• Tidak ada hasil yang ditemukan

POTENSI PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "POTENSI PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (1)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

O R A S I I L M I A H

“POTENSI PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA MELALUI

PENGEMBANGAN BIODIESEL DARI MINYAK KELAPA SAWIT”

Oleh :

Dr.Kiman Siregar,S.TP,M.Si

Orasi Ilmiah disampaikan pada Wisuda Universitas Graha Nusantara (UGN) Padangsidimpuan, 11 Maret 2017

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh…

Alhamdulillah waa syukurillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat iman, ilmu, rejeki, kesehatan dan keluangan waktu sehingga kita bisa

bertemu dalam kesempatan yang berbahagia di kampus UGN tercinta ini yang

merupakan salah satu centre of science di Kota Padangsidimpuan dan Tabagsel

umumnya. Selawat beriring salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad

SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu

pengetahuan seperti sekarang ini dengan referensi utama Al-Qur’an dan hadist.

Yang saya hormati…

Bapak Bupati Tapanuli Selatan atau yang mewakili

Bapak Bupati Mandailing Natal atau yang mewakili

Bapak Bupati Padang Lawas Utara atau yang mewakili

Bapak Bupati Padang Lawas atau yang mewakili

(2)

Bapak Ketua, Wakil Ketua, Bendahara dan Anggota Yayasan Dharma Bakti

Pendidikan Indonesia (YADPI)

Bapak Rektor, Wakil Rektor Universitas Graha Nusantara

Bapak Ketua dan Anggota Majelis Wali Amanah UGN

Para Dekan, Dosen dan seluruh civitas akademika UGN

Para orangtua wisudawan/wisudawati yang saya kagumi

Seluruh wisudawan/wisudawati UGN yang saya banggakan, dan seluruh hadirin

yang saya muliakan.

Rektor UGN yang saya banggakan…

Saya pribadi mengucapkan banyak terima kasih atas kesempatan yang diberikan

untuk menyampaikan Orasi Ilmiah di depan para peserta Wisudawan/ti UGN saat

ini. Ijinkan saya pada kesempatan ini memberikan orasi ilmiah yang berjudul :

”Potensi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Melalui Pengembangan Biodiesel

Dari Minyak Kelapa Sawit”. Sebelum saya melanjutkan orasi ilmiah ini perlu saya

sampaikan mengapa saya mengambil judul ini ? Alasan pertama adalah bahwa

kelapa sawit merupakan komoditas yang telah banyak mensejahterakan

masyarakat di Indonesia dan Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) khususnya,

penyumbang devisa negara, membuat neraca perdagangan kita menjadi positif.

Saat ini sekitar 11 juta ha perkebunan kelapa sawit kita mampu menyerap 11

juta-an tenaga kerja. Kedua, bahwa klaim terhadap isu pemanasan global akibat

penggunaan kelapa sawit menjadi biodiesel telah direlease oleh Amerika dan

Eropa melalui US EPA NODA (United State - Environmental Protect Agency –

Notice of Data Availability) dan EU RED (Europan Union – Renewable Energy

Directive). Ketiga, sebagai kalangan akademik di Tabagsel dan bagian dari UGN,

Kita perlu bertindak sebagai problem solvermelalui riset untuk mendapatkan hasil

yang objektif terhadap sumber-sumber mata pencarian di masyarakat kita seperti

kelapa sawit yang akhir-akhir ini diklaim oleh Negara-negara Eropa dan Amerika

sebagai sumber penyebab pemanasan global. Saya berpikir, sharing ilmu ini

penting untuk adik-adik para wisudawan/ti yang sebentar lagi akan memasuki

dunia kerja dan saya kira tidak sedikit yang akan terjun di perkebunan dan industri

(3)

Adik-adik para Wisudawan/ti yang saya banggakan... Kalian masih muda, berpendidikan, dan sebentar lagi akan membuat beberapa pilihan yang penting.

Bagi saya, berbicara dengan kalian semua menjadi sebuah inspirasi untuk saling

melengkapi dalam hal keberlanjutan pembangunan dan sumbangsih pemikiran di

Tabagsel. Saat ini persaingan makin ketat, ketersediaan lapangan pekerjaan

makin sedikit, namun disisi lain potensi usaha masih terbuka luas ? Industrialisasi

Sumber Daya Alam (SDA) kita masih sangat minim, khususnya di Tabagsel,

Selain kelapa sawit, kampung kita kaya akan Kopi, Salak, Aren, dll. Ini semua

butuh sentuhan teknologi, butuh sentuhan SDM yang handal yang masih muda,

seperti kalian yang sekarang ini berada dihadapan saya. Saya yakin 2 – 5 % saja

dari kalian yang terjun ke dunia usaha, maka Tabagsel 20 tahun yang akan

datang akan mempunyai Kawasan Industri yang banyak menampung tenaga

kerja, sehingga daerah kita akan lebih maju. Tentu saya juga hadir di sini atas

keterpanggilan sebagai salah satu Putra daerah yang ingin memajukan daerah

kita.

