• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGUNAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING BELAJAR MENURUT PARA SISWA PUTERA DAN PUTERI KELAS IX SMP STELLA DUCE II YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20072008 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KEGUNAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING BELAJAR MENURUT PARA SISWA PUTERA DAN PUTERI KELAS IX SMP STELLA DUCE II YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20072008 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbing"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

KEGUNAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BELAJAR MENURUT PARA SISWA PUTERA DAN PUTERI

KELAS IX SMP STELLA DUCE II YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2007/2008

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

DISUSUN OLEH : FAJAR UTAMI

021114058

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

KEGUNAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BELAJAR MENURUT PARA SISWA PUTERA DAN PUTERI

KELAS IX SMP STELLA DUCE II YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2007/2008

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

DISUSUN OLEH : FAJAR UTAMI

021114058

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

(3)

SKRIPSI

KEGUNAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BELAJAR MENURUT PARA SISWA PUTERA DAN PUTERI

KELAS IX SMP STELLA DUCE II YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2007/2008

Oleh

Fajar Utami

NIM: 021114058

Telah disetujui oleh

Pembimbing I

(4)

SKRIPSI

KEGUNAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING BELAJAR MENURUT PARA SISWA PUTERA DAN PUTERI

KELAS IX SMP STELLA DUCE II YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008

Dipersiapkan dan Ditulis oleh

Nama: Fajar Utami NIM: 021114058

Telah dipertahankan didepan Panitia Penguji Pada tanggal 8 November 2007 dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap: Tanda Tangan

Ketua : Dr. M.M. Sri Hastuti , M.Si ……… Sekretaris : Fajar Santoadi, S.Pd ……… Anggota : Drs. Wens Tanlain, M.Pd ……… Anggota : Drs. YB. Adimassana, MA ……… Anggota : Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum ………....

Yogyakarta, 8 November 2007 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Dekan

(5)

MOTTO

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang

ada padaKu mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan,

yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan

kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang

penuh harapan” (Yer 29:11).

“Sabar dalam segala hal, tetapi paling penting adalah sabar dengan diri Anda sendiri. Jangan berkecil hati dengan ketidaksempurnaan Anda, tetapi segera putuskan untuk memperbaikinya. Dan setiap hari, mulai lagi

dari awal”

(Saint Francis De Sales).

“Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan

hal-hal yang ingin kamu lakukan”.

(6)

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk:

 Tuhan Yesus Kristus, yang dengan kasihNya telah membuat rancanganku indah pada waktunya untuk memberikan kepadaku hari depan yang cerah.

 Kedua orang tuaku yang selalu memberikan semangat, dukungan untuk pantang menyerah, serta doa yang senantiasa tulus…..”I love U

 Kedua adikku tersayang Laura Ngesti Sari Utami dan Antonius Satrio Pinandito

yang selalu memberikan semangat untuk terus maju meraih semua impianku.

 Kekasihku mas Eka yang dengan penuh kesabaran menemani, mendukung dan memberi perhatian serta semangat selama aku menulis skripsi.

 Almamaterku tercinta: Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(7)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 8 November 2007 Penulis

Fajar Utami

(8)

ABSTRAK

KEGUNAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BELAJAR MENURUT PARA SISWA PUTERA DAN PUTERI

KELAS IX SMP STELLA DUCE II YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2007/2008

Fajar Utami

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2007

Masalah-masalah penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar menurut para siswa putera kelas IX SMP Stella Duce II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? (2) Bagaimanakah kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar menurut para siswa puteri kelas IX SMP Stella Duce II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008?. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar bagi para siswa putera maupun siswa puteri kelas IX SMP Stella Duce II Yogyakarta.

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Sampel penelitian adalah siswa putera dan puteri kelas IX SMP Stella Duce II Yogyakarta yang berjumlah 64 siswa, yang terdiri dari 32 siswa putera dan 32 siswa puteri. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar menurut para siswa putera dan puteri kelas IX SMP Stella Duce II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008. Kuesioner ini disusun oleh peneliti dengan bimbingan dosen pembimbing. Data dianalisis dan diuji secara statistik.

Hasil penelitian ini memberikan gambaran umum bahwa: (1) jumlah siswa putera yang merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar tinggi lebih banyak daripada jumlah siswa putera yang rendah dalam merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar, (2) jumlah siswa puteri yang merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar tinggi lebih banyak daripada jumlah siswa puteri yang rendah dalam merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar.

(9)

ABSTRACT

THE USE OF THE STUDY GUIDANCE AND COUNSELING

ACTIVITIES VIEWED BY THE NINTH GRADE MALE AND

FEMALE STUDENTS OF STELLA DUCE II JUNIOR HIGH

SCHOOL YOGYAKARTA

IN THE ACADEMIC YEAR OF THE 2007/2008

Fajar Utami

Sanata Dharma University Yogyakarta

2007

The problems formulated in this research were 1)’ How is the use of the study guidance and counseling activities viewed by the ninth grade male students of Stella Duce II Junior High School Yogyakarta in the academic year of the 2007/2008?’ and 2)’ How is the use of the study guidance and counseling activities viewed by the ninth grade female students of Stella Duce II Junior High School Yogyakarta in the academic year of the 2007/2008?. This research was conducted to figure out the use of the study guidance and counseling activities viewed by the ninth grade male and female students of Stella Duce II Junior High School Yogyakarta.

This research was a kind of descriptive research. The method used was a survey whose participants were the ninth grade male and female students of Stella Duce II Junior High School Yogyakarta consisting of 64 students, 32 male students and 32 female students. The instrument used to collect the data was a questionnaire on the use of the study guidance and counseling activities viewed by the ninth grade male and female students of Stella Duce II Junior High School Yogyakarta in the academic year of the 2007/2008. The questionnaire was constructed by the guidance of the major sponsor. The data were analysed and tested statistically.

The answer to the first question was that the number of the male students who said that the use of the study guidance and counseling activities was significant were greater than those who said that it was unsignificant. The answer to the second question was that the number of the female students who said that the use of the study guidance and counseling activities was significant were greater than those who said that it was unsignificant.

(10)

KATA PENGANTAR

Syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yesus Kristus atas cinta dan bimbingan-Nya yang selalu menyertai, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Program Bimbingan dan Konseling.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat berjalan dengan baik berkat bantuan, dukungan, perhatian dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya, secara khusus ucapan terima kasih ini diberikan kepada:

1. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. Wens Tanlain, M.Pd., Dosen Pembimbing yang dengan penuh perhatian, kesabaran dan bimbingan dalam mengarahkan penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini.

