Menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga

3. Sebisa mungkin menghindari kebiasaan merokok.

Sedangkan upaya yang ditempuh baik orang tua, aparat penegak hukum maupun pemerintah agar remaja tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba yaitu:

1. Melakukan pengawasan dan bimbingan secara komunikatif yang dilakukan oleh orang tua dan guru terhadap pelajar SMA yaitu dengan selalu melihat perkembangan perilaku setiap pelajar SMA baik yang dilakukan oleh orang tua ketika dirumah dan di masyarakat maupun oleh guru ketika berada di sekolah serta menjadi mediator yang baik bagi pelajar SMA dalam menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapinya.

2. Komunikasi dalam bentuk media cetak dan elektronik yang dilakukan

oleh aparat penegak hukum baik yang bergerak dibidang pencegahan maupun pemberantasan serta pemerintah dalam menyebarkan informasi kepada masyakat secara luas khusunya kepada remaja tentang akan bahayanya menggunakan narkoba bagi dirinya maupun lingkungan sekitarnya.

3. Meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia sebagai salah satu bentuk upaya menekan angka kejahatan penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh remaja karena faktor ekonomi.

4. Mengadakan penyuluhan dan sosialisasi UU no 5 tahun 1997 tentang psikotropika dan UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika pada lapisan masyarakat guna meningkatkan kesadaran hukum serta partisipasi masyarakat dalam hal menanggulangi akan bahaya narkotika yang bisa merusak remaja selaku generasi penerus bangsa.

3. Upaya represif

Penanggulangan ini bertujuan untuk memberikan efek jera kepada remaja agar tidak menggunakan narkotika yang lebih parah lagi. Sasaran penanggulangan ini adalah remaja yang sudah mencoba menggunakan narkoba agar berhenti dan tidak lagi terjerumus dalam perbuatan penyalahgunaan narkoba.

(11)

8

menanggulangi penyalahgunaan narkoba khusus nya di kalangan remaja

Pelaksanaan peran yang belum sesuai dengan yang seharusnya seperti yang telah dijabarkan sebelumnya tidak lepas atau di sebabkan oleh beberapa faktor . menurut soejono soekanto , ada beberapa faktor yang terjadi penghambat dalam penegakan hukum yaitu :

1. Hukum atau peraturan perundangan-undangan kemungkinan adalah bahwaterjadi ketidakcocokan dalam peraturan perundang-undangan mengenai bidang-bidang tertentu. Kemungkinan lainnya adalah ketidak cocokan antara perundang-undangan dengan hukum tidak tertulis atau

kebiasaan kadangkala

ketidakserasian antara hukum tertulis dengan hukum kebiasaan .

2. Petugas atau aparat penegak hukum itu sendiri. Apabila peraturan perundang-undangan sudah cukup baik, akan tetapi mental penegak hukum kurang baik, maka akan terjadi gangguan pada system penegakan hukum.

3. Fasilitas yang di harapkan dalam menegakan hukum. Apabila

peraturan perundang-undangan sudah cukup dan mentalitas penegak hukum nya sudah cukup baik, apabila fasilitas nya kurang memadai, maka penegak hukum tidak akan berjalan dengan baik. 4. Kesadaran hukum, kepatuham

hukum, dan prilaku masyarakat 5. Budaya juga termasuk faktor yang

mempengaruhi dalam proses penegakan hukum.

Berdasarkan faktor penghambat yang dikemukakan soerjono soekanto di atas

hanya beberapa faktor yang menjadi penghambat pelaksanaan peranan badan narkotika daerah dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba khusus nya di kalangan remaja. Adapaun hambatan yang di hadapi oleh badan narkotika daerah Lampung Barat adalah, menurut ediyansah adalah :

1. Belum adanya dukungan dana dari pusat/ Badan narkotika Nasional, keterbatasan dukungan dana dari pemerintah, kurangnya penggalian dana masyarakat menjadi kendala utama dalam pelaksaan program dan pengembangan kelembagaan,

mengingat lembaga

kemasyarakatan yang peduli terhadap masalah masih menggantungkan dukungan dana pemerintah.

2. Sebagian kasus penyalahgunaan narkoba melakukan pengobatan dan rehabilitasi di luar daerah sekincau bahkan di luar provinsi Lampung, hal ini menyangkut masalah kepercayaan masyarakat akan mutu pelayanan yang ada serta keenganan di ketahui nya anggota keluarga yang terkena masalah narkoba. Kecenderungan masyarakat masih memandang korban narkoba sebagai aib bagi keluarga, sehingga data korban di daerah belum menggambarkan keadaan yang sebenarnya

Menurut dika hidayat faktpr yang menghambat pelaksanaan peranan badan narkotika daerah diantaranya :

(12)

9

yang sangat menunjang kelancaran pelaksanaan tugas badan narkotika daerah dalam menanggulangin penyalahgunaan narkoba. Sehingga belum bisa menempatkan tenaga full time di sekertariat tetap di badannarkotika daerah Lampung Barat

2. Mengingat kelambagaan Badan narkotika daerah merupakan lembaga non teknis daerah (belum menjadi instansi seperti BNP Lampung), maka adanya jabatan rangkap tidak dapat di hindari. Hal ini sangat berpengaruh kepada kinerja Badan Narkotika Daerah yang di anggap sebagai beban kerja tambahan

Menurut dahlah zainal yang menghambat pelaksanaan peranan kepolisian di antara na adalah

1. Masih sangat rendah nya dukungan swasta/pengusaha dalam upaya penaggulangan dan belum memadai dukungan serta peran aktif LSM dan organisasi social kemasyarakatan lainya dengan memanfaatkan potensi yang ada di masyarakat.