Para hadirin yang saya hormati…. 1. Latar Belakang Pemikiran

Baru-baru ini US EPA NODA dan EU RED mengatakan bahwa

pengembangan biodiesel berbasis CPO hanya sanggup menurunkan emisi

sampai 17 % dan 19 %, sementara untuk masuk market Amerika dan Eropa,

mereka mensyaratkan minimal 20 % dan 35 %, sehingga CPO dari Indonesia

mengalami kesulitan untuk memasuki pasar global. Disisi lain data dari RSPO

(2013) menyebutkan bahwa importer CPO Indonesia untuk US hanya 3 % dan

EU 14 %, yang lebih besar adalah India 20 % dan China 20 %. Isu pemanasan

global ini harus kita sikapi secara ilmiah, sehingga perlu dilakukan riset. Saya

pribadi dan teman-teman se-profesi sudah membuat ILCAN (Indonesian Life

Cycle Assessment Network) www.ilcan.or.id, dan mencoba melakukan beberapa

riset di Indonesia. Amerika sendiri sudah melakukan kajian terhadap soybean

(kacang kedelai) sebagai sumber bahan baku biodieselnya, seperti yang

dilaporkan oleh Sheehan et al. (1998) bahwa penggunaan biodiesel dari soybean

dapat mengurangi emisi CO2 sebesar 78,45% untuk B100 (kandungan biodiesel

100%) dan 15,6 % untuk B20 jika dibandingkan dengan penggunaan bahan

(4)

Memang meskipun biodiesel diklaim sebagai energi terbarukan, tetapi

sepanjang rantai prosesnya masih banyak menggunakan bahan agro-chemical

dan sumber energi tidak terbarukan. Kondisi ini mengungkapkan bahwa produksi

biodiesel sesungguhnya masih mencemari lingkungan, namun seberapa besar

nilainya harus dianalisa dan dihitung, serta dapat dibandingkan dengan nilai

pencemaran lingkungan bahan bakar diesel (fosil). Metode yang secara

internasional diakui adalah dengan metode LCA (mengacu pada ISO 14040-an).

Disi lain bagi kita Indonesia dan Tabagsel khususnya, industri kelapa sawit

menjadi salah satu industri yang banyak menyerap tenaga kerja lebih kurang 11

juta orang mulai dari hulu sampai ke hilir. Agar perkebunan kelapa sawit tetap

berkelanjutan, maka kajian siklus hidupnya perlu dianalisa. Orasi ilmiah ini

mencoba memaparkan beberapa penelitian yang sudah Kami lakukan pada

penilaian siklus hidup produksi biodiesel dari minyak kelapa sawit.

Dari sisi persaingan dagang, saat ini juga terjadi persaingan bahan baku

untuk biodiesel. Amerika Serikat mengembangkan biodiesel dari soybean, Eropa

dari rapeseed (bunga matahari), sedangkan Asia khususnya Indonesia dari

kelapa sawit, dimana dari produktivitas kelapa sawit bisa menghasilkan biodiesel

sebesar 4000 – 6000 liter per ha dalam 1 tahun, sedangkan soybean dan

rapeseed hanya sekitar 600 liter. Tentu kondisi ini sangat dikhawatirkan oleh

Amerika dan Eropa.

Para hadirin yang saya hormati…………

Pemanasan global memang merupakan masalah serius dunia saat ini yang

harus kita perhatikan bersama, bahkan pemerintah kita juga sangat konsen

terhadap ini di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Penambahan emisi karbon ke udara menyebabkan pemanasan global dan

merusak udara di sekitar kita. Bumi makin panas karena suplai gas-gas yang

dikirimkan ke ruang angkasa, seperti gas CO2, CH4, CO, dll. Istilah ini sering

disebut dengan emisi gas rumah kaca (ERK) yang merupakan nilai emisi dari

semua gas-gas penyebab pemanasan global yang dikonversikan ke dalam

satuan setara karbon dioksida (kg-CO2eq.). Beban lingkungan yang timbul dalam

pengolahan biodiesel secara umum adalah emisi udara yang berpotensi pada

terjadinya pemanasan global (efek gas rumah kaca), acidification, eutrophication,

(5)

kategori dampak tersebut adalah dengan mengkonversi data emisi selama siklus

hidupnya dikalikan dengan faktor karakterisasi yang dikeluarkan oleh IPPC

(Intergovernmental Panel on Climate Change).

Bapak/Ibu dan hadirin yang saya muliakan… 2. Biodiesel

Biodiesel adalah bahan bakar mesin diesel yang berupa ester metil/etil dari

asam-asam lemak dan memenuhi syarat mutu yang berlaku di wilayah target

pemasaran, kalau di Indonesia berdasarkan SNI 04-7182-2006. Biodiesel

merupakan pengembangan Energi Terbarukan yang berjalan maksimal di

Indonesia, saat ini sudah berjalan B17 (17 % biodiesel dan 83 % solar). Target

pemerintah pada tahun 2025 bauran energi dari EBT (Energi Baru Terbarukan)

sebesar 23 % dengan posisi biodiesel sudah B25. Di Indonesia bahan baku

utama biodiesel yang sudah berhasil diindustrialisasi adalah dari crude palm oil

(CPO) dan crude jatropha curcas oil (CJCO). Siregar et.al (2012) telah melakukan

kajian produksi biodiesel dari CPO dan CJCO seperti diperlihatkan pada Gambar

1.

Gambar 1. Produksi biodiesel dari CPO dan CJCO selama siklus hidupnya

Para hadirin peserta wisuda yang saya hormati… 3. Life Cycle Assessment/LCA (ISO 14040-an)

Metode internasional yang dilakukan untuk menghitung emisi ERK selama

siklus hidup produksi biodiesel dari CPO adalah melalui Metode LCA. LCA adalah

alat yang sistematis untuk menilai dampak lingkungan yang terkait dengan setiap

proses produksi dan kegiatan yang dilakukan yang tertuang dalam ISO-14040-an

(Ciambrone, 1997; Searcy, 2000), skemanya diperlihatkan pada Gambar 2. Hasil

0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425

(6)

BDF-dari LCA sangat dipengaruhi oleh keandalan dan kecukupan inventarisasi data

pada objek yang sedang dinilai. Sebagai negara penghasil terbesar minyak

kelapa sawit, seharusnya Indonesia yang lebih tahu tentang data kelapa sawit

kita. Walaupun di lapangan akses dan ketersediaan data untuk kebutuhan kajian

LCA masih sangat terbatas. Oleh karena itu, Kami melakukan penelitian secara

terus-menerus untuk mengidentifikasi dan mendekati kondisi nyata perkebunan

kelapa di Indonesia, dan sampai saat ini masih terus dilakukan yang bekerjasama

dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS)

www.bpdp.or.id

Gambar 2. Tahapan LCA

(7)

Salah satu software yang sudah digunakan adalah MiLCA-JEMAI (Multiple

interface Life Cycle Assessment – Japan Environmental Management Association

fo Industry) versi 1.1.2.5 seperti diperlihatkan pada Gambar 3.