3. Para Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan ilmu pengetahuan, pengalaman, membimbing dan mengarahkan kami.

4. Guru Pembimbing SMP Stella Duce II Yogyakarta yang telah menerima dan mengijinkan penulis melakukan ujicoba sekaligus penelitian instrument.

5. Ibu Kepala Sekolah SMP Stella Duce II Yogyakarta yang telah menerima dan mengijinkan penulis melakukan ujicoba sekaligus penelitian instrument.

(11)

6. Para siswa SMP Stella Duce II Yogyakarta yang telah bersedia menjadi subyek penelitian dalam penyusunan karya tulis ini.

7. Kedua orang tuaku tercinta, yang selalu memberikan semangat, dukungan untuk pantang menyerah, serta doa yang senantiasa tulus.

8. Kedua adikku tersayang: Laura Ngesti Sari Utami dan Antonius Satrio

Pinandito yang selalu memberikan semangat untuk terus maju meraih semua

impianku.

9. Mas Eka yang selalu menemani dengan penuh kasih sayang dan perhatian serta dukungan selama aku menulis skripsi.

10. Sahabat-sahabat baikku: Uning, Mbak Idha, Mega, Arya, Ima, Oka, Ema, dan Sari terima kasih untuk bantuan, kebersamaan, dukungan, semangat serta canda tawa.

11. Kakak-kakak tingkatku: Mas Gandi, Mas Agus, Mbak Betty, A’Andre (A’Cimenk), Sipri, terima kasih untuk dukungan, semangat serta sharing kalian. 12. Teman-teman di Prodi BK Angkatan 2002, terima kasih untuk kebersamaan

selama kita masih kuliah, Br. Toni, Br. Teguh, Sr. Franselin, Yala, dan masih banyak lagi teman-teman yang tidak aku sebut satu per satu. .

13. Semua pihak yang banyak membantu penulis selama menempuh kuliah dan dalam menyelesaikan skripsi ini.

(12)

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi orang-orang yang berminat dalam dunia bimbingan.

Yogyakarta, 8 November 2007 Penulis

Fajar Utami

(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO HIDUP... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian... 3

D. Manfaat Penelitian... 3

E. Definisi Operasional ... 3

(14)

BAB II KAJIAN TEORITIS... 4

A. Kurikulum Sekolah Menengah Pertama ... 4

1. Arti, Fungsi dan Tujuan Kurikulum... 4

a. Arti Kurikulum Sekolah ... 4

b. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional ... 5

2. Struktur Kurikulum SMP ... 6

3. Bimbingan dan Konseling dalam Struktur Kurikulum SMP Stella Duce II Yogyakarta ... 7

B. Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar Siswa di SMP Stella Duce II Yogyakarta ... 8

1. Fungsi Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar Siswa ... 8

2. Kegiatan Bimbingan Belajar Siswa ... 9

a. Bimbingan Siswa Secara Klasikal... 9

b. Bimbingan Siswa Secara Individual ... 10

3. Kegiatan Konseling Belajar Siswa... 11

a. Konseling Secara Kelompok ... 11

b. Konseling Secara Individual ... 11

4. Pengembangan Sikap Belajar dan Cara Belajar Siswa ... 12

a. Sikap Belajar Siswa... 12

b. Pengembangan Cara Belajar Siswa (Mempelajari)... 13

5. Perubahan yang Diharapkan dalam Diri Siswa... 15

(15)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 16

A. Jenis Penelitian... 16

B. Alat Pengumpul Data ... 16

1. Kuesioner ... 16

2. Skoring ... 17

3. Kategori... 17

4. Reliabilitas dan Validitas ... 17

a. Reliabilitas... 18

b. Validitas ... 18

C. Populasi dan Sampel Penelitian... 19

D. Teknik Analisis Data ... 20

1. Koefisien Reliabilitas ... 20

a. Gasal-Genap ... 20

b. rtt dengan RumusSpearman and Brown... 20

2. Koefisien Validitas... 22

3. Mean... 23

D. Pengumpulan Data ... 24

1. Uji Coba Kuesioner Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar ... 24

2. Pengumpulan Data Penelitian ... 24

(16)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 25

A. Hasil Penelitian ... 25

B. Pembahasan Hasil Penelitian... 27

BAB V PENUTUP... 29

A. Kesimpulan ... 29

B. Saran ... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 31

LAMPIRAN ... 33

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Struktur Kurikulum SMP ... 7 Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner ... 17 Tabel 3. Klasifikasi Korelasi Reliabilitas dan Validitas ... 18 Tabel 4. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar Menurut Para Siswa Putera dan Puteri Kelas IX SMP Stella Duce II Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008…. 19 Tabel 5. Jumlah Siswa Putera Kelas IX untuk Kategori Tinggi dan Kategori Rendah dalam Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar…… ... 25 Tabel 6. Jumlah Siswa Puteri Kelas IX untuk Kategori Tinggi dan Kategori Rendah dalam Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar……. ... 26 Tabel 7. Tabulasi Data Hasil Uji Coba Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar... 38 Tabel 8. Skor Item Ganjil dan Item Genap Hasil Uji Coba Kuesioner Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar... 41 Tabel 9 Tabulasi Data Hasil Penelitian Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar... 45

(18)

Tabel 10. Skor Item Ganjil dan Item Genap Hasil Penelitian Kuesioner Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar... 51 Tabel 11. Skor Kuesioner Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar Menurut Para Siswa Putera dan Puteri Kelas IX SMP Stella Duce II Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 ... 54

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar Menurut Para Siswa Putera dan Puteri Kelas IX SMP Stella Duce II Yogyakarta ... 33 Lampiran 2. Surat Ijin Uji Coba dari Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta... 37 Lampiran 3. Tabulasi Data Hasil Uji Coba Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar... 38 Lampiran 4. Skor Item Ganjil dan Item Genap Hasil Uji Coba... 41 Lampiran 5. Hasil Perhitungan Mean, Koefisien Reliabilitas dan Koefisien Validitas Uji Coba Kuesioner Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar Menurut Para Siswa Putera dan Puteri Kelas IX SMP Stella Duce II Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008... 42 Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian dari Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ... 44 Lampiran 7. Tabulasi Data Hasil Penelitian Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar... 45 Lampiran 8. Skor Item Ganjil dan Item Genap Hasil Penelitian ... 51