2. Kurangnya peran serta dan kepedulian atau instansi pemerintah dan swasta dalam upaya penanggulangan narkoba di jajaran instansi dan lembaga nya mengingat kasryawan telah menjadi sasaran penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba

Berdasarkan faktor yang terlah di kemukakan oleh soerjono soekanto tentang faktor penghambatnya tidak

semua sama dengan faktor yang dikemukakan oleh para responden. Dari faktor yang di kemukakan oleh responden yang termasuk dalam faktor yang di kemukakan oleh Soerjono Soekanto hanya ada 3 kriteria yang memiliki kesamaan di antara nya adalah :

1. Faktor petugas aau penegak hukum itu sendiri: seperti adanya rangkap jabatan di antara anggota Badan Narkotika Daerah , hal ini di anggap sebagai beban kerja tambahan bagi anggota

2. Aspek fasilitas : belum adanya sekertariat tetap di lingkungan Badan Narkotika Daerah Lampung Barat, sehingga menghambat kelancaran peranan dari Badan Narkotika Daerah itu sendiri, dan tempat rehabilitasi yang kurang memadai kelengkapan fasilitasnya

3. Aspek masyarakat : masih kurang dukungan dari masyarkat

dalam menaggulangi

penyalahgunaan peredaran gelap narkotika khususnya di kalangan remaja yang ada di Lampung barat kecamatan Sekincau

III.Penutup

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan:

Setelah meninjau keseluruhan dan hasil pembahasan tentang penyalahgunaan narkoba oleh remaja, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebgai berikut :

(13)

10

penulis temukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut yaitu :

a. faktor penyebab remaja memakai/mengkonsumsi narkotba

b. Faktor penyebab remaja memakai/mengkonsumsi narkotika

c. Faktor lingkungan juga merupakan salah satu faktor remaja memakai/mengkonsumsi narkoba dimana pada masa ini

Dalam hal penanggulangan penyalahgunaan narkoba, dilakukan upaya-upaya pencegahan dan penindakan, meliputi : Upaya Pre-Emtif,. Upaya preventif, Upaya represif,

Saran dalam penelitian ini adalah: Adapun saran yang dapat penulis kemukakan sehubungan dengan permasalahan dalam skripsi ini adalah :

1. Perlunya penanaman ilmu agama dan pembinaan moral akhlak yang baik sejak dini kepada remaja sebegai generasi muda penerus roda keberlangsungan bernegara yang dimulai dari lingkungan keluarga sehingga dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba.

2. Memberikan pemahaman kepada remaja tentang narkoba merupakan barang yang jika disalahgunakan menimbulkan dampak negatif bagi diri sendir maupun lingkungan sekitarnya.

3. Setiap orang tua dan aparat pemerintah memiliki tanggung jawab terhadap masa depan generasi muda yakni remaja dalam hal ini setiap orang tua dan aparat

pemerintah wajib mengarahkan dan membimbing para remaja untuk melakukan hal-hal yang positif yang tidak merusak diri seperti mengarahkan untuk aktif mengikuti kegiatan yang bermfaat.

4. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi antar tokoh masyarakat, tokoh agama, orang tua, dan para guru maupun pemerintah setempat dalam menjaga dan mencegah

terjadinya perbuatan

penyalahgunaan narkoba di lingkungan tempat tinggalnyalan

Daftar Pustaka

Mardani. 2008. Penyalahgunaan Narkobadalam Prespektif Hukum Islam dan Hukum Pidana Nasional. Jakarta:Raja Grafindo Persada. hlm

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, cakupan analisis sensitivitas adalah sebagai berikut : ( 1) Perubahan profitabilitas agroindustri ceo sebagai akibat dari berubahnya kebijakan distortif menjadi

Sesuai hasil observasi lapangan diketahui bawah pihak PLTD Bitung hanya menggunakan 1 kriteria saja dalam memprioritaskan sukucadang yaitu kriteria laju keausan dengan

Pelajaran tentang shalatnya ada juga, seperi fiqih juga diajarkan, dan kami pun sering memberi pengawasan untuk shalatnya, tapi itu dulakukan ketika ia Tk, kalau sudah Sd

2011 padahal dalam pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh terdakwa BAREN AMBARITA, ST masih ada kekurangan dan terdakwa BAREN AMBARITA, ST juga telah membuat dan

Hipotesis 3 dalam penelitian ini terdukung sebagian dimana perusahaan yang terdiversifikasi akan memiliki struktur modal yang lebih besar dibandingkan single segmen firms,

Di Lotte Grosir, walaupun kita sudah mempunyai rencana kerja yang jelas, namun permasalahan pertama kita masih dalam hal eksekusi dimana dengan pola kerja yang sudah

Namun dia berharap, orang yang menontonnya itu bukan karena mau menonton guru baru yang menuntun sepeda, melainkan hanya ingin mengenal seorang penduduk baru saja.... Tapi

Secara umum tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan belajar peserta didik, dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui pendekatan kontekstual