Hadirin yang saya hormati, berikutnya saya akan coba menguraikan ...

4. Potensi penurunan ERK yang dapat diperoleh dari pengembangan biodiesel dari minyak kelapa sawit (CPO)

Sebelum masuk stasiun pengolahan, permasalahan produksi CPO banyak

diperdebatkan dalam tahapan penanaman kelapa sawit tersebut. Hal ini

merupakan perdebatan yang panjang antara kawasan Eropa dan Asia

(khususnya Indonesia). Di Indonesia telah menetapkan ketentuan standar

produksi minyak sawit berkelanjutan dalam Indonesia Sustainable Palm Oil

(ISPO) yang bersifat wajib (mandatory) kepada seluruh pelaku usaha industri

kelapa sawit. Sedangkan pasar Eropa hanya mengakui standar RSPO

(Roundtable on Sustainable Palm Oil). RSPO dan ISPO merupakan tantangan

tersendiri bagi Indonesia ke depan, karena sebagai produsen terbesar CPO saat

ini, Indonesia harus mampu meyakinkan pasar global bahwa produksi CPO

Indonesia merupakan yang terbaik, sehingga standar ISPO yang sudah

ditetapkan akan menjadi rujukan.

Biodiesel bersifat terbaharui dan ramah lingkungan, emisi CO2 yang

dihasilkan dari pembakaran mesin-mesin akan diserap kembali oleh tanaman

melalui mekanisme fotosintesis, sehingga dapat dikatakan zero CO2 emission.

Pandangan saya, analisis yang yang mendasari klaim negara-negara Eropa

bahwa produksi CPO dan biodioesel Indonesia merusak lingkungan atau

menambah emisi karbon ke udara, sehingga meyebabkan peningkatan terhadap

pemanasan global, antara lain adalah :

Sejarah dampak perkebunan kelapa sawit telah mengakibatkan deforestasi dan

emisi karbon. Data menunjukkan bahwa 70% dari perkebunan kelapa sawit di

Indonesia menggantikan hutan.

Perkebunan kelapa sawit telah ditanam pada lahan gambut yang menyimpan

karbon dalam jumlah besar. Data yang tersedia menunjukkan bahwa izin

penggunaan lahan (HGU) yang telah dikeluarkan sebesar 491.046 ha lahan

(8)

Konversi hutan alam untuk kelapa sawit dan berbagai masalah lingkungan seperti emisi karbon. Hutan primer di Indonesia diperkirakan menyimpan sekitar

230 Mg karbon per ha, hutan sekunder menyimpan sekitar 176 Mg karbon1,

sedangkan perkebunan sawit hanya menyimpan sekitar 91 Mg karbon2 per ha.

Ini berarti bahwa sekitar 140 Mg karbon yang hilang ketika hutan primer

dikonversi. Lebih banyak lagi karbon dilepaskan ke atmosfer jika pembersihan

lahan dilakukan dengan cara pembakaran.

Saat ini bukti yang bersifat anekdot menunjukkan bahwa desentralisasi ijin

pembukaan lahan telah mengakibatkan deforestasi meluas. Kepala daerah telah

diberikan kewenangan untuk mengeluarkan Ijin Pembukaan Lahan (IPK) untuk

lahan hutan konversi (HPK)

Delft Hydrolics (2006) mengasumsikan bahwa 25% dari perkebunan kelapa

sawit di Indonesia telah ditanam di lahan gambut (sekitar 1,4 juta hektar). Data

saat ini menunjukkan bahwa sekitar 17% dari izin penggunaan lahan yang

dikeluarkan untuk pengembangan kelapa sawit telah dikeluarkan untuk konsesi

di lahan gambut di Kalimantan. Sebagian besar izin terletak dalam provinsi

Kalimantan Barat, dimana 14% dari penggunaan lahan izin yang dikeluarkan

untuk kelapa sawit di lahan gambut. Di Riau, sekitar 13% dari izin penggunaan

lahan yang dialokasikan untuk pengembangan kelapa sawit juga berada di lahan

gambut. Penanaman kelapa sawit di lahan gambut dapat menyebabkan emisi

karbon yang signifikan. Studi emisi karbon dari budidaya kelapa sawit di tanah

gambut mengandung emisi karbon sekitar 54-55 tonC/ha/tahun (berdasarkan

kandungan karbon rata-rata 60 kgC/m3.

Perusahaan kelapa sawit yang mempengaruhi kebakaran hutan lebih dari lima

juta hektar hutan di Kalimantan saja (Siegert, 2004). Menurut Pageet al. (2002)

dan Santilli et al. (2005), kebakaran gambut Indonesia mensuplai antara

0,81-2,57 Gigaton (Gt) karbon. Selama periode 1997-2006, emisi CO2dari kebakaran

lahan gambut di Indonesia sebanyak 4300 Mton/tahun (Delft Hydrolics, 2007).

Kelapa sawit merupakan salah satu konsumen terbesar untuk unsur hara pupuk

mineral di Asia Tenggara (Hardter & Fairhurst 2003).