(20)

Lampiran 9. Hasil Perhitungan Mean, Koefisien Reliabilitas dan Koefisien Validitas Penelitian Kuesioner Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar Menurut Para Siswa Putera dan Puteri Kelas IX SMP Stella Duce II Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008... 52 Lampiran 10. Skor Kuesioner Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar Menurut Para Siswa Putera dan Puteri Kelas IX SMP Stella Duce II Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008... 54 Lampiran 11. Surat Keterangan Bukti Penelitian ... 56

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam pendahuluan ini dibahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang

Bimbingan dewasa ini telah menjadi salah satu pelayanan pendidikan yang dibutuhkan di sekolah. Sekolah didirikan untuk mengemban tugas mewujudkan aspirasi-aspirasi nasional, cita-cita bangsa serta tujuan-tujuan pendidikan yang telah dipikirkan dan dirumuskan dengan seksama. Di Indonesia sekolah harus sungguh-sungguh melaksanakan tugas mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003/ tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, yakni :

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Tujuan Pendidikan Nasional dapat dicapai oleh siswa melalui kegiatannya bersama guru dalam mengolah bahan pelajaran, bimbingan, pelatihan dan kegiatan ia mempelajari sendiri.

(22)

Kegiatan bimbingan dan konseling mengenai perkembangan aspek diri siswa, mencakup aspek pribadi, aspek sosial, aspek akademik dan aspek karier. Aspek akademik mencakup kecerdasan, penyesuaian diri dan keterampilan yang merupakan kemampuan.

Bimbingan akademik ialah kegiatan dalam menemukan sikap akademik dan cara belajar dalam mata pelajaran. Kegiatan bimbingan akademik berfungsi memperlancar usaha siswa menyesuaikan diri dengan mata pelajaran dan mengunakan cara belajar yang sesuai. Sedangkan konseling akademik berfungsi memperlancar usaha siswa menemukan cara mengatasi masalah akademik, khususnya dalam pelajaran. Dalam praktek timbul pertanyaan apakah siswa memahami kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar yang ia lakukan ?.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka disusun rumusan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimanakah kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar menurut para siswa putera kelas IX SMP Stella Duce II Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 ?.

b. Bagaimanakah kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar menurut para siswa puteri kelas IX SMP Stella Duce II Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 ?.

(23)

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar bagi para siswa putera dan puteri kelas IX SMP Stella Duce II Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/ 2008.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan program bimbingan dan konseling belajar.

E. Definisi Operasional

1. Kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar adalah manfaat yang dialami siswa dari kegiatan bimbingan dan konseling belajar yang dilakukan guru pembimbing terhadap para siswa yang mencakup memberi dan menerima informasi, pengolahan informasi, pengambilan kesimpulan dan diukur dengan Kuesioner Kegunaan Bimbingan dan Konseling Belajar serta ditunjuk oleh skor-skor yang diperoleh siswa/siswi.

2. Jenis kelamin siswa adalah identitas dari siswa yaitu putera atau puteri. Ada kelompok siswa putera dan ada kelompok siswa puteri.

(24)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

Bab ini memuat uraian mengenai Kurikulum Sekolah Menengah Pertama meliputi Arti, Fungsi dan Tujuan Kurikulum, Struktur Kurikulum SMP, Bimbingan dan Konseling dalam Struktur Kurikulum SMP Stella Duce II Yogyakarta, Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar Siswa di SMP Stella Duce II Yogyakarta, Fungsi Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar Siswa, Kegiatan Bimbingan Belajar Siswa, Kegiatan Konseling Belajar Siswa, Pengembangan Sikap Belajar dan Cara Belajar Siswa, Perubahan yang di Harapkan dalam Diri Siswa.

A. Kurikulum Sekolah Menengah Pertama 1. Arti, Fungsi dan Tujuan Kurikulum

a. Arti Kurikulum sekolah

Pendidikan di sekolah dilaksanakan melalui kegiatan akademik dan non akademik. Kegiatan akademik dan non akademik disusun dalam kurikulum. Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu. Dengan demikian kurikulum sekolah merupakan suatu alat atau usaha untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan sekolah.

(25)

Kurikulum sekolah dalam arti sesungguhnya menunjuk pada semua pengalaman pendidikan yang dialami siswa dalam bimbingan sekolah (Winkel, 1997). Pengalaman-pengalaman pendidikan tersebut tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan dengan tujuan siswa berkembang secara utuh dan optimal. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kurikulum dalam pendidikan mempunyai kedudukan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Menurut Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 ayat 19:

“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan”.

b. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU Sisdiknas No.20, Pasal 3).

(26)

sistematis oleh sekolah bersangkutan yang disesuaikan dengan tujuan pendidikan nasional.

2. Struktur Kurikulum SMP

Kurikulum sekolah harus memiliki struktur yang jelas.

Menurut UU No.20 tentang Sisdiknas Tahun 2003 Pasal 37 ayat 1,kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat:

a. pendidikan agama;

b. pendidikan kewarganegaraan; c. bahasa;

d. matematika;

e. ilmu pengetahuan alam; f. ilmu pengetahuan sosial; g. seni dan budaya;

h. pendidikan jasmani dan olahraga; i. keterampilan atau kejuruan; dan j. muatan lokal.

Bidang-bidang kegiatan pendidikan sekolah adalah kegiatan pengajaran, kegiatan pelatihan dan kegiatan pembimbingan. Kegiatan proses belajar mengajar didasarkan pada jadwal pelajaran. Setiap kelas mempunyai jadwal pelajaran yang disesuaikan dengan alokasi waktu yang disediakan, yaitu satu minggu sekali dalam waktu 40 menit. Kegiatan-kegiatan bimbingan perlu disusun dalam suatu program yang direncanakan dan disepakati bersama pihak-pihak yang terkait. Penyusunan program bimbingan harus didasarkan pada kebutuhan dan permasalahan siswa, agar kegiatan yang dilakukan lebih terarah dan mengena pada kebutuhan siswa.