1Ini merupakan estimasi karbon yang tersimpan dalam hutan primer yang mengandung pohon-pohon dengan diameter lebih dari 30 cm

ditemukan di Jambi, Sumatera. Sebagian besar karbon yang tersimpan di hutan tropis dapat ditemukan dalam biomassa tanah di atas (batang, ranting, daun, tanaman merambat, dan tanah). Hal ini juga disimpan dalam batang mati, berdiri pohon mati, sampah dalam bentuk daun, batang, ranting, bunga, buah-buahan dan residu api (Skutch et al. 2007).

2Ginolga et al. hanya menemukan kelapa sawit mengandung sekitar 27 Mg C/ha. Hal ini disebabkan fakta bahwa Ginolga et al.

(9)

Berdasarkan data-data dan klaim LSM (seperti Greenpeace,Sawit Watch, dan

lain-lain) di atas lah, maka masyarakat Eropa menuding Indonesia sebagai

penyebab emisi pemanasan global melalui perkebunan kelapa sawit. Dan klaim

ini lebih cenderung dalam proses budidaya serta perusakan hutan, dan

pembakaran lahan gambut, tugas kita untuk melakukan kajian lebih detail dengan

data primer yang kita miliki.

Bapak, Ibu hadirin semua yang saya hormati…

Pada perhitungan yang sesuai dengan kondisi ril perkebunan Indonesisa

saat ini, dimana penggunaan lahan lebih banyak menggunakan hutan skunder

atau peremajaan perkebunan yang sudah ada (replanting). Perhitungan dilakukan

tahun per tahun dengan membagikan input material dan energi terhadap produksi

biodiesel di tahun tersebut, serta diperhitungkan transportasi material yang dibeli

dari pedagang sampai digunakan di lapangan. Rata-rata nilai nilai emisi GRK

sebelum produksi stabil (1-5 tahun) adalah 2.575,47 kg-CO2eq./ton-biodiesel. Dan

pada saat produksi stabil adalah 1.511,96 kg-CO2eq./ton-biodiesel untuk kelapa

sawit. Pada Gambar 4 menunjukkan total nilai penurunan emisi CO2eq., yaitu

penjumlahan sebelum dan sesudah produksi stabil dengan nilai masing-masing

49,27% (nilai ini sudah memenuhi standar US dan EU) untuk biodiesel dari CPO

dan 73,06% untuk biodiesel dari CJCO.

Gambar 4. Total penurunan nilai emisi CO2eq.

Dan apabila dilakukan kajian lebih rinci maka pemanfaatan agro-chemical

berupa pupuk, insektisida, pestisida dan fungisida menghasilkan kontribusi yang

cukup signifikan terhadap dampak lingkungan yaitu sebesar 68,14 %. Batasan 3.400

CO2emissions reduction value of the fossil fuel total productivity

Diesel oil BDF-Palm oil BDF-Jatropha curcas

(10)

LCA yang dilakukan diperlihatkan pada Gambar 5. Perbandingan materi dan

energi yang digunakan untuk produksi 1 ton biodisel dari CPO dan CJCO dapat

dilihat pada Lampiran 1 (Pranowo, 2009; Ferry, 2009; Nasir et al., 2010;

Pardamean, 2011; Siregar et al., 2012). Jika ingin melihat lebih rinci dapat dilihat

pada Lampiran 2. Persentasi dari delapan sub-proses mulai dari pembukaan

lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan, proteksi, pemanenan, Pabrik Kelapa

Sawit (PKS), dan produksi biodiesel secara berurutan sebesar 0,67 %; 1,27 %;

0,51 %; 61,21 %; 6,93 %; 0,08 %; 4,1%, dan 25,23 %, dimana yang lebih

dominan adalah pada pemupukan (61,2%).

Gambar 5. Batasan LCA yang dilakukan

Namun pada saat kita melakukan perbandingan antara produksi biodiesel

dari minyak kelapa sawit (CPO) dan minyak jarak pagar (CJCO) (Siregar et.al.,

2012, Siregar, 2015) diperoleh bahwa nilai penurunan emisi dari CJCO lebih

besar dari CPO (lihat Gambar 4). Dan pada saat produksi stabil, persentasi nilai

penurunan emisi CO2eq. jika dibandingkan dengan bahan bakar diesel yaitu 67,37

% untuk biodiesl dari CPO dan 80,50 % untuk biodiesel dari CJCO.

Bapak Rektor, Ketua Yayasan YADPI dan seluruh stake holderUGN yang saya hormati…

Ijinkan pada kesempatan ini saya sebagai Sekretaris Nasional Penegerian UGN

menginformasikan pesan dari Ketua Penegerian Nasional Bapak

Prof.Dr.Ir.Hermanto Siregar,M.Ec dan Ketua Penasehat Bapak Prof.Dr.Bomer

Pasaribu,S.E,S.H,M.E bahwa kita di Jakarta terus melakukan lobi-lobi kepada

pihak eksekutif dan legislatif untuk mengendorse perubahan status UGN menjadi

(11)

kita bersama-sama presentasi dan mendatangi KEMRISTEK-DIKTI, insya Allah di

bulan April 2017 ini kita sudah bisa ke DPR RI, khususnya Komisi X yang

membidangi Pendidikan untuk mendorong percepatan proses penegerian UGN.

Para hadirin yang berbahagia…

Sebagai kata akhir saya ingin menyampaikan bahwa kelapa sawit adalah

anugrah terindah dari Allah SWT kepada bangsa dan daerah kita di Indonesia

dan Tabagsel (khususnya). Oleh karena itu mari kita jaga dan lestarikan

sebaik-baiknya agar bisa berkelanjutan sampai ke anak cucu kita. Semoga perkebunan

kelapa sawit beserta pabrik yang sudah kita miliki dapat mensejahterakan

masyarakat, dan tetap menjaga kelestarian lingkungan sesuai dengan konsep

sustainability of development.