(27)

Secara garis besar struktur kurikulum SMP sebagai berikut: Tabel 1. Struktur kurikulum SMP Stella Duce II Yogyakarta

Kelas dan Alokasi Waktu Komponen

VII VIII IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4 4

5. Matematika 4 4 4

6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

8. Seni Budaya 2 2 2

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 10. Keterampilan atau Teknologi Informasi dan

Komunikasi 2 2 2

B. Muatan Lokal 2 2 2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) Jumlah 32 32 32 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

3. Bimbingan dan Konseling Dalam Struktur Kurikulum SMP Stella Duce II Yogyakarta

Struktur kurikulum SMP Stella Duce II Yogyakarta ditempuh dalam jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII sampai dengan kelas IX. Dalam struktur kurikulum ini tercantum Pengembangan Diri yang bukan merupakan mata pelajaran yang harus diampu oleh guru mata pelajaran. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.

(28)

Kegiatan pengembangan diri dibimbing oleh konselor sekolah atau guru pembimbing, guru mata pelajaran atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karier peserta didik.

B. Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar Siswa di SMP Stella Duce II Yogyakarta

1. Fungsi Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar Siswa

Pelayanan bimbingan dan konseling belajar mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. Fungsi bimbingan belajar siswa adalah memperlancar siswa dalam mengidentifikasi, memahami dan memecahkan masalah-masalahnya, terutama masalah yang berkaitan dengan kegiatan akademik atau belajar siswa di sekolah, khususnya sikap terhadap mata pelajaran dan guru mata pelajaran, serta cara-cara belajar di sekolah. Jika siswa mengalami kesulitan dalam belajar dan tidak dapat ia atasi, maka ia dapat menempuh konseling belajar.

Konseling adalah “kegiatan siswa (Counselee) dalam memecahkan masalah-masalah kehidupan dengan wawancara yang dilakukan secaraface to face dengan konselor” (Koestoer, 1982:26). Dalam konseling terjadi interaksi antara konselor dan klien. Konseling belajar siswa dilakukan oleh guru

(29)

pembimbing bersama siswa yang sedang mengalami kesulitan, baik secara perorangan maupun secara kelompok, dalam cara berlatih, cara berpraktek, cara memecahkan masalah, dengan tujuan siswa mahir menggunakannya dalam mengatasi kesulitan belajarnya.

Jadi, kegiatan bimbingan dan konseling belajar siswa berfungsi mengembangkan kemampuan siswa untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, termasuk tugas-tugasnya yang terhambat.

Kemampuan-kemampuan tersebut antara lain seperti yang dikemukakan oleh Sukardi (1988:12) berikut ini:

a. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.

b. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.

c. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku, menggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.

d. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.

2. Kegiatan Bimbingan Belajar Siswa a. Bimbingan Siswa Secara Klasikal

Bimbingan klasikal jumlah siswanya lebih banyak dan juga masalah yang dihadapi lebih kompleks, seperti masalah belajar maupun masalah pergaulan dengan teman sebaya. Bimbingan dalam kelompok berupa pemberian informasi secara menyeluruh tentang tugas-tugas yang dialami oleh siswa. Dalam kegiatan ini siswa bertanya, berbagi pengalaman dan

(30)

mengemukakan pendapatnya, dan guru pembimbing memberikan informasi kepada siswa dalam menyelesaikan tugasnya. Siswa mendengarkan, menyimpan, memahami semua penjelasan yang disampaikan oleh guru pembimbing, sehingga informasi yang di dapat dari guru pembimbing menjadi bekal bagi siswa dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

Kemampuan belajar siswa berkaitan dengan sikap siswa terhadap dirinya dan tugas-tugas belajar di sekolah. Ada siswa yang mempunyai sikap negatif terhadap dirinya dan terhadap tugas-tugas belajar. Siswa semacam inilah yang perlu mendapat bimbingan dari guru pembimbing.

Pengajaran kelas sesungguhnya untuk membantu siswa belajar. Ada siswa yang sejak awal belajar sudah menggunakan cara belajar yang tepat. Ia membuat rencana, melakukan kegiatan, menilai hasil. Program bimbingan belajar siswa mengenai sikap siswa dan cara-cara belajar siswa dalam mata pelajaran.

b. Bimbingan Siswa Secara Individual

Bimbingan individual dilakukan oleh guru pembimbing dan seorang siswa mengenai masalah yang sedang dihadapi siswa. Guru pembimbing langsung memberikan bantuan berdasarkan ungkapan informasi dari siswa sendiri. Bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing kepada siswa berupa pemberian informasi, pemberian alternatif penyelesaian yang sesuai dengan

(31)

diri siswa. Masalah yang sedang dihadapi oleh siswa dijamin kerahasiannya oleh guru pembimbing.

3. Kegiatan Konseling Belajar Siswa a. Konseling Secara Kelompok

Menurut Prayitno (1997:108) layanan konseling kelompok adalah konseling yang diselenggarakan dalam kelompok, dengan memanfaatkan dinamika kelompok yang terjadi di dalam kelompok itu. Konseling kelompok memungkinkan siswa memperoleh kesempatan pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok. Masalah yang dibahas dalam konseling kelompok adalah masalah perorangan yang dialami semua anggota kelompok itu.

b. Konseling Secara Individual

Menurut Syahril dan Ahmad (1986:97) konseling individual berarti suatu hubungan timbal balik secara tatap muka antara dua orang, dimana salah seorang dibantu oleh yang lain dalam rangka meningkatkan pengertian dan pemahaman tentang dirinya untuk dapat mengatasi persoalan-persoalannya sendiri. Dalam konseling individu ini seseorang siswa yang bermasalah (klien), dibantu secara individu oleh guru pembimbing (konselor). Dalam wawancara konseling siswa diajak untuk mengungkapkan masalah yang dihadapi. Guru pembimbing mendengarkan dan mencoba memahami masalah

(32)

yang dihadapi siswa, melalui informasi-informasi yang diungkapkan oleh siswa, guru pembimbing membantu memberikan alternatif jalan keluar yang sesuai dengan masalah yang dihadapi siswa dan siswa sendiri yang memutuskan jalan keluar mana yang tepat bagi dirinya. Kemampuan yang ia butuhkan itu, ia peroleh sebagai hasil dari latihan-latihan dalam pelayanan konseling belajar siswa.

4. Pengembangan Sikap Belajar dan Cara Belajar Siswa a. Sikap Belajar Siswa

Selama siswa bersekolah ia melaksanakan kegiatan-kegiatan terprogram dalam kurikulum sekolah. Ia mempelajari mata pelajaran dan jika ia mengalami kesulitan, maka ia mendapat bantuan, baik dari guru pengajar, dari guru pembimbing maupun dari guru pelatih. Ia mengalami proses di bimbing dan mempelajari. Proses siswa mempelajari bergantung pada siswa, sedangkan proses mengajar bergantung pada guru dan siswa.

Sikap adalah keadaan diri seseorang yang menggerakkan untuk bertindak atau bertingkah laku secara konsisten dengan cara tertentu. Sikap menimbulkan perbuatan atau tindakan. Siswa yang mempunyai sikap menerima pelajaran tertentu menunjukkan perilaku yang sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran tersebut.

Dengan sikap menerima pelajaran tertentu, siswa merasa lebih siap menaruh perhatian dalam mengikuti semua kegiatan belajar yang

(33)

diprogramkan. Siswa yang mempunyai sikap menerima dan mempunyai kebiasaan belajar yang teratur semakin siap menghadapi tugas-tugas belajar dalam mata pelajaran. Kegiatan guru pembimbing dan siswa dalam pengembangan sikap belajar, dilakukan dengan cara: mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber, dalam bersikap terhadap guru dan staf yang terkait, mengerjakan tugas dan mengembangkan keterampilan, serta menumbuhkan disiplin belajar.

b. Pengembangan Cara Belajar Siswa (Mempelajari)

Guru bimbingan dan konseling membantu siswa menguasai “cara belajar” yang terkait pada bahan mata pelajaran. Siswa mengolah bahan ajar berupa latihan-latihan atau praktek-praktek atau kegiatan pemecahan masalah yang terpusat pada cara belajar bahan mata pelajaran.

Metode mempelajari berarti serangkaian kegiatan-kegiatan latihan atau praktek atau pemecahan masalah yang harus dilakukan secara berurutan oleh individu yang mempelajari bahan-bahan tertentu dengan tujuan ia memperoleh kemampuan-kemampuan tertentu. Kegiatan guru pembimbing dan siswa dalam pengembangan cara belajar, dilakukan dengan cara: mengembangkan rencana untuk mengatur waktu belajar, mendorong motivasi agar terciptanya konsentrasi belajar yang baik, mempelajari cara-cara belajar secara efektif, menggambarkan cara-cara belajar menghadapi ujian.

(34)

Berikut ini dikemukakan pembagian metode mempelajari dari sudut cara berlatih yang didasarkan pada sifat bahan belajar:

a. Bahan informasi dasar: metode menghafalkan, dilakukan dengan cara diulang-ulang.

b. Bahan keterampilan dasar: metode latihan praktik, dilakukan dengan cara diulang-ulang.

c. Bahan konsep, prinsip, nilai: metode coba-coba, dilakukan dengan cara mencari-mencoba berulang-ulang sampai menemukan cara yang membawa hasil yang diharapkan.

d. Bahan konsep, prinsip, nilai: metode pemahaman, dilakukan dengan cara mengikuti langkah-langkah sistematik yang mengutamakan penalaran, baik penalaran deduktif maupun penalaran induktif.

Sukardi (1995:45) merinci fungsi bimbingan dan konseling belajar diperinci sebagai berikut:

a. Mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi siswa. b. Menunjukkan cara-cara mempelajari sesuatu dan menggunakan buku

pelajaran.

c. Memilih suatu bidang studi sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan, cita-cita dan kondisi, fisik atau kesehatannya.

d. Menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu.

e. Menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajarnya.

(35)

5. Perubahan yang Diharapkan dalam Diri Siswa

Pelayanan bimbingan digunakan siswa menghadapi berbagai tugas dan kesulitan yang ada. Tugas yang dihadapi oleh siswa, maka pelayanan bimbingan di sekolah diperlukan siswa untuk menyelesaikan tugasnya. Ketika anak memasuki sekolah baru, ia dihadapkan pada berbagai tugas, seperti menyesuaikan diri dengan pelajaran baru, lingkungan sekolah, tata tertib sekolah, cara belajar, dan sebagainya. Siswa menghadapi berbagai tugas yang berhubungan dengan kegiatan akademik di sekolah. Perubahan yang diharapkan dalam diri siswa dengan adanya pelayanan bimbingan, khususnya yang berhubungan dengan kegiatan akademik atau kegiatan belajarnya adalah siswa diharapkan memiliki keterampilan untuk menentukan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti menyusun jadwal belajar, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas. Oleh karena itu, kegiatan belajar siswa akan berjalan dengan lancar sesuai apa yang diharapakan oleh siswa dan hasil yang diperoleh siswa juga akan mencapai hasil yang optimal.

(36)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini dibahas jenis penelitian, populasi dan sample penelitian, alat pengumpul data, teknik analisis data, dan pengumpulan data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan (Furchan, 1982:415). Survei bertujuan mengumpulkan informasi tentang kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar. Survei digunakan untuk mencari informasi yang akan digunakan untuk memecahkan masalah. Masalah penelitian ini adalah kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar.

B. Alat Pengumpul Data

1. Kuesioner Kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar menurut para siswa putera dan puteri.

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar menurut para siswa putera dan puteri. Kuesioner ini disusun sendiri oleh peneliti. Kuesioner ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian yang pertama berisi identitas, yang

(37)

kedua petunjuk dan yang ketiga pertanyaan tentang kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar menurut para siswa putera dan puteri. Kuesioner ini terdiri atas 60 item pertanyaan sebagai berikut:

Tabel 2. Kisi-kisi kuesioner

No Aspek No Item

1. Bimbingan Belajar Siswa

a. Sikap belajar siswa 1-15 b. Cara belajar siswa 16-30 2. Konseling Belajar Siswa

a. Sikap belajar siswa 31-45 b. Cara belajar siswa 46-60

2. Skoring

Pernyataan berisi kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar. Ada empat pilihan jawaban yaitu selalu, banyak kali, kadang-kadang dan tidak pernah. Skoring tiap pilihan jawaban adalah selalu= 4, banyak kali= 3, kadang-kadang= 2, dan tidak pernah= 1.

3. Kategori kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar.

Skor yang termasuk kategori rendah adalah skor di bawah Mean (skor <M), sedangkan skor yang termasuk kategori tinggi adalah skor sama dan di atas Mean (skor M).

4. Reliabilitas dan validitas

Instrumen yang telah disusun untuk penelitian perlu diketahui terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya sebelum digunakan.