Terima kasih atas segala perhatian dan keseriusan Bapak, Ibu dan hadirin

sekalian yang telah mendengarkan orasi ilmiah yang saya sampaikan.

Wabillahi taufik walhidayah. Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh.

5. Daftar Rujukan

Anonim. 2008. Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi-Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral. Laporan Penelitian : Pemanfaatan Biodiesel Sebagai Bahan Bakar Pembangkit Listrik. Jakarta. Indonesia.

Anonim. 2011. PT.PN VIII (Persero) unit Kebun Kertajaya. Laporan Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Unit Kebun Kertajaya. Banten. Indonesia.

Ciambrone DF.1997.Environmental Life Cycle Analysis, Florida: CRC Press LLC. Ferry Y. 2009. Budidaya Jarak pagar (Jatropha curcas L). Balitri-Pakuwon.Indonesia. Greenpeace. 2009. Environment : Palm oil producers misled over green claims,

November, 2009.

Greenpeace. 2011. Endless grouses over Rountable on Suistanable Palm Oil trademark, August, 2011.

IPCC. 2006. IPCC Guidelines for national greenhouse gas inventories, Vol.4 ; Agriculture, forest and land use. IPCC,2006.

James AD, Shapouri H, Wang M. 2006. Assessment of Biofuels. Renewables-Based Technology: Sustainability Assessment. John Wiley & Sons, Ltd. ISBN: 0-470-02241-8.

Lubis RE, Widanarko A. 2011. Buku Pintar Kelapa Sawit, Agromedia. Jakarta.Indonesia. Lord S, Clay J. 2009. Enviromental Impacts of Oil palm-Practical Considerations in

Defining Sustinaibility for Impacts on the Air, Land and Water. USA.

Nasir N and Setyaningsih D. 2010.Life Cycle Assessment of Biodiesel Production from Palm Oil and Jatropha Oil in Indonesia.7th Biomass Asia Workshop, November 29-Desember, 2010, Jakarta.Indonesia.

(12)

Pleanjai S, Gheewala SH, and Garivait S. 2007.Environmental Evaluation of Biodiesel Production from Palm Oil in a Life Cycle Perspective.Asian J. EnergyEnvironmental, Vol. 8, Issue 1 and 2, p.15-32.

Pahan I. 2011. Panduan Lengkap Kelapa Sawit-Manajemen Agribisnis dari Hulu Hingga Hilir, Penebar Swadaya. Depok. Indonesia.

Pardamean M. 2011. Sukses Membuka Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Depok, Jakarta.Indonesia.

Pleanjai S, Gheewala SH, dan Garivait S. 2007. Environmental Evaluation of Biodiesel Production from Palm Oil in a Life Cycle Perspective. Asian J. Energi Lingkungan, Vol. 8, Issue 1 dan 2, (2007), hlm 15-32.

Sheehan J, Camobrecco V, Duffield J, Graboski M, Shapouri H. 1998.Life Cycle

Inventory of Biodiesel and Petroleum Diesel for Use in an Urban Bus. NERL/SR-580-24089. Colorado: National Renewable Laboratory, USA.

Searcy C. 2000. An Introduction to Life Cycle Assessment. http://www.i-clps.com/lca/.

Accessed30 July 2015.

Siregar K, Tambunan AH, Irwanto AK, Wirawan SS, Araki T. 2012.A Comparison of Life Cycle Inventory of Pre-harvest, Production of Crude Oil, and Biodiesel Production on Jatropha curcas and Palm Oil as A Feedstock for Biodiesel in Indonesia. Proceeding of Ecobalance 2012 conference,Yokohama 21 – 24 November 2012, Japan.

Siregar, K., Tambunan,A.H., Irwanto,A.K., Wirawan,S.S., Tetsuya,A. 2013. Comparison of Emission and Energy for Biodiesel Production from Oil Palm (Elaeis guineensis) and Jatropha Curcas (Jatropha curcas L.) Based on Life Cycle Assessment (LCA) in Indonesia, Dissertation. Bogor Agricultural University.

6. Riwayat Hidup Penulis

Nama :Dr.Kiman Siregar,S.TP,M.Si

TTL : Janjimauli, 01 Mei 1978

Pekerjaan : Dosen Teknik Pertanian Universitas Syiah Kuala,

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor dan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Alamat Kantor : Jurusan Teknik Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Jl. Krueng Kalee No. 3, Darussalam Banda Aceh, Indonesia Alamat Rumah : Perumahan Laladon Baru, Jl.Laladon Baru IV No.6 RT

(13)

HP/E-mail : +628128395848/ksiregar.tep@unsyiah.ac.id Bidang Keahlian : Energi Terbarukan,Life Cycle Assessment,

Pendinginan/Pembekuan, Keteknikan Pertanian

Mata Kuliah Yang Diasuh : Termodinamika, Pindah Panas, Energi dan Elektrifikasi, Energi Baru & Terbarukan, Teknik Pendinginan & Pembekuan, Ekonomi Teknik, Agrotechnopreneurship, Matematika Teknik, Simulasi dan Pemodelan, Analisa Numerik, Kalkulus II, Teknik Lingkungan & Biosistem Istri : Sholihati Harahap,SP, M.Si

Anak : Farhan Dzkay Siregar, Kaysa Mahira Putri Siregar, Raja Putra Siregar

2012 : Life Cycle Assessment of Biodiesel Using Non-Catalytic Super-Heated Methanol Vapor Method (JSPS-DGHE Joint Research Project-Dikti) 2014 : Rancang Bangun GasifierDowndraftdan Aplikasi PLT-Biomassa Kapasitas

50 kW Untuk Daerah Terisolasi Dari Jaringan Listrik PLN (Swasta Nasional dan BUMN)