(38)

a. Reliabilitas

Reliabilitas suatu alat ukur menunjuk pada “derajat keajekan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya” (Furchan, 1982). Reliabilitas hasil uji coba adalah rtt=0,93, sedangkan reliabilitas hasil penelitian adalah rtt=0,94.

b. Validitas

Validitas menunjuk pada “sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang sebenarnya diukur oleh alat tersebut” (Furchan, 1982:281). Validitas suatu alat selalu bergantung kepada situasi dan tujuan khusus penggunaan alat yang bersangkutan. Suatu alat yang valid untuk suatu situasi mungkin tidak valid untuk situasi yang lain (Furchan, 1982:282). Validitas hasil uji coba adalah rtoo= 0,96, sedangkan validitas hasil penelitian adalah rtoo=0,97.

Garrett (1967) mengemukakan suatu deskripsi tentang penafsiran koefisien korelasi sebagai berikut :

Tabel 3. Klasifikasi Korelasi Reliabilitas dan validitas

Koefisien Korelasi Klasifikasi

± 0,70- ± 1,00 ± 0,40- ± 0,70 ± 0,20- ± 0,40 0,00- ± 0,20

Tinggi- sangat tinggi Cukup Rendah

Tidak ada atau Sangat rendah (Garrett, 1967: 176)

(39)

Hasil uji coba dan penelitian menunjukkan koefisien reliabilitas dan koefisien validitas penelitian kuesioner kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar menurut para siswa putera dan puteri adalah sebagai berikut: Tabel 4. Koefisien reliabilitas dan validitas kuesioner kegunaan kegiatan

bimbingan dan konseling belajar menurut para siswa putera dan puteri kelas IX SMP Stella Duce II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008.

Koefisien Uji coba Penelitian

tt

r 0,93 0,94

too

r 0,96 0,97

Berdasarkan tabel klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas dan validitas (Garett, 1967: 176), disimpulkan bahwa reliabilitas dan validitas kuesioner kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar menurut para siswa putera dan puteri kelas IX SMP Stella Duce II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008, untuk hasil uji coba dan penelitian termasuk tinggi dan konsisten.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah siswa putera dan puteri kelas IX SMP Stella Duce II Yogyakarta Tahun Pelajaran 2007/2008, yang melibatkan 32 siswa putera dan 32 siswa puteri.

(40)

D. Teknik Analisis Data

1. Perhitungan koefisien reliabilitas kuesioner dengan teknik belah dua : a. Gasal-Genap.

Menghitung koefisien korelasi ganjil dan genap dengan teknik korelasi product-moment dari Pearson, dengan rumus :

xy

r =

 

                  

 2 2

2

2 X Y

Y N X N Y X XY N

Keterangan Rumus :

xy

r : Koefisien ganjil genap N : Jumlah subyek

X : Belahan ganjil Y : Belahan genap

b. Menghitung rtt dengan rumus Spearman and Brown:

tt r = gg gg r r  1 2

1) Perhitungan reliabilitas hasil uji coba kuesioner kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar menurut para siswa putera dan puteri adalah sebagai berikut:

gg

r =



2

2

(41)

=

13968840 13697401



12548840 12313081

12986809 13208280    = 235759 271439 221471  = 1 6399418720 221471 = 724 , 252970 221471 xy

r = 0,87

tt r = 87 , 0 1 87 , 0 2   = 87 , 1 74 , 1 tt

r = 0,93

2) Perhitungan reliabilitas hasil penelitian kuesioner kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar menurut para siswa putera dan puteri adalah sebagai berikut:

xy

r =

2

2

5357 457205 64 5437 469927 64 5357 5437 462482 64       =

30075328 29560969



29261120 28697449

29126009 29598848    =

514359



563671

472839

(42)

= 8992925 , 2 472839 = 7887 , 538450 472839 xy

r =0,88

tt

r =

 

gg gg r r  1 2 tt r = 88 , 0 1 88 , 0 2   = 88 , 1 76 , 1 tt

r = 0,94

2. Perhitungan koefisien validitas kuesioner dengan rumus : Rumus validitas yaitu :

oo

t

r = rtt

Keterangan Rumus :

oo

t

r : Koefisien validitas

tt

r : Koefisien reliabilitas

(43)

1) Perhitungan validitas hasil uji coba kuesioner kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar menurut para siswa putera dan puteri adalah sebagai berikut:

too

r = 0,93

too

r = 0,96

2) Perhitungan validitas hasil penelitian kuesioner kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar menurut para siswa putera dan puteri adalah sebagai berikut:

oo

rt = 0,94

oo

rt = 0,97

3. Mean

Perhitungan mean skor total menggunakan :

N X

M

M = 64 10794

M = 168 Keterangan Rumus :

M : Mean

(44)

X : Jumlah skor

N : Jumlah siswa

E. Pengumpulan Data

1. Uji coba kuesioner kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar menurut para siswa putera dan puteri kelas IX SMP Stella Duce II

Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian harus diujicobakan terlebih dahulu agar memenuhi syarat-syarat sebagai alat ukur yang baik, yakni valid dan reliable (Azwar, 2004). Kuesioner diujicobakan di SMP Stella Duce II Yogyakarta. Uji coba kuesioner tersebut dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2007 dengan melibatkan 20 siswa putera dan 20 siswa puteri. Hasil uji coba ini bermanfaat bagi peneliti untuk mengetahui reliabilitas dan validitas kuesioner yang akan dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian.

2. Pengumpulan data penelitian

Kuesioner yang telah diujicobakan dipergunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Penelitian dilaksanakan dua kali yaitu pada tanggal 21 Agustus 2007 dan 23 Agustus 2007 di SMP Stella Duce II Yogyakarta yang melibatkan 32 siswa putera dan 32 siswa puteri dengan kelas yang berbeda dari uji coba.

(45)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan hasil dari penelitian tentang kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar menurut para siswa putera dan puteri kelas IX SMP Stella Duce II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 dan pembahasannya.

A. Hasil Penelitian

1. Kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar siswa putera.

Kelompok siswa putera kelas IX berjumlah 32 orang. Siswa putera yang memperoleh skor di atas mean berarti merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar tinggi sedangkan siswa putera yang memperoleh skor di bawah mean berarti rendah dalam merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar. Secara lengkap di sajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 5. Jumlah siswa putera kelas IX untuk kategori tinggi dan kategori rendah dalam kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar.

Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar

Jumlah

T 17

R 15

Jumlah 32

Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa putera yang merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar tinggi lebih banyak

(46)

daripada jumlah siswa putera yang rendah dalam merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar.

2. Kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar siswa puteri.

Kelompok siswa puteri kelas IX berjumlah 32 orang. Siswa puteri yang memperoleh skor di atas mean berarti merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar tinggi sedangkan siswa puteri yang memperoleh skor di bawah mean berarti rendah dalam merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar. Secara lengkap di sajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 6. Jumlah siswa puteri kelas IX untuk kategori tinggi dan kategori rendah dalam kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar.

Kegunaan Bimbingan dan Konseling Belajar

Jumlah

T 19

R 13

Jumlah 32

Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa puteri yang merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar tinggi lebih banyak daripada jumlah siswa puteri yang rendah dalam merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar.

(47)

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Kelompok siswa putera berjumlah 32 orang. Hasil penelitian menunjukkan jumlah siswa putera yang merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar tinggi lebih banyak daripada jumlah siswa putera yang rendah dalam merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar. Hal ini berarti masih ada sejumlah siswa putera yang belum merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar bagi perkembangan diri mereka. Siswa putera yang aktif ikut dalam kegiatan bimbingan dan konseling belajar tentu mempunyai pengetahuan dan pemahaman serta sikap positif terhadap kegiatan bimbingan dan konseling belajar.

2. Kelompok siswa puteri berjumlah 32 orang. Hasil penelitian menunjukkan jumlah siswa puteri yang merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar tinggi lebih banyak daripada jumlah siswa puteri yang rendah dalam merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar. Hal ini berarti masih ada sejumlah siswa puteri yang belum merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar bagi perkembangan diri mereka. Siswa puteri yang aktif ikut dalam kegiatan bimbingan dan konseling belajar tentu mempunyai pengetahuan dan pemahaman serta sikap positif terhadap kegiatan bimbingan dan konseling belajar.

(48)

mengatasi masalah ini adalah dengan memberikan bimbingan dalam menemukan cara belajar dan sikap belajar yang tepat, memilih sekolah lanjutan yang sesuai dengan dirinya serta dalam mengatasi kesulitan yang timbul berkaitan dengan tuntutan belajar di mana ia bersekolah.

(49)

BAB V

PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan memuat kesimpulan dari masalah yang diteliti, dan bagian saran memuat dua buah usul dari beberapa pihak.

A. Kesimpulan

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah :

1. Kelompok siswa putera berjumlah 32 orang. Hasil penelitian menunjukkan jumlah siswa putera yang merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar tinggi lebih banyak daripada jumlah siswa putera yang rendah dalam merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar. Hal ini berarti masih ada sejumlah siswa putera yang belum merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar bagi perkembangan diri mereka. Siswa putera yang aktif ikut dalam kegiatan bimbingan dan konseling belajar tentu mempunyai pengetahuan dan pemahaman serta sikap positif terhadap kegiatan bimbingan dan konseling belajar.

2. Kelompok siswa puteri berjumlah 32 orang. Hasil penelitian menunjukkan jumlah siswa puteri yang merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar tinggi lebih banyak daripada jumlah siswa puteri yang

(50)

rendah dalam merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar. Hal ini berarti masih ada sejumlah siswa puteri yang belum merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar bagi perkembangan diri mereka. Siswa puteri yang aktif ikut dalam kegiatan bimbingan dan konseling belajar tentu mempunyai pengetahuan dan pemahaman serta sikap positif terhadap kegiatan bimbingan dan konseling belajar.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar menurut para siswa putera dan puteri kelas IX SMP Stella Duce II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008. Dikemukakan dua saran berikut :

1. Kegiatan sekolah, khususnya kegiatan bimbingan dan konseling belajar terus dikembangkan dengan kerjasama antara guru pembimbing dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan staf pengajar yang lain, demi perkembangan siswa.

2. Kegiatan konseling belajar perlu ditingkatkan, khusus bagi mereka yang rendah dalam merasakan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar, sedangkan kegiatan bimbingan belajar harus ditingkatkan bagi mereka yang sudah merasakan manfaatnya.

(51)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Riska dan Syahril. 1986. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Padang: Angkasa Raya.

Azwar, Saifudian. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Donald G. Mortensen, and Alan M. Schmuller. 1976. Guidance In Today’s schools. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Garrett, Henry E. 1967.Statistics In Psychology and Education. London: Longmans, Green dan Co.

Koestoer Partowisastro. 1982. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah-Sekolah. Jakarta Pusat: Erlangga.

Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Pedoman Penulisan Skripsi. 2004. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Prayitno. 1997.Pelayanan Bimbingan Konseling SLTP. Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi. Sukardi. 1995. Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah. Surabaya: Usaha

Nasional.

(52)

Sukardi, Dewa Ketut. 1988.Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara.

Tanlain, Wens. 2006. Modul Bimbingan dan Konseling Belajar. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

W.S. Winkel. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia Widiasarana.

(53)

Kuesioner Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar Menurut Para Siswa Putera dan Puteri Kelas IX SMP STELLA DUCE II

1. Kata Pengantar

Kuesioner ini tentang kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar yang Anda alami di sekolah ini. Saya minta kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner ini dengan teliti dan sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Kuesioner ini bersifat rahasia dan jawaban Anda tidak mempengaruhi nilai rapor. Anda tidak perlu menuliskan nama pada kuesioner ini.

2. Petunjuk Kerja

Pada halaman berikut ini terdapat sejumlah pernyataan mengenai “Diri Anda dan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar bagi Anda selama bersekolah di SMP ini”. Pernyataan-pernyataan dengan skala bertingkat Selalu, Banyak Kali, Kadang-Kadang dan Tidak Pernah. Anda memilih satu kemungkinan yang cocok dengan keadaan Anda.

Secara praktis, langkah-langkah menjawab kuesioner ini adalah : a. Baca setiap pernyataan dalam kuesioner ini !

b. Jawablah pernyataan dengan cara berilah tanda centang (V) pada salah satu kolom yang disediakan sesuai dengan pengalaman Anda !

LAMPIRAN 1

(54)

A. Identitas

1. Jenis kelamin :…………. 2. Kelas :…………..

B. Kuesioner

No Pernyataan Selalu Banyak

Kali

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

1 Saya mengikuti kegiatan bimbingan di kelas mengenai cara menghadapi ujian

2 Saya senang mengikuti kegiatan bimbingan di kelas mengenai cara menghadapi ujian

3 Saya menggunakan cara menghadapi ujian supaya berhasil

4 Saya mengikuti kegiatan bimbingan mengenai cara mengatur penggunaan waktu luang

5 Saya senang mengikuti kegiatan bimbingan mengenai cara mengatur penggunaan waktu luang 6 Saya menggunakan waktu luang untuk belajar 7 Saya mengikuti kegiatan bimbingan mengenai cara

belajar efektif

8 Saya senang mengikuti kegiatan bimbingan mengenai cara belajar efektif

9 Saya menggunakan cara belajar yang efektif 10 Saya mengikuti kegiatan bimbingan mengenai cara

meningkatkan belajar

11 Saya senang mengikuti kegiatan bimbingan mengenai cara meningkatkan belajar

12 Saya menggunakan cara meningkatkan belajar 13 Saya mengikuti kegiatan bimbingan mengenai cara

mengatasi kesulitan belajar

14 Saya senang mengikuti kegiatan bimbingan mengenai cara mengatasi kesulitan belajar

15 Saya menggunakan cara mengatasi kesulitan belajar

16 Saya mengikuti kegiatan bimbingan mengenai cara tepat mengerjakan pekerjaan rumah

17 Saya senang mengikuti kegiatan bimbingan mengenai cara tepat mengerjakan pekerjaan rumah 18 Saya menggunakan waktu nonton tv untuk

mengerjakan pekerjaan rumah

(55)

19 Saya mengikuti kegiatan bimbingan mengenai cara tepat memahami bahan pelajaran

20 Saya senang mengikuti kegiatan bimbingan mengenai cara tepat memahami bahan pelajaran 21 Saya menggunakan cara memahami bahan

pelajaran

22 Saya mengikuti kegiatan bimbingan mengenai kebiasaan belajar yang baik

23 Saya senang mengikuti kegiatan bimbingann mengenai kebiasaan belajar yang baik

24 Saya membiasakan diri belajar dengan kebiasaan belajar yang baik

25 Saya mengikuti kegiatan bimbingan mengenai cara membuat jadwal belajar

26 Saya senang mengikuti kegiatan bimbingan mengenai cara membuat jadwal belajar

27 Saya membuat dan saya gunakan jadwal belajar 28 Saya mengikuti kegiatan bimbingan mengenai cara

meningkatkan semangat belajar

29 Saya senang mengikuti kegiatan bimbingan mengenai cara meningkatkan semangat belajar 30 Saya menggunakan cara meningkatkan semangat

belajar

31 Saya mengikuti kegiatan konseling di kelas tentang cara menghadapi ujian

32 Saya senang mengikuti kegiatan konseling di kelas mengenai cara menghadapi ujian

33 Saya menggunakan cara belajar menghadapi ujian 34 Saya mengikuti kegiatan konseling mengenai cara

mengatur penggunaan waktu luang

35 Saya senang mengikuti kegiatan konseling mengenai cara mengatur penggunaan waktu luang 36 Saya menggunakan waktu luang untuk belajar 37 Saya mengikuti kegiatan konseling mengenai cara

belajar efektif

38 Saya senang mengikuti kegiatan konseling mengenai cara belajar efektif

39 Saya menggunakan cara belajar yang efektif 40 Saya mengikuti kegiatan konseling mengenai cara

meningkatkan belajar

41 Saya senang mengikuti kegiatan konseling mengenai cara meningkatkan belajar

(56)

42 Saya menggunakan cara meningkatkan belajar 43 Saya mengikuti kegiatan konseling mengenai cara

mengatasi kesulitan belajar

44 Saya senang mengikuti kegiatan konseling mengenai cara mengatasi kesulitan belajar

45 Saya menggunakan cara mengatasi kesulitan belajar

46 Saya mengikuti kegiatan konseling mengenai cara tepat mengerjakan pekerjaan rumah

47 Saya senang mengikuti kegiatan konseling mengenai cara tepat mengerjakan pekerjaan rumah 48 Saya menggunakan waktu nonton tv untuk

mengerjakan pekerjaan rumah

49 Saya mengikuti kegiatan konseling mengenai cara tepat memahami bahan pelajaran

50 Saya senang mengikuti kegiatan konseling mengenai cara tepat memahami bahan pelajaran 51 Saya membaca berulang-ulang untuk dapat

memahami bahan pelajaran

52 Saya mengikuti kegiatan konseling mengenai kebiasaan belajar yang baik

53 Saya senang mengikuti kegiatan konseling mengenai kebiasaan belajar yang baik

54 Saya membiasakan diri belajar dengan kebiasaan belajar yang baik

55 Saya mengikuti kegiatan konseling mengenai cara membuat jadwal belajar

56 Saya senang mengikuti kegiatan konseling mengenai cara membuat jadwal belajar

57 Saya membuat dan menggunakan jadwal belajar yang saya buat

58 Saya mengikuti kegiatan konseling mengenai cara meningkatkan semangat belajar

59 Saya senang mengikuti kegiatan konseling mengenai cara meningkatkan semangat belajar 60 Saya mengetahui cara meningkatkan semangat

belajar

(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)

Gambar

Tabel 1. Struktur kurikulum SMP Stella Duce II Yogyakarta
Tabel 2. Kisi-kisi kuesioner
Tabel 3. Klasifikasi Korelasi Reliabilitas dan validitas
Tabel 4. Koefisien reliabilitas dan validitas kuesioner kegunaan kegiatanbimbingan dan konseling belajar menurut para siswa puteradan puteri kelas IX SMP Stella Duce II Yogyakarta tahunajaran 2007/2008.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan:(1) mendeskripsikan tingkat kemampuan berempati mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Berdasarkan penjelasan diatas hubungan loyalitas pada teman sebaya akan sangat berperan penting jika tidak seimbang dengan kontrol diri yang baik maka dari itu untuk

Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dapat memberi pendekatan dan ruang yang lebih kepada mahasiswa untuk menjaga serta

Efikasi diri merupakan keyakinan akan kemampuan diri dalam konteks belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efikasi diri siswa SMP kelas IX dan yang

Pernyataan “Dalam berkomunikasi, saya termasuk orang yang sulit dalam merangkai kata” menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi interpersonal mahasiswa Bimbingan dan

Untuk itu diharapkan orang tua dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, dimana orang tua diharapkan melakukan diskusi dengan anak, memberikan kasih sayang dan kehangatan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memiliki tingkat kecenderungan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Peranan guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IX yang pernah memiliki motivasi