2015 : Kajian Perubahan Metode AnalisaLife Cycle Assessment(LCA) Menjadi

ExergeticLife Cycle Assessment (ELCA) Pada Produksi Biodiesel Secara Katalis Dari Bahan Baku Kelapa Sawit (Penelitian Fundamental-DIKTI) 2015 : Pengembangan Alat Kepres Tebu Dengan Tenaga Hand Traktor Untuk

Meningkatkan Mutu Tebu Keprasan (Penelitian Hibah Bersaing – Dikti) 2016 : Kajian Perubahan Metode AnalisaLife Cycle Assessment(LCA) Menjadi

ExergeticLife Cycle Assessment (ELCA) Pada Produksi Biodiesel Secara Katalis Dari Bahan Baku Kelapa Sawit (Lanjutan) (Penelitian Fundamental-DIKTI)

2016 : Pengembangan Alat Kepres Tebu Dengan Tenaga Hand Traktor Untuk Meningkatkan Mutu Tebu Keprasan (Lanjutan) (Penelitian Hibah Bersaing – Dikti)

2016 : Life Cycle Assessment Kelapa Sawit untuk Koridor Ekonomi Sumatera (Grant Riset BLU BPDP KS)

2016 : Integrasi Mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Terintegrasi Dengan Mesin Produksi Biodiesel Untuk Pedesaan di Aceh (PNBP Top-Down Unsyiah) 2017 : Life Cycle Assessment Kelapa Sawit untuk Koridor Ekonomi Sumatera

(Lanjutan) (Grant Riset BLU BPDP KS)

Siregar K, Syafriandi, Andriani Lubis. 2016. Environmental Impact Assessment of Oil Palm Plantation in Aceh Province Using Life Cycle Assessment Method. Proceedings of The 6th Annuual International Conference Syiah Kuala University (AIC Unsyiah) in conjunction with The 12th International Conference on Mathematics, Statistics and Its Application (ICMSA) 2016, October 4-6, 2016, Banda Aceh, Indonesia

Siregar K, Syafriandi, Andriani Lubis. 2016. Evaluation of Environmental Impact and Energy Consumption for Development of Oil Palm Plantation in Aceh Province. Journal of Environmental Science and Engineering A 5. Vol.5,No.3. doi:10.17265/2162-5298/2016.03.003.

(14)

Suhaimi, Ratna, Siregar K. 2016. Pendugaan Umur Simpan Tepung Biji Durian (Durio Zibethinus) Dengan Menggunakan Persamaan Arrhenius. Jurnal Rona Teknik Pertanian Unsyiah, Vol. 9, No.1, April 2016.

Siregar K, Sholihati, Syafriandi. 2016. The Potential Application of Gasification for Biomass Power Generation in Isolated Area from National Electricity Company in Indonesia. International Journal of Engineering Research and Application. Vol.6, No.6.

Siregar K. 2015. Strategy to Reduce GHG Emission and Energy Consumption at Process Production of Biodiesel Using Catalyst From Crude Palm Oil (CPO) and Crude Jatropha Curcas Oil (CJCO) in Indonesia. International Journal on Advanced Science Engineering Information Technology, Vol.5, No. 5.

Harsono SS, Siregar K. 2015. Peningkatan Kinerja Mesin Diesel Dengan Produksi Biodiesel Dari Kelapa (Coconut nufera) dan Unjuk Kinerjanya Berbasis Transesterifikasi Dengan Sistem Injeksi Langsung. Jurnak RONA Teknik Pertanian. Vol.8, No.2, Oktober 2015.

Siregar K. 2015. Design and Application of Gasifier for Biomass Power Generation in Isolated Area from National Electricity Company in Indonesia. The 4rd Indonesia EBTKE ConEx 2015, 19-21 Agustus 2015, Jakarta Convention Centre, Jakarta.

Siregar K, Syafriandi, Andriani Lubis. 2015. Evaluation of Environmental Impact and Energy Consumption for Development of Oil Palm Plantation in Aceh Province.1st International Conference on Science and Engineering (ICoSE) for Instrumentation, Environment and Renewable Energy, 28-29 September 2015, Universitas Riau, Pekanbaru.

Siregar K, Syafriandi, Andriani Lubis. 2015. Life Cycle GHG Emission and Energy Consumption of Biodiesel Production From Crude Palm Oil in Aceh Province. 1st Anuual Conference of Indonesian Life Cycle Assessment Network (ILCAN)/ILCA Workshop on LCA Research in Indonesia, 24-25 November 2015, P2K LIPI Puspitek Serpong Tangerang.

Siregar K, Tambunan AH, Irwanto AK, Wirawan SS, Araki T. 2015.A Comparison of Life Cycle Assessment on Oil Palm (Elaeis Guineensis Jacq.) and Physic Nut (Jatropha Curcas Linn.) as Feedstock for Biodiesel Production in Indonesia. Journal of Energy Procedia-Elsevier, Vol.65, page : 170-179, 2015.

Siregar K. 2014. Rancang Bangun Gasifier Downdraft dan Aplikasi PLT-Biomassa Kapasitas 50 kW Untuk Daerah Terisolasi Dari Jaringan Listrik PT.PLN (Persero), Prosiding Seminar Nasional FTIP UNPAD, Perteta, HPI 2014, Jatinangor 11-12 November 2014.

Siregar K, Tambunan AH, Irwanto AK, Wirawan SS, Araki T. 2014.A Comparison of Life Cycle Assessment on Oil Palm (Elaeis Guineensis Jacq.) and Physic Nut (Jatropha Curcas Linn.) as Feedstock for Biodiesel Production in Indonesia. The 3rdIndonesesa EBTKE CONEX 2014-“Renewable Energy and Energy Conversion Conference and Exhibition”, 1-4 Juni 2014, Jakarta Convention Centre, Jakarta.

Siregar K. 2014. Tinjauan Penilaian Siklus Hidup Bahan Bakar Biodiesel di Indonesia. Jurnal Rona Teknik Pertanian Unsyiah, Vol. 7, No.2, Oktober 2014.

Siregar K, Tambunan AH, Irwanto AK, Wirawan SS, Araki T. 2013. Life Cycle GHG Emission and Energy Consumption for Production of Biodiesel Using Catalyst from Crude Palm Oil and Curde Jatropha Curcas Oil in Indonesia, presented with poster and published in International Conference on Sustainable Rural Development (ICRSD) Sustainable Rural Development–Towards a Better World”, Purwokerto, Central Java, Indonesia, August 25-26, 2013.

(15)

Penelitian dan Pengembangan Industri Kelapa Sawit Indonesia Yang Berkelanjutan”, 25 September 2013, Bogor-Indonesia.

Siregar K, Tambunan AH, Irwanto AK, Wirawan SS, Araki T. 2013.Comparison Between Life Cycle Assessment of Biodiesel Production Using Catalyst From Crude Palm Oil and Crude Jatropha curcas Oil, presented with oral and published in Regional Conference and Workshop of Life Cycle Thinking on Energy, Food and Agriculture in Asia LCA Agrifood Asia 2013, Jakarta, June, 24-26 2013.

Siregar K, Tambunan AH, Irwanto AK, Wirawan SS, Araki T. 2013.A Comparison of Life Cycle Assessment of Biodiesel Production Using Catalyst from Crude Palm Oil and Crude Jatropha curcas Oil. Journal of Teknologi Industri Pertanian, Vol.23, No.9, September 2013.

Siregar K, Tambunan AH, Irwanto AK, Wirawan SS, Araki T. 2012.A Comparison of Life Cycle Inventory of Pre-harvest, Production of Crude Oil, and Biodiesel Production on Jatropha curcas and Palm Oil as A Feedstock for Biodiesel in Indonesia. Proceeding of Ecobalance 2012 conference,Yokohama 21 – 24 November 2012, Japan.

Siregar K,Tambunan AH, Haryanto B. 2006. Freeze Drying With Vacuum Freezing and Plate Freezing With Back Heating Treatment at Sublimation For Durian Pastes. Journal of Keteknikan Pertanian Bearing TEP USU, Vol. 2, No.1, Juni 2006.

Siregar K, Tambunan AH, Purwanto W, Manalu LP. 2002. Energy Efficiency of Batch Dryer Utilizing A Vertical Pipe Heat Exchanger. Journal of Keteknikan Pertanian FATETA IPB, Vol.16, No.3, Desember 2002.

 Bioenergy (Biodiesel, Net Energy Balance, Net Energy Ratio, and Renewable Index)

 Kajian Emisi Pemanasan Global dengan Metode Life Cycle Assessment (LCA)

 New and Renewable Energy (Energi Baru dan Terbarukan)

 Teknik Pendinginan dan Pembekuan (Pendinginan Vakum)

Freeze Drying(Pengeringan Beku)

 Gasifikasi (Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa) dan Biogas

 Alat Penukar Kalor (Rancang Bangun dan Simulasi/Permodelan)

 Perhimpunan Teknik Pertanian (Perteta) Indonesia, Anggota

 Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Anggota

 Persatuan Ahli Biodiesel Indonesia, Anggota

 Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Anggota

 Indonesian Life Cycle Assessment Network (ILCAN), Founder and Director

 Bio-Energy Indonesian Watch (BIW), Executive Director

RESEARCH INTEREST (Fokus Penelitian)

(16)

7. Lampiran (Siregar et.al,2013)

Lampiran 1. Input massa dan energi untuk produksi 1 ton biodiesel dari CPO dan CJCO Tahapan

proses

Massa dan Energi Satuan Kelapa Sawit Jarak pagar

(1) Pembukaan

Muriate Photash (K) kg 0,001

-Dolomite kg 0,002

-N-P-K-Mg (mixing) kg 0,618

-Listrik untuk pompa air kWh 26,70

-Pestisida kg 0,183

-Transportasi Minyak solar L 4,896 1,560

(3) Penanaman TSP/SP36 kg 9,640 79,562

Pupuk organic kg 0,162 1591,238

Rock Phosphate kg 1,217

-KCl - 15,912

(4) Pemupukan Urea kg 184,694 140,029

Untuk 5 tahun TSP/SP36 kg 74,645 445,547

Rock Phosphate (RP) kg 153,685

-Sulphate Amonia (ZA) kg 45,633

-Muriate Potash (K) kg 202,001 152,759

Kieserite (MgSO4) kg 119,020

-HGF-B (-HGF-Borate) kg 7,676

-CuSO4 kg 3,651

-ZnSO4 kg 1,582

-LSD kg 54,759

-Pupuk organic kg - 1291,228

(5) Proteksi Insektisida kg 2,658 2,278

Untuk 5 tahun Pestisida kg 3,155 1,816

(6) Pemanenan Minyak solar L 5,027 2,468

(7) Pabrik

Poly Perse BWT 302 kg 0,010

-Alkaly BWT 402 kg 0,009

-Konsumsi cangkang (shell) kg 28,746

-Transportasi Minyak solar L 4,720 1,890

(8) Pabrik Biodiesel

Methanol ton - 0,449

Esterifikasi H2SO4 ton - 0,027

Transesterifikasi Methanol ton 0,269

-Listrik kWh 15,645 16,925

NaOH ton 0,080 0,080

Crude glycerol ton 0,082 0,082

Konsumsi air L 1700,680 1719,180

(17)

Lampiran 2. Hasil perhitungan penilaian dampak untuk produksi 1 ton Biodiesel dari CPO & CJCO

Tahapan proses Penilaian dampak Satuan Kelapa sawit Jarak pagar

(1) Pembukaan lahan

GHG, 100-year GHG-IPCC, 2007 kg-CO2e 15,52 8,25

Acidification, DAF-LIME,2006 kg-SO2e 0,043 0,02315

Waste,landfill volume-LIME,2006 m3 0,0000092 5,01E-06

Eutropication, EPMC-LIME,2006 kg-PO4e 6,60E-08 5,94E-10

Energy consumption,fossiil fuel MJ 269,70 129,70

(2)Pembibitan GHG, 100-year GHG-IPCC, 2007 kg-CO2e 29,14 24,93

Acidification, DAF-LIME,2006 kg-SO2e 0,18 0,13

Waste,landfill volume-LIME,2006 m3 0,00014 0,00048

Eutropication, EPMC-LIME,2006 kg-PO4e 1,06E-08 4,22E-08

Energy consumption,fossiil fuel MJ 590,50 481,50

(3) Penanaman GHG, 100-year GHG-IPCC, 2007 kg-CO2e 11,71 302,10

Acidification, DAF-LIME,2006 kg-SO2e 0,03 5,39

Waste,landfill volume-LIME,2006 m3 0,00028 0,0042

Eutropication, EPMC-LIME,2006 kg-PO4e 1,67E-08 7,96E-07

Energy consumption,fossiil fuel MJ 251,10 4813,00

(4) Pemupukan GHG, 100-year GHG-IPCC, 2007 kg-CO2e 1408,00 661,40

Acidification, DAF-LIME,2006 kg-SO2e 4,45 6,97

Waste,landfill volume-LIME,2006 m3 0,014 0,012

Eutropication, EPMC-LIME,2006 kg-PO4e 0,000032 1,09E-06

Energy consumption,fossiil fuel MJ 24330,00 11220,00

(5) Proteksi GHG, 100-year GHG-IPCC, 2007 kg-CO2e 159,35 70,15

Acidification, DAF-LIME,2006 kg-SO2e 0,62 0,26

Waste,landfill volume-LIME,2006 m3 0,0029 0,0011

Eutropication, EPMC-LIME,2006 kg-PO4e 2,31E-08 8,72E-08

Energy consumption,fossiil fuel MJ 2704,50 1179,50

(6) Pemanenan GHG, 100-year GHG-IPCC, 2007 kg-CO2e 1,73 0,85

Acidification, DAF-LIME,2006 kg-SO2e 0,0023 0,0012

Waste,landfill volume-LIME,2006 m3 5,36E-09 2,63E-09

Eutropication, EPMC-LIME,2006 kg-PO4e 1,81E-13 8,84E-14

Energy consumption,fossiil fuel MJ 224,80 110,40

(7) Pabrik kelapa sawit/Ektraksi minyak

GHG, 100-year GHG-IPCC, 2007 kg-CO2e 94,39 11,15

Acidification, DAF-LIME,2006 kg-SO2e 0,32 0,08

Waste,landfill volume-LIME,2006 m3 0,000102 3,38E-09

Eutropication, EPMC-LIME,2006 kg-PO4e 0,0000048 1,14E-13

Energy consumption,fossiil fuel MJ 1447,00 209,80

(8) Biodiesel production

GHG, 100-year GHG-IPCC, 2007 kg-CO2e 580,40 868,80

Acidification, DAF-LIME,2006 kg-SO2e 0,97 1,26

Waste,landfill volume-LIME,2006 m3 0,00023 0,00026

Eutropication, EPMC-LIME,2006 kg-PO4e 1,85E-08 1,98E-08

Energy consumption,fossiil fuel MJ 16490,00 25950,00

Total GHG, 100-year GHG-IPCC, 2007 kg-CO2e 2300,24 1947,63

Acidification, DAF-LIME,2006 kg-SO2e 6,61 14,11

Waste,landfill volume-LIME,2006 m3 0,018 0,013

Eutropication, EPMC-LIME,2006 kg-PO4e 3,72E-05 2,03E-06

Gambar

Gambar 1. Produksi biodiesel dari CPO dan CJCO selama siklus hidupnya
Gambar 2. Tahapan LCA
Gambar 4. Total penurunan nilai emisi CO2eq.
Gambar 5. Batasan LCA yang dilakukan

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga pada penelitian ini akan memberikan Model Reegineering Ekonomi berbasis Koperasi Berkelanjutan melalui pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Pesisir sebagai salah

dari pungutan pengelolaan hasil hutan kayu dengan cara peningkatan peran serta kementerian kehutanan dalam menentukan harga patokan kayu setempat (HPS) yang didasarkan pada

“Stasiun Televisi Swasta di Makassar” adalah sebuah tempat yang di lengkapi dengan instalasi elektronik yang menyelenggarakan suatu sistem penyajian gambar dan

Bahan yang digunakan dalam pengujian ini adalah ikan jenis mujair (tilapia mossambica fish) yang telah direndam selama 12 jam dalam air garam dengan kadar garam

Adapun biaya manufkatur yang dikeluarkan dalam proses pembuatan kendaraan bermotor roda tiga sebagai alat transportasi jarak jauh bagi penyandang disabilitas adalah seperti

1) Nasabah diterima oleh CS dan diberikan penjelasan mengenai produk deposito yang ada di PT. BPRS Artha Surya Barokah Semarang. 2) CS menyampaikan syarat pembukaan deposito.. 3)

Bi ikasleek aurrera egiten dute irakaslearen mezuekin ezartzea lortzen duten kohere n- tzia-graduan. Ikasturte hasieran bi haurren arteko diferentzia indibidualak

Berdasarkan hasil simulasi dan visualisasi yang dilakukan maka logam penghantar listrik yang terbaik diberikan oleh logam tembaga sebagai penghantar listrik karena dengan nilai